Islam dan Muhammad dalam Literatur Hindu

Pembuktian bahwa Islam bukanlah ajaran dari Tuhan.
Post Reply
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Islam dan Muhammad dalam Literatur Hindu

Post by infidel »

"The truth in mythology is not in its medium (the story) but in its message."
"Pesan dalam mitologi bukan terletak pada ceritanya, tapi pada pesan yang terkandung di dalamnya.


Artikel di bawah ini berasal dari sumber-sumber Hindu, saya hanya menerjemahkan, silakan Anda sendiri yang mengambil kesimpulan.

According to some Hindu and Ahmadiyya scholars, the ancient Hindu text Bhavishya Purana (attributed to Vyasa) predicted the coming of Mohammad and Islam hundreds of years ago.
Terjemahan:
Menurut beberapa ahli Hindu dan Ahmadiyah, teks kuno Bhavishya Purana (yang menurut tradisi dibuat oleh Maha Rsi Vyasa) memprediksikan kedatangan Muhammad dan Islam ratusan tahun yang lalu."
http://en.wikipedia.org/wiki/Tripurasura


Berikut Ini Purana Hindu yang meramalkan Muhammad. Untuk melihat bahasa Sansekertanya silakan lihat di sini: http://bhavishyapuran.blogspot.com/2007 ... on-of.html

According to Bhavishya purana
Mahamada (Incarnation of Tripurasura the demon) = Dharmadushika (Polluter of righteousness)
Religion founded by Mahamada = Paisachyadharama (demoniac religion)

Terjemahan:
Menurut Bhavishya purana
Mahamada (Reinkarnasi Iblis Tripurasura) = Dharmadushika (Sang perusak moral)
Agama yang didirikan oleh Mahamada = Paisachyadharama (agama dengan sentuhan iblis)


Bhavishya Purana (futuristic mythology) (Circa 3000 B.C) - http://www.indiadivine.org/hinduism/art ... n-of-Islam

[From the third part of the Pratisarga Parva.]
Terjemahan:
[Dari bagian ketiga Pratisarga Parva.]

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Shri Suta Gosvami said: In the dynasty of king Shalivahana, there were ten kings who went to the heavenly planets after ruling for over 500 years. Then gradually the morality declined on the earth. At that time Bhojaraja was the tenth of the kings on the earth. When he saw that the moral law of conduct was declining he went to conquer all the directions of his country with ten-thousand soldiers commanded by Kalidasa. He crossed the river Sindhu and conquered over the gandharas, mlecchas, shakas, kasmiris, naravas and sathas. He punished them and collected a large ammount of wealth. Then the king went along with Mahamada (Muhammad), the preceptor of mleccha-dharma, and his followers to the great god, Lord Shiva, situated in the desert. He bathed Lord Shiva with Ganges water and worshipped him in his mind with pancagavya (milk, ghee, yoghurt, cow dung, and cow urine) and sandalwood paste, etc. After he offered some prayers and pleased him.
Terjemahan:
Shri Suta Gosvami berujar: Pada dinasti raja Shalivahana, terdapat sepuluh raja yang pergi ke surga setelah berkuasa lebih dari 500 tahun. Kemudian secara perlahan-lahan terjadilah kemerosotan moral di bumi. Saat itu adalah masa pemerintahan raja Bhojaraja yang merupakan raja kesepuluh. Ketika ia melihat hukum moral dan tingkah laku semakin merosot, ia memerintahkan Kalidasa dengan membawa 10.000 tentara menaklukan seluruh penjuru wilayah di luar negerinya. Ia menyeberang sungai Sindhu dan menaklukkan gandhara, mleccha, shaka, kasmiri, narava dan satha. Ia menghukum mereka dan mengumpulkan sejumlah besar kekayaan. Kemudian raja bersama dengan Mahamada (Muhammad), seorang pemberi ajaran mleccha-dharma dan para pengikutnya pergi kepada dewa yang maha tinggi, Dewa Shiva, yang bertempat di padang pasir. Ia mempermandikan Dewa Shiva dengan air suci Ganga dan memujanya dalam pikirannya dengan persembahan pancagavya (susu, ketimun, yoghurt, kotoran sapi, dan urine sapi) dan ramuan kayu cendana, dll. Hal itu dilakukan setelah ia memanjatkan doa dan menyenangkannya.

***

Suta Goswami said: After hearing the king's prayers, Lord Shiva said: O king Bhojaraja, you should go to the place called Mahakakshvara, that land is called Vahika and now is being contaminated by the mlecchas. In that terrible country there no longer exists dharma. There was a mystic demon named Tripura (Tripurasura), whom I have already burnt to ashes, he has come again by the order of Bali. He has no origin but he achieved a benediction from me. His name is Mahamada (Muhammad) and his deeds are like that of a ghost. Therefore, O king, you should not go to this land of the evil ghost. By my mercy your intelligence will be purified. Hearing this the king came back to his country and Mahamada (Muhammad) came with them to the bank of the river Sindhu. He was expert in expanding illusion, so he said to the king very pleasingly: O great king, your god has become my servant. Just see, as he eats my remnants, so I will show you. The king became surprised when he saw this just before them. Then in anger Kalidasa rebuked Mahamada (Muhammad) "O rascal, you have created an illusion to bewilder the king, I will kill you, you are the lowest..."
Terjemahan:
Suta Gosvami berujar: Setelah mendengar Doa dari raja, Dewa Shiva berkata: Oh raja Bhojaraja, kau harus pergi ke tempat yang dinamakan Mahakakshvara (Mekkah?), negeri itu dinamakan Vahika dan sekarang tercemar dengan para mleccha. Di negeri yang sangat rusak itu tidak ada lagi dharma. Dulu pernah ada iblis yang bernama Tripura (Tripurasura), dimana Aku pernah memusnahkannya menjadi debu, namun ia kembali lagi atas perintah Bali. Ia tidak berasal dari manapun namun ia mendapatkan berkat dariKu. Namanya adalah Mahamada (Muhammad) dan perbuatannya adalah serupa iblis. Oleh karena itu, Oh raja, Kau memang tidak seharusnya pergi ke tempat di mana iblis bersemayam. Dan dengan berkatKu maka pikiranmu akan dimurnikan kembali. Mendengar ini, maka raja kembali ke negerinya dan Mahamada (Muhammad) mengikuti mereka sampai di pinggiran sungai Sindhu. Ia (Mahamada) adalah seorang ahli dalam mengembangkan Ilusi/khayalan, sehingga ia berkata pada raja dengan sangat senangnya: Oh raja besar, tuhanmu telah menjadi pelayan saya. Lihatlah nanti, setelah ia memakan remah-remahku, saya akan membuktikannya kepadamu. Sang raja menjadi terkejut ketika melihat hal tersebut. Kemudian dalam kemarahannya Kalidasa menegur: "Oh penipu, kau telah menciptakan khayalan untuk membingungkan raja. Aku akan membunuhmu, kau adalah manusia paling rendah..."

***

That city is known as their site of pilgrimage, a place which was Madina or free from intoxication. Having a form of a ghost (Bhuta), the expert illusionist Mahamada (Muhammad) appeared at night in front of king Bhojaraja and said: O king, your religion is of course known as the best religion among all. Still I am going to establish a terrible and demoniac religion by the order of the Lord. The symptoms of my followers will be that they first of all will cut their genitals, have no shikha, but having beard, be wicked, make noise loudly and eat everything. They should eat animals without performing any rituals. This is my opinion. They will perform purificatory act with the musala or a pestle as you purify your things with kusha. Therefore, they will be known as musalman, the corrupters of religion. Thus the demoniac religion will be founded by me. After having heard all this the king came back to his palace and that ghost (Muhammad) went back to his place.
Terjemahan:
Kota itu dikenal sebagai tempat ritual khusus ibadah (haji?) mereka, sebuah tempat yang mana dahulunya adalah Madina atau bebas dari kemabukan. Dalam wujud setan (Bhuta), sang ahli ilusi, Mahamada (Muhammad) muncul pada suatu malam di hadapan raja Bhojaraja dan berkata: Oh raja, agamamu sudah tentu merupakan agama terbaik diantara yang ada. Namun tetap saja aku akan mendirikan suatu agama yang mengerikan dan memiliki sentuhan Iblis seperti yang dikatakan Tuhan. Nantinya, pengikutku mempunyai ciri-ciri yaitu pertama-tama mereka disunat, tidak memiliki shikkha, namun berjanggut, jahat, membuat kegaduhan dengan nyaringnya dan memakan segala. Mereka seharusnya makan binatang apapun tanpa melakukan persembahan. Ini adalah pendapatku. Mereka melakukan ritual penyucian dengan musala atau alu dalam bentuk seperti engkau menyucikan segala sesuatunya dengan kusha. Karena itu, mereka akan dikenal sebagai kaum musalman (muslim), kaum perusak agama. Demikian agama dengan sentuhan Iblis itu diciptakan olehku. Setelah mendengar semua sang raja kembali ke istananya dan setan tersebut (Muhammad) kembali ke tempatnya.

***

The intelligent king, Bhojaraj established the language of Sanskrit in three varnas - the brahmanas, kshatriyas and vaisyas - and for the shudras he established prakrita-bhasha, the ordinary language spoken by common men. After ruling his kingdom for 50 years, he went to the heavenly planet. The moral laws established by him were honored even by the demigods. The arya-varta, the pious land is situated between Vindhyacala and Himacala or the mountains known as Vindhya and Himalaya. The Aryans reside there, but varna-sankaras reside on the lower part of Vindhya. The musalman people were kept on the other side of the river Sindhu.
On the island of Barbara, Tusha and many others also the followers of Isamsiha were also situated as they were managed by a king or demigods.

Terjemahan:
Sang raja yang cerdas, Bhojaraj mendirikan bahasa Sansekerta dalam tiga varnas - brahmana, kshatriya dan vaisya - dan untuk shudra dia mendirikan prakrita-bhasha, bahasa umum untuk pergaulan. Setelah Raja memerintah kerajaannya selama 50 tahun, ia pergi ke surga. Hukum moral yang didirikan olehnya sangat dihormati bahkan oleh para manusia yang kemudian menjadi dewa. Arya-varta, tanah yang diberkati ini berada di antara Vindhyacala dan Himacala atau pegunungan yang dikenal sebagai Vindhya dan Himalaya. Kaum Aryan bertempat tinggal di sana, tetapi varna-sankara bertempat tinggal di bagian Vindhya yang lebih rendah. Kaum musalman tetap berada di sisi lain sungai Sindhu.
Di pulau Barbara, Tusha dan banyak lainnya merupakan pengikut Isamsiha (Jesus) di mana mereka dipimpin oleh seorang raja atau para manusia yang kemudian menjadi dewa (santo?).


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Note This
Lord Shiva said: O king Bhojaraja, you should go to the place called Mahakakshvara, that land is called Vahika and now is being contaminated by the mlecchas. In that terrible country there no longer exists dharma. There was a mystic demon named Tripura (Tripurasura), whom I have already burnt to ashes, he has come again by the order of Bali. He has no origin but he achieved a benediction from me. His name is Mahamada (Muhammad) and his deeds are like that of a ghost.

According to Bhavishya Purana Muhammad was the rebirth of Tripurasura the Demon.
Tripurasura was killed by Shiva in his (Tripurasura's) past life.

Terjemahan:
Perhatikan ini
Dewa Shiva berkata: Oh raja Bhojaraja, kau harus pergi ke tempat yang dinamakan Mahakakshvara, negeri itu dinamakan Vahika dan sekarang tercemar dengan para mleccha. Di negeri yang sangat rusak itu tidak ada lagi dharma. Dulu pernah ada iblis yang bernama Tripura (Tripurasura), dimana Aku pernah memusnahkannya menjadi debu, namun ia kembali lagi atas perintah Bali. Ia tidak berasal dari manapun namun ia mendapatkan berkat dariKu. Namanya adalah Mahamada (Muhammad) dan perbuatannya adalah serupa iblis.

Menurut Bhasviya purana Muhammad adalah reinkarnasi dari Iblis Tripurasura.
Tripurasura pernah dibunuh oleh Dewa Shiva dikehidupan sebelumnya.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tambahan:

Mleccha
1 A barbarian,a non Aryan (One not speaking the Sanskrit Language or not conform in to Hindu or Aryan institutions),a foreigner in general
2 An Outcast, a very low man, Bodhayana thus defines the word:
gomAmsakhAdako yastu viruddhaM bahubhAshhate | sarvAchAravihInashcha mlechchha ityabhidhiiyate |
He who eats cow's meat, and speaks a lot against shastras and he, who is also devoid of all forms of spiritual practice, is called a mlechha.
3 A sinner, A wicked person, A savage or barbarian race
Terjemahan:
1 Orang barbar, non Arya (tidak berbicara bahasa Sansekerta atau tidak mengikuti ajaran Hindu atau Arya), orang asing secara umum
2 orang terbuang, manusia yang sangat rendah, Bodhayana mendefinisikannya dengan:
Dia yang memakan daging sapi, dan berbicara banyak menentang shastra dan juga tidak melakukan segala bentuk latihan spiritual, disebut mlechha
3 Pendosa, manusia jahat, ras yang brutal atau barbar

Paisachya
Demonical, Infernal
Terjemahan:
Seperti setan, Berkelakuan setan

Tripurasura
Asura
1 An evil spirit, demon
2 A general name for the enemies of Gods
Terjemahan:
1 Roh jahat, iblis
2 Nama umum untuk musuh-musuh para Dewa

Sumber referensi lainnya: http://www.astrojyoti.com/bhavishyapurana-3.htm

Bagi saya pribadi ada 2 kemungkinan:
1. Kisah ini sudah ada sebelum Muhammad dan Islam muncul. Jika demikian, artinya prediksi dalam kisah tersebut bisa dikatakan cukup akurat.
2. Kisah ini ditulis setelah Muhammad dan Islam muncul. Jika demikian, setidaknya kita tahu seperti apa Muhammad dan agama yang dibawanya bagi rakyat India di masa lalu.
lara
Posts: 46
Joined: Fri Jun 03, 2011 11:07 am

Re: Islam dan Muhammad dalam Literatur Hindu

Post by lara »

Trims infonya.
Saya baca di websitenya. Bhavishya = future, Purana = history. Semacam sejarah masa depan, ribuan tahun sebelum kejadiannya (kemungkinan pertama bro Infidel).
Bhavishya Purana adalah Purana ke-11 dari 18 Purana: Vishnu Purana, Narada Purana, Srimad Bhagavata Purana, Garuda (Suparna) Purana, Padma Purana, Varaha Purana, Brahma Purana, Brahmanda Purana, Brahma Vaivarta Purana, Markandeya Purana, Bhavishya Purana, Vamana Purana, Matsya Purana, Kurma Purana, Linga Purana, Siva Purana, Skanda Purana (Kartika Purana) and Agni Purana.
Post Reply