great_moron wrote:seperti yg sudah saya jelaskan kpd saudari Diana,
gak ada maksud saya untuk merendahkan atau melecehkannya ketika menggunakan istilah "gampang" tsb
Saya tidak bilang kamu melecehkan Diana kok.
Bagian mana tulisan saya yang mengatakan dirimu melecehkan Diana?
Saya tidak bilang begitu. Saya cuma bilang kamu great moron. Tau arti moron tidak?
Kalau udah tau arti moron, kira2 nyadar nggak kenapa saya sebut kamu moron? Coba dibaca lagi tulisan saya tadi.
Yang saya sebut merendahkan wanita itu apa disitu? Baca lagi baik2.
Kamu walaupun ingin jadi muslim yang baik dengan mengikuti sunnah nabimu, ya mbok setidaknya buta hurufnya jangan ditiru juga.
definisi mudah memang bisa berkonotasi negatif, tergantung cara orang memahaminya
Saya sih tidak melihat tulisanmu negative malah, cuma bodohnya minta ampun.
Di satu sisi tulisanmu itu kejujuran pola pikirmu yang dipenuhi ajaran busuk nabimu, sehingga kamu bisa menghasilkan tulisan setol0l itu.
Makanya saya berikan saran padamu yang tadi itu,
siapa tau melaluinya kamu bisa mulai membedakan mana korban yang kehormatannya dirampas dan mana yang menyerahkan kehormatannya dengan begitu mudahnya.
dan kalau dilihat dari sudut pandangmu miki yg cenderung negatif, maka saya sepakat dgn bro CS yg menggambarkan anda sebagai sosok yang mulut dan lakunya penuh najis & HATI YANG KOTOR.
Kenyataannya apakah saya memandang tulisanmu negative? Kalaupun iya, apakah hanya saya yang merasa begitu?
Tuh baca lagi respon Diana atas tulisanmu.
Jika memang tulisanmu negative ya akuilah tulisanmu negative. Kok menyalahkan sudut pandang pembaca.
Jika hanya saya yang menegativekan tulisanmu, bisa jadi saya yang punya sudut pandang yang salah. Tapi Diana sendiri selaku sasaran tulisanmu saja bisa merasakannya kok. Kok masih mau ngeles... Muslim.. muslim..
EGP dengan kesetujuanmu sama Heylel. Saya sama sekali tak heran kalau kalian berdua sepakat, wong sesama otak ayam.
Saya sih tak akan merendahkan diri menjadi manusia munafik seperti kalian:
Karena Heylel suka bohong, saya bilang dia pendusta.
Karena Heylel suka ngarang, saya bilang dia tuplin.
Karena Heylel sok suci, saya bilang dia munafik.
Saya cuma membantu pembaca mengenal Heylel yang sebenarnya, apa yang ada dalam hati dan otaknya (yang culas) yang ditutupinya rapat2 menggunakan ocehan2 sok suci sok manis.
Kalau saya yang berkata jujur apa adanya saja dibilang mulutnya najis, bagaimana saya harus menyebut orang yang mulutnya manis tapi HATI DAN OTAKNYA NAJIS?
Celakalah kamu, hai pemuja Heylel ben Shachar, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
miki