Islam, jalan yang (tidak) lurus

[Metalizer]

Wah...Ternyata saya lg digosipi disini...

Btw, saya melihat sdr kita fox sudah membuat kesimpulan yg terlalu dini, saya harap sdr fox bisa bersabar sedikit...Berhubung di thread sblh pun karena keterbatasan waktu saya harus mencicil2 jawaban saya...Atau kalau anda lebih tertarik untuk memprioritaskan topik yg disini tidak masalah juga, tapi akibatnya mungkin topik kita yg di tempat lain kita rest kan dulu...


Tuhan memberkati..

[Foxhound]

Wah...Ternyata saya lg digosipi disini...

Btw, saya melihat sdr kita fox sudah membuat kesimpulan yg terlalu dini, saya harap sdr fox bisa bersabar sedikit...Berhubung di thread sblh pun karena keterbatasan waktu saya harus mencicil2 jawaban saya...Atau kalau anda lebih tertarik untuk memprioritaskan topik yg disini tidak masalah juga, tapi akibatnya mungkin topik kita yg di tempat lain kita rest kan dulu...

Tuhan memberkati..

Dini mungkin bagi anda, tapi saya sudah beberapa tahun berdiskusi seperti ini dengan muslim. Jadi opini saya bukan kesimpulan dini, tapi juga hasil bertemu dengan beberapa muslim.

Saya sih tidak memprioritaskan yang mana, dan bukan sedang menggosipkan anda yvptgxj minta referensi supaya statement saya tidak dibilang menuduh anda, saya kasih, itu saja... santai aja friend, ini kan forum bincang2, nggak ada kejar setoran.

Di thread sebelah saya menunggu anda mempersilahkan saya reply saja, kalau nggak, ya itu, tumpang tindih.

[Metalizer]

Karena tidak ada yang reply lagi dari pihak muslim seperti biasa.



Saya simpulkan sekali lagi.



Islam, bukanlah jalan yang lurus.



1. Karena Islam, tidak mengajarkan moralitas yang lebih baik dibandingkan hati nurani manusia. Islam hanya menggunakan kedok hukum, supaya seolah2 menentang perbuatan2 buruk Padahal dalam implementasinya, justru dengan hukum Islam melegalisasi perbuatan2 buruk.



2. Hukum, tidak bisa membuat orang berjalan lurus. Sudah saya tunjukkan di sini, bahwa hati yang bengkok bisa membengkokkan hukum. Tetapi hati manusialah yang akan meluruskan jalannya, meskipun hukum tidak ada di sana untuk mengawasinya. Sedangkan Islam, lebih mementingkan penggunaan hukum daripada pembinaan hati.





Jalan anda hanya bisa lurus, ketika hati anda memang terus mencari yang lurus. Begitu hati anda serong, agama hanya akan jadi kedok seperti layaknya muslim2 yang memanfaatkan hukum Islam yang mengijinkan mereka melakukannya atas nama agama.



Lebih baik anda busuk, tetapi anda tahu bahwa perilaku anda busuk. Daripada anda busuk tetapi merasa harum dalam ilusi ajaran-ajaran agama Islam.



Dignity is an expensive price, integrity is an expensive price, and true heart is the most expensive of all. Your humanity will be very cheap without them

Foxhound - FFI

sdr fox...Sbg pertanyaan pembuka atas kesimpulan anda...Saya mau bertanya dulu untuk mengunci jawaban anda.

apakah islam menurut anda tidak ada mengajarkan moral yg baik untuk menentang perbuatan yg buruk?


1. Ya
2. Tidak.

[Foxhound]

apakah islam menurut anda tidak ada mengajarkan moral yg baik untuk menentang perbuatan yg buruk?

1. Ya
2. Tidak.

Pertanyaan anda adalah 'tidak ada', yang artinya kalau saya jawab 'ya' artinya Islam sama sekali tidak mengajarkan moral yang baik. Saya hampir salah menjawab

Jadi jawaban saya: Tidak.

Islam ada mengajarkan moral yg baik. Tetapi bukan untuk menentang perbuatan yg buruk.

[Metalizer]

Islam ada mengajarkan moral yg baik. Tetapi bukan untuk menentang perbuatan yg buruk.

Good...Anda sudah mengakui dgn jujur islam ada mengajarkan tentang moral baik...Walaupun anda tambahi dgn embel2 "bukan untuk menentang perbuatan yg buruk"...

Sekarang bagaimana bisa anda mengatakan di satu sisi islam mengajarkan moral baik, tapi moral yg baik itu malah tidak menentang perbuatan buruk ?? Menurut saya ini tidak nyambung.

Saya ambil satu contoh moral baik dari ajaran islam yaitu hormat orang tua....


Al Israa' : 23
Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.


Seorang muslim wajib berkata sopan dan lemah lembut kepada orang tuanya...Bagaimana mungkin anda mengatakan ajaran ini berarti tidak menentang perbuatan muslim yang membentak orang tuanya ?

[Foxhound]

Al Israa' : 23
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Seorang muslim wajib berkata sopan dan lemah lembut kepada orang tuanya...Bagaimana mungkin anda mengatakan ajaran ini berarti tidak menentang perbuatan muslim yang membentak orang tuanya ?

Supaya saya tidak salah mengerti...
Ayat ini ditujukan pada komunitas yang mana?
Ayat ini harus dipatuhi dalam kondisi apa?

Ada cerita:
Penyerangan Atas B. Kilab di al-Zuji oleh al-Dahak ibn Sufyan al-Kilabi—August, 630M
Muhammad mengirim al-Dahak ibn Sufyan ke al-Zuji untuk mengajak orang2 B. Kilab memeluk Islam. Ketika mereka menolak, tentara2 Muslim menyerang mereka dan memaksa mereka berlarian pergi ketakutan. Diantara para Muslim terdapat seorang Jihadis tulen bernama al-Asyad . Dia bertemu dengan ayahnya yang bernama Salamah yang sedang mengendarai kuda. Al-Asyad meminta ayahnya masuk Islam. Tapi ayahnya malah menegurnya karena memeluk Islam. Al-Asyad jadi marah dan dia memotong kuda ayahnya. Ketika ayahnya terjatuh, dia lalu menangkapnya sampai para Muslim yang lain tiba di tempat itu dan membunuhnya (Ibn Sa’d, vol. ii p.201)


Tafsir Al-Qur'an 9:24 dari Ibn Kathir:
The Prohibition of taking the Idolators as Supporters, even with Relatives
terjemahan
"Larangan Bersekutu dengan Kaum Pagan, bahkan jika dengan Keluarga Sendiri"

Allah commands shunning the disbelievers, even if they are one's parents or children, and prohibits taking them as supporters if they choose disbelief instead of faith. Allah warns,
terjemahan
Allah memerintahkan Muslim untuk menolak kaum non-Muslim, bahkan jika mereka adalah orang tua atau anak sendiri, dan melarang mereka untuk jadi sekutu Muslim jika tidak mau memeluk Islam. Allah memperingatkan,

[لاَّ تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الاٌّخِرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُواْ ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَنَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَـئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ الإِيمَـنَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِّنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّـتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الاٌّنْهَـرُ]
(You will not find any people who believe in Allah and the Last Day, making friendship with those who oppose Allah and His Messenger, even though they were their fathers or their sons or their brothers or their kindred (people). For such He has written (predetermined) faith in their hearts, and strengthened them with a Ruh (proof, light and true guidance) from Himself. And He will admit them to Gardens (Paradise) under which rivers flow.) [58:22] Al-Hafiz Al-Bayhaqi recorded that `Abdullah bin Shawdhab said, "The father of Abu `Ubaydah bin Al-Jarrah was repeatedly praising the idols to his son on the day of Badr, and Abu `Ubaydah kept avoiding him. When Al-Jarrah persisted, his son Abu `Ubaydah headed towards him and killed him. Allah revealed this Ayah in his case,
terjemahan:
(Kau tidak akan menemukan orang yang percaya pada Allah dan Hari Kiamat berteman dengan mereka yang menentang Allah dan Rasulnya, bahkan jikalau mereka adalah ayah2 atau putra2 atau saudara2 laki atau bangsa mereka. Karena Allah telah menentukan iman mereka, dan memperkuatnya dengan Roh (bimbingan sejati) dari diriNya sendiri. Dan dia akan menerima mereka masuk Surag di mana sungai2 mengalir). (Ayat 58:22) Al-Hafiz Al-Bayhaqi mencatat bahwa `Abdullah bin Shawdhab berkata, " Ayah dari Abu Abu `Ubaydah bin Al-Jarrah bin Al-Jarrah berkali-kali memuji-muji dewa2 kepada anak lakinya di hari (perang) Badr, dan Abu Abu `Ubaydah terus menghindarinya. Ketika Al-Jarrah terus memuji, anak lakinya yakni Abu `Ubaydah berjalan menujunya dan membunuhnya. Allah menurunkan ayat ini berdasarkan kejadian itu.

[Metalizer]

Kpd semua manusia, kapan saja, dimana saja dan dalam kondisi apa saja...


Az-Zumar : 41
Sesungguhnya Kami menurunkan
kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka(petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab
terhadap mereka.

[Foxhound]

Kpd semua manusia, kapan saja, dimana saja dan dalam kondisi apa saja...

Az-Zumar : 41
Sesungguhnya Kami menurunkan
kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka(petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab
terhadap mereka.

Kalau begitu, apakah tafsir Ibn Kathir di atas itu salah?

[oglikom]

Kpd semua manusia, kapan saja, dimana saja dan dalam kondisi apa saja...


Az-Zumar : 41
Sesungguhnya Kami menurunkan
kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka(petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab
terhadap mereka.

Maksud mu apa, Methel??
Anda atau muhammad yang tidak usah bertanggung jawab pada ayat diatas??

[Metalizer]

Kpd semua manusia, kapan saja, dimana saja dan dalam kondisi apa saja...

Az-Zumar : 41
Sesungguhnya Kami menurunkan
kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka(petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab
terhadap mereka.

Kalau begitu, apakah tafsir Ibn Kathir di atas itu salah?

kesimpulan yg anda tangkap dari tafsir ibn kathir di atas apa?

[Foxhound]

kesimpulan yg anda tangkap dari tafsir ibn kathir di atas apa?

Saya tidak perlu mengambil kesimpulan dari sebuah kesimpulan bukan? Apakah kesimpulan Ibn Kathir ini salah?

Allah commands shunning the disbelievers, even if they are one's parents or children, and prohibits taking them as supporters if they choose disbelief instead of faith. Allah warns,
Allah memerintahkan Muslim untuk menolak kaum non-Muslim, bahkan jika mereka adalah orang tua atau anak sendiri, dan melarang mereka untuk jadi sekutu Muslim jika tidak mau memeluk Islam. Allah memperingatkan,

Pertanyaan lebih lanjut lagi, apakah yang dilakukan Al-Asyad dan Abu `Ubaydah itu telah bertentangan dengan AlQuran atau ajaran Islam?

[Metalizer]

jika kedua ibu bapa mengajak kepada kekafiran, maka kita hanya wajib menolak ajakanya saja...Sedangkan memperlakukan mereka dgn baik tetap menjadi kewajiban...


Al 'Ankabut : 8
Dan Kami wajibkan manusia
(berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

[Foxhound]

jika kedua ibu bapa mengajak kepada kekafiran, maka kita hanya wajib menolak ajakanya saja...Sedangkan memperlakukan mereka dgn baik tetap menjadi kewajiban...

Kalau ada muslim yang memilih untuk memutuskan hubungan dengan ayahnya karena ayahnya kafir... apakah muslim tersebut bertentangan dengan ajaran Islam?

Pertanyaan lebih lanjut lagi, apakah yang dilakukan Al-Asyad dan Abu `Ubaydah itu telah bertentangan dengan AlQuran atau ajaran Islam?

[Metalizer]

jika kedua ibu bapa mengajak kepada kekafiran, maka kita hanya wajib menolak ajakanya saja...Sedangkan memperlakukan mereka dgn baik tetap menjadi kewajiban...

Kalau ada muslim yang memilih untuk memutuskan hubungan dengan ayahnya karena ayahnya kafir... apakah muslim tersebut bertentangan dengan ajaran Islam?

bertentangan

Pertanyaan lebih lanjut lagi, apakah yang dilakukan Al-Asyad dan Abu `Ubaydah itu telah bertentangan dengan AlQuran atau ajaran Islam?

bertentangan.

Are we clear ??

[Foxhound]

Kalau ada muslim yang memilih untuk memutuskan hubungan dengan ayahnya karena ayahnya kafir... apakah muslim tersebut bertentangan dengan ajaran Islam?

bertentangan

Pertanyaan lebih lanjut lagi, apakah yang dilakukan Al-Asyad dan Abu `Ubaydah itu telah bertentangan dengan AlQuran atau ajaran Islam?

bertentangan.
Are we clear ??

Ya, saya cukup clear dengan statement anda, saya mau tanya sekali lagi:

Tafsir Ibn Kathir yang ini:
Kau tidak akan menemukan orang yang percaya pada Allah dan Hari Kiamat berteman dengan mereka yang menentang Allah dan Rasulnya, bahkan jikalau mereka adalah ayah2 atau putra2 atau saudara2 laki atau bangsa mereka. Karena Allah telah menentukan iman mereka, dan memperkuatnya dengan Roh (bimbingan sejati) dari diriNya sendiri. Dan dia akan menerima mereka masuk Surag di mana sungai2 mengalir

Apakah ini juga bertentangan dengan AlQuran atau ajaran Islam?

[Metalizer]

Ya, saya cukup clear dengan statement anda, saya mau tanya sekali lagi:



Tafsir Ibn Kathir yang ini:

Kau tidak akan menemukan orang yang percaya pada Allah dan Hari Kiamat berteman dengan mereka yang menentang Allah dan Rasulnya, bahkan jikalau mereka adalah ayah2 atau putra2 atau saudara2 laki atau bangsa mereka. Karena Allah telah menentukan iman mereka, dan memperkuatnya dengan Roh (bimbingan sejati) dari diriNya sendiri. Dan dia akan menerima mereka masuk Surag di mana sungai2 mengalir



Apakah ini juga bertentangan dengan AlQuran atau ajaran Islam?

kata "menentang" di atas perlu di perjelas lagi maknanya, apakah menentang dgn sikap permusuhan atau menentang dalam arti kekafiran saja?

[oglikom]

Ya, saya cukup clear dengan statement anda, saya mau tanya sekali lagi:

Tafsir Ibn Kathir yang ini:
Kau tidak akan menemukan orang yang percaya pada Allah dan Hari Kiamat berteman dengan mereka yang menentang Allah dan Rasulnya, bahkan jikalau mereka adalah ayah2 atau putra2 atau saudara2 laki atau bangsa mereka. Karena Allah telah menentukan iman mereka, dan memperkuatnya dengan Roh (bimbingan sejati) dari diriNya sendiri. Dan dia akan menerima mereka masuk Surag di mana sungai2 mengalir

Apakah ini juga bertentangan dengan AlQuran atau ajaran Islam?

kata "menentang" di atas perlu di perjelas lagi maknanya, apakah menentang dgn sikap permusuhan atau menentang dalam arti kekafiran saja?

Otak dan mata membaca sudah kagak sinkron lagi..........

[Metalizer]

Otak dan mata membaca sudah kagak sinkron lagi..........

udah cuci kaki kom...?

Jgn lupa makan , abis tu minum obat cacing terus tidur siang yah...

[oglikom]

Ya, saya cukup clear dengan statement anda, saya mau tanya sekali lagi:

Tafsir Ibn Kathir yang ini:
Kau tidak akan menemukan orang yang percaya pada Allah dan Hari Kiamat berteman dengan mereka yang menentang Allah dan Rasulnya, bahkan jikalau mereka adalah ayah2 atau putra2 atau saudara2 laki atau bangsa mereka. Karena Allah telah menentukan iman mereka, dan memperkuatnya dengan Roh (bimbingan sejati) dari diriNya sendiri. Dan dia akan menerima mereka masuk Surag di mana sungai2 mengalir

Apakah ini juga bertentangan dengan AlQuran atau ajaran Islam?

Jawaban Methel

kata "menentang" di atas perlu di perjelas lagi maknanya, apakah menentang dgn sikap permusuhan atau menentang dalam arti kekafiran saja?

Jawab saja kagak teu saya rasa anda tidak akan mempermalukan akal sehat Muslim.....

[Metalizer]

Jawab saja kagak teu saya rasa anda tidak akan mempermalukan akal sehat Muslim.....

ok thanks...Saran kokom sudah saya terima



PS : udah cuci kaki kom...?

Jgn lupa makan , abis tu minum obat cacing terus tidur siang yah...