Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Pembuktian bahwa Islam bukanlah ajaran dari Tuhan.
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by CRESCENT-STAR »

embun wrote:Memang sengaja gw ...tebalin karena itulah jawaban dari tesis **** itu...
Setelah Majapahit diinvasi oleh Kesultanan Demak (baca ISLAM)
Apa bung lupa sejarah Demak menginvasi Kerajaan Majapahit?
kenapa bicara invansi oleh Demak ? ... kita sedang bicara artefak. tuh ada koin asli jawa menurut Thomas Raffles, dan bersimbolkan Islam di daerah Majapahit pada abad ke 13. shg jika dihitung dari masa runtuhnya majapahit yakni abad ke 15, maka koin "islami" itu berlaku selama 2 abad di kerajaan Majapahit sebelum runtuh. kan ini menarik untuk membuat anti-tesa atas tesa yg selama ini sudah dianggap mapan dalam sejarah kita.
BIG Q nya adalah "kenapa ada koin resmi kerajaan dgn motif "ISLAMI" di kerajaan hindu ????? ...

mengerti bung embun sekarang ?
User avatar
Bigman
Posts: 3186
Joined: Sat Jan 03, 2009 8:19 pm
Contact:

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by Bigman »

http://oase.kompas.com/read/2010/08/19/ ... jah.Mada-5
Abimardha Kurniawan wrote: Image
Menafsir Ulang Gajah Mada
Kamis, 19 Agustus 2010 | 23:05 WIB
Oleh: Abimardha Kurniawan*

Image
Tidak sulit menemukan nama Gajah Mada (GM) dalam buku pelajaran sejarah. Muhammad Yamin, sastrawan sekaligus tokoh pergerakan itu, menyebut sang mahapatih sebagai ôpahlawan persatuan Nusantaraö yang kemudian ditabal sebagai judul buku biografi GM gubahannya (1945). Saking terkenalnya, nama GM pun dipakai sebagai nama jalan, perguruan tinggi, bahkan nama restoran! Juga tak lupa, beberapa tahun lalu, Langit Kresna Hariadi menerbitkan 8 jilid biografi tokoh ini dalam bingkai fiksi. Meski banyak kalangan menganggap GM punya peran penting dalam sejarah bangsa ini, namun sosok GM masih diliputi misteri dan kerap mengundang polemik nan pelik.
Pertengahan tahun 2009, Viddy AD Daery pernah membuat sebuah pernyataan sensaional. Ia menyatakan bahwa GM putra asli Lamongan. Pernyataan ini bukan tanpa dasar. Sebagai orang yang berasal dari daerah Lamongan, juga tentunya sebagai orang yang mahfum betul tentang sosok GM, Viddy mengaitkan beberapa ansair folklor dalam kultur lokal masyarakat Lamongan dengan pribadi GM yang ia pahami. Salah satunya, toponimi sebuah daerah di Lamongan mirip dengan nama GM, yaitu Kecamatan Modo. Sebagai respon, Pemkab Lamongan kemudian membentuk tim pencari fakta untuk menguak kebenarannya. Namun, hingga kini belum terdengar kabar, apakah pencarian itu masih berlanjut atau berbuah hasil...
Untuk menandai bahwa ikhtiar mencari gambaran eksistensi sosok GM belum menemui titik yang pasti, melalui buku ini. Agus Aris Munandar, coba mengungkap tafsiran baru atas biografi sang tokoh melalui telaah arkeologis terhadap Prasasti Gajah Mada dan dua arca perwujudan. Teks-teks sastra sejarah, seperti N?garakr?t?gama, Pararaton, Kidung Sunda, Kidung Sundayana, Babad Gajah Mada, dan Babad Arung Bondhan, dipakai sebagai pembanding untuk menghasilkan interpretasi yang kredibel dalam telaah ini. Sebab, antara prasasti, arca, dan teks sastra sejarah (naskah kuno) memiliki kuantitas informasi yang berbeda-beda.
Tidak semua bagian teks sastra sejarah tersebut dijadikan acuan, hanya yang dianggap punya fakta historis menyangkut sosok GM dan lingkungan sosialnya. Hal ini untuk menghindari bercampurnya peristiwa sejarah dengan peristiwa mitologis yang berlebihan dan irasional. Terlebih, teks-teks yang diacu punya ciri historiografi tradisional yang penarasiannya tiada batas antara fantasi dan kenyataan. Hanya N?garakr?t?gama sebagai perkecualian.
Prasasti Gajah Mada ditemukan di pelataran Candi Singhasari (sekarang di Kecamatan Singosari, Malang) dan kini tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Prasasti yang berangka tahun 1273 ? (1351 M) ini dikeluarkan GM, yang menyebut diri ôrakryan mapatih Mpu Madaö, pada masa pemerintahan ?ri Tribhuwanottunggadewi, raja ke-3 Majapahit. Sebagai sang mahΓmatrimukya, GM punya hak untuk mengeluarkan prasastinya sendiri. Mungkin inilah alasan penulis lebih memilih nama Prasasti Gajah Mada dan memakainya secara konsisten dalam buku ini, daripada Prasasti Singhasari yang sudah lazim dikenal.
Dalam prasasti tersebut, tersirat motif yang melatarbelakangi Sumpah Palapa (tan amukti palapa) yang legendaris itu. Disebutkan, GM punya hak untuk memerintahkan pembangunan caitya (bangunan suci) bagi tokoh yang telah meninggal. Karena prasasti ini ditemukan di pelataran Candi Singhasari yang notabenenya tempat pendharmaan Kertanagara, bisa ditengarai GM hendak mempersembahkan caitya kepada raja Singhasari terakhir itu. Dalam kultur Jawa Kuna, lazimnya caitya dipersembahakan oleh kerabat atau keturunan langsung tokoh yang didharmakan. Jadi, tak lain tak bukan, GM adalah keturunan Kertanagara, tepatnya dari jalur selir.
GM juga menjuluki diri Jirnnodhara, artinya æpembangun sesuatu yang baruÆ atau æpemugar sesuatu yang telah runtuhÆ. Selain berkaitan dengan pembangunan Candi Singhasari, julukan ini membuktikanùGM ingin meneruskan gagasan Dwipantara mandala, yaitu pengembangan pengaruh hingga ke wilayah luar Jawa, yang semasa Kertanaga hidup terlaksana dalam ekspedisi Pamalayu (1197 ? / 1275 M). Setelah sang raja mangkat, gagasan ini meredup dan kehilangan penerus karena Jawa silih berganti mengalami huru-hara. Pembangunan Candi Singhasari jadi semacam ôngalap berkahö yang dilakukan GM kepada leluhurnya sebelum mengajukan Sumpah Palapa. GM sadar tentang konstelasi politik kawasan Asia Tenggara. Ia ingin membendung pengaruh kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara daratan agar jangan sampai masuk ke wilayah Kepulauan Nusantara.
Selain itu yang menarik, dan tak terduga sebelumnya, adalah pengarcaan sosok GM dalam perwujudannya sebagai Bima dengan karakter lingga (phallus) menonjol. Ini bukti adanya unsur Siwaisme dan diduga berasal dari masa akhir Majapahit. Arca ini berasal dari Trenggalek, Jawa Timur. Pada patung tersebut juga terdapat inskripsi dengan karakter tulisan yang mirip dengan Prasasti Gajah Mada. Sayangnya, inskripsi hanya terbaca sebagaian karena kondisinya cukup rusak.
Banyak yang berspekulasi, antara arca perwujudan Bima dan Prasasti Gajah Mada dibuat oleh seorang citralekha (pemahat batu) yang sama. Pendapat ini masih perlu ditinjau ulang, walaupun kemiripan karakter tulisan bisa dikatakan sangat jarang terjadi antara dua inskripsi. Dari segi isi, khususnya dari nama yang disebut, tidak ada hubungan antara keduanya. Mpu Wirata yang mempersembahkan arca ini, tidak pernah ada di Prasasti Gajah Mada, begitu juga sebaliknya.
Berkaitan dengan tokoh Bima, penulis menghubungkannya dengan konsep astadikpalaka (delapan dewa penjaga arah mata angin) yang mengelilingi Siwa. Bima merupakan perwujudan Siwa di arah barat daya. Dalam konsep India Kuna, arah barat daya dipandang sebagai yang terburuk. Pengarcaan itu merupakan bentuk kerinduan masyarakat Majapahit saat itu kepada sosok GM yang tangguh dan dapat memulihkan stabilitas politik yang terus merosot akibat peperangan. Penemuan arca Bima di situs-situs tempat suci, juga menjadi tandaùGM seorang menguasai ilmu keagamaan.
Pada masa sebelum GM lazim diwujudkan sebagai arca Bima, GM diwujudkan sebagai Brajanata, tokoh pendamping Panji, dengan karakter phallus yang juga menonjol menonjol. Ada kesinambungan konsep antara keduanya. Sebab, siklus cerita Panji merupakan penuturan simbolis kehidupan Majapahit di masa Hayam Wuruk. Tak lain tak bukan, tokoh Panji adalah figur simbolis sang raja Rajasanagara (Hayam Wuruk). Selain menjawab polemik seputar siapa sebenarnya tokoh Panji, pendapat ini juga mencuatkan gambaran lain tentang bentuk fisik GM. Jika Brajanata merupakan ikon GM, maka gambaran wajah GM sungguh sangat berbeda dengan yang dipahami selama ini. Gambaran itu muncul dalam cover buku ini.
Banyak tafsiran baru tentang GM dalam buku ini, mulai dari pengertian nama GM secara etimologis-terminologis dan kaitannya dengan Gan?e?a (h. 12), siapa orang tuanya serta perkiraan tempat kelahiran (h. 10, lantas bandingkan dengan pernyatan Viddy di atas), muasal nama kota Bima di Sumbawa yang berkaitan dengan ôpenebusan dosaö GM pasca perang Bubat (h. 99), hingga senjata apa yang dipegang saat mengucapkan Sumpah Palapa (h. 51). Tak jarang, tafsiran itu membuat tercengang karena belum pernah terdengar dan terduga sebelumnya.
Namun demikian, sebagaimana judul buku ini, sebagian besar substansi biografi mengungkap sepak terjang sang patih di ranah politik. Ini bisa dimaklumi. Sumber-sumber tentang profil GM dan yang bersifat rasional sebagain besar merekam sepak terjang sang tokoh di ranah itu. Agaknya GM lebih dikenal sebagai tokoh publik yang tangguh dan punya kredibilitas tinggi. Mungkin karena itulah, dan karena GM dikenal ketika berkiprah di ranah politik, kehidupan pribadi serta kelahirannya tersamar dan sering diliputi hal-hal fantastis. Dan penulis buku ini ingin menempatkan GM dalam proporsinya sebagai manusia biasa yang tak luput dari khilaf, bukan sebagai superhuman.
Buku ini punya kedudukan penting dalam kajian tentang biografi GM, sejarah Majapahit, dan sejarah Nusantara kuna umumnya. Buku ini bukan simpulan final atas siapa sebenarnya GM. Bagaimanapun, dalam buku ini biografi GM ditampilkan sebagai ôrealitas tafsirö. Lebih baik menyikapinya secara kritis, daripada menjadikannya serangkaian ômitosö dalam bentuk baru. Mungkin masih banyak data (artefak) yang terserak dan hingga kini belum ditemukan. Penelitian-penelitian selanjutnya masih ditunggu. Penulis buku ini pun mengharap demikian. Sayangnya, peminat bidang semacam ini terbilang langka. (*)


Judul : Gajah Mada: Biografi Politik
Penulis : Agus Aris Munandar
Penerbit : Komunitas Bambu
Cetakan : Pertama, Maret 2010
Tebal : xiv + 162 halaman
=====================================

Patih Gajah Mada eslam juga? Image
Eslam, eslam, kapan berenti taqiya?
:lol:

wongjowo wrote:Image
Klo ngibul muslim memang rajanya... :finga:
User avatar
embun
Posts: 743
Joined: Thu Nov 04, 2010 8:23 am
Location: diatas daun di pagi hari

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by embun »

CRESCENT-STAR wrote:kenapa bicara invansi oleh Demak ? ... kita sedang bicara artefak. tuh ada koin asli jawa menurut Thomas Raffles, dan bersimbolkan Islam di daerah Majapahit pada abad ke 13. shg jika dihitung dari masa runtuhnya majapahit yakni abad ke 15, maka koin "islami" itu berlaku selama 2 abad di kerajaan Majapahit sebelum runtuh. kan ini menarik untuk membuat anti-tesa atas tesa yg selama ini sudah dianggap mapan dalam sejarah kita.
BIG Q nya adalah "kenapa ada koin resmi kerajaan dgn motif "ISLAMI" di kerajaan hindu ????? ...

mengerti bung embun sekarang ?
Jadi Orang Hindu di Kerajaan Majapahit selain bisa nulis bahasa sanskerta bisa nulis bahasa Arab?
Yang ngajarin nulis arab siapa Mbah CS?
baca sumber dari wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Majapahit
tertulis bahasa utamanya yang digunakan di kerajaan Majapahit Old Javanese dan Sanskrit
kok tiba2 orang2 Majapahit yang agama resminya Hindu/Buddha bisa nulis Arab?
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by CRESCENT-STAR »

embun wrote:Jadi Orang Hindu di Kerajaan Majapahit selain bisa nulis bahasa sanskerta bisa nulis bahasa Arab?
Yang ngajarin nulis tulisan arab siapa Mbah CS?
baca sumber dari wikipedia http://wikimedia.org/wikipedia/en/wiki/Majapahit
tertulis bahasa utamanya Old Javanese dan Sanskrit kok tiba2 orang Hindu bisa nulis Arab?
kita semua sedang bingung bung embun. maka dari itu jangan perkeruh kebingungan ini dgn CEMOOHAN bung yg amat sangat tidak dewasa itu.
saya kan sudah bilang, yuk sama2 cari kebenarannya, tulisan2 subjektif TS kita abaikan sajalah. lebih baik fokus pada akar permasalahannya kan ?
toh lagi pula TS nya tidak hadir di sini ...

kembali pada fokus, sebaiknya pertanyaan bung embun diganti dgn info yg bisa membantu kita keluar dari kebingungan ini.
saya sendiri bingung, kok ada koin bertuliskan Arab di kerajaan hindu selama 2 abad lebih, sudah itu buatan pribumi lagi ?. HOW ??
dan kita TIDAK bisa begitu saja memalingkan muka dari bukti artefak ini ... apalagi dgn nada pesimistis mentertawakannya hanya karena alergi thd Islam.
padahal sudah jelas kok koin itu memang dari abad ke 13 dan ditemukan di lokasi pusat pemerintahan majapahit.
seandainya ada yg punya jawabannya.
Last edited by CRESCENT-STAR on Mon Nov 29, 2010 10:18 am, edited 1 time in total.
madmo
Posts: 865
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:20 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by madmo »

jin yang bukan iblis mungkin yang buat O:)
User avatar
ndramus
Posts: 1517
Joined: Fri Nov 17, 2006 4:43 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by ndramus »

coba cek dulu di koleksi toko bagus
http://koleksi.tokobagus.com/uang-koin/ ... ioncode:55
User avatar
ndramus
Posts: 1517
Joined: Fri Nov 17, 2006 4:43 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by ndramus »

coba cek dulu di koleksi toko bagus
http://koleksi.tokobagus.com/uang-koin/ ... ioncode:55
Saif.Bahar
Posts: 1548
Joined: Thu Jul 29, 2010 7:41 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by Saif.Bahar »

Hehehe..

Sjauh mnyangkut supremasi ras kulit putih n kbudayaan hellenic,latin,greek n faham modern saya tentu mndukung.

Nah..bgmana caranya sgala wacana koin islam n majapahit kita jadikan sub ordinat kekuasaan kulit putih..

Karena bgmanapun kbudayaan jowo adalah trbelakang n memalukan dari sgala segi..

Jadi..skali lagi adalah bgmana caranya islam,arab,ind n JOWO kita sub ordinasi kan ke keunggulan ras kulit putih....

Faktanya JOWO,ind,timur n smua kbudayaannya itu tahayul primitif trutama budaya jawa yg trbelakang..

Menurut saya lbh baik kita bikin link sjarah tak lgsung keterkaitan koin itu n krajaan majapahit ke yunani n latin..ini adalah pilihan trbaik..

Weleh2...
madmo
Posts: 865
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:20 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by madmo »

@saif bahar

gimana kalo hanya islam yang kita jadikan sub history yang terbelakang.

sebab hanya islam yang membuat orang jd brainless killing machine, karena enggak merasa bersalah tp merasa paling superior

kan jowo, ind, timur itu enggak mengklaim superior loh, enggak pernah ada doktrin membunuh untuk dapet surga.
jd inget jaman pki, puluhan ribu orang dibantai...
tapi orang itu justru pki ya yang dibantai, oleh siapa coba?

apa saya salah ya?
User avatar
embun
Posts: 743
Joined: Thu Nov 04, 2010 8:23 am
Location: diatas daun di pagi hari

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by embun »

Ok kita FlashBack sebentar karena TSnya sepertinya jg ga bakal protes kalo kemudian thread beliau ini jadi bahan diskusi oleh Ustadz CS
mari kita simak pertanyaan Ustads CS di thread ini

Mula2 Ustadz CS bertanya seperti ini
CRESCENT-STAR wrote:tidak perlu tendensius begitu lah ... lebih baik kita uji tesis baru ini ...
coba ada yg bisa jelaskan kenapa simbol2 Islam ada di kerajaan majapahit ?
silakan jika ada yg bisa menjelaskan
kemudian
CRESCENT-STAR wrote:lebih baik beban pertanyaan ini jangan kita berikan pada orang lain. perlu bung tahu juga bahwa saya belum mengambil sikap atas hal ini, jadi silakan semua pihak berkontribusi dgn bukti2 yg meyakinkan dgn 2 opsi kesimpulan, tesis ini HOAX atau FAKTA TERSEMBUNYI.
CRESCENT-STAR wrote:kalau ada kesimpulan diambil dari BENDA ARKEOLOGI, saya kira mesti dihormati ... saya kira sang arkeolog pun masih bingung dan belum membuat kesimpulan final.
dan mohon sekali lagi jangan mengemis2 minta bukti ke saya, karena saya bukan pembuat TESIS ini.
Ok kita anggap Tesis ini bukan buatan Ustads CS,Masak sih tesis ini bikinan Kafir?

Demi Menguatkan tesis diatas maka Ustadz CS perlu melampirkan sampul buku "History of Java" karya Rafles
di posting berikutnya berdasarkan link blog yang dilampirkan tentang 10 mata uang tertua di Indonesia.
CRESCENT-STAR wrote: http://www.strov.co.cc/2010/09/10-mata- ... nesia.html
4. Uang Gobog Wayang, Kerajaan Majapahit (Abad k-13)
pada zaman Majapahit ini dikenal koin-koin yang disebut “Gobog Wayang”, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Thomas Raffles, dalam bukunya The History of Java. Bentuknya bulat dengan lubang tengah karena pengaruh dari koin cash dari Cina, ataupun koin-koin serupa yang berasal dari Cina atau Jepang. Koin gobog wayang adalah asli buatan lokal, namun tidak digunakan sebagai alat tukar. Sebenarnya koin-koin ini digunakan untuk persembahan di kuil-kuil seperti yang dilakukan di Cina ataupun di Jepang sehingga disebut sebagai koin-koin kuil. Setelah redup dan runtuhnya kerajaan Majapahit di Jawa Timur (1528), Banten di Jawa bagian barat muncul sebagai kota dagang yang semakin ramai.
Image
Namun Ustadz CS mungkin terlalu terburu2 memaparkan fakta tersebut karena koin tersebut ternyata bukan sebagai alat tukar
T
A
P
I
digunakan untuk persembahan di kuil-kuil seperti yang dilakukan di Cina ataupun di Jepang
CRESCENT-STAR wrote:kita semua sedang bingung bung embun. maka dari itu jangan perkeruh kebingungan ini dgn CEMOOHAN bung yg amat sangat tidak dewasa itu.
saya kan sudah bilang, yuk sama2 cari kebenarannya, tulisan2 subjektif TS kita abaikan sajalah. lebih baik fokus pada akar permasalahannya kan ?
toh lagi pula TS nya tidak hadir di sini ...
KITA???
sapa juga yang bingung dengan tesis dodol itu..
kafir2 disini hanya bingung dengan kelakuan muslim2 FFI
yang suka sekali main klaim dan bikin bingung umat seukhuwahnya sendiri.
Ya jangan salahkan Kafiers kalo mereka anggap ini lawakan di abad modern sekarang..
CRESCENT-STAR wrote:kenapa bicara invansi oleh Demak ? ... kita sedang bicara artefak. tuh ada koin asli jawa menurut Thomas Raffles, dan bersimbolkan Islam di daerah Majapahit pada abad ke 13. shg jika dihitung dari masa runtuhnya majapahit yakni abad ke 15, maka koin "islami" itu berlaku selama 2 abad di kerajaan Majapahit sebelum runtuh. kan ini menarik untuk membuat anti-tesa atas tesa yg selama ini sudah dianggap mapan dalam sejarah kita.
BIG Q nya adalah "kenapa ada koin resmi kerajaan dgn motif "ISLAMI" di kerajaan hindu ????? ...
diawal tulisan Ustadz hanya bertanya kenapa ada simbol2 islami sekarang malah ngotot ingin fokus di koin islami-nya itu sebagai bahan diskusi
hmmm....
Tentu saja setelah Majapahit diinvasi Demak makanya simbol2 islami mulai menyebar di artefak2 di lingkungan Majapahit
bukan begitu?
CRESCENT-STAR wrote:kembali pada fokus, sebaiknya pertanyaan bung embun diganti dgn info yg bisa membantu kita keluar dari kebingungan ini.
saya sendiri bingung, kok ada koin bertuliskan Arab di kerajaan hindu selama 2 abad lebih, sudah itu buatan pribumi lagi ?. HOW ??
dan kita TIDAK bisa begitu saja memalingkan muka dari bukti artefak ini ... apalagi dgn nada pesimistis mentertawakannya hanya karena alergi thd Islam.
padahal sudah jelas kok koin itu memang dari abad ke 13 dan ditemukan di lokasi pusat pemerintahan majapahit.
seandainya ada yg punya jawabannya.
Apa pembaca tidak semakin mengalami KERAGUAN dan KEBINGUNGAN dengan ajaran Islam ???
Anggaplah artefak KOIN ISLAMI ITU BENAR ada diabad 13!!
koin itu semata-mata sebagai simbol persembahan di kuil2 Hindu pada waktu itu
kalo fakta itu BENAR agama Islam jadi tambah HANCUR dimata MUSLIM dan NON MUSLIM FFI disini
kira2 Kuil Islami yang digunakan oleh umat Islam pada waktu jaman Majapahit terletak dimana,
demi menggenapi adanya Koin persembahan ISLAMI tersebut???
Ataukah Islam pada waktu itu mengajarkan umatnya untuk melakukan ibadah di Kuil Hindu demi menarik simpati orang Hindu???
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by CRESCENT-STAR »

kok masih bicara invasi demak, usia koin lebih tua dari penyerangan demak ke majapahit.
Saif.Bahar
Posts: 1548
Joined: Thu Jul 29, 2010 7:41 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by Saif.Bahar »

Hehehe..

Dik madmo ni gmn..

Faktanya arab,yahudi,cina,india,arya,jawa..dst cuma skumpulan ras primitiv yg memalukan...

Islam,kejawen,kong hucu,budha,hindu,yudaisme,kristen (di luar yg tlah di masukkan pd budaya latin,greek mata biru..krn yesus cuma seorg yahudi yg tdk brmata biru) adalah kbudayaan primitiv trblakang..
madmo
Posts: 865
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:20 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by madmo »

Saif.Bahar wrote:Hehehe..

Dik madmo ni gmn..

Faktanya arab,yahudi,cina,india,arya,jawa..dst cuma skumpulan ras primitiv yg memalukan...

Islam,kejawen,kong hucu,budha,hindu,yudaisme,kristen (di luar yg tlah di masukkan pd budaya latin,greek mata biru..krn yesus cuma seorg yahudi yg tdk brmata biru) adalah kbudayaan primitiv trblakang..
ah dik bahar senang melucu ya..

hehe..
arab,yahudi,cina,india,arya,jawa..dst enggak ada yg ngomong gitu deh...penelitian juga enggak tuh.

kecuali islam yah, yang dianut banyak orang yang mengklaim superior padahal kenyataan seh terbalik...
hehe
Saif.Bahar
Posts: 1548
Joined: Thu Jul 29, 2010 7:41 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by Saif.Bahar »

Hehehe..

Benua amerika n australia..ekspansi ke timur n kolonialisasi..kemegahan yunani kuno n romawi dgn iptek nya..dst.

Semit arab cuma bgsa2 **** n semit yahudi katanya pintar tapi tdk bisa lbh pntar n mengungguli kulit putih..

Cina sipit itu apa..ras **** tak branjak dari tahayul tak prnah mnjangkau barat n malah di ekspansi..

India n iran sama saja cuma hidungnya yg mancung tapi otaknya kebo..

Lha jawa n ind cuma kbdayaan ceker ayam tak kenal spatu n *****..

Saking baiknya org kulit putih tak prnah klaim2 paling unggul.

Masak sudah gede blum baca sjarah dunia..

Weleh2...
User avatar
Bigman
Posts: 3186
Joined: Sat Jan 03, 2009 8:19 pm
Contact:

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by Bigman »

CRESCENT-STAR wrote:duladi wrote:
Jadi Orang Hindu di Kerajaan Majapahit selain bisa nulis bahasa sanskerta bisa nulis bahasa Arab?
Yang ngajarin nulis tulisan arab siapa Mbah CS?
baca sumber dari wikipedia http://wikimedia.org/wikipedia/en/wiki/Majapahit
tertulis bahasa utamanya Old Javanese dan Sanskrit kok tiba2 orang Hindu bisa nulis Arab?
Engkong CRESCENT-STAR udah mula-in fikun,
tulisan netter embun di copast tapi diketik duladi!!!
Kenape ngkong cs?
dendam ape kangen, tulung dijelasin kong, ane binyun..........

Memang embun sama ame Duladi ngkong cs? :lol:
User avatar
harahap
Posts: 2129
Joined: Mon Sep 27, 2010 12:09 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by harahap »

numpang lewat..

gue bukan ahli sejarah, tp seinget gue,
awalnya Majapahit kerajaan berbasis Hindu dan Budha,
setelah jadi Islam ( sampe rakyat yg setia dengan, terutama, Hindu dan Raja Hindunya, melarikan diri ke Bali, makanya Bali sampe sekarang mayoritas Hindu ) wajar aja kl ada ornamen islam ( BACA : TULISAN ARAB )
kalo ada pembelokan sejarah, yah....berarti ada kepentingan sepihak ..
contohnya banyak terjadi di negara kita dan gak ada sanksi serius,
jadi ya para penghayal tingkat tinggi untuk kepentingan pihak tertentu merasa tindakannya aman2 aja.. makanya subur..
cocoknya mereka diberi lahan pekerjaan buat pilem kartun kaya Cars, Toy Story, Finding Nemo etc ... drpd ngarang cerita yg nggak nggak..

he heh :green:
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by CRESCENT-STAR »

kalau raden patah pendiri Demak adalah pangeran kerajaan Majapahit, ya logis lah pengaruh Islam sudah memang demikian kuat di Majapahit sebelum keruntuhannya.
User avatar
hanoman
Posts: 49
Joined: Wed Nov 24, 2010 8:04 am

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by hanoman »

wah mana tuh tulisan arabnya di koin?!?!??! kok gak ada gambarnya........cuma emblem majapahit dan arca dewa aja!?!?!?!? :stun:
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by CRESCENT-STAR »

hanoman wrote:wah mana tuh tulisan arabnya di koin?!?!??! kok gak ada gambarnya........cuma emblem majapahit dan arca dewa aja!?!?!?!? :stun:
sisi uang bergambar semar dan lawang, dan sisi satunya lagi kalimat syahadat.
becex'z
Posts: 17
Joined: Tue Oct 26, 2010 5:49 pm

Re: Mitos muslim : Fakta2 tersembunyi dari kerajaan majapahit

Post by becex'z »

ini replayan dari teman yang tentunya udah lebih ngerti melalui milis silahakna pada baca yah .. :D

--- In [email protected], "Ida Sitompul" <ida.n.sitompul@...> wrote:
>
> Rekan-rekan di milis sd-islam@,
>
> Beberapa waktu yl di milis kita ada posting tentang Majapahit dan Islam. Di
> bawah ini ada posting teman saya, Prof. Dr. Nina Lubis yang menanggapi
> beberapa proposisi tentang Majapahit dan Islam. Prof. Dr. Nina Lubis adalah
> seorang ilmuwan yang memiliki integritas sangat tinggi.
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> ida
>
>
>
> From: itb75-bounces@... [mailto:itb75-bounces@...] On Behalf Of
> Nina Herlina Lubis
>
> Teman-teman,
>
> Apa yang diambil dari milis tetangganya Kang Rhiza ini, bukan hal yang
> mengejutkan. Tempo hari, sudah pernah
> juga diekspos tulisan seorang arkeolog (?) muda, yang mengatakan hal yang
> sama.
>
> Peralihan budaya (dalam hal ini dari Hindu ke Islam) bukan hal yang terjadi
> seketika dalam waktu singkat. Menurut
> teori antropologi budaya, ada unsur yg paling sulit diubah dalam setiap
> kebuayaan yaitu "religi"...
> Jadi, kalau ditemukan tinggalan arkeologis berupa artefak berciri Islam di
> Kerajaan Hindu, terutama pada masa pealihan, tidaklah aneh. Dalam wawancara
> di TV One tempo hari, saya pernah menjelaskan bahwa sekelompok ulama dari
> Pasai, pergi ke Majapahit karena ada salah seorang
> keluarga diperistri oleh Raja Majapahit. Itu terjadi pada awal abad ke-15.
> Jangan lupa pula, makam Fatimah Binti Maimun berangka tahun 1082 yg
> ditemukan di Leran Gresik, itu menunjukkan bahwa sdh ada wanita muslimah di
> sana. Masa iya sendirian....
>
> Akan tetapi, kalau dikatakan Majapahit kesultanan (artinya Kerajaan Islam),
> Nanti dulu...bukti-bukti arkeologis, candi2, prasasti-prasasti, berita Cina,
> naskah sejaman (negarakertagama, Pararaton) itu terlalu gegabah kalau
> disebut pekerjaan artifisial pemerintah kolonial....Saya hanya mengatakan
> ada naskah yg bersifat sekunder yg memang dibuat 500 tahun lebih setelah
> majapahit berdiri, dan dimanfaatkan oleh pem kolonial....
>
> Bahwa Raden Wijaya, cucu Raja Sunda, seorang ulama Islam....nah, yang ini
> pasti bersumber dari sejarah yang perlu dipertanyakan keshahihannya...Sampai
> sekarang, tidak ada naskah atau prasasti yg berasal dari Tatar Sunda atau
> Jawa, yang bisa dipastikan kebenarannya
> (artinya sumber itu otentik dan kredibel) yg menyebutkan bahwa Majapahit
> didirikan oleh Cucu Raja Sunda....Islam itu masuk ke tatar Pasudan paling
> cepat awal abad ke-15...itupun buktinya masih lemah. Sumber-sumber primer,
> baru melihat komunitas Islam di Banten dan Cirebon akhir abad ke-15,
> diperkuat setelah Sunan Gunung Jati mendirikan kerajaan (nantinya menjadi
> kesultanan) th 1525...lho kalau Prabu Darmasiksa sudah jadi ulama Islam, itu
> berarti pada awal abad ke-13....tidak ada bukti shahih ttg hal ini.
>
> Silsilah yg menyebutkan bahwa Raden Wijaya adalah cucu Raja Sunda, ini
> adalah Naskah Wangsakerta.
> Naskah ini, pernah menjadi polemik hebat di antara beberapa ahli naskah
> Sunda dengan para arkeolog dan filolog Jawa pada tahun 1988-1990-an.
> Mengapa terjadi polemik?
> Apa boleh buat, saya harus ceritakan hal yang memalukan ini...
> Pada th 1982, ada seseorang Cirebon datang menjual naskah "tua" kepada
> Direktur Museum Sri baduga di Bandung. naskah ini tampak tua kertasnya
> buram, tulisannya kuno bahasanya Jawa Sunda Kuno. Direktur ini (tak usah sy
> sebut namanya, kuta sebut saja Pak X ,beliau sdh almarhum dan dulu menjadi
> dosen saya utk mata kuliah "Pengantar Filologi/ilmu ttg naskah). tertarik
> dan membeli naskah tsb. secara berangsur-angsur karena tebal dan mahal.
> Harganya ratusan juta rupiah. Oleh Pak X naskah kuno itu diterjemahkan dan
> hendak dijadikan disertasi di Filologi UI, promotornya Prof Dr Haryati
> Subadio (HS). Setelah beres itu terjemahan, Ibu Haryati, mempertanyakan kok
> naskah itu hebat betul, isinya : sejarah raja-raja di Nusantara, daftar raja
> lengkap dg angka tahunnya. Diusutlah itu naskah: ternyata kertas tua itu
> dites secara kimiwawi, luntur...yg nampak adalah kertas manila (yg paling
> tua umurnya paling 50 tahun lalu (dihitung dari th 1988 ketika pengetesan
> dilakukan). Diusut lagi, dlm naskah tertulis bahwa naskah disusun di bawah
> pimpinan Pangeran wangsakerta (Cicit Sunan Gunung Jati), sbg hasil
> gotrasawala (seminar) yg diselenggarakan antara th 1677-1977 di Cirebon.
> Maka dicek dlm daghregister (catatan ttg peristiwa penting, yg dibuat sejak
> masa VOC), ternyata antara th-th itu tdk ada tercatat apa-apa di Cirebon.
> padahal kalau benar ada pertemuan besar di Cirebon, pastilah mengundang
> kecurigaan VOC, setidaknya akan dicatat dlm daghregister atau dlm laporan
> Penguasa VOC di Cirebon ...ternyata itu tdk ada. Maka Ibu Haryati (yg waktu
> itu menjadi dirjen kebud), keberatan dg rencana disertasi..ramailah polemik.
> Ada arkeolog UI yg memang ahli huruf kuno, jelas-jelas emnyatakan itu naskah
> palsu...Kepala Puslit Arekolofgi nasional akan memperkarakan itu sbg tindak
> kriminal...apalagi ada surat perjanjian ant si penjual dg Pak X bahwa nama
> si penjual akan dirahasiakan....Maka berbagai seminar mempertanyakan soal
> ini (di Untar, di Unsil, di Unpas....). Pd akhirnya, dilakukan sekali lagi
> pengujian secara kimiawi oleh Arsip nasional...tenryata kertas itu tetap
> luntur.....Sejarawan dan Ahli Naskah kuno Sunda dan Jawa, yaitu MC Ricklefs,
> dari Monash Univ, jelas-jelas mengatakan banyak naskah dari Cirebon palsu,
> termsk yg ini....Maka marahlah bberapa ahli dan sepuh-spuh Sunda kpd
> orang-orang/pejabat terkait di Jkt yg kebetulan orang Jawa, lalu menuduh mrk
> "tdk suka kalau Sunda punya naskah hebat
> yg mengalahkan Negarakertagama"....Lho kemarahannya termsk kpd sy, krn saya
> promotornya dari UGM, wong Jowo, yg tdk bersedia membela Naskah itu...sampai
> sekarang pun, saya memang melarang mahasiswa menggunakan naskah tsb sbg
> sumber...Saya tdk mnuduh naskah itu palsu, hanya tdk asli, salinan, ...meski
> hrs dipetanyakan mengapa kertasnya mestri dicelup? hanya utk supaya pembeli
> terkecohkah? Namun, si penulis memang hebat bisa menulis dg style abad
> ke-17....Naskah itu kalau mau lihat ada di MuseumSri Baduga...
> Salah seorang yg memebla naskah itu, sebelum meninggal mengajak saya ke
> Museum,utk mau meneliti ulang naskah itu, ...rupanya karena beliau mulai
> ragu juga..Naskah itu memang tdk sesuai "zeitgeist"nya dg abad
> ke-17....Namun saya menolak, biarkan saja para filolog dan ahli epigrafi
> menyelesaikan masalah itu, dg mencari naskah salinan lainnya, kalau ada
> aslinya...Saya bahkan sdh minta kpd teman saya yg sekarang menjadi Sultan
> Sepuh XIV, agar mengeluarkan naskah aslinya...ia cuma tertaawa, lho itu
> naskah bukan dari kami kok...lalu dari mana ya....
> Hampir semua yg terlibat dg naskah itu sekarang sudah meninggal dunia. Tempo
> hari, sebelumnya, saya harus berjuang keras, untuk tetap tegak
> dari para pendukung naskah tsb....Namun, saya harus kuta: karena ilmu
> sejarah yg saya pelajari, mengajarkan prinsip-prinsip yg tegas, jelas,
> menghadapi naskah semacam itu (Kata Ricklefs, yg selalu membesarkan hati
> saya..: sudahlah Bu Nina, jangan pedulikan naskah palsu itu...buang-vbuang
> energi, masih banyak amsalah sejarah yg harus anda selesaikan....)..Iya
> capee deh...
>
> Celakanya, sampai sekarang ada saja orang yg menggunakan naskah itu sebagai
> sumber sejarah...termsk itu yg nulis di tetangganya Kang Rhiza.itu...
>
>
> Nah, itu jawaban saya utk teman-teman....Wallahualam..
>
> Wassalam,
>
> Nina HL yg dhoif
>
>
Post Reply