Pak, saya lanjutkan lagi,Numpang_Lewat wrote:BUAT BUNG ANDI YAN:
Maaf balasan dari saya agak lama.Karena sebenarnya bukan anda saja yg sibuk, saya juga punya kesibukan.Saya senang berdialog dengan anda, karena tutur bahasa anda lumayan sopan dibandingkan dengan netter lainnya.
----deleted---
Maaf terpotong2 karena saya punya tugas yang tak bisa saya abaikan.
Mengenai isi salah satu nats di kitab Yehezkiel, anda berkata bahwa apa yang diceritakan merupakan fantasi sexual, apakah demikian artinya? Sebenarnya tidak, seperti apa yang saya ceritakan sebelumnya bahwa dosa penyembahan berhala adalah sama menjijikkannya dengan dosa perzinahan, apa yang diceritakan tersebut adalah gambaran tentang dosa israel dalam penyembahan berhala, dan Tuhan murka atas dosa itu.
Anda juga berkata :
Perbuatan riba (rente) dilarang dilakukan kepada Israel, tapi boleh dilakukan kepada non Israel(ulangan 23:19-20).
Ayat ini jelas buatan orang yahudi, sebab tidak mungkin tuhan berlaku diskriminatif dengan melarang mengambil bunga uang kepada bangsa yahudi, sementara mengambil bunga kepada orang selain yahudi diperbolehkan.
Tanggapan saya :
Mengenai hal yang tampaknya diskriminatif ini, anda menyimpulkan bahwa ayat ini hanya buatan orang yahudi. Baiklah dengan metode berpikir yang sama saya bertanya pada anda tentang iman anda, dalam kitab anda dikatakan bahwa dalam peperangan, seseorang tidak dipaksa masuk islam asalkan tetap membayar pajak pada nabi kalian, apakah ini bukan diskriminatif namanya?
Anda berkata :
Ketahuilah bahwa kebanyakan nabi diturunkan di tanah Yahudi bukan karena Allah pilih kasih kepada Yahudi, melainkan Para Nabi diturunkan di sana karena hancurnya moral orang Yahudi pada waktu itu dan kemungkinan besar juga ampe sekarang moral mereka banyak yg hancur.Sehingga Allah menurunkan banyak para Nabi di tanah Yahudi, BUKAN berarti dengan demikian Tuhan berlaku diskriminatif antara umat Yahudi dengan umat selain Yahudi...
Tanggapan saya :
Saya tak pernah berkata bahwa orang yahudi adalah semuanya orang yang saleh, yang saya bilang adalah orang yahudi secara fisik adalah bangsa pilihan Tuhan sebagaimanapun berdosanya mereka. Tuhan memilih bangsa Yahudi sebagai umat pilihanNya adalah hak mutlak Tuhan (dan kami adalah Israel Rohani). Tuhan mengasihi umatNya senantiasa sampai saat ini dan tak ada yang bisa merubah itu.
Anda memaparkan tentang pandangan "teolog Kristen" akan keaslian Bible, sebelum saya uraikan satu persatu, baiklah saya jelaskan bahwa para teolog kristen belum tentu beriman pada Yesus. Ada juga beberapa dari "teolog Kristen" adalah kaum sekuler yang sering menjelekkan isi Bible. Baiklah saya tanggapi uraian anda tentang beberapa "teolog Kristen" tersebut menurut uraian anda :
1.Dr.G.C Van Niftrik dan Dr.B.J Bolland:
Anda katakan beliau berkata : "kita tidak usah malu-malu, bahwa terdapat berbagai kekhilafan di dalam al-kitab;kekhilafan-kekhilafan tentang angka-angka perhitungan;tahun dan fakta.Dan tak perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-kekhilafan itu pada caranya, isi Alkitab telah disampaikan kepada kita, sehingga kita akan dapat berkata: "Dalam naskah aslinya tentu tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan iu barulah terjadi di dalam turunan naskah itu.Isi Alkitab juga dalam bentuknya yg asli, telah datang kepada kita dengan perantaraan manusia"
Tanggapan saya :
Pak, sejujurnya Kekhilafan yang dimaksud beliau adalah kesalahan manusia dalam memahami Bible, bukan isi Bible nya yang salah. Kesalahan dalam perhitungan angka2 perhitungan itu adalah antara lain kesalahan awal bapa gereja dalam menentukan tahun awal masehi (yang sebenarnya tahun awal masehi adalah tahun ke 6 SM, jadi para bapa gereja salah menghitung tahun awal masehi, bukan isi bible yang salah).
2.Dr.Mr D.C Mulder:
"Jadi benarlah Daud itu pengarang Mazmur yg 73 jumlahnya?Hal itu belum tentu.Sudah beberapa kali kita menjumpai gejala bahasa orang Israel suka menggolongkan karangan-karangan di bawah nama orang termasyhur..............Oleh karena itu tentu tidak mustahil pengumpulan-pengumpulan mazmur-mazmur itu(atau orang-orang yg hidup lebih kemudian) memakai nama Daud, karena raja itu termasyhur sebagai pengarang mazmur-mazmur. Dengan kata lain perkataan, pemakaian nama Daud,Musa,Salomo itu merupakan tradisi kuno, yg patut diperhatikan, tetapi tradisi itu tidak mengikat"(Pembimbing Ke Dalam Perjanjian Lama, BPK Jakarta,1963 hal.205).
Tanggapan saya :
Pak, benarkah seorang Doktor / ahli Teologi bisa berkata Mazmur berjumlah 73? kayaknya doktor itu salah deh, soalnya kitab Mazmur terdiri dari 150 Pasal bukan 73.
3.Dr.Welter Lempp:
"Susunan semesta alam diuraikan dalam kitab kejadian I tidak dapat dibenarkan lagi oleh ilmu pengetahuan modern"(Tafsiran Kejadian, hal 58. "Pandangan Kejadian I dan seluruh Alkitab tentang susunan semesta alam adalah berdasarkan ilmu kosmografi bangsa Babel. Pandangan itu sudah ketinggalan jaman"(Tafsiran Kejadian, hal.654.).
Dari kesaksian Dr.Welter Lempp juga dapat disimpulkan bahwa Bible tidak relevan untuk sepanjang zaman.Dan kami yakin beberapa ayat yg tidak relevan untuk sepanjang zaman itu adalah hasil karangan manusia, BUKAN yg difirmankan oleh Tuhan.
Tanggapan saya :
Bagian mana yang menurut beliau tidak masuk akal? Sebab menurut temuan ilmu pengetahuan terakhir, urutan terciptanya semua unsur bumi dan seluruh isinya ini sesuai dengan temuan geologis dan astronomis.
Saya minta anda jelaskan keberatan beliau dimana dan dalam hal apa, dan tampilkan dalam halaman berapa uraian beliau dan judul bukunya apa dan edisi tahun berapa? dan saya akan jelaskan.
4.Dr.R.Soedarmo:
"Dengan pandangan bahwa Kitab Suci hanya catatan saja dari orang, maka diakui juga bahwa di dalam Kitab Suci mungkin sekali ada kesalahan. Oleh karena itu kitab suci dengan bentuk sekarang masih dapat diperbaiki" (Ikhtisar Dogmatika, BPK Jakarta, 1965 hal.47). "Di dalam Perjanjian Baru pun ada kitab-kitab yang diragukan antara lain Surat Wahyu dan Yakobus yang disebut surat Jeram" (Ikhtisar Dogmatika, BPK Jakarta, 1965 hal.49).
Dari kesaksian teolog Dr.R.Soedarmo juga bisa disimpulkan bahwa di dalam bible sendiri banyak surat yg diragukan. Dan kami yakin bahwa surat yg diragukan tersebut adalah hasil karangan manusia, bukan yg difirmankan oleh Tuhan.
Karena Tuhan adalah sang pencipta yg tidak mungkin diragukan lagi firman-firman-Nya.
Tanggapan saya :
teman, lihat edisi tahunnya tahun 1965, sudah sangat ketinggalan Zaman, sekarang ini sudah banyak temuan arkeologis dan salah satunya Surat Yakobus dan Wahyu pada Yohanes.
Anda meng claim tentang keabsahan kitab suci :
Kitab suci adalah kitab yang murni diwahyukan oleh Tuhan (Allah) tanpa ada sisipan atau rubahan akan isinya oleh manusia.Jika kitab suci tersebut TELAH dirubah ataupun dikurangi ataupun ditambah oleh manusia,,,masihkah kitab yang sudah dirubah tersebut masih dikatakan kitab suci??! JAWABANNYA ADALAH TIDAK ASLI LAGI SELURUH ISINYA.
Yang berarti bahwa suatu kitab akan dikatakan asli dan layak disebut sebagai sabda Sang Maha Kuasa jika tak ada keterlibatan manusia dalam penulisan dan pewahyuannya. Sedangkan anda menulis sejarah Ustman sebagai berikut :
Setelah dua masa kepemimpinan khalifah Abu Bakar dan Umar Bin Khattab, masalah perbedaan dlm mmbaca Al-Quran mulai menimbulkan kekhawatiran sehingga para Sahabat Rasulullah segera mengambil tindakan seperti yg disebutkan pada riwayat berikut ini:
Berkata kepada kami Musa, berkata kepada kami Ibrahim,berkata kepada kami Ibnu Syihab bahwa Anas bin Malik mengatakan kepadanya:"Khudzaifah bin al-Yaman datang kepada Utsman, dan sebelumnya ia memerangi warga syam dlm penaklukan Armenia dan Azerbaijan brsama warga Irak, maka trkejutlah Khudzaifah akan adanya prbedaan mereka dalam hal bacaan Al-Quran, maka brkatalah Khudzaifah kepada Utsman:"wahai pemimpin orang-orang yg beriman, beritahulah umat ini sebelum mereka berselisih dlm masalah kitab sebagaimana umat Yahudi dan Nasrani", Utsman lantas berkirim surat kepada Hafshah :"Kirimkan kepada kami lembaran-lembaran untuk kami tulis dalam mashahif(bentuk plural dari mushhaf-kumpulan lembaran dengan diapit dua kulit seperti buku-) kemudian kami kembalikan kepadamu",Hafshah segera mengirimkannya kepada Utsman, maka Utsman segera memerintahkan Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa'id bin 'Ash, serta Abdurrahman bin al-Harits bin Hisyam untuk menyalinnya ke dalam mushaf-mushaf, dan dia(Utsman) mengatakan kepada ketiga otoritas Quraisy trsebut di atas:Jika kalian brselisih dengan Zaid bin Tsabit tentang masalah Quran, maka tulislah dengan lesan Quraisy sebab Al-Quran diturunkan dengan dialek mereka(Suku Quraisy), dan mereka melakukan hal itu, maka ketika mereka selesai menyalin lembaran-lembaran trsebut ke dalam beberapa mushaf, Utsman segera mengembalikan lembaran-lembaran trsebut kepada Hafshah, (Utsman) kemudian mengirim ke tiap tempat satu mushaf yg telah mereka salin, dan memerintahkan agar selain mushaf trsebut entah berupa lembaran (sahifah) atau sudah berupa mushaf untuk dibakar (Ibid, VI/120)
Pada masa itu tulisan Arab (kaligrafi Arab) masih belum berharakat dan bertitik.Perbedaan harakat dan panjang pendek bacaan akan menunjukkan makna yang berbeda,hal ini tidak mustahil menimbulkan kesulitan tersendiri bagi masyarakat Muslim non-Arab.Cara baca dan pemaknaan yg salah sangat mungkin dilakukan oleh mereka.
Berdsrkn laporan dri Khudzaifah bin al-Yaman yg bru dtg dri Armenia dan Adzarbaijan (kedua wilayah trsebut bukan wilayah yg brbahasa Arab). Utsman sebagai khalifah dengan dibantu para sahabat segera mengambil tindakan. Demi mengatasi hal itu maka al-Quran yg prnah diulis pada masa Abu Bakar (masih dalam bentuk lembaran) disalin lagi dalam bentuk mushaf (diapit dua seperti kulit buku) untuk dibagikan ke daerah-daerah sebagai al-Quran standar, sedang yang selainnya harus dimusnahkan.
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan cerita sejarah yang anda tampilkan, Ustman mengumpulkan naskah2 tersebut dan memberi harakat dan titik. Dan setelah jadi dibagikanlah ke masing2 daerah dan Ustman memerintahkan membakar kitab lain baik yang berupa terpisah2 maupun yang sudah lengkap.
Mohon diperhatikan, apapun dasarnya, jika kita fair dan memakai asumsi anda tentang keotentikan suatu kitab suci seperti yang anda ajukan di atas, maka kitab suci anda yang ada saat ini adalah sudah tidak asli lagi karena sudah melibatkan manusia (ustman dan panitianya) dalam penyusunan berbagai naskah kitab sucimu dan memberi tanda harakat dan titik (berarti ada tindakan menambahkan suatu karya). Dan telah terjadi pembakaran suatu kitab lain selain dari yang dibagikan oleh Ustman. Jika anda berpikir dengan pola pikir yang sama dengan pola pikir yang anda terapkan untuk menjustifikasi Bible, adakah Kitab yang ada pada anda ini masih bisa dikatakan Valid? (Ingat dari cerita anda telah terjadi keterlibatan manusia dalam penyusunan kitab suci anda, bahkan kitab lain selain salinan Ustman telah dibakar, ada apakah ini?)
Anda berkata bahwa :
Dan perlu ditekankan bahwa sejak turunnya Islam sampai sekarang yang hafal Al-Quran itu adalah bukan pribadi tapi dalam skala Umat.Jadi ingatan pribadi sangatlah berbeda dengan ingatan umat.
Pertanyaan saya :
Berarti bisa disimpulkan bahwa apa yang anda sebut sebagai "wahyu Tuhan" pada nabi kalian itu diketahui pula oleh orang lain isinya, antara lain para sahabat nabi kalian khan? Tapi mengapa koleksi naskah dari Ali Bin Abi Thalib dan Ubai bin Ka'b disita untuk dimusnahkan juga oleh gubernur medinah (Marwan) pada saat penerus Ustman yang bernama Hafsah meninggal? Padahal kedua tokoh tersebut (Ali Bin Abi Thalib dan Ubai bin Ka'b) adalah 2 sahabat nabi kalian yang adalah saksi mata nabi kalian. Bisakah dengan kejadian demikian dikatakan kitab yang ada pada kalian saat ini valid? (pikirkan dengan pola pikir yang sama dengan pola pikir dimana anda menjustifikasi Bible).
Apakah yang anda maksudkan dengan menghafal alquran? Apakah artinya paham 100% isi kitab anda tanpa harus membuka lagi secara berurutan tanpa ada kesalahan sedikitpun?
Kalau dalam kami, belajar Firman Tuhan itu tak pernah berhenti, bukan karena isinya tak sama, tapi karena isi Firman Tuhan itu selalu sesuai dengan kondisi Zaman, sehingga solusi yang kita harapkan akan kita temui dalam Bible. Firman Tuhan bagi kami bukanlah masalah kata demi kata ataupun huruf demi huruf. Kekuasaan Tuhan jauh melebihi itu. Jika anda berkata : "Kami malah meragukan apakah ada di antara tokoh kristen seperti Pendeta, Pastur, Biarawati, Penginjil, Uskup dan Paus dan lain-lain, yg hafal kitab Injil secara penuh?Pertanyaan ini cukuplah anda jawab dengan kejujuran nurani saja.", maka dengan kejujuran saya berkata bahwa ucapan anda itu hanya perasaan anda saja yang selalu memandang rendah iman kami. Tidaklah sepenuhnya benar ucapan anda itu dan tidak berdasar fakta, hanya tuduhan karena selalu merasa superior.
Anda berkata :
TANGGAPAN KAMI:
Al-Quran Ali Imran 64:
"Katakanlah:"Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada satu kalimat(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah"
Al-Quran al-Maidah:72:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata :"Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putra Maryam",padahal Al-Masih berkata:"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu",Sesungguhnya orang yang mempersekutukan(manusia dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolongpun."
Al-Quran al-Maidah :73:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:"Sesungguhnya Allah adalah yang ketiga dari tiga,padahal tidak ada tuhan selain Tuhan yang Esa.Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih."
Al-Quran al-Baqarah:75:
"Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu,padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?"
Dari Surat al-Baqarah 75 di atas sudah ada bukti dari ayat tersebut yaitu kejadian perbedaan ajaran Nasrani yang diajarkan Yesus(Isa a.s) dengan ajaran Kristiani oleh Paulus seperti yang sudah saya tuliskan pada paragraf-paragraf awal pada postingan kali ini.
Dari beberapa firman Allah yang ada di Al-Quran tersebut jelas-jelas mengatakan Allah adalah Tunggal, tidak dapat sipersekutukan dengan apapun, dan tiada yang serupa dengannya.
Di Injil yang sekarang (hasil olahan Paulus) jelas-jelas menyembah Trinitas yang mempersekutukan Allah dengan beberapa oknum lainnya.Walaupun demikian, di Al-Quran sendiri melarang sikap membenci dan memusuhi umat lain.
Al-Quran Yunus:99:
"Dan jikalau Tuhanmu menghendaki,tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.Maka apakah kamu(hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya."
Al-Quran al-Maidah:74:
"apa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya?Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Itulah bukti bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-Nya yang mau bertaubat.
Tanggapan saya :
Apakah itu menjawab tantangan saya supaya anda tunjukkan ayat dalam kitab suci anda dimana mengatakan secara tepat 100% bahw Pauluslah biang penyesat? tak ada satupun saya lihat dari uraian anda menjawab tantangan saya.
Baiklah saya bahas beberapa saja :
Al-Quran al-Baqarah:75:
"Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu,padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?"
Tanggapan saya :
Apakah dasar dari ayat ini bisa menyimpulkan secara pasti bahwa pauluslah biang penyesat? Adakah nama paulus disebutkan? dikatakan segolongan dari mereka mengubah, berdasarkan kenyataan sejarah, banyak aliran bidah yang telah muncul di jazirah timur tengah yang memutarbalikkan pengajaran Yesus (Pengajaran Yesus yang sejati adalah sama dengan yang kami imani saat ini). Aliran2 bidah inilah (salah satu ajaran aliran bidah ada yang sama dengan pengajaran kalian) yang ditentang awalnya oleh Irenaeus seperti cerita saya sebelumnya. Bagaimana kalian bisa memastikan bahwa kata "segolongan dari mereka" adalah Paulus 100%? Bisakah anda pertanggungjawabkan jawaban anda? Dalam mengambil kesimpulan anda harus hati2, kalau belum bisa memastikan maka janganlah menyimpulkan karena kitab yang engkau anggap suci itu pun bahkan tak menyebutkan nama paulus sebagai penyesat ajaran Yesus, kenapa malah anda dengan berani menyimpulkan paulus adalah penyesat? Telah saya uraikan berdasar paparan anda sebelumnya tentang tuduhan anda terhadap paulus bahwa apa yang diajarkan paulus tidaklah menyimpang dari ajaran Yesus.
Teman, besok saya lanjutkan lagi, hari sudah larut dan saya harus pulang, satu hal saya katakan, untuk mengerti tentang isi Bible jika sudah diawali dengan rasa curiga dan bermusuhan, anda akan menghasilkan kesimpulan yang salah, besok saya lanjutkan, sampai jumpa