ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla...?

Pembuktian bahwa Islam bukanlah ajaran dari Tuhan.
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by keeamad »

ask yusah: Kenafa aloh swt membenci yahudi, kafir, anjing dan babi ... ?
Apa karena memang bukan aloh swt yg menciptakan itu semua ... ?
User avatar
yusah
Posts: 2000
Joined: Thu May 29, 2008 12:39 pm
Location: Bumi Allah
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by yusah »

keeamad wrote:ask yusah: Kenafa aloh swt membenci yahudi, kafir, anjing dan babi ... ?
Apa karena memang bukan aloh swt yg menciptakan itu semua ... ?
Allah membenci yahudi dan kafir ya karena ingkar.
Allah tidak membenci Anjing dan Babi tapi allah mengharamkan muslim memakan babi.
semua diciptakan Allah SWT tanpa kecuali. baik manusia(muslim,'kafir,yahudi, atheis,...) binatang, setan, jin, malaikat, bumi, langit, dan semua isinya yang tidak kita ketahui semua diciptakan Allah sendiri. mengertos..???
User avatar
yusah
Posts: 2000
Joined: Thu May 29, 2008 12:39 pm
Location: Bumi Allah
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by yusah »

Ahay wrote:
Maksud bebas tuch, bebas nyalurin nafsu gitu bung?
yoo iii
Ahay wrote: BTW,
Ana pilih jadi kafir, karena mamad bin Abdullah alm adl nabi palsu, yg narsis pengen dipanggil Baginda, tapi kelakuannnya bejad, kayaknya keturunan lucifer niy bang nabi ente. Ngeklaim nabi2 sebelum mamad jg org Islam(bo'ong bgt), Dan yg plg parah, membuat pengikut2nya(termasuk ente) brainwashed people...
:toimonster: udah direndem juga Kagak sadar2 juga ](*,)
darimana you tahu itu nabi palsu..? bisa jelasin ga?
otak ente juga lemot bro.. masa hari ginih masih aja jadi kafirrr apa kata dunia..???
buka mata.. buka telinga.. dan buka hatinya.. jangan otaknya disimpan didengkul aja he he he
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by keeamad »

@yusah. yg ana tahu, alloh swt nte cuma bisa MENCIPTAKAN TIFUAN ....
kalo antum mau DITIFU MENTAH2X ...., silakeuen ....
tafi Ana tidak ...
User avatar
CrimsonJack
Posts: 2189
Joined: Thu Oct 13, 2011 3:20 pm
Location: Tempat yang ada internetnya

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by CrimsonJack »

Muhammad itu nabi owloh, menurut quran yang merupakan pesan dari awloh untuk dunia.
di dalam buku tersebut tertulis kalau awloh itu maha penifu. (Ali-Imran ayat 54)

Maka awloh berpesan kepada pengikutnya.
"Eke ini maha penipu loch, jadi yey yey pada harus percaya pada eke dan nabi eke si Mamad ini, soalnya kami ini selain maha penipu juga maha pemurah, maha baik, bla5....."
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by 1234567890 »

aneh juga olloh muslim ... menciptakan muslim dan kapir .... n katanya menyayangi muslim ... tapi entah kenafa muslim difecundangi kapir melulu

ollohnya muslim ternyata lebih sayang ke kapir !!!!
User avatar
harahap
Posts: 2129
Joined: Mon Sep 27, 2010 12:09 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by harahap »

http://rasyid-ic.blogspot.com/2012/01/p ... -maut.html
http://kisahteladan.info/rasulullah/kewafatan
Diriwayatkan bahwa pada suatu ketika sekelompok orang Bani Israil lewat di sisi sebuah permakaman. Mereka berkata satu sama lain, “Alangkah baiknya jika salah seorang di antara kita berdoa kepada Allah Ta’ala agar seseorang dari penghuni kubur ini bisa bangun dan mengabarkan kepada kita berita tentang alam kubur.” Karena itu, mereka berdoa bersama kepada Allah untuk keperluan itu. Tiba-tiba salah satu mayat bangkit dari kuburnya dan di tempat antara kedua matanya terdapat bekas-bekas sujud. Si mayat bertanya, “Wahai kaumku, apa yang kauinginkan dariku? Aku menderita akibat rasa sakit saat sakaratul-mautselama lima puluh tahun terakhir in Apa yang kuderita saat kematian belum juga berkurang hingga saat ini.”
Siti Aisyah Ra berkata, “Aku tak percaya bahwa rasa sakit saat ajal seseorang yang lain lebih ringan daripada rasa sakit saat kematian Rasulullah scperti yang ku-saksikan. Rasulullah Saw berdoa, “Ya Allah Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengambil nyawa dari ruas, sendi, tulang-belulang bahkan dari ujung jari. Ya Allah Tuhanku, mudahkanlah kematian itu untukku.”Beliau bersabda sesaat menjelang ajalnya, “Rasa sakit saat kematian datang ibarat ditetak dengan 300 mata pedang.”
Pada suatu hari, beliau ditanya mengenai mati dan kesulitannya saat kematian. Beliau menjawab, “Seringan-ringan rasa sakit saat kematian sama dengan rasa sakit yang disebabkan oleh trisula besi yang dicabut setelah ditusukkan pada kedua bola mata.”
Suatu ketika, Nabi Saw menjenguk seorang yang sakit lalu bersabda, Aku tahu rasa sakit yang kauderita. Tidak ada urat yang tak merasakan rasa sakit saat kematian datang.”
Sayidina Ali Kw menyuntikkan semangat dan keberanian untuk berperang di jalan Allah dengan ucapannya, “Jika kalian tidak berperang (membunuh) di jalan Allah, niscaya kalian pun akan mati. Demi Dia yang hidupku berada di tangan-Nya, sungguh seribu tebasan pedang yang membunuhku lebih ringan bagiku daripada mati di atas tempat tidur.”
Waliyullah besar Syaddad bin Aus berkata, “Mati adalah bencana yang paling mengerikan di antara semua petaka di dunia ini dan di akhirat nanti bagi seorang muk-min. Ia lebih menyakitkan daripada badan dicincang dengan pedang atau gunting atau direbus di dalam kuali. Jika seorang yang mati bisa bangkit dan memberi tahu kepada penduduk dunia tentang kematian, maka mereka tidak akan mengambil suatu manfaat pun dari kehidupan dunia dan tidak akan pernah dapat tidur barang sejenak pun.”
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis, “Mati mendadak adalah kesenangan bagi seorang mukmin dan kesedihan bagi seorang zalim.”
Beliau juga diriwayatkan pernah bersabda, “jika sehelai rambut dari satu mayat diletakkan pada penduduk langit dan bumi, niscaya mereka akan mati dengan izin Allah Ta’ala.” Hal ini disebabkan oleh tekanan beratnya, karena setiap helai rambut adalah tunduk pada kematian. Dan seandainya mati menimpa terhadap sesuatu maka sesuatu itu pun akan mati. Di-riwayatkan bahwa apabila setitik kepedihan mati ditetes-kan pada bukit-bukit di dunia, niscaya akan hancur bukit-bukit itu. Saat ajal Nabi Ibrahim As tiba, Allah Ta’ala berfirman kepada beliau, “Wahai khalil-Ku, bagaimana engkau merasai mati?” Beliau menjawab, “Seperti kait-besi panas yang berulangkali dimasukkan dan ditarik pada kain yang basah.” Allah Ta’ala berfirman, “Sebenarnya Aku telah memudahkan kematian bagimu.”
Dikisahkan mengenai Nabi Musa As bahwa ketika nyawanya dibawa ke hadapan Allah Azza wa Jalla, Dia bertanya kepada Musa, “Wahai Musa, apa yang kau-rasakan ketika mati (sakaratul-maut)?”
Jawab Musa As, “Aku rasakan hidupku laksana seekor pipit. Ketika ia dibakar (digoreng) di atas pembakarán (penggorengan), ia tak mampu terbang dan juga tak selamat dari rasa sakit saat mati. Aku merasakan rasa sakit yang luar biasa saat sakaratul-maut seperti yang dialaminya.”
Ada suatu riwayat yang mengisahkan bahwa pada saat ajal menjemput Nabi Saw, di dekat beliau terdapat sewadah air. Beliau mencelupkan tangannya ke dalam wadah lalu membasuh mukanya dengan air tersebut seraya berkata, “Ya Allah Tuhanku, mudahkan aku menghadapi sakaratul-maut.” Sayidah Fathimah Ra berkata saat itu, “Wahai ayahku, betapa hebat rasa sakit yang kaurasakan!” Kemudian beliau bersabda, “Tetapi tak akan ada lagi kesusahan atas ayahmu setelah ini.”
Pada suatu hari, Sayidina `Umar bin al-Khaththab berkata kepada Ka’ab al-Ahbar, “Wahai Ka’ab, terangkan kepadaku tentang mati.” Maka Ka’ab pun menjelaskan, “Wahai Amirul Mukminin, mati adalah seperti sebuah ranting yang penuh dengan duri lalu dimasukkan ke dalam perut. Setiap duri tertancap pada urat yang ada. Setelah itu seorang laki-laki kuat menariknya dengan paksa, maka terambillah darinya apa yang dapat diambil dan tertinggallah padanya apa yang tidak dapat diambil.”

TIGA BENCANA KEMATIAN. Ada tiga bencana kematian. Bencana pertama adalah rasa sakit saat nyawa tercabut dari badan (naza’). Bencana kedua adalah saat melihat sosok malaikat maut (pencabut nyawa) dan masuknya kengerian dan ketakutan ke dalam hati. Bencana ketiga yaitu ketika orang yang banyak berbuat dosa melihat bakal tempatnya di Neraka dan, sebaliknya, orang salih pun melihat bakal-tempatnya di Sorga. Yang pertama telah kita paparkan di atas.
Telah diceritakan bahwa Nabi Ibrahim As berkata kepada, lzrail, sang malaikat maut, “Dapatkah kauperlihatkan kepadaku wajahmu saat engkau mengambil nyawa seorang pemaksiat?”
Ia menjawab, “Apakah engkau sanggup melihatnya?”
Ibrahim As berkata, “Insya Allah, aku sanggup untuk itu!”
Maka, berkatalah malaikat maut, “Palingkan mukamu dari hadapanku.” Lalu Ibrahim As memalingkan mukanya dari hadapan malaikat maut. Maka ia menyaksikan tubuh malaikat maut menjadi hitam legam, rambutnya keriting, baunya sangat busuk, tertutup dengan baju hitam, dari mulut dan lubang hidungnya keluar lidah api yang menyala-nyala dan asap pekat. Menyaksikan pemandangan seperti itu, Ibrahim kemudian jatuh tak sadarkan din.
Setelah memperoleh kesadarannya kembali, beliau melihat malaikat maut dalam bentuk semula lantas berkata, “Ya malaikat maut! Jika seorang pendosa tidak melihat sesuatu pun kecuali rupamu saat sakaratu-maut, maka hal itu cukup menjadi siksaan baginya.”
Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw bersabda, “Nabi Daud As adalah pria yang pencemburu. Ketika ia keluar rumah, ia menutup semua pintu rumahnya. Ketika pada suatu hari ia keluar rumah dan mengunci semua pintu rumahnya. Tidak lama setelah Daud keluar rumahnya, istrinya yang tinggal di rumah melihat seorang laki-laki berada di dalam rumah yang terkunci itu.
Ia bertanya kepada laki-laki tersebut, `Bagaimana engkau masuk ke dalam rumah? Jika Daud datang, niscaya kepalamu akan dipukul.’ Tatkala Daud datang dan melihat laki-laki itu, ia bertanya, `Siapakah engkau?’ Jawab si laki-laki, Aku adalah yang ditakuti oleh para raja dan kaisar dan yang tidak dapat dicegah oleh para khalilullah.’ Maka Daud pun berkata, ‘Demi Allah, engkau tentulah malaikat maut.’ Setelah mengatakan ucapan ini, Daud menutupi dirinya dengan selimut.”
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Nabi `Isa As berlalu di dekat seonggok tengkorak manusia. Lalu ia menyepak dengan kakinya seraya berkata, “Berkatalah kepadaku dengan izin Allah.” Setelah itu, tengkorak tersebut berkata, “Aku adalah raja wilayah in Aku duduk di singgasana dengan mahkota di kepalaku dan dengan prajurit di sekelilingku dan dengan pengiring dan pelayan menyertaiku. Tiba-tiba pada suatu saat datanglah ma-laikat maut kepadaku. Anggota-anggota tubuhku men-jadi takberdaya menyaksikan rupanya dan nyawaku pergi bersama dengannya.”
Nabi Ibrahim As memiliki tempat khusus untuk bcribadah kepada Allah Azza wa Jalla. Ketika ia pergi, ditutupnyalah semua pintu dan jendela. Pada suatu hari ia kembali dari bepergian dan menemukan seseorang di dalamnya. Ia bertanya kepada orang itu, “Siapakah yang memasukkanmu ke dalam rumahku?”
Orang itu menjawab, “Pemilik rumah ini yang memasukkanku ke dalamnya.”
Ia berkata, “Akulah pemiliknya.”
Orang itu berkata lagi, “Dia Tuhanmu sendiri dan Tuhankulah yang telah memasukkan aku ke dalamnya.”
Tanya Ibrahim, “Apakah engkau seorang malaikat?”
Kata orang itu, “Aku malaikat maut.”
Ibrahim berkata, “Maukah kauperlihatkan kepadaku bentuk rupamu ketika engkau mencabut nyawa seorang mukmin?”
Kata malaikat maut, “Akan kuperlihatkan ia kepadamu. Palingkan wajahmu dari aku.” Setelah itu, malaikat maut memperlihatkan dirinya kepada Ibrahim dalam rupa seorang remaja yang tampan dan berperilaku santun, mengenakan baju putih dan tubuhnya penuh dengan aroma yang wangi.
Ibrahim berkata, “Wahai malaikat maut, jika seorang mukmin tidak melihat sesuatu pun padamu kecuali ini, maka hal itu sudah memadai baginya sebagai pahala.” Kemudian saat itu Ibrahim juga melihat dua orang malaikat yang menulis buku amal manusia.
Bencana ketiga saat sakaratul-maut yaitu ketika orang yang akan mati melihat bakal-tempatnya di Neraka atau di Sorga. Nyawanya tidak akan keluar dari tubuhnya sebelum ia mendengar pemberitahuan dari malaikat tentang bakal-tempatnya di Sorga atau di Neraka. Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis, “Tak seorang pun di antara kalian yang keluar dari dunia ini kecuali ia mengetahui tempat tujuannya dan melihat bakal tempatnya di Sorga atau di Neraka.” Beliau juga bersabda dalam sebuah hadis lainnya, “Barangsiapa suka bertemu dengan aku, maka Allah juga suka bertemu dengannya. Allah tidak ingin bertemu dengan orang yang tidak ingin bertemu denganku.” Para sahabat bertanya, “Tak seorang pun dari kami suka dengan mail” Beliau bersabda, “Masalahnya bukan itu. Jikalau keadaan seorang mukmin ridha berkenaan dengan apa yang ada pada dirinya, maka ia senang berjumpa dengan Allah dan Allah juga senang berjumpa dengannya.”
Pada suatu hari Marwan mengunjungi Abu Hurairah Ra yang tengah menjelang kematiannya. Maka Marwan berdoa, “Ya Allah, ringankanlah baginya kematian.” Abu Hurairah berkata, “Ya Allah, persulitlah ia bagiku.” Lalu ia menangis seraya berkata, “Demi Allah, aku tidak menangis karena aku gundah kepada dunia tetapi aku menunggu (dengan cemas) dna hal dari Tuhanku—Sorga atau Neraka.”
Penderitaan Nabi SAW semakin menghebat ketika nyawa beliau, yang dicabut oleh Izrail dengan sangat pelan dan lembut, sampai di pusat. Dahi dan sekujur wajah beliau bersimbah peluh. Urat-urat di wajah beliau menegang dari detik ke detik. Sambil menggigit bibir, Nabi SAW berpaling ke arah malaikat Jibril. Mata Rasulullah SAW pun basah, cahayanya pun semakin meredup. “Ya Jibril, betapa sakitnya! Oh, alangkah dahsyatnya derita sakaratul maut ini.”

Sayyidah Fatimah RA memejamkan mata, sementara Ali bin Abi Thalib, yang berada disamping Rasulullah SAW, menundukkan kepala, sedangkan Malaikat Jibril memalingkan muka. “Ya Jibril, mengapa engkau berpaling? Apakah engkau benci melihat wajahku?” tanya Rasul SAW. “Sama sekali tidak, ya Rasulullah. Siapakah yang tega menyaksikan Kekasih Allah dalam kedaaan seperti ini? Siapakah yang sampai hati melihat Tuan kesakitan?” jawab Jibril tersekat-sekat.

Rasa sakit itu kian memuncak. Sekujur tubuh Nabi menggigil. Wajah beliau semakin memucat, urat-uratnya menegang. Dalam keadaan sakit tak tertahankan itu beliau berdoa, “Ya Allah, alangkah sakitnya! Ya Allah, timpakanlah sakitnya maut ini hanya kepadaku, jangan kepada umatku.”
ini yang dialami nabi islam ... dan yang akan dialami umat islam akan LEBIH PARAH, LEBIH MENYAKITKAN ... seperti yang diriwayatkan Siti Aisyah Ra berkata, “Aku tak percaya bahwa rasa sakit saat ajal seseorang yang lain lebih ringan daripada rasa sakit saat kematian Rasulullah scperti yang ku-saksikan.

karena kesakitan yang sangat saat ajal itulah mereka ngorok ... mengerang, mendengkur, menggeram kesakitan dengan nafas yang tinggal setengah setengah ...

ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla
ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
User avatar
harahap
Posts: 2129
Joined: Mon Sep 27, 2010 12:09 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by harahap »

hanya untuk sekedar tahu ... gak usah terlalu dipikirkan Yus ...
:yawinkle:
User avatar
Mirerusa
Posts: 97
Joined: Thu Feb 28, 2013 3:37 pm
Location: Miðgarðr
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by Mirerusa »

Mengapa kamu memilih kafir dan membenci islam?
Mungkin bisa terjawab kalau anda menjawab pertanyaan ke diri sendiri: "Mengapa anda memilih jadi islam & membenci kafir?" :-"

You can't force a man's perspective. Apalagi memaksa manusia2 free thinker untuk dikandangi pikirannya mengikuti sebuah buku (apalagi buku yg...well, isinya mostly perang & ngatur perempuan). Debat juga percuma. Kalau beneran mau debat perspektif, kupas aja satu persatu tafsiran quran yg sudah di posting di forum ini. Bikin thread balasan. Mungkin malah bisa membantu teman2 muslim yg lain. Percuma lah bawa2 neraka jahanam. Dari konsep kepercayaan surga & neraka aja udah beda. Ibarat anda ngajak org jalan2 ke Marina Bay Sands di JAKARTA. #-o
User avatar
Mohmed Bin Atang
Posts: 2350
Joined: Sun Feb 19, 2012 5:45 pm
Location: Surga Islam, bermain rudal bersama 72 bidadari
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by Mohmed Bin Atang »

Image

:lol:
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by keeamad »

yusah wrote:[untuk mereka yang seperti itu dengan catatan tidak pernah mengenal islam/dakwah islam tentu saja mereka selamat dari neraka islam.
Nabi pernah bersabda : sesungguhnya manusia itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci : tidak punya dosa dan muslim) maka orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi , nasroni, atau majusi.
Ayatnya please ....
biksu sonje
Posts: 465
Joined: Thu Sep 09, 2010 5:18 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by biksu sonje »

yusah wrote:Saya kan belum pernah mati trus saya harus bikin kesaksian palsu? Buat apa?
lo belum pernah mati, tapi koq yah malah repot2 [disana sini] ngoceh nerake. buat apa?
kalo ternyata ocehan lo [nyang berdasar ixlam] salah, emangnye lo mau tanggungjawab tuk nyawa manusia nyang ente kibulin?
-------
yusah wrote:Islam dibangun bukan dgn kebohongan.
tanya kenape??
ixlam itu kan kebohongan itu sendiri
Islam dibangun dengan kejujuran dan keihlasan.
bener nih lo tahu begitu adanye[?]
emangnye lo tahu isi hati mohamat [nyang terdalam] ketika ngbangun ixlam[?]
Anda mau masuk islam syukur tidak juga tidak apa apa.
lah sejarah ixlam nyang dibilangin ama muxlim, bigimane dong :finga:
Toh anda masih diberikan kebaikan walaupun anda menghina sejuta kali sang pencipta anda.
allah swt nyang jelek+tolol+jahat ntuh nyang nghina manusia

yusah deh lo ](*,)
Jadi please deh..! He he
kalo mau please2 begitu, nanti aja deh kalo lo udah ketemu mohamat+seperti biasanye lo aja deh sambil ha ha he he sepuasnye
Post Reply