fayhem wrote:
5:80. Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.
Jadi amat buruklah tolong menolong dengan orang-orang yang kafir,
Jika tolong-menolong dengan orang kafir amat buruk, mana bisa dikatakan islam menolong tanpa pamrih ?
Perhatikan ayat sebelumnya :
QS 5:79. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.QS 5:79
maksudnya Islam melarang tolong menolong dalam kemunkaran
fayhem wrote:Kesaksian wanita separuh dari laki-laki
Wanita tidak berotak
Yahudi adalah monyet dan babi
Bagaimana mungkin tidak memandang rendah sesama ?
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) bisa jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) bisa jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (al-Hujuraat: 11)
fayhem wrote:Jika tolong menolong amat buruk (baca tentang tolong menolong diatas), maka bagaimana bisa mencintai sesama seperti diri sendiri ?
HadisNu'man bin Basyir r.akatanya:Rasulullah s.a.w bersabda: Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal berkasih sayang dan saling cinta-mencintai adalah seperti sebatang tubuh. Apabila salah satu anggotanya mengadu kesakitan, maka seluruh anggota tubuh yang lain turut merasa sakit(Nomor Hadis Dalam Sahih Muslim : 4685)
fayhem wrote:4. An Nisaa'
Dasar-dasar untuk menetapkan perbuatan-perbuatan keji dan hukumnya
15. Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji [275], hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya[276].
Pertama, Alquran tidak memerlukan bukti dalam pengadilan hukum, cukup saksi.
Jika seseorang wanita diperkosa, tanpa saksi, lalu wanita tersebut melapor tentu tidak akan ada pengadilan untuk kasusnya.
Apakah itu adil ?
Yang kedua, ayat tersebut adalah untuk para wanita, lalu untuk pria yang mengerjakan perbuatan keji gimana ????
APAKAH ADIL BEGITU?
PS: Tambahan
24:13. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta.
24. An Nuur
Hukum menuduh wanita yang baik-baik berzina
4. Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik[1029] (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.
Ini adalah bukti islam sangat menghargai wanita, seorang yang sembarangan menuduh seorang wanita berzinah tanpa bisa menghadirkan 4 orang saksi akan dihukum, bukankah ini artinya islam menghargai wanita miss fayhem ??
-----------------------------------
fayhem wrote:Ada lagi
60. Al Mumtahanah
8. Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
Artinya allah swt tidak mengharuskan berbuat adil,
Muslim boleh berbuat adil, itu tidak dilarang kok.
Kalo gak berbuat adil juga gpp, karena tidak ada keharusan berbuat adil
Allah tidak melarang berbuat adil, bukan berarti allah menyuruh untuk tidak berbuat adil, gmn sih loe miss fayhem
fayhem wrote:37. Ash Shaaffaat
153. Apakah Tuhan memilih (mengutamakan) anak-anak perempuan daripada anak laki-laki?
Jelas, perempuan lebih rendah daripada laki-laki, hak perempuan lebih rendah dari laki-laki
Jadi islam tidak menghargai hak2 sesama
Islam bukan tidak menghargai, islam hanya mengatur kedudukan pria dan wanita sesuai kodratnya.
fayhem wrote:Berbohong menurut AAGym ada 3 yang boleh,
Jadi bagaimana mungkin Islam itu jujur ?
aagym ?? Ha ha ha,Emangnyd die siape?
fayhem wrote:Berkata istri abu Sufyan pada nabi SAW:
Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yang pelit, sehingga ia tidak pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yang demikian? Jawab nabi SAW: “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak-anakmu secara ma’ruf (tidak berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)
Dalam islam ada batasan2 brp nilai barang yg dicuri baru boleh diberlakukan hukum qisash atau potong tangan,Rasulullah saw speak :‘Bahwasanya yang membinasakan orang-orang sebelum kamu ialah karena sesungguhnya mereka apabila yang mencuri di antara mereka adalah orang-orang terkemuka, maka mereka membiarkannya pergi, apabila yang mencuri itu orang-orang lemah, mereka dijatuhi hukumannya. Saya, demi Allah yang diriku berada di dalam tangan-Nya, andaikata Fatimah anak Muhammad mencuri, pastilah saya potong tangannya’ (HR Asy-Syaikhan from Aisyah)
fayhem wrote:9. At Taubah
Larangan menyembahyangkan jenazah orang munafik
84. Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang ****. (QS. Al Qur’an, 7:199)Dalam ayat lain Allah berfirman:“…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An Nuur, 24:22)
fayhem wrote:Mempertanyakan berarti ragu-ragu
3:60. (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.
Larangan bertanya tentang hal yang menyebabkan kemudharatan
5:101. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
"Oleh itu bertanyalah kamu kepada orang-orang yang berpengetahuan agama jika kamu tidak mengetahui."(Surah An Nahl : 43)