Salam,
Kang PP, saya tidak tahu berapa umur anda dan sudah berapa jauh pengalaman anda dengan poligami, saya sudah menikah sampai 2 kali ! Sumpeeeehh... anda tahu apa rasanya dikhianati orang yang sangat dicintai, anda tahu rasa sakit yang demikian itu tidak bisa hilang betapapun anda ingin menguburnya. Jika laki2 saja bisa begitu apalagi perempuan yang lebih lembut perasaannya, tetap poligami gak bagus, biar Ibrahim sekalipun, kita pan harus belajar dari kejadian sejarah, poligami lebih menghasilkan masalah dari pada memberikan keuntungan.
Sapa bilang gak ada dalil trinitas, lha wong matematika saja harus menggunakan trigoneometri untuk menjelaskan persamaan yang transendental, Muhammad tidak mungkin jadi Nabi kalau tidak ada Jibril dan Jibril gak mungkin ada kalau gak ada Alloh, ketiganya menempati peran penting dalam struktur theisme Islam, kalau salah satu hilang maka tiga-tiganya hilang, itu disebut sacred triangle, gak ada yang salah dengan yg begitu, kecuali kalau mau jadi ekskulsif, mentang-mentang namanya lain mangga arum manis dan mangga golek tidak termasuk dalam kelompok mangga-manggaan.
Tak ada hak kakak menjelaskan ke adik..karena kakak sendiri tak mampu menjelaskan siapa dirinya..yang benar adalah ortu menjelaskan semua ini ke anak anak...Kakak sangat mungkin berbohong keadik untuk menutupi kekurangan..atau untuk menunjukkan senioritasnya ke adik...
Lihat dulu baik-baik... adik tidak pernah tahu secara persis kalau itu kakak kandungnya karena tidak melihat peristiwa kakaknya lahir, tetapi kakak pasti tahu kalau itu adik kandungnya karena menjadi saksi atas peristiwanya. Ngomong ngelantur kemana-mana sampean, yang ingin saya sampaikan bahwa sejarah itu runut, peristiwa yang lebih tua pasti bisa menjelaskan peristiwa yang lebih muda, dalam geologi disebut normal stratum theorm, gak bisa dibalik.
Kakak adalah senior, seorang yang lebih muda harus mengakui senioritas itu, kalau tidak maka rumah akan berantakan, tidak ada hirarki, Jendral senior, prajurit junior, harus ada starata komando, gak bisa sesuatu diasumsikan terbalik, wah kalau saya punya karyawan seperti kamu sudah saya kasih SP2 kalu berani ngomong begitu sama supervisors kamu !
Tuhan menciptakan segalanya by sequence, runut, satu per satu, sehingga kita bisa belajar dari semuanya.
adalah ortu menjelaskan
,
Analogi anda tepat, ADALAH ORTU YANG BISA MENJELASKAN, bukan dongeng kan ? yang bisa menjelaskan adalah orang tua yang adil terhadap baik kakak dan adiknya, kakak harus menuntun adik itu tanggung jawab kakak, dan adik bisa memperingatkan kakak itu hak adik, tetapi kakak selalu punya kewajiban menuntun adiknya kalau orang tuanya tidak ada dirumah. Islam gak bisa ekskulsif, harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Taurat dan Injil, karena Kakak Yang tertua adalah Taurat, adik yang lebih muda adalah Injil, dan yang bontot lahir belakangan Al-Qur'an.
Tidak bisa yang bontot menjelaskan atau menjadi saksi atas kelahiran kakaknya, kecuali kesaksian asumtif lha wong gak pernah lihat lahirnya, Injil menjadi intermedier antara Taurat dan Al-Qur'an, atau dengan kata lain, memahami Injil atau perkabaran orang Nazareth adalah issue penting untuk memahami semuanya, tanpa Injil Taurat dan Qur'an tidak bisa bergandengan secara runut.
Apa susahnya sih membaca Injil, katakanlah Mathius saja, yang lain sobek, dan setelah membaca terserah mau dijadikan kertas toilet juga gak papa (maafnya kata-katanya sangat vulgar), karena yang punya gak pernah marah, lebih dari sekedar Rahman dan Rahim Dia, saya jamin ketika anda membacanya maka misteri yang ada dalam Qur'an yang dahulu harus dibongkar oleh Nahu dan Sarf yang rumit dan eksklusif jadi lebih sederhana. Ooo rupanya begitu tooo....
Setelah itu baca astagfirullah aladzim aladazi wal hayul qoyum wa atubu ilaih ma dzih wa zunub, dah hapus dosanya, syahadat lagi, baca Ayatul Kursi biar Jin Injilnya lari, tambah Al Muawidzatain, tambah lagi Al-Baqoroh yang terakhir, kalau perlu di Rukyah lengkap, setelah Baca Mathius. Tetapi saya jamin kesan nya akan menampar kesadaran anda, bukan kesadaran tentang Injil tetapi misteri tentang Al-Qur'an itu.
Seperti kata anda "ORTUNYA YANG MENJELASKAN LANGSUNG"
Salam..