mey wrote:gw setuju ma bro RyoBapt.. sunat perlu buat kaum cowo, buat kesehatan...
yang aku ga ngerti manfaat sunat buat cewe tuh buat paan??
btw mey ini cew yah??
...neh manfaat sunat buat kalangan wanita,dapat dari berbagai sumber:
Manfaat Sunat Wanita
Berbeda dengan sunat pada pria, sunat pada wanita banyak yang mempertanyakan, terutama pada kasus-kasus sunat yang melakukan pengangkatan seluruh klitoris, pengangkatan bibir dalam vagina, ataupun infibulasi. Manfaat sunat dalam kasus-kasus tersebut adalah membuat wanita tidak bergairah secara seksual, tidak dapat menikmati hubungan seksual, dan yang lebih ekstrim menyebutkan, siksaan bagi wanita. Manfaat sunat pada beberapa kasus wanita yang telah disunat pada usia dewasa adalah peningkatan rangsangan atau rasa pada saat berhubungan badan. Hal ini dilaporkan pada wanita yang disunat karena sebelumnya mengeluh tidak merasakan rangsangan yang cukup pada klitoris karena kulit penutup klitoris terlalu tebal.
-Penampilan
Di negara-negara Afrika dan Arab yang melakukan infibulasi pada wanita menyatakan bahwa kelamin wanita yang tidak disunat (dijahit kelaminnya) tidak baik, menimbulkan penyakit dll.
-Diterima masyarakat
Di banyak negara Afrika sunat wajib bagi wanita, jika tidak maka tidak diakui di masyarakat.
-Kesehatan
Wanita yang tidak disunat diklaim akan banyak mengalami gangguan kesehatan. Ini pendapat bagi negara-negara yang mempunyai tradisi infibulasi. Yang lebih 'aneh' lagi ada tradisi yang melakukan pemotongan klitoris wanita pada wanita yang hamil anak pertama, pada saat usia kandungan 7 bulan. Alasan mereka adalah bahwa bayi akan meninggal bila saat lahir terkena klitoris!
-Meningkatkan kualitas hubungan seks
Sunat infibulasi diklaim dapat menggairahkan pria. Lubang yang disisakan pada saat penjahitan kelamin adalah kira-kira hanya sebesar pensil. Seringkali dalam melakukan hubungan seksual, pria mengalami kesulitan dalam melakukan penetrasi. Tidak jarang pria yang baru berhasil 'menembus' isterinya setelah berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Bukan tidak jarang sama sekali 'tidak tembus'. Ketatnya lubang vagina sebagai akibat infibulasi ini akan kembali dinikmati suami setelah isterinya melahirkan karena bibir vagina kembali dijahit, dan hanya menyisakan lubang sebesar pensil.
3.Kerugian/Efek Samping Sunat Wanita
-Psikologis
Banyak sekali wanita yang mengalami sunat pada usia anak (4-12 tahun) yang trauma atas perlakuan terhadap alat kelamin mereka. Banyak diantara mereka yang akhirnya tidak tertarik sama sekali terhadap seks. Hal ini banyak dialami oleh wanita yang mengalami pengangkatan seluruh klitoris dan infibulasi.
-Sakit berkepanjangan
Wanita yang mengalami infibulasi merasakan sakit sepanjang hidupnya. Pertama saat sebagian besar bibir kemaluannya serta klitorisnya dipotong dan dijahit. Infeksi karena luka tidak segera sembuh. Saat kencing, karena lubang sangat kecil menyebabkan sulit untuk mengeluarkan air kencing. Pada saat menstruasi wanita tersebut akan mengalami kesakitan yang luar biasa. Hubungan seksual juga merupakan siksaan, apalagi apabila lubang tersebut masih sangat kecil untuk masuknya penis, robekan demi robekan yang berarti kesakitan akan dialami setiap saat penis mencoba untuk memasuki lubang vagina yang sangat kecil. Pada saat melahirkan, lubang tersebut harus diperbesar dengan torehan atau sobekan pada lubang vagina, dan dijahit kembali sehingga lubang benar-benar kecil kembali. Setelah sembuh dari luka bersalin, maka kembali wanita tersebut harus mengulangi kesakitan 'malam pertama' ketika penis mulai menyobek lubang vagina yang telah tertutup lagi. (Penulis tidak dapat membayangkan siksaan ini!)
-Aktifitas seksual
Jelas sekali bahwa pengangkatan klitoris, bibir vagina apalagi infibulasi dapat mengurangi, bahkan menghilangkan gairah seksual. Untungnya wanita mempunyai banyak daerah erogen selain pada alat kelamin, sehingga wanita masih dapat merasakan kenikmatan seksual walaupun perangsangan seksual pada daerah kelamin tidak dirasakan.
Perbaikan luka sunat
Sunat pada prinsipnya ialah proses operasi pembuangan organ tubuh, oleh karena itu sulit melakukan perbaikan (rekonstruksi) organ kelamin yang mengalami operasi tersebut tanpa kembali dilakukan operasi, dalam hal ini adalah operasi plastik. Beruntung bagi pria, yang mana struktur alat kelaminnya lebih besar dan lebih menonjol, karena bagi pria yang telah mengalami sunat dan ingin kembali seperti sebelum disunat masih ada alternatif mengembalikan kulit yang hilang tersebut dengan alternatif-alternatif penumbuhan kulit penutup kepala penis kembali (foreskin restoration). Prinsip peregangan dengan berbagai teknik telah terbukti dapat mengembalikan keberadaan kulit penutup kepala penis. Penulis sendiri telah melakukan hal ini, dan sudah dapat membuktikan bahwa teknik ini berhasil dan mengembalikan kenikmatan seksual yang hilang karena sunat. Perbaikan luka sunat pada wanita lebih sulit. Tidak ada alternatif perbaikan tanpa proses pembedahan. Oleh karena itu sunat pada wanita lebih sulit diperbaiki apabila yang disunat ingin kembali ke keadaan sebelum disunat.
semoga bermanfaat bagi semuanya...sunat/khitan adalah hal terbaik untuk menjaga kebersihan kelamin kita,hal itu sudah DiWajibkan bagi Islam, dan sebagian agama lain: