The Quran: Materials and Mode of Collection
“Kita sampai sekarang kepada apa yang engkau hormati sebagai peganganmu, yaitu, Kitab yang engkau pegang. Argumentasimu bahwa kisah-kisah di dalamnya mengenai nabi-nabi dan al Masih membuktikan bahwa ia diwahyukan oleh Tuhan, kerena Tuanmu (Muhammad) tidak terpelajar, dan tidak mempunyai pengetahuan yang sejenis kecuali oleh jalan inspirasi. Kembali, engkau berkata bahwa tidak ada Manusia atau Akal yang dapat memproduksi yang seperti itu;dan, ‘Bila engakau tidak yakin mengenai yang Kami wahyukan kepada hambaku, maka bawa sebuah Sura yang begini, dan panggil para saksi selain daripada Tuhan, bila engkau menusia sejati.’ (Sura 2.23) Dan, kembali, ‘Bila Kami menurunkan Quran ini ke sebuah gunung, engkau akan melihat ia tunduk , dan terpecah berkeping-keping, kerena ketakutan akan Tuhan” (Sura 59.21); dan bagaikan curahan. Ini dalam pandanganmu bukti utama dari klaim Tuanmu, kedudukannya sama dengan mukjizat Laut Merah, Matahari yang berhenti, Kebangkitan Orang Mati, dan keajaiban yang lain yang dibuat oleh nabi-nabi masa lampau dan al Masih. Dan, demi hidupku ! argumentasi ini memperdaya banyak orang. Tetapi ini adalah sebuah dalih yang keropos dan lemah. Jawabannya dekat, dan tidak jauh, seperti aku akan perlihatkan kepadamu. Penyingkapan barangkali terasa pahit, tetapi ini akan lebih menyehatkan akhirnya.” Kisahnya secara ringkas seperti ini. *) “ Sergius (Bahira), seorang rahib Nestorian, dikucilkan kerena pelanggaran tertentu. Untuk menebus dosanya, dia berangkat dalam sebuah misi ke Arabia, dan mencapai Mekkah, yangmana dia menemukan ditinggali oleh Yahudi dan penyembah berhala. Di sana dia bertemu dengan Muhammad, dengan siapa dia berbicara akrab, dan membujuknya, sesudah itu diajarkan kepercayaan Nestorius, untuk meninggalkan kekafiran, dan menjadi muridnya. Ini, sementara ini menambah kebencian orang-orang Yahudi, juga menyebabkan sebutan yang menguntungkan bagi Nasrani dalam Quran, yaitu, bahwa ‘mereka lebih dekat bagi orang percaya dalam persahabatan;dan kerena diantara mereka ada pendeta dan rahib, dan kerena mereka tidak sombong.’ Dan sehingga menjadi makmur, dan kepercayan Nasrani paling dekat diadopsi oleh Muhammad, ketika Sergius mati. Setelah itu dua orang dokter Yahudi, Abdallah dan Kab, mengambil kesempatan, dan mengambil hati Tuanmu, menyatakan dengan curang untuk berbagi pandangan dan menjadi pengikutnya. Dengan begitu mereka menyembunyikan tujuan dan menunggu saat mereka.
Foot note :
*) Penyimpangan yang panjang tentang Quran sangat kuat diwarnai oleh tradisi Abbasside dan Alyite. Banyak darinya cuman kisah romans, tidak bertumpu pada bukti histories, Tetapi ini tidak dapat disangkal semacam kisah popular di istana Al Mamun ( dimana tiap argumentasi yang menantang keabadian Quran akan diterima baik); dan , tentu saja , Penulis kita disana sini menyiratkannya sebanyak mungkin.
Saat kematian Nabi, ketika Aly menjaga jarak dan menolak bersumpah setia kepada Abu Bekr, dua orang Yahudi menjebaknya, dan mencoba untuk membujuk dia mengambil tugas kenabian, yang mana mereka mengumumkan dia pantas, dan berjanji mengajar dia . seperti Sergius mengajar Muhammad. Aly, masih muda dan tidak berpengalaman, mendengarkan mereka, dan diajar secara rahasia. Sebelum mereka mencapai secara penuh tujuan mereka, Abu Bekr mendengar ini dan meminta Aly, yang menemukan perlawanan sia-sia, meninggalkan tuntuan yang ambisiusnya. Tetapi para Yahudi telah sukses dalam merusakkan text Quran yang Muhammad tinggalkan di tangan Aly, yakni yang didasarkan atas Injil. Kemudian kedua yahudi ini menyisipkan Quran dengan kisah-kisah Perjanjian Lama, dan bagian-bagian hukum Musa, dan memperkenalkan kutipan itu seperti ini : --“ Dan orang-orang Yahudi berkata, orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan, dan orang-orang Nasrani berkata, orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan, padahal mereka membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.’ (Sura 2.113) Kerenanya juga timbul inkonsistensi dalam Quran. Kutipan-kutipan yang diambil dari satu sumber berbeda dengan sumber lainnya; seperti dalam pasal-pasal , Lebah, Semut, Laba-Laba. Sekarang ketika Aly putus asa menggantikan kedudukan Khalifah, dia pada akhirnya menampilkan dirinya di depan Abu Bekr, empat puluh hari (beberapa berkata enam bulan) sesudah kematian Nabi. saat dia bersumpah setia kepada abu Bekr sebagai Khalifah, Abu Bekr berkata kepadanya, ‘ O Abu Hasan mengapa menunda begitu lama ?’ Dia menjawab,’Aku sibuk mengumpulkan Kitab Tuhan, yang mana Nabi menyerahkankannya kepada pengawasanku. ‘ Pikirkan, Temanku, apa yang dimaksud dengan kesibukan dia dalam mengumpulkan Kitab Allah’? Engkau mengetahui bagaimana tyrani Hajjaj ‘mengumpulkan’ lembaran Quran, dan menghilangkan banyak darinya. Ah, sipenipu ! Kitab Allah tidak ‘dikumpulkan’ maupun bagian-bagiannya dapat hilang. Engkau, dan bujuk rayumu, tahu dan mengakui apapun yang aku katakan, yang seluruhnya diambil dari tradisi mu yang setiap dari engkau menyetujui. Menurut beberapa otoritas salinan pertama Quran dibiarkan dalam tangan Quraish; dan Aly, ketika dia berkuasa, memerintahkan untuk mengontrol kalau-kalau dirusakkan dengan penambahan atau pengurangan; dan ini adalah salinan yang cocok dengan Injil yang disampaikan kepada Muhammad oleh Sergius. *) Sekarang ketika Aly berbicara kepada Abu Bekr, seperti tertulis diatas, itu dalam rangka merepresentasikan potongan-potongan dan bagian-bagian Quran yang bersama mereka seperti halnya juga yang bersama dengan Aly; dan kemudian disetujui untuk megumpulkan seluruhnya dari setiap penjuru bersama-sama. Maka mereka mengumpulkan berbagai bagian dari ingatan para individu (seperti Sura Barat, yang mereka tulis pada dialek Arab tertentu dari gurun), dan bagian-bagian yang lain dari orang yang berbeda, dan dari kedutaan-kedutaan dan perwakilan yang dikunjungi Nabi; di samping yang disalin dari lempengan-lempengan batu, daun palem, dan tulang bahu, dan begitulah. Itu bukan pemgumpulan yang pertama dalam sebuah jilid, tetapi masih dalam lembaran-lembaran terpisah,--judul-judul dibuat menurut cara Yahudi – sebuah akal muslihat cerdik dari mereka.
Foot note :
*)Penulis kita mengatakan disini bahwa Sergius (rahib Bahira) dipanggil oleh para Sahabat “Jibril,” dan sewaktu-waktu “Roh Mukmin,” sebutan untuk Malaikat yang menurunkan Quran kepada Muhammad.
“Kemudian orang-orang jatuh ke perbedaan dalam bacaan mereka. Beberapa membaca versi Aly ( dan mereka mengikuti sama sampai sekarang); beberapa membaca menurut koleksi yang kita sebutkan.Yang lain membaca menurut bacaan Arab gurun, yang dalam kebodohannya membuat perubahan dan tambahan. Segolongan membaca menurut text Ibn Masud, mengikuti perkataan Tuanmu, --'Siapapun akan memlafal Quran dalam kemurniannya dan semangatnya ,biarlah dia melafal seperti Ibn Omm Mabad.’;dan dia mengulanginya kembali kepadanya (Muhammad) setiap tahun, dan pada tahun ia meninggal, dua kali. Dan, juga kembali, beberapa membaca menurut Obey ibn Kab, mengikuti kata-kata Tuanmu, ‘Pelafal terbaik di antaramu adalah Obey.’ Sekarang pelafalan Obey dan Ibn Masud mirip satu sama lain.
“Dengan begitu ketika Othman berkuasa, dan orang-orang dimana-mana berbeda dalam hal melafal, Aly mencari alasan-alasan untuk menuduhnya, melingkari kematiannya. Satu orang akan memlafal sebuah ayat dengan satu cara, dan orang lain cara yang lain, masing-masing berkata bahwa bahwa bacaannya lebih baik daripada tetangganya; dan ada perubahan dan sisipan, beberapa salinan lebih dan yang lain kurang. Ketika ini di represententasi kepada Othman, dan bahaya timbulnya perpecahan, perselisihan dan murtad, dia setelah itu memerintahkan untuk mengumpulkan bersama seluruh lembaran dan potongan-potongan yang dia bisa, bersama dengan salinan yang ditulis pertama kali. Tetapi mereka tidak mengganggu yang ada di tangan Aly, atau yang mengikuti bacaannya. Obey meninggal waktu itu. Perihal Ibn Masud, mereka menuntut salinannya, tetapi dia menolak untuk memberikannya, dan maka Abu Musa diangkat gubernur Kufa dikamarnya. Kemudian mereka memerintahkan Zeid ibn Thabit, dan dengan Abdallah ibn Abbas (yang lain bilang Mohammed, anak Abu Bekr), untuk merevisi dan mengkoreksi text, menghapuskan seluruh yang korup. Adapun kedua-duanya masih muda dan mereka diinstruksikan, ketika mereka berbeda dalam bacaan manapun, kata, atau nama, untuk mengikuti dialek Quraish. Pada banyak point mereka berbeda. Sebagai contoh, Zeid menulis Tabuh, dan Ibn Abbas Tabut. Ketika resensi selesai, empat salinan ditulis dalam text yang besar, dan satu dikirim ke Mekkah, dan yang lain ke Medinah. Ketiga dikirim ke Syria, dan sampai hari ini di Malatia (Melitene). Salinan untuk Mekkah masih di sana sampai kota diserang oleh Abu Saraya ( yaitu, terakhir kali Kaaba di bungkus, AH 200); dia tidak membawanya; tetapi barangkali terbakar pada kebakaran besar. Salinan Medina hilang dalam rejim terror, yaitu, pada hari Yezîd ibn Muâvia. Salinan ke empat di simpan di Kufa, kemudian pusat Islam dan rumah para Sahabat Nabi. Orang berkata bahwa salinan ini masih ada di sana; tetapi ini bukan kasus, kerena ini hilang pada huru hara Mukhtar.
“Sesudah apa ya kami ceritakan di atas, Othman menarik seluruh lembaran-lembaran dan salinan terdahulu dan menghancurkan mereka, mengancam siapapun yang memegang bagian manapun untuk mengembalikan, dan maka hanya beberapa serakan tertinggal, tersembunyi di sini dan di sana, selamat. Tidak ada yang tersisa untuk memperlihatkan inskonsistensi yang diketahui ada. Dikatakan sebagai contoh bahwa Sura Nur lebih panjang dari Sura Bacr, dan Sura Ahzab dirusakkan dan tidak komplit; juga pada awalnya tidak ada pembagian antara Sura Barat dan Sura Anfal, dan oleh sebab itu kita lihat judul yang tetap. Demi nama Allah yang maha Pengasih, tidak ada di yang terdahulu. Sama adalah kasus dua Sura Mantera, *) yang Ibn Masud berkata ketika mereka menempatkan di Quran : Ditambahkan bukan disitu yang bukan disini. Dan kemudian ada perkataan Omar yang berasal dari mimbar ( Mesjid Agung Medina), ‘ Biarkan tidak ada seorangpun berkata bahwa Ayat Rajam tidak dalam Kitab Allah; yang sesungguhnya aku sendiri mambaca, Laki-laki dan wanita yang melakukan perzinahan, keduanya akan dirajam sampai mati; dan bila adalah bukan orang orang itu barangkali dikatakan, “ Omar menambahkan kepada Quran yang tidak ada di dalamnya,” Aku ingin menyisipkan yang sama dengan tanganku sendiri. Seperti pada penutup perkataan yang lain :’Sesungguhnya aku tahu tidak setiap orang berkata Peraturan kawin sementara (Al Mutah) tidak ada dalam Buku Tuhan, tentu saja, aku sendiri membacanya; dan sesungguhnya banyak isi Quran yang dibuang.’ Namun lebih lanjut, Omar berkata : “ Tuhan berminat bersepakat dengan ramah kepada ummat manusia, dan sesungguhnya dia mengirim Muhammad dengan akidah yang luas dan menyeluruh.’
Foot note :
*) Dua Sura terakhir, masing-masing hanya sebaris.
“ Dan Obey ibn Kab berkata ada dua Sura yang dia lafal (sebagai bagian Quran): Al Canut dan Al Witr; yang isinya : O Tuhan, kami meminta pada engkau untuk pertolongan dan pengampunan dan bimbingan, dan kami percaya kepadamu dan taruh iman kami kepadamu,’dan begitu seterusnya sampai akhir Al Witr. Ini dia katakana menyangkut kumpulan yang pertama, yang tidak lagi eksis.
“ Kembali, mengenai peraturan pernikahan sementara (Al Mutah), yang sama, Aly menyebabkan ayat-ayat tentangnya seluruhnya dikeluarkan. Mereka berkata bahwa semasa Khalifah, ia mendengar seseorang melafal ayat ini, dan mencambuknya untuk hal yang sama, dan melarang mengulanginya lebih lanjut. Dan ini adalah salah satu dari hal-hal yang menyebabkan Ayesha mencela Aly sesudah pertempuran Unta, ketika dia beristirahat di rumah Ibn Khalaf (at Bussora); di antara semua hal yang lain, dia berkata bahwa Aly memukul orang-orang dalam masalah Quran, dan melarang kutipan-kutipan tertentu, dan merusakkan isi tulisan. Lebih jauh, Ibn Masud menyimpan salinannya dalam tangannya sendiri, dan diwariskan kepada anak cucunya, sebagaimana hari ini; dan demikian juga koleksi Aly diturunkan kepada keluarganya.
“Kemudian mengikuti sepak terjang Hajjaj ibn Yusuf, yang mengumpulkan bersama setiap salinan tunggal yang dapat ia pegang, dan menyebabkan dikeluarkannya dalam teks banyak sekali kutipan. Di antaranya, mereka berkata, adalah ayat –ayat mengenai Rumah Omeyya dengan judul-judul tertentu, dan mengenai Rumah Abbas juga dengan judul-judul. Enam salinan teks dengan demikian direvisi sebelum disebarkan ke Mesir, Syria, Median, Mekkah, Kufa, dan Bussora. Sesudah itu dia menarik kembali dan menghancurkan seluruh salinan terdahulu, bahkan waktu Othman kerjakan sebelumnya.
“ Dan sebagai akibat dari semua ini adalah jelas untukmu yang membaca Kitab Suci, dan melihat bagaimana sejarah kitabmu seluruhnya dicampur aduk bersama dan dikombinasikan; sebuah bukti bahwa banyak tangan-tangan yang bekerja, dan menyebabkan inkonsistensi, penambahan dan pengurangan.