Ini topik dari saya soal apologetics Islam yang keterlaluan dan berstandard ganda. Seiring dengan banyaknya perdebatan di FFI ini, saya semakin melihat begitu dalamnya standard ganda Islam. Mereka melontarkan apologetics yang tidak bisa mereka terima apabila hal yang sama dilontarkan ajaran agama lain.
Karena ini adalah opini, tentu di post di sini, buat muslim yang memang otaknya nyampe soal topic ini, boleh berdebat di sini. Topik utamanya adalah bukan soal ajaran itu sendiri, tetapi bagaimana bisa Islam menyampaikan suatu apologetik yang bertentangan dengan kenyataan ajaran dan AlQuran itu sendiri.
Apologetik agama lain, selalu terkait dengan penjelasan yang meskipun mungkin di akhir tidak bisa diterima oleh pihak luar, tetap tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran mereka yang lain. Tetapi Islam, adalah perkecualian, Islam tidak punya satupun apologetik yang bisa dipertanggungjawabkan. Apologetik mereka selalu bikin orang tertawa dan mengelus dada.
Buat muslim silahkan bantah kalau memang bisa, meskipun akhirnya bisa diramalkan bakal terjadi spam dan OOT Kristen. Tapi yang serius boleh juga coba tulis apologetik Islam yang bs dipertanggungjawabkan (kalau memang ada).
The absurdity of Islam’s apologetics
The absurdity of Islam’s apologetics
Last edited by Foxhound on Mon Feb 16, 2009 7:06 pm, edited 1 time in total.
#1 Islam tidak menyembah kabah, kabah hanyalah arah
#1 Islam tidak menyembah kabah, kabah hanyalah arah
Islam, selalu bangga dengan konsep allah mereka yang tauhid. Mereka selalu mengkategorikan perbuatan pemeluk agama lain sebagai syirik dan buntutnya bahkan melakukan perusakan-perusakan anarkis asesori agama lain. Tentu tidak heran, karena seperti yang sudah saya sering katakan bahwa Islam memang selalu menggunakan standard ganda.
Menyapa atau mencium sebuah batu, bersujud kepada sebuah bangunan, buat mereka bukanlah perbuatan syirik. Apologetics mereka adalah, kabah hanyalah arah. Sedangkan soal menyapa dan mencium batu, saya sendiri masih kurang jelas apa apologetics mereka.
Dalam artikel yang lain saya mempertanyakan, bisakah orang Islam mentolerir orang-orang yang menggunakan matahari atau bulan sebagai arah menyembah?
Orang Cina masa lampau diketahui mempunyai kuil-kuil langit, mereka tidak menyembah ke arah patung, mereka menyembah dengan menengadah menghadap langit. Apakah perbuatan ini musyrik juga di Islam? Ternyata memang iya, karena di Islam dilarang bersembahyang menengadah ke langit. Berarti, mereka tidak bisa juga menerima orang-orang yang beribadah dengan menggunakan langit sebagai arah untuk menyembah.
Sekarang kita ambil contoh lagi patung budha. Patung2nya yang megah yang berdiri di kuil2 mereka, apakah itu yang mereka sembah? Tentu tidak, dalam kepercayaan mereka Budha sudah sempurna ada Nirvana, bukan patungnya yang mereka sembah, karena kalau memang patungnya yang disembah, setiap ketemu patung budha mereka akan sujud. Penghancuran patung-patung budha Bamiyan, jelas-jelas bukan menghancurkan patung yang digunakan untuk arah menyembah. Patung itu adalah patung-patung aksesori pusat kebudayaan. Andaikata ada orang Budha bersembahyang ke arah patung budha, tentunya itu juga arah. Bedanya hanya arahnya lokal, sedangkan kabah international (atau hanya karena inikah mereka bangga?).
Atau mungkin agama lain, yang juga menyembah ke arah patung. Kalau ditanyai, tentu mereka akan melontarkan apologetics yang sama, bahwa patung itu hanyalah arah, bukan patungnya yang mereka sembah.
Kalau agama lain, dengan menggunakan arah untuk menyembah adalah musyrik, apa yang membuat kabah sebagai arah menyembah tidak musyrik?
Bisakah orang Islam membuktikan bahwa ketika orang-orang menggunakan patung sebagai arah menyembah di tempat lokal mereka itu berarti orang-orang tersebut menyembah patungnya?
Sebaliknya, ketika orang Islam ngotot sampai jungkir balik berusaha membuktikan bahwa tuhan mereka bukan ka’bah yang digunakan sebagai arah menyembah, bisakah mereka menerima agama lain bahwa tuhan mereka bukanlah patung yang digunakan sebagai arah menyembah?
Islam, selalu bangga dengan konsep allah mereka yang tauhid. Mereka selalu mengkategorikan perbuatan pemeluk agama lain sebagai syirik dan buntutnya bahkan melakukan perusakan-perusakan anarkis asesori agama lain. Tentu tidak heran, karena seperti yang sudah saya sering katakan bahwa Islam memang selalu menggunakan standard ganda.
Menyapa atau mencium sebuah batu, bersujud kepada sebuah bangunan, buat mereka bukanlah perbuatan syirik. Apologetics mereka adalah, kabah hanyalah arah. Sedangkan soal menyapa dan mencium batu, saya sendiri masih kurang jelas apa apologetics mereka.
Dalam artikel yang lain saya mempertanyakan, bisakah orang Islam mentolerir orang-orang yang menggunakan matahari atau bulan sebagai arah menyembah?
Orang Cina masa lampau diketahui mempunyai kuil-kuil langit, mereka tidak menyembah ke arah patung, mereka menyembah dengan menengadah menghadap langit. Apakah perbuatan ini musyrik juga di Islam? Ternyata memang iya, karena di Islam dilarang bersembahyang menengadah ke langit. Berarti, mereka tidak bisa juga menerima orang-orang yang beribadah dengan menggunakan langit sebagai arah untuk menyembah.
Sekarang kita ambil contoh lagi patung budha. Patung2nya yang megah yang berdiri di kuil2 mereka, apakah itu yang mereka sembah? Tentu tidak, dalam kepercayaan mereka Budha sudah sempurna ada Nirvana, bukan patungnya yang mereka sembah, karena kalau memang patungnya yang disembah, setiap ketemu patung budha mereka akan sujud. Penghancuran patung-patung budha Bamiyan, jelas-jelas bukan menghancurkan patung yang digunakan untuk arah menyembah. Patung itu adalah patung-patung aksesori pusat kebudayaan. Andaikata ada orang Budha bersembahyang ke arah patung budha, tentunya itu juga arah. Bedanya hanya arahnya lokal, sedangkan kabah international (atau hanya karena inikah mereka bangga?).
Atau mungkin agama lain, yang juga menyembah ke arah patung. Kalau ditanyai, tentu mereka akan melontarkan apologetics yang sama, bahwa patung itu hanyalah arah, bukan patungnya yang mereka sembah.
Kalau agama lain, dengan menggunakan arah untuk menyembah adalah musyrik, apa yang membuat kabah sebagai arah menyembah tidak musyrik?
Bisakah orang Islam membuktikan bahwa ketika orang-orang menggunakan patung sebagai arah menyembah di tempat lokal mereka itu berarti orang-orang tersebut menyembah patungnya?
Sebaliknya, ketika orang Islam ngotot sampai jungkir balik berusaha membuktikan bahwa tuhan mereka bukan ka’bah yang digunakan sebagai arah menyembah, bisakah mereka menerima agama lain bahwa tuhan mereka bukanlah patung yang digunakan sebagai arah menyembah?
Re: The absurdity of Islam’s apologetics
daripada bikin patung mending bikin racun kaya nabi yang mati sengsara gara gara racun...nerongehek wrote:yey.. dikitabnya kan dilarang bikin patung.. malah bikin patung nyaris bugil.. aya-aya wae..
Re: The absurdity of Islam’s apologetics
*** Deleted by Author ***
Last edited by Foxhound on Tue Dec 14, 2010 9:47 pm, edited 1 time in total.
#2 Islam tdk mengajarkan kekerasan,itu hanyalah waktu perang
#2 Islam tidak mengajarkan kekerasan, itu hanyalah waktu perang.
Benarkah demikian? At Taubah adalah surat yang diturunkan di masa-masa akhir, mukadimahnya juga menjelaskan bahwa itu adalah surat pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin. At Taubah jelas mengajarkan pada muslim:
29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Bahkan disebutkan pula di kitab tersebut
38. Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.
39. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Kalau seluruh perkataan AlQuran adalah perkataan Awloh sendiri sebagai suatu perintah dari tuhan kepada umatnya, maka perintah ini wajib diikuti, dan memang diikuti oleh sebagian orang Islam yang taat dan ‘benar’.
Apologetic susulan Islam dari bagian ini adalah “Alkitab mengajarkan hal yang sama”. Tetapi Alkitab menceritakan apa yang terjadi di masa lampau, dan tidak mengajarkan hal yang sama di masa sesudahnya.
Semisalnya, tuduhan muslim itu benar bahwa Alkitab mengajarkan hal tersebut di masa perjanjian lama, jelas-jelas Alkitab tidak mengajarkan demikian di masa perjanjian baru. Sedangkan Islam terbalik, Islam mengajarkan damai di awal-awal masa Muhammad merintis umatnya, tetapi meralatnya menjadi agama berasaskan peperangan di masa akhir.
Berjihad sendiri, diartikan macam-macam oleh pemeluknya. Ada yang mengartikan bahwa berbuat baik dan sosial itu adalah berjihad... padahal ayat AlQuran dan hadits tidak bicara demikian... tapi itulah Islam, agama jahat yang ditafsirkan baik, bukan agama baik yang ditafsirkan jahat.
Benarkah demikian? At Taubah adalah surat yang diturunkan di masa-masa akhir, mukadimahnya juga menjelaskan bahwa itu adalah surat pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin. At Taubah jelas mengajarkan pada muslim:
29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Bahkan disebutkan pula di kitab tersebut
38. Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.
39. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Kalau seluruh perkataan AlQuran adalah perkataan Awloh sendiri sebagai suatu perintah dari tuhan kepada umatnya, maka perintah ini wajib diikuti, dan memang diikuti oleh sebagian orang Islam yang taat dan ‘benar’.
Apologetic susulan Islam dari bagian ini adalah “Alkitab mengajarkan hal yang sama”. Tetapi Alkitab menceritakan apa yang terjadi di masa lampau, dan tidak mengajarkan hal yang sama di masa sesudahnya.
Semisalnya, tuduhan muslim itu benar bahwa Alkitab mengajarkan hal tersebut di masa perjanjian lama, jelas-jelas Alkitab tidak mengajarkan demikian di masa perjanjian baru. Sedangkan Islam terbalik, Islam mengajarkan damai di awal-awal masa Muhammad merintis umatnya, tetapi meralatnya menjadi agama berasaskan peperangan di masa akhir.
Berjihad sendiri, diartikan macam-macam oleh pemeluknya. Ada yang mengartikan bahwa berbuat baik dan sosial itu adalah berjihad... padahal ayat AlQuran dan hadits tidak bicara demikian... tapi itulah Islam, agama jahat yang ditafsirkan baik, bukan agama baik yang ditafsirkan jahat.
Last edited by Foxhound on Mon Feb 16, 2009 6:56 pm, edited 1 time in total.
#3. Islam tidak mengajarkan poligami, hanya mengaturnya
#3. Islam tidak mengajarkan poligami, hanya mengaturnya
Menolak poligami tetapi tetap memeluk Islam, sama saja dengan orang berusaha berdiri di atas dua perahu. Bisakah seseorang menerima ajaran yang satu, menolak yang lain di dalam satu kesatuan ajaran?
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Islam jelas mempunyai akar pemikiran bahwa mengawini wanita itu dua, tiga atau empat. Kecuali takut, barulah boleh mengambil seorang saja. Entah debat apa yang akan mengikutinya, jelas sekali bahwa perintah ini berakar dari patriachisme Muhammad dan Awloh nya yang tidak memandang sakralnya suatu kesetiaan dalam pernikahan.
Dan lepas dari benar atau tidaknya suatu tindakan poligami, toh semua orang bisa menyaksikan apa reaksi orang ketika mengetahui seorang da'i kondang melakukan poligami. Dan sebagai agama yang berkata 'sempurna' bagaimana dispute ini bisa terjadi?
Muslimnya ****, muslimahnya kadang terlebih lagi, bahkan ada yang mencarikan istri buat suaminya... dan muslim2 yang lain, bukannya heran dengan fenomena gila seperti ini bahkan mereka akan dengan bangga mendukungnya.
Menolak poligami tetapi tetap memeluk Islam, sama saja dengan orang berusaha berdiri di atas dua perahu. Bisakah seseorang menerima ajaran yang satu, menolak yang lain di dalam satu kesatuan ajaran?
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Islam jelas mempunyai akar pemikiran bahwa mengawini wanita itu dua, tiga atau empat. Kecuali takut, barulah boleh mengambil seorang saja. Entah debat apa yang akan mengikutinya, jelas sekali bahwa perintah ini berakar dari patriachisme Muhammad dan Awloh nya yang tidak memandang sakralnya suatu kesetiaan dalam pernikahan.
Dan lepas dari benar atau tidaknya suatu tindakan poligami, toh semua orang bisa menyaksikan apa reaksi orang ketika mengetahui seorang da'i kondang melakukan poligami. Dan sebagai agama yang berkata 'sempurna' bagaimana dispute ini bisa terjadi?
Muslimnya ****, muslimahnya kadang terlebih lagi, bahkan ada yang mencarikan istri buat suaminya... dan muslim2 yang lain, bukannya heran dengan fenomena gila seperti ini bahkan mereka akan dengan bangga mendukungnya.
#4. Islam tidak mengajarkan pemerkosaan, Islam menolak Zina
#4. Islam tidak mengajarkan pemerkosaan, Islam menolak Zina
Kasus pemerkosaan yang pelakunya lolos dari hukuman, dan atau bahkan korbannya malah dihukum cambuk hanya terjadi di bawah hukum syariat Islam. Apapun dalihnya, bukti empiris menunjukkan sebaliknya.
Tetapi selain bukti empiris, AlQuran bahkan juga mencatat bahwa menyetubuhi budak, itu adalah halal. Tercantum bahkan di dua surat
Al Mu'minuun
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. kecuali terhadap isteri-isteri (yang berarti sudah dinikahi) mereka atau budak (yang berarti diluar group isteri-isteri) yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
Al Ma´aarij
29. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, (30). kecuali terhadap isteri-isteri (yang berarti sudah dinikahi) mereka atau budak-budak (yang berarti diluar group isteri-isteri) yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
bandingkan sekarang dengan ayat ini
An Nuur
33. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.
Ayat di atas menunjukkan bahwa dilarang memaksa budak-budak wanita melakukan pelacuran apabila mereka mengingini kesucian. Yang sebenarnya juga berarti kalau budaknya mau, majikannya boleh-boleh saja... apa yang dimaksud menolak zinah lantas?
Tapi bukan itu yang mau ditekankan. AlQuran menuliskan larangan melacurkan budak-budak kalau budak-budak tersebut menolak.Tetapi AlQuran tidak mencantumkan larangan menyetubuhi budak2 apabila budak2 tersebut menolak. Apabila budak tersebut menolaknya dan majikannya tetap memaksanya, terjadilah pemerkosaan. Apakah dilarang AlQuran? TIDAK! Pemerkosanya bahkan disebut orang yang beriman, dan tiada bercela.
Tidak heran pemerkosaan sering terjadi di dunia syariat Islam, dalam kondisi tertentu, Alquran jelas-jelas melegalkannya..
Kasus pemerkosaan yang pelakunya lolos dari hukuman, dan atau bahkan korbannya malah dihukum cambuk hanya terjadi di bawah hukum syariat Islam. Apapun dalihnya, bukti empiris menunjukkan sebaliknya.
Tetapi selain bukti empiris, AlQuran bahkan juga mencatat bahwa menyetubuhi budak, itu adalah halal. Tercantum bahkan di dua surat
Al Mu'minuun
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. kecuali terhadap isteri-isteri (yang berarti sudah dinikahi) mereka atau budak (yang berarti diluar group isteri-isteri) yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
Al Ma´aarij
29. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, (30). kecuali terhadap isteri-isteri (yang berarti sudah dinikahi) mereka atau budak-budak (yang berarti diluar group isteri-isteri) yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
bandingkan sekarang dengan ayat ini
An Nuur
33. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.
Ayat di atas menunjukkan bahwa dilarang memaksa budak-budak wanita melakukan pelacuran apabila mereka mengingini kesucian. Yang sebenarnya juga berarti kalau budaknya mau, majikannya boleh-boleh saja... apa yang dimaksud menolak zinah lantas?
Tapi bukan itu yang mau ditekankan. AlQuran menuliskan larangan melacurkan budak-budak kalau budak-budak tersebut menolak.Tetapi AlQuran tidak mencantumkan larangan menyetubuhi budak2 apabila budak2 tersebut menolak. Apabila budak tersebut menolaknya dan majikannya tetap memaksanya, terjadilah pemerkosaan. Apakah dilarang AlQuran? TIDAK! Pemerkosanya bahkan disebut orang yang beriman, dan tiada bercela.
Tidak heran pemerkosaan sering terjadi di dunia syariat Islam, dalam kondisi tertentu, Alquran jelas-jelas melegalkannya..
Re: The absurdity of Islam’s apologetics
Ane tambahin:
#Islam tidak mengajarkan kekerasan dalam rumah tangga
The Fact:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan PUKULLAH mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. 4:34)
>>>>>Istri boleh dipukul!!! Bisa protes para aktivis wanita!!!
Kalau dipraktekkan bisa kena UU KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)
#Islam tidak mengajarkan kekerasan dalam rumah tangga
The Fact:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan PUKULLAH mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. 4:34)
>>>>>Istri boleh dipukul!!! Bisa protes para aktivis wanita!!!
Kalau dipraktekkan bisa kena UU KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)
Last edited by Bento on Wed Feb 18, 2009 8:48 pm, edited 1 time in total.
Re: The absurdity of Islam’s apologetics
Good job, bro !
Nice infos !
-
- Posts: 72
- Joined: Sat Feb 14, 2009 1:25 pm
Re: The absurdity of Islam’s apologetics
Kata muslimah : Suami boleh Poligami asal bisa berlaku adil.
An-Nisa ( 4 ) ayat 3 :
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil[265], maka (kawinilah) seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Muslimah melanjutkan, yang bisa berlaku adil hanyalah Nabi Muhammad, oleh sebab itu untuk bisa berpoligami dalam Islam sangatlah sulit.
Tapi ini hanya penafsirannya kebanyakan muslimah lho. Adapun kaum lelakinya punya penafsiran yang berbeda pula yaitu boleh punya istri sampai empat titik.
Semua ayat2 yang kontradiksi dalam Qur'an sebenarnya tidak kontradiksi namun punya arti ganda.
Misalnya :
5:51 : Muslim dilarang berteman dengan Yahudi dan Kristen.
5:82 : Orang2 Kristen adalah teman terdekat Muslim.
Muslim apologists akan berkata bahwa ayat tersebut dua2nya benar, yang satu dilarang berteman dengan Kristen sebelah Utara yang jahat ( nggak jelas apa jahatnya ) sedang ayat yang satunya lagi mengabarkan bahwa Kristen yang sebelah Selatan baik sehingga merupakan teman terdekat muslim.
An-Nisa ( 4 ) ayat 3 :
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil[265], maka (kawinilah) seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Muslimah melanjutkan, yang bisa berlaku adil hanyalah Nabi Muhammad, oleh sebab itu untuk bisa berpoligami dalam Islam sangatlah sulit.
Tapi ini hanya penafsirannya kebanyakan muslimah lho. Adapun kaum lelakinya punya penafsiran yang berbeda pula yaitu boleh punya istri sampai empat titik.
Semua ayat2 yang kontradiksi dalam Qur'an sebenarnya tidak kontradiksi namun punya arti ganda.
Misalnya :
5:51 : Muslim dilarang berteman dengan Yahudi dan Kristen.
5:82 : Orang2 Kristen adalah teman terdekat Muslim.
Muslim apologists akan berkata bahwa ayat tersebut dua2nya benar, yang satu dilarang berteman dengan Kristen sebelah Utara yang jahat ( nggak jelas apa jahatnya ) sedang ayat yang satunya lagi mengabarkan bahwa Kristen yang sebelah Selatan baik sehingga merupakan teman terdekat muslim.
Re: The absurdity of Islam’s apologetics
Layak disundul...
Re: The absurdity of Islam’s apologetics
Sundul buat yg merasa dalam agama sempurna
Re: The absurdity of Islam’s apologetics
Ini yang disebut internal consistency. Suatu belief system di mana proposisi-proposisi yang terkandung di dalamnya bersifat konsisten, tidak bertentangan satu dengan yang lain, di mana proposisi-proposisi yang sulit/kurang jelas bisa dijelaskan/diselaraskan menggunakan proposisi-proposisi yang mudah/jelas. Suatu belief system yang konsisten, bisa dipertahankan tanpa menyinggung belief system yang lain (OOT).Foxhound wrote:Apologetik agama lain, selalu terkait dengan penjelasan yang meskipun mungkin di akhir tidak bisa diterima oleh pihak luar, tetap tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran mereka yang lain.
Walaupun internal consistency tidak 100% menjamin kebenaran suatu belief system, setidaknya penganut belief system yang konsisten tidak melanggar akal sehat atau nurani mereka sendiri.
Re: The absurdity of Islam’s apologetics
DAN KALAU SI MUSLIM ITU BERANI UNTUK BERLAKU TIDAK ADIL ... ,maria qibtiyah wrote:Kata muslimah : Suami boleh Poligami asal bisa berlaku adil.
An-Nisa ( 4 ) ayat 3 :
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan .....
Hukumnya apa untuk MUSLIM PEMBERANI ITU ... ?