Alquran:Kitab Suci yg paling porno....

Pembuktian bahwa Islam bukanlah ajaran dari Tuhan.
User avatar
Dark
Posts: 120
Joined: Fri Jun 09, 2006 12:56 pm

Post by Dark »

pueri_dei wrote:Kaum muslimin membela quran dengan mengutip PL.

BASIII DEH LOH!!!!!

Tuhan Yesus sudah menjelaskan mengenai porno dll, bahwa kalo kita ngelihat cewek dan nepsong, berarti udah berdosa zinah.

Lagian inti masalah kagak lo lihat,

Di perjanjian lama cerita2 tsb berisi tentang iman orang yahudi, Kamu bicara mengenai Yehezkiel yang menceritakan Ohola dan Oholiba, tahu nggak maksudnya, bukan perzinahan perorangan, tapi menceritakan penyelewengan orang yahudi menyembah berhala!!

Kamu mengutip Kidung agung, tetapi itu menceritakan mengenai pengantin baru (SAH AJA DONG).

Tapi quranmu mengajarkan boleh memperkosa wanita, bahkan di hadis2 mu itu seringkali terlihat si Mamad ngambil perempuan sbg pampasan perang.
OTAK MUSLIMIN ITU SUDAH DIPENUHI NAFSU BIRAHI YANG DIYAKINI DIPERINTAH OLEH TUHANMU!!!


KACIAAAAAAN DEH LOH
Selamat datang pueri_dei,

mungkin kamu benar, umat Muslim selalu membela Alquran dengan mengutip alkitab tapi jangan lupa Alquran pun di bela Alquran itu sendiri, dan intinya kalau kami bisa mengutip dari Alkitab, berarti keberadaan Alquran di benarkan oleh Alkitab itu sendiri, namun anda sendiri tidak bisa membela alkitab itu sendiri apalagi anda memakai Alquran, dan kalo Anda mau memakai Hadis anda harus membuktikan kesahihan itu, dan hadis selalu mengacu pada Alquran, kalau tidak maka dinggap ngarang, kalau anda ingin memakai hadis silahkan akan saya jawab dengan Alquran. Pernyataan diatas saya akui itu bentuk penyelewengan yahudi, tapi haruskah perkataan itu harus vulgar, coba baca kitab anda lagi, beri pembelaan yang tepat, manusia sejak lahir diberi akal dan nafsu, kalau anda bilang tidak nafsu berarti anda bukan manusia. saya tidak munafik saya punya rasa nafsu tapi saya berakal, jadi bisa bedain mana yang bikin nafsu dan tidak, kalo anda tidak punya rasa itu.

Salam kenal selalu

From
Dark
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

Dark wrote:dan intinya kalau kami bisa mengutip dari Alkitab, berarti keberadaan Alquran di benarkan oleh Alkitab itu sendiri
katanya alkitab sudah dipalsukan. kalau begitu, jika keberadaan qur;an dibenarkan oleh alkitab, yang sudah dipalsukan, bagimana pembenaran itu bisa dipercayai?

sudah berhasil belum menemukan nubuatan tentang quran di alkitab? sudah berhasil belum menemukan kata ahmad dalam alkitab?
sudah berhasil belum menemukan nubuatan tentang muhammad dalam alkitab?
User avatar
Dark
Posts: 120
Joined: Fri Jun 09, 2006 12:56 pm

Post by Dark »

curious wrote: katanya alkitab sudah dipalsukan. kalau begitu, jika keberadaan qur;an dibenarkan oleh alkitab, yang sudah dipalsukan, bagimana pembenaran itu bisa dipercayai?

sudah berhasil belum menemukan nubuatan tentang quran di alkitab? sudah berhasil belum menemukan kata ahmad dalam alkitab?
sudah berhasil belum menemukan nubuatan tentang muhammad dalam alkitab?
Maaf saya tidak mengatakan Alkitab palsu, tapi tulisannya ada yang diubah dan ditambah atau dikurangi, kami mengimani Taurat, Zabur, dan Injil, serta Alquran sendiri, tapi alkitab yang sekarang sudah sangat jauh dari keasliannya, dalam buku "Five Gospel" PB hanya mengandung kebenarannya 18%, tapi bersukurlah kalian masih ada kandungan kebenaran, selebihnya bohong. Kalau saya bisa memberi nubuatan itu apa jaminan anda, intinya anda sudah membaca alkitab belum.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Dark wrote:Maaf saya tidak mengatakan Alkitab palsu, tapi tulisannya ada yang diubah dan ditambah atau dikurangi, kami mengimani Taurat, Zabur, dan Injil, serta Alquran sendiri, tapi alkitab yang sekarang sudah sangat jauh dari keasliannya, dalam buku "Five Gospel" PB hanya mengandung kebenarannya 18%, tapi bersukurlah kalian masih ada kandungan kebenaran, selebihnya bohong. Kalau saya bisa memberi nubuatan itu apa jaminan anda, intinya anda sudah membaca alkitab belum.
Maaf gua bukan Kristen, tetapi semakin hari gua semakin BOSAN dgn Muslim yg melulu membeo 'Injil palsu, ditambah, dikurangi, di apain lah' ...

JADI YANG ASLI ITU GIMANA ???? MASAK ALLAH NGGAK PUNYA COPY ASLINYA SIH ?? KALAU ALLAH PUNYA COPY ASLI QURAN, MASA DOI NGGAK PUNYA COPY ASLI INJIL ???? GIMANA SIH ?? APA PERPUSTAKAAN ALLAH BEGITU KECIL ???

MANA INJIL YANG ASLI ?? Dan apa gunanya Injil asli ??? apakah Injil ASLi itu akan menunjukkan bahwa Muhamad BUKAN PEDOFIL, BUKAN PEMBUNUH PALING MASAL, BUKAN GILA WANITA ???


Ayo !! Buatkan gua (mantan muslim) ngiler lagi utk masuk Islam. Mana
bukti elu bahwa Quran bukan buku PORNO ? Belum lagi hadis yg memiliki segudang rujukan porno, orgy, sex dgn bocah, sex dgn tawanan perang dsb dsb. (Lihat http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=3357) Males gua kalau disuruh memuja nabi pedofil. Mana moralitasnya ???

Peduli amat gua kalau Kristen porno atau Budha porno atau scientology porno atau Britney Spears porno ! Katanya punya nabi rahmatan lil alamin. BUKTIKAN AYO !! :( :( GUA UDAH NUNGGU 5 TAHUN NIH !!!

Mosok bela diri elu cuma sebatas merengek ; INJIL PALSU ! .... weeeekkkk nangis lagi, persis anak kecil !! Apa elu anak kecil yg baru digenjoti bandot tuek ??? :shock: Nggak khan ? Nah, pakai otak elu sekali2.
User avatar
Dark
Posts: 120
Joined: Fri Jun 09, 2006 12:56 pm

Post by Dark »

ali5196 wrote: Maaf gua bukan Kristen, tetapi semakin hari gua semakin BOSAN dgn Muslim yg melulu membeo 'Injil palsu, ditambah, dikurangi, di apain lah' ...

JADI YANG ASLI ITU GIMANA ???? MASAK ALLAH NGGAK PUNYA COPY ASLINYA SIH ?? KALAU ALLAH PUNYA COPY ASLI QURAN, MASA DOI NGGAK PUNYA COPY ASLI INJIL ???? GIMANA SIH ?? APA PERPUSTAKAAN ALLAH BEGITU KECIL ???

MANA INJIL YANG ASLI ?? Dan apa gunanya Injil asli ??? apakah Injil ASLi itu akan menunjukkan bahwa Muhamad BUKAN PEDOFIL, BUKAN PEMBUNUH PALING MASAL, BUKAN GILA WANITA ???


Ayo !! Buatkan gua (mantan muslim) ngiler lagi utk masuk Islam. Mana
bukti elu bahwa Quran bukan buku PORNO ? Belum lagi hadis yg memiliki segudang rujukan porno, orgy, sex dgn bocah, sex dgn tawanan perang dsb dsb. (Lihat http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=3357) Males gua kalau disuruh memuja nabi pedofil. Mana moralitasnya ???

Peduli amat gua kalau Kristen porno atau Budha porno atau scientology porno atau Britney Spears porno ! Katanya punya nabi rahmatan lil alamin. BUKTIKAN AYO !! :( :( GUA UDAH NUNGGU 5 TAHUN NIH !!!

Mosok bela diri elu cuma sebatas merengek ; INJIL PALSU ! .... weeeekkkk nangis lagi, persis anak kecil !! Apa elu anak kecil yg baru digenjoti bandot tuek ??? :shock: Nggak khan ? Nah, pakai otak elu sekali2.
Thanks atas kritiknya


Sebelum saya tunjukan anda harus mendalami Alkitab dan Alquran, kalau belum, sama aja kaya ngajarin anak yang g pernah sekolah, sekali lagi kalau anda pakai hadis silahkan, tapi rujukan harus ke Alquran, semua umat Muslim di dunia tahu kalau Hadis ada yang asli dan palsu, kalau hadis itu tidak sesuai dengan Alquran harus di tolak. Pokoknya anda pelajarari dahulu, kalau g ngerti tanya. Insya Allah saya kasih jawaban yang anda inginkan


Salam kenal
from
Dark
din
Posts: 45
Joined: Mon Feb 13, 2006 4:11 pm

Post by din »

ali5196 wrote: Maaf gua bukan Kristen, tetapi semakin hari gua semakin BOSAN dgn Muslim yg melulu membeo 'Injil palsu, ditambah, dikurangi, di apain lah' ...

JADI YANG ASLI ITU GIMANA ???? MASAK ALLAH NGGAK PUNYA COPY ASLINYA SIH ?? KALAU ALLAH PUNYA COPY ASLI QURAN, MASA DOI NGGAK PUNYA COPY ASLI INJIL ???? GIMANA SIH ?? APA PERPUSTAKAAN ALLAH BEGITU KECIL ???

MANA INJIL YANG ASLI ?? Dan apa gunanya Injil asli ??? apakah Injil ASLi itu akan menunjukkan bahwa Muhamad BUKAN PEDOFIL, BUKAN PEMBUNUH PALING MASAL, BUKAN GILA WANITA ???


Ayo !! Buatkan gua (mantan muslim) ngiler lagi utk masuk Islam. Mana
bukti elu bahwa Quran bukan buku PORNO ? Belum lagi hadis yg memiliki segudang rujukan porno, orgy, sex dgn bocah, sex dgn tawanan perang dsb dsb. (Lihat http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=3357) Males gua kalau disuruh memuja nabi pedofil. Mana moralitasnya ???

Peduli amat gua kalau Kristen porno atau Budha porno atau scientology porno atau Britney Spears porno ! Katanya punya nabi rahmatan lil alamin. BUKTIKAN AYO !! :( :( GUA UDAH NUNGGU 5 TAHUN NIH !!!

Mosok bela diri elu cuma sebatas merengek ; INJIL PALSU ! .... weeeekkkk nangis lagi, persis anak kecil !! Apa elu anak kecil yg baru digenjoti bandot tuek ??? :shock: Nggak khan ? Nah, pakai otak elu sekali2.

Gini aja lo beli injil2 yang sekarang, bandingkan ada yang beda nda diantara isi yg satu dengan yg lainnya?
kalau ada...lo nanya yang mana yg asli?
allohwhoakbar
Posts: 300
Joined: Mon Jul 17, 2006 12:12 pm

OOOO takut nubuatan to ?

Post by allohwhoakbar »

Dark wrote: Maaf saya tidak mengatakan Alkitab palsu, tapi tulisannya ada yang diubah dan ditambah atau dikurangi, kami mengimani Taurat, Zabur, dan Injil, serta Alquran sendiri, tapi alkitab yang sekarang sudah sangat jauh dari keasliannya, dalam buku "Five Gospel" PB hanya mengandung kebenarannya 18%, tapi bersukurlah kalian masih ada kandungan kebenaran, selebihnya bohong. Kalau saya bisa memberi nubuatan itu apa jaminan anda, intinya anda sudah membaca alkitab belum.
Jadi sebenarnya muslim itu sangat ngeri dengan nubuatan yang ada dalam Injil. Karena mereka belum yakin selamat (masuk surga) sebab nabinya aja minta didoakan agar masuk surga. So, karena injil penuh dengan nubuatan, membuat mereka keder dan grogi bahkan sangsi, hal ini dah dipahami oleh lusifer, sehingga lusifer sang bapak segala dusta memberikan statement yg menyejukan bahwa INJIL SUDAH DIPALSUKAN. hahahahahaha ..... kesain deh ..... punya agama tapi kok gak yakin klo elo bakalan selamat ... sia sia deh elo nungging, puasa ampe mampus .... ini dalam injil disebut USAHA MENJARING MATAHARI.

Nubuatan tuh pasti terjadi dan dalam PL udah terjadi semua, bahkan nubuatan untuk Yesus anda alihkan menjadi muhamad. hihihihihihi PD kali looooo .......

THE BEST PLAGIATOR = ISLAM
Semua Unsur Agama di Dunia ini Dijiplak
allohwhoakbar
Posts: 300
Joined: Mon Jul 17, 2006 12:12 pm

Post by allohwhoakbar »

[quote=din]
Gini aja lo beli injil2 yang sekarang, bandingkan ada yang beda nda diantara isi yg satu dengan yg lainnya?
kalau ada...lo nanya yang mana yg asli?
[/quote]

itu namanya di revisi, disesuaikan dengan perkembangan pemahaman. Jaman dulu misal Yohanes melihat ledakan bom nuklir, karena pada jaman Yohanes gak ada itu nuklir, maka dia menulis sebagai cendawan raksasa. Cendawan raksasa bagi orang jaman dulu masih menjadi misteri, namun bagi orang jaman sekarang ini sudah identik dengan NUCLEAR BLAST karena ciri cirinya cocok.

Hal ini membuktikan bahwa apa yang tertulis didalam injil semakin digenapi dan digenapi. Sebaliknya anda-anda yang akan binasa kekal selamanya justru mempermasalahkan KOK BERUBAH UBAH, bukannya melihat KEBENARAN YANG SEMAKIN TERUNGKAP.

Sungguh kami benar benar harus berdoa untuk anda dengan hancur hati ........ memohonkan belas kasihan Allah untuk anda, agar hati anda tidak mengeras dan melewatkan apa yang selama ini anda cari, anda selalu bertanya "TUNJUKKANLAH JALANMU" sedangkan jalan yang ingin anda lihat sudah ada didepan mata anda. Anda seperti yahudi yang menantikan mesias .... padahal mesias sudah mereka salibkan 2006 tahun yang lalu. Sungguh ironi ......
din
Posts: 45
Joined: Mon Feb 13, 2006 4:11 pm

Post by din »

allohwhoakbar wrote: itu namanya di revisi, disesuaikan dengan perkembangan pemahaman. Jaman dulu misal Yohanes melihat ledakan bom nuklir, karena pada jaman Yohanes gak ada itu nuklir, maka dia menulis sebagai cendawan raksasa. Cendawan raksasa bagi orang jaman dulu masih menjadi misteri, namun bagi orang jaman sekarang ini sudah identik dengan NUCLEAR BLAST karena ciri cirinya cocok.

Hal ini membuktikan bahwa apa yang tertulis didalam injil semakin digenapi dan digenapi. Sebaliknya anda-anda yang akan binasa kekal selamanya justru mempermasalahkan KOK BERUBAH UBAH, bukannya melihat KEBENARAN YANG SEMAKIN TERUNGKAP.

Sungguh kami benar benar harus berdoa untuk anda dengan hancur hati ........ memohonkan belas kasihan Allah untuk anda, agar hati anda tidak mengeras dan melewatkan apa yang selama ini anda cari, anda selalu bertanya "TUNJUKKANLAH JALANMU" sedangkan jalan yang ingin anda lihat sudah ada didepan mata anda. Anda seperti yahudi yang menantikan mesias .... padahal mesias sudah mereka salibkan 2006 tahun yang lalu. Sungguh ironi ......









Terlepas, itu di revisi, cuma diedit artinya tanpa menghilangkan makna dan maksudnya tetapi tetap aja disebut PERUBAHAN


apa sebaiknya yang asli tetap ada, tetapi diberi penjelasan...kayaknya lebih bagus tuh.

Terus anda menjamin 100% bahwa revisi-2 tersebut tidak disalahgunakan oleh cendikiawan2 kristen anda?
allohwhoakbar
Posts: 300
Joined: Mon Jul 17, 2006 12:12 pm

Post by allohwhoakbar »

Direvisi tidak selalu menghilangkan makna, namun MEMPERTEGAS, MEMPERJELAS. Bisa jadi makna yg semula kabur menjadi lebih jelas.

Saya dah memberi contoh, didalam wahyu ada kata MENYERUPAI CENDAWAN RAKSASA, tentu saja mereka yg hidup pada tahun 30 M, tidak mengerti apa itu, nah skr kita tau apa itu karena ledakan BOM ATOM menyerupai bentuk CENDAWAN RAKSASA.

Demikian pula dalam wahyu disebutkan PATUNG YANG BERBICARA, dalam kenyataannya sekarang dah ditemukan teknologi yg dapat membuat robot berbicara layaknya manusia.

Ada pula dalam wahyu disebutkan 666 (angka setan, the beast, anti kris) pada kenyataannya skr 666 dapat merupakan sistem dan kode chip yg digunakan dalam BIO CHIP.

Kitab wahyu adalah satu kitab yang penuh dengan perlambang. Nah Alkitab terus diperjelas maknanya, mengenai disalah gunakan maknanya atau tidak itu tergantung bagaimana kita memiliki ROH UNTUK MEMBEDAKAN MANA YANG BENAR DAN MANA YANG SESAT.

Kami kaum kresten selalu diajarkan untuk memohon petunjuk dan bimbingan Allah sebelum membaca Alkitab bukan mengartikan secara logika dan berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman dan pergaulan.

Toh sesuai janji ALLAH, bahwa pada akhir jaman, PEMAHAMAN AKAN FIRMAN TUHAN AKAN SEMAKIN DIBUKAKAN dan itu sudah terjadi saat ini, dimana kami memahami dengan baik apa yang terkandung didalam kitab wahyu.

SIAPA YANG BERTELINGA SEBAIKNYA DIA MENDENGAR ......
NurMuhammad
Posts: 40
Joined: Wed Jul 12, 2006 12:42 pm
Location: paris
Contact:

Post by NurMuhammad »

atu studi atas ketelitian sebuah hadits yang sangat cermat.
Andai saja di injil juga dilakukan studi ketelitian dan ke-valid-an sebagaimana dilakukan ahli hadits terhadap hadits. Sampai dimanakah ketelitian para penulis injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes ? Adakah kemungkinan mereka salah ?
Kalau di Islam, Quran sebagai wahyu Tuhan tidak akan salah, tapi Hadits sebagai riwayat yang diceritakan oleh manusia masih mungkin terdapat kesalahan, meskipun itu sekelas Imam Bukhari.
Berarti Injil sebagai sebuah riwayat yang ditulis oleh manusia bisa salah, apalagi ada beberapa kali revisi.

Islam sering diserang masalah poligami, tapi di Injil sendiri menceritakan bahwa :
- Abraham/Ibrahim mempunyai 3 istri (Sara, Hagar, dan dan ibunya kaum Midian)
- David/Daud mempunyai 99 istri, di tambah BATSYEBA
- Solomon mempunyai 1000 istri.

Jadi jika kristen menilai bahwa poligami itu jelek, bagaimana dengan poligami Rasul-rasul tsb ?

Apalagi ada kisah-kisah dalam Injil yang merendahkan martabat seorang nabi. Misal :

2 SAMUEL 11

DAUD DAN BATSYEBA

1 Pada pergantian-tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju
berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta
orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan
bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri
tinggal di Yerusalem.

2 Sekali peristiwa pada waktu-petang, ketika Daud bangun
dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas
sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang
perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. 3
Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan
orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria
orang Het itu." 4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil
dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan
dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari
kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
5 Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang
memberitahukan kepada Daud; demikian: "Aku mengandung."

ALKITAB, LAI 1994 (halaman 360)

Bagaimana seorang Nabi kerjanya ngintipin orang mandi ? Apalagi sekelas Daud ?
Atau lihat kisah Nabi Lot / Luth :

KEJADIAN 19:

LOT DAN KEDUA ANAK PEREMPUANNYA

29 Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di
Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot,
maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nya lah
Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.

30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan
kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani
tinggal di Zoar; maka diamlah ia dalam suatu gua beserta
kedua anaknya.

31 Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan
tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri
kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.

32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur
dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah
kita."

33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur,
lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya;
dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur
dan ketika ia bangun.

34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya:
"Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini
juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur
dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah
kita."

35 Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah
mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk
tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui
ketika ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.

37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan
menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.

38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan
menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

LAI 1994.

Bagaimana nabi berzina, apalagi dengan anaknya sendiri?

Bandingkan dengan Quran yang menjaga kesucian nabinya, dan bagaimana kisah kedua Nabi tsb :


Lihat surat Shaad :
21] Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat pagar?

[22] Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat lalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.

[23] Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan".

[24] Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat lalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat.

[25] Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.

[26] Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan

Dan kisah Nabi Lot dalam surah Huud:

[77] Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Lut, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit."

[78] Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Lut berkata: "Hai kaumku, inilah putri-putri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?"
[79] Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki."

[80] Lut berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)."

[81] Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Lut, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?".

Manakah yang lebih pantas disebut Kitab Suci ?
----------------------------------------------------------------


Pernikahan Nabi Muhammad dengan Aisyah

The Ancient Myth Exposed
By T.O. Shanavas , di Michigan.
C 2001 Minaret
from The Minaret Source: http://www.iiie.net/

Diterjemahkan oleh : cahyo_prihartono

Seorang teman kristen suatu kali bertanya ke saya, ” Akankah anda menikahkan saudara perempuanmu yang berumur 7 tahun dengan seorang tua berumur 50 tahun?” Saya terdiam. Dia melanjutkan,” Jika anda tidak akan melakukannya, bagaimana bisa anda menyetujui pernikahan gadis polos berumur 7 tahun, Aisyah, dengan Nabi anda?” Saya katakan padanya,” Saya tidak punya jawaban untuk pertanyaan anda pada saat ini.” Teman saya tersenyum dan meninggalkan saya dengan guncangan dalam batin saya akan agama saya. Kebanyakan muslim menjawab bahwa pernikahan seperti itu diterima masyarakat pada saat itu. Jika tidak, Orang-orang akan merasa keberatan dengan pernikahan Nabi saw dengan Aisyah.

Bagaimanapun, penjelasan seperti ini akan mudah menipu bagi orang-orang yang naif dalam mempercayainya. Tetapi, saya tidak cukup puas dengan penjelasan seperti itu.

Nabi merupakan manusia tauladan, Semua tindakannya paling patut dicontoh sehingga kita, Muslim dapat meneladaninya. Bagaimaanpun, kebanyakan orang di Islamic Center of Toledo, termasuk saya, Tidak akan berpikir untuk menunangkan saudara perempuan kita yang berumur 7 tahun dengan seorang laki-laki berumur 50 tahun. Jika orang tua setuju dengan pernikahan seperti itu, kebanyakan orang, walaupun tidak semuanya, akan memandang rendah thd orang tua dan suami tua tersebut.

Tahun 1923, pencatat pernikahan di Mesir diberi intruksi untuk menolak pendaftaran dan menolak mengeluarkan surat nikah bagi calon suami berumur dibawah 18 tahun , dan calon isteri dibawah 16 tahun. Tahun 1931, Sidang dalam oraganisasi-oraganisi hukum dan syariah menetapkan untuk tidak merespon pernikahan bagi pasangan dengan umur diatas (Women in Muslim Family Law, John Esposito, 1982). Ini memperlihatkan bahwa walaupun di negara Mesir yang mayoritas Muslim pernikahan usia anak-anak adalah tidak dapat diterima.

Jadi, Saya percaya, tanpa bukti yang solidpun selain perhormatan saya thd Nabi, bahwa cerita pernikahan gadis brumur 7 tahun dengan Nabi berumur 50 tahun adalah mitos semata. Bagaimanapun perjalanan panjang saya dalam menyelelidiki kebenaran atas hal ini membuktikan intuisi saya benar adanya. Nabi memang seorang yang gentleman. Dan dia tidak menikahi gadis polos berumur 7 atau 9 tahun. Umur Aisyah telah dicatat secara salah dalam literatur hadist. Lebih jauh, Saya pikir bahwa
cerita yang menyebutkan hal ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Beberapa hadist (tradisi Nabi) yang menceritakan mengenai umur Aisyah pada saat pernikahannya dengan Nabi, hadist-hadist tsb sangat bermasalah. Saya akan menyajikan beberapa bukti melawan khayalan yang diceritakan Hisyanm ibnu `Urwah dan untuk membersihkan nama Nabi dari sebutan seorang tua yang tidak bertanggung jawab yang menikahi gadis polos berumur 7 tahun.

BUKTI #1: PENGUJIAN THD SUMBER

Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari Bapaknya,Yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, disamping kenyataan adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini. Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, dimana Hisham tinggal disana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua.

Tehzibu’l-Tehzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : ” Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq ” (Tehzi’bu’l-tehzi’b, Ibn Hajar Al- `asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: ” Saya pernah dikasih tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tehzi’b u’l-tehzi’b, IbnHajar Al- `asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50).

Mizanu’l-ai`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” (Mizanu’l-ai`tidal, Al-Zahbi, Al-Maktabatu’l-athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

KESIMPULAN: berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah jelek dan riwayatnya setelah pindha ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah tidak kredibel.

KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:

pra-610 M: Jahiliya (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu

610 M: turun wahyu pertama AbuBakr menerima Islam
613 M: Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat
615 M: Hijrah ke Abyssinia.
616 M: Umar bin al Khattab menerima Islam.
620 M: dikatakan Nabi meminang Aisyah
622 M: Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina
623/624 M: dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah

BUKTI #2: MEMINANG

Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.

Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-umam wa’l-mamlu’k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50, Arabic, Dara’l-fikr, Beirut, 1979).

Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613M, Yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah usai (610 M). Tabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya Tabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

KESIMPULAN: Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah.

BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun… Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah ” (Al-isabah fi tamyizi’l-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978).

Jika Statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.

KESIMPULAN: Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.

BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’

Menurut Abda’l-Rahman ibn abi zanna’d: “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A`la’ma’l-nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-risalah, Beirut, 1992).

Menurut Ibn Kathir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371,Dar al-fikr al-`arabi, Al-jizah, 1933).

Menurut Ibn Kathir: “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al-jizah, 1933)

Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H.” (Taqribu’l-tehzib, Ibn Hajar
Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).

Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisuh usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M).

Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.

Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, and Abda’l-Rahman ibn abi zanna’d, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.

Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18..?

kesimpulan: Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab
karahiyati’l-isti`anah fi’l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ waqitalihinnama`a’lrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit
pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].” Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud and Badr.

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b): “Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”

Berdasarkan riwayat diatas,
(a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perang, dan
(b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud

KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)

Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: “Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan(Sahih Bukhari, kitabu’l-tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa’l-sa`atu adha’wa amarr).

Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah(The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tsb diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumahtangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M or 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan
sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karean itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.

Kesimpulan: riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab

Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepada nya ttg pilihan yang ada di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: “Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (thayyib)”. Ketika Nabi bertanya ttg identitas gadis tsb (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah.

Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-main adalah, seperti dinyatakan dimuka, adalah jariyah. Bikr disisi lain, digunakan untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa Inggris “virgin”. Oleh karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah “wanita” (bikr) (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar Ihya al-turath al-`arabi, Beirut).

Kesimpulan: Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas adalah “wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam pernikahan.” Oleh karean itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu menikahnya.

BUKTI #8. Text Qur’an

Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu mencari petunjuk dari Qur’an untuk membersihkan kabut kebingungan yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun?

Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada sebuah ayat , yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur’an mengenai perlakuan anak Yatim juga valid doaplikasikan ada anak kita sendiri sendiri. Ayat tsb mengatakan : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Qs. 4:5) Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara
harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. ?? (Qs. 4:6)

Dalam hal seorang anak yang ditingal orang tuanya, Seorang muslim diperintahkan untuk
(a) memberi makan mereka,
(b) memberi pakaian,
(c) mendidik mereka, dan
(d) menguji mereka thd kedewasaan “sampai usiamenikah” sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.

Disini, ayat Qur’an menyatakan ttg butuhnya bukti yang teliti terhadap tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang objektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan harta-harta kepada mereka.

Dalam ayat yang sangat jelas diatas, tidak ada seorangpun dari muslim yang bertanggungjawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, Gadis tsb secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and 99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk
bermain dengan mainannya daripada mengambi tugas sebagai isteri. Oleh karean itu sangatlah sulit untuk mempercayai, bahwa AbuBakar,seorang tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 taun dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya untuk membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.

Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan,” berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?” Jawabannya adalah Nol besar. Logika kita berkata, adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia pernikahannya?

AbuBakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, Jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur’an. Abu Bakar tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karean itu menentang hukum-hukum Quran.

Kesimpulan: Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun akan menentang hukum kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, Cerita pernikahan Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.

BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan

Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang dia lakukan menjadi syah (Mishakat al Masabiah, translation by James Robson, Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi kesyahan sebuah pernikahan.

Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai validitas sebuah pernikahan.

Adalah tidak terbayangkan bahwa AbuBakr, seorang laki-laki yang cerdas, akan berpikir dan mananggapi secara keras ttg persetujuan pernikahan gadis 7 tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun.

Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang gadis yang menurut hadith dari Muslim, masih suka bermain-main dengan bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.

kesimpulan: Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami ttg klausa persetujuan dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu kemungkinan Nabi menikahi Aisyah seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik.

SUMMARY:

Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah SAW dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernha keberatan dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.

Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk menerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama di Iraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia
menikah bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal kontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karena adanya kontradiksi yang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam.

Oleh karean itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah
kebenaran disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan lebih layak disebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur’an menolak pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab.


kalo gak jelas coba baca sejarah islam dengan benar, jangan hanya berpatok pada satu buku saja, tapi cobalah uji kebenaran informasi yang saudara peroleh. dan sesungguhnya islam itu hanya untuk orang-orang yang iman, dan tidak ada paksaan untuk memeluk islam kan??[/quote]

KAFIR KOK DIPELIARA.....UDAH KAFIR, BLEGUG LAGI

YANG JELAS,SANGAT TIDAK ADIL KETIKA KITA MENGKRITIK QURAN ATO INJIL TAPI TIDAK MELIHAT KONTEKSNYA.DALAM INJIL,KONTEKSNYA JAMAN DULU,DI MANA BLOM ADA KRISTEN ATO ISLAM.KONDISI JUGA MASIH BAR-BAR, BELUM TERBENTUK MORALITAS YG PERMANEN.COBA TENGOKLAH ORANG IRIAN,MESKI SUDAH JAMAN MILENIUM,TP KAN MSH LIAR JUGA KAN??MESKI NGAK SMUA.YA SAMALAH.JADI SUNGGUH NGAJ BIJAK KEHIDUPAN DULU DIBANDINGKAN KEHIDUPAN SEKARANG.BEGOOOOOOOOO
NurMuhammad
Posts: 40
Joined: Wed Jul 12, 2006 12:42 pm
Location: paris
Contact:

Post by NurMuhammad »

atu studi atas ketelitian sebuah hadits yang sangat cermat.
Andai saja di injil juga dilakukan studi ketelitian dan ke-valid-an sebagaimana dilakukan ahli hadits terhadap hadits. Sampai dimanakah ketelitian para penulis injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes ? Adakah kemungkinan mereka salah ?
Kalau di Islam, Quran sebagai wahyu Tuhan tidak akan salah, tapi Hadits sebagai riwayat yang diceritakan oleh manusia masih mungkin terdapat kesalahan, meskipun itu sekelas Imam Bukhari.
Berarti Injil sebagai sebuah riwayat yang ditulis oleh manusia bisa salah, apalagi ada beberapa kali revisi.

Islam sering diserang masalah poligami, tapi di Injil sendiri menceritakan bahwa :
- Abraham/Ibrahim mempunyai 3 istri (Sara, Hagar, dan dan ibunya kaum Midian)
- David/Daud mempunyai 99 istri, di tambah BATSYEBA
- Solomon mempunyai 1000 istri.

Jadi jika kristen menilai bahwa poligami itu jelek, bagaimana dengan poligami Rasul-rasul tsb ?

Apalagi ada kisah-kisah dalam Injil yang merendahkan martabat seorang nabi. Misal :

2 SAMUEL 11

DAUD DAN BATSYEBA

1 Pada pergantian-tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju
berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta
orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan
bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri
tinggal di Yerusalem.

2 Sekali peristiwa pada waktu-petang, ketika Daud bangun
dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas
sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang
perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. 3
Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan
orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria
orang Het itu." 4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil
dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan
dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari
kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
5 Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang
memberitahukan kepada Daud; demikian: "Aku mengandung."

ALKITAB, LAI 1994 (halaman 360)

Bagaimana seorang Nabi kerjanya ngintipin orang mandi ? Apalagi sekelas Daud ?
Atau lihat kisah Nabi Lot / Luth :

KEJADIAN 19:

LOT DAN KEDUA ANAK PEREMPUANNYA

29 Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di
Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot,
maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nya lah
Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.

30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan
kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani
tinggal di Zoar; maka diamlah ia dalam suatu gua beserta
kedua anaknya.

31 Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan
tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri
kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.

32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur
dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah
kita."

33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur,
lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya;
dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur
dan ketika ia bangun.

34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya:
"Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini
juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur
dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah
kita."

35 Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah
mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk
tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui
ketika ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.

37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan
menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.

38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan
menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

LAI 1994.

Bagaimana nabi berzina, apalagi dengan anaknya sendiri?

Bandingkan dengan Quran yang menjaga kesucian nabinya, dan bagaimana kisah kedua Nabi tsb :


Lihat surat Shaad :
21] Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat pagar?

[22] Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat lalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.

[23] Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan".

[24] Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat lalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat.

[25] Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.

[26] Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan

Dan kisah Nabi Lot dalam surah Huud:

[77] Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Lut, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit."

[78] Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Lut berkata: "Hai kaumku, inilah putri-putri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?"
[79] Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki."

[80] Lut berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)."

[81] Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Lut, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?".

Manakah yang lebih pantas disebut Kitab Suci ?
----------------------------------------------------------------


Pernikahan Nabi Muhammad dengan Aisyah

The Ancient Myth Exposed
By T.O. Shanavas , di Michigan.
C 2001 Minaret
from The Minaret Source: http://www.iiie.net/

Diterjemahkan oleh : cahyo_prihartono

Seorang teman kristen suatu kali bertanya ke saya, ” Akankah anda menikahkan saudara perempuanmu yang berumur 7 tahun dengan seorang tua berumur 50 tahun?” Saya terdiam. Dia melanjutkan,” Jika anda tidak akan melakukannya, bagaimana bisa anda menyetujui pernikahan gadis polos berumur 7 tahun, Aisyah, dengan Nabi anda?” Saya katakan padanya,” Saya tidak punya jawaban untuk pertanyaan anda pada saat ini.” Teman saya tersenyum dan meninggalkan saya dengan guncangan dalam batin saya akan agama saya. Kebanyakan muslim menjawab bahwa pernikahan seperti itu diterima masyarakat pada saat itu. Jika tidak, Orang-orang akan merasa keberatan dengan pernikahan Nabi saw dengan Aisyah.

Bagaimanapun, penjelasan seperti ini akan mudah menipu bagi orang-orang yang naif dalam mempercayainya. Tetapi, saya tidak cukup puas dengan penjelasan seperti itu.

Nabi merupakan manusia tauladan, Semua tindakannya paling patut dicontoh sehingga kita, Muslim dapat meneladaninya. Bagaimaanpun, kebanyakan orang di Islamic Center of Toledo, termasuk saya, Tidak akan berpikir untuk menunangkan saudara perempuan kita yang berumur 7 tahun dengan seorang laki-laki berumur 50 tahun. Jika orang tua setuju dengan pernikahan seperti itu, kebanyakan orang, walaupun tidak semuanya, akan memandang rendah thd orang tua dan suami tua tersebut.

Tahun 1923, pencatat pernikahan di Mesir diberi intruksi untuk menolak pendaftaran dan menolak mengeluarkan surat nikah bagi calon suami berumur dibawah 18 tahun , dan calon isteri dibawah 16 tahun. Tahun 1931, Sidang dalam oraganisasi-oraganisi hukum dan syariah menetapkan untuk tidak merespon pernikahan bagi pasangan dengan umur diatas (Women in Muslim Family Law, John Esposito, 1982). Ini memperlihatkan bahwa walaupun di negara Mesir yang mayoritas Muslim pernikahan usia anak-anak adalah tidak dapat diterima.

Jadi, Saya percaya, tanpa bukti yang solidpun selain perhormatan saya thd Nabi, bahwa cerita pernikahan gadis brumur 7 tahun dengan Nabi berumur 50 tahun adalah mitos semata. Bagaimanapun perjalanan panjang saya dalam menyelelidiki kebenaran atas hal ini membuktikan intuisi saya benar adanya. Nabi memang seorang yang gentleman. Dan dia tidak menikahi gadis polos berumur 7 atau 9 tahun. Umur Aisyah telah dicatat secara salah dalam literatur hadist. Lebih jauh, Saya pikir bahwa
cerita yang menyebutkan hal ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Beberapa hadist (tradisi Nabi) yang menceritakan mengenai umur Aisyah pada saat pernikahannya dengan Nabi, hadist-hadist tsb sangat bermasalah. Saya akan menyajikan beberapa bukti melawan khayalan yang diceritakan Hisyanm ibnu `Urwah dan untuk membersihkan nama Nabi dari sebutan seorang tua yang tidak bertanggung jawab yang menikahi gadis polos berumur 7 tahun.

BUKTI #1: PENGUJIAN THD SUMBER

Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari Bapaknya,Yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, disamping kenyataan adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini. Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, dimana Hisham tinggal disana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua.

Tehzibu’l-Tehzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : ” Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq ” (Tehzi’bu’l-tehzi’b, Ibn Hajar Al- `asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: ” Saya pernah dikasih tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tehzi’b u’l-tehzi’b, IbnHajar Al- `asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50).

Mizanu’l-ai`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” (Mizanu’l-ai`tidal, Al-Zahbi, Al-Maktabatu’l-athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

KESIMPULAN: berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah jelek dan riwayatnya setelah pindha ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah tidak kredibel.

KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:

pra-610 M: Jahiliya (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu

610 M: turun wahyu pertama AbuBakr menerima Islam
613 M: Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat
615 M: Hijrah ke Abyssinia.
616 M: Umar bin al Khattab menerima Islam.
620 M: dikatakan Nabi meminang Aisyah
622 M: Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina
623/624 M: dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah

BUKTI #2: MEMINANG

Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.

Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-umam wa’l-mamlu’k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50, Arabic, Dara’l-fikr, Beirut, 1979).

Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613M, Yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah usai (610 M). Tabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya Tabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

KESIMPULAN: Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah.

BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun… Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah ” (Al-isabah fi tamyizi’l-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978).

Jika Statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.

KESIMPULAN: Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.

BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’

Menurut Abda’l-Rahman ibn abi zanna’d: “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A`la’ma’l-nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-risalah, Beirut, 1992).

Menurut Ibn Kathir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371,Dar al-fikr al-`arabi, Al-jizah, 1933).

Menurut Ibn Kathir: “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al-jizah, 1933)

Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H.” (Taqribu’l-tehzib, Ibn Hajar
Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).

Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisuh usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M).

Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.

Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, and Abda’l-Rahman ibn abi zanna’d, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.

Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18..?

kesimpulan: Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab
karahiyati’l-isti`anah fi’l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ waqitalihinnama`a’lrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit
pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].” Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud and Badr.

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b): “Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”

Berdasarkan riwayat diatas,
(a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perang, dan
(b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud

KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)

Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: “Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan(Sahih Bukhari, kitabu’l-tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa’l-sa`atu adha’wa amarr).

Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah(The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tsb diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumahtangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M or 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan
sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karean itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.

Kesimpulan: riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab

Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepada nya ttg pilihan yang ada di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: “Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (thayyib)”. Ketika Nabi bertanya ttg identitas gadis tsb (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah.

Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-main adalah, seperti dinyatakan dimuka, adalah jariyah. Bikr disisi lain, digunakan untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa Inggris “virgin”. Oleh karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah “wanita” (bikr) (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar Ihya al-turath al-`arabi, Beirut).

Kesimpulan: Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas adalah “wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam pernikahan.” Oleh karean itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu menikahnya.

BUKTI #8. Text Qur’an

Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu mencari petunjuk dari Qur’an untuk membersihkan kabut kebingungan yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun?

Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada sebuah ayat , yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur’an mengenai perlakuan anak Yatim juga valid doaplikasikan ada anak kita sendiri sendiri. Ayat tsb mengatakan : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Qs. 4:5) Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara
harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. ?? (Qs. 4:6)

Dalam hal seorang anak yang ditingal orang tuanya, Seorang muslim diperintahkan untuk
(a) memberi makan mereka,
(b) memberi pakaian,
(c) mendidik mereka, dan
(d) menguji mereka thd kedewasaan “sampai usiamenikah” sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.

Disini, ayat Qur’an menyatakan ttg butuhnya bukti yang teliti terhadap tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang objektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan harta-harta kepada mereka.

Dalam ayat yang sangat jelas diatas, tidak ada seorangpun dari muslim yang bertanggungjawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, Gadis tsb secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and 99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk
bermain dengan mainannya daripada mengambi tugas sebagai isteri. Oleh karean itu sangatlah sulit untuk mempercayai, bahwa AbuBakar,seorang tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 taun dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya untuk membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.

Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan,” berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?” Jawabannya adalah Nol besar. Logika kita berkata, adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia pernikahannya?

AbuBakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, Jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur’an. Abu Bakar tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karean itu menentang hukum-hukum Quran.

Kesimpulan: Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun akan menentang hukum kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, Cerita pernikahan Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.

BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan

Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang dia lakukan menjadi syah (Mishakat al Masabiah, translation by James Robson, Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi kesyahan sebuah pernikahan.

Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai validitas sebuah pernikahan.

Adalah tidak terbayangkan bahwa AbuBakr, seorang laki-laki yang cerdas, akan berpikir dan mananggapi secara keras ttg persetujuan pernikahan gadis 7 tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun.

Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang gadis yang menurut hadith dari Muslim, masih suka bermain-main dengan bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.

kesimpulan: Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami ttg klausa persetujuan dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu kemungkinan Nabi menikahi Aisyah seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik.

SUMMARY:

Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah SAW dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernha keberatan dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.

Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk menerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama di Iraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia
menikah bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal kontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karena adanya kontradiksi yang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam.

Oleh karean itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah
kebenaran disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan lebih layak disebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur’an menolak pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab.


kalo gak jelas coba baca sejarah islam dengan benar, jangan hanya berpatok pada satu buku saja, tapi cobalah uji kebenaran informasi yang saudara peroleh. dan sesungguhnya islam itu hanya untuk orang-orang yang iman, dan tidak ada paksaan untuk memeluk islam kan??[/quote]

KAFIR KOK DIPELIARA.....UDAH KAFIR, BLEGUG LAGI

YANG JELAS,SANGAT TIDAK ADIL KETIKA KITA MENGKRITIK QURAN ATO INJIL TAPI TIDAK MELIHAT KONTEKSNYA.DALAM INJIL,KONTEKSNYA JAMAN DULU,DI MANA BLOM ADA KRISTEN ATO ISLAM.KONDISI JUGA MASIH BAR-BAR, BELUM TERBENTUK MORALITAS YG PERMANEN.COBA TENGOKLAH ORANG IRIAN,MESKI SUDAH JAMAN MILENIUM,TP KAN MSH LIAR JUGA KAN??MESKI NGAK SMUA.YA SAMALAH.JADI SUNGGUH NGAJ BIJAK KEHIDUPAN DULU DIBANDINGKAN KEHIDUPAN SEKARANG.BEGOOOOOOOOO
User avatar
jhony_williamson
Posts: 654
Joined: Fri Jul 21, 2006 3:33 pm

Post by jhony_williamson »

jadi ngantuk !!!!!!! kebanyakan sihhh
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Nur, jangan asbun, coba kamu baca yang jelas bagaimana seharusnya larangan mengenai poligami dan cerai tersebut:

Mat 19:1 Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.

Mat 19:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun menyembuhkan mereka di sana.

Mat 19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"

Mat 19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?

Mat 19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

Mat 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Mat 19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"

Mat 19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

Mat 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."

Mat 19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."

Mat 19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.

Mat 19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."

dan juga saya harap anda bisa memahami hal tersebut............
maafkan
Posts: 118
Joined: Wed Mar 07, 2007 11:27 am

AL QUR'AN KITAB PORNO?

Post by maafkan »

Pernyataan Gus Dur : “ Al Qur’an adalah kitab Porno”.


Benarkah pernyataan Gus Dur ?

Tanggapan dari teman ITB sebagai berikut:

Kepada Yth Pendeta GUS DUR
di Tempat

Berikut ini saya ingin melakukan research terhadap bukti2 Pornographic yang anda lontarkan terhadap kitab suci :

Penelitian ini tidak berpihak pada siapapun dan pihak manapun melainkan pada kebenaran dan ilmu pengetahuan. Mudah2an bermanfaat

BEST REGARDS,


[EMILLIANO]
DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING
BANDUNG INSTITUTE OF TECHNOLOGY
INDONESIA

================================
***********
Pelajaran agama Kristen dihapus!!

==================================

02. (RESEARCH in AL Quran)

(Tentang Hubungan Suami Istri)
Allah SWT berfirman, \\\'\\\'Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.\\\'\\\' (QS 2: 187).

Dalam firmannya, \\\"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan rasa kasih sayang diantaramu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kalian yang berfikir.\\\" (QS. Ar-Rum: 21).

firman-Nya: \\\"Yaitu orang-orang yang berdoa: Ya Rabb kami, anugerahkan kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami). Dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.\\\" (Al-Furqan: 74).

(Kisah Tentang Ummu Musa)
Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa;\\\"Susuilah dia,dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai(Nil).Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah(pula) bersedih hati,karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu,dan menjadikannya(salah seorang) dari para rasul.(Qs.28:7)

dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu;maka berkatalah saudara Musa:\\\"Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?\\\"(Qs.28:12)

Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya,supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar,tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya(Qs.28:13)

(Tentang Kiamat)
(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.(QS:22 - AL-HAJJ ayat 2)

(Tentang Penciptaan Manusia)
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.(QS:22 - AL-HAJJ ayat 5)

(Tentang Mengawini)
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS : 4 - AN-NISAA\\\' AYAT 23)


Menurut Pendeta Gus Dur :
Loh, jelas kelihatan sekali. Di Alqur’an itu ada ayat tentang menyusui anak dua tahun berturut-turut. Cari dalam Injil kalau ada ayat seperti itu. Namanya menyusui, ya mengeluarkan tetek kan?! Cabul dong ini. Banyaklah contoh lain, ha-ha-ha…

=====================================
(CONCLUSION)
ANALYSIS PORNOGRAPHIC

----------------------
***********
Pelajaran agama Kristen dihapus!!


02. IN ALQUR\\\'AN : (0% Pornoisme)
AL QUR\\\'AN Contain :

-Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu (IMPOLITE/No Pornoisme)

ANALYSIS : bercampur (IMPOLITE/No Pornoisme)
berhubungan seksual(POLITE/Pornoisme)

-mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka (IMPOLITE/No Pornoisme)
-Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan rasa kasih sayang diantaramu. (IMPOLITE/No Pornoisme)
-anugerahkan kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami)(IMPOLITE/No Pornoisme)
-Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa;\\\"Susuilah dia,dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai(Nil).

ANALYSIS : SUSUILAH DIA = (IMPOLITE/No Pornoisme)
MENGELUARKAN TETEK = (POLITE/Pornoisme)
(Tak ada kata pengganti yang lebih baik)

SO THIS IS (IMPOLITE/No Pornoisme)

-dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu.

ANALYSIS : menyusu kepada = (IMPOLITE/No Pornoisme)
MENGELUARKAN TETEK = (POLITE/Pornoisme)
(Tak ada kata pengganti yang lebih baik)

SO THIS IS (IMPOLITE/No Pornoisme)

-lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya (IMPOLITE/No Pornoisme)
-kemudian dari setetes mani (IMPOLITE/No Pornoisme)
(Tak ada kata pengganti yang lebih baik)
-agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim,(IMPOLITE/No Pornoisme)
(Tak ada kata pengganti yang lebih baik)
-ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan
(IMPOLITE/No Pornoisme)
=================================================
REPORT PROGRESS RESEARCH :
INJIL CONTAIN 100% PORNOISME (DANGEROUS FROM CHILDREN)
ALQURAN 0% PORNOISME
=================================================
WASSALAM
BEST REGARDS

SCIENTIS AND RESEARCHER
EMILLIANO, MT
--------------------
DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING
BANDUNG INSTITUTE OF TECHNOLOGY
INDONESIA
User avatar
Ci Luk Ba
Posts: 75
Joined: Thu Apr 19, 2007 7:07 pm
Location: di-gendongan MAMA.

Post by Ci Luk Ba »

maafkan wrote:ANALYSIS : SUSUILAH DIA = (IMPOLITE/No Pornoisme)
MENGELUARKAN TETEK = (POLITE/Pornoisme)
(Tak ada kata pengganti yang lebih baik)

SO THIS IS (IMPOLITE/No Pornoisme)

-dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu.

ANALYSIS : menyusu kepada = (IMPOLITE/No Pornoisme)
MENGELUARKAN TETEK = (POLITE/Pornoisme)
(Tak ada kata pengganti yang lebih baik)
Iya gue juga suka **** sama umi Aisha, tapi Babe Mamad juga suka **** lho...., jadi gue saingan sama babe Mamad.
Mimik susu dulu ach ....
Alfa_Omega
Posts: 88
Joined: Sat Dec 23, 2006 5:22 pm
Location: Yg jelas g lagi sama nabi pedofil

Post by Alfa_Omega »

Udahlah...pernyataan dari GusDur yg membuka kenyataan islam harus dapat diterima.
Mungkin, dia tdk berani murtad karena takut kena carok!
Ahmadibejad
Posts: 1325
Joined: Sun Sep 06, 2009 9:16 am

Re: Alquran:Kitab Suci yg paling porno....

Post by Ahmadibejad »

kaburkanginan wrote:quran kitab suci paling porno sedunia kata GusDur?

Yahh Gus dur mungkin mau menghibur umat kristen saja.... ato mungkin nyindir ya?

gak tahu juga, coba kali-kali diajak debat tuh gus dur

minum dulu ahhh :drinkers:
:rofl: :rofl: :rofl: :rofl: :rofl:
Putus asa bang....???Sampe2 Kristen harus dihibur...
Masuk Kristen itu sudah menghibur iman kita bang...gk perlu dihibur dengan omongan Gus Dur...
:rofl: :rofl: :rofl:
Klo ALQURAN itu perlu bgt...Karena ngakunya Kitab SEMPURNA, tapi gk pede menyandang gelar tsb...
Masih aja ngajak2 Injil yang katany udah dipalsukan....wkwkwkwkwk :rofl: :rofl: :rofl: :rofl:
oneHEART
Posts: 5
Joined: Fri Aug 03, 2012 12:31 pm

Re: Alquran:Kitab Suci yg paling porno....

Post by oneHEART »

misalnya udah punya (maks) 4 istri, trus klo udah bosen maka istri2 itu boleh diceraikan dan boleh nikah lagi sama orang lain.
Kalo kangen sama isri yang lama masih boleh digituin

Waduh, koyo ngono yo enak tenan yooooo........... :tonqe:
Post Reply