Page 1 of 2

Untukmu Agamamu Untukku Agamaku, benarkah ?

Posted: Thu Mar 13, 2008 11:50 am
by Nurlela
Muslim selalu bilang : Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku.
Tapi pada kenyataannya sangat berbeda, contoh :

Kalau Muslim koar-koar pakai TOA di Masjid boleh.
Kalau kafir pakai TOA digereja bisa ditimpukin pakai batu.

Bangun Masjid nggak pakai izin boleh, bahkan ngemis-ngemis di jalanan.
Kalau Kafir bangun gereja harus izin Menteri, Bupati sampai camat and syarat-syarat tetek bengek yang sulitnya minta ampun.

Kalau muslim puasa (pada waktu bulan puasa),
maka yang kafir tidak boleh makan and jualan ( Demi menghormati yang berpuasa katanya ! )

Perda sariah islam di-daerah mulai menjamur and OK-OK saja.
Giliran Manokwari membuat perda berdasarkan Injil Kagak boleh.

Inikah yang dinamakan : Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku

Silahkan netter-netter yang lain menambahkan daftar kekonyolan seperti contoh-contoh tersebut diatas !!

Posted: Thu Mar 13, 2008 12:14 pm
by dark_freedom
hehe itu sih kalo islam kepepet baru ngomong gitu, kalo udah kumpul2 bawa golok lain lagi ayat yang keluar, bisa jadi bunuh semua kafir. nih bukti nyatanya:

http://www.youtube.com/watch?v=hc_2bze7 ... re=related

nah kalo udah kumpul2 keluarnya lain bukan agamaku agamamu lagi, tapi lebih kearah kebencian.

Posted: Thu Mar 13, 2008 1:28 pm
by Nurlela
Kalau dakwah and islamisasi boleh and OK-OK saja.
Kalau kristenisasi stop ! dilarang and haram hukumnya.

Kalau kafir masuk islam jadi mualaf its very Good !
Tapi kalau sudah masuk jadi Muslim lalu keluar and murtad, darahnya halal alias lebih baik dibunuh saja.

Posted: Fri Mar 14, 2008 8:31 am
by Bang Haji
kalo jadi mualaf langsung jd topik pembicaraan, kalo murtad dari muslim langsung tenggelam gak ada kabar beritanya.

Posted: Fri Mar 14, 2008 8:46 am
by somad
LAKUM DIINUKUM WA LIYA DIIN

Adalah Jargon kosong yang sering didengung dengungkan
namun tidak bisa dibuktikan dengan tindakan yang nyata.

Biasa Muslim sering hanya mengklaim ria
Islam damai, islam anti pembunuhan ect ect.
Tetapi semua itu omong kosong karena tidak
pernah bisa membuktikan.

Kalau didesak terus tentang ini terus kalap!

Posted: Fri Mar 14, 2008 8:57 am
by dragon
@bang haji

ya memang begitulah KECULASAN kaum moslem....

tapi itu juga demi keselamatan para kaum murtadin bukan???
kasian kalo para murtadin itu dibunuh,,,sebab darah mereka "halal" menurut quran....

untuk ku agamaku untukmu agama mu??? BULSHIT!!!!

Posted: Fri Mar 14, 2008 9:25 am
by asephenhen
dark_freedom wrote:hehe itu sih kalo islam kepepet baru ngomong gitu, kalo udah kumpul2 bawa golok lain lagi ayat yang keluar, bisa jadi bunuh semua kafir. nih bukti nyatanya:

http://www.youtube.com/watch?v=hc_2bze7 ... re=related

nah kalo udah kumpul2 keluarnya lain bukan agamaku agamamu lagi, tapi lebih kearah kebencian.
ass saudaraku kristen
:D

perkenalkan nama saya asep hen hen handiana, senang rasanya bisa sahring dgn anda2 semua....mudah2an sharing ini berjalan dgn baik dan sopan (slogan ada katanya " kasih")

sekedar rujukan saja, baca ini yah jgn dilompat2 bacanya :D :D

Mempraktekkan ajaran “kasih” Jesus seperti yang tercatat pada bible?
*************
Kuliah agama Kristen dihapus.
Jangan jualan ajaran Yesus di FFI. FFI adalah forum yang khusus membahas sisi gelap Islam. Jangan ngotot OOT ke Kristen agar semua tulisanmu utuh dan kau tidak di-banned.
Forum Admin.

Posted: Fri Mar 14, 2008 9:42 am
by Nurlela
@asephenhen

Typical Muslim blegug, bisanya cuma OOT ke-Kristen melulu. lol....

Re: Untukmu Agamamu Untukku Agamaku, benarkah ?

Posted: Sun Mar 23, 2008 6:07 pm
by gandoeldpk
Nurlela wrote:Muslim selalu bilang : Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku.
Tapi pada kenyataannya sangat berbeda, contoh :

Kalau Muslim koar-koar pakai TOA di Masjid boleh.
Kalau kafir pakai TOA digereja bisa ditimpukin pakai batu.

Bangun Masjid nggak pakai izin boleh, bahkan ngemis-ngemis di jalanan.
Kalau Kafir bangun gereja harus izin Menteri, Bupati sampai camat and syarat-syarat tetek bengek yang sulitnya minta ampun.

Kalau muslim puasa (pada waktu bulan puasa),
maka yang kafir tidak boleh makan and jualan ( Demi menghormati yang berpuasa katanya ! )

Perda sariah islam di-daerah mulai menjamur and OK-OK saja.
Giliran Manokwari membuat perda berdasarkan Injil Kagak boleh.

Inikah yang dinamakan : Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku

Silahkan netter-netter yang lain menambahkan daftar kekonyolan seperti contoh-contoh tersebut diatas !!
Sori Bro,, Itu sih urusannya bukan sama Islam, but ma Pemerintah.
Kita sama sama tau lah urusan ma Pemerintah Indonesia ini yang Full Mode of Birokrasi. Jangan bilang cuma bikin gereja, orang muslim mu bikin pabrik rajut aja 8 bulan gak keluar keluar ijinnya,, Ada pertimbangan pertimbangan yang katanya masih dalam proses.
Tau sama tau lah urusan itu, Indonesia banget gitu masalah seperti itu mah.
Islamophobia nya jangan bikin goyang objektivitas dalam berpikir.
Damai Damai Damai itu menyenangkan tanpa adanya caci maki.

Posted: Mon Mar 24, 2008 2:32 am
by santri gagal
^
^maksud ente fpi cs yg razia di bulan puasa ntu antek pemerintah?
yg jerit2 pake toa di mesjid ntu antek pemerintah?

Posted: Tue Mar 25, 2008 8:55 am
by religionofpiss
@ gandoeldpk

Mayoritas petinggi-petinggi di pemerintahan agamanya apa sih? Kristen? Hindu? Buddha? Konghucu? Ayo jangan ngelak dengan nyebut mereka itu Islam KTP... :lol: :lol: :lol:

Yang teriak pakai TOA sekitar jam 04:30 siapa ya? Pemerintah?
Yang ngelarang restoran buka pada bulan puasa siapa ya? Pemerintah?

Udahlah.. akui saja.. Islam itu dari sononya memang paling payah toleransinya... Nggak percaya? Silahkan lihat Arab Saudi.. Satupun tempat ibadah agama lain nggak ada di sana.. Tapi kelakuan Islamis di Barat sok-nya minta ampun... Minta jatah mesjid dengan berlindung di balik jubah kebebasan beragama or toleransi..

Ya maklumlah Arab barbar khan dari dulu nggak ada toleransi .. Biadab.. MAKSA orang Mesir, Babilonia, Palestina, Persia untuk masuk islam atau "ane bunuh ente!"... or bayar jizyah... etc etc... Pokoknya barbar bin biadab banget... Di Jawa pun demikian tuh.. Coba ke Resource Centre dan baca bagaiamana liciknya Wali Songo menghasut Raden Patah dari kerajaan Demak untuk mengkudeta ayah kandungnya sendiri Raden Brawijaya raja Majapahit terakhir demi mengislamkan seluruh orang Jawa secara PAKSA dan menghancurleburkan agama Hindu-Buddha, agama nenek moyang orang Jawa.

Slogan untukmu agamamu untukku agamaku cuma tong kosong berbunyi nyaring...

Prakteknya adalah untukmu agamaKU untukku agamaKU juga... :lol:

Posted: Wed Mar 26, 2008 12:44 am
by darah_perawan
salam kenal,

bener2 GILA ini...


ISLAM -ISLAM ,,<<mode>>

ada sanggahan???


Bagiku Agamaku, bagimu Agamaku <<muslim>>

Re: Untukmu Agamamu Untukku Agamaku, benarkah ?

Posted: Wed Mar 26, 2008 12:52 am
by osho
Nurlela wrote:Muslim selalu bilang : Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku.
kata-kata ini tidak benar 100%
bagi yang tak punya agama... untuk apa ngomong "untukmu agamamu" sembarangan aja firman ini.....
kalau mau agama itu ambil aja semuanya.... tak perlu kasih orang agama... dengan kata-kata UNTUKMU AGAMAMU...

Posted: Wed Mar 26, 2008 7:12 am
by Phoenix
somad wrote:LAKUM DIINUKUM WA LIYA DIIN

Adalah Jargon kosong yang sering didengung dengungkan
namun tidak bisa dibuktikan dengan tindakan yang nyata.

Biasa Muslim sering hanya mengklaim ria
Islam damai, islam anti pembunuhan ect ect.
Tetapi semua itu omong kosong karena tidak
pernah bisa membuktikan.

Kalau didesak terus tentang ini terus kalap!
mBah semboyan ini hanya berlaku kalau muslim diutak-atik dan tameng kalau kepepet. Tapi kemudian muslim dgn seenaknya ngutak-ngatik & memerangi kepercayaan lain dan mereka tidak akan berhenti sampe jadi muslim.

Posted: Wed Mar 26, 2008 8:12 am
by Zebra Cross
agamamu adalah agamamu,agamaku adalah agamaku,(N A T O: No Action Talk Only).... seandainya mereka mengenal firman yang bunyinya"kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri", pasti wajah islam di dunia ini akan berbeda dengan wajah islam yang sekarang ini. Bertobatlah saudaraku bani kedar.

Posted: Wed Mar 26, 2008 11:52 am
by Nurlela
Zebra Cross wrote:agamamu adalah agamamu,agamaku adalah agamaku,(N A T O: No Action Talk Only).... seandainya mereka mengenal firman yang bunyinya"kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri", pasti wajah islam di dunia ini akan berbeda dengan wajah islam yang sekarang ini. Bertobatlah saudaraku bani kedar.
"kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri"

Ini nggak ada bro dalam Islam.

Islam itu :
mau mencubit tapi nggak mau dicubit.

Posted: Wed Mar 26, 2008 12:17 pm
by cepede
Muslim bisa ngomong ga, kalo ada ginian... orang beribadah di negara sendiri aja masih di udak-udak, maunya apa sih ? apa sih yang kalian takutkan ? kalo agama kalian benar kenapa beginiana terjadi terus???
Kalo agama kalian benar kenapa kalian takut muslim yang lain murtad ???
Kalopun kita kafir nantinya jadi penghuni neraka ga ngajak kalian, kalian pasti masuk surga kalian sendiri, biarin kita masuk neraka kita sendiri, napa kalian yang rese???
Kita ga pernah udak - udak kalian beribadah, tiap jengkal kalian bangun mesjid, mushola kita ga pernah rese.
Gimana orang lain mau tertarik agama kalian, kalo agama kalian adanya kekerasan ?? lebih parah lagi bawa2 nama Tuhan, apa kalian pikir Tuhan sepicik itu ??

Ya Tuhan, ampunilah meraka ini, lembutkan hati meraka, jamahlah mereka dengan kasihmu, agar mereka mengenal Engkau, Tuhan sejati yang lemah lembut dan penuh kasih. Amin.
-----------------------------
KRONOLOGI
“AKSI DAMAI” FKRM JF
22 Maret 2008

A. Informasi Awal

- Sejak 1977 hingga kini 2008, Gereja Katolik, Parung tidak pernah memiliki gedung gereja.
- Sejak 1992 – awal Maret 2008, dengan menggunakan tenda, misa dan aktivitas rohani diadakan di lapangan terbuka milik Bpk. Felix Juhari di Lebak Wangi, Parung.
- Tahun 1990-1993 Gereja berupaya untuk mempunyai tanah di Tulang Kuning. Akhirnya Gereja memiliki tanah sebagai bakal lokasi Gereja sekitar 7.500 M2.
- Tahun 2001 Gereja hendak mendirikan Gedung Serba Guna (ada IMB), namun digagalkan oleh aksi massa Ikatan Remaja Masjid (Irmas), Parung.
- Februari 2005, Gereja berniat Paskahan di Tulang Kuning. Paskahan tersebut digagalkan oleh aksi sekelompok orang yang tidak jelas identitasnya. Mereka adalah lawan politik dari Kepala Desa Waru (Tulang Kuning ada di desa Waru) yang memenangkan Pilkades. Menurut mereka kemenangan Kades (Bpk Toing Ariyanto) karena didukung dananya (80 juta) oleh Gereja.
- Gereja terus bersosialisasi dan berhubungan dengan warga masyarakat dan aparat pemerintah sekitar Tulang Kuning. Aktivitas sosial non keagamaan (posyandu, bakti sosial, olah raga) terus digalakkan.
- 1 Februari 2007, Gereja mengajukan permohonan IMB kepada Bupati Bogor. Hingga kini belum ada jawaban!
- Agustus 2007, Misa Agustusan berlangsung di Tulang Kuning dan lancar.
- Sejak Agustus 2007, Misa sore sudah bisa berlangsung aman di Tulang Kuning.
- 24 September 2007, ada Misa HUT Paroki di Tulang kuning. Aman dan kondusif. Umat yang hadir sekitar 1.000 orang. Parkir dikelola oleh warga muslim setempat dan keuangan parkir diperuntukkan bagi mereka. Setelah acara Agustusan berlangsung aman, aparat keamanan (Danramil 2111/Parung, Bpk Wibowo) dan aparat pemerintah (Camat Kec. Parung, Bpk Roni Sukmana, Msi) menganjurkan agar acara-acara besar seperti Misa umat bisa diadakan lagi agar masyarakat terbiasa dan mengakui keberadaan jemaat Katolik.
- Misa Tahun Baru 2008, berlangsung aman(hadir juga oleh Danramil, Kapolsek).
- Selama pekan suci, 16 - 23 Maret 2008, Gereja berniat lagi Paskahan di Tulang Kuning setelah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan aparat pemerintah serta melibatkan umat non Katolik sekitar Tulang Kuning (menangani keamanan dan perparkiran) . Upacara Minggu Palma (16 Maret), Kamis Putih (20 Maret), dan Jumat Agung (21 Maret) semua berjalan lancar, aman. Namun untuk Upacara Malam Paskah dan Hari Raya (Minggu) Paskah digagalkan oleh aksi demo Forum Komunikasi Remaja Muslim “Jamiul Fataa”, Desa Waru Induk, Kec. Parung.
- Malam Paskah (22 Maret) umat Paroki “kocar-kacir” mencari gereja Katolik terdekat agar bisa Misa Malam Paskah sesuai anjuran Pastor Alfonsus Sutarno, PR. Di Tulang kuning sendiri tetap diadakan Misa Malam Paskah dalam ruangan yang ada. Dengan derai air mata, 100 umat ikut Misa Malam Paskah dipimpin Pastor Alfonsus Sutarno, PR.
- Minggu (Hari raya) Paskah, 23 Maret 2008 Misa Paskah diadakan di Kapel Susteran OSF (Marsudirini) , Telaga Kahuripan, Parung kurang lebih 10 km dari Tulang Kuning.
- Kemana kami misa selanjutnya? ....... Hanya Tuhan yang tahu.

B. “Aksi Damai” FKRM JF

Sekitar jam 09.00 Gereja menerima fotokopi surat yang ditujukan kepada Kapolsek Parung dari Forum Komunikasi Remaja Muslim “Jamiul Fataa” (FKRM JF), nomor 11/FKRM JF/III/2008. Surat itu Gereja terima dari polsek Parung. Surat itu berisi pemberitahuan kepada Kapolsek Parung bahwa FKRM JF akan mengadakan acara aksi damai dan orasi pada Sabtu, 22 Maret 2008 pukul 12.30-18.00 di lokasi tanah Gereja Katolik (Tulang Kuning). Aksi damai ini akan mengerahkan sekitar seribu (1.000) massa dan bertujuan untuk menolak segala bentuk kegiatan dan pembangunan Gereja Katolik.

Sejak Gereja menerima berita di atas, Gereja langsung berkoordinasi dengan umat untuk mengantisipasi aksi massa tersebut (sekaligus mempersiapkan pelaksanaan upacara Malam Paskah). Umat Katolik yang berkumpul saat itu sekitar 75 orang laki-laki.

Mengingat masih ada waktu menuju jam 12.30, Gereja terus mengupayakan agar ada dialog antara Gereja dan pendemo. Yang mengupayakan adanya dialog adalah Badan Pembina Masyarakat (Babinmas) dan Badan Pembina Desa (Babinsa). Namun upaya dialog ini menemukan jalan buntu karena penanda-tangan surat permohonan aksi damai (Abdul Malik, Selamet Darmanto, dan Drs. Nasim Jale) sedang sibuk dan tidak mau dihubungi.

Sekitar jam 12-an, salah satu umat Katolik meninjau lokasi Mesjid tempat massa berkumpul. Jumlah massa yang ada saat itu sekitar 200 orang. Umat kami sempat bertanya pada warga masyarakat di sekitar mesjid itu, dan warga menyatakan bahwa mereka tidak mengenal para pendemo itu (hal ini terjadi karena pendemo berasal dari Desa Waru Jaya, tetangga Desa Waru Induk tempat Gereja Katolik).

Sekitar pukul 14.30, Gereja mulai mendengar teriakan “Allahu Akbar” dan nyanyian-nyanyian berbahasa Arab, dan sesekali seruan tentang penolakan Gereja. Tidak lama kemudian, pukul 14.30 massa datang ke tanah Gereja, namun tidak bisa melewati pintu gerbang tanah Gereja karena dihadang aparat keamanan. Mereka berkekuatan sekitar 75 orang di bawah komando Haji Illyas (ketua MUI Kecamatan Parung), Nasim Jale (Pembina FKRM JF), dan Abdul Malik (Ketua FKRM JF). Demonstran terdiri dari sekitar 10 orang dewasa, selebihnya anak-anak remaja selevel SMP-SMA. Bahkan agar tidak tercerai-berai, para demonstran cilik ini dikurung dengan tali rafia.

Aksi damai yang mau mereka usung ternyata diingkari. Pendemo datang hanya untuk memaksakan kehendak, mengancam akan bertindak anarkis, dan siap mati saat itu bila tuntutan mereka tidak terpenuhi. Tuntutan pertama adalah agar Gereja membongkar tenda (sebagai catatan, sejak 1977 hingga saat ini, Maret 2008, Gereja tidak pernah punya gedung gereja. Misa/ibadah dan segala aktivitasnya hanya dinaungi tenda di lapangan terbuka. Sejak 1992 tenda itu terpasang di Gardent Restoran di Lebak Wangi, Parung - tanah lapang milik keluarga Bpk. Felix Juhari -. Dan sejak Pekan Suci,16 Maret 2008, Gereja memberanikan diri untuk misa dengan tenda di tanah lapang bakal Gereja Katolik di Tulang Kuning, Parung. Tentu saja setelah Gereja bersosialisasi dan hidup bersama di tengah masyarakat Tulang Kuning dan berkoordinasi dengan Tripika dan aparat pemerintah).

Ketika Gereja tidak mengindahkan tuntutan pendemo untuk bongkar tenda, mereka semakin nekat dan semakin keras berorasi membakar massa, bahkan akan merangsek masuk lokasi tanah Gereja untuk membongkar sendiri tenda yang terpasang. Akhirnya untuk menghindari kontak fisik, terpaksa Gereja membongkar tenda itu. Saat Gereja membongkar terpal tenda, demonstran cilik itu tertawa penuh kemenangan. Dengan terbongkarnya tenda, otomatis tuntutan kedua mereka agar tidak misa/beribadah di tanah Tulang Kuning, mereka peroleh.

Sementara pembongkaran tenda berlangsung, salah satu umat Katolik meminta dialog dengan pendemo. Lalu perwakilan demonstran (Illyas, Jale, Atmawijaya) masuk ke lokasi tanah Gereja, namun bukan untuk dialog, malah mereka mengeluarkan tiga lembar kertas surat pernyataan yang telah mereka siapkan. Pihak Gereja dipaksa untuk menandatangai surat yang berisi bahwa Gereja menyetujui pembongkaran tenda, peniadaan segala bentuk peribadatan di tanah Tulang Kuning, dan penghentian segala bentuk upaya perizinan membangun Gereja. Awalnya Gereja yang di wakili Bapak FX Sidi Harsoyo (Ketua Panitia Pembangunan Gereja) dan Bapak FX Rahyono (Wakil Dewan Pastoral Paroki) tidak mau menandatangani surat pernyataan itu. Namun, Illyas pergi hendak menemui dan membakar emosi massa. Akhirnya, demi keselamatan umat Katolik (terutama ibu-ibu dan anak-anak) yang sudah mulai berdatangan untuk misa/ibadah Malam Paskah (jam 18.00), kami hendak menandatanganinya. Namun ketika Bapak FX Sidi Harsoyo dan
Bapak FX Rahyono sudah memegang pulpen dan siap untuk tanda tangan, salah satu umat Paroki berteriak, “Jangan, Pak! Itu berarti kita tidak punya wibawa”. Akhirnya Bpk Sidi dan Bpk Rahyono urung menandatangani surat pernyataan. Setelah tidak terjadi penandatanganan surat itu, H. Illyas kembali menemui massa hendak mengajak massa untuk bertindak anarkis. Untunglah, Drs. H Namar Soemantri (Satpol PP Kec. Parung) mampu menyelesaikan persoalan ini dengan mengatakan bahwa surat pernyataan itu akan dibawa ke Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bogor. Dengan demikian, surat pernyataan itu tidak Gereja tandatangani.

Jam 17.30 massa membubarkan diri setelah mereka melihat sendiri tenda terbongkar dan kemungkinan untuk misa/beribadah tidak mungkin terjadi, dan soal penandatanganan surat pernyataan akan dibahas di FKUB.

Karena tenda sudah terbongkar dan tidak mungkin lagi misa/beribadah Malam Paskah di Tulang Kuning, maka Pastor Alfonsus Sutarno, PR (pastor Paroki) menganjurkan umat untuk Misa di Gereja Katolik (Paroki) terdekat. Mereka ada yang pergi ke gereja Katolik di Cinere, Depok, Bogor, dan Cibinong. Namun ada banyak orang tua dan anak-anak yang tidak bisa Misa Malam Paskah dan merayakan pesta kemenangan Yesus Kristus atas maut.

Sementara itu, orang-orang yang masih standbye di tanah Tulang Kuning, diajak oleh Pastor Alfonsus Sutarno, PR untuk Misa Malam Paskah sederhana di salah satu ruangan yang ada di Tulang Kuning. Dengan tangisan keprihatinan, umat Katolik itu, merayakan pesta kemenangan Yesus atas maut.

(disusun oleh DPP Gereja St. Joannes Baptista, Parung)

Posted: Wed Mar 26, 2008 12:50 pm
by denicintamuhammaddanallah
lakum dinukum waliadin


sekarang gini aja......kamu punya tetangga yg bener2 keras kepala...disuruh buang sampah itu ditempatnya,misalkan diperumahan ada penampungannya..eh sama kita sudah dibilangin untuk buang sampah itu di tempat penampungan....dan perkataann kita tidak digubris sama dia ...malah tetap buang sampah diselokan or depan halaman......kita kesel dong...ya udah...kita angkat tangan..urusan dia..urusan dia.....dan kita...kita urusin aja urusan kita......gitu loh mas maksudnya untukmu agamamu dan untukku agamaku...

Posted: Wed Mar 26, 2008 12:59 pm
by osho
denicintamuhammaddanallah wrote:lakum dinukum waliadin


sekarang gini aja......kamu punya tetangga yg bener2 keras kepala...disuruh buang sampah itu ditempatnya,misalkan diperumahan ada penampungannya..eh sama kita sudah dibilangin untuk buang sampah itu di tempat penampungan....dan perkataann kita tidak digubris sama dia ...malah tetap buang sampah diselokan or depan halaman......kita kesel dong...ya udah...kita angkat tangan..urusan dia..urusan dia.....dan kita...kita urusin aja urusan kita......gitu loh mas maksudnya untukmu agamamu dan untukku agamaku...
oh gitu....agamamu kamu anggap sampah ya....

Posted: Wed Mar 26, 2008 2:11 pm
by ndramus
denicintamuhammaddanallah wrote:lakum dinukum waliadin


sekarang gini aja......kamu punya tetangga yg bener2 keras kepala...disuruh buang sampah itu ditempatnya,misalkan diperumahan ada penampungannya..eh sama kita sudah dibilangin untuk buang sampah itu di tempat penampungan....dan perkataann kita tidak digubris sama dia ...malah tetap buang sampah diselokan or depan halaman......kita kesel dong...ya udah...kita angkat tangan..urusan dia..urusan dia.....dan kita...kita urusin aja urusan kita......gitu loh mas maksudnya untukmu agamamu dan untukku agamaku...
analogi yg aneh