Ajaran Tauhid Muhammad, sebuah kebenaran atau salah kaprah?

Pembuktian bahwa Islam bukanlah ajaran dari Tuhan.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Semua ahli teologia, tentu tahu, bahwa di dalam bahasa aslinya Bibel (berbahasa Yunani/Ibrani) tidak terdapat istilah "Allah". Lalu bagaimanakah riwayatnya kok istilah "Allah" itu masuk ke dalam Bibel berbahasa Indonesia?

Baiklah, berbicara sedikit tentang sejarah. Al-Quran jelas mencatat bahwa istilah "Allah" adalah nama pribadi Sesembahan Quraish Jahiliyah (leluhur Muhammad). Dalam Alquran Surat An-Najm (53) ayat 19-20 dapat dibaca bahwa Allah memiliki tiga anak perempuan: Al Uzza, Al Latta, dan Manah. Nah, "Allah" yang berasal dari Quraish penyembah berhala ini yang dipakai di dalam Alquran, juga dalam kalimat Syahadat (pengakuan iman Muslim). [Baca juga: Syahadat adalah Kalimat Terkutuk!

Anggapan bahwa "Allah" adalah Yang Maha Tinggi dirasakan sah, karena Muhammad telah membasmi 359 berhala (dari total 360 berhala) dari Kaabah. Satu Batu Hitam (Hajarul Aswad) disisakan oleh Muhammad, dianggap mewakili Yang Maha Tinggi. Batu Hitam inilah yang diciumi oleh setiap orang calon haji, seraya mengucapkan: "Ya Allah, aku datang kepadamu!" Semakin sah-lah "Allah", yang cacat-watak (baca 8 Watak **** Allah), dilantik menjadi Yang Maha Tinggi dalam ke-Islam-an.

Dr. Latuihamallo (pejabat Lembaga Alkitab Indonesia - LAI) menyampaikan di dalam paparannya pada 5 Juni 2001 di Bandung, dalam Sarasehan Terjemahan Alkitab mengenai kata "Tuhan" dan "Allah":
  • M. Leydecker (1645-1701) dan H.G. Klinkert (1829-1913), mengenai transkripsi nama-nama mengikuti bentuk Arab sebagaimana muncul dalam Alquran, umpamanya Allah, Isa Almasih, dll....
Penerjemahan Bibel ini, mengalami perbaikan dari edisi ke edisi, sehingga pada Alkitab LAI yang terakhir, sudah hilang sebutan: "mesjid", "kaabah", "assalamualaikum", Yahya", "Isa Almasih". Tetapi nama "Allah" tetap "perkasa" bertahan di sana. Tertawa sukacitalah Sesembahan Quraish yang cacat-watak itu. :twisted:

Setelah masuk ke dalam Bibel, sah-lah "Allah" dimuliakan di tengah-tengah kekristenan Indonesia. "Allah" dianggap selaku Bapa Surgawi (tidak pernah diajarkan oleh Yesus), lalu nama Allah digunakan untuk membaptis, juga untuk mengesahkan pernikahan, bahkan untuk mentahbiskan kependetaan sebagian pendeta, sampai kepada mentahbiskan gedung Gereja! Iblis tertawa untuk keberhasilan sihirnya; Roh Tuhan Yang Maha Tinggi berdukacita oleh kebebalan umatNya.

Sekarang, setelah mengerti fakta dan kebenaran yang disajikan, jika Saudara mengaku memeluk monoteisme, cukup satu saja (nama) Sesembahan saudara. Pilihlah: TUHAN atau "Allah SWT"?

Buat saya pribadi, kata "Allah" ini karena sudah dialihbahasakan menjadi bahasa Indonesia (dibaca, "A-l-a", bukan lagi "A-u-w-o") maka umat Kristen tetap mempertahankan nama "Allah" ini juga tidak ada masalah, asal jangan dibaca Auwo, tetapi Ala.

Auwo menunjuk kepada Iblis, berhala tertinggi sembahan Quraish Arab.
Tetapi Ala menunjuk kepada nama TUHAN Semesta Alam dalam bahasa Indonesia. Seperti halnya orang Barat menyebut TUHAN dengan GOD, atau orang Yunani menyebut TUHAN dengan THEOS. Ingat! Segala bahasa adalah milik TUHAN. Bila kita terikat pada satu bahasa saja, misal nama Tuhan yang kita sebut itu adalah nama dari bahasa bangsa lain, maka itu artinya Tuhan yang kita sembah bukan TUHAN SEMESTA ALAM, melainkan tuhan lokal, tuhan yg tidak mengerti bahasa lain kecuali bahasanya sendiri, seperti Auwo (alias ALLAH SWT atau Awloh) yang cuma mengerti bahasa Arab saja.

Salam.
Jibaok
Posts: 1226
Joined: Tue Sep 04, 2007 1:08 pm

Post by Jibaok »

Duladi wrote: Tuhan yang disembah Ibrahim bukan berhala yang ada di dalam Kaabah. Sementara Anda menyembah berhala "awloh" yang ada di dalam Kaabah. Mau menyangkal? Coba kamu jawab: Sholatmu itu menghadap ke mana?
pir,pir,pir, benar "Tuhan yang disembah Ibrahim bukan berhala yang ada di dalam Kaabah" begitu juga umat Islam mengikut Ibrahim, tidak pernah menyembah berhala didalam Ka'abah, kerana gak ada berhala didalam dan di sekitar Ka'abah. Muhammad dan umat Islam juga pernah disuatu masa sholat tidak mengadap Ka'abah.

loe kapir masih tidak mampu menjawap pertanyaan gw :Apakah ada agama lain selain Islam yang umatnya memperakui menyembah Tuhan yang disembah Ibrahim ? ataw loe mao mengelak lagi ?
Jibaok
Posts: 1226
Joined: Tue Sep 04, 2007 1:08 pm

Post by Jibaok »

Duladi wrote:Sekarang, setelah mengerti fakta dan kebenaran yang disajikan, jika Saudara mengaku memeluk monoteisme, cukup satu saja (nama) Sesembahan saudara. Pilihlah: TUHAN atau "Allah SWT"?
menurut loe kapir2, SWT itu apa ertinya pir ?
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Post by Foxhound »

Duladi wrote:.... Ingat! Segala bahasa adalah milik TUHAN. Bila kita terikat pada satu bahasa saja, misal nama Tuhan yang kita sebut itu adalah nama dari bahasa bangsa lain, maka itu artinya Tuhan yang kita sembah bukan TUHAN SEMESTA ALAM, melainkan tuhan lokal, tuhan yg tidak mengerti bahasa lain kecuali bahasanya sendiri, seperti Auwo (alias ALLAH SWT atau Awloh) yang cuma mengerti bahasa Arab saja.

Salam.
Yang menarik, saya rasa bukan kebetulan orang Islam konsisten menyebut Auloh, orang non Islam konsisten menyebutNya Al-lah.
User avatar
JC_Lover
Posts: 338
Joined: Sat Jan 19, 2008 5:30 pm

Post by JC_Lover »

Wah wah wah.. Makasih nih buat Duladi atas penjelasannya. Sangat menarik....
Tuhan memberkatimu.. Amin.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Jibaok wrote:Apakah ada agama lain selain Islam yang umatnya memperakui menyembah Tuhan yang disembah Ibrahim ?
Tidak ada, karena di dunia ini cuma Islam agama palsu bermulut besar.

Coba Anda tunjukkan pada saya, apa nama agama Ibrahim?

Dan siapa nama Tuhan yang disembah Ibrahim?

Kalau Muhammad menyembah Tuhan yang sama dengan Tuhan yang disembah Ibrahim, lalu kenapa Muhammad menyembah berhala Awloh? Padahal Ibrahim tidak menyembah awloh, tapi Tuhan tanpa nama.
Jibaok wrote:menurut loe kapir2, SWT itu apa ertinya pir ?
Anda membanggakan gelar yang disematkan Muhammad untuk awloh. Nah, Paijo pun juga menyematkan gelar SWT itu untuk Panjul. Jadi, Tuhan Panjul SWT. Apakah dengan adanya gelar SWT itu lantas Panjul terbukti jadi Tuhan beneran?

Dari zaman pra Muhammad hingga detik ini, TIDAK ADA SATU PUN BUKTI bahwa Awloh itu ADA sbg Tuhan. Kalau "ada" sebagai Hajar Aswad, memang iya. Tapi ADA sebagai TUHAN, tidak pernah terbukti. Apa tolok ukur keberadaan Tuhan? Dia harus bisa menunjukkan diriNya eksis lewat cara-cara yang adikodrati, suatu misal lewat suara, penglihatan ataupun mujizat. Berdasarkan catatan sejarah, Awloh itu ternyata hanyalah:
1) MITOS
2) SATU BERHALA DI DALAM KAABAH
3) SETAN, IBLIS, JIN
4) MUHAMMAD itu SENDIRI
madmo
Posts: 865
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:20 pm

Post by madmo »

MUHAMMAD SAW wrote:bang duladi,aku sangat terkesan membaca MAKALAH anda
bagaimana kalau OCEHAn dari rekan2 muslim di tangguhkan dulu,anggap aja topik ini sbg BAHAN MASUKAN bagi KAFIR.

aku masih sangat penasaran dgn KELANJUTAN "ESA" ini.karena setelah kurenung2kan selama 2 hari,kayaknya bener juga cara PENDEFINISIAN anda.

ESA itu beda ama TUNGGAL.

:)
wah mas, belum tau yah kalo kitab suci anda (yang saya anggap sama dengan saya) itu ajaib koq.
ada tertulis "...Hikmat-Mu tak terselami..."
lah terus kita coba memahami apa yang tertulis di sana, wah ya repot mas.
knapa nggak tanya aja sama Pengarangnya:)
Hal itu kulakukan, dan jawabannya mencengangkan eh. karena lebih ajaib lagi.
User avatar
JC_Lover
Posts: 338
Joined: Sat Jan 19, 2008 5:30 pm

Post by JC_Lover »

Kalau di Bible, yg aku tahu, kata "TUHAN" itu dari kata "YAHWEH" (PL) yang artinya AKU ADALAH AKU, atau AKU ADA/HIDUP SEBAGAIMANA AKU TETAP ADA/HIDUP SELAMA-LAMANYA.
Kalau di PB, TUHAN dari kata "KURIOS" = "ADONAI" (Ibrani), artinya TUAN/TUHANKU.

Kalau kata "ALLAH", di PL, dari kata "ELOHIM" artinya ALLAH SEGALA ALLAH, YANG DIPUJA DAN DISEMBAJ.
Di PB, kata "ALLAH" dari kata "THEOS" = ALLAH = YANG DISEMBAH/DIPUJA.

Kalau salah tolong dibenarkan nih, Duladi..

Thanks.. Tuhan memberkati.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

JC_Lover wrote:Kalau di Bible, yg aku tahu, kata "TUHAN" itu dari kata "YAHWEH" (PL) yang artinya AKU ADALAH AKU, atau AKU ADA/HIDUP SEBAGAIMANA AKU TETAP ADA/HIDUP SELAMA-LAMANYA.
Kalau di PB, TUHAN dari kata "KURIOS" = "ADONAI" (Ibrani), artinya TUAN/TUHANKU.

Kalau kata "ALLAH", di PL, dari kata "ELOHIM" artinya ALLAH SEGALA ALLAH, YANG DIPUJA DAN DISEMBAJ.
Di PB, kata "ALLAH" dari kata "THEOS" = ALLAH = YANG DISEMBAH/DIPUJA.

Kalau salah tolong dibenarkan nih, Duladi..

Thanks.. Tuhan memberkati.
BETUL. Lantaran Klinkert dan Leydecker (penerjemah Bibel ke dalam bahasa Indonesia yg mula-mula) tidak tahu bahwa nama "Allah" itu sebenarnya nama berhala sembahan Quraish Jahiliyah, mereka mengira nama itu seperti GOD-nya orang Barat atau GUSTI-nya orang Jawa, akhirnya dipakailah nama itu sebagai nama Elohim dan Theos dalam bahasa Indonesia.

Karena sudah membudaya, dan disebabkan oleh ketidaktahuan, maka saya tidak mempersoalkan hal ini. Asalkan nama "Allah" tidak dibaca sesuai dengan lafal aslinya, yaitu AUWO. Karena kalau "auwo" ini menunjuk pada nama berhala sembahan Arab Quraish.

Uniknya, orang Kristen di Indonesia ini memang tak ada yang membaca kata "Allah" itu dengan logat Arab, tapi sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia. Sementara orang-orang Islam tidak membaca kata itu sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, mereka konsisten dengan lafal Arab-nya. Jadi, ini memang sudah kehendak Yang Maha Kuasa, untuk membedakan nama Tuhan dalam bahasa Indonesia dengan nama tuhannya orang Arab yg adalah berhala itu.

Kembali ke topik.

Kalau "Allah" dibaca Ala (atau Al-lah), maka ini Tuhan yang Esa.
Kalau "Allah" dibaca auwo, maka ini berhala yang at-tauhid/tunggal.

Tauhid dengan Esa itu sebenarnya berbeda, tapi oleh Muhammad disalahartikan, dan disamakan begitu saja oleh karena ketidakpahaman Muhammad akan hakikat dari Keesaan Tuhan.

Esa itu bahasa Ibraninya adalah 'echad (axd).
Tauhid itu bahasa Ibraninya adalah yachiyd (yxyd).

Kata esa digunakan pada ayat berikut:

Kejadian 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Jadi, 'echad / esa bukan satu secara bendawi, melainkan secara maknawi. Dua orang, laki-laki dan perempuan, bersatu menjalin rumah tangga, disebut ESA.

Sementara kata tauhid/tunggal digunakan pada ayat berikut:

Kejadian 22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Jadi, yachiyd / tauhid / tunggal artinya satu secara bendawi, satu secara entitas, satu secara kasat mata, ibarat sebiji, sebuah, sebutir, atau sebatang.

Tauhid itu nampak, sementara Esa itu tidak nampak.

Tauhid bisa dilihat kasat mata dan diamati dengan mata telanjang secara kebendaan. Seperti berhala awloh yang dijadikan satu-satunya di dalam Kaabah sesudah 359 berhala lainnya dimusnahkan. Semua orang bisa menyaksikan bahwa awloh itu "satu". Jadi, tauhid itu bisa dilihat dengan mata telanjang, sebagai sosok yg satu-satunya/tunggal.

Sedangkan Esa tidak bisa diamati dengan mata telanjang, sehingga kita bisa berkata: "Itu, lihat, wujud Tuhan yang Esa." Melihat keesaan Tuhan ibarat kita melihat ANGIN, yg bisa berada di mana-mana dan memecah ke segala arah tapi tetap satu, yaitu ANGIN. Tuhan bisa berada di banyak tempat dalam waktu yang bersamaan. Itulah kenapa, ketika Kristus di bumi dan Bapa di langit, bisa saling menyapa.

Gambaran lain untuk menjelaskan kata Esa:
Sebuah rumah tangga/keluarga adalah ESA. Jelas keluarga yang saya katakan ESA / satu ini tidak bisa dilihat secara kasat mata sebagai SATU DAGING atau SATU TUBUH, karena jelas di dalam keluarga terdapat beberapa entitas/pribadi (ada ayah, ibu, dan anak-anak). Meski sang ayah pergi ke kantor sementara ibu berada di pasar, tetap saja keluarga tersebut disebut ESA. Jadi, hakikat ESA itu adalah SATU secara maknawi.

Sekali lagi, tauhid itu nampak dan bisa disaksikan dengan mata telanjang sehingga orang bisa menunjuk ke arah benda yang di-tauhid-kan itu, semisal dengan perkataan, "Lihat, itulah satu-satunya, yang tunggal, tidak ada yang lain" sama seperti ketika Muhammad menunjuk Awlohnya sebagai Hajar Aswad. Semua orang pun juga bisa melihatnya dan mengiyakan bahwa benar benda itu adalah satu-satunya, tunggal, sebab 359 berhala yang lain telah dihancurkan.

Bagaimana kita membandingkan Awloh yg tauhid itu dengan Tuhan yg Esa?

Ibarat awloh itu adalah sebatang lidi, maka TUHAN itu ratusan, ribuan, jutaan, milyaran dan tak terhingga lidi sebagai satu kesatuan dan menempati segala ruang yang ada di alam semesta ini.

Atau, ibarat awloh itu sebuah batu, maka TUHAN itu ratusan, ribuan, jutaan, milyaran dan tak terhingga batu sebagai satu kesatuan dan menempati segala ruang yang ada di alam semesta ini.

Nah, akhirnya terasa, bukan? Bahwa awloh itu begitu tidak berdaya, begitu terbatas dan tidak maha kuasa? Karena dia cuma sebuah benda, dan terikat oleh ketunggalannya.

Ini sekedar penjelasan panjang lebar tentang perbedaan makna kata ESA ('echad) dengan TAUHID (yachiyd).

Muhammad rancu karena telah menyamakan begitu saja kata Esa dengan Tauhid.
Jibaok
Posts: 1226
Joined: Tue Sep 04, 2007 1:08 pm

Post by Jibaok »

Duladi wrote: Tidak ada, karena di dunia ini cuma Islam agama palsu bermulut besar.

Coba Anda tunjukkan pada saya, apa nama agama Ibrahim?
Ibrahim "menyerah dirinya kepada Tuhan yang satu dengan mengikuti perintah Tuhan dan menjauhkan dari larangan Tuhan".
loe tao gak pir, ugama apa yang erti nya "menyerah dirinya kepada Tuhan yang satu dengan mengikuti perintah Tuhan dan menjauhkan dari larangan Tuhan" ?

Duladi wrote:Dan siapa nama Tuhan yang disembah Ibrahim?
Hanya ada satu Tuhan, dan sudah pasti Ibrahim menyembah Tuhan yang satu itu. Begitu juga Adam yang terdahulu menyembah Tuhan yang satu itu, dan nama Allah itu telah diberitahu kepada Adam sejak mula lagi.
Duladi wrote: Anda membanggakan gelar yang disematkan Muhammad untuk awloh. Nah, Paijo pun juga menyematkan gelar SWT itu untuk Panjul.
apaan nih pir???
loe tao ataw tidak, SWT itu apa ertinya ?
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Jibaok wrote:Ibrahim "menyerah dirinya kepada Tuhan yang satu dengan mengikuti perintah Tuhan dan menjauhkan dari larangan Tuhan".
loe tao gak pir, ugama apa yang erti nya "menyerah dirinya kepada Tuhan yang satu dengan mengikuti perintah Tuhan dan menjauhkan dari larangan Tuhan" ?
Islam, katanya Muhammad. Tapi siapa yang disembah, ternyata cuma Panjul belaka.
Paijo pun juga bisa berkata: Agama yg ku-dirikan ini adalah agama yang menyerah dirinya kepada Tuhan yang satu dengan mengikuti perintah Tuhan dan menjauhkan dari larangan Tuhan.

Tapi siapa "Tuhan" yang dimaksud? PANJUL.

Demikian juga Muhammad mengklaim agamanya adalah agama yang sempurna, yang berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan, tapi "Tuhan" yang dituju bukan Tuhan Semesta Alam, melainkan berhala sembahan Quraish yang semula beranak 3 disulap menjadi Tauhid.
Jibaok wrote:Hanya ada satu Tuhan, dan sudah pasti Ibrahim menyembah Tuhan yang satu itu.
Ibrahim tidak pernah berkata dirinya menyembah Tuhan yang satu itu (yaitu "tuhan" yg ada di dalam Kaabah sebagai satu-satunya setelah 359 berhala lain disingkirkan), melainkan Tuhan yang menjadikanku. Itu karangan Muhammad sendiri, lho! Jadi secara jelas, Muhammad menyatakan bahwa Tuhan yang disembah Ibrahim bukan Awloh sang berhala, melainkan Tuhan Semesta Alam.

Perhatikan 2 ayat ini:

QS 2:131. Ketika Tuhannya (Ibrahim) berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".

QS 43:26-27
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku."

Jadi, Tuhan yang disembah Ibrahim bukanlah Awloh, melainkan Tuhan lain yang oleh si awloh disebut "Tuhannya Ibrahim".

Agar tidak OOT, sebaiknya kamu ke sini:
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=22064

Tuhannya Ibrahim itu ESA, sementara awloh itu tauhid.

ESA dengan Tauhid itu beda, tapi oleh Muhammad/Muslim kedua kata itu disamakan begitu saja. Ini menyesatkan sekali.
Jibaok wrote:Begitu juga Adam yang terdahulu menyembah Tuhan yang satu itu, dan nama Allah itu telah diberitahu kepada Adam sejak mula lagi.
Nama "Allah" tidak dikenal dalam sejarah Taurat dan Injil. Nama itu asalnya dari Arab, menunjuk pada satu berhala sembahan Quraish Jahiliyah yang memiliki 3 putri: Al-Latta, Al-Uzza dan Manat. Kemudian oleh Muhammad berhala itu disulap menjadi Tauhid, dengan cara membuang 359 berhala-berhala lain dari dalam kaabah, sehingga sang berhala awloh itu menjadi penghuni satu-satunya (at-tauhid).
Jibaok wrote:menurut loe kapir2, SWT itu apa ertinya pir ?
loe tao ataw tidak, SWT itu apa ertinya ?
Apakah semisal Anda diberi gelar JIBAOK SWT, lantas Anda langsung jadi Tuhan Pencipta yang Mahabesar? Carilah berdasarkan riwayat sejarah, Awloh itu cuma nama berhala, mitos, dan bila kita mau berpikir secara nalar dan akal sehat, Awloh itu tidak lain adalah Muhammad sendiri. Bila kita percaya pada takhayul, maka Awloh itu adalah SETAN/IBLIS adanya. Ini harus diimani, bahwa Awloh adalah IBLIS.
Jibaok
Posts: 1226
Joined: Tue Sep 04, 2007 1:08 pm

Post by Jibaok »

Duladi wrote: Islam, katanya Muhammad.
Adakah ada nama agama lain yang ertinya ""menyerah dirinya kepada Tuhan yang satu dengan mengikuti perintah Tuhan dan menjauhkan dari larangan Tuhan" ?
Duladi wrote: Ibrahim tidak pernah berkata dirinya menyembah Tuhan yang satu itu
kolo bukan Tuhan yang satu, ada berapa Tuhan yang dikenali oleh Ibrahim ?
Duladi wrote:Perhatikan 2 ayat ini:

QS 2:131. Ketika Tuhannya (Ibrahim) berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".

QS 43:26-27
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku."
"Tuhan yang satu", "Tuhan semesta alam" dan "Tuhan yang menjadikanku" itu, menurut loe 3 tuhan2 berlainan ya pir ?
Duladi wrote: Nama "Allah" tidak dikenal dalam sejarah Taurat dan Injil. Nama itu asalnya dari Arab, ....
Nama Allah itu diperkenalkan kepada Arab oleh Ismail yang mengenal nama Allah itu dari bapanya Ibrahim. Nama Allah itu sudah dikenali oleh kaum Arab sebelum zaman jahiliyah mereka. Orang2 Arab Jahiliyah tidak pernah ada berhala bernama Allah, tetapi mereka mengadakan il-lah2 berhala untuk menjadi perantaran kepada Allah. on the other hand, loe kapir2 kolopir jelas lebih jahil dari arab2 jahiliyah itu.
Duladi wrote: Apakah semisal Anda diberi gelar JIBAOK SWT, lantas Anda langsung jadi Tuhan Pencipta yang Mahabesar? Carilah berdasarkan riwayat sejarah, Awloh itu cuma nama berhala, mitos, dan bila kita mau berpikir secara nalar dan akal sehat, Awloh itu tidak lain adalah Muhammad sendiri. Bila kita percaya pada takhayul, maka Awloh itu adalah SETAN/IBLIS adanya. Ini harus diimani, bahwa Awloh adalah IBLIS.
apaan yang loe membebel nih pir ??? pertanyaan simple gw tidak mampu loe jawab, kerana loe tidak punya kejujuran/kebenaran, cuman pembohong murahan. Ayo pir jawab pertanyaan gw : loe tao ataw tidak, SWT itu apa ertinya ?
User avatar
JC_Lover
Posts: 338
Joined: Sat Jan 19, 2008 5:30 pm

Post by JC_Lover »

Duladi wrote: BETUL. Lantaran Klinkert dan Leydecker (penerjemah Bibel ke dalam bahasa Indonesia yg mula-mula) tidak tahu bahwa nama "Allah" itu sebenarnya nama berhala sembahan Quraish Jahiliyah, mereka mengira nama itu seperti GOD-nya orang Barat atau GUSTI-nya orang Jawa, akhirnya dipakailah nama itu sebagai nama Elohim dan Theos dalam bahasa Indonesia.

Karena sudah membudaya, dan disebabkan oleh ketidaktahuan, maka saya tidak mempersoalkan hal ini. Asalkan nama "Allah" tidak dibaca sesuai dengan lafal aslinya, yaitu AUWO. Karena kalau "auwo" ini menunjuk pada nama berhala sembahan Arab Quraish.

Uniknya, orang Kristen di Indonesia ini memang tak ada yang membaca kata "Allah" itu dengan logat Arab, tapi sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia. Sementara orang-orang Islam tidak membaca kata itu sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, mereka konsisten dengan lafal Arab-nya. Jadi, ini memang sudah kehendak Yang Maha Kuasa, untuk membedakan nama Tuhan dalam bahasa Indonesia dengan nama tuhannya orang Arab yg adalah berhala itu.

Kembali ke topik.

Kalau "Allah" dibaca Ala (atau Al-lah), maka ini Tuhan yang Esa.
Kalau "Allah" dibaca auwo, maka ini berhala yang at-tauhid/tunggal.

Tauhid dengan Esa itu sebenarnya berbeda, tapi oleh Muhammad disalahartikan, dan disamakan begitu saja oleh karena ketidakpahaman Muhammad akan hakikat dari Keesaan Tuhan.

Esa itu bahasa Ibraninya adalah 'echad (axd).
Tauhid itu bahasa Ibraninya adalah yachiyd (yxyd).

Kata esa digunakan pada ayat berikut:

Kejadian 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Jadi, 'echad / esa bukan satu secara bendawi, melainkan secara maknawi. Dua orang, laki-laki dan perempuan, bersatu menjalin rumah tangga, disebut ESA.

Sementara kata tauhid/tunggal digunakan pada ayat berikut:

Kejadian 22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Jadi, yachiyd / tauhid / tunggal artinya satu secara bendawi, satu secara entitas, satu secara kasat mata, ibarat sebiji, sebuah, sebutir, atau sebatang.

Tauhid itu nampak, sementara Esa itu tidak nampak.

Tauhid bisa dilihat kasat mata dan diamati dengan mata telanjang secara kebendaan. Seperti berhala awloh yang dijadikan satu-satunya di dalam Kaabah sesudah 359 berhala lainnya dimusnahkan. Semua orang bisa menyaksikan bahwa awloh itu "satu". Jadi, tauhid itu bisa dilihat dengan mata telanjang, sebagai sosok yg satu-satunya/tunggal.

Sedangkan Esa tidak bisa diamati dengan mata telanjang, sehingga kita bisa berkata: "Itu, lihat, wujud Tuhan yang Esa." Melihat keesaan Tuhan ibarat kita melihat ANGIN, yg bisa berada di mana-mana dan memecah ke segala arah tapi tetap satu, yaitu ANGIN. Tuhan bisa berada di banyak tempat dalam waktu yang bersamaan. Itulah kenapa, ketika Kristus di bumi dan Bapa di langit, bisa saling menyapa.

Gambaran lain untuk menjelaskan kata Esa:
Sebuah rumah tangga/keluarga adalah ESA. Jelas keluarga yang saya katakan ESA / satu ini tidak bisa dilihat secara kasat mata sebagai SATU DAGING atau SATU TUBUH, karena jelas di dalam keluarga terdapat beberapa entitas/pribadi (ada ayah, ibu, dan anak-anak). Meski sang ayah pergi ke kantor sementara ibu berada di pasar, tetap saja keluarga tersebut disebut ESA. Jadi, hakikat ESA itu adalah SATU secara maknawi.

Sekali lagi, tauhid itu nampak dan bisa disaksikan dengan mata telanjang sehingga orang bisa menunjuk ke arah benda yang di-tauhid-kan itu, semisal dengan perkataan, "Lihat, itulah satu-satunya, yang tunggal, tidak ada yang lain" sama seperti ketika Muhammad menunjuk Awlohnya sebagai Hajar Aswad. Semua orang pun juga bisa melihatnya dan mengiyakan bahwa benar benda itu adalah satu-satunya, tunggal, sebab 359 berhala yang lain telah dihancurkan.

Bagaimana kita membandingkan Awloh yg tauhid itu dengan Tuhan yg Esa?

Ibarat awloh itu adalah sebatang lidi, maka TUHAN itu ratusan, ribuan, jutaan, milyaran dan tak terhingga lidi sebagai satu kesatuan dan menempati segala ruang yang ada di alam semesta ini.

Atau, ibarat awloh itu sebuah batu, maka TUHAN itu ratusan, ribuan, jutaan, milyaran dan tak terhingga batu sebagai satu kesatuan dan menempati segala ruang yang ada di alam semesta ini.

Nah, akhirnya terasa, bukan? Bahwa awloh itu begitu tidak berdaya, begitu terbatas dan tidak maha kuasa? Karena dia cuma sebuah benda, dan terikat oleh ketunggalannya.

Ini sekedar penjelasan panjang lebar tentang perbedaan makna kata ESA ('echad) dengan TAUHID (yachiyd).

Muhammad rancu karena telah menyamakan begitu saja kata Esa dengan Tauhid.
Wah, Duladi, thanks banget untuk penjelasannya.... Detail deh,,,
U ngerti istilah Ibrani dari mana nih?
Kalo sekolah Teologi mang diajarin....

Kalo di artiin ke Bhs,Indonesia memang kosa katanya sama ya, Satu Esa dan satu Tauhid.. Kalo ga tau asal kata dari Bhs.Ibrani nya mang bisa rancu..
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Jibaok wrote:Adakah ada nama agama lain yang ertinya ""menyerah dirinya kepada Tuhan yang satu dengan mengikuti perintah Tuhan dan menjauhkan dari larangan Tuhan" ?
Tidak ada, cuma ISLAM saja. Karena apa? Karena ISLAM itu pembual dan MULUT BESAR.
Jibaok wrote: kolo bukan Tuhan yang satu, ada berapa Tuhan yang dikenali oleh Ibrahim ?
Menurut si Mamad, Ibrahim menyembah Tuhan yang menciptakan dirinya, dia tidak menyebut nama, tidak menyebut "auwoh". Malah si auwoh sendiri menyebut Sesembahan Ibrahim itu dengan sebutan "Tuhannya Ibrahim"

Perhatikan 2 ayat ini:

QS 2:131. Ketika Tuhannya (Ibrahim) berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".

QS 43:26-27
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku."
Jibaok wrote:"Tuhan yang satu", "Tuhan semesta alam" dan "Tuhan yang menjadikanku" itu, menurut loe 3 tuhan2 berlainan ya pir ?
Mana ada kata "Tuhan yang satu" dalam ayat karangan si Mamad di atas? Yang disebut oleh Ibrahim adalah: "Tuhan semesta alam" dan "Tuhan yang menjadikanku"

Yang bilang "Tuhan yang satu itu" cuma si Mamad, untuk menunjuk awloh berhalanya.
Jibaok wrote:Nama Allah itu diperkenalkan kepada Arab oleh Ismail yang mengenal nama Allah itu dari bapanya Ibrahim.
Tunjukkan dari catatan sejarah yang sahih, yaitu dari Taurat, bahwa Ibrahim menyuruh Ismail menyembah berhala "Auwoh". Tidak usah mengutip Quran, karena itu karangan Mamad, tidak ada nilai sejarahnya blas!

Kalau dalam Taurat berbahasa Indonesia tertulis "Allah", itu karena si penerjemah yang mengira bahwa kata Allah itu nama Tuhan dalam bahasa Indonesia, seperti GUSTI-nya orang Jawa. Sebaiknya kamu selidiki dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Ibrani, di dalam Taurat tidak pernah dikenal nama "Allah".
Jibaok wrote:Nama Allah itu sudah dikenali oleh kaum Arab sebelum zaman jahiliyah mereka.
Sebelum zaman jahiliyah mereka? Zaman yang bagaimana? Sebelum Kaabah ada? Lho, bukankah ngakunya Momed kalau Kaabah itu sudah ada sejak zaman Ibrahim?

Bangsa Arab itu bangsa penyembah berhala dan dewa-dewa, seperti bangsa Mesir kuno. Bangsa Arab keturunan Ismail tidak menyembah TUHAN, melainkan bergaul dengan jin-jin. Itulah kenapa, di dalam Bibel seringkali jin dikait-kaitkan dengan padang gurun Arab. Padahal zaman Perjanjian Lama itu adalah zaman yang cukup jauh, ribuan tahun sebelum Masehi. Coba bayangkan, ribuan tahun sebelum Masehi, bangsa Arab tidak menyembah TUHAN, tapi bergaul dengan jin-jin.

Dan kamu tahu, kenapa TUHAN tidak pernah menyebut diriNya sebagai Sesembahan Ismail? Dia selalu menyebut DiriNya sebagai Sesembahan Abraham, Sesembahan Ishak, Sesembahan Yakub. Di manakah Ismail? Kenapa TUHAN tidak menyebut Ismail? Karena Ismail tidak bertuhankan TUHAN, melainkan jin dan berhala.

Sekiranya Ismail dan keturunannya menyembah TUHAN, tentu TUHAN tidak akan enggan menyebut Dirinya sebagai Sesembahan Ismail.

Menyembah Jin itu perbuatan durhaka bagi umat Israel:

Imamat 17:7 Janganlah mereka mempersembahkan lagi korban mereka kepada jin-jin, sebab menyembah jin-jin itu adalah zinah. Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi mereka turun-temurun.

Kenapa Arab itu sebagian besar adalah padang gurun? Karena di situlah dahulunya dihuni oleh para penyembah jin. Lihat ayat-ayat berikut:

Yesaya 34:14 Di sana berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan temannya; hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhentian.

Yesaya 13:21 tetapi yang akan berbaring di sana ialah binatang gurun, dan rumah-rumah mereka akan penuh dengan burung hantu; burung-burung unta akan diam di sana, dan jin-jin akan melompat-lompat;
Jibaok wrote:Orang2 Arab Jahiliyah tidak pernah ada berhala bernama Allah
Kalau orang-orang Arab Jahiliyah tidak pernah mengenal berhala bernama Allah, nama bapaknya si Mamad itu tidak akan bernama "ABDULLAH" yang artinya Abdi Allah.

Kalau orang-orang Arab Jahiliyah tidak pernah mengenal berhala bernama Allah, Abu Sufyan tidak akan menyembah Allah, Muhayisah dan Huwayisah juga tidak akan menyembah Allah, dan orang-orang yang berhaji tidak akan mencium batu hitam sambil menyeru: "Ya Allah, kami datang kepadamu."

Kalau kamu masih tidak percaya bahwa Allah SWT itu nama berhala, coba kamu tengok simbol apa yang terpasang di atas Mesjid-mu?

Bulan sabit! Bulan sabit itu adalah simbol patung hubal, dan kamu lihat dahi patung dewa Syiwa, simbol apa yang terdapat padanya?

Allah taala sang dewa bulan, adalah nama berhala.

Salah satu benda simbol Allah untuk beribadah di Kaabah adalah batu hitam. Itulah kenapa Muhammad tidak turut menghancurkan batu itu, karena batu itulah yang paling keramat. Ingat, sewaktu Kaabah rusak dihantam banjir saat Muhammad masih belia? Waktu itu Muhammad belum mengarang agama Islam, batu hitam sudah begitu dikultuskan, sampai-sampai orang-orang Quraish Pagan yang hendak memindahkan batu itu saling berebutan. Mereka ingin sekali "menyentuh" Awloh. Muhammad bukannya menganggap mereka syirik, tapi malah jadi penengah mereka dan menjadi salah satu pengkultus batu keramat tersebut.

Seharusnya Anda mikir, kenapa kamu sholat menghadap Kaabah? Karena di Kaabah itu, khususnya di salah satu sudutnya, ada Hajar Aswad.
apaan yang loe membebel nih pir ??? pertanyaan simple gw tidak mampu loe jawab, kerana loe tidak punya kejujuran/kebenaran, cuman pembohong murahan. Ayo pir jawab pertanyaan gw : loe tao ataw tidak, SWT itu apa ertinya ?
Saya bukan pembohong, Jibaok.
SWT itu singkatan dari frasa: Subhanahu Wa Ta’ala

Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya Maha segala-galanya, dan biasa diringkas menjadi Maha Suci dan Maha Besar.

Sekiranya Jibaok juga saya tambahi gelar SWT, menjadi JIBAOK SWT, maka kamu pun sudah jadi Tuhan kayak Awloh.

Apa susahnya kalau cuma memasang embel-embel dan mengklaim?

Buktikan dulu berdasarkan riwayat sejarah, Awloh itu EXIST sebagai Tuhan atau cuma mitos!!!!!!!!!!
madmo
Posts: 865
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:20 pm

Post by madmo »

allah swt = allah maha segalanya
termasuk maha ngibul.

pas kan dengan "bapa segala dusta"
Tanya_kenapa?
Posts: 436
Joined: Tue Dec 04, 2007 6:11 am
Location: A_mild

Post by Tanya_kenapa? »

Thank to Duladi untuk postingannya...
FFI membuka mata saya untuk melihat gambaran sebenarnya dari islam.sungguh sy bersyukur tidak terjebak dlm aliran sesat yg disebut islam.jika kt berfikir secara netral tidak susah menilai bahwa ISLAM ADALAH AGAMA SESAT..
Tanpa bermaksud menghina sedikitpun

saya mengajak muslim berfikir secara netral.tinggalkanlah sejenak dogma2 agama yg tertanam sejak kecil n berfikirlah sewajarnya manusia dng akal budi sprti seorang anak kecil yg baru belajar hal yg baru.n bacalah al quran anda.

jika anda melibatkan akal budi serta nurani anda dlm melihat islam n ajarannya
tidak susah untuk berkata islam benar2 sesat n penipu ulung.

karna Awloh yg disembah2 oleh islam ADALAH RAJA IBLIS.yg menipu milyaran manusia melupakan sosok Tuhan.iblis menyelinap menyesatkan manusia n menjadikan islam topeng yg kokoh untuk menutupi jati dirinya...ingat iblis adalah BAPA SEGALA DUSTA..
Jibaok
Posts: 1226
Joined: Tue Sep 04, 2007 1:08 pm

Post by Jibaok »

Duladi wrote: Tidak ada, cuma ISLAM saja.
Dan, bukankah Ibrahim juga mengakui "menyerah dirinya kepada Tuhan yang satu dengan mengikuti perintah Tuhan dan menjauhkan dari larangan Tuhan" ? Jadi apa ertinya perakuan Ibrahim itu ?
Duladi wrote: Menurut si Mamad, Ibrahim menyembah Tuhan yang menciptakan dirinya, dia tidak menyebut nama, tidak menyebut "auwoh". Malah si auwoh sendiri menyebut Sesembahan Ibrahim itu dengan sebutan "Tuhannya Ibrahim"
Dan Muhammad, juga umat Islam memperakui Tuhan yang mereka sembah adalah "Tuhannya Ibrahim", jika tidak mahu mengakui sebegitu bukan Islam namanya.
Duladi wrote: Mana ada kata "Tuhan yang satu" dalam ayat karangan si Mamad di atas? Yang disebut oleh Ibrahim adalah: "Tuhan semesta alam" dan "Tuhan yang menjadikanku"

Yang bilang "Tuhan yang satu itu" cuma si Mamad, untuk menunjuk awloh berhalanya.
Jika "Tuhannya Ibrahim" yang dikenali juga dengan "Tuhan semesta alam" dan "Tuhan yang menjadikanku" itu tidak sama dengan "Tuhan yang satu", mengikut loe kapir Ibrahim menyembah Tuhan yang ke berapa ?
Duladi wrote:Tidak usah mengutip Quran, karena itu karangan Mamad, tidak ada nilai sejarahnya blas!
loe gak sedar diri ya kapir, selama ini loe sendiri yang mengutip-ngutip terjemahan ayat2 Al-Quran di sini !!! :lol: :lol: :lol:
Duladi wrote: Sebelum zaman jahiliyah mereka? Zaman yang bagaimana?


beberapa ratus tahun selepas Ismail, kapan ada diantara orang2 arab itu membawa pulang ke Mekkah berhala2 dari Syam sebagai perantaran kepada Allah. Itu detik mula penyembahan berhala sebagai perantaran (syirik) dan detik mula zaman arab jahiliyah.
Duladi wrote: Kalau orang-orang Arab Jahiliyah tidak pernah mengenal berhala bernama Allah, nama bapaknya si Mamad itu tidak akan bernama "ABDULLAH" yang artinya Abdi Allah.
Orang2 arab jahiliyah tidak ada berhala bernama Allah, tidak bermakna mereka tidak mempercayai Allah sebagai Tuhan. 360 berhala itu adalah perantaraan kepada Allah. Muhammad memusnahkan kesemua 360 berhala perantaran kepada Allah itu kerana mengadakan perantaraan kepada Allah hukum nya syirik didalam Islam. Muhammad menyuruh menyembah Allah secara direct.
Duladi wrote: Saya bukan pembohong, Jibaok.
SWT itu singkatan dari frasa: Subhanahu Wa Ta’ala

Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya Maha segala-galanya, dan biasa diringkas menjadi Maha Suci dan Maha Besar.
loe endiri telah memberikan erti SWT = Subhanahuwata'ala = Maha Suci dan Maha Besar. dengan itu Allah SWT = Allah Maha Suci dan Maha Besar.
kalo loe kapir2 juga mengakui tidak menyembah Allah SWT, bererti tidak menyembah Maha Suci dan Maha Besar, apakah itu bererti loe kapir2 menyembah Allah yang JELEK dan KECIL ?
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Adik Jibaok yang baik,
Jibaok wrote:Dan, bukankah Ibrahim juga mengakui "menyerah dirinya kepada Tuhan yang satu dengan mengikuti perintah Tuhan dan menjauhkan dari larangan Tuhan" ? Jadi apa ertinya perakuan Ibrahim itu ?
Mana ada kata "Tuhan yang satu" diucapkan oleh Ibrahim dalam ayat karangan Muhammad? Yang disebut oleh Ibrahim adalah: "Tuhan semesta alam" dan "Tuhan yang menjadikanku"

Yang bilang "Tuhan yang satu itu" cuma si Mamad, untuk menunjuk awloh berhalanya.
Jibaok wrote: Dan Muhammad, juga umat Islam memperakui Tuhan yang mereka sembah adalah "Tuhannya Ibrahim", jika tidak mahu mengakui sebegitu bukan Islam namanya.
Kalau benar Tuhan yg disembah Muhammad itu adalah Tuhannya Ibrahim, kenapa sifat/karakternya kok beda?

Betapa mudahnya orang mengklaim bahwa "tuhan" bikinannya adalah Tuhannya Ibrahim. Tapi kita menjadi tahu orang itu bohong atau tidak dari meneliti tabiat-tabiat sosok yang dianggapnya "tuhan" itu.
Jibaok wrote:Jika "Tuhannya Ibrahim" yang dikenali juga dengan "Tuhan semesta alam" dan "Tuhan yang menjadikanku" itu tidak sama dengan "Tuhan yang satu", mengikut loe kapir Ibrahim menyembah Tuhan yang ke berapa ?
Tuhan yang disembah Ibrahim adalah Tuhan tanpa nama, sebagaimana Tuhan yang disembah nabi Musa dengan sebutan "AKU ADALAH AKU" (ini bukan nama, dalam bahasa Ibrani tertulis YHVH). Begitu pula Tuhan yang "disembah" oleh manusia Yesus. Yesus/Almasih mengajar murid-muridNya berdoa dengan menyebut Tuhan sebagai "BAPA YG DISURGA".

Jadi, Tuhan Sang Pencipta sejatinya tidak bernama. Sosok yang memiliki nama itu pastilah bukan Tuhan, tapi makhluk (ciptaan). Kenapa Tuhan tidak bernama? Karena Tuhanlah yg menciptakan Nama, kedudukan Tuhan ada di atas nama. Dia bisa disebut dengan nama apapun di muka bumi ini. Orang Tiongkok menyebut Dia dengan kata "Thian", orang Jawa menyebut Dia dengan kata "GUSTI", orang Arab menyebut Dia dengan kata "Ilah", orang Yunani menyebut Dia dengan kata "Theos", orang Israel menyebut Dia dengan kata "Adonai" atau "Elohim". Semua sebutan itu bukanlah nama diri, melainkan menunjuk pada PRIBADI PENCIPTA.

Ilah dengan "Allah" itu beda. Orang Arab secara umum menyebut Ilah untuk memanggil Sang Pencipta. Sementara sebuah suku di Arab, yaitu Quraish Mekkah mempunyai satu berhala yang mereka favoritkan, namanya "Allah Taala". Jadi, "Allah" ini adalah nama diri, nama dari berhala.

Jelas tidak mungkin, khan, masa nama berhala diterapkan untuk nama Tuhan yg sejatinya tiada bernama?

Ingat, Ibrahim saja menurut pengakuan Muhammad, tidak menyebut nama, melainkan menyebut Sang Pencipta itu dengan sebutan "Tuhan yang menjadikanku" dan "Tuhan Semesta Alam". Jadi, Ibrahim tidak bertuhankan Awloh (tuhannya Muhammad), tetapi bertuhankan SANG PENCIPTA.

Itulah kenapa, Muhammad ketika mengarang ayat-ayat Awloh itu tidak memakai kata "AKU" (=AWLOH) melainkan "Tuhannya Ibrahim".

Lebih jelasnya, Adik Jibaok ke thread:
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=22064
Jibaok wrote:loe gak sedar diri ya kapir, selama ini loe sendiri yang mengutip-ngutip terjemahan ayat2 Al-Quran di sini !!! :lol: :lol: :lol:
Ada beberapa ayat Alquran yang bisa dipakai di sini untuk mengungkap sisi-sisi jujur Muhammad, walau itu sebenarnya bukan jujur betulan. Muhammad adakalanya bersikap lugu dan sering kelepasan bicara. Tanpa disadarinya, hal itu malah membuka kedoknya sendiri. Satu contoh ayat:

QS 6:104
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka Barang siapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barang siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara (mu).

Jadi, saya menampilkan ayat-ayat Alquran di forum ini bukan karena saya mempercayainya sebagai FIRMAN, tetapi menunjukkan kepada netter bahwa "ini lho ucapan-ucapan Muhammad." :wink:
Jibaok wrote:beberapa ratus tahun selepas Ismail, kapan ada diantara orang2 arab itu membawa pulang ke Mekkah berhala2 dari Syam sebagai perantaran kepada Allah. Itu detik mula penyembahan berhala sebagai perantaran (syirik) dan detik mula zaman arab jahiliyah.
Bukan sebagai perantaraan kepada "Allah", tapi memang nama "Allah" itu sudah dari sononya adalah nama berhala. Itulah kenapa, TUHAN SANG PENCIPTA tidak pernah menyebut nama Ismail ketika Dia memperkenalkan diriNya kepada umatNya. Satu contoh ayat:

Keluaran 3:6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Sesembahan ayahmu, Sesembahan Abraham, Sesembahan Ishak dan Sesembahan Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Elohim.

Kenapa tidak disebut nama Ismail di situ? Kenapa TUHAN tidak menyebut diriNya sebagai "Akulah Sesembahan Ismail"? Karena Ismail tidak menyembah SANG PENCIPTA, tapi menyembah tuhan-tuhan lain, terutama jin-jin dan berhala. Itulah kenapa di kemudian hari Arab berubah menjadi PADANG GURUN yang tandus, karena dahulunya dihuni oleh para penyembah jin (yaitu anak keturunannya Ismail).

Apakah Dik Jibaok tidak pernah dengar, kalau ARAB itu MARKASNYA JIN? Orang dari segala bangsa kalau ingin memelihara tuyul dan jin, mereka pasti datang ke Arab Saudi untuk beli makhluk-makhluk halus tersebut. Memang di sanalah tempat bersarangnya JIN-JIN, sebagaimana perkataan dalam buku sejarah berikut:

Yesaya 34:13-14 Duri-duri akan tumbuh di puri-purinya, rumput dan puteri malu di tempat-tempatnya yang berkubu, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, dan lapangan bagi burung unta. Di sana berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan temannya; hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhentian.

Dan masyarakat Mekkah sampai pada zaman Islam juga masih bergaul dengan jin-jin. Itulah kenapa ada wacana, "JIN MASUK ISLAM" atau "JIN ISLAM".

Surat Jin (72) ayat 6
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan[1523] kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.

Catatan kaki:
[1523]. Ada di antara orang-orang Arab bila mereka melintasi tempat yang sunyi, maka mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap kuasa di tempat itu.

Muhammad pun meridhoi persekutuan dengan Jin:

Surat Jin:19. Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya.

Surat Jin:1 Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur'an), lalu mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang menakjubkan,

Quran 46:29
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya) ". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan

Sahih Bukhari. Vol 6, Book 60. Hadith 385.
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas,
Nabi melakukan sujud ketika dia selesai melafalkan Sura An-Najm, dan semua Muslims dan penyembah berhala dan Jin dan manusia bersujud bersama dengan dia.


Awloh sendiri, yang adalah sebuah batu, dihuni oleh 8.888 jin yang bernama "Huda Al-Fitiri".
Jibaok wrote:Orang2 arab jahiliyah tidak ada berhala bernama Allah, tidak bermakna mereka tidak mempercayai Allah sebagai Tuhan. 360 berhala itu adalah perantaraan kepada Allah. Muhammad memusnahkan kesemua 360 berhala perantaran kepada Allah itu kerana mengadakan perantaraan kepada Allah hukum nya syirik didalam Islam. Muhammad menyuruh menyembah Allah secara direct.
Apakah sebelum ada berhala bernama "allah", ada orang yang menyembah Sang Pencipta memakai kata "allah"? TIDAK ADA.
Tuhan yang disembah orang Ibrani pada awal-awalnya (termasuk juga Ismail) adalah Elohim. Setelah Ismail diusir oleh Abraham, tidak terdengar lagi kabar beritanya, entah dia masih menyembah Sang Pencipta (Elohim) atau menyembah jin, tapi yang pasti, Sang Pencipta ENGGAN menyebut nama Ismail sebagai nama penyembahNya. Itu artinya, memang benar, bahwa Ismail terutama anak-anak keturunannya yang terkemudian, adalah para penyembah jin dan benda-benda angkasa (berhala).

Kata "allah" baru dikenal belakangan sebagai nama dewa sembahan Quraish, yang wujudnya di langit sebagai bulan sabit dan di Kaabah dirupakan dalam bentuk Hubal dan batu hitam.

Di langit, "allah" itu adalah dewa bulan. Sedangkan di bumi, "allah" adalah penghuni Kaabah yang at-tauhid.

Coba Dik Jibaok lihat simbol apa yang terpasang di atas kubah Masjid. Bulan dan batu hitam, adalah 2 unsur pokok dalam ketuhanan Arab yang tidak bisa dipisahkan.
Jibaok wrote:loe endiri telah memberikan erti SWT = Subhanahuwata'ala = Maha Suci dan Maha Besar. dengan itu Allah SWT = Allah Maha Suci dan Maha Besar.
kalo loe kapir2 juga mengakui tidak menyembah Allah SWT, bererti tidak menyembah Maha Suci dan Maha Besar, apakah itu bererti loe kapir2 menyembah Allah yang JELEK dan KECIL ?
[/quote]
Itu khan cuma embel-embel doang, Dik...! Yang menempelkan gelar itu khan Muhammad dan orang-orang Arab. Tapi mana buktinya Allah SWT itu Maha Suci? Lha wong tahu nabinya berzinah aja dia tidak jijik, malah dia mendukung penuh tingkah laku bejat nabinya itu. Itukah yang Anda katakan "MAHA" SUCI? Apalagi mahasegalanya, semuanya itu bualan orang-orang Arab.

Betapa mudahnya menyematkan gelar-gelar, seperti gelar SH saja bisa dibeli, apalagi kalau sosok yang diberi gelar itu cuma mitos? Siapa yang bisa tahu itu benar atau tidak, karena sang mitos tidak pernah nongol dan protes?

Dik Jibaok, Anda sudah berhasil mengaburkan isi thread ini.

Yang hendak saya tekankan di sini adalah, bahwa TAUHID ISLAM itu adalah sebuah kesalahkaprahan, sebuah kekeliruan pemahaman atas makna kata ESA yang sebenarnya.

Muhammad, karena kebodohannya, berusaha membuat Awloh itu "esa" menurut pemahamannya sendiri (dikiranya ESA sama dengan TAUHID), lalu ia menyingkirkan 359 berhala lain di dalam Kaabah dan menyisakan satu berhala Awloh agar menjadi satu-satunya, at-tauhid.

Berhala, adalah tetap berhala. Suatu misal, keempat jari kita potong dan kita sisakan ibu jari, apa lantas ibu jari kita ini berubah jadi tangan? Begitu pula berhala, sekalipun semua berhala disingkirkan dan disisakan cuma satu berhala saja, yang terbesar dan terfavorit, bukan berarti lantas berhala favorit itu berubah status menjadi Tuhan. Kalau at-tauhid, memang iya, karena dia menjadi satu-satunya penghuni Kaabah. Tapi kalau jadi Tuhan yang Esa, ini mimpi. Karena sebuah berhala biar sampai kapan pun tidak akan bisa jadi Tuhan.

Salam.
User avatar
Yehuda
Posts: 2883
Joined: Fri Jan 18, 2008 8:07 pm
Location: Depok
Contact:

Post by Yehuda »

"Dan, bukankah Ibrahim juga mengakui "menyerah dirinya kepada Tuhan yang satu dengan mengikuti perintah Tuhan dan menjauhkan dari larangan Tuhan" ? Jadi apa ertinya perakuan Ibrahim itu"


Jibaok emang dah ga ngerti apa yang diomongin...artinya Ibrahim bukan islam, Ibrahim nggak sholat, nggak muterin ka'bah, nggak cium hajar aswad, lempar jumrah dan segala macam yang ente lakukan...Ibrahim itu muslim tapi bukan islam, ente baca quran ente, muslim beda ma islam karena islam agama dan adanya setelah muhammad...

Ente mau islamin Ibrahim??? Malu ma ismail...
User avatar
AkuAdalahAing
Posts: 6093
Joined: Sat Oct 28, 2006 5:20 pm
Contact:

Post by AkuAdalahAing »

Duladi wrote: Kalau kamu masih tidak percaya bahwa Allah SWT itu nama berhala, coba kamu tengok simbol apa yang terpasang di atas Mesjid-mu?

Bulan sabit! Bulan sabit itu adalah simbol patung hubal, dan kamu lihat dahi patung dewa Syiwa, simbol apa yang terdapat padanya?

Allah taala sang dewa bulan, adalah nama berhala.
Image

Selengkapnya di http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... highlight=
Post Reply