Islam akan lenyap dari Bumi dan dari kolong langit ini
Posted: Mon Apr 10, 2006 5:10 pm
Orang menganggap bahwa sesembahannya orang Kristen dengan Islam itu sama yaitu "Allah", hanya beda nabi saja, yang satu melalui nabi Muhammad, sedangkan lainnya nabi Isa atau Yesus. Jika ada dua kelompok agama yang berbeda ajaran, pola ibadah mengklaim tuhan yang sama, hanya ada satu kemungkinan, salah satu agama tersebut telah mengadopsi sesembahan agama yang lain.
Islam datang dengan mengubah pengertian Allah yang sebenarnya adalah berhala, menjadi Tuhan yang mahakuasa yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Yang demikian bukan TUHAN. Mari kita baca dan renungkan Yeremia 16:20 Dapatkah manusia membuat tuhan bagi dirinya sendiri? Kita pun bisa menjawabnya bahwa semua manusia itu bisa membuat tuhan bagi dirinya sendiri, namun itu bukan TUHAN yang benar. Dan memang kenyataan yang ada di dunia ini semua manusia mempunyai kecenderungan membuat tuhannya masing-masing. Dan bangsa-bangsa memang telah mempunyai tuhannya sendiri tetapi semuanya adalah berhala.
Ki kol elohey ha'ammim elilim waYAHWEH shamayim asa, yang artinya : "Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi YAHWEH lah yang menjadikan langit." Dapatkah kita memberi contoh sesembahan yang manakah yang disembah oleh bangsa-bangsa di luar bangsa Israel yang bukan berhala? Tentu kita akan hanya dapat menemukan sesembahan yang bukan berhala adalah TUHAN yang disembah Abraham, Ishak dan Yakub saja bukan? Dan Dia bernama YAHWEH, sesuai dengan apa yang tertulis dalam Kitab Yesaya 42:8 Ani Yahweh hu shemi : "Aku ini YAHWEH, itulah namaKu". Sangat jelas bukan?
YAHWEH tidak memberikan kemuliaanNya kepada patung (berhala) Yesaya 42:8 Ani Yahweh hu shemi uk'vodi le'akher lo'aten ut'hilati laph'silim, yang artinya : "AKU INI YAHWEH, ITULAH NAMAKU, Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain, dan kemuliaanKu kepada patung."
Kalimat yang semudah ini menjadi sangat sulit dan tidak bisa dipahami orang Islam. "Allah" yang diyakini oleh umat Islam sebenarnya berhala saja, walaupun tanpa dasar yang kuat dan dipaksakan untuk menjadi Tuhan yang benar. Mereka merasa asing dengan nama YAHWEH sebagai sesembahan yang disembah Abraham, Ishak dan Yakub dan yang menjelma menjadi Yesus Kristus sebagai penyelamat umat manusia. Orang Islam berkata: Perubahan konsep Allah dari berhala menjadi Tuhan itu sudah seijin Tuhan sendiri atas perkembangan waktu dan budaya. APAKAH BENAR DEMIKIAN??!!
Tidak pernah ada satu ayat pun yang menyatakan bahwa Bapa YAHWEH memerintahkan kepada siapapun baik nabi maupun malaikat untuk memberikan kemuliaannya pada berhala. Justru sebaliknya, terjadinya perubahan ini sampai orang Islam tidak menyadari, ini karena adanya penyusupan dari Lucifer untuk menyamai Yang Maha Tinggi (Yesaya 14:12-14). Perhatikan ayat 14 secara khusus, bahwa Iblis hendak menyamai Yang Maha Tinggi (YAHWEH).
Orang Islam memanggil Hajar Aswad dengan Allah, itu bisa2 saja karena itu sesembahan, sama seperti Tuhan itu juga sesembahan, misal: kita taruh batu diatas meja, lalu mencium batu itu dan memanggilnya Tuhan, bisa saja khan? Tetapi siapa nama batu itu sendiri. Ada pula orang Islam yang berkata: Sudahlah kita tidak usah mempersoalkan masalah ini, buktinya toh kita tetap sejahtera dan Tuhan tidak memurkai kita!!!. Janganlah memakai indikator sejahtera tetapi KEBENARAN, sebab kalau masalah sejahtera, para pelacur juga bisa bertahan dalam profesinya dengan berkata bahwa Tuhan toh tidak memurkai mereka dan tetap sejahtera, bahkan hasilnya bisa buat bertahan hidup. Yesus berkata bahwa dunia juga bisa memberi damai sejahtera (Yohanes 14:27). Ekses berupa 'kesejahteraan', bukan landasan valid. Kalau hanya 'kesejahteraan' dijadikan alasan, bagaimana dengan kesaksian Kitab Suci :
Islam datang dengan mengubah pengertian Allah yang sebenarnya adalah berhala, menjadi Tuhan yang mahakuasa yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Yang demikian bukan TUHAN. Mari kita baca dan renungkan Yeremia 16:20 Dapatkah manusia membuat tuhan bagi dirinya sendiri? Kita pun bisa menjawabnya bahwa semua manusia itu bisa membuat tuhan bagi dirinya sendiri, namun itu bukan TUHAN yang benar. Dan memang kenyataan yang ada di dunia ini semua manusia mempunyai kecenderungan membuat tuhannya masing-masing. Dan bangsa-bangsa memang telah mempunyai tuhannya sendiri tetapi semuanya adalah berhala.
Ki kol elohey ha'ammim elilim waYAHWEH shamayim asa, yang artinya : "Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi YAHWEH lah yang menjadikan langit." Dapatkah kita memberi contoh sesembahan yang manakah yang disembah oleh bangsa-bangsa di luar bangsa Israel yang bukan berhala? Tentu kita akan hanya dapat menemukan sesembahan yang bukan berhala adalah TUHAN yang disembah Abraham, Ishak dan Yakub saja bukan? Dan Dia bernama YAHWEH, sesuai dengan apa yang tertulis dalam Kitab Yesaya 42:8 Ani Yahweh hu shemi : "Aku ini YAHWEH, itulah namaKu". Sangat jelas bukan?
YAHWEH tidak memberikan kemuliaanNya kepada patung (berhala) Yesaya 42:8 Ani Yahweh hu shemi uk'vodi le'akher lo'aten ut'hilati laph'silim, yang artinya : "AKU INI YAHWEH, ITULAH NAMAKU, Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain, dan kemuliaanKu kepada patung."
Kalimat yang semudah ini menjadi sangat sulit dan tidak bisa dipahami orang Islam. "Allah" yang diyakini oleh umat Islam sebenarnya berhala saja, walaupun tanpa dasar yang kuat dan dipaksakan untuk menjadi Tuhan yang benar. Mereka merasa asing dengan nama YAHWEH sebagai sesembahan yang disembah Abraham, Ishak dan Yakub dan yang menjelma menjadi Yesus Kristus sebagai penyelamat umat manusia. Orang Islam berkata: Perubahan konsep Allah dari berhala menjadi Tuhan itu sudah seijin Tuhan sendiri atas perkembangan waktu dan budaya. APAKAH BENAR DEMIKIAN??!!
Tidak pernah ada satu ayat pun yang menyatakan bahwa Bapa YAHWEH memerintahkan kepada siapapun baik nabi maupun malaikat untuk memberikan kemuliaannya pada berhala. Justru sebaliknya, terjadinya perubahan ini sampai orang Islam tidak menyadari, ini karena adanya penyusupan dari Lucifer untuk menyamai Yang Maha Tinggi (Yesaya 14:12-14). Perhatikan ayat 14 secara khusus, bahwa Iblis hendak menyamai Yang Maha Tinggi (YAHWEH).
Orang Islam memanggil Hajar Aswad dengan Allah, itu bisa2 saja karena itu sesembahan, sama seperti Tuhan itu juga sesembahan, misal: kita taruh batu diatas meja, lalu mencium batu itu dan memanggilnya Tuhan, bisa saja khan? Tetapi siapa nama batu itu sendiri. Ada pula orang Islam yang berkata: Sudahlah kita tidak usah mempersoalkan masalah ini, buktinya toh kita tetap sejahtera dan Tuhan tidak memurkai kita!!!. Janganlah memakai indikator sejahtera tetapi KEBENARAN, sebab kalau masalah sejahtera, para pelacur juga bisa bertahan dalam profesinya dengan berkata bahwa Tuhan toh tidak memurkai mereka dan tetap sejahtera, bahkan hasilnya bisa buat bertahan hidup. Yesus berkata bahwa dunia juga bisa memberi damai sejahtera (Yohanes 14:27). Ekses berupa 'kesejahteraan', bukan landasan valid. Kalau hanya 'kesejahteraan' dijadikan alasan, bagaimana dengan kesaksian Kitab Suci :
"Para allah yang tidak menjadikan langit dan
bumi akan lenyap dari bumi dan
dari kolong langit ini."
Yeremia 10:11b