@sundamurtat:
subhanallah wrote:
...
Kalau yang menghafal terpaksa, ya memang akan ditinggalkan hafalannya kalau tidak ada yang memaksa.
Dan penghafal2 Al Qur'an bukanlah yang seperti itu :)
sundamurtat wrote:
Sudah saya katakan tadi, Tradisi, sugesti, dan metode keyakinan yang diterapkanlah yg paling berpengaruh. Sistem sosial dan pembelajaran yg diterapkan masyarakat muslim yg mambuat hal tsb terjadi, bukan keajaiban owoh.
Saya juga sudah menyatakan di atas, kalau memang umat Islam memperlakukan kitab sucinya sedemikian mulia, lalu apakah tradisi, sugesti, dan metode keyakinan agama anda tidak memperlakukan kitab suci anda semulia itu?
Apakah Tuhan anda membiarkan itu?
subhanallah wrote:
...
Saat ayat diwahyukan Allah SWT kepada Muhammad SAW, beliau memerintahkan sahabat yang ditunjuknya untuk mencatatnya (karena beliau sendiri tidak faham baca-tulis, dan ini juga menjadi bukti kebenaran Al Qur'an).
Jadi tidak benar jika anda menyatakan bahwa "ayat2 quran yg mulai dituliskan dalam mushaf jauh setelah ayat pertama turun".
sundamurtat wrote:
Maka dari itu sangat disayangkan tidak ada catatan waktu/kronologi turunnya ayat, sengajakah atau memang mamat belum diberikan ilmu pengarsipan sederhana yg bagus??.. Logikanya awal2 mamat mendapatkan wahyu, dia belum mendapatkan pengikut yg banyak.. Sebetulnya saya sendiri tak bisa membuktikan, katakanlah saya memang menuduh saja. Tapi Sayangnya muslim2 pun hanya mengklaim kebenaran berdasarkan cerita dan riwayat muslim sendiri, yang notabene bisa dimanipulasi untuk kepentingan politis.. Apakah anda pernah mendengar ulasan2 buruk tentang Suharto pada zaman orde baru? Seandainya Soeharto tidak terguling, mungkin sampai sekarang Suharto mati, kisah2 gelapnya tidak akan muncul ke permukaan..
Bukti autentik yg bisa diteliti, dan dijadikan dasar, tapi sayangnya sudah hilang adalah mushaf2 yg sudah dibakar utsman..
Ga tahu yaa, kalau penjahat sih biasanya suka menghilangkan bukti2 dokumen yg nantinya jadi bahan yg memberatkan..
Yah, lebih dari 1400 tahun yang lalu, di antara orang2 yang hidup di gurun2 pasir, dengan serba keterbatasan, kemudian ada perintah dari Rasulullah SAW dan kemauan para sahabat untuk mencatatkan wahyu2 Allah SWT supaya tidak hilang dan terlupakan. Bukankah ini luar biasa? Pengarsipan seperti apa lagi yang anda harapkan? :)
Wah, kepentingan politis apa lagi? Muhammad SAW berjuang menyiarkan Islam semata memenuhi perintah Allah SWT. Kekuasaan dan kekayaan bukan tujuannya. Beliau yang saat itu adikuasa sebanding presiden saat ini, tapi Muhammad SAW tidak bergelimang harta meskipun beliau bisa kalau mau. Alas tidur beliau saja jerami, sampai2 Umar RA pernah menangis terharu menyaksikan kezuhudan pemimpinnya.
Pak Harto dan keluarganya secara diam2 sudah jadi perbincangan di masyarakat, tapi tidak ada yang berani mengungkap terang2an karena takut kena "ciduk". Begitu kekuasaannya berakhir barulah orang2 berani mengungkapnya. Bukankah demikian?
Sementara Muhammad SAW jadi perbincangan di masyarakatnya karena sifat2 terpujinya, yang justru berusaha ditutup2i dan difitnah oleh kaum kafir Quraisy. Beda bukan? :)
subhanallah wrote:
Pertanyaan nomor 2 itu justru mustinya anda pertanyakan untuk kitab suci anda saat ini. Benarkah demikian?
sundamurtat wrote:
Memang anda tahu kitab suci saya apa?
Apapun kitab suci anda, silakan anda mengkajinya :)
sundamurtat wrote:
O yahh?? Jadi mamat ikut dalam penyusuna quran?? Utsman manggil rohnya mamat untuk bantu nyusun quran dari lembaran2 ayat yg bececeran yach?? Darimana anda tahu owoh sudah mentapkan urutan ayat dalam quran? di lembaran2 mushaf setahu saya ga ada indexnya
Logika anda begitu mungkin karena anda mengira ayat2 Al Qur'an turun dan setelah itu dicatat, selesai, begitu saja.
Anda mungkin melupakan bahwa ayat2 itu juga selalu dibaca dan dibaca lagi dalam setiap sholat dan di waktu2 luang, sejak Muhammad SAW masih hidup.
Artinya, urutan ayat yang dibaca itu tentulah tidak berdasar urutan waktu turunnya, tapi Rasulullah Muhammad SAW sudah mengajarkan urutan2nya kepada umatnya :)
sundamurtat wrote:
Yayaya, referensi tentang quran yg bagus2 anda dukung, referensi tentang quran yg buruk sudah pasti anda bilang dusta..
Eh lupa, muslim kan percaya kalau :
quran itu benar karena quran bilang bahwa quran itu benar
quran itu bagus karena quran bilang bahwa quran itu bagus
Saya cuma berusaha memberikan referensi yang netral bagi anda.
Banyak sekali ditemukan referensi di internet, dari site2 muslim, tapi kalau saya sodorkan itu kepada anda mungkin anda akan bilang "ah, itu kan kata orang muslim", atau "ya jelas saja, site muslim ya isinya baik2in Islam".
Saya nilai site wikipedia cukup netral, karena dikembangkan terbuka, dan dasar2 penulisannya dicantumkan, lebih bersifat dokumentasi secara ilmiah.
Kalau yang anda sodorkan ke saya RC di FFI ini, ya pertama kali yang terfikir bagi saya adalah "ah itu kan penilaian sepihak kaum kafir saja", dan itu coba saya hindari untuk memberikan referensi2 kepada anda :)
subhanallah wrote:
...
Di jaman jahiliyah arab dulu, ternyata tidak semua orang benar2 sesat. Ada sekelompok orang yang tidak berbohong.
sundamurtat wrote:
itu katanya ya??
Memang "katanya", karena kejadiannya lebih dari 1400 tahun yang lalu. Cerita yang turun-temurun, bukan sekedar dongeng dan imajinasi saja, tapi periwayatan atas suatu peristiwa yang pernah terjadi.
Apalagi kalau terdokumentasi dalam kitab Al Hadits, saya yakin pencatat/perawinya menggunakan metode yang tidak hanya sekedar "katanya" untuk menguji kebenarannya :)
subhanallah wrote:
...
Apakah mereka juga 24 jam x 7 memantau Yesus, ada yang dia tidak tahu saat Yesus sedang sendiri atau tidak di kerumunan..?
sundamurtat wrote:
Saya rasa betul tidak dipantau 24jamx7.. atau coba tanyakan pada netter2 Kristen di sini. Dan menurut anda sebaiknya bagaimana, dipantau atau tidak?
subhanallah wrote:
Apakah mereka juga sudah tentu mengkonfirmasi lagi apa yg dilihat atau didengar dari Yesus barangkali ada maksud lain?
sundamurtat wrote:
Saya rasa betul, tidak semuanya dikonfirmasi lagi.. atau coba tanyakan pada netter2 Kristen di sini. Dan menurut anda sebaiknya gimana, dikonfirmasi atau tidak?
Jika kita sudah yakin dan percaya (beriman) atas suatu sumber kebenaran, semua hal yang disampaikannya pasti kita yakini benar, meskipun kita tidak menyaksikan sendiri (memantaunya), dan tidak meragukannya juga tidak perlu mengkonfirmasikannya lagi.
Itu juga yang saya yakini dengan kebenaran yang disampaikan Muhammad SAW.
Saya rasa umat Kristen juga sepakat berkeyakinan begitu atas Yesus :)
Mohon maaf selama ini saya salah memandang anda sebagai umat Kristiani :)
subhanallah wrote:
Di kami umat Islam, itu nyata terpisah dan diyakini keaslian dan kesahihannya.
Firman Allah SWT tertulis di Al Qur'an, sabda Muhammad SAW tertulis di Al Hadits, dan tidak bercampur aduk.
sundamurtat wrote:
Yakiinnn?? bagaimana dengan Hadist Qudsi? Yang ciri2nya biasanya ada potongan kalimat :
" Sesungguhnya owoh swt berkata : bla bla bla" , mamat kok suka seenaknya bawa2 nama owoh..
Iya, saya yakin.
Hadits Qudsi adalah wahyu dari Allah SWT kepada Muhammad SAW, tetapi ditegaskan Allah SWT bahwa itu bukan bagian dari Al Qur'an.
Justru Hadits Qudsi ini makin memperjelas bagi saya bahwa Islam bukanlah buatan Muhammad.
Ngapain Muhammad susah2 membikin ayat2 Al Qur'an, membikin hadits2 Qudsi, dan hadits2 lainnya (tindakan dan ucapan beliau).
Bukankah itu mempersulit diri sendiri?
Keyakinan salah ini benar2 berbalik 180 derajat, jika kita meyakini bahwa Allah SWT adalah Tuhan sejati, dan Muhammad SAW adalah utusanNya.
Apakah anda mau saya tantang juga untuk membuat hadits Qudsi? ;)
sundamurtat wrote:
netter Kristen mungkin bisa jawab kalau dibolehkan.. :)
dari sudut pandang saya sendiri, Injil, lepas dari perkara apakah benar dia berisi wahyu Tuhan atau bukan, saya menganggap risalah Kekristenan mengenai kedatangan Yesus adalah untuk tujuan kabar gembira penebusan dosa, dan bagaimana cara Tuhan mengajarkan ilmu kasihnya.. Tuhan tidak pernah berkata : "Inilah Injil".. "Inilah kata2Ku yang abadi", "inilah satu2nya kalimat yang harus diikuti". murid2 Yesus menuliskan cerita tentang Yesus kemudian berdasarkan apa yg mereka catat/ingat apa adanya, karena itulah ada 4 injil yang berbeda, tapi bisa anda pelajari kalau esensi keseluruhannya mirip. Sejarah, kisah, kebijaksanaan, yang dituliskan dalam Injil adalah bahan pembelajaran, tapi tidak menjadi panduan mutlak orang Kristen. Ruh Yesus yang diwariskan pada orang Kristen bukanlah Injil, tetapi Kasih. Jadi kalau anda mau obrak abrik Injil silakan (meskipun tentu tidak gampang dan sembarangan).
Silakan, siapa saja kan bebas berdiskusi disini :)
Mohon maaf, saya memang tidak pernah mengkaji Injil secara mendalam. Saya membacanya kebanyakan dari internet, site2 semacam FFI ini.
Di kalimat yang saya garisbawahi pertama, mohon maaf jika bagi saya Al Qur'an lebih terjamin kemurnian dan keasliannya, karena para sahabat langsung menuliskan ayat2 yang turun kepada Muhammad SAW. Catatan mereka yang tersebar dikumpulkan, dan akhirnya terangkum dalam (hanya) 1 Al Qur'an.
Untuk kalimat yang saya garisbawahi berikutnya, apakah benar Injil bukan panduan mutlak bagi orang Kristen?
Mungkin itu juga perbedaan dengan kami umat Islam. Kami sangat memuliakan Al Qur'an, dan meyakini keaslian dan kebenarannya. Al Qur'an adalah panduan mutlak bagi kami yang utama, dan Al Hadits adalah panduan kami berikutnya. Arah dan tujuan hidup kami sudah sangat jelas sesuai Al Qur'an dan Al Hadits :)
Saya bayangkan bagaimana kegalauan dan kegelisahan dalam hidup saya jika tidak punya panduan mutlak yang jelas :)
sundamurtat wrote:
Dan di keyakinan saya, ruh yang diwariskan bukanlah kitab, tapi rasionalitas dan cara pandang kosmis yang universal.. Kitab2 hanya saya anggap sebagai buku biasa, saya baca sebagai penghargaan terhadap pemikiran orang2 bijak yang terdahulu, tapi tetap saya punya kekebasan untuk memilih itu benar atau tidak.
Soal Kasih, serta rasionalitas dan cara pandang kosmis yang universal, apakah ini benar2 universal pemahamannya oleh semua manusia?
Jika ada perselisihan paham antar manusia, rasionalitas dan cara pandang siapa yang dianggap paling benar? :)
sundamurtat wrote:
Sedangkan quran memaksa setiap orang harus mengikuti logika quran. Membatasi trilyunan cabang pohon masalah kehidupan hanya menjadi 6666 ayat. membuat muslim habis waktu berteka teki merapikan benang kusut yang simpulan2nya saling tarik dan ulur.
Logikanya menjadi terbalik, bukan quran yang menjawab problem kehidupan yang dinamis, tapi kehidupanlah yang harus mencocokkan diri dengan jawaban quran.
Kitab2 kami ya, buatan manusia, muslim boleh saja anggap tidak suci.. Tapi emas yang diberikan oleh budak sekalipun tetaplah emas. Dan lumpur yang diberikan bahkan oleh seorang raja sekalipun tetaplah lumpur.
Semoga logika anda ini tidak hanya sebagai pembenaran atas keyakinan anda selama ini, yang anda tahu kekurangan2nya, tapi anda tidak mau tahu, dan anda menutup diri atas kelebihan2 lain yang anda terima, tapi anda tetap berusaha meyakini bahwa kelebihan2 itu tetaplah salah.
Ya semua itu pasti hasil dari perenungan kita, insyaAllah kebenaran akan terlihat nyata :)
sundamurtat wrote:
Terkadang salah benar dan baik buruk itu relatif, tapi quran memutlakkanya dengan sepihak. Dan begitulah mental quran membentuk juga mental muslim:
- Mental pasrah, tidak mau berkembang, belajar ilmu cukup ilmu quran saja, ilmu Tuhan yg sebenarnya, yang sudah lengkap dan sempurna.
- Mental ngeyel dan tidak terima kenyataan. Quran benar karena quran bilang kalau quran itu benar.
- Mental berkutat di hal2 remeh.. Bahkan satu huruf quran pun akan menjadi dosa bagi orang yg salah melafalkan/menuliskan..
- Mental lebay.. Bila ada kalimat quran yg sebetulnya super biasa2 bahkan menjurus aneh dan berantakan tidak jelas, tetap harus dianggap muslim sebagai kalimat yang indah dan penuh makna.
Pendapat ini akan berbalik 180 derajat jika kita meyakini bahwa Allah SWT adalah Tuhan sejati, dan Muhammad SAW adalah utusanNya, dan Al Qur'an adalah benar wahyu Allah SWT :)
subhanallah wrote:
Saya yakin para penulis dan periwayat hadits adalah ulama2 yang tidak diragukan lagi keimanannya.
Mereka hanya takut kepada Allah SWT dan tidak akan berani berbuat sesuatu untuk menerima laknatNya.
...
sundamurtat wrote:
Kalau mendukung, anda bilang netral, capek deh.. Apakah kalimat anda ini berarti anda menuduh murid2 Yesus orang yg serampangan?
Sudah saya sampaikan di atas tentang pandangan saya untuk referensi2 netral :)
Saya yakin, umat Kristiani di masa Yesus (Isa AS) dulu sangat alim dan sangat takut kepada Tuhannya karena keimanannya.
Dalam pengimanan saya, saya yakin bahwa Tuhan semua Nabi, termasuk Tuhan Nabi Isa AS adalah sama, yaitu Allah SWT.
Allah SWT mengutus para Nabi/Rasul ini untuk kembali membimbing umatnya kepada kebenaran, karena lambat laun mereka kembali melenceng dari kebenaran yang dibawa Nabi sebelumnya (semacam proses kalibrasi).
Sekitar 600 tahun sejak wafatnya Nabi Isa AS, umat ini mulai bergeser lagi dari kebenaran, dan kemudian diutusNya lagi Nabi Muhammad SAW untuk meluruskannya. Keyakinan saya, pergeseran ini terutama dalam hal tauhid, yang tidak lagi hanya menTuhankan Allah SWT, tapi ada Tuhan lain.
Entahlah, siapa yang memulai kesalahan ini, tapi kenyataannya itu akhirnya terjadi :)
sundamurtat wrote:
Yayayaya, teruslah bermental seperti itu.. Parno neraka mupeng surga, ga peduli tindakannya merugikan orang lain atau tidak..
bahkan saking rakusnya muslim sama pahala dan surga, membunuh cecak saja ada hadist shahihnya..
Ga peduli tindakannya merugikan orang lain atau tidak..? Mungkin saya paham yang anda maksud, lain kali bolehlah kita diskusikan :)