Menemukan Kebenaran Universal

Kumpulan semua pengakuan murtadin situs ini, FFIndonesia, yang meninggalkan Islam.
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@Sima:
Sima wrote: Bro subhanallah,

ijinkan saya bergabung dalam diskusi. Saya sangat tertarik dengan salah satu pernyataan anda:

"Bagi saya Muhammad adalah manusia terbaik, berakhlak terpuji, beliau tidak pernah berbohong seumur hidupnya, sejak sebelum menjadi rasul, menjadi rasul, sampai wafatnya :)"

Bisakah anda menjelaskan bagaimana anda bisa mengambil kesimpulan seperti itu?
Silakan Bung Sima, dengan senang hati :)
Kesimpulan itu saya dapatkan dari hasil pemahaman dan pendalaman saya tentang Islam sejak kecil sampai sekarang :)
Beberapa hal di posting saya sebelumnya semoga sudah menggambarkan pemahaman dan pemikiran saya tentang akhlak terpuji Muhammad SAW.
Silakan Bung Sima, barangkali ada yang belum jelas dari paparan saya sebelumnya, bisa kita diskusikan lebih lanjut :)
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@JANGAN GITU AH:
JANGAN GITU AH wrote: sejauh ini anda begitu lancar berkata-kata dengan mulut manis. salut...namun sampai sejauh ini juga saya tdak satu pun melihat anda berbicara berdasarkan dalil-dalil dari quran dan hadits. kata-kata anda seprti air hujan mengalir deras menjatuhi gurun pasir kering kerontang yang lama tidak mendapat air dan sejenak air hujan itu hilang membekas ditelan pasir panas yang dengan segera menguapkannya hingga tiada berbekas. Kembali seperti sedia kala.
Apa2 yang saya sampaikan adalah hasil pemikiran, perenungan dan pendalaman saya tentang Islam, hasil dari saya membaca, mempelajari, mengkaji, mendengarkan ceramah, dsb, tentang Al Qur'an dan Al Hadits.
Pehamaman saya itu yang saya sampaikan dalam posting2 saya, secara tidak langsung itu bersumber dari Islam (Al Qur'an dan Al Hadits).
Beberapa saya cantumkan sumbernya supaya lebih memperjelas dan mempertegas uraian saya, bisa dari Al Qur'an, Al Hadits, atau referensi di internet yang mencantumkannya dan saya usahakan netral tidak melulu anda sebut klaim sepihak dari site muslim :)

Jika kata2 saya bagai air hujan membasahi gurun pasir sejenak, dan setelah itu hilang tak berbekas, biarlah seperti itu :)
Saya memang tidak terlalu berharap anda2 kaum kafirin di FFI ini akan menerima kebenaran yang saya pahami dan sampaikan kepada anda.
Tugas saya, sebagai umat Islam, memang bukan untuk mengIslamkan seluruh orang sedunia.
Kami cuma diperintahkan untuk menyampaikan kebenaran ini, walaupun hanya satu ayat, dan semoga tulisan2 saya ini sudah dinilai Tuhan saya sebagai wujud kepatuhan saya kepadaNya :)
Tidak ada kerugian bagi saya sedikitpun meskipun bercapek2 menuliskan posting2 panjang ini, tapi akhirnya dibuang ke tempat sampah.
Asalkan Tuhan saya, Allah SWT, sudah menyaksikannya, dan semoga kelak, yang saya harapkan, Allah SWT ridha dengan sedikit tulisan2 saya ini untuk "membela"Nya :)
JANGAN GITU AH wrote: tampaknya anda ini ustad yang lancar bicara di depan para pemirsa muslim yang tidak banyak cincong menuntut anda untuk mengajukan dalil-dalil penguat dari apa yang anda khotbahkan. kebiasaan itu terbawa-bawa di negeri asing kami yang dipenuhi orang-orang yang menggunakan akalnya berfikir dalam menghayati tiap=tiap perkataan. sebagai ustad yang menganggap semua pemirsa adalah muslim, sampai detik ini tiada satu pun saya lihat anda memilih satu pokok bahasan. semuanya berjalan lancar tanpa arah yang jelas. atau barang kali anda ini seorang ustad yang berprofesi ganda sebagai guru tari, mengajarkan menari kepada para muridnya dengan metode tutup mata.

anda lupa anda sedang berada di negeri mana...hehehe....semoga anda dapat memahami maksud saya... [-o<
Hehe...anda terlalu berlebihan menyanjung saya sebagai ustad yang seakan2 punya banyak pengikut di belakang saya :)
Percayalah Bung, saya ini cuma salah satu dari jutaan muslim di dunia, yang berusaha mengamalkan Islam dengan sebaik2nya.
Kebetulan saya temukan media disini untuk menyampaikan pemahaman saya tentang Islam, sekaligus semoga bisa menjadi penyeimbang informasi2 negatif tentang Islam yang banyak berseliweran di FFI, dan semoga anda bisa memahami pandangan dari perspeksif saya tentang Islam :)

Saya tidak lupa sedang berada di negeri mana kok :)
Justru karena itu saya mencoba memberikan referensi2 yang saya rasa cukup netral kepada anda, supaya anda tidak menilai "ah, itu kan klaim sepihak orang muslim", "ah, itu kan omongan kitab sucimu", "ah, ya jelas saja isinya begitu, kan itu site muslim", atau "ah" "ah" lain seperti yang banyak terposting di forum2 FFI :)
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@Rasionalis:
Rasionalis wrote: ...Menyimak demikian lancarnya anda menguraikan berbagai kelebihan dan kehebatan Islam dan Muhammad, seharusnya memenuhi permintaan berikut ini bukan hal yang sulit bagi anda.
...Tolong sebutkan 5 saja contoh perbuatan atau kelakuan Muhammad yang terpuji atau mulia. Agar terbukti bahwa pernyataan anda yang di atas bukan omong kosong.
...Pertanyaan itu sudah empat bulan saya ajukan di situs Islam. Tetapi belum satu contoh pun diberikan oleh muslim.
...Tentunya contoh yang akan anda berikan harus lah didukung oleh referensi yang absyah. Terima kasih.
Mungkin lebih baik jika bahasan ini tetap di site yang anda tuliskan itu, supaya di forum ini tetap fokus kepada "Kebenaran Universal" seperti yang diprakarsai Bung BhadrikaD :)
Mungkin bisa jadi clue bagi anda adalah pujian Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad SAW dalam QS 78:4, artinya:
[78:4] Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Dan juga dalam QS 33:21, artinya:
[33:21] Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Dan juga persaksian Aisyah ra atas akhlak Rasulullah seperti petikan berikut dari riwayat dalam Sunan an-Nasa'i 1601 (selengkapnya bisa dibaca di http://sunnah.com/nasai/20/4 ):
...
Hakim bertanya, "Wahai Ummul Mukminin, kabarkanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam?" Aisyah menjawab, "Bukankah kamu membaca Al Qur'an?" Hakim menjawab, "Ya." Aisyah lalu berkata, "Akhlak Nabi Allah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah Al Qur'an."
...
Jadi akhlak Rasulullah adalah Al Qur'an. Jika anda perhatikan dan menemukan perintah2 baik dan terpuji dalam Al Qur'an, pastilah Rasulullah Muhammad SAW menjalankannya. Jika tidak demikian, sudah pasti umatnya akan meninggalkan beliau sejak dulu, tapi itu tidak pernah terjadi, karena apa yang disampaikan oleh Rasulullah, sudah pasti beliau menjalankannya dan mencontohkan untuk umatnya :)
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@FHLI:
subhanallah wrote: Dalam Islam, inti ajarannya adalah Tauhid, yaitu mengakui bahwa Tuhan itu hanya satu.
FHLI wrote: Saya masih bingung dengan pola pikir muslim tentang "Tauhid", karena dari penjelasan yang diberikan tetap tidak memuaskan. Coba anda perhatikan ayat ini :

"(Qs 70:40) Maka aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki (semua) timur (masyaariq) dan (semua) barat (maghaaribi), sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa."

Ini saya ulangi lagi pertanyaan saya untuk teman seukuwah anda pada anda :
Siapa yg dimaksudkan dengan AKU, TUHAN yg memiliki timur dan barat & KAMI dalam ayat tersebut ? Berdasarkan ayat tersebut saya menangkap ada dua pihak yg Maha Kuasa, yaitu AKU dan TUHAN yg memiliki timur dan barat. (AKU + TUHAN yang memiliki timur dan barat = KAMI benar-benar Maha Kuasa). Jadi yang manakah allah swt ? Apakah AKU atau TUHAN yg memiliki timur & barat ? Karena keduanya benar-benar Maha Kuasa.
Dalam pemahaman saya, "AKU" di ayat ini berarti Allah SWT. Juga "TUHAN yg memiliki timur dan barat" adalah Allah SWT.
Jika Allah SWT "bersumpah" atas nama diriNya sendiri, saya pahami bahwa itu pasti adalah kebenaran mutlak yang tidak ada yang bisa membantahnya :)
"KAMI" disini saya pahami sebagai Allah SWT beserta makhluknya yang ikut serta atas perintahNya, dalam hal ini adalah para malaikat.
Para malaikat ini adalah makhluk ciptaan Allah SWT, yang oleh Allah SWT diberikan tugas kepadanya untuk melaksanakan sesuatu hal.
Para malaikat ini tidak seperti kita, mereka tidak punya nafsu, dan selalu tunduk patuh kepada perintahNya dan menjalankannya, dan itu berlaku sampai akhir masa, dan ketetapan Allah SWT (sunnatullah) akan terus berjalan, sebagian dijalankan oleh para malaikat atas perintahNya.
Kita perhatikan, meskipun Allah SWT yang paling berkuasa, Maha Berkuasa, tapi Allah SWT tidak mengklaim seluruh kejadian sesuai sunnatullah ini hanya "hasil kerja" Allah SWT semata.
Kalaulah sifat sombong itu diperbolehkan, tentulah hanya Allah SWT yang berhak dan boleh menyombongkan diri, karena keMahaKuasaanNya.
Tapi Allah SWT yang Maha Mulia, mencontohkan sifat "rendah hati", yang seharusnya kita manusia yang benar2 sangat lemah ini, tidak pernah menyombongkan diri atas kemampuannya yang sedikit ini.
Semoga pemahaman saya bisa anda pahami :)
FHLI wrote: Juga perhatikan ayat ini :

"QS 17:1
Maha Suci Allah, yg telah memperjalankan hamba-Nya pd suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.-"

Dalam ayat tsb terdapat pihak yg BERBICARA (KAMI) & pihak yg DIBICARAKAN (Maha Suci Allah/Nya/Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui). Jadi ada dua pihak.
Dalam pemahaman saya, kata ganti "NYA" tersebut untuk Allah SWT. Sedangkan "Kami" adalah Allah SWT bersama makhluknya yang punya andil dalam pelaksanaan perjalanan tsb. "Dia" juga mengacu kepada Allah SWT. Bagi saya ayat ini adalah pelajaran buat manusia, bahwa seharusnya keyakinan seperti itulah yang ada dalam hati saya, dan saya tidak meragukan tentang perjalanan itu :)
FHLI wrote: Berdasarkan pernyataan anda ini :

"Jika ada kitab2 samawi yang tertulis sekarang, tapi tidak mengajarkan Tauhid, mohon maaf, saya meragukan orisinal dan otentikasinya."

Karena ayat-ayat quran tersebut tidak mengajarkan Tauhid, apakah anda menganggap ayat-ayat quran tersebut palsu ? Kalau palsu berarti allah swt tidak dapat menjaga firmannya.
Oh, sama sekali tidak, tidak pernah terfikir sedikitpun bagi saya bahwa ayat2 Al Qur'an tsb adalah palsu :)
Apalagi dengan tegas Allah SWT mengajarkan Tauhid kepada manusia dalam surah Al-'Ikhlas, artinya:
[112:1] Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
[112:2] Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
[112:3] Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
[112:4] dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
Jelas sekali pedoman bagi kami untuk menempatkan Allah SWT sebagai satu2nya Tuhan kami yang Esa :)
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@prisca:
subhanallah wrote: Oh, maafkan jika kata2 saya sebelumnya kurang jelas.
Tapi maksud saya, dan saya rasa terkesannya anda sudah tahu juga, bahwa pencipta Bung BhadrikaD adalah pencipta saya, dan juga pencipta anda. Dia Allah SWT.
prisca wrote: syukurlah jika anda percaya bahwa sdr BhadrikaD, anda dan saya mempunyai satu Pencipta, apapun anda menyebutNya.
bukan kurang jelas sdr, hanya ingin memastikan kita memiliki dasar pemikiran yg sama, meskipun saya menyebut namaNya tanpa tambahan tiga huruf capital dibelakang satu kata istimewa itu. :yawinkle:
Sebagai info tambahan bagi anda, dalam keyakinan saya, Tuhannya Nabi Isa AS (Yesus) juga sama dengan Tuhannya Muhammad SAW, Dia Allah SWT :)
Mungkin dasar pemikiran kita sama, tapi mungkin Tuhan yang kita maksud berbeda :)
subhanallah wrote: Saya tahu kalau TS mengutip ayat2 atau hadits yang benar ada di Al Qur'an dan Al Hadits.
Tapi terkadang mereka memenggalnya di satu bagian, yang seakan2 berarti negatif, dan hanya itu yang mereka bahas.
...
Mereka juga memahami sepenggal ayat2 atau hadits itu tanpa mau tahu asbabun nuzul atau asbabul wurud-nya, jadi terkesannya memang mau mencari2 kesalahan Islam saja, tidak berniat untuk mempelajari atau memahami Islam.
...
prisca wrote: Mohon maaf jk saya tidak sependapat dengan pernyataan anda,dan tidak melihat seperti yg anda lihat sdr.
Yg saya lihat adl, pemenggalan yg dilakukan hanyalah untuk memberikan penekanan sebuah dalil sebagai bukti bahwa pembuatan topic berdasarkan dalil yg valid dan eksis yg mendukung suatu topic. lagipula, ini adalah forum, muslim yg merasa itu tidak benar diberikan kewenangan untuk memberikan penjelasan2. Contohnya di thread netter IFF "murtad mama" ini: kalo-ada-sperma-tdk-ada-air-guling-guli ... bu-t52695/
anda bias lihat di thread tersebut, pemenggalan tdk dilakukan secara semena2 sesuai keinginan TS, tetapi adalah penekanan sebuah bukti akan keeksisan sebuah dalil yg valid. Jk anda berkenan membaca, anda akan menemukan penjelasan dari netter IFF "musicman ND" yg melengkapi hadits tersebut, dan akan anda lihat betapa carut dan tidak singkronnya jk dibaca dgn lengkap...krn tdk sesuai dan malah menimbulkan pertanyaan baru.
Saya coba lain waktu untuk singgah di ruang/thread yang anda sarankan :)
prisca wrote: jk anda melihat bahwa mereka terkesan mencari kesalahan, sepertinya itu rasa yg normal jk kita menerima sebuah kritikan sdr Subhanallah... yg paling penting adalah sikap kita menanggapinya, apakah akan menganggap pemikiran yg tdk sejalan dengan apa yg kita pikirkan itu kita anggap sebagai bentuk negative outsider untuk kita, ataukah sebagai bentuk positif outsider untuk kita supaya menjadi berpikiran terbuka dan mulai membuka space untuk menelaahnya..

Akan menjadi pencerahan untuk pembaca IFF dan saya, jk anda dibalik kerendah'hatian anda yg telah banyak belajar dan menggali literature yg sesuai krn sentilan IFF yg anda anggap salah dan negative, bersedia memberikan penjelasan yg "masuk akal" dan "ilmiah"
Mohon maaf, tapi begitulah kesan yang saya dapatkan :)
Saya sendiri mencoba memahami bahwa netter2 IFF banyak mengkritik dan berpandangan negatif tentang Islam, hanya karena mereka belum tahu tentang Islam yang sebenarnya :)
Saya insyaAllah berfikiran terbuka, dan tidak memusuhi ataupun mendendam dengan hujatan dan ejekan2 di IFF ini, saya pandang itu sebagai kekhilafan saja.
Mohon maaf, sejujurnya saya lebih cenderung "kasihan" dengan para netter yang "tersesat" tentang pemahamannya atas Islam :)
Semoga, dengan segala keterbatasan ilmu saya, Allah SWT membimbing dan mengarahkan saya kepada pencerahanNya, dan saya sampaikan kepada anda semua. Semoga saya bisa memberi penjelasan yang "masuk akal" dan "ilmiah" dengan bantuan seluruh kawan dan referensi2 saya, terutama saya mohon bantuan Allah SWT :)
subhanallah wrote: ...
Kebanyakan kita lalu menyebutnya iman yang membabi buta, karena berdasar iman itu trus diperintah apa saja mau.
prisca wrote: senang rasanya jk ternyata anda punya prinsip pemikiran yg demikian tentang arti dan makna sebuah iman.
subhanallah wrote: Kalau menurut saya, mungkin memang seperti itulah seharusnya yang dilakukan orang beriman, jika sudah yakin bahwa yang memerintahkan adalah benar Allah SWT ataupun Rasulullah Muhammad SAW, ya harus dituruti.
prisca wrote: sdr Subhanallah, saya harap anda tidak lupa dengan apa yg baru saja anda jelaskan kepada saya ttg apa itu iman yg membabibuta..
pada sesi sebelumnya anda mendefinisikan iman yg membabibuta dengan mengatakan diperintah apa saja mau, lalu disesi ini anda mendeklarasikan bahwa anda akan melakukan apa saja yg diperintahkan dari subjek terntentu...apapun harus dituruti?
Hmmm...sepertinya anda belum menangkap maksud saya, saya coba jelaskan lebih panjang semoga bisa lebih dipahami :)
Istilah "iman yang membabi buta", itu saya ambil dari istilah yang banyak digunakan di forum2 IFF.
Saya katakan di posting saya sebelumnya "Kebanyakan kita lalu menyebutnya iman yang membabi buta", maksud saya kebanyakan dari kita, tidak semuanya, dan saya bukan termasuk yang menyebutnya "iman yang membabi buta".
Mungkin begini cara saya beriman tentang Islam.
Pertama, saya meyakini bahwa Muhammad SAW jujur, sejak mudanya sampai menjadi Rasul, dan sampai beliau wafat, beliau konsisten dengan kejujurannya.
Kedua, saya meyakini bahwa pernyataan beliau sebagai Rasul Allah SWT adalah benar, karena beliau pasti jujur juga saat menyampaikannya seperti biasanya.
Ketiga, saya meyakini bahwa Al Qur'an adalah benar wahyu Allah SWT, sebagaimana Muhammad SAW mengabarkannya, dan beliau pasti jujur juga menyampaikannya.
Keempat, saya meyakini bahwa Al Qur'an adalah asli, dan terjaga keasliannya karena Allah SWT sendiri menjaminnya, dan tetap seperti itu tidak akan pernah berubah sampai kapanpun.
Kelima, saya meyakini bahwa Al Hadits adalah pendokumentasian atas perilaku dan ucapan Rasulullah SAW, yang dikumpulkan dengan sangat teliti dan hati2, dan terjamin kebenarannya dengan metode pengujian yang ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan.
Keenam, saya mencari tahu histori turunnya suatu perintah dalam Al Qur'an maupun Al Hadits untuk lebih memahami maknanya, pasti ada suatu peristiwa yang mendasarinya.

Dari beberapa hal tsb, itu menjadi pedoman bagi saya untuk mematuhi suatu berita yang sampai kepada saya atau tidak.
Jika saya bisa memastikan bahwa berita tersebut adalah BENAR dari Rasulullah Muhammad SAW dalam hadits sahih, atau BENAR dari Allah SWT dalam Al Qur'an, dan memahami maknanya sebagaimana riwayat turunnya berita tsb, senang atau tidak senang, mau atau tidak mau, saya HARUS melaksanakannya, karena perintah itu dari Tuhan saya Yang Maha Mengetahui :)
Apakah ini "iman yang membabi buta"? Bagi saya BUKAN.
Bagi saya inilah bentuk pengimanan yang TOTAL, bentuk penghambaan manusia kepada Tuhannya dengan berserah diri sepenuhnya secara ikhlas kepada Allah SWT, tanpa menimbang dan memilih2 perintah mana yang mau dituruti (sekilas mungkin tidak sesuai dengan akal budi dan hati nurani, tapi jika dipahami lebih mendalam makna dan riwayat turunnya pasti semua akan bisa dipahami) dan mana yang tidak. Semua perintah dari Tuhannya, dan juga dari Rasulnya, apapun itu, akan dijalankannya semampu dia. Jika tidak dijalankan berarti itu suatu dosa baginya.
Bagi saya "iman yang membabi buta" bisa diartikan sebagai pengimanan pada berita apapun yang datang kepadanya, langsung dijalankannya, tanpa mau tahu berita itu benar atau salah, sesuai Al Qur'an dan Al Hadits atau tidak.
Saya tidak mengamalkan iman seperti itu, tapi saya pastikan dahulu bahwa perintah itu BENAR dari Allah SWT atau Rasulullah SAW, saya pahami baik2 maknanya dan riwayatnya, dan perintah itu yang HARUS saya jalankan.
Saya tidak perlu menjalankan perintah yang mengada2, atau amalan ibadah yang diada2kan (bidah). Semua perintah dari Allah SWT dan Rasulullah SAW saja kalau saya bisa menjalankan semuanya sudah sangat bagus :)

Jadi memang benar, saya akan berusaha menuruti perintah apa saja, apapun itu, sesuai atau tidak dengan akal dan nurani kemanusiaan saya, asal itu benar perintah dari Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW :)
Semoga bisa lebih dipahami bagaimana pemahaman saya tentang makna Iman dan Islam :)

Dalam pengimanan anda sebagai umat Kristiani (semoga saya tidak salah), anda pasti juga mendapat kabar tentang Ibrahim AS (Abraham).
Seorang manusia yang istimewa, yang dipuji Allah SWT dan diabadikan peristiwanya dalam kitab2 suciNya.
Kita tahu Ibrahim AS pernah bermimpi, dalam mimpinya dia diperintah untuk menyembelih anaknya, anak kandungnya sendiri.
Beliau bermimpi berulang mimpi yang sama, sampai beliau yakin mimpi itu adalah perintah dari Tuhannya, Allah SWT.
Beliau dengan tunduk patuh kepada Tuhannya, melaksanakan perintah itu, meskipun akhirnya Allah SWT punya rencana lain, dan menggantikan anak itu dengan seekor domba.
Perintah "sembelihlah anak kandungmu", kira2 seperti itu perintah dari Tuhannya, apakah itu sesuai dengan akal budi dan hati nurani anda?
Bagaimana jika seandainya anda yang bermimpi sesuai mimpinya Ibrahim AS tsb. Patuhkah anda pada Tuhan anda yang memerintahkannya? Ataukah anda menganggapnya tuhan yang sinting, masa anak sendiri disuruh disembelih? :)
Iman Ibrahim AS kepada Tuhannya itulah yang terbukti benar, dan itu menjadi contoh dan tauladan bagi seluruh umat manusia, dan diabadikan Allah SWT dalam kitab2 sucinya.
Apakah anda masih berkeyakinan akal budi dan hati nurani manusia lebih tinggi derajatnya daripada perintah Tuhan? :)
Sungguh ilmu manusia sangat terbatas dibanding ilmu Tuhan Yang Maha Luas :)
prisca wrote: saya jadi ingat sesuatu, meskipun anda sempat mengikuti diskusi sy dgn sdr Rashid, sy tdk yakin anda sepaham dan sekeyakinan dengan dasar yg sama dengan sdr Rashid, yg menurut hemat saya(maaf jk salah) sedikit berbeda.
Namun, saya pernah terpesona dengan ajaran cantik yg ditunjukkan oleh sdr Rashid kpd saya dari sebuah hadits:

"Those who show no mercy to others will have no mercy shown to them by Allah.
ref. Muslim, Fadail: 66
Tirmizi, Birr: 16"

Bukankah ini ajaran yg sangat indah sdr?
Pasti belahan dunia lain, tepatnya di timur tengah,akan damai jk pengikut agama yg memgang ajaran ini dalam literaturnya, mau menerapkannya.
Tp sepertinya ajaran ini kalah pamor dengan perintah "Bunuhlah", "Potonglah jari2", "Rajamlah", "Perangilah", dmsh banyak lagi.

kenpa seperti itu sdr subhanallah?
kenapa ajaran sebagus itu hanya tinggal ajaran?
Ataukah mungkin karena mindset mulim di seluruh dunia sama dengan anda,..."Jk yakin yg memerintahkan itu adalah allah islam dan rasulnya, HARUS DITURUTI"
Itu salah satu keindahan ajaran Islam yang mulia :)
Banyak kok ajaran2 dalam Islam yang tidak hanya soal perintah "Bunuhlah", "Potonglah jari2", "Rajamlah", "Perangilah" :)
Bukan saya menolak perintah2 yang bagi anda "mengerikan" dan "sadis" tersebut, saya mematuhinya :)
Dalam pemahaman saya perintah2 tersebut ada makna dan peristiwa yang mendasarinya, tidak melulu membabi buta tanpa tahu maksud dan tujuan sesuai peristiwa disaat itu :)
Saya yakin, bagi orang2 yang memahami Islam dengan sebaik2nya, akan melihat kehindahan dan kemuliannya yang luar biasa, dan bisa menitikkan air mata dan menggetarkan hatinya karena kecintaannya pada Tuhannya dan RasulNya :)
subhanallah wrote: Bagi saya itulah iman secara total, menjalankan Islam secara kaffah :)
prisca wrote: jk iman secara total adalah seperti penjelasan anda di atas. dalam sudut pandang saya itu seperti sebuah penyesatan...seperti halnya penyesatan melalui poligami yg melegalkan ketidaksetiaan, begitu juga dengan kaffahnya islam yg melegalkan pembabibutaan. dan itu sangat mengerikan, karena yg disesatkan tdk merasa bhw yg dilakukannya adl bentuk penyesatan.
Apakah dengan penjelasan saya di atas anda masih berkeyakinan bahwa ini adalah "penyesatan"?
Apakah Tuhan menyesatkan Ibrahim AS dengan perintahnya yang "tidak manusiawi"? Ataukah anda memang tidak mau mengimani perintah itu? :)
subhanallah wrote: Masa kita mau pilih2 perintah Tuhan yang mana yang mau kita turuti, yang bagus menurut akal kita saja, dan kita tidak mau menurutinya untuk yang jelek2 menurut akal kita? Tidak begitu bukan?
prisca wrote: maaf, statement anda bertentangan dengan pernyataan anda sebelumnya, yg mengatakan pada saya bhw anda setuju ttg penggunaan rasa hati nurani. anda hanya terfokus pada subjek pemberi perintah dan mempunyai mindset "HARUS DITURUTI", proses penilaian, penimbangan dan pencernaan melalui hati anda SKIP, sebagai bentuk bukti iman secara total..
Ok, saya paham maksud anda pasti kalimat saya harusnya tidak hanya akal, tapi juga hati nurani :)
Iya, perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW yang bagi anda tidak masuk akal dan "sadis" tidak sesuai dengan hati nurani, bagi saya tetap masuk akal dan sesuai dengan hati nurani jika kita memahami hakekat maknanya dan memahami peristiwa sebab turunnya ayat/hadits tsb :)
Mungkin anda berkata "ah, itu cocokmologi dan pembenaran anda saja", silakan, saya berpedoman ilmu saya ini terbatas, dan perintah Allah SWT Yang Maha Luas IlmuNya, apapun itu, tetap wajib saya jalankan :)
Saya berkeyakinan, Allah SWT yang Maha Rahman dan Maha Rahim, pasti lebih pengasih dan penyayang kepada umatnya, melebihi yang bisa kita lakukan :)

Saya kembalikan pertanyaan itu kepada anda, apakah anda yakin semua perintah yang tertulis dalam kitab suci anda sesuai dengan akal budi dan hati nurani anda?
Jika ada perintah dari Tuhan anda, benar2 tercantum dalam kitab suci anda, tapi tidak sesuai dengan nilai2 luhur kemanusiaan anda (adakah itu?), apa yang anda putuskan, mematuhi atau mengingkarinya?
Atau mungkin anda berkata "perintah itu berlaku untuk umat sebelum saya, tidak berlaku lagi buat umat saya", tapi bukankah Tuhan anda "pernah" memerintahkan sesuatu yang tidak sesuai dengan akal budi dan hati nurani anda, kepada umat sebelum anda.
Secara kasarnya, Tuhan anda "pernah" memerintahkan "kekejaman" atau "kesadisan" kepada umat sebelum anda, apakah Tuhan ini yang tetap anda sembah sampai sekarang? Bagaimana bisa? Apakah Tuhan anda sekarang "bertobat" dan tidak mengulangi lagi perintah "sadis" kepada umat anda?
Saya ingin tahu bagaimana anda mengimani Tuhan anda, dengan segala keluhuran akal budi dan hati nurani anda, semoga anda berkenan sharing disini :)
prisca wrote: sehemat saya, menyakiti diri sendiri saja itu adalah perbuatan yg tdk disukai Sang Pencipta..namun begitu anda melihat perintah dari subjek "YG ANDA YAKINI" untuk menyakiti manusia lain dgn janji surga akan langsung anda turuti??
anda hanya terpaku pada penilaian "jelek" dari otak, dan mengabaikan penilaian "hati" :heart:
Apakah contoh konkritnya anda melihat orang Islam yang suka mengebom dikerumunan orang kafir? :)
Bolehlah lain kali kita diskusikan lebih jauh soal ini, dan bagaimana pandangan saya soal ini :)
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@prisca:
subhanallah wrote: Mungkin anda bisa menjelaskan lebih rinci apa yang anda maksud, kalau bisa dengan contoh2nya.
Saya takut salah mengartikan pernyataan anda, dan penjelasan saya malah "ngalor-ngidul".
Maafkan keterbatasan otak saya :)
prisca wrote: Maaf jk maksud saya tdk saya sampaikan dengan rangkaian kata yg sepantasnya.Image

maksud sy adl kecuali infidel, sy percaya netter IFF meyakini bhw keajaiban itu bisa dilakukan oleh Sang Pencipta dgn cara yg misterius, yg terkadang tdk bisa dicerna dengan akal yg ada di dalam kepala. tp, yg membuat netter IFF tdk percaya adl karakter yg ditunjukkan oleh tokoh nomer satu dlm islam ini, sama sekali tidak mencerminkan nabi yg menyempurnakan.
Mohon maaf, bagian mana yang membuat anda yakin bahwa "karakter yg ditunjukkan oleh tokoh nomer satu dlm islam ini, sama sekali tidak mencerminkan nabi yg menyempurnakan"?
Mungkin saya bisa membantu mencarikan referensi bagi anda untuk lebih mengenalnya :)
subhanallah wrote: Maksud anda bahwa bacaan2 dari alquran inilah sebagian manusia bisa berkomunikasi dengan dunia lain itu bagaimana? Apakah bicara dengan alam roh? Hantu?
Waduh, saya kurang jelas lagi, maafkan, mohon bisa lebih diperjelas :)
prisca wrote: Ya demikianlah, mungkin lebih tepatnya adl dengan muslim dari alam lain yg dinyatakan dalam sebuah hadits sebagai saudara para mulim yg mendapat sebutan jin muslim..
Tentang jin, saya meyakini bahwa makhluk itu benar2 ada, karena Allah SWT dalam Al Qur'an dan juga Rasulullah SAW memberitakannya.
Saya yakin jin itu ada dalam suatu tempat, entah itu dimensi lain atau bagaimana wujudnya, tapi saya yakin kita tidak bisa melihatnya (ghaib) tapi dia bisa melihat kita.
Jin, sebagaimana juga manusia, diciptakan Allah SWT untuk beribadah kepadaNya.
Sama seperti manusia, jin ada yang muslim dan ada juga yang kafir, namun demikian kami dilarang bersekutu dengan jin untuk meminta bantuannya atas sesuatu yang tidak bisa kita lakukan sendiri sebagai manusia, bahkan dengan jin muslim sekalipun.
Jika kita minta bantuan kepada jin, untuk melakukan sesuatu yang mustahil kita lakukan sendiri sebagai manusia, hal ini adalah tindakan syirik, dan itu suatu dosa besar.
Kita sebagai manusia biasa terbatas kemampuannya, tapi kita perhatikan ada kejadian2 di sekeliling kita yang secara wajar adalah mustahil, tapi bisa terjadi di depan mata kita.
Saya sendiri secara akal tetap bisa menerima suatu hal mustahil tsb bisa saja terjadi, jika ada bantuan atau campur tangan jin di dalamnya.
Tapi bagi saya itu kesyirikan, dan saya harus meninggalkannya.
Cukuplah Allah SWT sebagai penolong saya :)
subhanallah wrote: Bagi saya Muhammad adalah manusia terbaik, berakhlak terpuji, beliau tidak pernah berbohong seumur hidupnya, sejak sebelum menjadi rasul, menjadi rasul, sampai wafatnya :)
Tidak ada bukti, dan tidak ada alasan yang masuk akal saya, sehingga menyebabkan beliau jadi pembohong setelah menjadi rasul :)
prisca wrote: maksud anda nabi anda infallible?
sepertinya sy akan mengajukan sebuah thread, contoh kecil yg dibuat oleh sdr Jangan Gitu Ah muhammad-terpuji-gak-salah-tuh-t52388/.
sejauh yg saya tahu(mhn koreksi jk sy salah) pengakuan nabi anda dalam sebuah hadits menyatakan bhw tdk ada yg lepas dari sentuhan dosa sejak dari keturunan Adam kecuali Isa. kata "kecuali" itu sudah menutup kemungkinan bagi nabi anda menjadi kandidat untuk mempunyai label yg sama.
Mungkin ini hadits yang anda maksudkan (http://sunnah.com/bukhari/60/):
Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata telah bercerita kepadaku Sa'id bin Al Musayyab berkata; Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada seorang pun dari anak keturunan Adam yang dilahirkan kecuali dia disentuh oleh setan saat dilahirkan, maka dia akan berteriak (menangis dengan keras) karena sentuhan setan tersebut kecuali Maryam dan anaknya". Kemudian Abu Hurairah radliallahu 'anhu membaca firman Allah Ta'ala: ("…dan aku memohon perlindungan kepada-Mu, ya Allah untuknya (Maryam) dan untuk anak keturunannya dari setan yang terketuk"). (QS Ali 'Imran ayat 36).

Reference : Sahih al-Bukhari 3431
In-book reference : Book 60, Hadith 102
USC-MSA web (English) reference : Vol. 4, Book 55, Hadith 641
(deprecated numbering scheme)
Keistimewaan itu bukan hanya untuk Isa AS, tapi juga ibunya, Maryam binti 'Imran :)
Jika itu dalam pengimanan anda sebagai suci tanpa dosa, dan hanya Tuhan saja yang suci, berarti ibunya juga demikian. Apakah ibunya juga salah satu Tuhan anda?
Muhammad SAW memang manusia biasa, bukan Tuhan, hanya seorang hamba Allah SWT, yang pernah berdosa meskipun hanya dosa kecil saja.
Tapi Allah SWT selalu menjaga beliau, dan langsung menegur beliau disaat khilaf, dan mengampuni dosa2 beliau yang telah lalu dan akan datang, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an surah Al-Fath (QS. 48):
[48:1] Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,
[48:2] supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,
[48:3] dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).
subhanallah wrote: Jadi yang mengajari manusia bisa bicara dalam berbagai bahasa ini ya Allah SWT.
Tapi dalam hal ibadah, dalam menjalankan agama Islam ini, kami sepenuhnya mencontoh Rasulullah Muhammad SAW.
Kami lakukan apa yang dilakukan Muhammad SAW. Kami tidak mengada2kan ritual2 baru bikinan kami sendiri. Tidak. Kami mengacu kepada contoh suri tauladan kami, Muhammad SAW.
Kami sholat dalam bahasa arab, kami adzan dalam bahasa arab, dan tidak ada sholat atau adzan selain dalam bahasa itu.
Saya sholat di Indonesia bacaannya sama, adzannya juga sama, saya sholat di Mekkah juga sama, saya sholat di Hongkong juga sama, saya sholat di ujung dunia juga sama.
Mungkin itu juga satu kelebihan Islam ini yang tidak dimiliki umat lain :)
prisca wrote: Penjelasan yg manis sekali sdr Subhanallah.. :yawinkle:

Yg mengajari manusia berbahasa dan menciptakan berbagai bahasa adl allah islam?
lalu apa tujuan allah islam menciptakan bahasa yg berbeda? apakah hanya untuk membedakan manusia dari bangsa yg satu dengan bangsa yg lain?
dan hanya menerima ritual atau ibadah yg notabene untuk berkomunikasi dengannya dengan satu bahasa saja, yaitu bahasa arab?

mengacu kepada suri tauladan..
ini sy lihat sebagai ketidakuniversalan agama islam...karena mengacu dan berpusat kpd adat, kebiasaan, bahasa, budaya, dan tata cara tertentu.
dengan kata lain, upaya menjadikan isi dunia yg diciptakan indah karena perbedaan dlm kedamaian menjadi damai dalam keseragaman..
islam sy lihat tdk universal untuk seluruh dunia, karena islam berupaya menjadikan penganutnya serupa dengan sebuah budaya.
Dalam Al Qur'an, Allah SWT menjelaskan dalam QS. 49:13, artinya:
[49:13] Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Jadi, Allah SWT memang menciptakan manusia berbeda2, dalam kumpulan bangsa dan suku berbeda (dan kenyataannya bahasanya juga bisa berbeda2), supaya kita bisa saling mengenal :)
Tapi yang paling utama dari seluruh manusia itu, apapun bangsa dan sukunya, adalah orang yang paling takwa.
Kami umat Islam, dalam hal ibadah khususnya secara vertikal kepada Allah SWT, sepenuhnya mencontoh Rasulullah SAW.
Pedomannya jelas, cara2nya juga jelas, seperti yang dilakukan sendiri oleh Rasulullah SAW, dan itulah yang kami tirukan, tidak menambah dan tidak mengurangi.
Bacaan2 kami dalam sholat dan adzan dalam bahasa Arab, dan justru itulah terasa Islam yang universal, karena dibelahan bumi manapun kami memahaminya.
Coba kalau adzan dan sholat dalam bahasa masing2, saya jadi makmum sholat di hongkong gak akan paham. Bukankah satu bahasa ini menyatukan umat islam secara universal?
Dan sekali lagi saya sampaikan, penggunaan bahasa "ibu" Al Qur'an ini, justru makin memantapkan saya tentang sumber Al Qur'an yang tidak meragukan.
Kami mengkaji Al Qur'an bersumber dalam bahasa aslinya, padanan kata masing2 bahasa mungkin tidak selalu bisa menggantikan kata2 dalam bahasa arab tsb. Kalaupun kami bingung arti dalam bahasa kita sendiri, kami tetap merujuk lagi ke bahasa aslinya untuk lebih memaknai artinya.
Bukankah justru penggunaan satu bahasa dalam Islam menjadikannya universal buat seluruh manusia sedunia?
Dalam hal muamalah, hubungan antar sesama manusia dan lingkungan sekitarnya, bolehlah menggunakan adat, kebiasaan, bahasa, budaya, dan tata cara masing2. Silakan, asal tidak bertentangan dengan norma2 dan kaidah2 dalam Islam. Perintah2 muamalah dalam Islam universal kok :)
Kami boleh saja kok melantunkan lagu2 Islami dalam bahasa Indonesia, kami juga boleh menyanyikannya dalam genre rock misalnya, tidak harus dalam bentuk qasidah.
Mohon bisa dibedakan antara budaya, dan perintah Allah SWT. Kami tidak berdosa tidak berkebudayaan seperti orang Arab, asal kami tidak meninggalkan perintah Allah SWT dan RasulNya :)
subhanallah wrote: Manusia penghafal Al Qur'an ini banyak, dan saya yakin mereka tidak merasa terbebani, karena keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.
Siapa yang menyuruh mereka? Mereka sendiri ataukah hati dan niatnya tergerakkan oleh Allah SWT?
Kita lho antara muslim dan non muslim sama2 manusianya, tapi kok yang niat menghafal kitab sucinya cuma umat Islam? Jadi siapa yang menjaga Al Qur'an?
Soal hati, saya juga sepakat kalau ini faktor penting dalam hal keimanan disamping otak.
Di literatur Islam, Al Qur'an dan Al Hadits, banyak sekali disebutkan soal hati (qalbu), silakan anda membacanya :)
prisca wrote: tidak merasa terbebani, itu adalah mindset, bukan rasa hati.. karena itulah sy mengatakan bhw penyesatan itu mengerikan.

niat menghafal hanya muslim saja...
dari "menghafal" saja, kita sudah bisa lihat, apa yg paling diandalkan untuk menjadi muslim...
berupaya keras melakukan hafalan2 untuk menjaga dan memadupadankan bacaan ayat2 alquran, anda tetap mengelak bahwa itu bukan beban meskipun anda tahu praktek di dunia nyata bhw anak2 kecil muslim sdh diharuskan menghafalkan alquran?
sedang dalam non, diajarkan untuk menelaah dan memahami sebuah ayat...apa gunanya hafal tp tdk memahami?
Tidak merasa terbebani, itu adalah mindset, bukan rasa hati? Sepertinya anda menyamaratakan "keberatan" ini pada semua orang.
Bisa jadi memang ada sebagian yang dipaksa menghafalkan karena itu tugas dia, sebagai murid misalnya, di suatu pesantren.
Bisa jadi ada orang yang mengimani dulu sepenuhnya kepada Allah SWT, RasulNya, dan memuliakan Al Qur'an, dengan begitu dari dia sendiri berniat untuk menghafalkan ayat demi ayat Al Qur'an karena kecintaannya padanya. Apakah hati orang ini terbebani menghafal Al Qur'an?
Oh, anda salah jika muslim hanya menghafal Al Qur'an dan tidak menelaah dan memahami ayat2nya :)
Di tiap ceramah Islam, di kajian2 Islam di masjid2, ayat2 Al Qur'an lah yang dikaji dan "dibedah" untuk dipahami pesertanya.
Tafsir2 tentang ayat2 Al Qur'an juga banyak dituliskan oleh ilmuwan2 muslim, jadi bagaimana anda bisa menarik kesimpulan kami tidak mengkaji Al Qur'an?
Justru menurut saya, mohon maaf, kami umat Islam setidaknya selangkah lebih maju dari kaum anda, karena selain kami mengkaji ayat2 kitab suci kami (sama seperti kaum anda), kami juga menghafalnya :)
subhanallah wrote: Sebaliknya,kenyataan bahwa Muhammad SAW itu bukan pembohong, dan Al Qur'an adalah benar wahyu Allah SWT, adalah bukan suatu keanehan jika anda mengimani Allah SWT, Sang Pencipta yang sesungguhnya :)
prisca wrote: bagaimana anda bisa dengan yakin mengatakan bahwa itu adalah kenyataan?

perbandingan kecil misalnya: sebelum menjadi rasul nabi anda tdk pernah tercatat menjadi perampok, beristri satu, tdk pernah bersinggungan dengan aksi pembunuhan...NAMUN, setelah jadi rasul....tercatat melakukan perampokan; istri lebih dari satu, bahkan tercatat berhubungan di luar nikah dengan seorang budak bernama Mariyah hingga menghasilkan buah; aksi pembunuhan?..if im not wrong, called the warlord..

tergantung iman anda kepada allah anda bagaimana...apakah anda menerapkan iman kaffah yg subjektif menuruti segala perintah tanpa dicerna melalui hati ataukah anda memfungsikan hati anda..
baru anda bisa membedakan aneh dan tidaknya..
Ya begitulah, itulah hasil pendalaman saya tentang Islam, dan hasil perenungan saya tentang diri seorang Muhammad SAW :)
Informasi2 negatif yang banyak saya baca di IFF ini, ilustrasi2 dalam bentuk komik, dsb, tidak saya temukan dasar yang cukup kuat bagi saya untuk meyakininya sebagai sebuah kebenaran selain fitnah, mohon maaf :)
subhanallah wrote: Loyalitas seperti itu karena kami sangat yakin akan kebenaran dan keaslian Al Qur'an.
Dan bagi saya inilah keimanan yang total, yang seharusnya dilakukan, yang menjalankan seluruh perintah Tuhannya, yang kebanyakan umat lain selain Islam sudah menanggalkannya :)
prisca wrote: keyakinan anda, sama seperti pengucapan dua kalimat syahadat anda... berkeyakinan besar, melakukan kesaksian yg tdk terbantahkan...namun tdk/blm dilami..

apakah anda menemukan perintah dari agama umat lain yg memberikan kewenangan kpd sesamanya manusia untuk mengadili manusia lain yg berani meninggalkan islam?
apakah anda menemukan perintah dari agama umat lain yg memberikan kewenangan kpd sesamanya manusia untuk mengatur manusia lain dgn hukuman yg telah didtetapkan untuk mengatur hubungan vertical antara manusia dgn Tuhan?
tentunya anda tahu, kenapa hanya islam yg tdk berani mereka tanggalkan secara terang2an..
Soal dua kalimat syahadat, akhirnya saya pahami memang itulah "kunci" sebagai pembeda antara muslim dan kafir :)
Jika seseorang dengan tulus hati meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT, dan mengakui Muhammad SAW adalah benar Rasul Allah SWT, saya yakin tiap ayat Al Qur'an dan hadits2 sahih akan jelas terlihat kebenarannya.
Tapi jika seseorang tidak meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT, dan tidak mengakui Muhammad SAW adalah benar Rasul Allah SWT, pastilah menganggap Islam itu hanya bualan dan penyesatan semata. Ini nyata terbukti di IFF ini :)

Anda bertanya "apakah anda menemukan perintah dari agama umat lain yg memberikan kewenangan kpd sesamanya manusia untuk mengadili manusia lain yg berani meninggalkan islam?".
Yang banyak diangkat dalam forum diskusi soal ini biasanya di Alkitab, Ulangan 13, khususnya ayat 6-10.
Kebanyakan saya temukan sanggahannya "ayat itu hanya berlaku bagi bangsa Israel (umat sebelumnya), tidak berlaku lagi sekarang", mohon maaf jika saya salah.
Bagaimana penjelasan dan pemahaman anda soal ini? :)
Ada teman saya yang berpendapat "Umat lain selain Islam saat ini maju, karena mereka meninggalkan agamanya (mengambil yang sesuai/enak2 saja dan mengingkari yang tidak sesuai). Sementara umat Islam saat ini mundur, karena mereka meninggalkan agamanya". Hmmm...mungkin ada benarnya juga, bagaimana menurut anda? :)
prisca wrote: ada sesuatu yg sangat menarik yg ingin sy bagi dgn anda...
kebetulan baru2 ini, sy sdg berinteraksi dengan forum lain seperti IFF..yg membahas ttg islam..
bedanya adl, IFF ini milik ex muslim yg ingin membagi wawasannya ttg islam yg sesungguhnya, dan netternya mayoritas menggunakan proteksi untuk melindungi jati diri yg asli..
sedang forum lain milik islam yg jg membahas islam, tp tdk mengijinkan penguakan seperti yg dilakukan di IFF, dan netternya tdk ada yg menggunakan proteksi seperti netter IFF..
apakah anda tahu kenapa?
di forum lain, kritis terhadap islam itu sebuah pelanggaran, dan admin tdk akan segan2 mereveal identitas anda yg berani2 bermain dgn islam kepada pihak berwajib(entah pihak yg mana)..
di forum ini, kritis terhadap islam perlu proteksi, karena perintah dari agama islam kpd org2 macam netter IFF..tdk ditemukan dr agama lain, hanya islam saja yg memilikinya.
anda bangga karena tdk ada yg menanggalkan islam?
tp anda lupa perintah islam yg mana yg mengacu pada respon umat yg anda utarakan.
Well, saya jujur tidak tahu pasti kenapa forum milik Islam itu tidak mengijinkan penguakan seperti yang anda lakukan di IFF, dan netternya tidak ada yang menggunakan proteksi seperti netter IFF :)
Opini saya, mungkin karena misi forum itu benar seperti yang anda sebutkan, hanya membahas Islam, dan ditujukan untuk umat Islam saja. Kalau IFF kan memang dipersilakan buat muslim-non muslim, memang IFF kan didedikasikan untuk itu, jadi apa masalahnya? Mungkin anda belum menemukan forum diluar IFF yang sesuai dengan misi anda :)
Disisi lain, di Indonesia kan memang tidak dibenarkan berbuat SARA (memicu perselisihan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). Ada undang2nya yang mengatur ini di Indonesia. Jadi kalau ada orang yang melanggar undang2 ini sudah pasti harus berhadapan dengan hukum.
Saya temukan di internet, bunyi pasal 28 ayat (2) UU ITE adalah:
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dan ancaman pidana dari Pasal 28 ayat (2) UU ITE tersebut diatur dalam Pasal 45 ayat (2) UU ITE yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah).

Itulah undang2 yang berlaku di Indonesia, dan pelanggaran atas undang2 itu ada ancaman hukumnya, dan harus mempertanggungjawabkannya.
Siapapun itu, muslim atau non muslim, yang melanggar UU ini, dan anda terganggu karenanya, silakan dilaporkan ke pihak berwajib :)

Saya yakini umat Islam diperintahkan untuk hidup berdampingan dengan umat agama lain, apapun itu agama atau kepercayaannya, asalkan tidak menyerang dan memerangi kami :)
Silakan anda beribadah sesuai agama dan kepercayaan anda, saya tidak mengganggu anda.
Dan ijinkan saya beribadah sesuai agama dan kepercayaan saya, dan mohon anda tidak mengganggu saya.
Kira2 seperti itulah keyakinan saya :)

Allah SWT memerintahkan itu dalam Al Qur'an surah Al-Kafirun:
[109:1] Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
[109:2] Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
[109:3] Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
[109:4] Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
[109:5] dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
[109:6] Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
Ajaran Islam itu indah bukan? :)

Saya juga ingin memberi anda bahan untuk direnungkan, terkait akal budi dan hati nurani, dan terkait kebenaran universal :)
Pemahaman saya soal keyakinan anda, anda meyakini bahwa akal budi dan hati nurani adalah pegangan utama anda dalam menjalani hidup ini, dan menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Benar begitu ya?
Dan nilai baik atau buruk, benar atau salah, ini dihasilkan oleh pertimbangan hati nurani, selain oleh akal budi, dan logika saya seharusnya kebenaran yang dihasilkan oleh hati nurani ini bersifat universal secara kosmis, berlaku untuk siapapun, atau apapun di alam semesta ini, benar begitu?
Saya memfikirkan ke-universal-an kebenaran hati nurani ini, benarkah se-universal itu?
Bagaimana jika ada seseorang yang berdasar perenungan hati nuraninya menyatakan benar, tapi ada orang lain yang dengan hasil perenungan hati nuraninya menyatakan salah? Kebenaran hati nurani siapa yang boleh diterima? :)

Saya ambil contoh di realita kehidupan modern saat ini. Anda pasti pernah mendengar kabar adanya pernikahan sesama jenis di belahan bumi lain, dan itu legal, dan direstui oleh tokoh agamanya, dan dinyatakan pernikahan itu sah.
Saya yakin, bagi 2 orang yang berjenis kelamin sama itu, dan bagi tokoh agama itu, pernikahan sejenis itu adalah benar dan baik. Saya yakin hal itu dibenarkan oleh akal budi dan hati nurani mereka. Pertanyaan saya adalah, apakah akal budi dan hati nurani anda juga menerima kebenaran itu?
Contoh lain, kaum nudist, yang legal secara undang2 di negara bagian mereka, dan mereka secara sadar (tanpa malu) memperlihatkan seluruh auratnya kepada orang lain sebagai ekspresi kebebasan yang mereka idam2kan (mohon maaf, saya tidak bisa membedakan kelakuannya dengan binatang).
Saya yakin tingkah laku mereka itu dinilai baik dan benar oleh akal budi dan hati nurani mereka, juga oleh pembuat undang2 di negara bagian mereka.
Apakah kebenaran akal budi dan hati nurani ini universal sama dengan akal budi dan hati nurani anda?

Jika ada perselisihan kebenaran akal budi dan hati nurani antar manusia ini, kepada apa atau siapa anda mengembalikan pedomannya? :)

Apakah memang benar akal budi dan hati nurani ini adalah kebenaran mutlak? Ataukah ada agama dari Tuhan Yang Maha Mengetahui, yang harusnya meluruskan kesalahan2 pemahaman ini?
Lalu apakah anda tetap bertahan dengan keyakinan kebenaran akal budi dan hati nurani anda, bagaimana jika Tuhan anda memerintahkannya berbeda?

Mohon maaf, sekedar pertanyaan2 kecil yang terfikir di benak saya yang mungkin bisa jadi bahan untuk kita renungkan :)
prisca wrote: Semoga anda tdk menutup hati anda selagi berdiskusi dgn saya. dan tdk menutup mata dari kenyataan yg jelas tertulis dalam literature agama yg anda pegang.
InsyaAllah, saya hanya manusia biasa yang belajar dan belajar untuk pemahaman saya.
Semoga Tuhan Yang Maha Luas IlmuNya memberi pencerahan kepada kita semua :)
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@prisca:
prisca wrote: hi sdr Subhanallah, semoga anda dan keluarga selalu sehat meskipun bnyk aktivitas menjelang hari raya.
saya harap anda tidak salah paham, disini kita sama2 berdiskusi bertukar pikiran membagi pengetahuan atas keyakinan yg kita yakini kebenarannya dalam islam. tidak ada yg lbh atau kurang, semuanya sama. yg membedakan hanyalah bagaimana kita mengfungsikan organ2 kita untuk menilai suatu ajaran dari sebuah agama yg resmi dikumandangkan sejak 1400thn yg lalu. ok.. :yawinkle:
Terima kasih rekan Prisca :)
Alhamdulillah, saya sehat, dan semoga anda juga sehat bugar dan tidak ada halangan apapun dalam beraktivitas :)
prisca wrote: pemikiran nonmuslim terhadap muslim..
sepertinya anda salah jk anda berharap untuk mengetahui pandangan nonmuslim terhadap muslim melalui forum ini sdr Subhanallah. Karena forum ini bukan untuk mengkritisi muslim, tetapi kritis terhadap ajaran2 Islam.
Mungkin anda bisa membaca bhw forum ini mempunyai slogan yg berbunyi "We are against hate not faith". sy pribadi merasa muslims are innocent.
Tak apalah rekan Prisca :)
FFI adalah salah satu site yang bisa saya temukan di internet, dan banyak ilmu yang saya dapatkan, sedikit banyak saya jadi paham tentang pandangan non muslim terhadap muslim, dan sebaliknya :)
prisca wrote: menyampaikan pemilkiran dan pemahaman islam..
inilah yg diharapkan oleh netter2 di forum ini, untuk anda menyampaikan pemikiran dan pemahaman anda melalui tulisan2 anda. namun, netter disini juga punya harapan yg sama, bhw anda juga akan membaca dan merenungkan tulisan2 netter2 IFF. Sekedar mengingatkan sdr Subhanallah, bukan hanya mengandalkan niat dan isi kepala saja, tetapi juga hati anda.
Oh iya rekan Prisca, saya membaca dan berusaha memahami tulisan2 netter2 IFF kok :)
Saya renungkan dengan hati, tapi sekali lagi, sesuai posting saya sebelumnya, saya menempatkan Al Qur'an dan Al Hadits diatas ilmu saya yang sedikit ini. Jadi semua informasi akan saya cross check lagi dengan pedoman2 dari Allah SWT dan Rasulullah SAW :)
prisca wrote: cuma tradisi..bersimpuh minta maaf..
saya sangat trtarik dengan tradisi ini sdr Subhanallah, dan saya mengapresiasi tindakan2 wujud cinta terhadap orang tua.
yg menjadi pertanyaan sya adalah, bagaimana jk orang tua anda adl org yg murtad.. statement dari seorang muslim ber'ID "Patah Salero" pernah mernggetarkan hati saya dgn pernyatannya bahwa jk orang tuanya murtad dan harus (maaf)dibunuh, sdr PS memberikan lampu hijau.
bagaimana dengan anda? apabila orang tua anda murtad? apakah anda masih akan bersimpuh memohon maaf? masihkah anda menyertakan nama22 mereka dalam doa2 anda?
Hmmmm...saya memang tidak pernah berandai2 jika orang tua saya murtad, dan alhamdulillah memang orang tua saya tidak murtad.
Di pengandaian saya, kalaulah saya sebagai anak terhadap orang tua yang murtad, saya akan berusaha mengingatkan beliau atas kebenaran ajaran2 Islam, barangkali beliau terlupa.
Meskipun saya tidak diperintahkan untuk mengislamkan orang lain, tapi di hati kecil saya, pasti saya tidak bisa menerima kenyataan kalau kelak orang tua saya akan masuk neraka. Saya menyayangi mereka, dan kalau bisa saya mencegah mereka dari api neraka.
Bagi saya perintah bunuh itu adalah bagi orang2 murtad yang berbalik memerangi Islam, dengan tangan2 mereka.
Dan jika orang tua saya memerangi Islam, dengan tangan2nya, saya pasti akan berusaha mencegahnya, dengan tangan2 saya.
Saya tidak yakin apakah saya punya cukup nyali untuk membunuh mereka, dan mungkin karena itu saya berdosa karena tidak mematuhiNya, tapi saya akan selalu berdoa kepada Allah SWT, memohonkan ampun dan memohonkan hidayahNya bagi kedua orang tua saya.
Itu hanya pengandaian saya, dan semoga itu tidak menjadi kenyataan, semoga Allah SWT selalu membimbing dan menunjuki keluarga kami jalan yang benar :)
prisca wrote: undur diri temporarily..
silahkan sdr Subhanallah, setiap orang punya kegiatan, setiap orang punya tanggungjawab, sekiranya untuk menunjukkan bakti kepada Sang Pencipta adl dengan menunjukkan kasih terhadap org2 disekitar kita trlbh dulu. kami pasti akan menunggu anda untuk berbagi ilmu. :yawinkle:
meskipun saya tahu bagi anda, doa2 dari nonmuslim atau kpd nonmuslim tdklah berlaku dan berguna.
tp saya percaya bhw Sang Pencipta bukanlah Pencipta yg pilih kasih hanya mau menerima doa dari manusia dalam kotak tertentu saja, sehingga saya pun memberanikan diri untuk berdoa, semoga berkat melimpah bagi anda dan keluarga, ditajamkan akal dan hati untuk menilai dan menemukan serta menerima kebenaran yg hakiki.
Terima kasih banyak rekan Prisca, baru terasa sudah begitu lama saya tidak membalas posting anda.
Sekali lagi saya mohon maaf, dan saya sangat menghargai kesabaran anda :|
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@usmanabdullah:
usmanabdullah wrote: baiknya kita beri kesempatan kepada bung subhan untuk melakukan ritual lebarannya...
...
Terima kasih banyak Bung, mohon maaf baru menjawab :)
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@JANGAN GITU AH:
JANGAN GITU AH wrote: terima kasih kembali, bung!
semoga tetap bertahan seperti itu pada post-post berikutnya...
saya sangat menghargainya :supz:
InsyaAllah :)
JANGAN GITU AH wrote: jangan khawatir, bung
semua post anda nantinya akan dibaca oleh member ffi
jangan khawatir, bung
semua post anda nantinya juga akan dicermati, lihat saja rekan-rekan yang lain sudah merespon anda. tentu respon seperti itu datang dari perenungan, pertimbangan sepenuhnya. Tidak mungkin kan sebuah respon timbul kalau bukan melalui semuanya?
tetapi mohon maaf bila semua respon tersebut kurang atau tidak seperti yang anda harapkan, ini diskusi.
diskusi tidak selamanya harus menjadikan kita semua memiliki pemahaman yang sama dalam memandang segala sesuatu.
tetapi salah satu tujuannya agar kita dapat mengenal pemikiran orang lain yang tidak sepihak dengan kita beserta alasan-alasan mengapa orang lain berbeda pemikiran dengan kita.
utamanya dalam Islam, sudah barang tentu terdapat gap antara muslim dan non muslim dalam memandang Islam. Muslim terikat dengan sistem dogma yang diajarkan Islam sementara di pihak kami, non-Muslim, kebebasan atas dogma Islam menjadikan kami lebih berani berfikir tentang Islam dari sudut pandang berbeda. Sebagai seorang Muslim, adalah perlu bagi Anda untuk mengenal lebih jauh pemikiran kami--sebagaimana pula telah Anda utarakan dalam post Anda terakhir itu--membandingkannya dengan pemahaman Anda. Apabila Anda merasa ada yang tidak tepat, mari kita bicarakan bersama, tentu dengan kepala dingin.
Syukurlah kalau posting2 saya dihargai, ternyata cukup capek juga nulisnya hehe :)
Terima kasih Bung, saya paham, namanya juga diskusi, tidak harus tercapai kesamaan pendapat, bisa saja sepakat untuk tidak sepakat :)
JANGAN GITU AH wrote: tepat seperti yang Anda katakan, di sinilah kami dapat membicarakan Islam dengan pandangan yang berbeda dengan Muslim. Di luar forum seperti ini, Anda harus maklum, kami tidak dapat berbicara bebas mengingat faktor emosional muslim seringkali mengejutkan. Tidak jarang kalimat-kalimat tekanan yang meneror yang dilontarkan Muslim. Terlebih sikap Muslim yang kurang menghargai kehidupan non-musliim menghalangi kami untuk berbeda pendapat di hadapan Muslim. Di dunia real, jika ada sebuah keluarga non Muslim mengadakan ibadah kelompok di rumah mereka, tidak jarang mereka "direcoki", bahkan sampai ada yang menimpuki rumah mereka dengan batu atau kotoran. Ini pengalaman real di berbagai tempat. Padahal yang seperti itu kan urusan internal keyakinan non-Muslim, dan itu pun diributkan! Bagaimana jika kami berbicara menyerempet Islam, wah...tidak terbayangkan, bisa jadi rumah kami dibakar... :lol:
Saya kira, anda juga harus maklum, kalau tudingan2 jelek kepada siapapun bisa menimbulkan emosional dan pertikaian, tidak hanya umat muslim :)
Di luar sana saya sarankan anda memang jangan berbicara sebebas di sini, kepada umat manapun, karena seperti yang saya kutip di posting sebelumnya, di negara ini ada UU tentang SARA, bahkan lewat media online bisa terjerat UU ITE. Gak usahlah menyusahkan diri sendiri :)
JANGAN GITU AH wrote: selamat perjalanan Bung Subanallah, semoga keluarga yang Anda kunjungi turut bersukacita bersama sukacita Anda di Hari Raya Idul Fitri ini
Saya pun tidak lupa mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk Anda dan Keluarga!
Terima kasih Bung :)
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@qprim:
subhanallah wrote: Dari situ, subhanallah, saya temukan Islam itu HARUSNYA sangat mulia, jauh lebih mulia daripada kita melihat bagaimana kebanyakan orang Islam saat ini mengamalkannya.
Sungguh Islam itu HARUSNYA benar menjadi rahmat bagi seluruh alam, orang Islam itu HARUSNYA mengayomi siapa saja, tidak hanya manusia, kepada binatang pun atau apapun itu ada adab2nya. Bahkan kepada orang2 yang nyata2 memerangi Islam, ada caranya, ada adabnya, tidak asal2an kita memberantasnya.
Kemuliaan Islam ini akan tampak jika kita benar2 menjalankan apa yang sudah diperintahkan Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW, dengan benar2 ikhlas dan berserah diri padaNya.
qprim wrote: Maaf sebelumnya, tapi keliatannya saya akan menambah PR anda, sdr. subhannalah.
kenapa pakai kata2x HARUSNYA? Apakah yang terlihat saat ini adalah pengamalan islam yang tidak seHARUSNYA?
Anda mau bilang bahwa mayoritas umat Islam sekarang mengamalkan ajaran islam yang tidak seHARUSNYA? Apa dasar referensi yang anda gunakan?
Jika berkenan, tolong cantumkan link dari referensi2x yang anda gunakan untuk mendukung pernyataan anda di atas.
Ya begitulah pandangan saya pada umat Islam saat ini, ada yang menjalankan Islam secara lurus, tapi sedikit. Lebih banyak saya jumpai orang Islam yang "melanggar" ketentuan2 dalam Islam itu sendiri.
Satu contoh kecil, kami diperintahkan Allah SWT dalam QS Al-'An'am ayat 152:
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
Jika kita perhatikan, berapa banyak anda temukan pedagang muslim di pasar2 yang mengurangi timbangannya untuk menambah keuntungan?
Bukankah Allah SWT sudah jelas2 memerintahkan untuk menyempurnakan takaran dan timbangan dengan adil?
Saya pernah menyaksikan perniagaan di kota Mekkah, kebetulan saya membeli sesuatu, katakanlah makanan untuk oleh2, di sebuah supermarket disana.
Saya perhatikan pelayannya melayani permintaan saya, memasukkan ke kantong plastik, kemudian ditimbang dengan timbangan digital, dan menunjukkan angka persis sama seperti yang saya minta (dengan .00 di belakang koma).
Setelah itu, sebelum pelayan itu mengikat kantong plastik itu, dia mengambil sejumput lagi makanan/barang itu, dan menambahkan ke kantong plastik saya. Berarti jika ditimbang lagi ada sedikit angka tambahan di belakang koma.
Subhanallah, saya perhatikan pelayan2 yang lain juga melakukan hal yang sama kepada pelanggannya, mungkin memang itulah kebijakan supermarket tsb. Husnudzon saya karena pemiliknya ingin bersedekah atau takut kepada Allah SWT jika timbangannya kurang (sesuai ayat tadi).
Saya bayangkan, kapan umat Islam Indonesia akan melakukan praktek2 perdagangan semacam ini?
Jika nanti suatu saat pedagang muslim Indonesia melakukan seperti ini, betapa nikmatnya anda tinggal di antara mereka :)

Di ayat itu juga diperintahkan agar kita berlaku adil, kendatipun kepada kerabat sendiri.
Jika seluruh hakim muslim di Indonesia melakukan perintah Allah SWT itu, dan juga seluruh pemimpin2 muslim Indonesia mengamalkannya, bayangkan betapa nikmat dan sejahteranya hidup di tengah2 mereka :)
Inilah, saya berharap kondisi ini suatu saat akan terwujud, saya coba mulai dari diri saya sendiri dan keluarga saya, semoga Islam bisa dirasakan sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, semua mahkluk, kesejahteraan bagi seluruh muslim dan non muslim, memang seperti itulah seHARUSnya :)
qprim wrote: Oiya, silahkan gunakan waktu anda sesuka dan sebebas hati. Itu sepenuhnya hak anda. Tak apalah kami2x menunggu agak lama. Rasanya semua netter di sini juga punya kesibukan masing2x dan nggak nongkrong 24 jam di forum ini. Silahkan berlibur...... :rock:
Terima kasih Bung :)
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@sundamurtat:
subhanallah wrote: Saya salut kepada anda yang mau memenuhi "tantangan" saya, dan itu membuktikan bahwa anda tidaklah se"buta huruf" dugaan saya, maaf :)
Saya usulkan kepada Bung Moderator, untuk bisa menyediakan satu ruang khusus untuk ayat2 baru ini, dan disandingkan dengan ayat2 Al Qur'an.
Semoga itu nanti akan menjadi "prasasti" FFI, serta dikenang sepanjang masa.
sundamurtat wrote: katanya saya cuma disuruh membuat satu ayat saja serupa quran, kok anda jadi minta macem2?? [-X
Permintaan tambahan itu untuk Bung Moderator kok :)
Bukankah memang ayat2 yang anda buat untuk menandingi ayat2 Al Qur'an? Kita uji saja disini, sekian tahun lagi dari sekarang, mungkin sampai generasi anak-cucu kita atau setelahnya, sedahsyat apa dibandingkan ayat2 Al Qur'an yang diimani jutaan orang sejak lebih dari 1400 tahun yang lalu :)
Bagaimana Bung Moderator?
subhanallah wrote: Dan kalau ada ayat2 yang sifatnya "ramalan masa depan" yang untuk saat ini kita belum terfikir sedikit pun (sayangnya di ayat2 anda belum ada), seperti di Al Qur'an juga banyak ayat2 seperti itu, kita lihat saja nanti.
sundamurtat wrote: Wekk?? memangnya di alquran ada?? coba dong tunjukkan salah satu, nanti kita bahas..
Well, berita masa depan yang jauh dari sekarang adalah berita tentang hari pengadilan, surga, neraka, kondisi2 di dalamnya, dsb.
Kita buktikan kelak pada masanya, apakah cocok apa tidak :)
Apakah anda punya "wahyu" lain tentang kondisi bagaimana manusia setelah mati nanti? Apa lagi yang akan dilaluinya, ataukah setelah mati ya sudah selesai? :)
Ramalan masa depan dalam jangka waktu dekat contohnya di QS Al-Fath:27 :
[48:27] Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.
Ayat itu turun sebelum penaklukan kota Mekkah, artinya umat Islam waktu itu masih belum merasakan kondisi yang disebutkan dalam ayat ini.
Dan kondisi itu nyata terjadi setelah penaklukan kota Mekkah, bahkan sampai sekarang, umat Islam bebas dalam melaksanakan ibadah Haji, dimana diwaktu ayat ini turun masih dalam situasi perang antara umat muslim dan kafirin Quraisy, dan kemenangan belum ketahuan di pihak siapa.
Janji Allah SWT benar2 terbukti :)
Dan bagaimana pendapat anda tentang ayat2 Allah SWT dalam QS Fussilat 52-53 ini?
[41:52] Katakanlah: "Bagaimana pendapatmu jika (Al Quran) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?"
[41:53] Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
Bukankah ilmu pengetahuan modern telah banyak membuktikan kebenaran2 dalam Al Qur'an itu?
Katakanlah hanya salah satu saja pembuktiannya yang masuk akal anda, apakah anda tetap mengingkari kebenaran bahwa Al Qur'an adalah dari Tuhan?
Ingatlah ayat2 ini turun lebih dari 1400 tahun yang lalu, apakah mungkin seorang Muhammad sepintar itu menciptakannya? :)
sundamurtat wrote: Ramalan Mama Lauren : dia melihat tahun 2013 sangat gelap, tidak terlihat apa2 -->orang2 menerjemahkan sebagai kiamat, ternyata mama lauren meninggal sebelum 2013 .. ini namanya cocokmology..
Untungnya belum ada yang mengangkat Mama Lauren sebagai seorang nabi :)
sundamurtat wrote: HoaX, bualan, dan cocokmology typical muslim, sudah banyak dibahas sanggahan mukjizat quran tuh.. Contohnya silakan masuk, baca2 dari awal sampai akhir, dan silakan ikut nimbrung di sini:
[a="hitungan-tahun-menurut-alquran-t36017/"]hitungan-tahun-menurut-alquran-t36017/[/a]
[a="definisi-langit-di-qur-an-adalah-atmosfer-t49980/"]definisi-langit-di-qur-an-adalah-atmosfer-t49980/[/a]
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2926
Lain waktu coba saya singgah :)
subhanallah wrote: Dan makna mendalamnya dari ayat2 baru ini mungkin juga perlu kita diskusikan :)
sundamurtat wrote: Anda harus beriman dulu kepada saya, baru bisa mendalami makna dari ayat2 yang saya buat.. Kalau anda tidak beriman pada saya, percuma saja.. Yang keluar dari mulut anda pastilah pendustaan semata.
eh, owoh baru saja mengirimkan wahyu pada saya:
"Dan ketahuilah yaa Sundamurtat, akan ada orang-orang yang tidak puas dengan satu kabar gembira dan peringatan saja. Maka katakanlah : "sesungguhnya orang-orang yang percaya dan sabar (atasnya) akan diberikan kemuliaan dari Tuhan mereka".
Kita tahu bahwa Tuhan akan membekali Nabi/Rasul utusannya dengan suatu mu'jizat, sebagai bukti bahwa dia benar utusanNya.
Apakah mu'jizat anda sebagai bukti kenabian dari Tuhan anda? :)
subhanallah wrote: Bung Sundamurtat, saya merasa masih ada uneg2 lain lagi bagi anda yang belum tersampaikan.
...
sundamurtat wrote: uneg2 saya, silakan masuk ke sini, baca2 dari awal sampai akhir, dan saya harap anda ikut nimbrung dan jangan lari dari diskusi dengan alasan sibuk..
--Tentang absurdnya konsep Lauhul Mahfudz:
--Tentang kemanusiaan, perbudakan diperbolehkan tidak dalam islam??
--Tentang Syariah- Ekonomi, apa solusi muslim untuk sistem ekonomi dunia kalau uang kertas/riba itu haram walaupun sedikit..?
--Tentang Absurditas Perang dan kekerasan dalam islam
--Tentang Absurdnya syariah untuk perempuan
--Tentang Syariah-Halal/Haram babi
--Tentang Tauhid, konsep bagus tapi islam cacat memahaminya
--Tentang Kelucuan dan absurditas hadist2 muhammad
--Tentang Originalitas Quran??
...
Segitu saja dulu (dari sekian ribu thread FFI yg menarik), yang pasti saya tantang anda untuk menjawab dan menyanggah semua tuduhan FFI di thread2 tersebut, tanpa kecuali.
Seperti quran yg berani2nya menantang kafir untuk membuktikan kesalahan quran bahkan seayatpun, maka giliran anda (muslim) yg harus berani menyanggah SELURUH -- Saya ulangi : SELURUH tuduhan FFI. Artinya jika ada SATU, saya ulangi: JIKA ADA SATU SAJA tuduhan FFI yang tidak berhasil anda sanggah, maka maha Benar FFI dan maha kacrut owoh subhanahuwataala anda..
Lain waktu coba saya singgah :)
Kenapa tantangan anda hanya jika ada SATU, saya ulangi: JIKA ADA SATU SAJA tuduhan FFI yang tidak berhasil saya sanggah, kemudian anda mengklaim maha Benar FFI? :)
Artinya, jika total tuduhan adalah X, dan saya tidak bisa menyanggah 1 saja, berarti ada sejumlah X-1 bisa saya sanggah, kenapa anda tetap menganggap FFI maha Benar dengan 1 itu saja?
Dalam logika anda, apa artinya sejumlah X-1 yang bisa saya sanggah, dan sejumlah X-1 itu berarti benar, tidak ada artinya bagi anda? :)
Semoga lain waktu saya sempat membaca2 thread yang anda sarankan, cukup menarik :)
User avatar
subhanallah
Posts: 55
Joined: Fri Aug 31, 2012 1:01 am

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by subhanallah »

@Brawijaya V:
Brawijaya V wrote: Yahh... Mungkin di mata muslim Muhammad tidak pernah berbohong.. Tapi perlu diketahui, satu batu sandungan terbesar bagi saya pribadi ketika mencoba mengerti tentang pengajaran Islam dan yang membuat saya mundur teratur adalah allah swt yang menyamarkan wajah seseorang sehingga menyerupai Isa sehingga Isa yang asli selamat dan si orang malang itu akhirnya dibunuh di kayu salib. Di kisah ini jelas sekali terlihat betapa allah tega mengorbankan seseorang (betapa pun jahatnya orang itu), sekaligus menyesatkan orang-orang lain, termasuk para pengikut Isa yang tulus dan tidak bersalah. Dan sekarang, allah (jika ada) mellihat kenyataan hasil penyesatannya, mereka yang percaya bahwa Isalah yang dibunuh di kayu salib jumlahnya jauh melebihi mereka yang mengikuti al quran.

Nah, kalau sudah begitu, jika allah sendiri menjadi penyesat (yang berarti menipu demi kepentingannya sendiri dan mengorbankan orang lain), apa jaminan bahwa mengikutinya akan aman dan terbebas dari kesesatan? Apa jaminan bahwa para pengikut al quran tidak sedang disesatkan? Bagaimana kita tahu bahwa janji-janji allah itu adalah benar dan bukan janji palsu? Apa tanggung jawab allah terhadap mereka yang disesatkannya sehingga menjadi percaya bahwa Isalah yang disalib?

Maaf, pertanyaan ini tidak pernah saya dapatkan jawaban yang memuaskan, dan saya jadi tidak yakin akan kebenaran janji allah. Tidak penting bagi saya si Muhamad itu pernah berbohong atau tidak, tetapi saya sangat terganggu ketika tahu bahwa justru si allah lah yang menjadi penyesat, allahlah yang justru tega menipu pengikut nabinya sendiri.... It's better for me to become an atheist than moslem....
Bung Brawijaya V, coba kita baca arti QS An-Nisa':157 (seperti yang anda maksud) berikut ini:
[4:157] dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Jelas kan siapa yang disesatkan Allah SWT? Apakah Allah SWT menyesatkan para pengikut Isa yang tulus dan tidak bersalah? Jelas bukan kan? :)
Allah SWT menyesatkan musuh2nya yang berusaha membunuh Isa AS, dan itu bentuk perlindungan Allah SWT bagi RasulNya.
Coba kita baca urutan ayat ini dari sebelumnya supaya lebih jelas maknanya:
[4:150] Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),
[4:151] merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.
[4:152] Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[4:153] Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata". Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami maafkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata.
[4:154] Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: "Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud", dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh.
[4:155] Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami tertutup". Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.
[4:156] Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),
[4:157] dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
[4:158] Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[4:159] Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.
Jelas bukan, bahwa konteks ayat2 ini adalah tentang kaum terdahulu yang tidak patuh bahkan memerangi Rasul2 Allah SWT.
Allah SWT sudah memperingatkan dan menyampaikan bukti2 melalui RasulNya, tetapi umat itu tetap mengingkariNya dan sesat karenanya.
Apakah anda masih memandang Allah SWT menyesatkan umatNya? :)
User avatar
sundamurtat
Posts: 730
Joined: Fri Apr 06, 2012 10:50 am
Location: Bandung - calon Israel Van Java

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by sundamurtat »

subhanallah wrote: Permintaan tambahan itu untuk Bung Moderator kok :)
Bukankah memang ayat2 yang anda buat untuk menandingi ayat2 Al Qur'an? Kita uji saja disini, sekian tahun lagi dari sekarang, mungkin sampai generasi anak-cucu kita atau setelahnya, sedahsyat apa dibandingkan ayat2 Al Qur'an yang diimani jutaan orang sejak lebih dari 1400 tahun yang lalu :)
Bagaimana Bung Moderator?
maaf Bung Subhanowoh, tantangan anda semakin lucu dan naif. Saya tidak mengakui saya nabi dan ayat yg saya buat berasal dari Tuhan.. Tapi saat itu saya buat atas tantangan muhammad untuk membuat SATU saja ayat serupa quran, dan lebih dari SATU sudah saya buat. Kalau masalah hebat atau tidaknya itu relatif dan subjektif. Yang membuat quran diimani oleh jutaan orang bukan semata atas kehebatannya, tapi lebih karena suatu pola moral dan sosial yang dibentuk (dan bisa jadi dipaksa).. Akan panjang membahasnya, sebagai contoh, apakah anda sudah mensurvey org2 muslim, sebanyak apa yg sudah pernah khatam dan memahami seluruh ayat dalam alquran sehingga bisa mempertanggungjawabkan ucapannya bahwa dia tidak meragukan alquran sedikitpun? Dan tanya bagi yang belum tapi percaya, kenapa bisa dia percaya begitu saja?? Kalau yg jujur pada hati sendiri seperti saya akan murtad dan disebut kafir.. Kafir itu hina, tidak bermoral dan masuk neraka, mana ada muslim yg mau dihina tidak bermoral dan bangga dijebloskan ke neraka. THINK..

Apakah anda pernah membaca ayat yang dibuat Lia Eden? coba cari, dan saya rasa polanya tidak terlalu berbeda jauh dengan Quran, lalu kenapa anda tidak mengakuinya hanya karena quran sudah lebih duluan mengklaim tidak ada nabi lagi setelah muhammad?

Saya terus terang menganggap muhammad dan qurannya memang hebat sehingga bisa diimani miliaran orang di dunia ini. Tapi sayangnya bukan itu tolok ukur saya untuk membuat saya mengakui keduanya merupakan kebenaran mutlak. Saya tak bilang muhammad hebat adalah kebetulan, tapi dalam konteks akan ada suatu sosok manusia paling berpengaruh di dunia itu mau tidak mau harus dan pasti ada. Entah itu muhammad, kalau muhammad tidak pernah ada, mungkin Gandhi barangkali, atau jika semuanya tidak ada, sayalah mungkin yang paling berpengaruh.
Ibaratnya Usain Bolt memegang rekor dunia lari 100 meter saat ini dengan catatan waktu 9,58 detik. Jika Usain Bolt tidak ada, barangkali yg menjadi tercepat itu adalah Tyson Gay dengan 9.69 detik. Bisa jadi sampai 1000 tahun ke depan rekor tersebut tidak akan terpecahkan, namun apakah kita akan mematok angka 9,58 itu tidak akan bisa terpecahkan lagi?
Dan satu hal paling hebat dari muhammad adalah justru karena klaim dia bahwa tidak akan ada nabi lain setelah dia. Itu saja sudah cukup menutup kemungkinan orang2 yg bisa jadi bunya bibit yg akan lebih hebat dari dia, tapi belum apa2 saja pasti sudah diberangus dan dituduh sesat dan menistakan. :rolleyes:

subhanallah wrote: Well, berita masa depan yang jauh dari sekarang adalah berita tentang hari pengadilan, surga, neraka, kondisi2 di dalamnya, dsb.
Kita buktikan kelak pada masanya, apakah cocok apa tidak :)
Apakah anda punya "wahyu" lain tentang kondisi bagaimana manusia setelah mati nanti? Apa lagi yang akan dilaluinya, ataukah setelah mati ya sudah selesai? :)
Ramalan masa depan dalam jangka waktu dekat contohnya di QS Al-Fath:27 :


[48:27] Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.


Ayat itu turun sebelum penaklukan kota Mekkah, artinya umat Islam waktu itu masih belum merasakan kondisi yang disebutkan dalam ayat ini.
Dan kondisi itu nyata terjadi setelah penaklukan kota Mekkah, bahkan sampai sekarang, umat Islam bebas dalam melaksanakan ibadah Haji, dimana diwaktu ayat ini turun masih dalam situasi perang antara umat muslim dan kafirin Quraisy, dan kemenangan belum ketahuan di pihak siapa.
Janji Allah SWT benar2 terbukti :)
boleh deh... Walaupun saya lebih melihatnya seperti suatu sumpah penyemangat saja. Seperti sumpah palapa, walaupun tertatih2 nusantara ini dicabik2, akhirnya terbentuk juga NKRI. Saya menganggap itu tak lebih dari perjudian muhammad, jika dia tak sanggup menaklukan mekkah tamatlah ia, seperti Napoleon yang sesumbar menaklukkan Kremlin di saat rasa frustasi Napoleon dalam melawan penyakit, kelaparan, dan kedinginan, yang dialami oleh pasukannya, Kavaleri compang-camping, dan banyak kuda yang mati.
Dan, janjinya terpenuhi.. :-k kalau tidak terpenuhi, ya saat itu juga Napoleon hancur.. Dan saya rasa itu jugalah yang akan terjadi pada muhammad kalau dia tidak bisa menaklukkan mekkah, islam sudah lama tinggal nama.
subhanallah wrote:Dan bagaimana pendapat anda tentang ayat2 Allah SWT dalam QS Fussilat 52-53 ini?
[41:52] Katakanlah: "Bagaimana pendapatmu jika (Al Quran) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?"
[41:53] Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

Bukankah ilmu pengetahuan modern telah banyak membuktikan kebenaran2 dalam Al Qur'an itu?
Katakanlah hanya salah satu saja pembuktiannya yang masuk akal anda, apakah anda tetap mengingkari kebenaran bahwa Al Qur'an adalah dari Tuhan?
Ingatlah ayat2 ini turun lebih dari 1400 tahun yang lalu, apakah mungkin seorang Muhammad sepintar itu menciptakannya? :)
Anda ngelindur ya?? apa hubungannya ayat itu dengan ilmu pengetahuan modern?? Kalau perihal "Tuhan" maha kuasa dan kehebatannya terlihat di seluruh alam semesta ini mah semua agama juga begitu adanya keyakinannya, bukan monopoli Owoh atau bukan Owoh semata..
subhanallah wrote:Untungnya belum ada yang mengangkat Mama Lauren sebagai seorang nabi :)
karena mama lauren ga oportunis, gak kayak muhammad..
subhanallah wrote: Lain waktu coba saya singgah :)
Boleh bangeett.. ditunggu ya, satu persatu...
subhanallah wrote: Dan makna mendalamnya dari ayat2 baru ini mungkin juga perlu kita diskusikan :)

"sundamurtat":
Anda harus beriman dulu kepada saya, baru bisa mendalami makna dari ayat2 yang saya buat.. Kalau anda tidak beriman pada saya, percuma saja.. Yang keluar dari mulut anda pastilah pendustaan semata.
eh, owoh baru saja mengirimkan wahyu pada saya:
"Dan ketahuilah yaa Sundamurtat, akan ada orang-orang yang tidak puas dengan satu kabar gembira dan peringatan saja. Maka katakanlah : "sesungguhnya orang-orang yang percaya dan sabar (atasnya) akan diberikan kemuliaan dari Tuhan mereka".
-------------------
Kita tahu bahwa Tuhan akan membekali Nabi/Rasul utusannya dengan suatu mu'jizat, sebagai bukti bahwa dia benar utusanNya.
Apakah mu'jizat anda sebagai bukti kenabian dari Tuhan anda? :)
tuh belum apa2 sudah terbukti bahwa ayat dari tuhan saya benar, pasti ada aja ada orang2 yg kepo minta pembuktian, minta mukjizat lah. Emangnya muhammad bisa membuktikan mukjizat yang dia punya? selain katanya, dan katanya?? malah bukankah dalam sejarah, muhammad ngeles malah ngancem ngancem dan tidak seketika itu juga memperlihatkan mukjizat ketika ditantang kafir?
QS 6:36-39 [36] Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati (hatinya), akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya-lah mereka dikembalikan.

37] Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”.

[38] Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.

[39] Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barang siapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus

38. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab
subhanallah wrote: Lain waktu coba saya singgah :)
Kenapa tantangan anda hanya jika ada SATU, saya ulangi: JIKA ADA SATU SAJA tuduhan FFI yang tidak berhasil saya sanggah, kemudian anda mengklaim maha Benar FFI? :)
Artinya, jika total tuduhan adalah X, dan saya tidak bisa menyanggah 1 saja, berarti ada sejumlah X-1 bisa saya sanggah, kenapa anda tetap menganggap FFI maha Benar dengan 1 itu saja?
Dalam logika anda, apa artinya sejumlah X-1 yang bisa saya sanggah, dan sejumlah X-1 itu berarti benar, tidak ada artinya bagi anda? :)
Semoga lain waktu saya sempat membaca2 thread yang anda sarankan, cukup menarik :)
saya cuma ngikutin logika quran anda saja, kenapa pula quran cuma menantang membuktikan untuk membuat SATU saja kesalahan quran, sehingga ketika tidak ada orang yg bisa membuktikan satu saja kesalahan quran, berarti seluruh quran menjadi benar dan tidak ada kontradiksinya sama sekali..

dan pada dasarnya kita harus tunduk pada teori IF Clause tentang kesempurnaan.. islam bilang quran dan islam sangat sempurna dan tanpa cacat, artinya harus dan mau ga mau harusmemenuhi rumus IF (A=true) and IF (B=true) and IF (C=true) ....... and IF (Z=true) THEN (SEMPURNA)
FFI mencoba menguji A sampai Z untuk membuktikan betapa sempurnanya islam, artinya jika satu saja tuduhan dari FFI entah itu A dan B, A Q dan W, atau hanya sekedar bagian F saja yang tidak bisa anda buktikan benar, ya resultnya adalah NOT SEMPURNA toh??
User avatar
prisca
Posts: 791
Joined: Sat Mar 23, 2013 7:28 pm

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by prisca »

subhanallah wrote:@prisca:
Oh, maafkan jika kata2 saya sebelumnya kurang jelas.
Tapi maksud saya, dan saya rasa terkesannya anda sudah tahu juga, bahwa pencipta Bung BhadrikaD adalah pencipta saya, dan juga pencipta anda. Dia Allah SWT.
prisca wrote: syukurlah jika anda percaya bahwa sdr BhadrikaD, anda dan saya mempunyai satu Pencipta, apapun anda menyebutNya.
bukan kurang jelas sdr, hanya ingin memastikan kita memiliki dasar pemikiran yg sama, meskipun saya menyebut namaNya tanpa tambahan tiga huruf capital dibelakang satu kata istimewa itu.
subhanallah wrote:Sebagai info tambahan bagi anda, dalam keyakinan saya, Tuhannya Nabi Isa AS (Yesus) juga sama dengan Tuhannya Muhammad SAW, Dia Allah SWT :)
Mungkin dasar pemikiran kita sama, tapi mungkin Tuhan yang kita maksud berbeda :)
saya setuju, kita punya dasar pemikiran yg sama, bahwa hanya ada satu Tuhan yg sejati, dan saya juga setuju bahwa Tuhan yg kita maksud berbeda.
saya tdk yakin isa yg anda maksud adalah Yesus yg sama yg saya kenal.
karena setahu saya, isa dan Yesus adalah dua sosok yg berbeda dan bertolak belakang, berlawanan.
Siapakah isa yg anda maksud, sdr Subhanallah? Yesus yg mana?
sebagai info tambahan saja, nama "Eashoa"/ "Yashua", bukanlah nama kosong tanpa tujuan, karena nama tersebut mengandung arti "savior", dan yg dilakukan oleh yg punya nama pun "menyelematkan",
jadi, lalu siapakah isa yg anda maksud? apa arti dan makna dari isa tersebut? bukankah nama isa itu juga nama yg diberikan oleh allah yg anda sembah? apa tujuan memberikan nama tersebut? apakah untuk "melakukan pemalsuan/penipuan"?

That they said (in boast) "We killed the Messiah Jesus the son of Mary, the Messenger of Allah"; - but they killed him not, nor crucified him, but so it was made to appear to them and those who differ therein are full of doubts, with no (certain) knowledge, but only conjecture to follow, for, of a surety they killed him not.
No, Allah raised him up unto Himself; and Allah is Exalted in Power, Wise.
(al-Qur'an 4:157-158)




prisca wrote: jk anda melihat bahwa mereka terkesan mencari kesalahan, sepertinya itu rasa yg normal jk kita menerima sebuah kritikan sdr Subhanallah... yg paling penting adalah sikap kita menanggapinya, apakah akan menganggap pemikiran yg tdk sejalan dengan apa yg kita pikirkan itu kita anggap sebagai bentuk negative outsider untuk kita, ataukah sebagai bentuk positif outsider untuk kita supaya menjadi berpikiran terbuka dan mulai membuka space untuk menelaahnya..

Akan menjadi pencerahan untuk pembaca IFF dan saya, jk anda dibalik kerendah'hatian anda yg telah banyak belajar dan menggali literature yg sesuai krn sentilan IFF yg anda anggap salah dan negative, bersedia memberikan penjelasan yg "masuk akal" dan "ilmiah"
Mohon maaf, tapi begitulah kesan yang saya dapatkan :)
Saya sendiri mencoba memahami bahwa netter2 IFF banyak mengkritik dan berpandangan negatif tentang Islam, hanya karena mereka belum tahu tentang Islam yang sebenarnya :)
adakah hal positif dalam islam yg bersifat universal, yg tdk hanya berlaku untuk kalangan sendiri namun untuk seluruh umat manusia?
Saya insyaAllah berfikiran terbuka, dan tidak memusuhi ataupun mendendam dengan hujatan dan ejekan2 di IFF ini, saya pandang itu sebagai kekhilafan saja.
Mohon maaf, sejujurnya saya lebih cenderung "kasihan" dengan para netter yang "tersesat" tentang pemahamannya atas Islam :)
Semoga, dengan segala keterbatasan ilmu saya, Allah SWT membimbing dan mengarahkan saya kepada pencerahanNya, dan saya sampaikan kepada anda semua. Semoga saya bisa memberi penjelasan yang "masuk akal" dan "ilmiah" dengan bantuan seluruh kawan dan referensi2 saya, terutama saya mohon bantuan Allah SWT :)
syukurlah jk anda berfikiran terbuka, jk demikian kita bisa berdiskusi secara jujur dan terbuka, bukan untuk menjatuhkan, tp untuk melihat kebenaran. :)

"kasihan" sdr Subhanallah? :) anda baik sekali.., tp saya dan anda hanyalah sama2 manusia, kita sama2 dibungkus darah dan daging. adakah anda bisa memutihkan/menghitamkan rambut saya? hanya Dia Sang Maha lah yg berhak mengasihani saya...
mungkin bagi anda, akan lebih tepat jika mengasihi..


subhanallah wrote: ...
Kebanyakan kita lalu menyebutnya iman yang membabi buta, karena berdasar iman itu trus diperintah apa saja mau.
prisca wrote: senang rasanya jk ternyata anda punya prinsip pemikiran yg demikian tentang arti dan makna sebuah iman.
subhanallah wrote: Kalau menurut saya, mungkin memang seperti itulah seharusnya yang dilakukan orang beriman, jika sudah yakin bahwa yang memerintahkan adalah benar Allah SWT ataupun Rasulullah Muhammad SAW, ya harus dituruti.
prisca wrote: sdr Subhanallah, saya harap anda tidak lupa dengan apa yg baru saja anda jelaskan kepada saya ttg apa itu iman yg membabibuta..
pada sesi sebelumnya anda mendefinisikan iman yg membabibuta dengan mengatakan diperintah apa saja mau, lalu disesi ini anda mendeklarasikan bahwa anda akan melakukan apa saja yg diperintahkan dari subjek terntentu...apapun harus dituruti?
Hmmm...sepertinya anda belum menangkap maksud saya, saya coba jelaskan lebih panjang semoga bisa lebih dipahami :)
Istilah "iman yang membabi buta", itu saya ambil dari istilah yang banyak digunakan di forum2 IFF.
netter disini mengatakan iman islam membabi buta, karena hanya orang yg mengimani islam saja yg akan rela membunuh sesama manusia untuk membuktikan keimanannya saudara.. saya kira itu tdk berlebihan, jk anda mau melihat kejadian/ peristiwa yg khususnya diekspos di forum ini baik di Ina maupun dunia.
Saya katakan di posting saya sebelumnya "Kebanyakan kita lalu menyebutnya iman yang membabi buta", maksud saya kebanyakan dari kita, tidak semuanya, dan saya bukan termasuk yang menyebutnya "iman yang membabi buta".
Mungkin begini cara saya beriman tentang Islam.
Pertama, saya meyakini bahwa Muhammad SAW jujur, sejak mudanya sampai menjadi Rasul, dan sampai beliau wafat, beliau konsisten dengan kejujurannya.
Kedua, saya meyakini bahwa pernyataan beliau sebagai Rasul Allah SWT adalah benar, karena beliau pasti jujur juga saat menyampaikannya seperti biasanya.
Ketiga, saya meyakini bahwa Al Qur'an adalah benar wahyu Allah SWT, sebagaimana Muhammad SAW mengabarkannya, dan beliau pasti jujur juga menyampaikannya.
Keempat, saya meyakini bahwa Al Qur'an adalah asli, dan terjaga keasliannya karena Allah SWT sendiri menjaminnya, dan tetap seperti itu tidak akan pernah berubah sampai kapanpun.
Kelima, saya meyakini bahwa Al Hadits adalah pendokumentasian atas perilaku dan ucapan Rasulullah SAW, yang dikumpulkan dengan sangat teliti dan hati2, dan terjamin kebenarannya dengan metode pengujian yang ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan.
Keenam, saya mencari tahu histori turunnya suatu perintah dalam Al Qur'an maupun Al Hadits untuk lebih memahami maknanya, pasti ada suatu peristiwa yang mendasarinya.
:-k seolah2 anda menyatakan bahwa meskipun alquran anda klaim sebagai firman allah anda, itu adalah sebuah narasi..
Dari beberapa hal tsb, itu menjadi pedoman bagi saya untuk mematuhi suatu berita yang sampai kepada saya atau tidak.
Jika saya bisa memastikan bahwa berita tersebut adalah BENAR dari Rasulullah Muhammad SAW dalam hadits sahih, atau BENAR dari Allah SWT dalam Al Qur'an, dan memahami maknanya sebagaimana riwayat turunnya berita tsb, senang atau tidak senang, mau atau tidak mau, saya HARUS melaksanakannya, karena perintah itu dari Tuhan saya Yang Maha Mengetahui :)
Apakah ini "iman yang membabi buta"? Bagi saya BUKAN.
Sahih International: You will find others who wish to obtain security from you and [to] obtain security from their people. Every time they are returned to [the influence of] disbelief, they fall back into it. So if they do not withdraw from you or offer you peace or restrain their hands, then seize them and kill them wherever you overtake them. And those - We have made for you against them a clear authorization


dan saya yakin, sebagai orang yg tdk mempunyai "iman yang membabibuta" akan dengan senang hati anda melaksanakan perintah dari allah anda tersebut.. :)
karena bagi anda itu adalah bentuk total anda berserah diri.
yg dalam kacamata saya, ini adalah membabi'buta.
Bagi saya inilah bentuk pengimanan yang TOTAL, bentuk penghambaan manusia kepada Tuhannya dengan berserah diri sepenuhnya secara ikhlas kepada Allah SWT, tanpa menimbang dan memilih2 perintah mana yang mau dituruti (sekilas mungkin tidak sesuai dengan akal budi dan hati nurani, tapi jika dipahami lebih mendalam makna dan riwayat turunnya pasti semua akan bisa dipahami) dan mana yang tidak. Semua perintah dari Tuhannya, dan juga dari Rasulnya, apapun itu, akan dijalankannya semampu dia. Jika tidak dijalankan berarti itu suatu dosa baginya.
poor thing
Bagi saya "iman yang membabi buta" bisa diartikan sebagai pengimanan pada berita apapun yang datang kepadanya, langsung dijalankannya, tanpa mau tahu berita itu benar atau salah, sesuai Al Qur'an dan Al Hadits atau tidak.
Saya tidak mengamalkan iman seperti itu, tapi saya pastikan dahulu bahwa perintah itu BENAR dari Allah SWT atau Rasulullah SAW, saya pahami baik2 maknanya dan riwayatnya, dan perintah itu yang HARUS saya jalankan.
Saya tidak perlu menjalankan perintah yang mengada2, atau amalan ibadah yang diada2kan (bidah). Semua perintah dari Allah SWT dan Rasulullah SAW saja kalau saya bisa menjalankan semuanya sudah sangat bagus :)
dan secara jelas, ayat yg saya berikan diatas adalah perintah langsung dari allah anda

Jadi memang benar, saya akan berusaha menuruti perintah apa saja, apapun itu, sesuai atau tidak dengan akal dan nurani kemanusiaan saya, asal itu benar perintah dari Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW :)
Semoga bisa lebih dipahami bagaimana pemahaman saya tentang makna Iman dan Islam :)
ya, saya paham.
dan tdk ada keraguan dalam diri saya mengapa kejadian2 yg bagi saya berseberangan dengan kemanusiaan bisa dilakukan oleh org2 yg "beriman" ini.
Dalam pengimanan anda sebagai umat Kristiani (semoga saya tidak salah), anda pasti juga mendapat kabar tentang Ibrahim AS (Abraham).
Seorang manusia yang istimewa, yang dipuji Allah SWT dan diabadikan peristiwanya dalam kitab2 suciNya.
saya tdk yakin Ibrahim yg anda kenal adalah Abraham yg saya kenal.
dan saya juga tdk yakin yg point yg dipuji dari kedua sosok tersebut adalah point yg sama.
Kita tahu Ibrahim AS pernah bermimpi, dalam mimpinya dia diperintah untuk menyembelih anaknya, anak kandungnya sendiri.
Beliau bermimpi berulang mimpi yang sama, sampai beliau yakin mimpi itu adalah perintah dari Tuhannya, Allah SWT.
Beliau dengan tunduk patuh kepada Tuhannya, melaksanakan perintah itu, meskipun akhirnya Allah SWT punya rencana lain, dan menggantikan anak itu dengan seekor domba.
Perintah "sembelihlah anak kandungmu", kira2 seperti itu perintah dari Tuhannya, apakah itu sesuai dengan akal budi dan hati nurani anda?
perintah itu ditujukan kepada Abraham dan bagi saya pribadi ini sesuai dengan akal budi dan nurani saya, karena Abraham akan dijadikan Bapa dari orang2 beriman, yg artinya imannya haruslah melebihi org2 yg menyebutnya sebagai bapa orang beriman. dan lagipula perintah itu masuk akal, karena Abraham sudah menerima janji dari Tuhan bahwa :

”Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat” (Kejadian 15:18)


kenapa sya bilang ini masuk akal? karena satu2nya keturunan Abraham yg masih tinggal bersamanya saat perintah itu turun adalah Ishak, anak Sara. dan inilah yg Tuhan janjikan tentang "keturunan" itu:

Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjianKu dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.”


jadi, apakah menurut anda, bagi orang yg taat seperti Abraham akan meragukan janji yg telah Tuhan ucapkan? I don't think so :-k

Bagaimana jika seandainya anda yang bermimpi sesuai mimpinya Ibrahim AS tsb. Patuhkah anda pada Tuhan anda yang memerintahkannya? Ataukah anda menganggapnya tuhan yang sinting, masa anak sendiri disuruh disembelih? :)
:) mimpi ini terjadi pada saya di masa sekarang?
saya akan berkeyakinan bahwa yg memberikan perintah di dalam mimpi saya ini adalah setan yg sedang menyamar menjadi Tuhan. dan saya tdk akan mengeluarkan statement bahwa Tuhan sinting, karena saya yakin bahwa itu bukan Tuhan. Bagaimana mungkin Tuhan saya yg saya kenal sebagai "Juru Selamat" menyuruh saya membunuh, sedangkan Dia adalah Tuhan yg menghidupkan, bukan Tuhan yg mematikan, tdk menjanjikan kenikmatan setelah kematian, namun kehidupan kekal.

Iman Ibrahim AS kepada Tuhannya itulah yang terbukti benar, dan itu menjadi contoh dan tauladan bagi seluruh umat manusia, dan diabadikan Allah SWT dalam kitab2 sucinya.
Apakah anda masih berkeyakinan akal budi dan hati nurani manusia lebih tinggi derajatnya daripada perintah Tuhan? :)
Sungguh ilmu manusia sangat terbatas dibanding ilmu Tuhan Yang Maha Luas :)
inilah perbedaan kita memandang Iman besar yg dimiliki oleh Abraham... anda take advantage dari kisah Abraham untuk membenarkan perintah membunuh sesama manusia sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan, bukankah ini yg coba anda katakan?
ingat sdr, anda dan saya bukan Abraham. saya tdk yakin, manusia2 yg diperintahkan untuk dibunuh itu akan dirubah menjadi domba seperti yg terjadi kepada Abraham :green:


prisca wrote: saya jadi ingat sesuatu, meskipun anda sempat mengikuti diskusi sy dgn sdr Rashid, sy tdk yakin anda sepaham dan sekeyakinan dengan dasar yg sama dengan sdr Rashid, yg menurut hemat saya(maaf jk salah) sedikit berbeda.
Namun, saya pernah terpesona dengan ajaran cantik yg ditunjukkan oleh sdr Rashid kpd saya dari sebuah hadits:

"Those who show no mercy to others will have no mercy shown to them by Allah.
ref. Muslim, Fadail: 66
Tirmizi, Birr: 16"

Bukankah ini ajaran yg sangat indah sdr?
Pasti belahan dunia lain, tepatnya di timur tengah,akan damai jk pengikut agama yg memgang ajaran ini dalam literaturnya, mau menerapkannya.
Tp sepertinya ajaran ini kalah pamor dengan perintah "Bunuhlah", "Potonglah jari2", "Rajamlah", "Perangilah", dmsh banyak lagi.

kenpa seperti itu sdr subhanallah?
kenapa ajaran sebagus itu hanya tinggal ajaran?
Ataukah mungkin karena mindset mulim di seluruh dunia sama dengan anda,..."Jk yakin yg memerintahkan itu adalah allah islam dan rasulnya, HARUS DITURUTI"
Itu salah satu keindahan ajaran Islam yang mulia :)
Banyak kok ajaran2 dalam Islam yang tidak hanya soal perintah "Bunuhlah", "Potonglah jari2", "Rajamlah", "Perangilah" :)
:) ajaran indah ini hanya untuk kalangan sendiri, kalangan tertentu dalam islam.
namun, bagi yg diluar islam berubah dan berdeda.
inilah kaitan dari pertanyaan saya apakahbisa dikatakan sebagai agama dan kitab universal, jk untuk di luar boundaries akan mendapatkan "sesuatu yg berbeda"
Bukan saya menolak perintah2 yang bagi anda "mengerikan" dan "sadis" tersebut, saya mematuhinya :)
Dalam pemahaman saya perintah2 tersebut ada makna dan peristiwa yang mendasarinya, tidak melulu membabi buta tanpa tahu maksud dan tujuan sesuai peristiwa disaat itu :)
Saya yakin, bagi orang2 yang memahami Islam dengan sebaik2nya, akan melihat kehindahan dan kemuliannya yang luar biasa, dan bisa menitikkan air mata dan menggetarkan hatinya karena kecintaannya pada Tuhannya dan RasulNya :)
ajaran yg baik akan terlihat baik, entah dari sudut manapun.
anda hanya mengasihi yg sekotak denga anda, tp tdk demikian bagi yg diluar kotak.
bagaimana dengan ajaran utnuk mengasihi tanpa mengotak2an..
bukankah bisa sangat terlihat indah dan mulianya, meskipun dari kejauhan..

dan benar sdr, saya benar2 menitikkan air mata dan hati saya tergetar begitu hebatnya karena mengetahui bahwa karena bentuk cinta itu tanpa ragu mengucurkan darah dan menimbulkan duka kepada sesamanya manusia.

subhanallah wrote: Bagi saya itulah iman secara total, menjalankan Islam secara kaffah :)
prisca wrote: jk iman secara total adalah seperti penjelasan anda di atas. dalam sudut pandang saya itu seperti sebuah penyesatan...seperti halnya penyesatan melalui poligami yg melegalkan ketidaksetiaan, begitu juga dengan kaffahnya islam yg melegalkan pembabibutaan. dan itu sangat mengerikan, karena yg disesatkan tdk merasa bhw yg dilakukannya adl bentuk penyesatan.
Apakah dengan penjelasan saya di atas anda masih berkeyakinan bahwa ini adalah "penyesatan"?
Apakah Tuhan menyesatkan Ibrahim AS dengan perintahnya yang "tidak manusiawi"? Ataukah anda memang tidak mau mengimani perintah itu? :)
saya pun telah menjelaskan diatas tentang Abraham dan perintah yg diterimanya. :)
perintah itu saya imani, dan perintah itu cukup pantas untuk Abraham yg akan menjadi orang tdk terlupakan didalam sejarah keagamaan.


subhanallah wrote: Masa kita mau pilih2 perintah Tuhan yang mana yang mau kita turuti, yang bagus menurut akal kita saja, dan kita tidak mau menurutinya untuk yang jelek2 menurut akal kita? Tidak begitu bukan?
prisca wrote: maaf, statement anda bertentangan dengan pernyataan anda sebelumnya, yg mengatakan pada saya bhw anda setuju ttg penggunaan rasa hati nurani. anda hanya terfokus pada subjek pemberi perintah dan mempunyai mindset "HARUS DITURUTI", proses penilaian, penimbangan dan pencernaan melalui hati anda SKIP, sebagai bentuk bukti iman secara total..
Ok, saya paham maksud anda pasti kalimat saya harusnya tidak hanya akal, tapi juga hati nurani :)
Iya, perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW yang bagi anda tidak masuk akal dan "sadis" tidak sesuai dengan hati nurani, bagi saya tetap masuk akal dan sesuai dengan hati nurani jika kita memahami hakekat maknanya dan memahami peristiwa sebab turunnya ayat/hadits tsb :)
seperti, kembali atau mati? :yawinkle:
Mungkin anda berkata "ah, itu cocokmologi dan pembenaran anda saja", silakan, saya berpedoman ilmu saya ini terbatas, dan perintah Allah SWT Yang Maha Luas IlmuNya, apapun itu, tetap wajib saya jalankan :)
Saya berkeyakinan, Allah SWT yang Maha Rahman dan Maha Rahim, pasti lebih pengasih dan penyayang kepada umatnya, melebihi yang bisa kita lakukan :)
membunuh adalah dosa..dan allah anda yg penyayang itu, menunjukkan sayangnya kepada manusia dengan menjadikan dia terbunuh di tangan manusia lain secara sengaja dibawah komandonya?
Saya kembalikan pertanyaan itu kepada anda, apakah anda yakin semua perintah yang tertulis dalam kitab suci anda sesuai dengan akal budi dan hati nurani anda?
Jika ada perintah dari Tuhan anda, benar2 tercantum dalam kitab suci anda, tapi tidak sesuai dengan nilai2 luhur kemanusiaan anda (adakah itu?), apa yang anda putuskan, mematuhi atau mengingkarinya
?
tdk ada perintah yg mengingkari hati nurani dan nilai kemanusiaan yg Tuhan peritahkan. bahkan kepada musuh saja Tuhan saya mengajarkan untuk mengsihinya, dan kepada orang yg menganiaya saya Tuhan saya mengajarkan untuk mendoakannya :)
Atau mungkin anda berkata "perintah itu berlaku untuk umat sebelum saya, tidak berlaku lagi buat umat saya", tapi bukankah Tuhan anda "pernah" memerintahkan sesuatu yang tidak sesuai dengan akal budi dan hati nurani anda, kepada umat sebelum anda
Secara kasarnya, Tuhan anda "pernah" memerintahkan "kekejaman" atau "kesadisan" kepada umat sebelum anda
, apakah Tuhan ini yang tetap anda sembah sampai sekarang? Bagaimana bisa? Apakah Tuhan anda sekarang "bertobat" dan tidak mengulangi lagi perintah "sadis" kepada umat anda?
Saya ingin tahu bagaimana anda mengimani Tuhan anda, dengan segala keluhuran akal budi dan hati nurani anda, semoga anda berkenan sharing disini :)
apa yg anda harapkan untuk saya katakan?
perintah tersebut punya latar belakang peristiwa sendiri2 yg langsung bisa diketahui jika anda membaca kisah dalam kitab tersebut secara keseluruhan. dan perintah "sadis" dan "kejam" yang anda katakan itu juga adalah bentuk dari proses penggenapan janjiNya.

Tuhan tdk bertobat.. lalu kenapa anda dan saya melihat perbedaan dari perintah2 yg Tuhan sampaikan? karena tdk akan ada lagi nabi yg akan menjadi perantara komunikasi Tuhan dengan manusia.
Yeshua adalah puncak dari penggenapan janjiNya

"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka".


jk ingin lebih lanjut ada baiknya jk melalui pm, karena ini bukan forum Kristen :)


prisca wrote: sehemat saya, menyakiti diri sendiri saja itu adalah perbuatan yg tdk disukai Sang Pencipta..namun begitu anda melihat perintah dari subjek "YG ANDA YAKINI" untuk menyakiti manusia lain dgn janji surga akan langsung anda turuti??
anda hanya terpaku pada penilaian "jelek" dari otak, dan mengabaikan penilaian "hati" :heart:
Apakah contoh konkritnya anda melihat orang Islam yang suka mengebom dikerumunan orang kafir? :)
Bolehlah lain kali kita diskusikan lebih jauh soal ini, dan bagaimana pandangan saya soal ini :)
secara langsung, saya tdk pernah menyaksikan. dan saya yakin saya tdk ingin menyaksikan ada orang torture org lain. :)
cukup melihat dan membaca saja saya sudah sangat broken heart.

dengan senang hati sdr Subhanallah
User avatar
prisca
Posts: 791
Joined: Sat Mar 23, 2013 7:28 pm

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by prisca »

subhanallah wrote: @prisca:
Mungkin anda bisa menjelaskan lebih rinci apa yang anda maksud, kalau bisa dengan contoh2nya.
Saya takut salah mengartikan pernyataan anda, dan penjelasan saya malah "ngalor-ngidul".
Maafkan keterbatasan otak saya :)
prisca wrote: Maaf jk maksud saya tdk saya sampaikan dengan rangkaian kata yg sepantasnya.Image

maksud sy adl kecuali infidel, sy percaya netter IFF meyakini bhw keajaiban itu bisa dilakukan oleh Sang Pencipta dgn cara yg misterius, yg terkadang tdk bisa dicerna dengan akal yg ada di dalam kepala. tp, yg membuat netter IFF tdk percaya adl karakter yg ditunjukkan oleh tokoh nomer satu dlm islam ini, sama sekali tidak mencerminkan nabi yg menyempurnakan.
Mohon maaf, bagian mana yang membuat anda yakin bahwa "karakter yg ditunjukkan oleh tokoh nomer satu dlm islam ini, sama sekali tidak mencerminkan nabi yg menyempurnakan"?
Mungkin saya bisa membantu mencarikan referensi bagi anda untuk lebih mengenalnya :)
poligami, membunuh..(mungkin dua saja)

subhanallah wrote: Maksud anda bahwa bacaan2 dari alquran inilah sebagian manusia bisa berkomunikasi dengan dunia lain itu bagaimana? Apakah bicara dengan alam roh? Hantu?
Waduh, saya kurang jelas lagi, maafkan, mohon bisa lebih diperjelas :)
prisca wrote: Ya demikianlah, mungkin lebih tepatnya adl dengan muslim dari alam lain yg dinyatakan dalam sebuah hadits sebagai saudara para mulim yg mendapat sebutan jin muslim..
Tentang jin, saya meyakini bahwa makhluk itu benar2 ada, karena Allah SWT dalam Al Qur'an dan juga Rasulullah SAW memberitakannya.
Saya yakin jin itu ada dalam suatu tempat, entah itu dimensi lain atau bagaimana wujudnya, tapi saya yakin kita tidak bisa melihatnya (ghaib) tapi dia bisa melihat kita.
Jin, sebagaimana juga manusia, diciptakan Allah SWT untuk beribadah kepadaNya.
Sama seperti manusia, jin ada yang muslim dan ada juga yang kafir, namun demikian kami dilarang bersekutu dengan jin untuk meminta bantuannya atas sesuatu yang tidak bisa kita lakukan sendiri sebagai manusia, bahkan dengan jin muslim sekalipun.
Jika kita minta bantuan kepada jin, untuk melakukan sesuatu yang mustahil kita lakukan sendiri sebagai manusia, hal ini adalah tindakan syirik, dan itu suatu dosa besar.
Kita sebagai manusia biasa terbatas kemampuannya, tapi kita perhatikan ada kejadian2 di sekeliling kita yang secara wajar adalah mustahil, tapi bisa terjadi di depan mata kita.
Saya sendiri secara akal tetap bisa menerima suatu hal mustahil tsb bisa saja terjadi, jika ada bantuan atau campur tangan jin di dalamnya.
Tapi bagi saya itu kesyirikan, dan saya harus meninggalkannya.
Cukuplah Allah SWT sebagai penolong saya :)
pendirian yg sangat bijaksana. :)
kaitan jin, islam, dan alquran adalah bacaan2 dalam alquran, entah anda mengakuinya ataukah tdk, saling berhubungan erat.
jadi tdk diherankan jk tulisan atau bacaan harus dalam bahasa asli, possibly karena ingin menjaga hubungan antara ketiganya
subhanallah wrote: Bagi saya Muhammad adalah manusia terbaik, berakhlak terpuji, beliau tidak pernah berbohong seumur hidupnya, sejak sebelum menjadi rasul, menjadi rasul, sampai wafatnya :)
Tidak ada bukti, dan tidak ada alasan yang masuk akal saya, sehingga menyebabkan beliau jadi pembohong setelah menjadi rasul :)
prisca wrote: maksud anda nabi anda infallible?
sepertinya sy akan mengajukan sebuah thread, contoh kecil yg dibuat oleh sdr Jangan Gitu Ah muhammad-terpuji-gak-salah-tuh-t52388/.
sejauh yg saya tahu(mhn koreksi jk sy salah) pengakuan nabi anda dalam sebuah hadits menyatakan bhw tdk ada yg lepas dari sentuhan dosa sejak dari keturunan Adam kecuali Isa. kata "kecuali" itu sudah menutup kemungkinan bagi nabi anda menjadi kandidat untuk mempunyai label yg sama.
Mungkin ini hadits yang anda maksudkan (http://sunnah.com/bukhari/60/):
Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata telah bercerita kepadaku Sa'id bin Al Musayyab berkata; Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada seorang pun dari anak keturunan Adam yang dilahirkan kecuali dia disentuh oleh setan saat dilahirkan, maka dia akan berteriak (menangis dengan keras) karena sentuhan setan tersebut kecuali Maryam dan anaknya". Kemudian Abu Hurairah radliallahu 'anhu membaca firman Allah Ta'ala: ("…dan aku memohon perlindungan kepada-Mu, ya Allah untuknya (Maryam) dan untuk anak keturunannya dari setan yang terketuk"). (QS Ali 'Imran ayat 36).

Reference : Sahih al-Bukhari 3431
In-book reference : Book 60, Hadith 102
USC-MSA web (English) reference : Vol. 4, Book 55, Hadith 641
(deprecated numbering scheme)
Keistimewaan itu bukan hanya untuk Isa AS, tapi juga ibunya, Maryam binti 'Imran :)
Jika itu dalam pengimanan anda sebagai suci tanpa dosa, dan hanya Tuhan saja yang suci, berarti ibunya juga demikian. Apakah ibunya juga salah satu Tuhan anda?
:) pertanyaan yg sangat jitu, deadly.. saya suka.

"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.


saya ambil satu dari banyak.
tempat yg akan dijadikan kediaman Sang Maha Suci tdk akan mungkin tdk suci. is this make sense?
dalam kitab yg menganggap bahwa Yesus adalah firmanNya tdk pernah mengingkari kesucian Maria.. dan seperti anda lihat, tdk serta merta menjadikan Maria sebagai Tuhan.. :)

kembali ke point pembahasan. saya hanya ingin menunjukkan kepada anda, bahwa sangat aneh jk anda menganggap nabi anda infallible, sementara nabi anda sendiri mengakui siapa yg sebenarnya infallible.
bukankah demikian?
kaitannya adalah, apakah setiap gerak langkah hidup nabi anda layak dicontoh secara total tanpa penalaran hati jk nabi anda tdk luput dari kesalahan?
Muhammad SAW memang manusia biasa, bukan Tuhan, hanya seorang hamba Allah SWT, yang pernah berdosa meskipun hanya dosa kecil saja.
Tapi Allah SWT selalu menjaga beliau, dan langsung menegur beliau disaat khilaf, dan mengampuni dosa2 beliau yang telah lalu dan akan datang, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an surah Al-Fath (QS. 48):
[48:1] Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,
[48:2] supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,
[48:3] dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).
:) ironis sekali, sementara nabi anda secara sadar mengeluarkan pernyataan:

Hadish Shahih Bukhari, vol.V no.266. Nabi berkata: "Demi Allah, meskipun aku rasul Allah, tapi aku tetap tidak tahu apa yang akan Allah lakukan kepadaku."


apakah nabi anda yg tdk percaya pada janji allah anda seperti Abraham percaya pada Tuhannya? :)

subhanallah wrote: Jadi yang mengajari manusia bisa bicara dalam berbagai bahasa ini ya Allah SWT.
Tapi dalam hal ibadah, dalam menjalankan agama Islam ini, kami sepenuhnya mencontoh Rasulullah Muhammad SAW.
Kami lakukan apa yang dilakukan Muhammad SAW. Kami tidak mengada2kan ritual2 baru bikinan kami sendiri. Tidak. Kami mengacu kepada contoh suri tauladan kami, Muhammad SAW.
Kami sholat dalam bahasa arab, kami adzan dalam bahasa arab, dan tidak ada sholat atau adzan selain dalam bahasa itu.
Saya sholat di Indonesia bacaannya sama, adzannya juga sama, saya sholat di Mekkah juga sama, saya sholat di Hongkong juga sama, saya sholat di ujung dunia juga sama.
Mungkin itu juga satu kelebihan Islam ini yang tidak dimiliki umat lain :)
prisca wrote: Penjelasan yg manis sekali sdr Subhanallah.. :yawinkle:

Yg mengajari manusia berbahasa dan menciptakan berbagai bahasa adl allah islam?
lalu apa tujuan allah islam menciptakan bahasa yg berbeda? apakah hanya untuk membedakan manusia dari bangsa yg satu dengan bangsa yg lain?
dan hanya menerima ritual atau ibadah yg notabene untuk berkomunikasi dengannya dengan satu bahasa saja, yaitu bahasa arab?

mengacu kepada suri tauladan..
ini sy lihat sebagai ketidakuniversalan agama islam...karena mengacu dan berpusat kpd adat, kebiasaan, bahasa, budaya, dan tata cara tertentu.
dengan kata lain, upaya menjadikan isi dunia yg diciptakan indah karena perbedaan dlm kedamaian menjadi damai dalam keseragaman..
islam sy lihat tdk universal untuk seluruh dunia, karena islam berupaya menjadikan penganutnya serupa dengan sebuah budaya.
Dalam Al Qur'an, Allah SWT menjelaskan dalam QS. 49:13, artinya:
[49:13] Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Jadi, Allah SWT memang menciptakan manusia berbeda2, dalam kumpulan bangsa dan suku berbeda (dan kenyataannya bahasanya juga bisa berbeda2), supaya kita bisa saling mengenal :)
Tapi yang paling utama dari seluruh manusia itu, apapun bangsa dan sukunya, adalah orang yang paling takwa.
Kami umat Islam, dalam hal ibadah khususnya secara vertikal kepada Allah SWT, sepenuhnya mencontoh Rasulullah SAW.
Pedomannya jelas, cara2nya juga jelas, seperti yang dilakukan sendiri oleh Rasulullah SAW, dan itulah yang kami tirukan, tidak menambah dan tidak mengurangi.
Bacaan2 kami dalam sholat dan adzan dalam bahasa Arab, dan justru itulah terasa Islam yang universal, karena dibelahan bumi manapun kami memahaminya.
Coba kalau adzan dan sholat dalam bahasa masing2, saya jadi makmum sholat di hongkong gak akan paham. Bukankah satu bahasa ini menyatukan umat islam secara universal?
:) sdr Subhanallah, jadi pemahaman universal anda sedemikian?
bukan allah anda yg memahami bahasa umatnya, tetapi umat yg harus memahami bahasa allah anda. bukankah karena ini maka seluruh umat allah anda harus berdoa dengan hanya menggunakan satu bahasa..

intermezzo, jin, islam, dan alquran saling erat berkaitan, ayat2 alquran dalam satu bahasa asli yg telah dijaga pelafalannya bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan jin.. seem like, jin tahu ayat2 yg ditujukan kepadanya...oleh karena itu hubungan ini tetap dijaga dan dilestarikan dengan cara menyerempakkan bahasa yg digunakan, di belahan dunia manapun. seperti penjelasan anda dari alquran, bhw jin bisa melihat kita tetapi kita tdk. masuk akal
Dan sekali lagi saya sampaikan, penggunaan bahasa "ibu" Al Qur'an ini, justru makin memantapkan saya tentang sumber Al Qur'an yang tidak meragukan.
Kami mengkaji Al Qur'an bersumber dalam bahasa aslinya, padanan kata masing2 bahasa mungkin tidak selalu bisa menggantikan kata2 dalam bahasa arab tsb. Kalaupun kami bingung arti dalam bahasa kita sendiri, kami tetap merujuk lagi ke bahasa aslinya untuk lebih memaknai artinya.
Bukankah justru penggunaan satu bahasa dalam Islam menjadikannya universal buat seluruh manusia sedunia?
ya, manusia yg indah karena perbedaan dan keragamannya menjadi serempak sama dan seragam supaya allah anda mengenali mereka sebagai umatnya. :)
Dalam hal muamalah, hubungan antar sesama manusia dan lingkungan sekitarnya, bolehlah menggunakan adat, kebiasaan, bahasa, budaya, dan tata cara masing2. Silakan, asal tidak bertentangan dengan norma2 dan kaidah2 dalam Islam. Perintah2 muamalah dalam Islam universal kok :)
Kami boleh saja kok melantunkan lagu2 Islami dalam bahasa Indonesia, kami juga boleh menyanyikannya dalam genre rock misalnya, tidak harus dalam bentuk qasidah.
Mohon bisa dibedakan antara budaya, dan perintah Allah SWT. Kami tidak berdosa tidak berkebudayaan seperti orang Arab, asal kami tidak meninggalkan perintah Allah SWT dan RasulNya :)
:) hubungan sesama manusia, yg notabene adalah sama2 ciptaan bisa dilihat keuniversalannya? coba refer ke salah satu kota di Negara kita yg sekarang sedang menegakkan prinsip2 islam anda sdr.
bukankah menjadi aneh, ketika berhubungan dengan Sang Pencipta yg menciptakan segalanya, ternyata hanya diterima ketika kita mengggunakan satu bahasa saja?
subhanallah wrote: Manusia penghafal Al Qur'an ini banyak, dan saya yakin mereka tidak merasa terbebani, karena keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.
Siapa yang menyuruh mereka? Mereka sendiri ataukah hati dan niatnya tergerakkan oleh Allah SWT?
Kita lho antara muslim dan non muslim sama2 manusianya, tapi kok yang niat menghafal kitab sucinya cuma umat Islam? Jadi siapa yang menjaga Al Qur'an?
Soal hati, saya juga sepakat kalau ini faktor penting dalam hal keimanan disamping otak.
Di literatur Islam, Al Qur'an dan Al Hadits, banyak sekali disebutkan soal hati (qalbu), silakan anda membacanya :)
prisca wrote: tidak merasa terbebani, itu adalah mindset, bukan rasa hati.. karena itulah sy mengatakan bhw penyesatan itu mengerikan.

niat menghafal hanya muslim saja...
dari "menghafal" saja, kita sudah bisa lihat, apa yg paling diandalkan untuk menjadi muslim...
berupaya keras melakukan hafalan2 untuk menjaga dan memadupadankan bacaan ayat2 alquran, anda tetap mengelak bahwa itu bukan beban meskipun anda tahu praktek di dunia nyata bhw anak2 kecil muslim sdh diharuskan menghafalkan alquran?
sedang dalam non, diajarkan untuk menelaah dan memahami sebuah ayat...apa gunanya hafal tp tdk memahami?
Tidak merasa terbebani, itu adalah mindset, bukan rasa hati? Sepertinya anda menyamaratakan "keberatan" ini pada semua orang.
Bisa jadi memang ada sebagian yang dipaksa menghafalkan karena itu tugas dia, sebagai murid misalnya, di suatu pesantren.
Bisa jadi ada orang yang mengimani dulu sepenuhnya kepada Allah SWT, RasulNya, dan memuliakan Al Qur'an, dengan begitu dari dia sendiri berniat untuk menghafalkan ayat demi ayat Al Qur'an karena kecintaannya padanya. Apakah hati orang ini terbebani menghafal Al Qur'an?
Oh, anda salah jika muslim hanya menghafal Al Qur'an dan tidak menelaah dan memahami ayat2nya :)
Di tiap ceramah Islam, di kajian2 Islam di masjid2, ayat2 Al Qur'an lah yang dikaji dan "dibedah" untuk dipahami pesertanya.
Tafsir2 tentang ayat2 Al Qur'an juga banyak dituliskan oleh ilmuwan2 muslim, jadi bagaimana anda bisa menarik kesimpulan kami tidak mengkaji Al Qur'an?
Justru menurut saya, mohon maaf, kami umat Islam setidaknya selangkah lebih maju dari kaum anda, karena selain kami mengkaji ayat2 kitab suci kami (sama seperti kaum anda), kami juga menghafalnya :)
yach, karena itulah saya katakan itu bukan rasa hati, tetapi mindset sdr, tepat seperti penjelasan anda diatas.

menelaah dan memahami yg saya maksudkan bukanlah sebatas tafsir2, tetapi penelaahan dan pemahaman secara personal, karena ini adalah hubungan vertical antara manusia dengan Tuhan yg sangat pribadi. menggunakan penalaran akal dan hati sendiri. bagaimana bisa dikatakan paham, jk hanya mengikuti apa kata ilmuwan yg menafsirkan..

:) kaum anda selangkah lebih maju karena menghafalkan, dan ribuan langkah lebih maju dalam memprktekannya "straight" seperti yg diperintahkan.
seperti yg telah kita bahas, perintah dalam iman saya tdk mengkotak2kan, berlaku kepada semua manusia tanpa melihat kawan atau lawan...satu kata "kasih".
anda memang harus menghafalkan, karena dalam ajaran anda ada kotak dimana manusia dikelompok2an dan dikotakkan, dimana setiap kotak mendapatkan treatment yg berbeda2..
subhanallah wrote: Sebaliknya,kenyataan bahwa Muhammad SAW itu bukan pembohong, dan Al Qur'an adalah benar wahyu Allah SWT, adalah bukan suatu keanehan jika anda mengimani Allah SWT, Sang Pencipta yang sesungguhnya :)
prisca wrote: bagaimana anda bisa dengan yakin mengatakan bahwa itu adalah kenyataan?

perbandingan kecil misalnya: sebelum menjadi rasul nabi anda tdk pernah tercatat menjadi perampok, beristri satu, tdk pernah bersinggungan dengan aksi pembunuhan...NAMUN, setelah jadi rasul....tercatat melakukan perampokan; istri lebih dari satu, bahkan tercatat berhubungan di luar nikah dengan seorang budak bernama Mariyah hingga menghasilkan buah; aksi pembunuhan?..if im not wrong, called the warlord..

tergantung iman anda kepada allah anda bagaimana...apakah anda menerapkan iman kaffah yg subjektif menuruti segala perintah tanpa dicerna melalui hati ataukah anda memfungsikan hati anda..
baru anda bisa membedakan aneh dan tidaknya..
Ya begitulah, itulah hasil pendalaman saya tentang Islam, dan hasil perenungan saya tentang diri seorang Muhammad SAW :)
Informasi2 negatif yang banyak saya baca di IFF ini, ilustrasi2 dalam bentuk komik, dsb, tidak saya temukan dasar yang cukup kuat bagi saya untuk meyakininya sebagai sebuah kebenaran selain fitnah, mohon maaf :)
:) meskipun tertulis dalam"kesahihan" menurut islam, yg menunjukkan bhw ternyata nabi anda bukanlah infallible person anda menolaknya... yach, dan ini bukanlah bentuk imamembabibuta, tetapi total berserah kepercayaan.
subhanallah wrote: Loyalitas seperti itu karena kami sangat yakin akan kebenaran dan keaslian Al Qur'an.
Dan bagi saya inilah keimanan yang total, yang seharusnya dilakukan, yang menjalankan seluruh perintah Tuhannya, yang kebanyakan umat lain selain Islam sudah menanggalkannya :)
prisca wrote: keyakinan anda, sama seperti pengucapan dua kalimat syahadat anda... berkeyakinan besar, melakukan kesaksian yg tdk terbantahkan...namun tdk/blm dilami..

apakah anda menemukan perintah dari agama umat lain yg memberikan kewenangan kpd sesamanya manusia untuk mengadili manusia lain yg berani meninggalkan islam?
apakah anda menemukan perintah dari agama umat lain yg memberikan kewenangan kpd sesamanya manusia untuk mengatur manusia lain dgn hukuman yg telah didtetapkan untuk mengatur hubungan vertical antara manusia dgn Tuhan?
tentunya anda tahu, kenapa hanya islam yg tdk berani mereka tanggalkan secara terang2an..
Soal dua kalimat syahadat, akhirnya saya pahami memang itulah "kunci" sebagai pembeda antara muslim dan kafir :)
Jika seseorang dengan tulus hati meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT, dan mengakui Muhammad SAW adalah benar Rasul Allah SWT, saya yakin tiap ayat Al Qur'an dan hadits2 sahih akan jelas terlihat kebenarannya.
Tapi jika seseorang tidak meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT, dan tidak mengakui Muhammad SAW adalah benar Rasul Allah SWT, pastilah menganggap Islam itu hanya bualan dan penyesatan semata. Ini nyata terbukti di IFF ini :)
benar, itu adalah kuncinya..
bagi orang yg meyakini, mereka akan tanpa ragu membenarkan apapun yg dilakukan dan diperintahkan.. :)
Anda bertanya "apakah anda menemukan perintah dari agama umat lain yg memberikan kewenangan kpd sesamanya manusia untuk mengadili manusia lain yg berani meninggalkan islam?".
Yang banyak diangkat dalam forum diskusi soal ini biasanya di Alkitab, Ulangan 13, khususnya ayat 6-10.
Kebanyakan saya temukan sanggahannya "ayat itu hanya berlaku bagi bangsa Israel (umat sebelumnya), tidak berlaku lagi sekarang", mohon maaf jika saya salah.
Bagaimana penjelasan dan pemahaman anda soal ini? :)
Ada teman saya yang berpendapat "Umat lain selain Islam saat ini maju, karena mereka meninggalkan agamanya (mengambil yang sesuai/enak2 saja dan mengingkari yang tidak sesuai). Sementara umat Islam saat ini mundur, karena mereka meninggalkan agamanya". Hmmm...mungkin ada benarnya juga, bagaimana menurut anda? :)
Ulangan ada dalam perjanjian lama, yg artinya proses penggenapan janji Tuhan, tdk berbeda denga kisah Abraham yg juga dalam proses penggenapan janji Tuhan.
dan sudah dibahas juga bhw Yesus adalah puncak dari penggenapan janji itu..
jadi, menurut anda pribadi, haruskah saya mengikuti rambu yg menunjukkan "setengah jadi, jalan berbelok2" ataukah mengambil jalan yg rambunya tertulis "sudah jadi, jalan lurus"?
jk saya hidup di jaman dimana kedua rambu itu bisa saya lihat dengan terang? beda cerita jk saya hidup dimasa dimana "yg jadi" itu belum terjadi.

prisca wrote: ada sesuatu yg sangat menarik yg ingin sy bagi dgn anda...
kebetulan baru2 ini, sy sdg berinteraksi dengan forum lain seperti IFF..yg membahas ttg islam..
bedanya adl, IFF ini milik ex muslim yg ingin membagi wawasannya ttg islam yg sesungguhnya, dan netternya mayoritas menggunakan proteksi untuk melindungi jati diri yg asli..
sedang forum lain milik islam yg jg membahas islam, tp tdk mengijinkan penguakan seperti yg dilakukan di IFF, dan netternya tdk ada yg menggunakan proteksi seperti netter IFF..
apakah anda tahu kenapa?
di forum lain, kritis terhadap islam itu sebuah pelanggaran, dan admin tdk akan segan2 mereveal identitas anda yg berani2 bermain dgn islam kepada pihak berwajib(entah pihak yg mana)..
di forum ini, kritis terhadap islam perlu proteksi, karena perintah dari agama islam kpd org2 macam netter IFF..tdk ditemukan dr agama lain, hanya islam saja yg memilikinya.
anda bangga karena tdk ada yg menanggalkan islam?
tp anda lupa perintah islam yg mana yg mengacu pada respon umat yg anda utarakan.
Well, saya jujur tidak tahu pasti kenapa forum milik Islam itu tidak mengijinkan penguakan seperti yang anda lakukan di IFF, dan netternya tidak ada yang menggunakan proteksi seperti netter IFF :)
Opini saya, mungkin karena misi forum itu benar seperti yang anda sebutkan, hanya membahas Islam, dan ditujukan untuk umat Islam saja. Kalau IFF kan memang dipersilakan buat muslim-non muslim, memang IFF kan didedikasikan untuk itu, jadi apa masalahnya? Mungkin anda belum menemukan forum diluar IFF yang sesuai dengan misi anda :)
Disisi lain, di Indonesia kan memang tidak dibenarkan berbuat SARA (memicu perselisihan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). Ada undang2nya yang mengatur ini di Indonesia. Jadi kalau ada orang yang melanggar undang2 ini sudah pasti harus berhadapan dengan hukum.
Saya temukan di internet, bunyi pasal 28 ayat (2) UU ITE adalah:
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dan ancaman pidana dari Pasal 28 ayat (2) UU ITE tersebut diatur dalam Pasal 45 ayat (2) UU ITE yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah).
semoga kita juga tdk lupa pada UUD pasal 29: (2) "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu."
mungkin anda bisa lihat di beberapa subforum simpati dari para netter terhadap superpowernya agama anda di Indonesia yg sepertinya tdk memahami makna dari salah satu ayat UU Negara kita dengan perlakuannya terhadap ahmadiyah,muhammadiyah, shiah dll itu.




itulah undang2 yang berlaku di Indonesia, dan pelanggaran atas undang2 itu ada ancaman hukumnya, dan harus mempertanggungjawabkannya.
Siapapun itu, muslim atau non muslim, yang melanggar UU ini, dan anda terganggu karenanya, silakan dilaporkan ke pihak berwajib :)
mengenai UU ITE, kita juga tahu bahwa kita punya pembatasan dan dituangkan dalam 28G dan 28J. namun, ternyata hanya kepada IFF saja tuntutan semacam itu disampaikan. :)
kenapa? apakah yg ditulis dalam IFF ini adalah informasi yg benar, dan tdk boleh disebarkan kebenarannya.
Saya yakini umat Islam diperintahkan untuk hidup berdampingan dengan umat agama lain, apapun itu agama atau kepercayaannya, asalkan tidak menyerang dan memerangi kami :)
Silakan anda beribadah sesuai agama dan kepercayaan anda, saya tidak mengganggu anda.
Dan ijinkan saya beribadah sesuai agama dan kepercayaan saya, dan mohon anda tidak mengganggu saya.
Kira2 seperti itulah keyakinan saya :)
alangkah indahnya jk ini bukanlah standard ganda, dan anda sedang memilih standard yg beraroma manis.
namun, jk memang semanis ini, lalu mengapa harus muncul perintah ttg bunuh dan membunuh pada 4:91, jk hak itu benar2 dijunjung tinggi bukan hanya standard manis dari dua sisi mata uang yg sedang dipilih untuk dimainkan dan diperankan
Allah SWT memerintahkan itu dalam Al Qur'an surah Al-Kafirun:
[109:1] Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
[109:2] Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
[109:3] Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
[109:4] Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
[109:5] dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
[109:6] Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
Ajaran Islam itu indah bukan? :)
benar, tapi anda akan melihat seperti apa keindahan yg membungkus islam ini, setelah melihat latar belakang, dan menyelidiki asala muasal ayat ini turun(bukankah demikian cara anda menggali isi alquran?)
dan ayat ini diturunkan ketika nabi anda dalam posisi lemah.
lain hal perintahnya ketika nabi anda dalam posisi kuat.. masuk islam, bayar jizyah atau mati..
Saya juga ingin memberi anda bahan untuk direnungkan, terkait akal budi dan hati nurani, dan terkait kebenaran universal :)
Pemahaman saya soal keyakinan anda, anda meyakini bahwa akal budi dan hati nurani adalah pegangan utama anda dalam menjalani hidup ini, dan menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Benar begitu ya?
Dan nilai baik atau buruk, benar atau salah, ini dihasilkan oleh pertimbangan hati nurani, selain oleh akal budi, dan logika saya seharusnya kebenaran yang dihasilkan oleh hati nurani ini bersifat universal secara kosmis, berlaku untuk siapapun, atau apapun di alam semesta ini, benar begitu?
Saya memfikirkan ke-universal-an kebenaran hati nurani ini, benarkah se-universal itu?
Bagaimana jika ada seseorang yang berdasar perenungan hati nuraninya menyatakan benar, tapi ada orang lain yang dengan hasil perenungan hati nuraninya menyatakan salah? Kebenaran hati nurani siapa yang boleh diterima? :)

Saya ambil contoh di realita kehidupan modern saat ini. Anda pasti pernah mendengar kabar adanya pernikahan sesama jenis di belahan bumi lain, dan itu legal, dan direstui oleh tokoh agamanya, dan dinyatakan pernikahan itu sah.
Saya yakin, bagi 2 orang yang berjenis kelamin sama itu, dan bagi tokoh agama itu, pernikahan sejenis itu adalah benar dan baik. Saya yakin hal itu dibenarkan oleh akal budi dan hati nurani mereka. Pertanyaan saya adalah, apakah akal budi dan hati nurani anda juga menerima kebenaran itu?
Contoh lain, kaum nudist, yang legal secara undang2 di negara bagian mereka, dan mereka secara sadar (tanpa malu) memperlihatkan seluruh auratnya kepada orang lain sebagai ekspresi kebebasan yang mereka idam2kan (mohon maaf, saya tidak bisa membedakan kelakuannya dengan binatang).
Saya yakin tingkah laku mereka itu dinilai baik dan benar oleh akal budi dan hati nurani mereka, juga oleh pembuat undang2 di negara bagian mereka.
Apakah kebenaran akal budi dan hati nurani ini universal sama dengan akal budi dan hati nurani anda?
terimakasih sdr Subhanallah, baiklah, kita ambil contoh yg terjadi di salah satu Negara yg melegalkan pernikahan sejenis dengan syarat harus diproklamirkan dan disahkan oleh tempat ibadah mereka. dan itulah yg terjadi, salah satu agama di Negara tersebut memberikan jalan supaya hubungan mereka bisa legal di Negara tersebut. namun, peristiwa ini dikecam oleh penganut agama yg sama di Negara lain. alhasil agama tersebut dikecam sebagai agama yg tdk manusiawi, karena mayoritas penduduk Negara yg melegalkan pernikahan sesama jenis ini tdk bisa lagi melangsungkan pernikahan karena kecaman dari petinggi agama tersebut yg headquaternya di Negara lain.
untuk hal yg satu ini, sudah bisa anda lihat apa reaksi yg terjadi, dan secara luas dinyatakan bahwa itu tdk benar, bukankah memang tdk benar dan tdk bisa diterima oleh agama.
itu tdk masuk akal dan nurani saya, sementara manusia diciptakn sepasang.
dan dari contoh2 anda, anda bisa lihat bahwa ternyata politik itu tdk bisa blend dengan agama, daging tdk bisa blend dengan roh, dan hubungan antara manusia secara horizon dan vertical itu adalah hubungan yg sangat private, karena saat waktu penghakiman tiba, hanya kita dan Yang Sejati saja yg akan bertatp muka.
Jika ada perselisihan kebenaran akal budi dan hati nurani antar manusia ini, kepada apa atau siapa anda mengembalikan pedomannya? :)

Apakah memang benar akal budi dan hati nurani ini adalah kebenaran mutlak? Ataukah ada agama dari Tuhan Yang Maha Mengetahui, yang harusnya meluruskan kesalahan2 pemahaman ini?
Lalu apakah anda tetap bertahan dengan keyakinan kebenaran akal budi dan hati nurani anda, bagaimana jika Tuhan anda memerintahkannya berbeda?

Mohon maaf, sekedar pertanyaan2 kecil yang terfikir di benak saya yang mungkin bisa jadi bahan untuk kita renungkan :
)
pedoman hidup adalah ajaran. dan ajaran2 iman ada di dalam literature agama.

tidak ada yg mutlak di bawah kolong langit ini saya kira, bahkan hati pun terkadang bisa membelokkan dari kebenaran, karena itulah keserempakan penggunaan keduanya digunakan untuk menelaah.
:) agama yg saya tahu dan yg saya yakini adalah sebuah wadah untuk menyatukan manusia dengan keyakinan yg sama untuk melakukan worship kepada Snag Pencipta, dan agama adalah buatan manusia. yg bisa meluruskan hanyalah ajaran2 bukan agama.

bagi saya iman tanpa perbuatan itu mati, dan perbuatan tanpa iman itu kosong, perintah Tuhan berbeda seperti apa?
prisca wrote: Semoga anda tdk menutup hati anda selagi berdiskusi dgn saya. dan tdk menutup mata dari kenyataan yg jelas tertulis dalam literature agama yg anda pegang.
InsyaAllah, saya hanya manusia biasa yang belajar dan belajar untuk pemahaman saya.
Semoga Tuhan Yang Maha Luas IlmuNya memberi pencerahan kepada kita semua :)
:heart:
User avatar
prisca
Posts: 791
Joined: Sat Mar 23, 2013 7:28 pm

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by prisca »

prisca wrote:@prisca:
hi sdr Subhanallah, semoga anda dan keluarga selalu sehat meskipun bnyk aktivitas menjelang hari raya.
saya harap anda tidak salah paham, disini kita sama2 berdiskusi bertukar pikiran membagi pengetahuan atas keyakinan yg kita yakini kebenarannya dalam islam. tidak ada yg lbh atau kurang, semuanya sama. yg membedakan hanyalah bagaimana kita mengfungsikan organ2 kita untuk menilai suatu ajaran dari sebuah agama yg resmi dikumandangkan sejak 1400thn yg lalu. ok..
Terima kasih rekan Prisca :)
Alhamdulillah, saya sehat, dan semoga anda juga sehat bugar dan tidak ada halangan apapun dalam beraktivitas :)
praise the Lord, anda sekeluarga dan saya pun dianugerahi kesehatan dan kebuagaran :yawinkle:

prisca wrote: pemikiran nonmuslim terhadap muslim..
sepertinya anda salah jk anda berharap untuk mengetahui pandangan nonmuslim terhadap muslim melalui forum ini sdr Subhanallah. Karena forum ini bukan untuk mengkritisi muslim, tetapi kritis terhadap ajaran2 Islam.
Mungkin anda bisa membaca bhw forum ini mempunyai slogan yg berbunyi "We are against hate not faith". sy pribadi merasa muslims are innocent.
Tak apalah rekan Prisca :)
FFI adalah salah satu site yang bisa saya temukan di internet, dan banyak ilmu yang saya dapatkan, sedikit banyak saya jadi paham tentang pandangan non muslim terhadap muslim, dan sebaliknya :)
ok
prisca wrote: menyampaikan pemilkiran dan pemahaman islam..
inilah yg diharapkan oleh netter2 di forum ini, untuk anda menyampaikan pemikiran dan pemahaman anda melalui tulisan2 anda. namun, netter disini juga punya harapan yg sama, bhw anda juga akan membaca dan merenungkan tulisan2 netter2 IFF. Sekedar mengingatkan sdr Subhanallah, bukan hanya mengandalkan niat dan isi kepala saja, tetapi juga hati anda.
Oh iya rekan Prisca, saya membaca dan berusaha memahami tulisan2 netter2 IFF kok :)
Saya renungkan dengan hati, tapi sekali lagi, sesuai posting saya sebelumnya, saya menempatkan Al Qur'an dan Al Hadits diatas ilmu saya yang sedikit ini. Jadi semua informasi akan saya cross check lagi dengan pedoman2 dari Allah SWT dan Rasulullah SAW :)
dan kami sangat menunggu hasil dari anda untuk bersedia membaginya bersama kami :)
prisca wrote: cuma tradisi..bersimpuh minta maaf..
saya sangat trtarik dengan tradisi ini sdr Subhanallah, dan saya mengapresiasi tindakan2 wujud cinta terhadap orang tua.
yg menjadi pertanyaan sya adalah, bagaimana jk orang tua anda adl org yg murtad.. statement dari seorang muslim ber'ID "Patah Salero" pernah mernggetarkan hati saya dgn pernyatannya bahwa jk orang tuanya murtad dan harus (maaf)dibunuh, sdr PS memberikan lampu hijau.
bagaimana dengan anda? apabila orang tua anda murtad? apakah anda masih akan bersimpuh memohon maaf? masihkah anda menyertakan nama22 mereka dalam doa2 anda?
Hmmmm...saya memang tidak pernah berandai2 jika orang tua saya murtad, dan alhamdulillah memang orang tua saya tidak murtad.
Di pengandaian saya, kalaulah saya sebagai anak terhadap orang tua yang murtad, saya akan berusaha mengingatkan beliau atas kebenaran ajaran2 Islam, barangkali beliau terlupa.
Meskipun saya tidak diperintahkan untuk mengislamkan orang lain, tapi di hati kecil saya, pasti saya tidak bisa menerima kenyataan kalau kelak orang tua saya akan masuk neraka. Saya menyayangi mereka, dan kalau bisa saya mencegah mereka dari api neraka.
Bagi saya perintah bunuh itu adalah bagi orang2 murtad yang berbalik memerangi Islam, dengan tangan2 mereka.
Dan jika orang tua saya memerangi Islam, dengan tangan2nya, saya pasti akan berusaha mencegahnya, dengan tangan2 saya.
Saya tidak yakin apakah saya punya cukup nyali untuk membunuh mereka, dan mungkin karena itu saya berdosa karena tidak mematuhiNya, tapi saya akan selalu berdoa kepada Allah SWT, memohonkan ampun dan memohonkan hidayahNya bagi kedua orang tua saya.
Itu hanya pengandaian saya, dan semoga itu tidak menjadi kenyataan, semoga Allah SWT selalu membimbing dan menunjuki keluarga kami jalan yang benar :)
hanya ini yg ingin saya dengar. ternyta jk keluar dari agama anda, artinya api neraka sudah menunggu di depan mata.
agama universal? i'll think twice,
prisca wrote: undur diri temporarily..
silahkan sdr Subhanallah, setiap orang punya kegiatan, setiap orang punya tanggungjawab, sekiranya untuk menunjukkan bakti kepada Sang Pencipta adl dengan menunjukkan kasih terhadap org2 disekitar kita trlbh dulu. kami pasti akan menunggu anda untuk berbagi ilmu. :yawinkle:
meskipun saya tahu bagi anda, doa2 dari nonmuslim atau kpd nonmuslim tdklah berlaku dan berguna.
tp saya percaya bhw Sang Pencipta bukanlah Pencipta yg pilih kasih hanya mau menerima doa dari manusia dalam kotak tertentu saja, sehingga saya pun memberanikan diri untuk berdoa, semoga berkat melimpah bagi anda dan keluarga, ditajamkan akal dan hati untuk menilai dan menemukan serta menerima kebenaran yg hakiki.
Terima kasih banyak rekan Prisca, baru terasa sudah begitu lama saya tidak membalas posting anda.
Sekali lagi saya mohon maaf, dan saya sangat menghargai kesabaran anda :|
:) selamat datang kembali sdr Subhanallah, jk umur saya panjang, semoga saya bisa berdiskusi dengan anda kembali
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by fayhem_1 »

subhanallah wrote: Permintaan tambahan itu untuk Bung Moderator kok :)
Bukankah memang ayat2 yang anda buat untuk menandingi ayat2 Al Qur'an? Kita uji saja disini, sekian tahun lagi dari sekarang, mungkin sampai generasi anak-cucu kita atau setelahnya, sedahsyat apa dibandingkan ayat2 Al Qur'an yang diimani jutaan orang sejak lebih dari 1400 tahun yang lalu :)
Bagaimana Bung Moderator?
Kalo ada muslim yg percaya ayat tantangan quran, ada yg salah di kepalanya
subhanallah wrote:Mohon maaf, sejujurnya saya lebih cenderung "kasihan" dengan para netter yang "tersesat" tentang pemahamannya atas Islam :
Terus terang kasihan melihat muslim2 yg ga punya nalar
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by fayhem_1 »

Prisca wrote:ajaran yg baik akan terlihat baik, entah dari sudut manapun.
Bener pris,
Ajaran jahat bisa ditafsirkan baik, Ajaran baik tidak bisa ditafsirkan jelek
sayang postku hilang disana :(
rahimii
Posts: 311
Joined: Sun Mar 06, 2011 6:33 pm

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by rahimii »

subhanallah wrote:Kalau kita mengedepankan akal dulu, sudah pasti kita tidak akan bisa menerima berita tentang isra' mi'raj.
Satu peristiwa yang sungguh mustahil, gak mungkin diterima oleh akal... apalagi sekarang, orang jaman dulu mikir apa mendengar berita ini?
Tapi kalau kita sudah yakin dulu pada Allah dan rasulNya, itu bukanlah hal yang susah diterima akal.
Lha Allah itu maha segala2nya, apa susahnya buat Dia untuk memperjalankan Muhammad sejauh itu dalam waktu singkat?
Banyak pertanyaan2 para netter IFF ini biasanya karena mereka mencoba menalar dulu dengan akal sehatnya, tapi ya saya yakin susah mereka pahami karena mereka tidak percaya yang lebih mendasar.
Ada kekeliruan logika disini. Bagaimana suatu peristiwa dapat diterima akal kalau tidak ada bukti? Anda begitu yakinnya mendedahkan peristiwa isra miroj seakan itu adalah sebuah fakta. Lalu buktinya apa? Allah yang maha segala-galanya bukanlah bukti itu sendiri, karena allah hanyalah dasar yang tidak diketahui untuk meletakkan akal anda pada posisi untuk mempercayai. Kalau iman anda adalah sebuah kepercayaan yang memunggungi logika dan bukti, maka tak pelak harus dikatakan, anda beriman buta.

Dalam pandangan keyakinan saya sebagai kafir, setelah mempelajari masalah iman, setidaknya mesti ada 3 bagian untuk dapat menopang iman sebagai sesuatu yang logic dan benar.

1.Notitia (dapat diartikan sebagai konten)
2.Assensus (bukti bahwa konten tersebut benar)
3.Fiducia (tindakan personal untuk menyerahkan diri kepada informasi konten tersebut berdasarkan keyakinan akan kebenarannya)

Sudahkah anda melewati tahap ini sebelum mengumumkan iman anda? Kalau anda ada waktu, saya sangat ingin mengetahui pandangan/pemaparan anda akan iman islam anda berdasarkan 3 tahapan pengujian diatas. Salam.
User avatar
qprim
Posts: 259
Joined: Wed Nov 09, 2005 4:01 pm

Re: Menemukan Kebenaran Universal

Post by qprim »

subhanallah wrote:Satu contoh kecil, kami diperintahkan Allah SWT dalam QS Al-'An'am ayat 152:
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.

Jika kita perhatikan, berapa banyak anda temukan pedagang muslim di pasar2 yang mengurangi timbangannya untuk menambah keuntungan?
Bukankah Allah SWT sudah jelas2 memerintahkan untuk menyempurnakan takaran dan timbangan dengan adil?
Saya pernah menyaksikan perniagaan di kota Mekkah, kebetulan saya membeli sesuatu, katakanlah makanan untuk oleh2, di sebuah supermarket disana.
Saya perhatikan pelayannya melayani permintaan saya, memasukkan ke kantong plastik, kemudian ditimbang dengan timbangan digital, dan menunjukkan angka persis sama seperti yang saya minta (dengan .00 di belakang koma).
Setelah itu, sebelum pelayan itu mengikat kantong plastik itu, dia mengambil sejumput lagi makanan/barang itu, dan menambahkan ke kantong plastik saya. Berarti jika ditimbang lagi ada sedikit angka tambahan di belakang koma.
Subhanallah, saya perhatikan pelayan2 yang lain juga melakukan hal yang sama kepada pelanggannya, mungkin memang itulah kebijakan supermarket tsb. Husnudzon saya karena pemiliknya ingin bersedekah atau takut kepada Allah SWT jika timbangannya kurang (sesuai ayat tadi).
Saya bayangkan, kapan umat Islam Indonesia akan melakukan praktek2 perdagangan semacam ini?
Jika nanti suatu saat pedagang muslim Indonesia melakukan seperti ini, betapa nikmatnya anda tinggal di antara mereka :)

Di ayat itu juga diperintahkan agar kita berlaku adil, kendatipun kepada kerabat sendiri.
Jika seluruh hakim muslim di Indonesia melakukan perintah Allah SWT itu, dan juga seluruh pemimpin2 muslim Indonesia mengamalkannya, bayangkan betapa nikmat dan sejahteranya hidup di tengah2 mereka :)
Inilah, saya berharap kondisi ini suatu saat akan terwujud, saya coba mulai dari diri saya sendiri dan keluarga saya, semoga Islam bisa dirasakan sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, semua mahkluk, kesejahteraan bagi seluruh muslim dan non muslim, memang seperti itulah seHARUSnya :)
Anak yatim yang mana Sdr. subhan? Anak yatim yang muslim? Gimana dengan anak yatim yang kafir?
Adil pada kerabat yang mana? Kerabat yang muslim? Kalau ada kerabat yang murtad atau kafir, masihkah dia disebut dan diperlakukan sebagai kerabat?

Soal berbuat baik dan bersikap jujur, termasuk dalam berdagang, itu sih merupakan ajaran yang sudah lama ada di semua peradaban dan kebudayaan manusia, di berbagai tempat di muka bumi. Ajaran-ajaran seperti itu sudah ada lama sekali, jauh sebelum peradaban manusia menggunakan penanggalan masehi. Buat saya itu merupakan kewajaran. Apalagi dalam berdagang. Selama masih bisa untung, seorang pedagang akan berbuat apapun untuk menyenangkan pelanggannya. Karena mereka ingin menarik simpati dari pelanggan dan menggundang lebih banyak pembeli. Yang seperti itu sih sebatas kebaikan transaksional.
Berhubung contohnya di Mekah, pertanyaan saya sama seperti di atas. Kalau pembelinya kafir seperti saya, akankah pedagang tersebut melayani dengan sama baiknya?

Sebenernya saya berhadap anda memberikan contoh mengenai hal-hal yang lebih mendasar mengenai pedoman yang digunakan oleh muslim dalam memperlakukan sesama manusia. Hal itulah yang masih menjadi pertanyaan besar bagi saya.

Sdr. Subhan, sudahkah membaca ajaran-ajaran yang menganjurkan untuk berbuat baik, jujur, dan adil kepada sesama manusia? Kalau anda rajin mencari di internet, anda akan menemukan banyak ajaran seperti itu di berbagai peradaban.

Coba baca juga thread ini: negara2-kafir-kok-lebih-islami-t50395/
Di situ ada artikel yang menceritakan kekaguman seorang muslim terpelajar tentang bagaimana negara kafir menerapkan ajaran untuk berbuat baik, jujur, dan adil kepada sesama manusia. Dan saya pastikan bahwa mereka meyakini dan menerapkan ajaran2x tersebut tanpa menggunakan ajaran islam sebagai rujukan. Moga2x anda mau berdiskusi lebih jauh di thread tersebut.

Saya berharap anda mau berdikusi di forum ini untuk waktu yang panjang. Masih banyak hal yang bisa kita diskusikan. Soal bagaimana memperlakukan sesama manusia, akal budi, nurani, logika, demokrasi, liberalisme, menanggapi perbedaan, dsb. dsb. Tapi sementara ini dulu reply saya.

Oiya, berhubung anda memberi contoh mengenai mekah, saya sebenarnya ingin juga berkunjung ke mekah. Saya senang pergi ke tempat yang baru untuk melihat budaya dan cara hidup masyarakat yang berbeda dengan tempat yang saya tinggali. Sangat berguna untuk memperkaya wawasan. Tak perlulah masuk ke masjidil haram dan melihat kabah dari dekat. Toh niat saya bukan untuk beribadah. Cukup berkeliling di kota mekah, melihat budaya dan cara hidup masyarakat di sana, sambil merasakan pengalaman berbelanja di sana seperti anda. Bisakah?

Menemukan Kebenaran Universal
Mirror
Faithfreedom forum static
Post Reply