Faith Freedom International - Forum Indonesia

Joe Andmie wrote:Hallo Sis Mire, gimana lanjutannya,wah ini trik kok dijejelin pasukan,aku rasa aman2 aja ,biarkan aja mereka berantem gak ganggu kok ,kemaren juga habis santai diwisma kinabalu .Oh ya Sis Mire jangan ladeni itu Duren,emang kulitnya tajam tapi isinya hmmm...its my favorit one,Kita2 sama2 perempuan, banyak kasus Mimie damaikan, sepertinya sis gampang diajak ngerumpi, mau pakai sunda juga oke2 aja. I am waiting for you dear.

Teh mimie, saya ga bs bhs sunda teh...hehe. Tp bisa diajak ngerumpi kok. Hahaha!

Iya sis, untuk sekolah anakku, aku lg mengarah ke 1 sekolah kristen yg agak jauh ny. Ga jauh2 bgt sy sbenernya. Udah itu anaknya tetanggaku jg sekolah disitu, pake mobil antar jemput. Salah satu anaknya cuma beda sethn diatas anakku. Jd mereka kl brkt bs bareng nantinya. Pdhl ibunya jilbaban, tp 3 anaknya disekolahin disitu semua.

Ini blm final decision. Saya masih terbuka buat option lainnya. 2 thn lagi anakku br SD kok. Skrg br mau masuk TK. At least tahun depan lah target sekolahnya udah harus bisa fixed.

Pergi Jauh wrote: Anak-anak cenderung tidak peduli dengan agama, kecuali ada yang men"doktrin"nya. Buang saja kata2 atau simbol2 arab, gunakan saja bahasa Indonesia, jangan sampai arabisme meresap pada diri anaknya bu mire. Berikan lingkungan terbaik untuk anak yang jauh dari doktrin2 agama. Fokuskan pada ajaran baik dan benar yang sesuai hati nurani, golden rule bisa dijadikan acuannya sehingga saat sudah besar nanti fondasi kebenaran lah yang dominan. Anak juga suka dan mudah sekali meniru, sebagai orang tua beri contoh konkret maka akan lebih mudah bagi anak untuk mengikuti/belajar.
Untuk sekolah, sekolah umum atau sekolah kafir masih jadi rekomendasi pilihan terbaik tentunya dengan pertimbangan kualitas akademisnya jg.

#cuma saran

Salam kenal bro/sis pergi jauh,

Saya lagi coba buang kebiasaan2 reflek puluhan tahun ini. Ternyata susah juga. Tp saya take it santai aja lah. Saya anggap cuma bahasa asing seperti bahasa inggris misalnya. Niatnya sbg ungkapan terima kasih dengan 1 kata singkat. Tapi saya emg lg coba replace dengan kata2 lain. Untungnya anak saya blm mudeng2 bgt sm bahasa2 arab ini. Ya soalnya gt deh, saya sebelum ini ngajarinnya jg setengah hati. Hehehe..

Mirerusa wrote: Salam kenal bro/sis pergi jauh,

Saya lagi coba buang kebiasaan2 reflek puluhan tahun ini. Ternyata susah juga. Tp saya take it santai aja lah. Saya anggap cuma bahasa asing seperti bahasa inggris misalnya. Niatnya sbg ungkapan terima kasih dengan 1 kata singkat. Tapi saya emg lg coba replace dengan kata2 lain. Untungnya anak saya blm mudeng2 bgt sm bahasa2 arab ini. Ya soalnya gt deh, saya sebelum ini ngajarinnya jg setengah hati. Hehehe..

Niatnya memang baik, tetapi dampaknya bisa saja tidak baik. Bagaimanapun juga kata alhamdulilah adalah "simbol" Islam. Alhamdulillah artinya segala puji bagi allah, allah disini tentunya Allah yang raja tipu itu. Masa mau muji n bersyukur ma allah gendeng itu sis
Akan lebih cantik kalau kalimatnya diganti Terimakasih Tuhan atau apa aja selain racun2 Islam. Racun sekecil apapun tetep racun dan punya potensi "membunuh"

Pergi Jauh wrote:Bagaimanapun juga kata alhamdulilah adalah "simbol" Islam. Alhamdulillah artinya segala puji bagi allah, allah disini tentunya Allah yang raja tipu itu. Masa mau muji n bersyukur ma allah gendeng itu sis

Dooohh... rileks atuuh ... menurut orang² Arab non-Muslim, tuhan itu adalah allah. Kitab suci kafir juga menyebut tuhan sebagai allah. Jadi tinggal niatnya ajah yang diganti.

Mbak Mirerusa,
Ente itu wanita yang cantik atau tidak? Hehehe....
Kali cantik, ente gak boleh pergi ke mesjid lhooo....

Umdat al Salik (Reliance of the Travelers), f12.4, hal. 171-172
It is better for women to pray at home than at the mosque (A: whether they are young or old). It is offensive for an attractive or young woman to come to the mosque and pray (0: or for her husband to permit her), though not offensive for women who are not young or attractive when this is unlikely to cause temptation. (N: The author’s words here must be interpreted in the light of the following details: If a woman’s going to group prayer or elsewhere will definitely lead to temptation between the sexes, it is unlawful for her to go. If such temptation can be definitely prevented, her going to the group prayer remains sunna, as is attested to by the hadiths that have reached us on the subject. If temptation is feared but not certain to occur, her going becomes offensive. Whether such temptation is likely to occur is something that differs with different times, places, and people. An old woman is not like a young one, nor a righteous society like one in which temptation between the sexes is the rule; nor is a special prayer place set aside for women at the mosque like a prayer place which they share with men. This is why ‘A’isha (Allah be pleased with her) said,

"Had the Prophet (Allah bless him and give him peace) seen what women do now, he would have forbidden them the mosque as the women of Bani Isra’il were forbidden."

A hadith reported by Bukhari and Muslim. (f12.4, pp. 171-172)

Gak boleh dateng ke mesjid, karena kecantikanmu bisa menggoda jemaat. Kan revoth sholatnya jika anunya ngaceng semua. Bisa kejungkir nunggingnya ...

Mirerusa Ragu akan Islam
Mirerusa Ragu akan Islam Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static

Mirerusa wrote:

Iya sis, untuk sekolah anakku, aku lg mengarah ke 1 sekolah kristen yg agak jauh ny. Ga jauh2 bgt sy sbenernya. Udah itu anaknya tetanggaku jg sekolah disitu, pake mobil antar jemput. Salah satu anaknya cuma beda sethn diatas anakku. Jd mereka kl brkt bs bareng nantinya. Pdhl ibunya jilbaban, tp 3 anaknya disekolahin disitu semua.

Ini blm final decision. Saya masih terbuka buat option lainnya. 2 thn lagi anakku br SD kok. Skrg br mau masuk TK. At least tahun depan lah target sekolahnya udah harus bisa fixed.

Keputusan yg sangat bagus,Mimie bukan mau menghasut,tapi contoh nyata aku sendiri yg digembleng mulai dari madrasah hingga aliyah yg ngetop,waduh saat diSMU swasta english aku ketinggalan kereta,gara2 otak fokusnya ketulisan cacing,mata pelajaran utama,yg lain boleh berwarna pelangi,kalau ini dapat nilai A ranking otomatis ikut terangkat,bayangkan ngeles cuma dimulai dari elementary,malu bersama anak sd,Lulus SMU dgn angka pas2an terpaksalah masuk akademi perawat demi gensi doang yg penting status mahasiswa.Last one again,catatan huruf cacing juga mesti dijaga baik2,kagak bisa main buang ,kualat.Sampai numpuk sesakin kamar,satu2nya dibakar inso aula bebas.
Masa depan anak ada ditangan kita Sis Mire,kiranya Sis bisa membuat yg terbaik buat anak terkasih,salam.

Pergi Jauh wrote:
alhamdulilah adalah "simbol" Islam.

Ganti saja dengan alhamduladi kalau gitu

Joe Andmie wrote:gara2 otak fokusnya ketulisan cacing,mata pelajaran utama,

Masih bisa baca dan tulis nya sekarang ini mbak?? pelajari terus saja mbak, ane pun ingin mengerti huruf cacing ini, bisa menelaah literatur islam. Tapi kalau belajar ke madrasah aliyah mah ogah

Adadeh wrote:Dooohh... rileks atuuh ... menurut orang² Arab non-Muslim, tuhan itu adalah allah. Kitab suci kafir juga menyebut tuhan sebagai allah. Jadi tinggal niatnya ajah yang diganti.

nama memang boleh sama, tapi allah yg dimaksud dlm alhamdulilahnya umat muslim kan tetep aja si tukang tipu. Apalagi untuk anak kecil dengan basic keluarga muslim, tentu yg dipahami adalah allahnya Islam,bukan allahnya kapir. Lagian klo di Indo kata alhamdulilah jelas kata2 islami, dengan mengganti alhamdulilah untuk meminimalisir nafas2 islam yg merasuk sejak kecil sj

angky wrote: Ganti saja dengan alhamduladi kalau gitu

Alhamdulangky aja piye bro

Murtad itu enak lho........... ane merasa ada kebebasan jiwa setelah murtad........ Hidup Murtad

Sekolah kalau masih kecil di deket rumah gak pa2 sis, kalau udah agak gedean baru di tempat yg agak jauh, kasian kalau kejauhan nanti si kecil malah kecapean

Adadeh wrote:It is offensive for an attractive or young woman to come to the mosque and pray (0: or for her husband to permit her),
though not offensive for women who are not young or attractive when this is unlikely to cause temptation.

Kalimat bawahnya parah bgt...aselik. Bwahahahahahahahaha!

@teh mimie,
Kalo saya malah kebalikan teh...SD swasta kristen (tp pulang sekolah , tetep harus ngaji. Zzzzz...) . SMP sm SMA negeri. Krn papa saya sempet dinas keluar kota segala. Begitu masuk SMP, lsg culture shock. Ga ada jiwa persaingannya sama sekaliii... Santaaaaaiii bgt. Lama2 malah jeblok di SMA. Hahahaha!

@momed_xx
Boo'...bebasnya pas weekdays doang. Pas weekend mesti balik ke rmh nyokap buat jatah cucu. Jaim lagi deh.

Halo mirerusa,
Salam kenal ya.
Islam itu memang agamanya lelaki.
Sorga Islam khusus hanya buat lelaki, wanita gk dapat jatah.

"Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita."(HR. Bukhari dan Muslim)

Usamah bin Zaid ra mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Aku berdiri di pintu surga, ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah orang-orang miskin; dan orang-orang kaya banyak yang terhalang untuk memasukinya. Sedangkan terhadap para calon penghuni neraka, diperintahkan oleh Alloh agar mereka dijerumuskan dalam neraka dan ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah wanita." (HR Muslim)

angky wrote:
Masih bisa baca dan tulis nya sekarang ini mbak?? pelajari terus saja mbak, ane pun ingin mengerti huruf cacing ini, bisa menelaah literatur islam. Tapi kalau belajar ke madrasah aliyah mah ogah

Emang percuma walau bisa tulis dan membaca tapi artinya tak nyampai 90% yang dipelajari cuma koran non visual ,dengan iklan sebanyak 6666 baris disusun selama 22tahun 22 hari 22jam,kalo pasang iklan kambing disitu udah keburu koit ya.Boro2 mau jadi kurban buat jadi kendaraan kesorga.
@ Sis Mire,ternyata pernah sekolah diKristen ,diSmp dan Sma juga diswasta,kalau boleh tahu status suami sis itu bisa dibocorin dikit? Nanti kita bahas lagi,ternyata cukup malam,good night Sis and bro Angky,

Joe Andmie wrote: @ Sis Mire,ternyata pernah sekolah diKristen ,diSmp dan Sma juga diswasta,kalau boleh tahu status suami sis itu bisa dibocorin dikit? Nanti kita bahas lagi,ternyata cukup malam,good night Sis and bro Angky,

Saya sekolah swasta pas SD doang sis. SMP saya masuk negeri karena ikut papa dinas ke daerah. SMA negeri juga. Hampir masuk Don Bosco, tp saya ga mau, soalnya tante sama opa masih jadi staff disana. Habis nanti masa remaja saya. Hahahaha.

Kalo suami statusnya apatis sama agama. Tp orangnya rada ga puguh. Kadang ikut2an agnostic. Kadang ikut2an pandangan orang tua kami yg masih islami. Tujuannya dia sih buat nyenengin orang tua. Misalnya, dia ga setuju masukin anak ke sekolah islam, tapi masih setuju buat "someday" anak akan kita ikutkan les ngaji ---> buat kompensasi ga ikutin saran org tua buat masukin anak ke SD islam, gantinya, ngaji boleh. {-_-"}

saran saya kenalkan juga anak anda pada kebijakan atau filsafat lain supaya ga dibelenggu kacamata kuda ciptaan nabi palsu itu. nanti dia bakal liat sendiri kok mana yang positif mana yg negatif, jadi supaya pemikirannya terbuka gitu. kalau saya lebih cenderung ke pemikiran2 Budhis & Konfusianis karena tidak mendoktrin harus tunduk membabi buta pada tuhan, yg penting adalah menjalin bagaimana hubungan antar sesama manusia harmonis. saya bukan lagi promosi Budhisme, mungkin unk anak anda perlu ajarkan pemikiran seperti di link bawah ini, ini nilai2nya universal kok
http://kbbwisdom.wordpress.com/2012/12/ ... -budhisme/

Saya doakan mba Mirerusa sekeluarga segera menemukan kebenaran sejati. Keep searching sist.

Halo...halo sis Mire...
Apa kabar? Bagaimana kabar pencariannya akan kebenaran?

mirerusa wrote:Kalau FFI, saya baru liat di gugel bebrp hari yg lalu.

maaf, bukannya situs ini diblock ? kok bisa buka tanpa proxy ?

Senior Crescent Star,
Insha Allah situs ini tidak diblok jika anda menggunakan provider internet tertentu, spt saya contohnya.
Sepertinya blocking itu tetap tergantung kebijakan provider, pemerintah hanya bisa menghimbau.
-------

Mbak Mire, hidup anda nyaman ya sepertinya. Syukurlah, anda jauh dari gonjang ganjing islam maupun agama.
Saya pernah hidup spt itu dan suatu hari saya terketuk krn "terpaksa" berkunjung ke sebuah panti asuhan.

Hati saya melunak dan sepanjang acara saya diam-diam merenung bhw selama ini saya sibuk mikirin diri sendiri, lupa Tuhan.
Dan bahwa Tuhan semesta alam itu ternyata ada, dan kesedihan itu ada, dan bhw kita harus melayani sesama manusia.

Ini saatnya utk mencari tuhan yg asli.
Tuhan rerumputan, tuhannya burung-burung pipit, nebula, galaxy, supercomputers, dan tuhan dari kaum miskin yg tersingkirkan.

ok.

hmm masalah harmonis dengan manusia ya ? ...
ok lah bagus agama yg hanya mengatur dan memerintah agar manusia harmonis sesama manusia. lantas apa yang agama sejenis itu atur ketika manusia lain TIDAK INGIN HARMONIS dengan kita yg ingin harmonis ?