hahahaha terima kasih bung SOLOMONSOLOMON wrote:
trimakasi sudah mengagumi id ku
btw tidak apa2 kah saya memplagiat nama anda??
salam bung
hahahaha terima kasih bung SOLOMONSOLOMON wrote:
trimakasi sudah mengagumi id ku
anda tidak ngiri saya tau itu, saya hargai pendapat andayusah wrote: ngiri.. ? ngga la ya! uma ga habis fikir keluaran gontor kok norak banget pikirannya. tapi wajar juga sih ga tamat ya he he
Terima kasih bung Supercabesupercabe wrote:@bro Al-Qirun
Selamat murtad bro
and welcome back to humanity
Terima kasih bung mazmaz wrote:@Alqirun
seandainya kalo boleh nanya dikit,bung alumni ponpes gontor yang mana ya..?
btw bung ini laki2 ato perempun..?
Terima kasih bung/mba mikimosmikimos wrote:
Selamat untuk Mas Qirun.....
Hore hore....
miki
baik terima kasih bung jebot, saya akan jawab apa yang saya tauJebot wrote: @Al Qirun, enggak usah dijawab detail!
Pertanyaan² konyol muslim sontoloyo! Buayé, eh buahayé! Salam.
@maz, énté tamatan gontor juga?
Cerita donk disinih tentang gontor!
1.adaAl_Qirun wrote:
yupz betul sekali gan...saya merasa seperti terbebas dari belenggu, waktu keluar dari islam.
tanpa bermaksud mencemari almamater saya dulu, tapi memang doktrin di Gontor, secara tidak langsung mengajarkan kita untuk makar pada NKRI.
1. Tidak ada Bendera Merah Putih di Gontor kalaupun ada hanya formalitas
2. Tidak diperkenankan memakai bahasa Indonesia dan bahasa daerah, yang diperbolehkan hanya bahasa Arab dan Inggris
3. Tidak ada pendidikan Pancasila di Gontor
4. Jarang ada santri/alumnus Gontor yang mau hormat pada bendera setelah mereka lulus, kecuali mereka yang keluar sebelum lulus pendidikan atau santri2 yang tidak bisa di cuci otaknya
5. Dan yang lebih parah, di Gontor saya kehilangan cara berfikir jernih, karena saya seperti dikendalikan oleh peraturan2 yang mengikat.
alhamdulillah saya telah murtad walaupun saya belum merubah KTP saya.
Wowww wowww wowww Standing Applause buat bung Al_QirunAl_Qirun wrote:hahahaha menurut saya anda yang kasian...liat kok dari web, anda tidak mengalami apa yang saya alami, anda tidak tau Gontor sesungguhnya seperti apa...hahahaha, la wong saya menjadi saksi kawan saya sendiri menyebutkan, bendera merah putih hanya untuk kesed (alas lap kaki), anda ga sabaran saya sedang mengetik kok apa yang saya alami disana, kalau bukan lulusan sana, komentar anda tidak akan saya terima hahaha gitu aja kok repot.
istilah kamar lebih bisa diterima orang awam, malahan saya dan kawan2 satu grup menyebutnya barak.
memang saya tidak melihat secara langsung, tapi kawan2 saya yang menyebutkan demikian dan menjadi , itu terjadi di Gontor Putri 1 hahahaha
masalah homo seksual saja saya liat langsung dengan mata dan kepala saya dan saya langsung lempar dengan sendal
dan sudah jelas kabar yang terjadi Gontor Putri tidak jauh berbeda hahahahaha
pokoknya saya salut sama Gontor, mau nelepon orang tua aja harus ngantri
apa yang saya sebutkan pasti akan saya pertanggungjawabkan, tinggal bung aja mau bersabar...karena saya sedang menulis secara rinci apa saja yang saya alami
kalo hanya sekedar mengarang bebas sebagai pengakuan ya apa boleh buat,Al_Qirun wrote:hahahaha menurut saya anda yang kasian...liat kok dari web, anda tidak mengalami apa yang saya alami, anda tidak tau Gontor sesungguhnya seperti apa...hahahaha, la wong saya menjadi saksi kawan saya sendiri menyebutkan, bendera merah putih hanya untuk kesed (alas lap kaki), anda ga sabaran saya sedang mengetik kok apa yang saya alami disana, kalau bukan lulusan sana, komentar anda tidak akan saya terima hahaha gitu aja kok repot.
istilah kamar lebih bisa diterima orang awam, malahan saya dan kawan2 satu grup menyebutnya barak.
memang saya tidak melihat secara langsung, tapi kawan2 saya yang menyebutkan demikian dan menjadi , itu terjadi di Gontor Putri 1 hahahaha
masalah homo seksual saja saya liat langsung dengan mata dan kepala saya dan saya langsung lempar dengan sendal
dan sudah jelas kabar yang terjadi Gontor Putri tidak jauh berbeda hahahahaha
pokoknya saya salut sama Gontor, mau nelepon orang tua aja harus ngantri
apa yang saya sebutkan pasti akan saya pertanggungjawabkan, tinggal bung aja mau bersabar...karena saya sedang menulis secara rinci apa saja yang saya alami
Alzaitun mulai tercium baunya, begitu pula Gontor
Orang yang sangat miskin sampai disebut gémbél, mana mampu langganan internet!maz wrote:di dunia maya gembel bisa ngaku konglomerat,hartawan bisa ngaku pengamen..
Al_Qirun wrote:hahahaha menurut saya anda yang kasian...liat kok dari web, anda tidak mengalami apa yang saya alami, anda tidak tau Gontor sesungguhnya seperti apa...hahahaha, la wong saya menjadi saksi kawan saya sendiri menyebutkan, bendera merah putih hanya untuk kesed (alas lap kaki), anda ga sabaran saya sedang mengetik kok apa yang saya alami disana, kalau bukan lulusan sana, komentar anda tidak akan saya terima hahaha gitu aja kok repot.
istilah kamar lebih bisa diterima orang awam, malahan saya dan kawan2 satu grup menyebutnya barak.
memang saya tidak melihat secara langsung, tapi kawan2 saya yang menyebutkan demikian dan menjadi , itu terjadi di Gontor Putri 1 hahahaha
masalah homo seksual saja saya liat langsung dengan mata dan kepala saya dan saya langsung lempar dengan sendal
dan sudah jelas kabar yang terjadi Gontor Putri tidak jauh berbeda hahahahaha
pokoknya saya salut sama Gontor, mau nelepon orang tua aja harus ngantri
apa yang saya sebutkan pasti akan saya pertanggungjawabkan, tinggal bung aja mau bersabar...karena saya sedang menulis secara rinci apa saja yang saya alami
Alzaitun mulai tercium baunya, begitu pula Gontor
Ga mungkin mengarang bebas karena bung Al-Qirun sebegitu yakinnya berani mempertanggung jawabkan tulisannyamaz wrote:kalo hanya sekedar mengarang bebas sebagai pengakuan ya apa boleh buat,
komentar gw cukup sampai disini,
hanya sekedar pengakuan tanpa ada bukti lebih lanjut,ffi menyebutnya hoax.
di dunia maya gembel bisa ngaku konglomerat,hartawan bisa ngaku pengamen..
Abu Bakar Baasyir, Pimpinan Pondok Pesantren Ngruki, Solomaz wrote:gontor adalah PONDOK PESANTREN bukan sekolah formal.dimanapun yang namanya ponpes bisa dikatakan 80% menitik beratkan kepada ajaran Agama,sisanya untuk pengetahuan umum.
4.M. Hidayat Nur Wahid MPR RI Muhammad Maftuh Basyuni ,Mantan Menteri Agama Din Syamsuddin , Ketua Umum PP Muhammadiyah . KH Hasyim Muzadi , Ketua Umum PB Nahdhatul Ulama (NU) ...dll
mereka adalah jajaran petinggi indonesia
Adhdharurah tubihul mahzhur, termasuk ngeseks di kosan ya kan mas??maz wrote: kalo hanya sekedar mengarang bebas sebagai pengakuan ya apa boleh buat,
komentar gw cukup sampai disini,
hanya sekedar pengakuan tanpa ada bukti lebih lanjut,ffi menyebutnya hoax.
di dunia maya gembel bisa ngaku konglomerat,hartawan bisa ngaku pengamen..
emang klo tuhan bukan roh ga merdeka ya! ha hakokokbeluk wrote:
Oh ya, Merdeka Bung Al_Qirun!
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Inget Roh Allah bukan auwloh swt!
meriding nih yee!al-qirun wrote: Terima kasih bung kokokbeluk
saya merinding mendengan perkataan anda
jika membahas masalah murtad jelas gw gk berani krena ini ruang pengakuan n kesaksian,mod jelas akn memberikan warning ke 2.kuta bali wrote:Saya percaya 100% Al Qirun dari Gontor, kalau muslim gak percaya, tinggal tebak2an saja, misalnya guru pelajaran tertentu namanya siapa, apa saja yang terdapat disitu tahun 1998, misalnya pohon A, Ayam, ruangan aula warnanya apa dll.
Tp itu tidak penting yang penting adalah kenapa akhirnya menerima kebenaran yang hakiki dan terlepas dari jerat Islam.
Buat mas Al Qirun, berapa banyak lulusan pondok gontor yang murtad?
Salah satu kerabat saya juga lulusan situ, walaupun gak bener2 lulus karena gak krasan.