DHS wrote:Mbah Dim,
Selamat ya atas pengakuan murtad anda!![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
Tapi masih ada beberapa pertanyaan, tolong dijelaskan:
1. Point apa yang paling jelas di dalam islam yang membuat anda berkeputusan untuk murtad?
2. Sejauh mana kesantrian anda sebelum murtad?
3. Bagaimana sikap keluarga terhadap kemurtadan anda?
4. Bagaimana kehidupan sehari-hari anda sekarang? (ttg sholat, pembicaraan sehari-hari yg menyangkut islam dengan sekitar, dll).
5. Harga apa lagi yang harus anda bayar karena murtad? (ttg warisan, dll).
6. Dll ... silahkan ditambah sendiri selengkapnya, tapi ingat, jaga anonimitas anda di manapun juga.
Matur nuwun.![]()
kuta bali wrote:Selamat datang mbah Dim. Kita senang ada anggota baru orang murtad.
Kalau bisa cerita detail dong gimana bisa murtad dan kok bisa sampai di faithfreedom?
Jangan lupa syahadat FFI.
mbahdim wrote:2. Saya 6 tahun lebih jadi santri.. saya sempat menjalani kehidupan dan amalan tasawuf selama 2 tahun.
mbahdim wrote:3. Saya murtad secara keyakinan. Secara budaya belum. jadi orang rumah tidak tahu. Ada acara yasinan saya juga ikut, bahkan kadang masih memimpin acara zikir di kantor.
mbahdim wrote:Bagaimana dengan pertanyaannya?
mbahdim wrote:PERTANYAAN
1. Bagaimana rekan-rekan atheis menghadapi hal krusial diatas, yakni tentang asal-usul alam semesta, Galaxy, black hole, hidup, mati dan kebutuhan akan tempat berlindung?
2.Jika rekan-rekan berada dalam kereta yang sedang bertabrakan, kaki anda patah dan tergencet besi baja kereta. Siapa yang akan secara otomatis disebut?
3.Trus dimanakah posisi energi tak terbatas, kecerdasan tak terbatas, zat yang super?
Hidup akan terasa singkat kecuali dipenuhi oleh hal-hal yang berguna.
mbahdim wrote:Sebenarnya banyak orang yang secara keyakinan sudah pada murtad, meski secara budaya belum,
baik murtad meninggalkan agama atau meniadakan tuhan dalam agama yang dianutnya.
GUNTUR LANGIT wrote:Selamat ya mbahdim, baca pengakuan anda diatas saya yang sdh penasaran jadi makin penasaran, berapa sih jumlah murtadin seperti anda di Indonesia,
Sulit memang memperkirakannya, tapi gk mustahil suatu saat orang2 seperti anda bertambah banyak, pada saat itulah islam mulai tenggelam.
Sekali lagi saya ucapkan selamat , anda telah keluar dari sarang setan.
mbahdim wrote:Oleh karena itulah, untuk memupuk kesetiaan beragama, para pemimpin agama seringkali
menciptakan ketakutan/ancaman dan siksa jika tidak melakukan perintah agama.
mbahdim wrote:Manfaat Agama
Agama bisa memberikan jaminan kepastian akan hal tersebut diatas.
Meskipun kadang terasa konyol dan fiktif jawabanya.
Tidak masalah yang penting ada kepastian jawaban sehingga orang bisa tenang.
Hidup akan terasa singkat kecuali dipenuhi oleh hal-hal yang berguna.
ali5196 wrote:
Terima kasih mbahdim. Untuk orang2 spt kalianlah om ali cs bergadang, cari buku dan encok2 menulis dan menerjemahkan untuk FFI.
Tapi saya masih pingin tahu :
1) anda kenal orang lain dilingkungan anda yg murtad secara keyakinan tapi belum secara budaya? Saya dengar banyak cerita ttg santri2 yg murtad. Saya skeptis, tapi lalu ada anda. Bisa anda bocorin rahasia sedikit lagi?
2) artikel mana atau forum mana di FFi yang membantu anda berpikir? Atau bentuk sanggahan mana yang palign efektif diperluas ke khalayak Muslim? Tulisan? Komik? Debat?
3) DANNN .. yang paling penting: siapa penulis yg paling ganteng dan hebat di FFI? Sayakah? ahemmmm ...
MasTom wrote:
1. apa mbahdim takut sama bapak?
2. apakah bapaknya mbahdim itu lebih banyak menimbulkan rasa takut atau rasa hormat dan sayang?
3. seperti apa takutnya mbahdim sama bapak? takut dihajar bapak pakai gagang sapu atau dihajar pakai kopel rim?
setuju. masih ada yang berguna dari "hidup beragama", kecuali kalo "beragama islam". klo yang hidup beragama ini (agama islam), gunanya agama adalah untuk dapat membuat pengikutnya mengalahkan rasa takut ketika berbuat rusuh, ketika membunuh anggota jamaah ahmadiyyah. silakan pilih agama selain islam atau pilih saja agama theistik non-religion.![]()
mbahdim wrote:
Saya sudah murtad secara keyakinan, 5 tahun sebelum saya nemu FFI.
Saya kenal beberapa teman ex-santri dan ex-mahasiswa UIN yang bercerai dari ajaran agamanya.
Intinya mereka melihat inkonsistensi ajaran, ajaran yang sudah tidak uptodate, doktrinisasi yang tidak logis dan tidak bisa mengikuti perkembangan jaman, serta kekecewaan pada pemimpin agama dalam kehidupan sehari-harinya beda di mulut beda di sikap/perilaku.
mbahdim wrote:PERTANYAAN
1. Bagaimana rekan-rekan theis maupun non theis menghadapi hal krusial diatas, yakni tentang asal-usul alam semesta, Galaxy, black hole, hidup, mati dan kebutuhan akan tempat berlindung?
2.Jika rekan-rekan berada dalam kereta yang sedang bertabrakan, kaki anda patah dan tergencet besi baja kereta. Siapa yang akan secara otomatis disebut? Apakah ibu bapak, nama tuhan, atau nama binatang atau diam saja berserah diri pada nasib?
3.Trus dimanakah posisi energi tak terbatas, kecerdasan tak terbatas, zat yang super?
Hidup akan terasa singkat kecuali dipenuhi oleh hal-hal yang berguna.
mbahdim wrote:1. Bagaimana rekan-rekan theis maupun non theis menghadapi hal krusial diatas, yakni
tentang asal-usul alam semesta, Galaxy, black hole, hidup, mati dan kebutuhan akan tempat berlindung?
mbahdim wrote:2.Jika rekan-rekan berada dalam kereta yang sedang bertabrakan, kaki anda patah
dan tergencet besi baja kereta. Siapa yang akan secara otomatis disebut?
apakah ibu bapak, nama tuhan, atau nama binatang atau diam saja berserah diri pada nasib?
mbahdim wrote:3.Trus dimanakah posisi energi tak terbatas, kecerdasan tak terbatas, zat yang super?
Return to MENGAPA SAYA MURTAD ?
Users browsing this forum: No registered users