everymanstruggle wrote:salam buat semua rekan2..
langsung ke permasalahan ya,mohon maaf kalau salah tempat,cz sy gabisa cerita masalah ini ke teman2 yang ada disekitar saya..
pacar saya(sekarang kelas XI)adalah seorang mualaf sejak kelas IX..
setelah sy telusuri,dia memberi pengakuan bahwa dia menjadi mualaf karena perintah ibunya,dia juga percaya kalau semua agama itu baik(sy tahu ini dari keseharian dia bersosialisasi,dan bgmna dia merelakan waktu untuk menunggu saya sendiri beribadah ke gereja).belum lagi kesehariannya dulu,dia sering ke gereja bersama ibunya dan bapaknya..
namun,semua berubah setelah kepergian sang bapak..saya tahu betapa marahnya beliau(ibunya) ketika mendapat laporan bahwa pacar saya pernah main ke mantan gerejanya..di sekolahpun kerap mendapat..komentar(teguran?) ttg hubungan kami..belum lagi komentar ibunya ttg kepercayaan barunya,sudah berbeda dengan kepercayaannya yang dulu,harus gini lha,ga boleh begitu lha..
dia menyembunyikan alkitab,rosario,dan Puji Syukur di kamarnya..sayang,untuk Puji Syukur,sudah diambil saudaranya..dan kenyataan yang cukup dalam untuk sy,bahwa dia sering membaca alkitab dibandingkan quran..
untuk hubungan ke depan,dia rela dan iklas mengikuti kepercayaan saya,namun yang sy pikirkan adalah,bagaimana 'menegosiasikan' permasalahan ini ke ibunya?sejak mengetahui sy adalah non muslim,sangat sulit untuk bertemu,bahkan ketika sy main ke rumah dia,beliau sering beralasan untuk bertemu sy..
tampaknya beliau tdak akan merestui hubungan kami.seolah2 bahwa anak yang akan sy bawa pergi nanti adalah bukan 'used to be a christ',melainkan 'a moslem from birth'..
sy merasa sedih dan apes dalam beberapa arti..namun dr sisi lain,sy seperti mendapat panggilan untuk mencari dan mengambil kembali domba yang hilang(btw sy gda maksud kristenisasi ya)..
masih ada cerita2 lain..dan sy sangat sedih ketika melihat fotonya waktu masih smp..sungguh polos tanpa dosa
menurut rekan2,bagaimana sy mengatasi masalah ini?mungkin untuk dia,sy tdak perlu memberitahukan materi2 yg ad di forum ini..karena dia krg tertarik dengan fakta dalam beragama(secara keyakinan y utk diyakini gtu)
tapi kalau sudah bicara soal ibunya..opsi 'kawin lari' memang ada,tapi itu ada di barisan terakhir dan terbawah..
thx utk perhatian rekan2,paling tdak sy sudah bsa mengutarakan isi hati walaupun agak berantakan..
ps:saat ini dia menjadi seorang muslim yang 'agak lebih' rajin shalat dibandingkan rekan2 muslim asli sy..belajar membaca quran,dan les ngaji sekali setiap minggu..