Netralikum wrote:Untuk Ryu: faktor apa saja yang menyebabkan kamu tertarik dengan agama dari vatikan.
Thank's
Maaf ya...Ryu tanya secara pribadi tp lewat PM saja replynya ya... apa yg menurut km membedakan dalam berdoa antara agama berpusat di vatikan dan islam ? Apa cuman perbedaan dalam berdoa itu saja yg menjadi lebih tertarik agama vatikan ?Ryu:
Hmm, saya dibesarkan dalam kondisi keluarga dengan latar belakang agama yang berbeda, islam dan agama dari vatikan itu. Jadi saat itu saya ngga terlalu memikirkan agama2 yg lain selain 2 agama yg dianut orang tua saya. Yang membuat saya tertarik saat itu untuk mengikuti agama yg dianut ayah salah satunya adalah cara umat dari agama yg berpusat di vatikan tersebut dalam berdoa, yg saya rasa benar2 berbeda dengan islam.
Ya untuk selengkapnya sih bisa sodara liad sendiri di kesaksian saya di halaman pertama dari topic ini.
Cheers
HADOUKEN!!
Pisss...
seperjuangan deh bro walaupun beda sekolah 
)
). Awal2 saya sekolah di tempat baru ini saya rada kesulitan beradaptasi (maklum sebelumnya saya sekolah di SD pedalaman 
). Saya juga pada awalnya kesulitan mengikuti keharusan kalo setiap siswa wajib mengikuti pelajaran agama dengan pusat di vatikan itu (whwhwh ngerti kan agama yg kumaksud 
). Misal saja saat itu sebelum mulai pelajaran dan sesudah pelajaran selesai (waktu pulang gitu), kita di kelas ada giliran buat mimpin doa. Awalnya saya alasan "saya kan islam, jadi nggak perlu mimpin doa gitu". Selama beberapa giliran wali kelas saya ngijinin saya nggak mimpin doa, tapi pada akhirnya beliau (wali kelas saya) mengharuskan saya pimpin doa. Saat itu saya bingung harus ngomong gimana, soalnya selama ini kalo diajarin berdoa kan harus pake bahasa arab 
. Akhirnya mau nggak mau saya terpaksa mimpin doa dengan improvisasi ala anak kecil