Credo Ergo Sum wrote:Gampang saja kawan Sam, Coba anda tunjukkan bahwa dulu anda memang pernah "berisi" dan "memahami" agama keluarga anda.
Salam AMH
Semoga anda memang tulus meminta penjelasan dan tidak menanggapi dengan nafsu membantah saja kawan.samurai212 wrote:Terima kasih atas kesediaan Anda utk berdiskusi. Enaknya weekend buat diskusi berat, but anyway......
Satu hal yg bisa kita diskusikan misalnya tentang Islam yg berlaku utk seluruh umat manusia.
Ada satu ayat yg menarik utk dibahas, i.e. QS 2:62 yang artinya: Sesungguhnya orang2 mukmin, yahudi, nasrani dan orang2 Shabiin, siapa saja yg benar2 beriman kepada Allah, hari kemudian & beramal shaleh, mereka Akan menerima pahala Dari Tuhan mereka, tidal Ada kekhawatiran thp mereka dan tidak pula mereka bersedih hati"
Asbabun nuzul ayat ini adalah Karena bersedihnya Salma al Farisi begitu mendengar sabda Nabi yg menyatakan pendeta yg selalu bersama dg Salman Akan pergi ke neraka. Kemudian Allah mengkoreksi pernyataan Nabi dan menurunkan ayat ini.
Ada byk hal yg menarik dr kejdian ini:
- Nabi langsung dikoreksi oleh Allah karena gegabah mengeluarkan sebuah fatwa dam seperti yg anda ketahui ini bukan yg pertama
- Kalo kita non Muslim dan menganggap al Quran karang Nabi, bisa menuduh bahwa Nabi berupaya menyenangkan hati Salman al farisi supaya dia tetap dlm keislamannya misalnya
- Apa dong kelebihan Muslim dibanding dg kaun Yahudi atau Nasrani.... Ini jg berarti bahwa dg adanya ayat ini seorang muslim mesti menghargai keimanan seorang Yahudi atau Nasrani. Hanya sayangnya Ada ayat lain yg memperingatkan Muslim utk berhati2 pd orang Yahudi atau Nasrani (ayat 2:120) yg sepertinya kontradiksi dg ayat tsb di atas
- bagaimana dg nasib orang yg bukan mukmin, yahudi, nasrani dan shabiin? Mestinya mereka Akan langsung masuk neraka, tapi apakah ini adil?
Peradaban China misalnya (dinasti Xia) Sudah Ada 2000 thn SM. Sedangkan Islam baru lahir abad ke 7 masehi. Orang2 china ini bukan yahudi atau nasrani atau shabiin artinya mereka berdasarkan aturan Islam Akan masuk neraka. Lho kok bisa? Kenal AMA nabinya enggak kok bisa tahu2 masuk neraka???
Mohon penjelasan anda....
Fatwa apa yang dikeluarkan oleh Nabi kawan? Nabi tak pernah mengeluarkan fatwa si ini masuk neraka misalkan, tanpa alasan yang jelas. Mengenai umat-umat terdahulu, keputusannya kembali pada Allah. Nabi tak pernah menyenangkan orang masuk Islam dengan kebohongan kawan, anda terlalu jauh mengada-ngada kawan. Tidak ada kontradiksi kawan, anda saja yang terlalu lugu memahami ayat kawan. Kami menghargai keyakinan orang lain, termasuk Yahudi dan Nashrani. Tapi menghargai bukan berarti mendukung, apalagi membenarkan kawan. Bahasa sangat penting bukan kawan? Silahkan anda meyakini keyakinan anda, tapi tentu itu tak berarti kami membenarkan keyakinan anda kan kawan? Bersikap hati-hati kepada umat lain, di antaranya Yahudi dan Nashrani, merupakan suatu panduan hidup. Kenyataannya, Yahudi Israel menjajah Palestina, setidaknya secara de facto begitu. Tentang umat Nashrani, tak usah jauh-jauh, sekalipun selalu dibantah, FFI ini berafiliasi dengan situs-situs Nashrani. Jadi memang anda "Harakatut Tanshiriyah" di situs FFI ini kawan. Jika ada berbicara tentang keadilan kawan, itu harus jelas parameter dan sudut pandangnya kawan. Yahudi yang beriman pada masa Kerasulan Musa, Nashrani yang beriman pada masa Kerasulan Isa, dan Shabiin yang beriman pada masa Kerasulan Nabinya, itu sama dengan umat yang beriman pada masa Kerasulan Muhammad. Betul Nabi Muhammad mulai berda'wah pada sekitar abad ke 7 Masehi, tapi ajaran tauhied tetap tak pernah mengalami masa kevakuman kawan. Masa Kerasulan para Nabi mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad hanya mengajarkan tauhied, Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dengan syariat masing-masing tentunya. Lagipula, saya kira bukan hal yang utama bagi kita membahas tentang "nasib" umat-umat terdahulu.
Sekarang kutip dulu pernyataan anda:
Sebenar di sini anda sudah mengakui bahwa anda ini seorang yang sangat awam, kalau bukan malah tidak tahu apa-apa, tentang agama keluarga anda kawan. La wong cuman belajar setahun kok sudah minta pintar. Untuk menjadi seorang ahli ekonomi saja mesti kuliah bertahun-tahun, ini baru 1 tahun, tingkat SD lagi, sombongnya kok sudah setengah mati.samurai212 wrote:Dulu pas saya SD, karena tradisi di daerah saya, anak2 langsung ngaji kitab kuning begitu pulang sekolah selama 2-3 jaman dari hari senin ampe jumat.Saya jg tidak luput dari tradisi ini.
Anda tahu apa itu kitab kuning? Gampangnya kitab kuning tuh buku yg emang warnanya kuning, enggak ada gambarnya sama sekali dan tulisannya cuman arab gundul karangan orang2 yg dianggap mumpuni dlm agama Islam.
Secara umum, kitab kuning ini ada 8 macem: (1) nahwu dan sharaf (tata bahasa Arab), (2) fiqh, (3) ushul fiqh, (4) hadis, (5) tafsir, (6) tauhid, (7) tasawuf dan etika, dan (8) cabang-cabang lain seperti tarikh (sejarah Islam) dan balaghah (sastra Arab).
Saya disuruh ortu utk belajar kitab2 ini di pesantren di kampung saya pas saya kelas 5 sd. Cuman gara2 enek, saya cuma mau belajar kitab2 kuning cuman setahun ajah.
Kayaknya mau belajar apa ajah di pesantren (traditional) tuh lama bgt, enggak sistematik & super boring. Bapak saya awalnya marah, cuman saya ngasih alesan kalo saya pengen ke smp ajah gak mau ke madrasah tsanawiyah (umumnya anak2 di kampung saya ke MTS). intinya saya ya pengen konsentrasi sekolah umum (kelas 6 waktu itu) buat dapet nem yg bagus dan smp yg bagus pula di kota saya. saya ngomong ke bapak, mendingan saya belajar di pesantren pas musim liburan sekolah ajah (kalo sekarang mungkin disebutnya pesantren kilat).
Sebenarnya jika anda memilih keyakinan yang berbeda ya tidak masalah, tapi tak perlu menjelek-jelekkan agama lain kawan. Itu memperlihatkan bahwa anda cuma pura-pura murtad saja, karena memang tak punya ilmu. Jadi ya asal klaim pernah murtad dech. Tapi biar anda bisa sombong sedikit biarlah saya kasih test sedikit kawan, "Ahmad Ka 'Asad Fie Al Quwwah". Coba anda tashriefkan, i'rabkan, dan tasybiehkan contoh tadi kawan, biar saya agak yakinlah bahwa anda ini memang sedikit "berisi" kawan.
Salam AMH