seMOGA KESAKSIAN INI MEMBUKA MATA HATI PARA MURTADIN.....
BACALAH DENGAN SEKSAMA....
RENUNGKANLAH....
INSAFLAH....
Kesaksian lain Mantan Gembala Gereja & Penginjil yg masuk Islam
Tadinya saya ragu untuk menuliskan kisah ini, karena saya takut terjebak dalam rasa & sifat riya..
Tetapi setelah membaca posting Kisah Kesaksian 4 Orang Gembala yang kembali ke agamanya masing-masing
yang diposting di Yesus.net & Kebenaran.net, ini merupakan sebuah pengungkapan secara jujur & berani
atas praktek rohani Gereja yang sebenarnya rahasia & tidak diketahui oleh banyak pihak termasuk umat Kristiani sendiri.
Karena saya melihat ada upaya penyangkalan kebenaran oleh kalangan-kalangan tertentu umat Kristiani
di forum diskusi agama tersebut. Demi tegaknya kebenaran & agar semakin banyak domba-domba maupun
gembala-gembala Kristus yang bisa menemukan jalan kebenaran Ilahi sesungguhnya, maka saya beranikan
diri menulis & menuturkan kisah sejati ini. Saya berharap para domba & gembala Kristus yang membaca
kisah ini memahami & menghayati pengalaman rohani saya ini, agar bisa menemukan kebenaran Ilahi yang sejati,
Jalan Tuhan yang benar & tidak sesat.
Oleh karena itu demi penghargaan kepada umat Kristiani & umat Islam, saya tidak mengutip satu ayatpun
dari Alkitab & Al-Qur'an. Kesaksian ini betul-betul ungkapan hati & jiwa saya.
Saya seorang pria, dilahirkan di Manado 27 tahun yang lalu, nama saya Paulus F. Tengker,
saya dilahirkan dalam tradisi keluarga penganut Kristen yang fanatik. Ayah saya seorang
Pendeta Gereja Pantekosta, kakak wanita saya tertua menikah dengan seorang penginjil Nehemia terkenal.
Saya dididik untuk menjadi taat dalam beragama & direncanakan papa untuk menjadi penerus tradisi keluarga,
menjadi Gembala Tuhan.
Itulah sebabnya setamat SMA saya melanjutkan kuliah ke sebuah Sekolah Misi Alkitab yang berlokasi di kawasan [eraser]-
Surabaya. Kota Surabaya dipilih karena selain lebih dekat ke Manado, juga merupakan salahsatu kota dengan umat Kristiani
yang terkemuka, banyak Gereja megah berdiri di tengah kota & pekabaran gembira Cinta Kasih Tuhan Yesus mendapat respon
yang sangat baik dari masyarakat Jawa Timur yang mayoritas beragama Islam fanatik.
Selama kuliah saya juga bekerja part-time sebagai pelayan Tuhan di Gereja Nehemia & Gereja Pantekosta di Indonesia
Timur cabang Surabaya. Saya bekerja sebagai penyusun kisah kesaksian dari hamba-hamba Islam yang bertobat masuk
Kristen. Karena kebanyakan orang-orang itu adalah orang dari desa, atau orang yang awam, beberapa diantaranya
bahkan sepertinya sakit jiwa, atau para pemakai Narkoba yang masih kecanduan berat, maka saya harus menuliskan
kisah kesaksian yang hebat untuk mereka. Saya biasa menulis cerita dengan tajuk: "Hamba Tuhan yang kembali,
mantan seorang Kyai masuk Kristen, Mantan Dosen IAIN masuk Kristen" dsb. Kisah-kisah kesaksian palsu karangan
saya itu sangat sempurna sekali, bahkan hampir tak bercela, saya ahli mengutip Al-Qur'an & Hadist, saya juga
tahu urutan pendidikan Islam dari mulai sekolah Islam, pondok Pesantren hingga IAIN. Saya juga sering ditugaskan
untuk membuatkan dokumen asli tapi palsu, ijazah palsu & foto-foto palsu, untuk memberi kesan bahwa mereka itu
dulunya benar-benar bekas tokoh Islam walaupun sebenarnya bukan!. Bahkan saya juga mengajari mereka membaca
Al-Qur'an yang akan dipakai untuk menohok orang-orang Islam yang sedang kami injili & berusaha membantah kami.
Beberapa kisah kesaksian yang sudah dibukukan, beberapa diantaranya merupakan hasil karangan saya. Memang
betul orang Islam yang murtad itu ada, tetapi mereka tidaklah sehebat kisah kesaksiannya, jika disebut mantan
Ulama atau Mahasiswa IAIN, atau Guru Ngaji yang sekolah di Mesir, maka yang sebenarnya mereka itu adalah para
pengemis, gelandangan, bekas pecandu Narkoba, wanita nakal & para preman tak beragama, orang desa yang berKTP
Islam tapi berbudaya animisme didesa-desa pesisir selatan Jawa (misalnya Sukabumi & Blitar).
Bahkan saya sering berjumpa orang-orang Islam yang dibaptis itu ternyata seumur-hidupnya hampir tak pernah
shalat & mengetahui ajaran Islam yang paling dasar.tapi kami harus melaporkan keberhasilan ini dengan cara
yang gemilang kepada para jemaat yang telah berderma.maka kami rekayasa kisah kesaksian orang-orang lugu ini
menjadi hebat & canggih. Tentu para domba di Gereja akan senang kalau mendengar mantan Ulama masuk Kristen,
walaupun yang bersangkutan sebenarnya Cuma bekas gelandangan buta huruf misalnya.
Saya jalani terus pekerjaan ini hingga tamat kuliah & akhirnya saya dinobatkan sebagai pendeta muda. Karena
keahlian saya ini terhitung langka, maka tugas ini tetap dipertahankan. Saya juga rajin membeli tafsir Al-Qur'an,
Hadist & buku-buku Islam untuk mencari kelemahan-kelemahannya. Gereja mendanai setiap apapun yang berhubungan
dengan pekerjaan saya. Saya menemukan bahwa sikap saling berbeda pendapat namun saling menghargai sebagai
kelemahan Islam yang paling utama dalam pandangan Kristen.
Bahkan saya juga pernah berpura-pura belajar mengaji & mengaku sebagai Islam dengan mengundang seorang Guru
Ngaji ke rumah dinas saya, saya belajar ngaji hingga 1 tahun lebih & Ustad itu tak pernah menyadari sampai
saya tamat belajar, bahwa saya sebenarnya seorang Kristen. Berkat pengajaran dia itu saya bahkan bisa mengaji
& hal ini ternyata berguna sekali untuk saya sekarang ini, ketika kali ini saya dengan sesungguhnya belajar agama Islam.
Saya pun secara part time terkadang ikut misi penginjilan malam yang bertajuk Tuhan Berkabar di Malam Hari.
Kami mendatangi tempat-tempat keremangan malam di seantero kota Surabaya, kami wartakan injil kepada para
pekerja seks, ABG, wanita nakal & kaum gay. Yang kami target untuk dikristenkan biasanya adalah para pekerja
seks independent, para pengunjung diskotek & kafe yang menyambi, baik itu gadis belia maupun para lelaki muda
penjaja seks untuk kaum gay. Setiap orang yang terpilih biasanya hasil seleksi & pengamatan yang teliti,
tidak sembarangan orang kami target, biasanya kami telah mengawasi mereka selama kurang lebih 1 hingga 3 bulan.
Para penginjil yang aktif di sini tidak aktif dalam kegiatan Gereja apalagi memimpin kebaktian dan lain acara rohani.
Sebab kami tak mau citra Gereja rusak di mata umat yang kebetulan bertemu dengan para penginjil di tempat keremangan
malam tersebut. Juga para penginjil itu tidak mengunakan seragam resmi, mereka berdandan seperti umumnya
pengunjung diskotik & kafe.
Selain itu juga para penginjil Gembala Tuhan di Malam Hari juga aktif dalam jaringan pengedaran narkoba,
sebab inilah cara termudah menjerumuskan seorang umat beragama lain dalam kesesatan hidup lalu setelah mereka
tersesat & butuh pertolongan kamilah yang akan merangkul mereka. Apabila tidak terangkul pun, kami sudah berhasil
merusak sebagian dari generasi muda Islam yang sering ke diskotik atau kafe. Mungkin para pembaca posting ini
sudah membaca artikel panjang tentang Jaringan Narkoba di Jakarta di harian Kompas edisi hari Minggu tgl. 11 Maret 2001,
di sana diceritakan dengan gamblang betapa penyebaran & mafia narkoba sudah menyebar sangat pesat di Jakarta &
sulit diberantas. Betapa aparat kepolisian, TNI, pengelola tempat hiburan malam, para pengunjung & mafianya bekerja
sama begitu rapi.
Tapi ada yang kurang dari cerita itu & ini sangat sulit mereka telusuri, yaitu keterlibatan Gereja dalam jaringan
& sindikat narkoba! Berbeda dengan para mafia & Bandar yang ingin mengeruk keuntungan materi, Gereja terlibat semata
untuk menjaring domba Kristus baru & menyesatkan generasi muda Islam!
Jujur saja, kisah kesaksian bahwa para gembala Tuhan pun banyak yang memakai narkoba untuk menunjang performance
mereka itu benar adanya. Narkoba itu digunakan agar para Gembala Tuhan bisa tampil percaya diri &, kami sangat yakin,
bahwa kondisi fly & sakauw adalah kondisi dimana kami bisa kontak langsung dengan Roh Kudus!. Kisah Kesaksian yang
dituturkan 4 mantan gembala itu benar adanya, saya pun tahu persis karena selaku anggota tidak tetap penginjilan malam hari,
sayalah yang memasok kebutuhan mereka, saya kenal banyak dengan para Bandar Besar Narkoba di Surabaya.
Bahkan beberapa Bandar Besar itu adalah jemaat Gereja yang taat, donasinya bahkan ada yang melebihi nilai
persepuluhan mereka. Selain menyumbang uang untuk penginjilan, mereka juga menjual Narkoba dengan harga khusus
kepada Gereja untuk memasok kebutuhan para Gembala yang membutuhkan & untuk diedarkan guna merusak generasi muda
Islam. saya juga terkadang memakai ectassy/inneks, hanya saja saya pakai ketika menjamu para tamu Gembala Tuhan
dari luar kota. Kami pun biasa ketemu & ngobrol-ngobrol di beberapa pub malam terkenal yang pasti dikunjungi
para Pelayan & Gembala Tuhan bila berkunjung ke Surabaya. Kita punya private member di Kowloon, Club Deluxe &
Top Ten. Saya pernah menemani pendeta terkenal seperti; KAM Jusuf Roni (yang mantan Mubaligh & tokoh Islam terkenal),
Gilbert Lumoindang, & Suradi Ben Abraham di pub-pub tersebut.
Kami bahkan pernah melakukan pembaptisan beberapa pekerja seks di private room salah satu pub terkenal itu sambl tripping!!,
setelah itu kami "dating" dengan mereka, "mandi suci bersama" istilahnya. Kalau masalah skandal seks antara jemaat
& pendeta atau penyanyi Gereja & Gembalanya, saya tak tahu persis, tapi yang saya tahu memang sewaktu menemani para
Gembala Tuhan mengunjungi pub malam, pernah mereka di antaranya ditemani beberapa wanita yang dikatakannya sebagai
jemaat yang minta diurapi secara khusus.
Selain itu saya juga aktif dalam pembinaan domba-domba baru yang kebanyakan berasal dari pedesaan & para pekerja malam.
Seperti diuraikan di awal kisah nyata ini. Sayalah terkadang mengajari mereka tentang Islam, tetapi tentunya yang telah
kami sortir bahwa ajaran Islam itu mengakui ketuhanan Yesus misalnya. Saya juga mengajari mereka berakting untuk menunjang
penampilan mereka di acara KKR atau kesaksian di Gereja. Jangan sampai mereka tidak hapal kisah nyata hasil rekaan saya
sendiri lalu melenceng ke kisah nyata mereka sendiri, yang kalau ketahuan bisa berakibat fatal bagi Gereja!.
Khusus untuk KKR kami melatih orang-orang untuk berpura-pura lumpuh, buta, bisu & berbagai penyakit lainnya,
lalu pura-pura disembuhkan para pengkhotbah & jemaatpun akan histeris & percaya itu mukjizat. Kami pun harus
menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat keramat & angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan
Ilahi dimulai. Terkadang ada jemaat yang di luar kendali & skenario betul-betul minta diurapi, biasanya kami akan
segera menahan dia dengan mengatakan: maaf pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, lain kali saja?!.
Biasanya para penginjil malamlah yang bertugas untuk menahan orang-orang yang di luar skenario acara, kami tidak
pernah melibatkan pemuda Gereja karena mereka diluar gugus kendali komando kami. Bagi umat Kristiani atau para Gembala
& pelayan Tuhanpun yang tidak pernah ikut kegiatan ini akan terkejut & sulit mempercayai kenyataan ini, tetapi
saya beitahukan sekali lagi: SEMUA ITU BENAR-BENAR TERJADI!. Selain 4 mantan gembala itu, sayalah juga saksi hidup lainnya.
Mengapa Saya Masuk Islam?
Ketertarikan saya kepada Islam bukan dari buku-buku yang saya baca, karena buku-buku itu tak pernah saya baca dengan
sepenuh hati & sampai tuntas, saya hanya mencari point-point tertentu saja. Saya masuk Islam bukan setelah bertemu
atau berdiskusi dengan orang Islam, karena saya selalu menganggap & diajarkan oleh Gereja bahwa orang-orang Islam
itu sebagai orang-orang yang hina, kotor, ****, terbelakang, kasar, keji, penuh tipu muslihat & penuh dosa. Ajaran
Islam dinyatakan sebagai ajaran sesat & umatnya kalau tidak kita hinakan harus kita insyafkan, hal-hal inilah yang
tertanam dalam benak saya sejak kecil hingga dewasa ini. Perlu semuanya ketahui ajaran kebencian kepada ajaran Islam
& umatnya ini merupakan pelajaran pokok yang diberikan kepada kader-kader umat Kristiani sejak kecil, materi ini mulai
disampaikan di pengajaran sekolah minggu & jika kita akan menjadi berminat menjadi penginjil atau Gembala Tuhan,
pelajaran ini akan semakin diperdalam kembali.
Saya akhirnya masuk Islam justru setelah mengalami suatu mimpi luar biasa & beberapa kejadian di keesokan harinya,
yang akhirnya merubah jalan hidup saya menuju kebenaran sejati.
Bermula dari suatu Kamis malam, malam Jum'at tanggal 11 Januari 2001, saya bermimpi sedang berdoa di hadapan gambar
Tuhan Yesus di suatu Gereja yang sangat megah, lalu datanglah Tuhan Yesus menemui saya, dengan senyum-Nya yang agung!
...........BAGIAN YANG INI DAH DI POSTING SEBELUMNYA... BACA LAGI DI ATAS KALO PERLU......
Nabi Isa Al-Masih berkata : "Ketahuilah akulah Nabi Isa Al-Masih sebagaimana yang telah aku katakan tadi,
suatu saat nanti aku akan turun kembali ke muka bumi untuk meluruskan segalanya yang salah tentang aku.
Janganlah engkau termasuk dalam golongan yang keliru itu, jika engkau ingin menemukan kebenaran sejati,
engkau sebenarnya telah memiliki catatan-catatan kebenaran itu, tapi engkau tak membacanya dengan pikiran
& hatimu. Otakmu telah beku karena telah disesatkan orang-orang yang diilhami Iblis & para pengikutnya.
Kalau engkau mau mencari kebenaran, engkau akan menemukannya di suatu tempat, tepat esok hari dimana kamu
ditempat itu mendapatkan suatu kesulitan!"
Lalu pria yang mengaku dirinya sebagai Nabi Isa Al-Masih itu mengucap salamnya orang Islam..kemudian pergi...
sayapun lalu terbangun....hari telah pagi...saya merenung mimpi apa itu tadi?, kesulitan apa yang akan saya
alami hari ini? Hari telah tiba kembali, rupanya ini hari Jum'at tanggal 12 Januari 2001, saya pikir itu
cuma sebuah mimpi saja, saya lalu ingat cerita takhayul orang Jawa, kalau Malam Jum'at pasti setan-setan
itu gentayangan, mungkin saya mengalami itu barangkali..
Kemudian saya buka-buka buku-buku Islam yang saya miliki, tiba-tiba saja saya merasa menemukan banyak hal yang
selama ini tidak pernah saya baca....betapa pikiran saya telah dibukakan..tapi saya belum yakin betul...
Ketika perjalanan menuju kantor saya di sekretariat Gereja, mendadak mobil saya mogok tepat di depan sebuah
Mesjid di kawasan [eraser], Surabaya, sayapun kaget, kok bisa-bisanya mogok di depan sebuah Mesjid yang saya benci?
Jangan-jangan mimpi itu betul?!. Akh saya pikir ini cuma kebetulan saja jangan percaya takhayul!, namanya mogok itu
bisa terjadi kapan saja pikir saya, belum hilang kaget saya, tiba-tiba ada seorang pria menghardik saya & meminta
dengan kasar dompet & HP saya!, saya kaget, panik campur takut, lalu saya berlari ke arah...Mesjid & masuk ke sana,
minta tolong sama orang-orang di situ..orang yang mau menodong sayapun lalu berlari menghindari massa, rupanya waktu
itu jam 11.30.. mendekati jamnya shalat Jum'at, saya perhatikan sekitar saya...orang-orang berpeci, bersarung hendak
shalat Jum'at..saya ini ada di mesjid.. mimpi saya... pesan orang Yahudi yang mengaku sebagai Nabi Isa Al-Masih dalam
mimpi itu....saya bingung lalu saya tak sadarkan diri....
Ketika tersadar..saya berada di sebuah ruangan Mesjid rupanya..& ada seorang Bapak tua berpeci yang mengatakan saya
tadi itu pingsan...saya lalu berdiri..tiba-tiba hati ini ingin menangis..menjerit.."Ya Tuhan!..Engkau telah menunjukkan
jalan bagiku!"...Pak Tua itu kaget & bertanya: "ada apa nak?", lalu saya ceritakan semua mimpi saya tadi malam &
kejadian yang saya alami, juga siapa saya & apa pekerjaan saya..serta perbuatan-perbuatan saya dalam usaha memerangi
& memperdaya agama Islam beserta umatnya.
Bapak Tua itu berkata: "Itu suatu petunjuk dari Tuhan bagimu, boleh percaya apa tidak, saya bukanlah seorang ahli
agama yang baik....sekarang kamu teruskan perjalanan atau pulang" Sayapun lalu pulang..menelpon Gereja bahwa saya
hari ini tidak enak badan, jadi nggak masuk kerja, tapi 3 jam kemudian, sekitar jam 16.00 sore saya kembali lagi
ke Mesjid itu, lalu saya melihat ada pengajian, pak tua berpeci itu memimpinnya, saya beranikan diri masuk & berkata:
"pak tolong yakinkan saya!..saya ingin mengetahui tentang agama Islam sebenarnya!".
Disaksikan para jamaah mesjid itu, kemudian kami berdiskusi panjang lebar hingga malam hari, saya lalu pamitan pulang
& menyatakan pada pak tua bahwa diskusi ini belum selesai & akan kami sambung esok pagi. Proses diskusi ini memakan
waktu seminggu lamanya, setiap pagi sebelum berangkat kerja sekitar jam 06.00 hingga jam 08.00 pagi saya mampir ke
Mesjid tersebut & kamiberdiskusi Islam - Kristen. Akhirnya setelah yakin dengan seyakin-yakinnya, setelah mendapat
penjelasan panjang lebar dari pak tua, dimana setiap penjelasan balik dari saya yang sangat Ilahiah & Alkitabiah
menurut saya, ternyata dinyatakan tidak berargumen & berdasar oleh pak tua & beberapa jemaatnya yang ikut hadir
dalam diskusi pagi kami, terutama setelah saya mengetahui bahwa pak tua ternyata fasih & hapal beberapa bagian dari Alkitab,
mengetahui sejarah Gereja & penulisan Alkitab, yang beliau tunjukkan dengan dokumen-dokumen Kristen asli yang dia miliki
yang menurut beliau pernah diberikan beberapa penginjil sekitar
30 tahun yang lalu, yang ketika saya baca, saya terkejut karena pemaparan di buku-buku para missionaris 30 tahun lalu
itu ternyata berbeda sekali dengan dokumen yang ada di Gereja sekarang yang pernah saya pelajari.
Saya jadi ragu & bimbang, kenapa literatur agama yang dianggap sakral oleh umat Kristiani ini bisa berubah setelah 30 tahun?,
terlebih setelah pak tua menunjukkan & memperbandingkan versi Alkitab cetakan tahun 1960-an dengan versi Alkitab yang
saya miliki (cetakan tahun 1990-an), yang mana diterbitkan oleh lembaga yang sama, kok bisa memiliki perbedaan & revisi
di sana-sini tanpa penjelasan di edisi baru bahwa telah dilakukan revisi?, yang mana revisi itu ternyata bukan sekedar
perubahan EYD atau tata bahasa saja, akan tetapi juga merubah makna & arti ayat Alkitab itu sendiri?. Akhirnya saya yakin
bahwa agama lama saya ini, Kristen memiliki banyak kelemahan & merupakan suatu kesalahan sejarah, Islamlah agama penutup
& penggenap itu. Yang menggembirakan saya adalah agama Islam itu ternyata juga menghargai & menghormati Tuhan Yesus sebagai
Nabi Allah yang dimuliakan, mengakui keberadaan agama-agama terdahulu & kitab-kitab sucinya. Persamaan kisah & sejarah agama
dalam Alkitab &
Al-Qur'an, yang lalu disempurnakan oleh wahyu Allah kepada Muhammad dalam Al-Qur'an, dimana semua ajaran Kristen yang
dinyatakan menyimpang itu dijelaskan dengan baik dimana menyimpangnya & direposisi kembali ajaran wahyu Ilahi itu
secara benar dalam Islam.
Penjelasan Pak Tua & jemaatnya ini tentu tidak saya percaya begitu saja, saya juga mencoba mengajak berdiskusi
teman-teman sesama Gembala selama masa diskusi ini, tetapi jawaban rekan Gembala lain sungguh sangat menyakitkan
& ketus sekali, bahkan ada yang bilang saya ini kena guna-guna dari bekas Guru Ngaji saya berikut pembantu rumah
dinas saya, juga pengaruh kekuatan sihir yang tersembunyi dalam buku-buku Islam yang saya miliki. Beberapa rekan
dari Gereja Pantekosta bahkan menawarkan jasa untuk melakukan upacara pengusiran roh Jahat Islam di rumah saya &
akan mengurapi serta mensucikan buku-buku Islam yang saya miliki agar kekuatan sihirnya hilang..!..
Sikap rekan-rekan Gembala ini terasa kontras & tidak sepadan dengan sikap Pak Tua & jemaatnya di mesjid yang
sederhana itu. Saya merasa bersalah karena telah ikut dibesarkan & dibina oleh lingkungan agama yang sesat..
saya harus segera mengambil keputusan..setelah melalui berbagai pertimbangan yang matang, menimbang segala resikonya...
Akhirnya sudah mantap & sudah bulat tekad saya, saya akan masuk Islam...
Di hari Minggu tgl. 21 Januari 2001, jam 10.00 pagi, saya berikrar DUA KALIMAT SYAHADAT:
ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH SAYA BERSAKSI TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN
SAYA BERSAKSI PULA BAHWA MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH.
Saya telah menjadi Islam, saya mengganti nama menjadi Rachmat Hidayat, saya tidak memakai nama keluarga Tengker lagi,
karena ketika mengabarkan kepada keluarga saya di Manado bahwa saya masuk Islam, mereka murka sekali,
papa menyatakan tidak akan mengakui saya sebagai anaknya, Oma bahkan mengutuk saya melarat bersama para pendosa
Islam & menyatakan bahwa saya telah disihir orang Islam. Lalu saya juga memperoleh surat dari keluarga yang
diberikan oleh mantan pembantu saya di rumah dinas, bahwa keluarga saya sekarang tidak mengakui saya lagi &
menyatakan mencabut hak waris dalam marga saya & saya tidak diperkenankan menyandang nama keluarga Tengker lagi.
Bahkan dalam surat itu papa menyatakan jikalau saya akhirnya dianiaya atau dibunuh oleh pihak Gereja, mereka gembira
karena itu merupakan sarana penebus dosa saya kepada Tuhan Yesus.. Naudzubillah.!!!..Ya Allah..!!!
maafkan keluarga saya ini.mereka berkata begini karena mereka tidak mengerti hakekat Ketuhananmu yang sesungguhnya...
Sekarang saya ikut bimbingan Islam di rumah pak tua berpeci yang kemudian diketahui merupakan Ustad & Imam Mesjid itu.
Maaf demi keamanan kami, nama Ustad, alamat Mesjid, serta tempat kost saya rahasiakan..mohon maklum.Sejak saya pindah
dari rumah mewah berfasilitas lengkap plus mobil dll di kawasan elit Darmo Satelit - Surabaya, yang merupakan fasilitas
buat saya dari Gereja, telah saya kembalikan ke Gereja, saya sekarang kost di sebelah rumah pak tua itu sambil belajar
agama Islam. Saya juga bekerja membantu usaha kecil-kecilan milik keluarga pak tua ini, yaitu mencetak surat undangan,
kop surat & setting komputer.
Insya Allah kalau ada modal (sekarang saya berencana bersama salah seorang anak pak tua ini untuk mengajukan kredit
usaha kecil di BRI - Surabaya), mau buka usaha percetakan yang lebih permanen. Sekarang saya sambil kerja belajar
& memperdalam agama Islam. Kalau pagi sampai sore saya ada di studio kecil tempat saya bekerja, malamnya belajar
ilmu agama & silat tradisional. Kata pengajarnya saya perlu belajar ilmu bela diri karena tak mungkin para pemuda
kampung selalu mengawal saya. Saya mendengar dari bekas teman akrab di Gereja & yayasan (namanya saya rahasiakan
juga demi keselamatan diri mereka), sangat solider dengan merahasiakan keberadaan saya, (walau pihak Gereja
terus-menerus mendesaknya), mereka bercerita tentang usaha Gereja untuk melaporkan ke polisi bahkan memeja
hijaukan saya, dengan tuduhan: "Kasus Pencurian Mobil!", padahal semua orang di Gereja tahu & banyak saksinya
termasuk warga kampung tempat saya kost yang mengantar saya ketemu dengan pihak Gereja waktu serah
terima itu, semua inventaris Gereja termasuk mobil sudah saya kembalikan & ada tanda terimanya.
Demikian juga urusan keuangan & kas Gereja, semua sudah clear & pihak Gerejapun sudah tahu, tetapi
entah mengapa mereka berusaha menfitnah saya seperti ini?!. Tetapi saya tekadkan, bila betul pihak Gereja
akan melaporkan saya ke polisi, akan saya buka semua fakta & data yang saya miliki & mungkin pihak Gereja
akan saya tuntut balik dengan tuduhan pencemaran nama baik, penghinaan & percobaan penganiayaan.
Khusus masalah penganiayaan saya bersama teman kerja di studio kecil kami, pernah beberapa kali hampir ditubruk
sebuah mobil (yang saya tahu persis itu milik siapa) dibeberapa tempat ketika saya sedang berboncengan naik
sepeda motor, tetapi Allah selalu melindungi hambanya yang telah bertobat ini, selalu upaya itu gagal,
selalu saja kami bisa menghindar atau ada orang yang menolong kami ketika upaya tabrak lari itu terjadi.
Saya serahkan semuanya kepada Allah SWT, Tuhan kita semua, Dialah yang Maha Tahu siapa yang benar & siapa
yang salah diantara hamba-hambanya. Saya masih menunggu tindakan hukum dari dusta mereka ini, sebab mereka
sementara ini kehilangan jejak saya. Mungkin setelah mereka membaca kisah kesaksian saya ini, mereka akan semakin
gusar & marah kepada saya, karena selain saya telah masuk Islam, saya juga mungkin dianggap telah membongkar
beberapa rahasia-rahasia penting Gereja yang selama ini selalu ditutupi secara rapi, yang jangankan umat di
luar Kristen, umat
Kristiani sendiri banyak yang tidak mengetahui praktek-praktek tidak benar dalam beribadah yang saya utarakan
di atas tadi.
Saya titip pesan kepada para sahabat setia saya di Gereja & yayasan, supaya mereka memberikan sedikit pengertian
kepada para pengurus Gereja untuk mengikhlaskan diri saya yang masuk Islam. Janganlah mencari-cari saya, karena
segala urusan yang menyangkut asset Gereja yang pernah saya pegang sudah diselesaikan dengan baik. Juga agar tak
timbul konflik dengan warga kampung atau umat Islam yang mengetahui kisah ini, saya takut ada pihak ketiga yang
memanfaatkan kondisi ini untuk mengacau. Sebab masalah menyangkut agama itu sangat sensitif & riskan sekali.
Sekian penuturan saya, saya bahagia dalam keislaman saya, walau hidup pas-pasan saya sangat mensyukurinya karena
tidak ada kepalsuan dalam keimanan Islam saya. Alhamdulillah Allah itu Maha Pengasih & Maha Penyayang, Allah telah
memberi rejeki kepada saya & keluarga pak tua, order mulai banyak walau nilai penghasilannya mungkin cuma 10% dari
nilai pendapatan saya dulu di gereja. Tetapi saya sangat mensyukurinya.
Dikisahkan kembali oleh Rachmat Hidayat atau Paulus F. Tengker (nama Kristennya)
Kisah ini dinyatakan oleh yang bersangkutan kepada M. Donny Setiawan, ketika beliau sedang berdiskusi & membahas
kisah kesaksian 4 mantan Gembala Atas permintaan yang bersangkutan dengan alasan keamanan dirinya & orang-orang
yang dekat dengannya, maka nama Mesjid, alamat Mesjid, nama persisnya Gereja tempat beliau dulu bekerja, tempat
kost sdr. Rachmat Hidayat (Paulus F. Tengker) kami rahasiakan, mohon dimengerti & dimaklumi.