Wakaka.... Istriku hampir murtad....
Posted: Fri Jul 03, 2009 6:48 pm
Istri saya memang rada-rada kuat bertahan dalam ke-Islam-an.
Mulanya sejak saya menyatakan murtad, ia benar-benar 'defensif' dan menghindar bila membahas keagamaan di antara kami (suami - istri). Baik bicara mengenai agama saya (kafir) maupun agama yang ia peluk (Islam), ia kebanyakan menghindar dan tidak mau meladeni.
Banyak kesempatan sebenarnya saya melihat istri saya menolak fakta mengenai ke-Islam-an, baik itu melalui televisi, koran ataupun tetangga-rumah. Tampaknya istri saya juga mulai ketularan saya dalam usaha menjalankan pemikiran yang jernih mengenai "realita". Realita atau fakta yang kami selama ini temui,... ada beberapa ajaran Islam yang memang kalau dibahas, kedua-dua dari kami setuju bahwa ajaran itu 'nonsense' yang artinya pasti ajaran tersebut bukan ajaran yang baik.
Suatu saat....., (mungkin sejak istri saya melihat sepak terjang syek Puji, serta saya juga sering mengajak diskusi mengenai poligami)
Saat itu saya bercanda dan nyeletuk menanggapi gurau seorang kerabat yang bertamu mengenai kasus penganiayaan Manohara di televisi. "Wah.... aku mah nggak bakalan deh nyari cewek lagi... tapi nggak tahu ya kalu sekarang aku agamanya Islam. Kawin lagi khan sunnah Nabi?" tanpa maksud dan tidak begitu disadari saya nyeletuk dan terdengar istri saya di ruangan yang sama. Apa tanggapan istri saya?
"Wah... kalu berani cari cewek lagi.... gua bunuh sekalian aja...." kata istri saya.
"Lho di Islam khan Nabinya membolehkan poligami?" gitu sanggah saya tanpa sadar.
Istri saya menanggapi sengit, katanya "Apa? Muhammad mah bukan nabi, Muhammad mah utusan setan....".
Mulanya sejak saya menyatakan murtad, ia benar-benar 'defensif' dan menghindar bila membahas keagamaan di antara kami (suami - istri). Baik bicara mengenai agama saya (kafir) maupun agama yang ia peluk (Islam), ia kebanyakan menghindar dan tidak mau meladeni.
Banyak kesempatan sebenarnya saya melihat istri saya menolak fakta mengenai ke-Islam-an, baik itu melalui televisi, koran ataupun tetangga-rumah. Tampaknya istri saya juga mulai ketularan saya dalam usaha menjalankan pemikiran yang jernih mengenai "realita". Realita atau fakta yang kami selama ini temui,... ada beberapa ajaran Islam yang memang kalau dibahas, kedua-dua dari kami setuju bahwa ajaran itu 'nonsense' yang artinya pasti ajaran tersebut bukan ajaran yang baik.
Suatu saat....., (mungkin sejak istri saya melihat sepak terjang syek Puji, serta saya juga sering mengajak diskusi mengenai poligami)
Saat itu saya bercanda dan nyeletuk menanggapi gurau seorang kerabat yang bertamu mengenai kasus penganiayaan Manohara di televisi. "Wah.... aku mah nggak bakalan deh nyari cewek lagi... tapi nggak tahu ya kalu sekarang aku agamanya Islam. Kawin lagi khan sunnah Nabi?" tanpa maksud dan tidak begitu disadari saya nyeletuk dan terdengar istri saya di ruangan yang sama. Apa tanggapan istri saya?
"Wah... kalu berani cari cewek lagi.... gua bunuh sekalian aja...." kata istri saya.
"Lho di Islam khan Nabinya membolehkan poligami?" gitu sanggah saya tanpa sadar.
Istri saya menanggapi sengit, katanya "Apa? Muhammad mah bukan nabi, Muhammad mah utusan setan....".