Page 1 of 2

Mufassiri Murtad jadi Agnostik

Posted: Thu Mar 12, 2009 5:17 am
by Adadeh
Ini kesaksian Mufassiri dari Indonesia di FFInggris, pake bahasa Inggris. Semoga Mufassiri bersedia dateng ke sini dan menuliskan kesaksiannya dalam bahasa Indonesia.
=============================


APA YANG HARUS KULAKUKAN?

Peace ...

I am now using my son's name in the hope that only a few people will recognize me in the real world.
As you might all know that leaving Islam is subject to being killed, I'd better do this unless I come across a traitor colleague.

Well, I declared my being agnostic over 10 years ago when it was Iedul Adha eve in the presence of the whole big family of my mom. It was a big family because the gathering consisted of at least 4 families. One of my own, two of my brothers, one of my uncle and at least there were 4 more other families.
As soon as I declared my agnosticism, the whole adult members of of the families surrounded me and asked a lot of questions. I answered all their questions using anything I know and have learned since childhood till that time. When things get hotter n hotter, my eldest brother took over the debate as a moderator, and I felt like it was a court session for me as the accused.

From that time (1996) on, I have noticed that I am not very respected as it was before.
I often heard that my mom complained to my bros and sis that she has lost one of the kid. Once I tried to reply in regard of this thing by pointing out that the result of my agnosticism is because of my serious effort to study the religion (Islam) since childhood.

Only by sincere learning and study can one find the flaws of the religion. Once, one of the family members asked me to recite Qur'an hoping that they could find my weakness in studying the religion and the language. I refused but I answered him (uncle) in Arabic. :roll: He was flabberghasted to find I spoke Arabic (of course, for the sake of Islam I wasted 5 semesters of college study so that I can 'read' Quran rather than simply 'pronounce' or 'recite' as commanded by the first sentences of Qur'an.

Frankly if only Indonesia were like USA or Europe, I would spread what I know to anybody in the open. But since I live in Indonesia where a lot many asshole moslems are still at large, I speak frankly to anybody I know only. So, 'administratively' I am a moslem (Indonesian ID card depicts one's religion) and I don't want to change that unless there is a real reform in Indonesian freedom of speech. I simply cannot say that "Mohammed is asshole because he fucked a 9-year old girl" ... in front of the public. It is indeed different from the feeling when I was in the USA. I can say anything about faith and truth. :*)

The point is that by doing things like playing as if I were a good moslem but actually I am against it, I feel like I am a liar. Whenever I am fed up with this, I act like a real kaffir by saying up to the point. I eat pork in front of many. I even feed children going home from the mosque in front of my house in revenge for their noisy adzan that sickens my ears (and my wife's) 5 times a day. I say that the soup is camel feet soup, and they say '.... ummmm delicious, yummy...' Of course I feel victorious, helping them to taste the best tasting of animal protein on earth is a good deed and will be given good reward by Allah (if he exist, otherwise ... so what?).

Should I declare my agnosticism (apostasy) to wider community?
The funny thing is my friends ask me to accompany them to teach al Quran and make money out of it. And of course when money is involved, I will take it. Allah will not get angry with it. If he is, I'll fart on his face !!
One thing that my friends respect me I can teach them English only in 7.5 hours!! (5 days, 1.5 hrs each). This might be the reason why there are still friends ('good moslems') who trust me as if I was still a good moslem like them.

How should I behave?
Should I follow the way they get along in daily life? (Saying assalaamu alaikum, uttering shahadat in every prayer (I have not prayed anymore for 13 years, I only do when cornered)

Ma'a salamah (Peace be with U in Arabic)
Selamat Malam!!

Mufassiri

Re: Mufassiri Murtad

Posted: Thu Mar 12, 2009 11:01 am
by asdqwe
Gue coba terjemahkan ya bro....buat rekan-rekan kita di Indonesia yang mungkin lebih familiar dengan bahasa indonesia
Adadeh wrote:Ini kesaksian Mufassiri dari Indonesia di FFInggris, pake bahasa Inggris. Semoga Mufassiri bersedia dateng ke sini dan menuliskan kesaksiannya dalam bahasa Indonesia.
=============================
APA YANG HARUS KULAKUKAN?

Damai ...

Aku sekarang menggunakan nama anakku dengan harapan semoga hanya orang-orang tertentu yang menyadari siapa aku di dunia nyata.
Seperti yang kalian semua ketahui bahwa meninggalkan islam (murtad) akan menjadi sasaran untuk dibunuh, jadi lebih baik aku menyamar dari temen-temenku yang penghianat.

Well, aku menyatakan menjadi agnostik lebih dari 10 tahun yang lalu, tepat pada saat Hari Raya Idul Adha dan di hadapan seluruh keluarga besar ibuku. Bener-bener keluarga besar karena ada berkumpul paling tidak 4 keluarga. Satu keluargaku sendiri, dua keluarga saudara lelakiku, satu keluarga pamanku dan paling tidak emapt keluarga lainnya. Segera setelah aku menyatakan menjadi agnostik, seluruh anggota keluarga yang dewasa mengerumuniku dan bertanya banyak pertanyaan. Aku menjawab seluruh pertanyaan mereka menggunakan semua pengetahuan yang kupunya dan kupelajari sejak kecil sampai pada saat itu. Saat perdebatan menjadi makin panas, kakak lelakiku tertua memposisikan dirinya sebagai moderator dan aku merasa seperti berada di sidang pengadilan sebagai tersangka.

Sejak saat itu (tahun 1996), aku menyadari jika aku tidak lagi dihormati seperti saat sebelumnya.
Aku sering mendengar ibuku berkeluh-kesah pada saudara-saudaraku baik lelaki atau perempuan bahwa beliau telah kehilangan seorang anak lelaki. Sesekali aku berusaha menjelaskan dengan penuh hormat bahwa hasil dari keyakinan agnostikku ini berasal dari pembelajaran agama islam yang serius sejak aku kecil.

Hanya dengan pembelajaran dan pendalaman yang jujurlah maka sesorang dapat menemukan kekurangan dan kelemahan dari suatu agama. Suatu saat, salah seorang keluargaku menyuruhku untuk membaca Qur'an dengan harapan mereka dapat menemukan kelemahanku dalam mempelajari agama (islam) dan bahasa (arab). Aku menolak tetapi aku menjawab permintaan pamanku itu dalam bahasa arab :rolling: . Pamanku itu betul-betul terkejut ketika mengetahui jika aku bisa berbahasa arab (tentu saja, demi islam aku membuang waktu 5 semester di bangku kuliah untuk mempelajarinya sehingga aku dapat membaca Qur'an lebih dari sekedar melafalkan atau mendendangkannya seperti yang diperintahkan dalam kalimat pertama Qur'an)

Sejujurnya jika Negara kita Indonesia ini seperti Amerika atau negara-negara Eropa, Aku akan berbicara tentang apa yang kuketahui di muka umum. Tetapi karena aku hidup di Indonesia dengan mayoritas muslim maka aku hanya berbicara terbuka kepada orang-orang yang kukenal baik. Jadi secara administrasi aku ini muslim (KTP indonesia mengharuskan satu agama tercantum) dan aku tidak ingin mengubahnya kecuali ada perubahan nyata tentang kebebasan berbicara di Indonesia. Aku tidak bisa mengatakan secara terang-terangan di depan publik jika "muhammad betul-betul bajingan karena menyetubuhi gadis kecil umur 9 tahun". Betul-betul sesuatu yang sangat berbeda dengan situasi ketika aku berada di amerika, dimana aku betul-betul bisa berkata terbuka tentang agama dan kebenaran.

Pada dasarnya aku tetap melakukan semua kewajiban dalam islam tetapi sesungguhnya aku menentang islam, aku merasa jika aku ini seorang pembohong. Aku bisa mengatakan jika aku benar-benar menjadi seorang kafir dengan mengatakan apa adanya saat ini. Aku makan babi di depan beberapa orang. Aku bahkan memberi makan beberapa anak sepulang mereka dari masjid di depan rumahku sebagai balasan dari adzan yang berisik 5 kali dalam sehari di kupingku dan istriku. Aku bilang kepada mereka jika sup yang kuberi adalah sup onta, dan mereka bilang "...hhmmmm sedapnya, yummy...". Aku merasa senang, membantu mereka merasakan rasa daging terbaik yang penuh protein di muka bumi ini merupakan suatu kebajikan dan pasti akan diberikan pahalan oleh Allah (tentu saja jika dia memang ada...atau...tanya kenapaa??)

Haruskan aku menyatakan jika aku agnostik pada komunitas yang lebih besar??
Hal yang lucu adalah bahwa teman-temanku memintaku untuk membantu mereka mengajar al Qur'an and dapet duit dari situ. Tentu saja kalo ada duitnya, aku ambil aja, kenapa tidak? Allah tidak akan marah kok. Kalo emang dia marah, biarin saja kukentutin mukanya.
Satu hal yang teman-temanku hormati, Aku bisa mengajari mereka bahasa inggris hanya dalam 7,5 jam (5 hari, 1,5 jam per hari). Ini mungkin alasan mereka kenapa mereka ("muslim yang baik") masih berteman denganku dan percaya padaku seperti halnya ketika aku masih menjadi seorang muslim kayak mereka

Bagaimana sebaiknya aku berperilaku?
Haruskah aku mengikuti tata cara mereka (muslim) sepanjang hati? mengatakan assalaamu alaikum, memanjatkan syahadat dalam setiap doa (aku sudah tidak lagi shalat selama 13 tahun kecuali kepepet)

Ma'a salamah (Damai besertamu dalam bahasa arabi)
Selamat Malam!!

Mufassiri

Re: Mufassiri Murtad

Posted: Thu Mar 12, 2009 12:59 pm
by ICU
asdqwe wrote:Aku makan babi di depan beberapa orang. Aku bahkan memberi makan beberapa anak sepulang mereka dari masjid di depan rumahku sebagai balasan dari adzan yang berisik 5 kali dalam sehari di kupingku dan istriku. Aku bilang kepada mereka jika sup yang kuberi adalah sup onta, dan mereka bilang "...hhmmmm sedapnya, yummy...". Aku merasa senang, membantu mereka merasakan rasa daging terbaik yang penuh protein di muka bumi ini merupakan suatu kebajikan dan pasti akan diberikan pahalan oleh Allah (tentu saja jika dia memang ada...atau...tanya kenapaa??)
Orang ini punya suicidal tendency yah? Masakan sampai berani kasih makan sup kaki babi pada anak2 yang baru pulang ngaji di mesjid? Lah, udah nekad abizz rupanya.

Tahapan Jadi Kafir

Posted: Sun Apr 19, 2009 12:36 pm
by Mufassiri
Gua baru tulis di FFI Inggris:
Stages of Turning Into a Kafir

Postby Mufassiri » Sun Apr 19, 2009 2:00 pm
1. Islam (either good or bad). Me was good initially, then very baaad.
2. Noticing something wrong with Islam (moslem person, islamic practice or hating to be prohibited illogically).
3. Studying Islam deeper (especially in connection with his/her own issue). Usually she/he learns moreintensively than average moslems do.
4. Questioning the practices, issues, moslem persons or prohibition.
5. Looking at other perspectives and comparing.
6. Doubting Islam.
7. Breaking Islamic laws ... eat pork, having extra marital sex etc.
8. Feeling good ... as if winning a war by breaking the law, but some are still afraid that Islam could be true ...
9. Study the weaknesses of Islam ...(Many of you are at this stage)
10. Evangelical ... preaching and proving to others that Islam is wrong ...
11. Pragmatic.

Ali Sina is definitely at stage 10.
at stage 11, Some convert to another stupid religion (that he/she thinks better than Islam), turn into atheists, agnostic or have no religion. However, some let everything go, be content with what he/she has achieved.
At stage 10, the new kafir usually hates his/her past religion very much, curses the Islamic practice, regret his/her past experiences.

Where am I?
I feel I am between stage 10 and 11.
I have been nearly exhausted as a kafir in a heavily Islamicized country like Indonesia. I can feel how fellow non-moslems in Indonesia feel. But they are trained living in this environment. I am like a boy lost in Jungle.

I once read the stage of turning into infidels or atheist at an infidel site ... yess.. we are walking through the same stages.
Tahapan Jadi Kafir
Postby Mufassiri » Sun Apr 19, 2009 2:00 pm

1. Islam (muslim yg baik ataupun tidak patuh). GW awalnya baek, en patuh tapi lalu jadi very baaad.
2. Lihat ada yg salah dg Islam (orangnya, prakteknya or benci ama larangan-larangan Islam yg gak masuk akal).
3. Belajar ttg Islam lebih dalam (umumnya yg jadi perhatiannya). Umumnya dia belajar lebih keras dr pg org islam sendiri.
4. Mempertanyakan: pratek, issues, orangnya or larangan-2 & perintah agama Islam.
5. Lihat perspectif lain and membandingkan.
6. Meragukan Islam.
7. Melanggar perintah-2 dan larangan-2 Muhammad he he he ... sikat B2, berani encuk sana encuk sini etc.
8. Merasa Puas ... kayak menang perang dengan melanggar larangan dan gak patuhi perintah, tapi masih banyak yang takut, jangan-2 Islam adalah agama yang benar ...
9. Mencari kesalahan-2 /kelmahan-2 Islam ...(Ente kebanyakan masih ada di sini)
10. Pendakwah/Evangelical ... jadi kiai atau ustadz yg pengen membuktikan bahwa Islam itu agama bebodoran ...
11. Pragmatis.

Ali Sina jelas ada di tahap 10.
Di tahap 11, ada yg pindah ke lain agama (guoblog banget sih) , jadi atheists, agnostik or gak beragama sama sekali (Nah ini yg pinter tapi kalau di Indonesos... auk deh. Namun, ada yg jadi sumeleh ... pasrah apa kata Sang Hyang Realitas, senang dengan apa yang sudah didapatkannya.
Di tahap 10, si alkafirun baru ini biasanya benci setengah modar ama Islam krn merasa ditipu mentah-mentah ama si Mo yang bukan hanya cabul, tapi juga jahatnya amit-amit. Nyesel ama pengalaman-2 masa lalu, (Gue nyesel banget kenafa ilangnya perjaka baru setelah usia 27 tahun. Kalo tau, gua sikat aja cewek gua waktu gua usia 14 taon. Takut ama hukum zina ama masuk noraka zahanam waktu ntu.) Suka misuh-misuhi Islam dan praktek-2nya. Biasanya.... dasar Islam ... Arab... Arab Jahiliyah ... ato Islam lebih jahiliyah dr pada Arab jahiliyah ...

Where am I?
Gue udah hampir di tahap 11, tapi kalo lihat FPI, gua turun derajad. Misuh-misuhi Islam lagi. Padahal udah capek misuhin Islam sejak 1996.
I can feel how fellow non-moslems in Indonesia feel. But they are trained living in this environment. I am like a boy lost in Jungle.
Gue terjemahin sense to sense: Gue salut ama non non muslim di Indonesia, kok tahan mereka hidup di lingkungan kayak gini. Mungkin karena sejak lahir udah terlatih. Lha kita ini para alkafirun baru jadi kayak punya musuh banyak bangetttt. Kayak anak kecil masuk hutan belantara lho ...

Ini tahapan pernah gua baca di situs-2 infidels tapi gua udah lupa... Dari taon '98 sih. Sebelon si Sina itu kafir, gua udah ngafir duluan. Kagak sholat ama kagak puasa aja udah gua mulai 9 ato 10 th sebelonnya. Lha di situs ini, gua kayak ngelihat adik-adik gue yang masih kecil-kecil....Lucu dan menggemaskan....

Yes, kayaknya kita melewati tahapan yg sama dg mereka.

Re: Tahapan Jadi Kafir

Posted: Sun Apr 19, 2009 2:51 pm
by Rainn Forestha
Selamat (biar terlambat yg penting dah ngucapin).

Jadi di KTP skrg dah resmi kafirun berapa lama ?

Bisa cerita perjalanan pribadi ?

Re: Tahapan Jadi Kafir

Posted: Sun Apr 19, 2009 7:25 pm
by sinar
Selamat mas, memang jadi kafir berat di Indonesia, tapi lebih baik berat didunia daripada masuk neraka nantinya.
Omong2 ini harus masuk ke bagian kenapa saya murtad.
Kalau bisa ceritain pertamanya gimana, kan 1996 belum ada internet bahkan ffi belum ada, jadi Anda emang well educated people. Jadi bisa mencari sendiri tanpa bantuan orang lain di ffi contohnya.

Sekarang kan Indonesia tidak lagi 90% muslim, tapi udah berkurang, jadi seharusnya gak seberat dulu. Kita juga melihat Islam mulai melemah di Indonesia dilihat dari hasil pemilu dengan perolehan sangat rendah. Apalagi sekarang sudah nampak hasil jerih payah ffi. Murtadin akhir2 ini bermunculan, dari istri mas firdaus, mas abdul4jji, bb2009, murtadiningrat yang rata2 semuanya ikut menyelamatkan saudara kita yang masih Islam.

Kita harus optimis, apalagi ada internet dengan berbagai fasilitas untuk sembunyi seperti proxy dsb, semua yakin pertumbuhan Islam kian negatif.
Sebaiknya kita fokus di ffi indonesia, soalnya penduduk Indonesia 200 juta lebih muslim, dan yang edisi luar negeri sudah ada yang menghandle.

Re: Tahapan Jadi Kafir

Posted: Sun Apr 19, 2009 8:33 pm
by newbie
selamat ya mas! Murtad dr islam berarti melek akan kebenaran mas. Ajaran islam tuh ga karu2an.
Ayo bergabung bersama FFI membuka mata muslim mas. Kasihan mereka itu yg tiap hari jedotin jidat sampe hitam. Mereka ini ga ngerti apa2. Kasihan korban muhammad [jig]saw.

Re: Tahapan Jadi Kafir

Posted: Sun Apr 19, 2009 9:23 pm
by Mufassiri
Lho, khan GW termasuk biangnya ngafirin orang Indonesia?

Kalau ente-ente ada yg udah gabung dg @apakabar di jaman reformasi dulu, mungkin ente bisa menebak GW siapa.
Yg GW pernah lihat di Answering FFI adalah Armansyah. GW yakin die itu pernah gabung dg @apakabar dan @Diskusi-Sara jaman repormangsi tahun 97 ampe 2000-an.

Coba kalo ada yg kenal Armansyah atau ada kontak dg dia, tanyain siapa yg agnostik. Die itu ngislamnya bener-2 berat. Lha GW omongannya selalu cocok dg Jusfiq Hadjar yg legendaris itu. Jadinya GW brantem mulu ama si Armansyah.

Indonesian Internet users kalo gak kenal Jusfiq Hadjar kayaknya kesian banget. Ada banyak tulisan bahwa turunnya Soeharto adalah INTERNET DRIVEN downfall. Sebelumnya di Thailand tauk menteri siapa yg biadabnya mirip Soeharto itu karena adanya mesin FAX. Jadi disebut juga FAX DRIVEN downfall.

Lha situs pertama paling berani ngomong apapun ttg agama, politik, tabu-tabu de el el adalah situs @apakabar yang dimoderatori oleh John Mc. Dougall yng memang bener-bener ndugal itu.

Lalu GW juga gabung di Diskusi-Sara, diundang sama orang yg nama samarannya Jolali dan Eddy Sukrisno. Kite-2 ketemu ama yg namanya Zhao Yun, Alif Uru dll.
Eh, ternyata si Eddy Sukrisno itu malah berani banget, die mendeklarasikan diri sebagai atheis. Dan die pakai nama sebenarnya. Untungnya die berteman dengan mas Djoko Luknanto, dosen UGM yang Islam damai (mbuh bener mbuh ora).
Jadi die nggak disembelih ama muslim gila.

GW mulainya membela Islam di @apakabar (dg 1/2 iman 1/2 tidak), tapi karena banyak diskusi, GW mulai mbalelo. Terus baca tulisan-2 Jusfiq Hadjar Sutan Maradjolelo. Mata GW jadi terbuka bener-2, lalu mulailah Tahapan Belajar Mendalem.
GW search internet di kantor ampe malem-2 dan dimarahi satpam. Terus diskusi ama mereka akhirnya GW berani buang semua masa lalu GW. dan mendeklarasikan diri sbg agnostik 1/2 atheist.

Eh, si Jusfiq kyaknya rodo kisinan. Die juga mulai baca Ibnu Warraq, de el el Lalu die juga bilang: (Kurang lebih) Nah si UM sudah berani jadi kafir, saya kenapa mesti takut jadi kafir kalau kafir itu lebih baik? (Cuman bahasanya kuuuasar banget. Misal: dasar Orang Islam yg suka tunggak-tunggik kaya onta ******* jerapah de el el.

Kalo gak percaya, cari di Google dg kata kunci namanya Jusfiq Hadjar. Pasti ketemu.
Tapi kalo ketemu, biasanya juga ketemu nama samaran GW. Tolong jagnan diumumin di sini. Gue lagi mlarat, malu ama temen-temen lama. Mungkin GW lagi dikutuk ama auloh :lol:

Cerita GW, cari sendiri di internet pake google.
Kalo ketemu artikel Jusfiq biasanya ketemu cerita GW (initial UM ato s***s)

GW sekarang udah bangkotan. Capek brantem mulu ama muslim-2 gila, gak di internet, di rumah, di kantor, pooke dimane aje. Tahap 10 gue masih kentel banget. Belum bisa ke tahap 11 seratus persen.

Segitu dulu. Kalo entge-ente udah tahap LOOCIANPWE (10 ke atas), boleh kita debat.
Dan GW gak percaya noraka sama sekali lho. Ntu ada yg nakutin GW pake noraka segala.

Cheerz

Re: Mufassiri Murtad

Posted: Sun Apr 19, 2009 10:26 pm
by Moderator 3
Keterangan bagi netter Mufassiri:

Posting Anda di sub forum "One Stop Shop FFI" saya gabungkan dengan terjemahan pengakuan Anda yang terdahulu di sub forum "Mengapa Saya Murtad." Selamat bergabung dengan FFI dan terima kasih atas sumbangan tulisannya.

Re: Mufassiri Murtad

Posted: Sun Apr 19, 2009 10:50 pm
by Mufassiri
Sialan loe,

GW udah sembunyi-2 dari org Indonesha, elu malah postingin nyang itu. Diterjemahkan lagi!!
Ya udah deh ... cincing-2 klebus, nyemplung pisan wae ...

Terjemahannya boleh juga, tapi kurang lucu. GW biasanya banyak candanya. Di jaman repormangsi dulu, ada yang kirim email ke gue, katanya die ampe jatuh dari kursi kantor karena ketawa terbahak-bahak baca postingan GW.

Kalo ngaku-2 sih GW udah terlalu kebanyakan di internet. Mungkin karena baru bentaran ketemu FFI. Dahulu khan ada @apakabar, @diskusi-sara de el el. GW banyak nongkrong di situ.

Eh bener lho, ibu gue sering mimpi buruk dan nangis krn merasa kehilangan anaknya yg jadi gak karu-2an. Lha GW mau ngomong apa? Mosok GW mau nyiksa diri tunggak-tunggik minimal 5x sehari hanya karena ditangisi.

Tapi wong namanya ngIslam itu syaithonirrojim betul, GW ini dikucil meski gw rasa jasa gw di keluarga tidak kecil. Sodara yg blangsak udah gw sekolahin and satu lagi gw cariin kerjaan sehingga mereka jadi warga negara terhormat. Kini gw malah dicuekin bener-bener. Tapi so what? Gw bisa hepi tanpa sebab apa-apa. I can be happy without any cause.

Kalo ngempanin anak pulang dari Musholla sih enteng aja. Bilang aja GW baru masak daging onta (secara bercanda)... kalo didesak ... hah .... ayam kok. (Rasanya khan persis daging ayam, ya toh?)

Waktu ntu anak-2 bilang Suuuuedepppp .... gw hampir jatoh menahan ketawa.

Nyang ngajar Inggris itu juga bener lho. Besok Senin ini gw mendampingi ngajar grupnya Jendral tentara. Hari terakhir..
Sape mau nyoba blajar bahasa Inggris tercepat di Indonesia?
Kontak aja gw secara pribadi. (Entah gimana caranya? Wong gw maunya sembunyi aja... Lha kalo ada muslim gila yg pura-2 pengen belajar, lalu gw dibacok gimana?

Eh ... siapa yg mau belajar menerjemahkan al Qur'an hanya dalam waktu 2 jam? Digratisin lho. Temen GW yg dulunya cuman administrator dan buka kursus komputer kini bisa ngajarin mampu menerjemahkan Qur'an hanya dalam waktu 2,5 jam!! Gile .. mulanya gw gak percaya ... Trus gw ikut die ke B.Lampung. Bener. Gw bisa nerjemahin!!

Cuman saking gw ini memang asli gila, tentu mereka ngajak sholat setiap ada waktu sholat. GW jawab aja "Nggak ah!"
"Ana bisa syahadat ilahiah, tapi gak mau syahadat nabawiyah".. Maksud gw mau aja mengakui Allah, tapi kalo suruh ngaku Muhammad utusan Allah ..... sorry ajah..." Khan kemungkinan eksistensi Allah masih ada! Ya khan? Walaupun keciiiiil sekale.
Nah, si Ustadz itu nanya lagi: Udah mantab?
Gw jawab lagi: mantab, mantab, mantab. Dia cuman geleng-2 kepala.
Trus die nanya lagi: Tapi masih Islam khan?
GW jawab: lihat KTP ane...!
GW gak bohong toh? GW curiga bahwa jika gw ngaku murtad, gw bisa ilang ini kepala yg paling kucintai. Kepala gue adalah orang nomor satu yg paling kucintai, jagan sampe lepas dari leher dong!!

So .... Tolong thread-nya diganti...
Jangan gitu ah ... Bilang kek ... Mufassiri jadi agnostik ... gitu .... itu baru pas, betul dan tidak membahayakan diriku...

Kok jadi ngelantur?
Udah ah ... Ciao.

Re: Tahapan Jadi Kafir

Posted: Sun Apr 19, 2009 11:26 pm
by Adadeh
Mufassiri wrote:Kalau ente-ente ada yg udah gabung dg @apakabar di jaman reformasi dulu, mungkin ente bisa menebak GW siapa.
Yg GW pernah lihat di Answering FFI adalah Armansyah. GW yakin die itu pernah gabung dg @apakabar dan @Diskusi-Sara jaman repormangsi tahun 97 ampe 2000-an.
Wah, FFIndonesia kedatangan senior murtadin nih. Selamat datang di FFIndonesia, pak. Semoga betah di sini. Memang sebaiknya aktif di sini saja daripada di FFInternasional. Lebih enak ngobrolnya dan langsung menuju sasaran utama: membuka sisi gelap Islam bagi masyarakat Indonesia.

Setahuku, yang dulu sering main di forum apakabar adalah senior kami Somad, tapi beliau jarang muncul sekarang. Somad banyak copy paste artikel² Hassan Basri dan Jufiq Hajar dari apakabar di sini:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... =26&t=1668" onclick="window.open(this.href);return false;

Re: Mufassiri Murtad jadi Agnostik

Posted: Mon Apr 20, 2009 9:49 am
by AkuAdalahAing
selamat ya bro Mufassiri

Re: Mufassiri Murtad jadi Agnostik

Posted: Mon Apr 20, 2009 11:17 pm
by iamthewarlord
salam kenal pak Mufassiri.

dari saya dan calon istri muslimah yang mantap menjadi kafir.

Re: Mufassiri Murtad jadi Agnostik

Posted: Tue Apr 21, 2009 3:13 am
by walet
Jadi mbah Mufassiri ini lebih senior dari bang Adadeh dan bang Ali. Ampun dah, apalagi mantan muslim.
Ampun mbah.....
Ini benar2 orang pemberani, jaman dulu orang omong apa2 takut, tapi sudah berani berdebat diinternet.
Jadi kalau ditengok dari trend minggu2 ini, buanyak banget murtadin yang jadi energi baru bagi FFI. Alhamdulilahhh.
Senin ini saya lagi pusing ama kerjaan yang ga beres2, tiba2 ada sesepuh dunia persilatan murtadin. Jadi lega.....

Muhammad semakin terpuruk ke neraka karena yang doain dia ke surga semakin dikit.

Re: Mufassiri Murtad jadi Agnostik

Posted: Wed Apr 22, 2009 7:17 pm
by Mufassiri
Ini gaya diskusi di @diskusi-sara model 10 tahunan yl:

Liatwie enghiong (pendekar) dan hoohan (orang gagah) terhormat di FFI ...
Cayhe merasa tersanjung disebut engkong buat mengkafirkan Indonesia tercinta. Sebetulnya cayhe (aku yang rendah) telah agak lama menyepi setelah dunia kangouw reformasi memenangkan demokrasi yang dulunya memang kita cita-2 kan bersama, namun apa daya momen yang dahsyat dan penting itu di manfaatkan oleh MO KAUW (agama/aliran iblis) dan mo kauw ingin membunuh demokrasi itu dari negara kita dengan ambisi menguasai negeri ini lewat berbagai jalur.

Karena dunia kang ouw kita sudah tidak perlu memakai pedang dan golok dan mo kauw masih berkeras memaksakan peggunaan pedang dan golok, maka cayhe si hwesioo gundul merasa perlu turn gunung ikut membantu pada cu wi enghiong dan hoohan. Akan lebih baik jika para loocianpwee seperti bung Somad, edy sukrisno, Mardi Pangestu (JD), Nur Agustinus, krishna, Jolali, Jusfiq, indra piliang, zhao yun, alif uru dll itu diundang ke forum FFI ini. Merekalah yang mempelopori kebebasan menyuarakan pendapat di milis-2 secara bebas, terbuka dan dengan menepis ancaman-2 yg biasa dilakukan oleh orde baru (musuh para hoohan dan enghiong sebelumnya), yang kini terasa akan diambil alih oleh kaum mo kauw. Cayhe sukar menyebutkan satu persatu tokoh-2 bulim (dunia persilatan) yang menyumbang untukterbukanya pikiran kita terhadap ancaman nyata dari mo kauw.

Cayhe merasa bahwa ajakan kekerasan dan penipuan yang diuwarkan kaum mo kauw sangat mengganggu hak-2 kaum lain untuk hidup tenang dan damai di hai lam kok (daerah selatan laut) ini. (Tiongkok dianggap sebagai daratan, Indonesia ada di Selatannya laut selatan Tiongkok). Oleh karena itu perlu cayhe uwarkan juga apa yg cayhe ketahui berbagai hal tentang mokauw ini kepada para hoohan sehingga kita bisa ajarkan kepada sutee dan sumoay betapa absurdnya aliran mokauw tersebut.

Nah dengan ini cayhe mohon pengajaran sejurus dua jurus dari para enghiong dan hoohan agar otot-2 cayhe yang sudah kaku ini bisa dibikin lemas. Cayhe juga menerima pengajaran dari saudara-2 yang masih ada dalam cengkeraman mokauw atau tokoh-2 mokauw untuk sekedar pibu (bertanding) buat melemaskan otot.

Adakah anggota mokauw atau tokohnya yang bersedia berkunjung ke FFI?
Cayhe ingin sekali datang ke sarang-2 mokauw dan mengadakan sekedar pibu tanpa mengalahkan mereka tapi menyadarkan mereka. Adakah hohan dan enghiong yg punya saran bagaimana melakukan pibu dg cara ini?
(Tanpa mengalahkan tapi membuat kaum mokauw sadar)

Hweesio Tanpa Pantangan
:prayer:

Re: Mufassiri Murtad jadi Agnostik

Posted: Wed Apr 22, 2009 8:47 pm
by LuXmUnDi
:partyman: buat Mufassiri :partyman:

Re: Mufassiri Murtad jadi Agnostik

Posted: Thu Apr 23, 2009 12:45 pm
by THIOBUKI
Mufassiri wrote:Ini gaya diskusi di @diskusi-sara model 10 tahunan yl:

Liatwie enghiong (pendekar) dan hoohan (orang gagah) terhormat di FFI ...
Cayhe merasa tersanjung disebut engkong buat mengkafirkan Indonesia tercinta. Sebetulnya cayhe (aku yang rendah) telah agak lama menyepi setelah dunia kangouw reformasi memenangkan demokrasi yang dulunya memang kita cita-2 kan bersama, namun apa daya momen yang dahsyat dan penting itu di manfaatkan oleh MO KAUW (agama/aliran iblis) dan mo kauw ingin membunuh demokrasi itu dari negara kita dengan ambisi menguasai negeri ini lewat berbagai jalur.
Wah, Locianpwe eh..... maaf Losuhu (hwesio kan?), kalo begitu teecu mohon petunjuk Losuhu

Re: Mufassiri Murtad jadi Agnostik

Posted: Fri Apr 24, 2009 2:07 am
by walet
Kwee tiau, capcay, kolobak, holobis kuntul baris.......
Cuma itu aja ngertinya

Re: Mufassiri Murtad jadi Agnostik

Posted: Sun Apr 26, 2009 1:23 am
by xinthing_lu
Salam buat senior Khoo Phing Ho Mania :prayer: :prayer:

Re: Mufassiri Murtad jadi Agnostik

Posted: Fri May 01, 2009 4:04 pm
by DHS
Mufassiri wrote: Karena dunia kang ouw kita sudah tidak perlu memakai pedang dan golok dan mo kauw masih berkeras memaksakan peggunaan pedang dan golok, maka cayhe si hwesioo gundul merasa perlu turn gunung ikut membantu pada cu wi enghiong dan hoohan. Akan lebih baik jika para loocianpwee seperti bung Somad, edy sukrisno, Mardi Pangestu (JD), Nur Agustinus, krishna, Jolali, Jusfiq, indra piliang, zhao yun, alif uru dll itu diundang ke forum FFI ini. Merekalah yang mempelopori kebebasan menyuarakan pendapat di milis-2 secara bebas, terbuka dan dengan menepis ancaman-2 yg biasa dilakukan oleh orde baru (musuh para hoohan dan enghiong sebelumnya), yang kini terasa akan diambil alih oleh kaum mo kauw. Cayhe sukar menyebutkan satu persatu tokoh-2 bulim (dunia persilatan) yang menyumbang untukterbukanya pikiran kita terhadap ancaman nyata dari mo kauw.
Hai Mufassiri,

Selamat datang .... Image Selamat atas kemurtadan anda!

Senang sekali anda dapat bergabung bersama kami. Nama2 seperti Jusfiq Hadjar, Zhao Yun dan JD sudah saya kenal dari milis Proletar sejak tahun 1999. JD adalah teman main saya waktu kecil. Namun sudah lama saya putus kontak dengan mereka.

Anda juga menyebut nama Armansyah. Dia adalah pendiri Answering FFI.

Saya akan balik ke Proletar untuk mencari mereka dan mengajak ke mari. Ada ide lain?

Salam kenal,
Dewi