Kasihan ya, saking dalemnya dicuci otaknya............Andromeda wrote:rukun2 islam berat? pantesan aja lo ga betah.
bagi muslim, rukun2 bukan kewajiban, tapi kebutuhan.
Kami kembali kepangkuan Yesus
Ya katakan ya,tidak katakan tidak,selebihnya dari iblis.Ayat ini menjadi salah satu pedoman hidupku sejak gw menjadikan YESUS ADALAH TUHAN DAN JURUSLAMAT PRIBADIKU, seperti yang pernah gw tulis sebelumnya gw mengenal Yesus melalui cewekku yang satu gawean dng gw,walaupun melalui suatu proses ,dimana bukan aja gw gak percaya Yesus malah gw menghina DIA .
Karena kasih dan anugrah-NYA aja Yesus menyelamatkan gw dr dosa2 yg membawa maut.
Aku pernah tanya dng cewekku,mau gak dia menjadi pacarku, yg dijawab sy doa dulu ya.
Doa dng Yesus? Yesusmu kan udah mati disalib, mana bisa dia jawab doamu, itulah salah satu kata2 yg gw pernah ucapkan,ketika gw blm mengenal -NYA.
Trims atas penjelasan soal word and copy paste, satu lg masukan buatku.
GOD BLEES YOU,PHOENIX.
Karena kasih dan anugrah-NYA aja Yesus menyelamatkan gw dr dosa2 yg membawa maut.
Aku pernah tanya dng cewekku,mau gak dia menjadi pacarku, yg dijawab sy doa dulu ya.
Doa dng Yesus? Yesusmu kan udah mati disalib, mana bisa dia jawab doamu, itulah salah satu kata2 yg gw pernah ucapkan,ketika gw blm mengenal -NYA.
Trims atas penjelasan soal word and copy paste, satu lg masukan buatku.
GOD BLEES YOU,PHOENIX.
Maaf OOT, tp sepertinya tulisan sdr. Darsuki ini mirip dengan tulisan saya dari topic sebelah :Ddarsuki wrote:Oke, trims.
Aku maklum mungkin kedudukan kakakmu, waktu jadi mualaf belajar agama islam dirumah pejabat, jadi ya agak repot.
Inilah kontradiktifnya Islam, jika memang Allah memberikan kebebasan pada seseorang untuk memilih jalannya, seharusnya Ia juga membebaskan orang tersebut untuk keluar / murtad dari islam apabila setelah ia pelajari dengan sungguh-sungguh, ternyata islam tidak sesuai dengan hati nurani orang tersebut. Agama atau kepercayaan itu adalah urusan dan tanggung jawab antara manusia dengan Tuhannya bukan dengan manusia lain, maka saya sangat tidak setuju apabila ada seseorang yang harus diteror atau bahkan dibunuh karena meninggalkan agamanya.
Thanks
- Eneng Kusnadi
- Posts: 2758
- Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
- Location: Peternakan Unta/Camelot
-
- Posts: 12
- Joined: Sat Apr 07, 2007 3:51 am
Hualloo semua...
Gue juga pengen cerita niihh... Tapi cerita ini bukan tentang gue tapi tentang temen baik gue.. Doi ngomong langsung ke gue sambil nangis. Tapi mohon dimaklumi yaa, terpaksa gue edit sana sini karena nggak enak kalo ada nyang baca dan kenal ma beliau, beliaunya termasuk ngetop sih... Kisah ini, gue berani sumpah, benar-benar terjadi dan gue cerita tanpa ada maksud apa pun, cuma sebagai sharing aja...
Oke kita mulai:
Temang gue, sebut aja si X, udha berkeluarga dan happy selama ini. Dia katolik yang cukup kuat, walaupun bukan fanatik. Gue juga kenal baek ama keluarganya, dia tipe orang yang cuek, tapi baek banget, dan orang yang sayang keluarga. Dari sisi laen dia tetaplah manusia biasa yang nggak suci-suci amat dan masih punya banyak banget dosa dan kesalahan, menurut dia dan menurut pengamatan gue sih...
Suatu ketika dia melakukan suatu kesalahan yang fatal sebagai laki-laki yang akibatnya bisa sangat mengancam keutuhan keluarga dan karirnya. Dia bilang:"Gua kali ini benar-benar kepentok..." Dia benar-benar tepojok yang akibatnya dia harus menjadi mualaf.
Sebelum semua terjadi, sudah beberapa kali dia pergi dalam kegelisahan yang menekan jiwanya. Suatu kali dia secara khusus pergi ke suatu tempat sepi yang sangat ideal untuk doa dan merenung. Di sana dia berdoa namun doanya benar-benar kacau... menggambarkan hatinya yang jug alagi kacau bener.... Tepat di akhir waktu doa, tiba-tiba dia merasa mendengar suara halus lembut (kayaknya sih suara hatinya dia sendiri) bahwa bantuan akan datang. Dia sempet bingung tapi cepat melupakan suara itu dan siap untuk menyambut hidup barunya sebagai mualaf dengan segala konsekuensinya.
Hal tidka terduga terjadi dan bantuan itu benar-benar datang, tepat pada hari H di mana dia sudah sangat siap untuk semuanya. Bantuan itu datang dengan cara yang sangat tidak terduga, benar-benar di luar dugaan dan sama sekali tanpa kekerasan. Tepat berawal dari saat itu, dia batal menjadi mualaf dan dia kembali lagi dalam kehidupan normalnya sehari-hari.
Terus terang tadinya gue nggak terlalu percaya ama cerita dia, tapi gue kenal dia dan melihat kronologis ceritanya, kondisinya memang benar-benar membuat dia terpojok (dan dia mengakui ini juga kesalahan dia). Cara dia cerita pun sambil menangis, sesuatu yang gue tahu sangat jarang dia lakukan (sama jarangnya dengan kita melihat gerhana matahari total). Dari situ gue yakin dia cerita apa adanya dan semua itu benar terjadi....
Gitu kawans sekalian...
tengkyu... dari gue
Yul Tak
Gue juga pengen cerita niihh... Tapi cerita ini bukan tentang gue tapi tentang temen baik gue.. Doi ngomong langsung ke gue sambil nangis. Tapi mohon dimaklumi yaa, terpaksa gue edit sana sini karena nggak enak kalo ada nyang baca dan kenal ma beliau, beliaunya termasuk ngetop sih... Kisah ini, gue berani sumpah, benar-benar terjadi dan gue cerita tanpa ada maksud apa pun, cuma sebagai sharing aja...
Oke kita mulai:
Temang gue, sebut aja si X, udha berkeluarga dan happy selama ini. Dia katolik yang cukup kuat, walaupun bukan fanatik. Gue juga kenal baek ama keluarganya, dia tipe orang yang cuek, tapi baek banget, dan orang yang sayang keluarga. Dari sisi laen dia tetaplah manusia biasa yang nggak suci-suci amat dan masih punya banyak banget dosa dan kesalahan, menurut dia dan menurut pengamatan gue sih...
Suatu ketika dia melakukan suatu kesalahan yang fatal sebagai laki-laki yang akibatnya bisa sangat mengancam keutuhan keluarga dan karirnya. Dia bilang:"Gua kali ini benar-benar kepentok..." Dia benar-benar tepojok yang akibatnya dia harus menjadi mualaf.
Sebelum semua terjadi, sudah beberapa kali dia pergi dalam kegelisahan yang menekan jiwanya. Suatu kali dia secara khusus pergi ke suatu tempat sepi yang sangat ideal untuk doa dan merenung. Di sana dia berdoa namun doanya benar-benar kacau... menggambarkan hatinya yang jug alagi kacau bener.... Tepat di akhir waktu doa, tiba-tiba dia merasa mendengar suara halus lembut (kayaknya sih suara hatinya dia sendiri) bahwa bantuan akan datang. Dia sempet bingung tapi cepat melupakan suara itu dan siap untuk menyambut hidup barunya sebagai mualaf dengan segala konsekuensinya.
Hal tidka terduga terjadi dan bantuan itu benar-benar datang, tepat pada hari H di mana dia sudah sangat siap untuk semuanya. Bantuan itu datang dengan cara yang sangat tidak terduga, benar-benar di luar dugaan dan sama sekali tanpa kekerasan. Tepat berawal dari saat itu, dia batal menjadi mualaf dan dia kembali lagi dalam kehidupan normalnya sehari-hari.
Terus terang tadinya gue nggak terlalu percaya ama cerita dia, tapi gue kenal dia dan melihat kronologis ceritanya, kondisinya memang benar-benar membuat dia terpojok (dan dia mengakui ini juga kesalahan dia). Cara dia cerita pun sambil menangis, sesuatu yang gue tahu sangat jarang dia lakukan (sama jarangnya dengan kita melihat gerhana matahari total). Dari situ gue yakin dia cerita apa adanya dan semua itu benar terjadi....
Gitu kawans sekalian...
tengkyu... dari gue
Yul Tak
Sip. Masuk surga sendirian. Inilah efek dari ajaran Islam. Egoisme.Muallaf wrote:yakinilah apa yg kau yakini benar, agama adalah masalah keyakinan masing2, kalo bisa sih gw masuk surga sendirian hehehehehehehehe
Manusia yang baik dan masih punya hati nurani akan selalu berpikir bagaimana dirinya juga orang lain bisa ikut dan bersama-sama menikmati kebahagiaan.
Mungkin tulisan anda dibuat dalam format bercanda, tapi apakah anda tidak tau bahwa kadang2 bercanda adalah salah satu bentuk ungkapan hati yang sebenarnya serius untuk menghindari (karena takut) penolakan?
Contohnya: kadang ketika melakukan pendekatan, seorang pria (kebanyakan) atau wanita mengungkapkan perasaanya seolah-olah dia sedang bercanda. Ini adalah strategi mengumpan dan menunggu respon. Jika respon yang didapatkan ternyata tidak sesuai yang diharapkan maka dia akan tetap dalam mode becanda. Tapi kalau umpan dimakan maka masuk dalam mode serius.
Orang2 seperti ini sangat bersikap hati2 dan takut melakukan kesalahan. Tapi dalam situasi tertentu sikap seperti ini bisa masuk dalam kategori munafik dan pengecut.
Salam
kayaknya temen kamu terjebak dalam hal bisnis yah??ato sempet main serong?? pokoknya AIB gitu deh...tuyul botak wrote:Hualloo semua...
Gue juga pengen cerita niihh... Tapi cerita ini bukan tentang gue tapi tentang temen baik gue.. Doi ngomong langsung ke gue sambil nangis. Tapi mohon dimaklumi yaa, terpaksa gue edit sana sini karena nggak enak kalo ada nyang baca dan kenal ma beliau, beliaunya termasuk ngetop sih... Kisah ini, gue berani sumpah, benar-benar terjadi dan gue cerita tanpa ada maksud apa pun, cuma sebagai sharing aja...
Oke kita mulai:
Temang gue, sebut aja si X, udha berkeluarga dan happy selama ini. Dia katolik yang cukup kuat, walaupun bukan fanatik. Gue juga kenal baek ama keluarganya, dia tipe orang yang cuek, tapi baek banget, dan orang yang sayang keluarga. Dari sisi laen dia tetaplah manusia biasa yang nggak suci-suci amat dan masih punya banyak banget dosa dan kesalahan, menurut dia dan menurut pengamatan gue sih...
Suatu ketika dia melakukan suatu kesalahan yang fatal sebagai laki-laki yang akibatnya bisa sangat mengancam keutuhan keluarga dan karirnya. Dia bilang:"Gua kali ini benar-benar kepentok..." Dia benar-benar tepojok yang akibatnya dia harus menjadi mualaf.
Sebelum semua terjadi, sudah beberapa kali dia pergi dalam kegelisahan yang menekan jiwanya. Suatu kali dia secara khusus pergi ke suatu tempat sepi yang sangat ideal untuk doa dan merenung. Di sana dia berdoa namun doanya benar-benar kacau... menggambarkan hatinya yang jug alagi kacau bener.... Tepat di akhir waktu doa, tiba-tiba dia merasa mendengar suara halus lembut (kayaknya sih suara hatinya dia sendiri) bahwa bantuan akan datang. Dia sempet bingung tapi cepat melupakan suara itu dan siap untuk menyambut hidup barunya sebagai mualaf dengan segala konsekuensinya.
Hal tidka terduga terjadi dan bantuan itu benar-benar datang, tepat pada hari H di mana dia sudah sangat siap untuk semuanya. Bantuan itu datang dengan cara yang sangat tidak terduga, benar-benar di luar dugaan dan sama sekali tanpa kekerasan. Tepat berawal dari saat itu, dia batal menjadi mualaf dan dia kembali lagi dalam kehidupan normalnya sehari-hari.
Terus terang tadinya gue nggak terlalu percaya ama cerita dia, tapi gue kenal dia dan melihat kronologis ceritanya, kondisinya memang benar-benar membuat dia terpojok (dan dia mengakui ini juga kesalahan dia). Cara dia cerita pun sambil menangis, sesuatu yang gue tahu sangat jarang dia lakukan (sama jarangnya dengan kita melihat gerhana matahari total). Dari situ gue yakin dia cerita apa adanya dan semua itu benar terjadi....
Gitu kawans sekalian...
tengkyu... dari gue
Yul Tak
-
- Posts: 12
- Joined: Sat Apr 07, 2007 3:51 am
@borland
Gue kagak enak bilangnya.. Tapi elo bisa kira-kira sendiri deh..
Kawans..
Perlu gue tambahin, bantuan itu datang dengan cara yang persis sama dengan cara suara itu datang ke temen gue. Caranya gaib...
Suara itu menjanjikan semua akan beres, dan bantuan untuk "pemberesan" juga datang langsung ke lawan main temen gue itu, langsung... sekali lagi langsung... Dengan cara yang bener-bener di luar logika. Jadi temen gue itu pun waktu mendengar hal itu, dia bengong dan baru percaya bahwa suara yang dia denger itu bener-bener menepati janjinya... Suatu hal yang bagi gue sendiri aneh tapi nyata...
Akhirnya dia kembali ke kehidupan dia yang gue kenal selama ini (waktu kena masalah, mukanya surem terus, gue aja sampe ngeri tiap ketemu, padahal orangnya dikenal good-looking guy). Yang jelas dia sekarang terus berjuang untuk nglupain masalah kemaen dan berusaha menjauhkan diri dari semua yang berpotensi munculin masalah lagi...
Yul Tak
Gue kagak enak bilangnya.. Tapi elo bisa kira-kira sendiri deh..
Kawans..
Perlu gue tambahin, bantuan itu datang dengan cara yang persis sama dengan cara suara itu datang ke temen gue. Caranya gaib...
Suara itu menjanjikan semua akan beres, dan bantuan untuk "pemberesan" juga datang langsung ke lawan main temen gue itu, langsung... sekali lagi langsung... Dengan cara yang bener-bener di luar logika. Jadi temen gue itu pun waktu mendengar hal itu, dia bengong dan baru percaya bahwa suara yang dia denger itu bener-bener menepati janjinya... Suatu hal yang bagi gue sendiri aneh tapi nyata...
Akhirnya dia kembali ke kehidupan dia yang gue kenal selama ini (waktu kena masalah, mukanya surem terus, gue aja sampe ngeri tiap ketemu, padahal orangnya dikenal good-looking guy). Yang jelas dia sekarang terus berjuang untuk nglupain masalah kemaen dan berusaha menjauhkan diri dari semua yang berpotensi munculin masalah lagi...
Yul Tak
ada hubungan dengan Jin??ada suara2 halus gitu ..seremm..tuyul botak wrote:@borland
Gue kagak enak bilangnya.. Tapi elo bisa kira-kira sendiri deh..
Kawans..
Perlu gue tambahin, bantuan itu datang dengan cara yang persis sama dengan cara suara itu datang ke temen gue. Caranya gaib...
Suara itu menjanjikan semua akan beres, dan bantuan untuk "pemberesan" juga datang langsung ke lawan main temen gue itu, langsung... sekali lagi langsung... Dengan cara yang bener-bener di luar logika. Jadi temen gue itu pun waktu mendengar hal itu, dia bengong dan baru percaya bahwa suara yang dia denger itu bener-bener menepati janjinya... Suatu hal yang bagi gue sendiri aneh tapi nyata...
Akhirnya dia kembali ke kehidupan dia yang gue kenal selama ini (waktu kena masalah, mukanya surem terus, gue aja sampe ngeri tiap ketemu, padahal orangnya dikenal good-looking guy). Yang jelas dia sekarang terus berjuang untuk nglupain masalah kemaen dan berusaha menjauhkan diri dari semua yang berpotensi munculin masalah lagi...
Yul Tak
kayaknya masalah Wanita juga sih...soalnya kamu bilang :
"dia melakukan suatu kesalahan yang fatal sebagai laki-laki yang akibatnya bisa sangat mengancam keutuhan keluarga dan karirnya."
heheheh
-
- Posts: 12
- Joined: Sat Apr 07, 2007 3:51 am
Masalah itu suara siapa.. wah gue kagak tau n kagak ngerti dah.. Tapi kalo menurut ceritanya sih doi kagak terlalu musingin itu, dan yang jelas sama sekali kagak ada rasa takut... Yang ada malahan semacam ditenangkan... Dari hasilnya sih, doi kayaknya malah kayaknya lebih percaya kalo itu suara TUHAN yang nyelametin dia n keluarganya..
Wah... gue kagak tau dah pastinya... Yang jelasnya sekarang hidupnya lebih tenang...
Yul Tak
Wah... gue kagak tau dah pastinya... Yang jelasnya sekarang hidupnya lebih tenang...
Yul Tak
- MONTIR KEPALA
- Posts: 4307
- Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am
Iya tuh ! Dulu gua juga merasa bahwa kata2 Islam di KTP gua memberi gua ketenangan. Sering juga tuh gua dengar suara2 ditengah malam yg berbisik2 membuai ...tuyul botak wrote:Masalah itu suara siapa.. wah gue kagak tau n kagak ngerti dah.. Tapi kalo menurut ceritanya sih doi kagak terlalu musingin itu, dan yang jelas sama sekali kagak ada rasa takut... Yang ada malahan semacam ditenangkan... Dari hasilnya sih, doi kayaknya malah kayaknya lebih percaya kalo itu suara TUHAN yang nyelametin dia n keluarganya..
Wah... gue kagak tau dah pastinya... Yang jelasnya sekarang hidupnya lebih tenang...Yul Tak
TAPI SETELAH gua bener2 baca Quran dlm bahasa yg gua ngerti ... Mulai deh gua PANIK !! Ternyata itu suaranya Aisya ... anak kecil yg minta tolong karena diperkosa bandot tuek... Suara mendesah2 itu ternyata desahan minta tolong, toh !
Sumpah gua nggak bohong ...
- MONTIR KEPALA
- Posts: 4307
- Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am
- murtad mama
- Posts: 3972
- Joined: Tue Feb 06, 2007 7:16 pm
- Location: Jl veteran 48 Kota Bekasi 17141 Jawa Barat <==== Alamat VOA-Islam :) :) :)
- Contact: