Kibou wrote:
4. Netter IFF adalah pembenci islam.
5. Muslim datang ke IFF dan melihat banyak posting netter IFF yang tidak proporsional.
7. Posting Netter IFF mengenai islam tidak proporsional karena mereka tidak mengerti ajaran islam yang sebenarnya.
8. Jika netter IFF mengerti ajaran islam yang sebenarnya maka mereka tidak akan membuat posting mengenai islam yang tidak proporsional.
Maka yang saya ingin tahu adalah:
4. Apakah benar bahwa SEMUA netter IFF yang non-muslim membenci islam? Hati-hati terjebak dalam fallacy generalisasi.
5. Apa definisi kata "proporsional" dalam konteks yang digunakan Muslim? Sebelum ada definisi jelas, pernyataan ini ambigu.
7. Ajaran islam yang sebenarnya itu diambil dari mana? Dari quran, hadist dan sirah, ataukah dari opini pribadi Muslim?
8. Sama seperti 7.
Demikian analisa singkat dari saya.
Terima kasih atas saran Bro Mhd. Saya memang banyak membahas mengenai logika dan filsafat karena sama seperti Bro nap.bon, saya ingin para peserta IFF memiliki standar obyektif dalam berdiskusi. Tapi kalau untuk terjun langsung menjadi wasit di setiap polemik IFF, terus terang saya tidak memiliki waktu maupun kesabaran untuk itu. Terus terang, saya tidak punya mental yang tangguh untuk meladeni orang yang bebal. Itu memang kelemahan saya, dan saya mohon maaf.Mhd61l4 wrote: Cuma 1 itu saja yang saudara klasifikasikan, itupun anda ragu ragu dengan menyisipkan kata tanya "apakah".
Btw, pada dasarnya saya setuju dengan analisa anda, cuma kurang tegas aja.
Saya sudah baca habis dan berusaha memahami tulisan (katakanlah theory) tentang logika yang sudah anda sampaikan di Berbagai Jenis Kebenaran.
Saran saya, kalau anda benar benar memahami tentang hal yang anda tuliskan, anda harus lebih maju untuk membantu para netter memahami cara berpikir logis, misalnya; kalau ada postingan yang mengarah ke adhominem, anda bisa menjelaskan dimana letaknya kesalahan logika sehingga debat kusir tidak semakin panjang.
Dan ini saja sebenarnya sudah cukup, dengan common sense saja kita bisa melihat ajaran islam itu sebenarnya ngawur.Mhd61l4 wrote:Sejujurnya, pemahaman saya tentang berpikir logika hanya didasari pada kaitan sebab dan akibat, apakah nyambung atau tidak (Padahal klasifikasi sebab akibat tersebut sebenarnya banyak sekali jenisnya) antara pernyataan pernyataan yang dibuat dengan kesimpulan/pernyataan penutupnya.
Saya rasa ada banyak jenis fallacy yang sebenarnya bisa digabungkan dalam kategori "red herring". Untuk mengelabui penciuman anjing pelacak, seorang buronan bisa menggunakan ikan red herring sehingga anjing pelacak terus terpaku pada bau ikan sementara si buronan bisa lolos dari kejaran.Mhd61l4 wrote:Dalam contoh "netter FFI pembenci islam", saya pahami logikanya sesat karena tidak ada hubungan sebab akibat yang menyatakan demikian dan ternyata itu termasuk fallacy generalisasi.
Yang paling umum dalam forum terbuka yang membahas islam, sering kali pernyataan pernyataan dari pihak islam berusaha menuduh/memperbandingkan/menyalahkan pihak lain dalam pembelaannya. Yang saya pahami hal tersebut juga logika sesat. Tidak ada hubungan sebab akibat kalau orang lain menjadi tertuduh/salah, maka otomatis kita benar. Menurut bro Kibou itu fallacy jenis apa?
Tx
Jadi ada banyak jenis fallacy yang digunakan untuk memindahkan fokus debat ke arah lain yang sebenarnya tidak relevan dengan argumen yang dibahas. Misalnya:
ad hominem = menyerang pribadi lawan diskusi supaya lawan sibuk mengurusi tuduhan dan lupa membahas argumen
straw man = mengubah makna atau merubah maksud dari argumen supaya argumen aslinya tidak dibahas.
genetic fallacy = melarikan fokus debat melulu kepada asal muasal pernyataan sehingga argumen dilupakan.
Itu contoh yang bisa saya berikan.
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir