Perbudakan ala Islam & Kristen

Sejarah Perbudakan dlm Islam & praktek sampai sekarang
Post Reply
User avatar
pod-rock
Posts: 829
Joined: Tue Nov 28, 2006 1:25 pm

Perbudakan ala Islam & Kristen

Post by pod-rock »

MENGAPA MUSLIM TIDAK PERNAH MENENTANG PERBUDAKAN?
lanjutan dari:
PERBUDAKAN DALAM ISLAM - Fakta Sejarah
http://www.christianaction.org.za/artic ... lavery.htm

Image
Arab Muslim Memperbudak Orang2 Kulit Hitam Afrika.

Orang2 Arab mengadakan Perbudakan di Afrika

Begitu kencangnya kebutuhan muslim akan budak hingga mereka sering melancarkan perang besar melawan suku2 Afrika, mengakibatkan kematian dan kehancuran luas. Setelah ditangkap, budak2 itu dirantai bersama dan dibawa berjalan melintasi gurun pasir Sahara ke pasar budak.

Image
Karena haus, lapar, penyakit, kelelahan dan serangan bandit, kebanyakan tawanan tewas dlm perjalanan ini. Untuk setiap budak yang selamat, tiga atau empat orang telah mati dijalan.

Rute jalur budak yang diambil bertebaran dengan tulang belulang manusia. Setelah sampai dipasar budak, para calo budak mempraktekkan sebuah bentuk kekejaman yang tidak pernah dikenal dunia perbudakan barat : mengebiri para budak.

TIDAK ADANYA GERAKAN PENGHAPUSAN BUDAK DARI DUNIA ARAB

Image
William Wilberforce

William Wilberforce memimpin kampanye menentang perbudakan selama 59 tahun. Saat reforman Kristen ini sibuk memelopori gerakan anti perbudakan di Eropa dan Amerika Utara, dan sementara Inggris memobilisasi angkatan lautnya selama hampir abad 19 utk menangkap kapal2 budak dan membebaskan tawanan2nya, tidak ada satupun gerakan penentang perbudakan yang serupa terjadi didunia muslim.

Bahkan setelah Inggris melarang perdagangan budak ditahun 1807 dan Eropa menghilangkan perdagangan Budak ditahun 1815, para calo budak muslim masih juga sibuk memperbudak lebih dari 2 juta orang Afrika. Walau angkatan laut Inggris berhasil membatasi perdagangan budak oleh orang islam, tetap saja dengan perhitungan jumlah korban di abad ke 14, islam memperdagangkan sekitar 180 juta budak.

Hampir 100 tahun setelah Presiden Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi Amerika dan 130 tahun setelah semua budak dalam kerajaan inggris dibebaskan oleh UU parlemen, Saudi Arabia dan Yemen, ditahun 1962, dan Mauritania di tahun 1980, dengan berat hati menghilangkan perdagangan budak legal dari perundang2an mereka. Dan ini terjadi hanya setelah ada tekanan internasional yang hebat. Namun sampai sekarangpun masih banyak terdapat bukti yg dikumpulkan organisasi2 internasional bahwa perbudakan masih juga berlangsung dinegara2 muslim, dengan istilah yang lebih baru lagi.

Santo Patrick, misionaris Inggris untuk Irlandia di abad ke 5M, pernah menjadi budak. Ia diculik dari rumahnya dan digiring ke Irlandia. Patrick bicara keras menentang perbudakan. Dia menulis: “Diantara para budak para budak wanitalah yang paling banyak menderita.” http://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Patrick

Akar2 Kristen bagi Pembebasan Budak

Dari awal mula sejarah gererja Kristen, mereka sudah aktif membebaskan perbudakan. Selama abad kedua dan ketiga, puluhan ribu budak dibebaskan oleh pengikut. Santa Melania, di abad 4 diceritakan telah membebaskan 8.000 budak. Santo Ovidius membebaskan 5.000, Chromatius 1.400 dan Hermes 1.200 budak. Banyak para petinggi kristen di Hippo dibawah Santo Agustin (juga di abad 4M) “membebaskan budak2 mereka atas dasar belas kasih/pemenuhan agama.” Di tahun 315M, dua tahun setelah Kaisar Konstantin mengeluarkan Edict of Milan yang melegalkan agama Kristen, ia menerapkan hukuman mati bagi mereka yang menculik anak2 utk dijadikan budak.

Kaisar Justinian mengakhiri semua undang2 yang mencegah pembebasan budak. Santo Agustin (354-430) melihat perbudakan sebagai produk dosa dan bertentangan dengan rencana Tuhan. Santo Chrysostom di abad ke-4, mengajarkan bahwa Kristus datang dan menghilangkan perbudakan. Dia menyatakan “Dalam Yesus Kristus tidak ada perbudakan, dg demikian kalian tidak perlu memiliki, membeli budak dan bebaskanlah budak setelah mereka dibekali keahlian yang bisa membuat mereka hidup mandiri.”

Sepanjang abad pertengahan, uskup dan dewan gereja mengusulkan uang tebusan bagi budak yang ditawan, dan selama lima abad rahib2 Trinitarian membebaskan budak2 dari kaum Moor (Muslim).

Ditahun 1102M, Dewan Gereja London menyatakan perbudakan dan perdagangan budak sebagai melanggar hukum. Pada abad 12 budak2 di Eropa jadi barang langka, dan pada abad 14 perbudakan hampir tidak dikenal dibenua Eropa.

Perdagangan Budak ala Islam

Image
Penyerangan yang dilakukan Arab terhadap Afrika Timur di tahun 1888. Jumlah kematian dari jangka waktu 14 abad perdagangan budak Islam di Afrika diperkirakan melebihi 112 juta jiwa.

Tapi dengan lahirnya islam, muncul pula kelahiran kembali perdagangan budak. Seperti ditulis Ronald Segal dalam dokumennya “Budak2 Hitam Islam”:

“Ketika Islam menaklukan Kekaisaran Sassanid Persia dan hampir seluruh kekaisaran Byzantin, termasuk Syria dan Mesir diabad 7, mereka membutuhkan banyak emas. Mereka merampok dari gereja2 dan biara2, memungut pajak langsung maupun tidak langsung yang dibayar dengan emas, memaksakan para pengikutnya utk menjarah emas dari pekuburan2, para ulama petinggi islam mendorong pencarian emas dan mengancam mereka yang menyembunyikannya, dengan imbalan seperlima dari temuan emas tersebut.”

Segal mencatat: “budak wanita dibutuhkan dalam jumlah besar sbg pemusik, penyanyi dan penari, lebih banyak lagi dibeli dari penduduk setempat, dan jauh lebih banyak lagi dibutuhkan sebagai obyek pemuas nafsu ataupun selir. Harem2 para penguasa sangat banyak penghuninya. Harem milik Abdal Rahman III (912-961) di Kordoba, Spanyol, berisi 6.000 selir!! Dan yang ada di Istana Fatimid di Kairo malah dua kali lebih banyak.”

Jumlah kematian budak dari operasi serangan dan penculikan budak oleh Muslim di Afrika dari abad ke-14 diperkirakan lebih dari 112 juta orang.

Budak2 kulit hitam milik orang islam juga mengungkapkan bahwa pengebirian budak lelaki adalah hal yang biasa terjadi. “Kalifah di Bagdad pada awal abad ke 10 punya 7.000 budak kebiri kulit hitam dan 4.000 budak kebiri kulit putih diistananya.” Ditulis bahwa hubungan homoseksual menyebar diantara mereka juga. Budak kulit hitam milik Muslim mencatat bahwa ulama2 islam sepanjang abad secara konsisten mempertahankan perbudakan: “karena harus ada sistem Tuan dan Budak.” Yang lain mencatat bahwa orang kulit hitam “kurang kontrol diri dan ketetapan pikiran mereka sering berubah2, **** dan tak mau tahu. Begitulah budak2 kulit hitam yang hidup dalam kesengsaraan di tanah2 Ethiopia, Nubia, Zanj dan sekitarnya.”

Ibn Khaldun (1332-1406) sejarawan islam abad pertengahan dan seorang pemikir sosial menulis: “Negara2 negro sesuai peraturan tunduk dibawah perbudakan karena mereka punya ciri khas yang hampir mirip dengan binatang ****.”

Pada abad pertengahan, kata Arab utk “abid” secara umum dipakai utk [warna hitam ataupun] budak kulit hitam, sementara kata “mamluk” mengacu pada budak kulit putih. Bahkan sampai akhir abad 19, tercatat di Mekah “ada beberapa keluarga yang katanya tidak mempunyai budak tapi mereka semua punya selir2 yang setara dengan istri2 sah mereka.”

Budak kulit hitam dikebiri “berdasarkan asumsi bahwa orang2 kulit hitam punya hasrat seksual yang tidak bisa diatur.”

Ketika Fatimid berkuasa mereka membantai puluhan ribu budak militer kulit hitam dan membuat tentara yang baru dari budak2 lain. Beberapa dari budak ini masuk tentara pada umur 10 th. Dari Persia hingga Mesir sampai Ke Maroko, tentara2 budak berjumlah 30.000 sampai 250.000 dianggap hal lumrah.

Bahkan Ronald Segal, yang bisa disebut paling pro-Islam dalam tulisan2nya dan jelas2 berprasangka terhadap Kristen, mengakui bahwa lebih dari 30 juta kulit hitam Afrika mati ditangan para pedagang budak muslim.

Image
Sebuah dhow, kapal favorit para calo2 budak dari Arab utk membawa budak. Pedagang Arab memukuli budak mereka utk menjinakkan mereka dlm perjalanan dari pantai Afrika hingga ke Zanzibar.

Perdagangan budak islami terjadi disepanjang Gurun Sahara, dari pantai Laut Merah, dan Afrika Timur kesepanjang Laut India. Perdagangan Trans Sahara dilakukan disepanjang enam rute utama perbudakan.

Image

Pencatatan akurat di abad 19, menunjukkan 1.2 juta budak dibawa melintasi gurun Sahara ke Timur Tengah, 450.000 ke Laut Merah dan 442.000 dari pantai Afrika timur. Total 2 juta budak kulit hitam – itu hanya diabad 1900. Setidaknya 8 juta lebih dihitung telah mati sebelum mencapai pasar budak muslim.

Rekor Islam dlm Perbudakan orang Afrika

Image
Pasar budak

Di tahun 1570, seorang Perancis yang mengunjungi Mesir menemukan ribuan orang kulit hitam dijual di pasar budak Kairo.

Ditahun 1665, Antonio Gonzali, seorang pengelana orang Spanyol/Belgia melaporkan sekitar 800-1000 budak dijual dipasar Kairo dalam sehari.

Ditahun 1796, seorang pengelana inggris melaporkan iring-iringan karavan berisi sekitar 5.000 budak berangkat dari Darfur.

Ditahun 1838, diperkirakan 10.000 hingga 12.000 budak sampai ke Kairo tiap tahun.

Di perkebunan Arab saja, dipantai Timur Afrika, di pulau Zanzibar dan Pemba, terdapat 769.000 budak kulit hitam.

Pasar budak di Zanzibar menjual rata-rata 300 budak setiap hari.

Diabad 19, perdagangan budak kulit hitam Afrika Timur mencatat 347.000 budak dikirim ke Arab Saudi, Persia dan India; 95.000 budak dikirim ke perkebunan arab di pulau Mascareme.

Segal mencatat: “tingkat kematian tinggi dan kelahiran rendah diantara budak2 kulit hitam di Timur Tengah dan herannya tingkat kelahiran rendah itu terjadi diantara budak wanita kulit hitam di Afrika Utara dan Timur Tengah.

“Peradaban islam sangat tertinggal dibandingkan Barat dalam menjaga kesehatan umum. Perhitungan jumlah budak kulit hitam milik orang islam harus memperhitungkan mereka yg mati (lelaki, wanita dan anak2) kala penangkapan, penyekapan dan pengiriman. Penjualan seorang budak bisa dianggap mewakili sepuluh budak yang mati saat dusunnya dijarah. Kematian wanita dan anak2 dari penyakit dan mati alami tidak bisa dibandingkan dengan kematian yang disebabkan para penangkap budak atau yang terbunuh disepanjang jalan.”

Seorang penjelajah Inggris menemukan lebih dari 100 tengkorak manusia dari karavan2 budak dlm perjalanan ke Tripoli. Orang ini, Heinrich Barth, mencatat bahwa pernah satu karavan kehilangan sekitar 40 budak karena meninggal dalam satu malam di Benghazi.

Penjelajah lainnya, Richard Lander, bertemu sebuah kelompok yang terdiri dari 30 budak di Afrika Barat, semuanya terkena campak, semuanya diikat dari leher ke leher dan ditinggalkan begitu saja.

Satu rombongan karavan berisi 3.000 budak yg berangkat dari pantai timur Afrika kehilangan 2/3 dari budaknya karena kelaparan, penyakit dan penyiksaan.

Digurun Nubia, satu rombongan karavan berisi 2000 budak bisa dikatakan hilang, karena seluruh budak2nya mati.

LAPORAN2 SAKSI MATA

Ditahun 1818, Kapten Lyon dari Royal Navy melaporkan bahwa Al-Mukani di Tripoli “mengumumkan perang pada negara2 tetangganya yang lemah dan secara berkala membawa 4.000 sampai 5.000 budak, sebuah hal yang sangat menyedihkan!

Para budak ini karena tertekan, banyak yang karena lelah hampir tidak bisa berjalan, betis dan kaki mereka bengkak, dan tubuh mereka sangat lemah, apalagi anak2 kecil, semuanya seperti tengkorak hidup, sementara tuan2 mereka berjalan-jalan dengan cambuk di pinggang, semua pedagang budak ini membicarakan para budak seakan mereka hanyalah hewan belaka.

Negara2 kulit hitam lemah didaerah selatan adalah godaan yang sulit dilawan, sebuah kekuatan akhirnya dikirim utk menjarah orang2 tak berdaya ini, dan dibawa sebagai budak, kota2 mereka dibakar, anak kecil dan bayi dibakar, kebun mereka dijarah dan dihancurkan. Semuanya dijadikan budak utk waktu yang tidak terhitung lamanya, tak seorangpun dari para pedagang itu yang bergerak tanpa cambuk mereka – yang selalu mereka pergunakan. Meminum air terlalu banyak, membawa kayu terlalu sedikit atau tertidur ketika bekerja, dianggap kejahatan besar, dan sia-sia saja budak2 itu membela diri dengan kata-kata dengan alasan lelah. Tidak ada satupun yang bisa menahan cambukan. Tidak ada budak yang berani sakit atau tidak bisa berjalan, tapi ketika orang2 malang ini meninggal, para pedagang/tuan2 itu menyangka pasti ada sesuatu yang salah didalam tubuh orang itu atau pura2, dan biasanya mereka memberi obat mereka, yaitu dengan menempelkan besi panas keperut2 budak tsb.”

Image
Para arab pedagang budak disepanjang Sungai Ruvuma, Afrika Timur tahun 1866 biasa mengkampak budak yang malas.

Catatan dari Maroko tahun 1876 menunjukkan harga pasar utk budak bervariasi antara £10 s/d £30 ($40 sampai $140). Budak wanita lebih banyak mengisi penjualan dengan tawaran “perawan menarik” bisa mendapat harga £40 sampai £80 ($180-$386). Dilaporkan bahwa “rata-rata mayoritas budak yang melintas sahara ditakdirkan menjadi selir di Afrika Utara, timur tengah dan sekitarnya.”


Budak Kristen – Tuan Muslim

Segal juga mengamati bahwa: “Budak2 kulit putih dari orang kristen Spanyol, Eropa tengah dan timur duga dikirim ke Timur Tengah dan jadi pelayan di istana2 penguasa dan para orang kaya.” Dia mencatat bahwa: “semua orang kebiri slavic dikebiri didaerah tsb dan operasinya dilakukan oleh para pedagang yahudi.”

Image
Muslim perampok menculik wanita dari Eropa utk Harem di Timur Tengah.

Sejarawan Robert Davis dalam bukunya “Budak Kristen, Majikan Muslim – Perbudakan kulit putih di Mediterania, Pantai Barbary dan Italy”, memperkirakan bahwa para muslim pembajak di Afrika utara menculik dan memperbudak lebih dari 1 juta orang Eropa antara 1530 sampai 1780. Orang2 kristen kulit putih ini ditangkap dalam serangkaian perampokan yang melanda kota2 pinggir laut dari Sisilia hingga Cornwall. Ribuan Kristen kulit putih di area perairan ditangkap hampir tiap tahun utk bekerja sebagai budak galley (kapal dayung), pekerja dan selir bagi tuan2 orang muslim ditempat yang sekarang dikenal sebagai Maroko, Tunisia, Algeria dan Libya. Dusun2 dan kota2 disepanjang pantai Itali, Spanyol, Portugal dan Perancis adalah yang paling sulit diserang, tapi para muslim perampok juga menangkapi orang2 utk dijadikan budak hingga sejauh Inggris, Irlandia dan Islandia. Mereka bahkan menangkap 130 pelaut Amerika dari kapal yang mereka bajak dilaut Atlantik antara tahun 1785 hingga 1793.

Menurut satu laporan, 7.000 orang Inggris diculik antara tahun 1622 hingga 1644, banyak dari mereka adalah kru kapal dan penumpang. Tapi muslim perampok itu juga mendarat di pantai2 yang tidak dijaga, sering dimalam hari, utk menculik orang2 yang tak siap. Hampir semua penghuni dusun di Baltimore, Irlandia, ditangkap tahun 1631, dan ada juga perampokan lain di Devon dan Cornwall. Banyak dari orang2 kulit putih ini, budak2 kristen dipekerjakan di pertambangan, bangunan2 dan kapal2 dan mengalami malnutrisi, penyakit dan siksaan ditangan muslim tuan mereka. Banyak dari mereka dipakai utk pelayanan umum seperti dipelabuhan2.

Budak wanita biasanya disiksa secara seksual di istana harem dan yang lainnya disandera dan diminta uang tebusan pada keluarganya. “Yang paling sial diculik dan ditinggalkan digurun pasir, atau dijual dikota2 seperti Suez, atau kapal2 dayung Sultan Turki, dimana para budak itu mendayung sampai mati tanpa pernah menginjakan kaki ketanah.” Professor Davis memperkirakan lebih dari 1.25 juta orang eropa diperbudak oleh muslim perampok antara tahun 1500 sampai 1800.


Hukum Sharia dan Perbudakan

Budak kulit hitam milik orang islam mencatat: “Qur'an menyatakan bahwa budak wanita berhak dinikmati oleh tuannya.” Muhammad sendiri punya banyak budak, ada diantaranya yang ditangkap dari peperangan dan ada yang dia beli. Nama2 dari 40 budak yang dimiliki Muhammad ada tercatat dalam hadis. Hukum Sharia berisi aturan perbudakan. Seorang budak tidak punya suara dipengadilan (kesaksiannya tidak sah), budak tidak punya hak milik, bisa menikah hanya dengan ijin tuannya, dan dianggap sebagai barang bergerak dari tuan pemiliknya. Muslim pemilik budak secara spesifik memakai hukum Shariah utk mengeksploitasi budak2 mereka secara seksual, termasuk menyewakan mereka sebagai pelacur2.

Satu alasan kenapa sangat sedikit catatan mengenai keterlibatan Arab dalam anti perbudakan adalah bahwa budaya tradisional Islam memang membolehkan perbudakan. Shariah, hukum islam yang didasarkan atas ajaran dan perbuatan Muhamad, berisi aturan yang jelas tentang perbudakan. Satu dari prinsip utama Islam adalah mengikuti sunnah Nabi. Apapun yang dilakukan Muhamad, harus ditiru, apa yang dia larang, harus kita jauhi. Apa yang dia tidak larang, kita juga tidak dilarang. Karena Muhamad sendiri berdagang budak dan memiliki budak, mengumpulkan banyak istri dan selir bahkan menikahi bocah perempuan ingusan umur enam tahun, - perbudakan dan eksploitasi sex wanita terukir dalam tradisi islam dgn sangat sangat dalam. Muslim memiliki pengalaman menjadi calo budak selama lebih dari 600 tahun, JAUH sebelum Eropa terlibat dalam perdagangan budak Trans-Atlantik.

Perbudakan Saat Ini

Hampir 200 tahun setelah Inggris melarang perdagangan budak dan perbudakan ditahun 1807, perampokan2 disertai penculikan dan perdagangan budak dipasar2 muslim masih berlanjut dinegara2 seperti Sudan. Perdagangan budak masih legal di Saudi Arabia hingga tahun 1962, ketika tekanan internasional mulai membuat Saudi malu. Tapi, laporan masih berlanjut ttg perbudakan di Saudi Arabia, bahkan perbudakan dari Sudan juga selalu berakhir di Saudi Arabia.

(contohnya pengiriman TKI ke Arab, penerjemah)

Image
"Slave: My True Story" karangan Mende Nazer.
Baru-baru ini, seorang bekas budak dari Gunung Nuba, Sudan, Mende Nazer, mengeluarkan otobiografinya: “Slave: My True Story”. Mende ditangkap tahun 1992, dia (wanita) pertamanya dijadikan budak pada keluarga kaya Arab di Khartoum, lalu ditahun 2002 kepada diplomat Sudan di London, dimana dia lalu kabur dan mencari suaka politik.
User avatar
Malcolm-X
Posts: 19
Joined: Sat Oct 20, 2007 3:42 am
Location: Nebraska, US

Post by Malcolm-X »

Aha.. thread gak laku..
PERCAYALAH APAPUN YANG ANDA LONTARKAN, MUSLIM DISINI TIDAK AKAN PERNAH ADA YANG MURTAD!!!


check this out!
Crusader Telat
Posts: 251
Joined: Sun Oct 07, 2007 7:59 am
Location: Jauh dari Monas

Post by Crusader Telat »

Malcolm-X wrote:Aha.. thread gak laku..
PERCAYALAH APAPUN YANG ANDA LONTARKAN, MUSLIM DISINI TIDAK AKAN PERNAH ADA YANG MURTAD!!!


check this out!
wah. di sini dikau rupanya...
katanya mau mampir dan memberi pencerahan di sini:
KEWAJIBAN KAUM ISLAM YANG ANEH
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=40

Di tunggu yaa.... :D
User avatar
ahmad_doni
Posts: 1045
Joined: Fri Apr 20, 2007 10:57 am

Post by ahmad_doni »

si malcolm ini teriak2 kayak orang ***** ga pernah sekolah yah......:lol:

dasar *****
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Malcolm-X wrote:Aha.. thread gak laku..
PERCAYALAH APAPUN YANG ANDA LONTARKAN, MUSLIM DISINI TIDAK AKAN PERNAH ADA YANG MURTAD!!!
Kalau murtad, kau tidak boleh lagi memperbudak kafir. Karena itulah kau tidak mau murtad.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Muslim Black slavery - Islam slave history of Black Africa
http://www.youtube.com/watch?v=zMGjJJhH ... re=related

ISLAM TRICKS AFRICA INTO SLAVERY
http://www.youtube.com/watch?v=KNwhbo45 ... re=related
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=20309

PERBUDAKAN dlm ISLAM & KRISTEN

After saying that Christianity too had accepted slavery Jomier says: "The main difference between Christianity and Islam was that in Islam sexual relations with female slaves are officially permitted in addition to legitimate marriage; hence there was a supplementary traffic to supply the harems." Jomier also states: "... female slaves who gave a child to their masters were put in a separate legal category. They are called umm walad (mother of a child) and cannot be sold. They have to be freed on the death of their master".(22)

Another difference that is claimed was that Christian slavery was used for economic purposes while Islamic slavery was mainly domestic. While there is some truth in this it does not in any way mitigate the infamy of slavery. Also slaves had been used for economic purposes in Islamic countries, and there have been some noted slave revolts under Islam, e.g. the Zanj revolt in ninth century Iraq when slaves transported from East Africa to work plantations revolted. This is scarcely different to the transportation of Negro slaves to work in the plantations of the United States.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

The Arab Muslim Slave Trade Of Africans, The Untold Story
http://www.youtube.com/watch?v=8zM_MzkLKPY

Muslim Arabs hunted, enslaved, tortured and killed ethnic Africans for a millennium. Middle Eastern Muslim Arabs have a history of over 1400 years of human slavery, which even continues today in the Middle East. Arab Muslims controlled, maintained, initiated slavery of ethnic Africans. Islams Arab prophet Muhammad himself brought, kept and sold African slaves.

Film diatas didasarkan pada riset John Alambilah Azumah dalam bukunya, 'The Legacy of Arab-Islam in Africa'

ehhh .. ternyata udah dimuat disini : http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ui-t36010/
moyang
Posts: 5
Joined: Thu Oct 21, 2010 11:16 am

Re: Perbudakan ala Islam & Kristen

Post by moyang »

Sejarah Kelam Perbudakan Barat (KRISTEN) Terhadap Penduduk Afrika
Friday, 12 February 2010 10:40
User Rating: / 1
PoorBest

Oleh Heri Hidayat Makmun

Sejarah kelam kemanusiaan yang sangat menyayat hati dan sulit terlupakan dalam sejarah kemanusiaan adalah perbudakan. Penistaan derajat manusia ini terjadi pada abad pertengahan dan bahkan sampai pada akhir abad 21.

Setelah banyak bangsa-bangsa di Afrika dan Asia merdeka maka perbudakan lambat laun semakin dikikis. Peran Konferensi Asia Afrika di Bandung yang di prakarsai oleh Presiden Sukarno menjadi salah satu pencetus munculnya kemerdekaan-kemerdekaan tersebut, juga ikut mendorong penghapusan budak ini.

Untuk mendapat buruh murah, negara-negara Barat melakukan perbudakan. Di antara sebagian contoh yang paling buruk dan mengerikan dari pelanggaran kemanusian negara Kapitalis adalah perdagangan budak Afrika.

Antara tahun 1562 dan 1807 penguasa-penguasa Eropa memaksa pindah lebih kurang 11 juta orang Afrika kulit hitam dari Pantai Barat Afrika; mereka dibawa ke Amerika. Mereka dimasukkan ke dalam kapal-kapal kolonialis Eropa, dengan kondisi yang menyedihkan, kekurangan makanan, berhimpitan untuk membangun mimpi baru negara kolonial, yakni membangun dunia baru Amerika.

Banyak di antara mereka yang ditimpa penyakit sampai kematian. Budak kulit hitam dianggap bagaikan binatang ternak yang tidak ada nilainya sama sekali. Mereka dipaksa bekerja pada perkebunan, tambang, dan proyek lain yang membutuhkan banyak tenaga manusia.

Pulau Goree yang berada di Sinegal, masyarakat Senegal menyebutnya Ber, tetapi Portugis menamainya Ila de Palma. Penjajah Belanda menyebutnya Good Reed dan diubah Perancis menjadi Goree, yang berarti ”pelabuhan baik” dan ada yang mengartikan sebagai ”pulau yang memberi hasil” (hasil dari perdagangan budak).

Pulau tersebut menjadi saksi bisu sepanjang empat abad pada masa lalu tentang kesedihan, tangisan, dan penderitaan 15 juta-20 juta warga Afrika yang ditampung sebelum dikirim ke Eropa dan Amerika, tanpa pernah mengenal jalan pulang.

Berbagai negara eropa barat seperti Portugis, Perancis, Belanda dan Amerika pulang pergi dengan menangkapi penduduk sipil baik laki-laki, perempuan, dewasa bahkan pun anak-anak di pulau tersebut.

Penangkapan dilakukan bahkan seperti binatang buruan, dijerat atau diambil paksa dari anggota keluarganya. Penangkapan besar-besaran yang dilakukan di Pulau Goreee ini dilakukan oleh tentara orang-orang eropa atau para pemimpin lokal uang telah dibayar.

Pulau yang berukuran 900 meter kali 350 meter itu telah membawa jauh ingatan ke masa silam, ke abad ke-15 sampai ke-19 ketika jutaan manusia Afrika Barat dirampas haknya dan dijadikan budak untuk dijadikan komoditas perdagangan. Peradapan kapitalisme paling bertanggungjawab atas perendahan martabat manusia ini.

Selain itu kawasan lain di Afrika Timur, Zanzibar, menjadi pusat perdagangan budak. Penangkapan penduduk kulit hitam miskin di Afrika Barat oleh para pemimpin Afrika sendiri dilakukan untuk dijual sebagai budak kepada bangsa Eropa.

Perdagangan budak Afrika pernah menjadi ladang bisnis yang paling menggiurkan, yang digerakkan oleh sindikat perdagangan segitiga antara Afrika, Eropa, dan Amerika. Pedagang Eropa membawa komoditas murah ke Afrika Barat, khususnya ke Senegal, Gambia, dan Guinea berupa kapas, alkohol, alat-alat tembaga, dan lain-lain untuk ditukar dengan budak Afrika dari para pedagang besar Afrika.

Budak-budak itu kemudian dibawa ke Eropa dan sebagian lagi ke Amerika. Sesampai di pelabuhan Amerika, para budak itu dijual kepada para pemilik perkebunan dan pabrik-pabrik dengan barteran tembakau, gula, dan barang-barang lain.

Para budak yang terdiri dari pria dan perempuan, dewasa atau bahkan anak-anak, diangkut dengan kapal kayu dengan kondisi kaki atau leher terikat dengan lima kilogram bola besi agar tidak gampang melarikan diri, seperti terjun ke laut. Ketika ditangkap, pria dan perempuan yang dijadikan budak umumnya dalam kondisi sehat-sehat. Namun, sekitar enam juta orang meninggal karena sakit, kekurangan makanan, dan tidak tahan siksaan selama di penampungan ataupun dalam perjalanan menyeberang Samudra Atlantik menuju Amerika.

Penderitaan manusia yang dijadikan budak ini terus berlanjut. Sebelum berlayar dalam keadaan dipasung selama 3-4 bulan ke Amerika, para budak umumnya tiga bulan berada di penampungan Pulau Goree. Kapal pertama menuju Amerika tahun 1518.

Sebenarnya perjuangan rakyat dan pemimpin Afrika muncul dan tenggelam, seiring dan selama berlalunya masa perbudakan Afrika yang hampir empat abad. Salah satu perjuangan itu adalah datang dari Raja Kongo Zanga Bamba yang mengirim surat protes kepada Raja Portugal tahun 1526. Dalam surat itu dijelaskan, pedagang Portugal bekerja sama dengan sindikat Afrika terlibat aksi penangkapan terhadap penduduk Afrika miskin untuk dijadikan budak di negara-negara Barat. Sejumlah pemimpin Afrika Barat juga melarang pengangkutan budak melewati wilayah kekuasaannya.

Namun upaya pemimpin dan bangsa Afrika melarang perdagangan budak selalu gagal lantaran perjuangan yang hanya bersifat lokal dan tidak memiliki kekuatan senjata yang memadai. Sementara para pemburu budak dari Eropa rata-rata memiliki tentara dan bersenjata api yang sangat ditakuti pada waktu itu. Sindikat dan mafia perdagangan budak juga sudah terlalu kuat. Sekitar 11 juta warga Afrika pun menjadi korban kekejaman dalam bisnis perbudakan selama empat abad di masa lalu.

Sejarah Kapitalisme adalah paralel dengan sejarah perbudakan dan penjajahan yang menuhankan kebebasan manusia dan materi sebagai sesuatu yang sangat penting mendorong mereka untuk menghalalkan berbagai cara demi meraih kepentingan itu. Untuk meraih keuntungan material yang besar, Barat membutuhkan modal yang besar, pasar yang luas, sumber bahan mentah dan energi murah serta buruh yang murah. Untuk itulah mereka melakukan kolonialisasi.

Kapitalisme juga yang melahirkan kolonialisme barat terhadap negara-negara di Asia dan Afrika. Penjajahan barat di berbagai belahan dunia lain dengan membawa misi glory (kejayaan) , gold (emas), dan gospel (kristenisasi). Negara-negara ini kemudian menimbulkan penderitaan yang luar biasa terhadap kawasan yang mereka jajah. Terjadilah kerja paksa, perampokan kekayaan alam sampai pembunuhan massal.

Sumber Gambar Budak di Kapal : Perpustakaan Kongres (cph 3a42003) juga Harper's Weekly, 2 Juni 1860
Sumber Gambar Budak dipermainkan dikapal : "La France Maritim" oleh Amédée Gréhan (ed.), Paris 1837
Sumber Gambar Budak Dijual : Perpustakaan Kongres (cph 3a42003) juga Harper's Weekly, 2 Juni 1860
Sumber Data : http://africanhistory.about.com


FAKTA PERBUDAKAN YANG LAIN ADALAH JAMAN APARTHEID DIAFRIKA SELATAN
Akukomkamu
Posts: 5517
Joined: Sat Jul 11, 2009 11:34 am
Location: "Mengajak onta2 arab unt bisa BERMARTABAT" IFF adalah TEMPAT nya.

Re: Perbudakan ala Islam & Kristen

Post by Akukomkamu »

@moyang

Cuman oknum bro...demi kocek :lol: Lain kalo di islam bro itu emang dah ajarannya bahkan sampe saat inipun ...islam telah mendidik umatnya menjadi budak , selain memperbudak juga diperbudak. :finga:




Pisss... :heart:
Post Reply