Allah tuhan bangsa Arab

Siapa 'sosok' Allah, apa maunya, apa tujuannya ?
Post Reply
mawar saron
Posts: 5
Joined: Thu Sep 21, 2006 9:35 am
Location: Belfast

Allah tuhan bangsa Arab

Post by mawar saron »

Kadangkala diantara umat kristen lupa, bahwa banyak saudara kita yang berada di arab (jutaan jumlahnya) yang menyebut Tuhan dengan Allah.
Dari dulu sebelum Islam datang sampai sekarang, mereka tetap konsisten memakai nama Allah untuk Tuhan.

Mengapa kita menghakimi mereka dengan mengatakan Allah adalah Dewa Bulan??

Mereka telah eksis sejak dulu kala, bahkan sebelum saudara kristen eropanya masuk ke arab.

Berikut artikel menarik dari Pendeta Ir Herlianto dari Yabina :
Allah Bangsa Arab

Saudara/i ykk,

Artikel berjudul 'Allah Islam = Allah Kristen?' ternyata mendapat sambutan luas. Banyak yang bersyukur atas informasi yang diperoleh yang dapat menghilangkan prasangka-prasangka sebelumnya, namun ada juga beberapa yang masih mempertanyakan beberapa bagian dari artikel tersebut.

Dari pertanyaan yang masuk, ada dua kesalah pahaman sebagai penyebabnya, yaitu:
(1) Kesalah pahaman yang masih mencampur adukkan pengertian 'Allah' sebagai nama dan ajaran/aqidah/konsep yang berbeda dalam Islam dan Kristen; dan
(2) Kesalah pahaman yang menjurus pada anggapan seakan-akan dengan menyebut 'Allah Islam = Allah Kristen' (dalam nama itu) sebagai pandangan Universalisme yang merelatifkan semua agama yang menuju 'Yang SATU'.

Dalam artikel tersebut sebenarnya sudah jelas bahwa (1) yang dimaksudkan sebagai sama adalah bahwa nama 'Allah' dalam Islam dan Kristen menunjuk pada 'El' Abraham, namun pengertian ini jelas bisa merosot seperti dalam kasus 'Lembu Muda Emas' (Kel.32) pada bangsa Israel dan 'masa Jahiliah' pada bangsa Arab, dan (2) Sekalipun ada kesamaaan 'Allah' ketiga agama Semitik dan Samawi (Yahudi, Kristen & Islam) tidak dimaksudkan sebagai sama dengan agama-agama lain yang 'tuhan'nya bersifat monistis, politheistis, non-theistis maupun demonistis yang oleh penganut universalisme dianggap sebagai 'Yang SATU' (Untuk pembahasan ini, silahkan membuka www.yabina.org dan bacalah YBA-maya bulan Mei 2000 tentang 'Pluralisme Agama & Dialog'.

Untuk memperjelas mengenai nama 'Allah' yang menuju oknum yang sama (sekalipun ajaran/aqidahnya beda), kita dapat melihat sejarah bangsa Arab dan hubungannya dengan nama 'El' dari beberapa kutipan dari sumber Krtisten maupun Islam:

"orang Arab mencakup keturunan Aram (Kej.10:22), Eber (Kej.10:24-29), Abraham dari Keturah (Kej.25:1-4) dan dari Hagar (Kej.25:13-16) ... Keturunan Joktan (anak Eber) mencakup beberapa suku Arab (Kej.10:26-29)." ('Arabians' dalam The Interpreter's Dictionary of the Bible, (vol-I), hlm.182).

"Berita Alkitab yang pertama yang memberikan penjelasan mengenai penduduk Arabia adalah Daftar Bangsa-Bangsa dalam kitab Kejadian 10, yang mencantumkan sejumlah orang-orang Arab-Selatan sebagai keturunan Yoktan dan Kusy. kemudian hari sejumlah suku-suku dari Arab Utara disebut sebagai keturunan Abraham melalui Keturah dan Hagar (Kej.25). lagi di antara keturunan Esau (Kej.36) sejumlah orang Arab disebut. Di masda Yakub, dua kelompok keturunan Abraham yaitu orang-orang Ismaili dan medianit dijumpais ebagai pedagang-pedagang caravan (Kej.37:25-36)" ('Arabia' dalam The New Bible Dictionary, hlm.54).

"Masyarakat Semit yang merupakan penduduk asli gurun pasir Arabia ... . Masyarakat yang berdarah Arab asli dan berbahasa Arab tersebar di sepanjang jazirah Arabia, terbentang dari Yaman dan pantai Afrika dekat Yaman sampai kepada gurun pasir Syria dan Irak Selatan ... . Tradisi Arabia Selatan yang diyakini bahwa mereka merupakan keturunan dari seorang nabi bernama Qahthan, yang di dalam Bibel disebut Joktan, dan Tradisi Arabia Utara yang diyakini
sebagai keturunan nabi Adnan, dan darinya terbentuk keturunan Isma'il, putra Ibrahim ... . Istilah Arab berarti "Nomads". Bangsa Arab Utara dipandang sebagai Arab al-Musta'ribah (Arab yang di Arabkan), sementara bangsa Arab keturunan Quathan yang tinggal di wilayah selatan menamakan dirinya sebagai Arab Muta'arribah, atau suku-suku hasil percampuran dengan Arab al-'Aribah
(Arab Asli) ... . Kelompok Arab yang asli ini, yakni keturunan Aram putra Shem putra nabi Nuh" ('Bangsa Arab' dalam Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam, hlm.49-50).

"Adnan. Anak turunan Nabi Isma'il yang menjadi nenek moyang suku-suku Arabia Utara ... nenek moyang suku Arabia Selatan adalah Quahthan, yang dalam Bibel disebut Joktan". ('Adnan' dalam Glasse, hlm.12-13).

Jadi bangsa Arab merupakan setidaknya keturunan dari tiga jalur semitik, yaitu dari Aram (anak Sem anak Nuh), Yoktan (anak Eber cicit Sem), dan dari Adnan (keturunan Ismael anak Abraham). Jadi jelas bahwa bangsa Arab sejak awalnya juga mengenal 'El' Nuh, 'El' Eber (yang dari nama ini lahir bangsa Ibrani, jadi orang Arab pada jalur ini bisa juga dibilang sebagai keturunan Ibrani), dan 'El' Abraham yang juga dikenal Ismael. Itulah sebabnya bangsa Arab yang mengikuti agama Yahudi, Kristen maupun yang Islam sama-sama menyebut nama 'Allah' untuk menyebut 'El' Abraham.

"Kata "Allah" merupakan pengkhususan dari kata al-ilah (ketuhanan) ... Kata "Allah" merupakan sebuah nama yang hanya pantas dan tepat untuk Tuhan, yang melalui kata tersebut dapat memanggil-Nya secara langsung. Ia merupakan kata pembuka menuju Esensi (hakikat) ketuhanan, yang berada di balik kata tersebut bahkan yang tersembunyi di balik dunia ini. Nama "Allah" telah dikenal dan dipakai sebelum al-Qur'an diwahyukan; misalnya nama Abd al-Allah (hamba Allah), nama Ayah Nabi Muhammad. Kata ini tidak hanya khusus bagi Islam saja, melainkan ia juga merupakan nama yang, oleh ummat Kristen yang berbahasa Arab dari gereja-gereja Timur, digunakan untuk memanggil Tuhan." (Glasse, hlm.23).

"Etymologically, the name Allah is probably a contraction of the Arabic al-Ilah, "the God." The name's origin can be traced back to the earliest Semitic writings in which the word for god was Il or El, the latter being an Old Testament synonim for Yahweh. Allah is the standard Arabic word for "God" and is used by Arab Christians as well as by Muslims." (Encyclopaedia Britannica)

Perlu diketahui bahwa nama 'Allah' adalah perkembangan ke dalam dialek 'Arab' dari nama 'El' menjadi 'Al-Ilah' (jadi bukan terjemahan). Dalam bahasa Ibrani, kata sandang 'ha' (dalam Arab 'al') tidak umum dipakai apalagi untuk menyebut 'El', sedangkan dalam bahasa Aram-Siria diletakkan di belakang menjadi 'alaha'.

Sama halnya peristiwa kasus 'Lembu Muda Emas' di Israel, bangsa Arab juga mengenal kemerosototan ini pada masa 'Jahiliah' sebelum kehadiran Islam, namun nama 'Allah' itu dilestarikan oleh kaum 'Hanif' (Hunafa) yang tetap menyembah 'Allah Monotheisme Ibrahim.'.

"Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno ... Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa' (tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditujukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail. Menjelang abad ke-7, kesadaran agama Ibrahim di kalangan bangsa Arab ini telah menghilang, dan kedudukannya digantikan oleh pemujaan sejumlah berhala ... dalam waktu 20 tahun seluruh tradisi Jahiliyyah tersebut terhapus oleh ajaran Tuhan yang terakhir, yakni Risalah Islam". (Glasse, hlm.50-51)

"Hanif. Asal kata ini tidak diketahui secara pasti, namun ia digunakan dalam pernyataan al-Qur'an dengan pengertian "orang yang mengikuti keyakinan (kepercayaan) monotheisme (jamk. Khunafa). Sebuah kata sifat yang ditujukan oleh al-Qur'an terhadap nabi Ibrahim dan terhadap mereka yang sebelum masa Islam menjaga kemurnian dan kelurusan naluri-naluri keagamaan mereka dan sama sekali tidak terlibat dalam tradisi paganisme (keberhalaan) dan politheisme. Mereka yang tergolong hunafa antara Nabi Ibrahim dengan Nabi Muhammad terdapat sejumlah generasi Ibrahimiyyah dan Isma'illiyyah". (Glasse, hlm.124)

Dari beberapa fakta sejarah ini kita dapat mengetahui bahwa memang 'Allah Islam' sebagai oknum sama dengan 'Allah Kristen', namun harus diketahui bahwa ajarannya berbeda karena mempercayai wahyu yang berbeda. Dalam kekristenan sendiri ada perbedaan-perbedaan ajaran yang dihasilkan iman akan wahyu yang berbeda.

Agama Yahudi mempercayai Wahyu dan Perjanjian yang dijanjikan kepada Abraham Ishak dan Yakub yang tertuang dalam Alkitab Perjanjian Lama, Agama Kristen mempercayai Wahyu PL yang digenapi dalam Yesus yang menjadi Tuhan dan Kristus sebagai Perjanjian Baru. Agama Islam sekalipun menerima kitab-kitab PL + PB namun tidak mempercayainya karena dianggap sudah dipalsukan dan menerima Wahyu yang dipercayai diterima oleh Muhammad.

Kiranya uraian ini memperjelas.

Salam kasih dari Herlianto/YBA.

Artikel ini dapat dilihat di http://yabina.org/artikel/A3_01.HTM
Artikel yang lain dapat kita akses di http://yabina.org/Artikel.htm
Janganlah suka menghakimi.
Salam damai
User avatar
kagakmurtad2
Posts: 791
Joined: Mon Sep 11, 2006 10:35 pm
Location: MONTREAL

Post by kagakmurtad2 »

dear mawar saron...apa gak sebaiknya thread ini di pindah ke Forum tentang kristen ? cuman usul doang hehehe
User avatar
cikago88
Posts: 138
Joined: Sun Aug 27, 2006 5:30 am

Post by cikago88 »

Image
bambang
Posts: 1037
Joined: Tue Aug 22, 2006 2:02 am

Re: Allah tuhan bangsa Arab

Post by bambang »

mawar saron wrote:
Untuk memperjelas mengenai nama 'Allah' yang menuju oknum yang sama (sekalipun ajaran/aqidahnya beda), kita dapat melihat sejarah bangsa Arab dan hubungannya dengan nama 'El' dari beberapa kutipan dari sumber Krtisten maupun Islam:
Saya tidak setuju dengan mengatakan "Nama" untuk penyebutan kata "Allah" dalam rangka memperjelas kondisi perbedaan yang dimaksud.

Menurut islam, "Allah" itu adalah nama dari Tuhan.

Sedangkan,

Menurut Yahudi dan Nasrani (khususnya), "Allah" itu adalah jabatan dari Tuhan (menunjuk nama/pribadi).

Sama halnya jika kita mengatakan: "presiden" kita sungguh Baik.

"Presiden" kita yang mana ??

Sebab kata "presiden" tidak menunjukan kepada pribadi yang mana, yang ketika menjadi presiden berkelakuan sungguh baik, karena sudah banyak pribadi yang naik turun menjadi presiden.

Begitu juga tentang Tuhan.
Yahudi dan Nasrani menjadikan Tuhan itu Allahnya, sebab mereka tahu persis pribadi yang dipercayainya (Tuhan) adalah Allah yang baik.

Sedangkan di islam, Tuhan (pribadi) yang dipercayainya tidak jelas siapa, tapi kekeh mengatakan bahwa "presiden" yang disembahnya itu baik; dan dia itulah Tuhan; kan aneh?

Berapa banyak Tuhan yang dijadikan Allah oleh bangsa-bangsa di dunia ini ? Banyak sekali, termasuk bangsa arab mempunyai tuhan yang dijadikan "presiden" oleh mereka.

Disinilah letak perbedaan pandangan antara islam dan Yahudi, Nasrani.

Ada komentar lain ????
Post Reply