PS wrote:Kalo gitu pilihannya ada tiga:
1. Nyembah Tuhan yang "JAHAT" dan "KEJAM", yang udah Tahu bahwa Adam PASTI memakan buah terlarang, tapi masih menciptakan adam dan buah terlarang juga.
2. Nyembah Tuhan yang "BAIK" tapi "BOLOT DAN LELET" , Yang gak tahu bahwa pada akhirnya adam akan makan buah terlarang.
3. Jadi Atheis. Kisah adam dan buah terlarang cuma dongeng, dan manusia punya nenek moyang yang sama dengan kera.
Gw jelas pilih nomor 1.
Terimakasih atas keterusterangannya menyatakan bahwa pribadi yang anda sembah itu JAHAT dan KEJAM!
Sekarang pertanyaan saya ... menurut anda mana yang lebih kejam ... allah SWT atau iblis??
PS wrote:Bagi yang pilih nomor 2, gw punya pertanyaan: emang kita ini siapa sih berhak nentukan nilai baik dan buruk terhadap perbuatan Tuhan ??
Mana sih yang tinggian IQnya, kita ato Tuhan ?? Siapa sih yang lebih panjang umurnya, kita apa Tuhan ?? Siapa yang pengalaman kerjanya lebih lama ??
Kenapa pula kalau Tuhan sudah TAHU bahwa adam akan melanggar, lalu tetap menciptakan adam, kita anggap petunjuk akan "kejahatan " Tuhan ??
Siapa sih yang berhak jadi sumber nilai, Tuhan atau Manusia ??
Anda berbicara sama siapa sih dik PS?
Kok anda memberikan komentar seolah-olah anda tahu benar bahwa cuma ada 3 pilihan tersebut dalam semua teologi dipermukaan bumi ini. Sumber anda dari mana? Apakah kesimpulan anda sendiri?
Mungkin bagi dik PS yang mengaku menyembah allah yang Kejam (no offense... ini bukan saya lho yang bilang, anda sendiri yang mengatakannya) mungkin konsep "kasih" jarang menjadi pertimbangan dalam memahami kehendak allah anda.... namun percayalah, tidak semua orang berpikiran seperti anda. Contohnya, kitab "sebelah" mengatakan bahwa "Allah adalah Kasih" (1 Yoh 4:8). Maka kasih adalah hal pertama yang mereka pikirkan ketika berbicara tentang pribadi Allah.
Berikut adalah definisi kasih menurut catatan yang ditulis hampir 2000 tahun yang lalu :
1 Corinthians 13:4-7
New International Version (NIV)
4 Love is patient, love is kind. It does not envy, it does not boast, it is not proud. 5 It does not dishonor others, it is not self-seeking, it is not easily angered, it keeps no record of wrongs. 6 Love does not delight in evil but rejoices with the truth. 7 It always protects, always trusts, always hopes, always perseveres.
Allah menciptakan Adam dengan dasar rasa percaya, bukan curiga!, itulah yang menyebabkan Allah menahan diri untuk menggunakan kemampuannya membaca apakah adam memberontak atau tidak di masa depan. Allah menciptakan manusia pertama dalam kondisi yang sempurna, dan Allah memandang Adam sebagai pribadi bermoral bersih yang bisa dipercaya.... sampai setan menghasut mereka.
Patah Salero wrote:Adam makan buah terlarang TIDAK BERTENTANGAN dengan KEHENDAK ALLAH.
Berarti Allah bekerjasama dengan Iblis dalam upaya untuk membuat adam celaka?
Patah Salero wrote:Kehendak Allah adalah bahwa Adam memilih untuk dirinya sendiri.
Demikian pula dengan kehendak Setan. Setan ingin bahwa Adam membuat pilihan bagi dirinya sendiri tentang apa yang baik dan yang buruk, dan tidak mempedulikan hak allah untuk menentukan bagi ciptaannya apa yang baik dan yang buruk.
kalau begitu, allah dan iblis punya ide yang sama donk...
PS wrote:KEHENDAK ALLAH ADALAH AGAR ADAM MEMUTUSKAN UNTUK DIRINYA SENDIRI.
APAPUN YANG DIKERJAKAN ADAM TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KEHENDAK ALLAH. TITIK
Terimakasih atas jawaban khas anda yang dogmatis.
Terimakasih juga sudah menandaskan bahwa
identitas allah yang anda sembah adalah setan yang menjelma menjadi ular yang menggoda Adam untuk melanggar perintah Allah di taman Eden.
Dalam kitab-kitab ibrani,
Setan menghasut adam untuk "MEMUTUSKAN BAGI DIRINYA SENDIRI APA YANG BAIK DAN BURUK", dan demikian menyulut pemberontakan terhadap hak YHWH untuk menentukan apa yang baik dan buruk bagi manusia. Pribadi allah yang anda sembah, tepat sekali mendeskripsikan ideologi setan.
Dengan mengungkapkan hal tersebut, sebenarnya anda mengatakan bahwa
setiap manusia menjadi allah bagi dirinya sendiri. Lalu apa bedanya ajaran anda dengan ajaran Satanisme ... yang mempunyai ideologi dasar bahwa
APAPUN YANG DIPUTUSKAN MANUSIA ADALAH KEHENDAK ALLAH.
Itu sama dengan menyatakan bahwa KEHENDAK MANUSIA = KEHENDAK ALLAH.... kehendak manusia adalah firman dari alah sendiri.... dengan begitu anda secara tidak langsung mengatakan bahwa MANUSIA ADALAH ALLAH ITU SENDIRI!.
Implikasi moral dari pernyataan PS bahwa : "
APAPUN YANG DIKERJAKAN ADAM TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KEHENDAK ALLAH. TITIK"
Ketika seorang manusia melakukan dosa, sebenarnya mereka melakukan kehendak allah.
Katakanlah saat ini ada seorang
laki-laki berusia 50 tahun yang melakukan penganiayaan seksual dengan seorang anak kecil dibawah 10 tahun... menurut adik kita PS, yang dilakukan orang tersebut
TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KEHENDAK ALLAH (titik)!. Itu artinya, semua perbuatan dan tingkah laku orang tersebut... punya bobot yang sama dengan kehendak allah.
Bisa dikatakan manusia mendikte Allah, atau justru... manusia adalah allah itu sendiri.