Faith Freedom International - Forum Indonesia

duren wrote:Bapak = Abu rizek
Ibu = Zainab
Anak = Jhon
Abu Rizek mengajari si Jhon kiranya si Jhon memohon kepada Abu Rizek agar Abu Rizek memberi makan Zainab

Abu Riziek wrote:Lebih tepatnya,
Abu Rizek mengajari si Jhon kiranya si Jhon memohon kepada Abu Rizek agar Abu Rizek melimpahkan kasih sayang kepada Zainab.

Walau zainab sudah disayang, apa salahnya jika sang anak berdoa / memohon agar bapaknya melimpahkan kasih sayang yang lebih?

Wah, anda ini bener2 dah... mungkin Islam tidak membuat anda bermoral buruk... tapi jelas2 sudah membuat anda berkonsep amburadul.

Kenapa Abu Riziek butuh permohonan Jhon untuk melimpahkan kasih sayang kepada Zainab?
Kalau AbuRiziek memang menyayangi Zainab kenapa AbuRiziek gila permohonan?

Itukah Awlohmu? Gila permohonan?!?!

Sama saja dengan doa anda dan umat agama lain yang selalu memohon rezeki,
padahal selama ini dan hingga detik inipun anda masih diberikan rezeki.
Apakah karena anda telah diberikan rezeki, anda tidak pernah berdoa lagi memohon rezeki?

Tetapi tidak ada yang mengajarkan, mohonlah rejeki bagi nabimu!

Dan pada kenyataannya, walau tanpa berdoa sekalipun, Tuhan tetap memberikan rezeki pada kalian bukan?
Begitu juga dengan kasus trit ini, walau tidak ada umat islam yg bershalawat kepada nabi Muhammad SAW,
rezeki dan rahmat tetap dilimpahkan ALLAH SWT kepada nya.

Lha justru itu gebleknya! Kalian muslim juga masih b3g0 aja ndak sadar kalau ayat itu ada karena Muhammad lah yang tidak yakin mendapatkan rahmat... sehingga membuat ayat amburadul dengan harapan ia akan mendapat pengampunan kalau milyaran orang muslim dari beberapa generasi mendoakan dia.

Lha justru itu gebleknya! Kalian muslim juga masih b3g0 aja ndak sadar kalau ayat itu ada karena Muhammad lah yang tidak yakin mendapatkan rahmat... sehingga membuat ayat amburadul dengan harapan ia akan mendapat pengampunan kalau milyaran orang muslim dari beberapa generasi mendoakan dia.

Itu cuma asumsi anda kan bung FOX?
Namanya doa untuk kebaikan, bisa kepada siapa saja, termasuk kepada Nabi Muhammad.

Analoginya kira2x sperti ini:
Doa Malaikat Tuhan (bahasa Latin: Angelus Domini nuntiavit Mariae) adalah salah satu devosi untuk menghormati penjelmaan Tuhan menjadi manusia, dan didoakan tiga kali dalam sehari, pada pagi hari, siang hari dan sore hari, ketika lonceng dibunyikan. Doa Malaikat Tuhan terdiri dari tiga kali doa Salam Maria yang diselingi dengan beberapa ayat, jawaban, dan sebuah doa.

Abu Riziek wrote: Analoginya kira2x sperti ini:
Doa Malaikat Tuhan (bahasa Latin: Angelus Domini nuntiavit Mariae) adalah salah satu devosi untuk menghormati penjelmaan Tuhan menjadi manusia, dan didoakan tiga kali dalam sehari, pada pagi hari, siang hari dan sore hari, ketika lonceng dibunyikan. Doa Malaikat Tuhan terdiri dari tiga kali doa Salam Maria yang diselingi dengan beberapa ayat, jawaban, dan sebuah doa.

Analogi anda Salah...

Abu Riziek wrote: Yang berfirman ALLAH SWT, Dia Menyuruh UmatNya Untuk Memohonkan Rahmat (untuk dilimpahkan) kepada Muhammad SAW.

Alloh SWT yang menyuruh Umatnya memohonkan Rahmat...Bukan Umatnya yang memohon Rahmat pada Alloh SWT.
Coba Baca sekali lagi...apakah sama Analogi anda ?

Abu Riziek wrote:Ko' pada ngejunk semua, mana nih argumen bermutu yg mengklaim ALLAH SWT Shalat?

(Asbabun Nuzul; Sebab Turunnya Ayat Al-Quran; Oleh Jalaluddin As- Suyuthi; p23)

@atas

Menurut anda, apa maksud membagi shalat untuk KU dan untuk Umat Ku?

Abu Riziek wrote:Menurut anda, apa maksud membagi shalat untuk KU dan untuk Umat Ku?

Maksud allah membagi salat untuk dia & untuk umatnya, itu daku jelaskan setelah dikau menyetujui bahwa allah sholat.

Dikau(Abu Riziek) setuju bahwa ALLAH SWT juga Shalat?

Lha justru itu gebleknya! Kalian muslim juga masih b3g0 aja ndak sadar kalau ayat itu ada karena Muhammad lah yang tidak yakin mendapatkan rahmat... sehingga membuat ayat amburadul dengan harapan ia akan mendapat pengampunan kalau milyaran orang muslim dari beberapa generasi mendoakan dia.

Abu Riziek wrote:Itu cuma asumsi anda kan bung FOX?
Namanya doa untuk kebaikan, bisa kepada siapa saja, termasuk kepada Nabi Muhammad.

Benar... tapi kalau itu dikatakan AwlohSWT bersholat bahkan untuk Muhamamad... dan kemudian argumen balasan dari anda untuk menetralisir kekonyolan "AwlohSWT bersholat bagi Muhammad" adalah dengang membuat kalimat yang lebih konyol lagi... hanya "asumsi" saya itu yang masuk akal.

Occam razor, everything being equal, the simplest explanation is the truth.

Analoginya kira2x sperti ini:
Doa Malaikat Tuhan (bahasa Latin: Angelus Domini nuntiavit Mariae) adalah salah satu devosi untuk menghormati penjelmaan Tuhan menjadi manusia, dan didoakan tiga kali dalam sehari, pada pagi hari, siang hari dan sore hari, ketika lonceng dibunyikan. Doa Malaikat Tuhan terdiri dari tiga kali doa Salam Maria yang diselingi dengan beberapa ayat, jawaban, dan sebuah doa.

Analogi mu lebih ndak jelas lagi...

@atas

Permasalahannya karena anda memakai terjemahan ALLAH SWT Sholat untuk Muhammad SAW, itu yg salah. Kalau anda perhatikan bahasa quran arabnya, sholat u/ ALLAH SWT ditulis dg bentuk kata yg berbeda dg shalat untuk umat, praktis arti dan pengertiannya beda. Coba anda konsultasi dg HILLMAN ttg hal tsb.

Contoh yg saya berikan, tentu akan membawa pertanyaan yg sama dalam konteks judul ini,
buat apa malaikat - yg juga penjelmaan TUHAN itu, masih perlu didoakan?

Abu Riziek wrote:Permasalahannya karena anda memakai terjemahan ALLAH SWT Sholat untuk Muhammad SAW, itu yg salah. Kalau anda perhatikan bahasa quran arabnya, sholat u/ ALLAH SWT ditulis dg bentuk kata yg berbeda dg shalat untuk umat, praktis arti dan pengertiannya beda. Coba anda konsultasi dg HILLMAN ttg hal tsb.

Kenapa saya harus berkonsultasi dan merepotkan Hillman kalau penjelasan anda sendiri di sini saja sudah menimbulkan tertawaan dan banyolan?

Usaha anda menjelaskan ayat tersebut sampai membuat kalimat "AwlohSWT menyuruh umatnya untuk memohonkan rahmat bagi muhammad", sudah menunjukkan konyolnya muslim kalau berargumen. Hebatnya kalian muslim seringkali terbius sampai hal sederhana seperti inipun tidak sadar... AlQuran, bisa jadi memang adalah mujizat.

Contoh yg saya berikan, tentu akan membawa pertanyaan yg sama dalam konteks judul ini,
buat apa malaikat - yg juga penjelmaan TUHAN itu, masih perlu didoakan?

Tidak tahu, anda harus tanya yang tahu soal ini, saya tidak melakukannya dan tidak bisa menemukan apapun di Alkitab yang menunjukkan ada perintah untuk melakukannya. Jadi analogi mu tetap tidak jelas...

@FOX

Anda tidak tahu doa malaikat yg ada di agama sebelah? Itu saya ambil dari wiki.

Anda saya anggap orang yg cukup pintar dan terpelajar, tapi untuk urusan islam, tampak sekali anda cuma apriori, jadi seperti kebanyakan muslim juga pd umumnya - yg sering and cemooh, anda tidak mau menggunakan logika dan akal anda untuk menerima fakta dan kenyataan yg ada, khususnya dalam hal keterangan ayat quran ttg ALLAH SWT yg shalat.

Saya minta anda untuk konsultasi dengan HILLMAN, supaya sesama kafir, anda (mungkin) mau mendengar penjelasannya, karena penjelasan apapun dari muslim - walau hakikatnya benar, pasti anda klaim salah.
Disinilah anda menjadi orang yg sangat tidak logis, padahal berdasarkan bekal ilmu yg anda miliki, seharusnya tidak membuat anda bersikap seperti itu.

Saya coba jelaskan sekali lagi ttg Kata ALLAH SWT Shalat.
Untuk gampangnya saya gunakan kata MOHON saja,

Umat Memohon kepada ALLAH SWT.
ALLAH SWT DImohon Oleh umatNYA.

Apakah dari kata dasar MOHON di atas, mempunyai arti yg sama persis pd bentuk kalimat PASIF dan AKTIFnya?

Dari situlah maka saya bisa katakan bahwa terjemahan ALLAH Sholat menjadi tidak tepat benar, makanya untuk mengetahui secara persis apa makna kata tsb, seseorang harus beljar Arab qurannya. Kalau anda tidak menguasai ilmunya, bagaimana mungkin anda bisa mengambil kesimpulan benar salahnya - hanya berdasarkan dari terjemahan yang kurang tepat?

Abu Riziek wrote:Anda tidak tahu doa malaikat yg ada di agama sebelah? Itu saya ambil dari wiki.

Anda pelajari lebih dahulu dengan baik yang ada di wiki. Saya tidak bisa mewakili golongan yang menggunakan doa itu untuk menjelaskan doa itu untuk apa. Karena saya bukan berasal dari golongan tersebut, saya tidak menggunakannya, saya tidak mengenalnya, dan di Alkitab saya tidak ada satupun yang mengajarkannya. Paham kan bahasa saya?

Anda saya anggap orang yg cukup pintar dan terpelajar, tapi untuk urusan islam, tampak sekali anda cuma apriori, jadi seperti kebanyakan muslim juga pd umumnya - yg sering and cemooh, anda tidak mau menggunakan logika dan akal anda untuk menerima fakta dan kenyataan yg ada, khususnya dalam hal keterangan ayat quran ttg ALLAH SWT yg shalat.

Gini lho, kita di sini berargumen, untuk menunjukkan logika satu sama lain. Kalau argumen dan penjelasan anda logikanya berbunyi "Awloh menyuruh muslim untuk memohon kepada dirinya sendiri agar melimpahkan rahmat bagi Muhammad"... orang juga sudah liat kalimat ini cacat logika.

Saya minta anda untuk konsultasi dengan HILLMAN, supaya sesama kafir, anda (mungkin) mau mendengar penjelasannya, karena penjelasan apapun dari muslim - walau hakikatnya benar, pasti anda klaim salah.
Disinilah anda menjadi orang yg sangat tidak logis, padahal berdasarkan bekal ilmu yg anda miliki, seharusnya tidak membuat anda bersikap seperti itu.

Sebenarnya saya tidak berkonsultasi dengan Hillman, karena nanti akan percuma. Sama dengan thread2 lain, yang terjadi nanti adalah debat baru antara muslim dengan Hillman. Anda sudah liat sendiri dari apa yang dikutip, tafsir dari kalangan muslim sendiri bahwa arti kata "sholat" tersebut dikecualikan bagi Allah.

Saya coba jelaskan sekali lagi ttg Kata ALLAH SWT Shalat.
Untuk gampangnya saya gunakan kata MOHON saja

Umat Memohon kepada ALLAH SWT.
ALLAH SWT DImohon Oleh umatNYA.

Apakah dari kata dasar MOHON di atas, mempunyai arti yg sama persis pd bentuk kalimat PASIF dan AKTIFnya?

Dari situlah maka saya bisa katakan bahwa terjemahan ALLAH Sholat menjadi tidak tepat benar, makanya untuk mengetahui secara persis apa makna kata tsb, seseorang harus beljar Arab qurannya. Kalau anda tidak menguasai ilmunya, bagaimana mungkin anda bisa mengambil kesimpulan benar salahnya - hanya berdasarkan dari terjemahan yang kurang tepat?

Ok gini saja. Jangan tuduh saya apriori lagi, saya akan mengikuti teori anda sekarang ini. Saya akan setuju untuk sementara bahwa kata "sholat" di atas itu menurut penjelasan anda ada perbedaan untuk kalimat aktif dan pasif.

Mari, kita kembangkan dari sudut pandang itu kemudian. Di bahasa manapun, yang namanya kalimat aktif dan pasif, membalik antara Subyek dan Obyek.

S P O
Anjing makan tulang : Aktif

S P O
Tulang dimakan anjing : Pasif

--------------------------------------------------

S P O
My dog is eating the bone : Aktif

S P O
The bone was eaten by my dog : Pasif

--------------------------------------------------

Ajarin saya, apakah bahasa Arab punya pakem berbeda dengan bahasa indonesia dan bahasa inggris, ataukah sama antara penggunaan kalimat aktif dan pasif?

Kasian juga liat muslim jungkir balik demi mencari pembenaran 'agama' yg dianutnya

Foxhound wrote:Gini lho, kita di sini berargumen, untuk menunjukkan logika satu sama lain. Kalau argumen dan penjelasan anda logikanya berbunyi "Awloh menyuruh muslim untuk memohon kepada dirinya sendiri agar melimpahkan rahmat bagi Muhammad"... orang juga sudah liat kalimat ini cacat logika.

Perhatikan KATA yg saya bold diatas, kalau "nya" diganti dengan "NYA" ===> diriNYA (ALLAH SWT), berbeda atau tetap sama?


Dari kutipan anda di atas, keterangannya jelas2x menunjukkan bahwa ALLAH SWT tidak Mendoakan, tettapi Merahmati!
Apakah anda mengutip sesuatu yg anda sendiri tidak paham bung FOX?

Abu Riziek wrote: Dari kutipan anda di atas, keterangannya jelas2x menunjukkan bahwa ALLAH SWT tidak Mendoakan, tettapi Merahmati!
Apakah anda mengutip sesuatu yg anda sendiri tidak paham bung FOX?

Bung, kita di sini sedang menganalisa penjelasan muslim atas ayat konyol tersebut. Di mana penjelasan kalian pun konyol.

Kenapa anda tidak berani meneruskan penjelasan soal aktif dan pasif, padahal saya sudah setuju untuk mempercayainya terlebih dahulu.

Sedangkan yang saya kutip, yang digarisbawahi itulah yang dikutip... menunjukkan konyolnya argumen muslim. Kalau metode yang digunakan saja konyol, darimana bisa memberi penilaian bahwa argumen Allah merahmati itu sendiri bukanlah teori tidak berdasar?

Kenyataannya, penjelasan nalar yang benar tidak akan bisa mencerna ayat tersebut. Karena itu, kenapa tidak kita ulas saja argumen anda soal kalimat pasif dan aktif. Monggo dipersilahkan pertanyaan2 saya sebelumnya dijawab dahulu.

@FOX

Saya tidak begitu paham bahasa arab, tapi berdasarkan contoh sederhana kalimat aktif pasif dalam bahasa Indonesia,
jelas kata Memohon adalah dilakukan oleh umat (bukan ALLAH SWT yg memohon).
Sedangkan yang dimohonkan adalah (kepada) ALLAH SWT (bukan kepada umat).
Apa masalahnya sekarang?

muter2 lagi ne slimer

@atas

Abu Riziek wrote:Ko' pada ngejunk semua, mana nih argumen bermutu yg mengklaim ALLAH SWT Shalat?

pat_rusak wrote:Q 33:56
"Allah and His angels pray for the prophet. O ye who believe! pray for him and salute him with a salutation!" [E.H. Palmer's Translation]
terjemahan:
“Allah dan para malaikatnya berdoa bagi sang Nabi. Wahai kau yang percaya! Berdoalah baginya dan beri hormat padanya memberi salam!”

ان الله وملائكته يصلون على النبي =
Allah dan malaikat2nya berdoa bagi sang nabi.



Hadis dari Kitab Al Sunna oleh Abdullah bin Ahmad, vol. 1, hal. 272:
Rupanya, ketika Muhammad mencapai surga tingkat ke tujuh sewaktu Isra dan Mi’raj, dia bertemu dengan Jibril, yang segera berkata padanya, “Sst! Tunggu, karena adalah lagi sembahyang (Sala/sholat).”
Muhammad bertanya, “Apakah Allâh melakukan sholat?”
Jibril menjawab, “Iya, dia melakukan sholat.”
Muhammad lalu bertanya, “Apa yang didoakannya?”
Jibril menjawab, “Memuji! Memuji Tuhan!”


kok olloh swt berdoa & sholat yak...
ada yang mau memberi tanggapan???

silahkan...
guling2x dolo ah...

http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... at-t37203/

omega phoenix wrote:tambahan dikit deh :

(1) “Allah Sala bagi Muhammad dan keluarganya, sama seperti yang kamu lakukan bagi keluarga Ibrahim dan keluarganya.”
Setelah beberapa pelafalan berikutnya, Muslim kembali melafalkan:
(2) “Allah baraka (memberkati) bagi Muhammad dan keluarganya, sama seperti yang kau lakukan bagi Ibrahim dan keluarganya.”

Jika Sala berarti “memberkati,” mengapa menggunakan kata Arab Baraka/Barik (memberkati) dalam kontex yang sama? Jika makna kata Sala dalam kalimat pertama sama dengan makna Baraka pada kalimat kedua, maka mengapa tidak menggunakan kata Baraka saja dalam kedua kalimat tersebut? Hal ini tentunya karena [img]Sala[/img] dalam kalimat pertama tidak berarti “memberkati”, tapi berarti “berdoa.”



Apakah/Siapakah yang di puji2 awloh swt ketika SALA/SHALAT/BERDOA??

Mana Jawabannya ya??

Abu Riziek wrote:Saya tidak begitu paham bahasa arab, tapi berdasarkan contoh sederhana kalimat aktif pasif dalam bahasa Indonesia,
jelas kata Memohon adalah dilakukan oleh umat (bukan ALLAH SWT yg memohon).
Sedangkan yang dimohonkan adalah (kepada) ALLAH SWT (bukan kepada umat).
Apa masalahnya sekarang?

Perhatikan ya:

"Allah and His angels pray for the prophet. O ye who believe! pray for him and salute him with a salutation!" [E.H. Palmer's Translation]
terjemahan:
“Allah dan para malaikatnya berdoa bagi sang Nabi. Wahai kau yang percaya! Berdoalah baginya dan beri hormat padanya memberi salam!”

ان الله وملائكته يصلون على النبي =
Allah dan malaikat2nya berdoa bagi sang nabi.

Atau sesuai depag:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi

Kalimat di atas, kalimat aktif atau kalimat pasif menurut anda?

[quote=]Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[/quote] Maaf ikut menyatakan pendapat. Menurut saya kalimat di atas merupakan kalimat aktif. Kalimat pasifnya sbb : Sesungguhnya nabi dishalawati oleh Allah dan malaikat-malaikat-Nya. Itu pelajaran Bahasa Indonesia waktu SD/SMP dulu

@Fox

Anda jangan coba2x menjebak saya, sedari awal saya katakan bahwa terjemahan depag tidak tepat.
Sebentar saya copas situs islam yg lebih tepat terjemahannya, tunggu ya.
edit:Perhatikan kata pasif yg artinya DIMOHONKAN.
Ke 2, kata tsb hanya dipakai 1 kali dalam al quran, maka makna / arti SHALAT - yg dilakukan ALLAH SWT, berbeda dengan kata / makna shalat yg dilakukan oleh umat (atau dalam ayat2x lainnya).