oi abu gsk mana neh jawabannya ?? Pura2 buta ente??
Hadis dari Kitab Al Sunna oleh Abdullah bin Ahmad, vol. 1, hal. 272:
Rupanya, ketika Muhammad mencapai surga tingkat ke tujuh sewaktu Isra dan Mi’raj, dia bertemu dengan Jibril, yang segera berkata padanya, “Sst! Tunggu, karena adalah lagi sembahyang (Sala/sholat).”
Muhammad bertanya, “Apakah Allâh melakukan sholat?”
Jibril menjawab, “Iya, dia melakukan sholat.”
Muhammad lalu bertanya, “Apa yang didoakannya?”
Jibril menjawab, “Memuji! Memuji Tuhan!”
tambahan dikit deh :
(1) “Allah Sala bagi Muhammad dan keluarganya, sama seperti yang kamu lakukan bagi keluarga Ibrahim dan keluarganya.”
Setelah beberapa pelafalan berikutnya, Muslim kembali melafalkan:
(2) “Allah baraka (memberkati) bagi Muhammad dan keluarganya, sama seperti yang kau lakukan bagi Ibrahim dan keluarganya.”
Jika Sala berarti “memberkati,” mengapa menggunakan kata Arab Baraka/Barik (memberkati) dalam kontex yang sama? Jika makna kata Sala dalam kalimat pertama sama dengan makna Baraka pada kalimat kedua, maka mengapa tidak menggunakan kata Baraka saja dalam kedua kalimat tersebut? Hal ini tentunya karena
SALA dalam kalimat pertama tidak berarti “memberkati”, tapi berarti “berdoa.”
Apakah/Siapakah yang di puji2 awloh swt ketika SALA/SHALAT/BERDOA??