Ayat ini jelas memproklamirkan bahwa baik hal yang baik dan hal yang buruk (musibah) adalah prakarsa allah SWT.CP wrote:4:78. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?
Lalu apa makna ayat berikutnya yang dengan kontrakdiktif mengatakan bahwa bencana adalah ulah dari kesalahan diri sendiri?
Maaf, bagi saya kedua ayat ini nampak seperti upaya pembenaran diri dari Muhammad. Kalau dijabarkan dengan menggunakan bahasa sehari-hari kurang lebih adegannya seperti ini :CP wrote: 4:79. Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.
4:80. Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
Musuh Muhammad : Anak-istri bani gwa mati gara-gara elo, elo harus tanggung jawab Muhammad!!
Muhammad : Elu bilang kalau dapat hal baik "datangnya dari sisi Allah", lalu kalau tertimpa musibah elu nyalahin gwa! Biar elu tahu ya... semua hal itu, baik yang baik dan buruk "datangnya dari sisi Allah". Jadi ini bukan salah gwa! Salah elu sendiri kali ... jadinya Allah medatangkan musibah yang sudah direncanakannya pada bani elu!
Pada akhirnya allah adalah oknum yang dipersalahkan atas aksi-aksi brutal yang menyebabkan banyaknya malapetaka demi kepentingan Muhammad.
Intinya gini bung CP. Menurut ayat-ayat tersebut, Kematian adalah prakarsa allah yang sebelumnya sudah dituliskan dalam takdirnya. Demikian pula dengan musibah dan malapetaka. Namun, sebagai tambahan, kamu tidak bisa mempersalahkan Muhammad ... tetapi kamu boleh mempersalahkan dirimu sendiri dan Allah SWT.