Qodo dan Qodar (takdir) dalam Islam. Kapir kalap jgn masuk!!
Posted: Tue Mar 20, 2012 11:50 pm
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat datang di thread pertama gw :)
Gw coba bikin thread ini buat ngasih sedikit gambaran tentang apa itu Takdir, Qodo dan Qodar dalam Islam. Karena gw liat di thread2 yg laen byk kapir2 yg belum tau ttg hal ini. Dan dengan bangganya mereka berusaha mengajari hal2 yg tdk pernah mereka ketahui itu. Akhirnya ya.. cuman bisa jadi bahan tertawaan muslim2 di sini.
yuk mulai......
gw ambil dari sumber netral
Qadar
ato malah mubeng
oke biar paham gw coba buat sebuah contoh sederhana:
Hari Selasa 20 maret 2012 jam 20:00 WIB si A pergi membeli rokok di minimarket naek motor. Dijalan deket rumah dia diajak teman sekampungnya nongkrong di perempatan, tapi A memutuskan membeli rokok dulu baru gabung sama temen2nya. Masih dalam perjalanan ke minimarket ceweknya telpon minta dianterin beli sendal. Karena cinta ma ceweknya dia pun balik arah dan menuju ke rumah ceweknya. Tepat jam 20.30 WIB waktu mau belok ke rumah ceweknya dia kecelakaan dan tewas ditempat kejadian.
Dari contoh diatas gw coba jelasin secara sederhana bagaimana Qodo dan Qodar itu:
Qodar:
A meninggal hari selasa 20 maret 2012 jam 20.30.
A membeli rokok:
1. memilih ikut nongkrong sama temannya. Ternyata disitu dia dikroyok sama teman2nya dan tertusuk senjata tajam. Meninggal jam 20.30 WIB
2. Memilih terus ke mini market. Ternyata di minimarket terjadi perampokan bersenjata. Dan si A terkena peluru nyasar dari polisi yg mau menangkap perampok itu. Si A meninggal jam 20.30
3. Memilih nganterin ceweknya. (lihat contoh diatas)
jadi intinya di Lauh Mahfuzh ditulis dgn lengkap apa2 yg sudah, sedang, dan akan terjadi pada Si A. Lengkap dan rinci, dengan segala cabang2 yg mungkin akan terjadi. Dan seumpama seluruh hardisk yg ada didunia ini digabung jadi satu, gw kira gak cukup buat menampung data yg berisi takdir dari seorang manusia.
Qada:
Seperti yg terjadi dgn contoh di atas, si A memilih mati kecelakaan di depan rumah ceweknya.
Demikian kurang lebih yg bisa gw sampaikan. Semoga thread gw ini bisa jadi bahan pertimbangan buat kapir2 sini sebelum berdebat dgn muslim. Kalo ada pendapat gw yg salah, baik rekan muslim ataupun kapir monggo ditanggepin.
Catatan: Baca judul thread ini!! Segala macam kapir kalap, kapir blo'on, dan kapir otak udang yg cuman modal bacot gak ada dasar gak bakal gw layanin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UPDATE!!
22 maret 2012 23:30 WIB
kan.. kan.. jebakan gw berhasil
dr posting2 kapir disini kliatan mana yg kalap dan mana yg masih punya logika...
niat gw ngasih contoh sederhana diatas adalah utk melihat sejauh mana kapir2 FFI bisa memahami tiap2 counter argumen dari muslim. Dr awal posting2 kafir FFI sampe gw edit post pertama gw, kliatan banget sebagian besar (ada beberapa sih yg nggak) cuman mencari2 kesalahan dalam postingan muslim tanpa ingin tau isi yg sebetulnya ingin disampaikan seorang muslim dalam postingan tersebut. Berdebat dgn kapir tipe ini sama aja berdebat dgn anjing2 yg cuman bisa jawab dgn gonggongan. Jgn salahkan gw ya kalo gw cuekin.
Maksud gw ngasih contoh di atas adalah tentang takdir manusia yg bercabang2. Dan bagaimana nasib manusia itu tergantung dari pilihannya (free will). Tapi apa yg ditangkap kapir2 kalap FFI?
Sebagian besar cuman menangkap tentang kematian si A. Sungguh logika otak udang yg sudah tertutup rapat oleh kebencian.
Okelah.. biar yg kalap makin kalap, dan yang memang punya niat pengen diskusi, bukan berdebat apalagi debat kusir bisa tersampaikan. Gw coba bikinin satu contoh lagi yg lebih komplek. Tapi gw mohon maaf kalo contoh gw ini membutuhkan sedikit daya pikir dan logika kalian semua, karena akan banyak analogi2 (utk memudahkan akan gw buat dalam kurung) yg berkaitan dgn pendapat gw tentang Qodo dan Qodar.
Selamat datang di thread pertama gw :)
Gw coba bikin thread ini buat ngasih sedikit gambaran tentang apa itu Takdir, Qodo dan Qodar dalam Islam. Karena gw liat di thread2 yg laen byk kapir2 yg belum tau ttg hal ini. Dan dengan bangganya mereka berusaha mengajari hal2 yg tdk pernah mereka ketahui itu. Akhirnya ya.. cuman bisa jadi bahan tertawaan muslim2 di sini.
yuk mulai......
gw ambil dari sumber netral
Qadar
QadhaTakdir
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Qadar)
Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia.1)
Daftar isi [sembunyikan]
1 Takdir dalam agama Islam
1.1 Dimensi ketuhanan
1.2 Dimensi kemanusiaan
1.3 Implikasi Iman kepada Takdir
2 Referensi
3 Pranala luar
[sunting]Takdir dalam agama Islam
Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan, yaitu informasi Allah melalui Al Quran dan Al Hadits. Secara keilmuan umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi.
Untuk memahami konsep takdir, jadi umat Islam tidak dapat melepaskan diri dari dua dimensi pemahaman takdir. Kedua dimensi dimaksud ialah dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan.
[sunting]Dimensi ketuhanan
Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir.
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah tidak terikat ruang dan waktu, bagi-Nya tidak memerlukan apakah itu masa lalu, kini atau akan datang).
Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70)
Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya (Al Maa'idah / QS. 5:17)
Kalau Dia (Allah) menghendaki maka Dia memberi petunjuk kepadamu semuanya (Al-An'am / QS 6:149)
Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan (Luqman / QS. 31:22). Allah yang menentukan segala akibat.
[sunting]Dimensi kemanusiaan
Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang meginformasikan bahwa Allah memperintahkan manusia untuk berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup yang dipilihnya.
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Ar Ra'd / QS. 13:11)
(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (Al Mulk / QS. 67:2)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Nasrani, Shabiin (orang-orang yang mengikuti syariat Nabi zaman dahulu, atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa), siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan beramal saleh, maka mereka akan menerima ganjaran mereka di sisi Tuhan mereka, tidak ada rasa takut atas mereka, dan tidak juga mereka akan bersedih (Al-Baqarah / QS. 2:62). Iman kepada Allah dan hari kemudian dalam arti juga beriman kepada Rasul, kitab suci, malaikat, dan takdir.
... barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir... (Al Kahfi / QS. 18:29)
[sunting]Implikasi Iman kepada Takdir
Kesadaran manusia untuk beragama merupakan kesadaran akan kelemahan dirinya. Terkait dengan fenomena takdir, maka wujud kelemahan manusia itu ialah ketidaktahuannya akan takdirnya. Manusia tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi. Kemampuan berfikirnya memang dapat membawa dirinya kepada perhitungan, proyeksi dan perencanaan yang canggih. Namun setelah diusahakan realisasinya tidak selalu sesuai dengan keinginannya. Manuisa hanya tahu takdirnya setelah terjadi.
Oleh sebab itu sekiranya manusia menginginkan perubahan kondisi dalam menjalani hidup di dunia ini, diperintah oleh Allah untuk berusaha dan berdoa untuk merubahnya. Usaha perubahan yang dilakukan oleh manusia itu, kalau berhasil seperti yang diinginkannya maka Allah melarangnya untuk menepuk dada sebagai hasil karyanya sendiri. Bahkan sekiranya usahanya itu dinialianya gagal dan bahkan manusia itu sedih bermuram durja menganggap dirinya sumber kegagalan, maka Allah juga menganggap hal itu sebagai kesombongan yang dilarang juga (Al Hadiid QS. 57:23).
Kesimpulannya, karena manusia itu lemah (antara lain tidak tahu akan takdirnya) maka diwajibkan untuk berusaha secara bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu beribadah kepada Allah. Dalam menjalani hidupnya, manusia diberikan pegangan hidup berupa wahyu Allah yaitu Al Quran dan Al Hadits untuk ditaati.
Sumber
mudeng pir?Qada
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Istilah Qada bila dimutlakkan, maka memuat makna Qadar dan sebaliknya istilah Qadar bila dimutlakkan, maka memuat makna Qada, Akan tetapi bila dikatakan "Qadha-Qadar", maka ada perbedaan di antara keduanya. Hal ini banyak terjadi dalam bahasa Arab. Satu kata dapat bermakna yang luas ketika sendirian dan punya makna khusus bila disatukan (dikumpulkan). Sebagai contoh dapat dikatakan.
"Bila keduanya bersatu maka berbeda dan bila keduanya dipisah maka bersatu"
Maka kata Qada dan Qadar termasuk dalam kondisi seperti ini, artinya bila kata Qada dipisahkan (dari kata Qadar), maka memuat Qadar dan sebaliknya kata Qadar bila dipisahkan (dari kata Qada) maka memuat makna Qada. Akan tetapi ketika dikumpulkan, kata Qada bermakna sesuatu yang ditetapkan Allah pada mahluk-Nya, baik berupa penciptaan, peniadaan maupun perubahannya. Sedangkan Qadar bermakna sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali. Inilah perbedaan antara kedua istilah tersebut. Maka Qadar ada lebih dahulu kemudian disusul dengan Qada.
Yakni beriman bahwasanya Allah itu mengetahui apa-apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi; menentukan dan menulisnya dalam lauhul mahfudz ; dan bahwasanya segala sesuatu yang terjadi, baik maupun buruk, kafir, iman, ta'at, ma'shiyat, itu telah dikehendaki, ditentukan dan diciptakan-Nya ; dan bahwasanya Allah itu mencintai keta'atan dan membenci kemashiyatan.
Sedang hamba Allah itu mempunyai kekuasaan, kehendak dan kemampuan memilih terhadap pekerjaan-pekerjaan yang mengantar mereka pada keta'atan atau ma'shiyat, akan tetapi semua itu mengikuti kemauan dan kehendak Allah. Berbeda dengan pendapat golongan Jabariyah yang mengatakan bahwa manusia terpaksa dengan pekerjaan-pekerjaannya tidak memiliki pilihan dan kemampuan sebaliknya golongan Qodariyah mengatakan bahwasanya hamba itu memiliki kemauan yang berdiri sendiri dan bahwasanya dialah yang menciptkan pekerjaan dirinya, kemauan dan kehendak hamba itu terlepas dari kemauan dan kehendak Allah.
Allah benar-benar telah membantah kedua pendapat di atas dengan firman-Nya.
"Artinya : Dan kamu tidak bisa berkemauan seperti itu kecuali apabila Allah menghendakinya". [At-Takwir : 29]
Dengan ayat ini Allah menetapkan adanya kehendak bagi setiap hamba sebagai banyahan terhadap Jabariyah yang ekstrem, bahkan menjadikannya sesuai dengan kehendak Allah, hal ini merupakan bantahan atas golongan Qodariyah. Dan beriman kepada taqdir dapat menimbulkan sikap sabar sewaktu seorang hamba menghadapi cobaan dan menjauhkannya dari segala perbuatan dosa dan hal-hal yang tidak terpuji. bahkan dapat mendorong orang tersebut untuk giat bekerja dan menjauhkan dirinya dari sikap lemah, takut dan malas.
Sumber
ato malah mubeng
oke biar paham gw coba buat sebuah contoh sederhana:
Hari Selasa 20 maret 2012 jam 20:00 WIB si A pergi membeli rokok di minimarket naek motor. Dijalan deket rumah dia diajak teman sekampungnya nongkrong di perempatan, tapi A memutuskan membeli rokok dulu baru gabung sama temen2nya. Masih dalam perjalanan ke minimarket ceweknya telpon minta dianterin beli sendal. Karena cinta ma ceweknya dia pun balik arah dan menuju ke rumah ceweknya. Tepat jam 20.30 WIB waktu mau belok ke rumah ceweknya dia kecelakaan dan tewas ditempat kejadian.
Dari contoh diatas gw coba jelasin secara sederhana bagaimana Qodo dan Qodar itu:
Qodar:
A meninggal hari selasa 20 maret 2012 jam 20.30.
A membeli rokok:
1. memilih ikut nongkrong sama temannya. Ternyata disitu dia dikroyok sama teman2nya dan tertusuk senjata tajam. Meninggal jam 20.30 WIB
2. Memilih terus ke mini market. Ternyata di minimarket terjadi perampokan bersenjata. Dan si A terkena peluru nyasar dari polisi yg mau menangkap perampok itu. Si A meninggal jam 20.30
3. Memilih nganterin ceweknya. (lihat contoh diatas)
jadi intinya di Lauh Mahfuzh ditulis dgn lengkap apa2 yg sudah, sedang, dan akan terjadi pada Si A. Lengkap dan rinci, dengan segala cabang2 yg mungkin akan terjadi. Dan seumpama seluruh hardisk yg ada didunia ini digabung jadi satu, gw kira gak cukup buat menampung data yg berisi takdir dari seorang manusia.
Qada:
Seperti yg terjadi dgn contoh di atas, si A memilih mati kecelakaan di depan rumah ceweknya.
Demikian kurang lebih yg bisa gw sampaikan. Semoga thread gw ini bisa jadi bahan pertimbangan buat kapir2 sini sebelum berdebat dgn muslim. Kalo ada pendapat gw yg salah, baik rekan muslim ataupun kapir monggo ditanggepin.
Catatan: Baca judul thread ini!! Segala macam kapir kalap, kapir blo'on, dan kapir otak udang yg cuman modal bacot gak ada dasar gak bakal gw layanin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UPDATE!!
22 maret 2012 23:30 WIB
kan.. kan.. jebakan gw berhasil
dr posting2 kapir disini kliatan mana yg kalap dan mana yg masih punya logika...
niat gw ngasih contoh sederhana diatas adalah utk melihat sejauh mana kapir2 FFI bisa memahami tiap2 counter argumen dari muslim. Dr awal posting2 kafir FFI sampe gw edit post pertama gw, kliatan banget sebagian besar (ada beberapa sih yg nggak) cuman mencari2 kesalahan dalam postingan muslim tanpa ingin tau isi yg sebetulnya ingin disampaikan seorang muslim dalam postingan tersebut. Berdebat dgn kapir tipe ini sama aja berdebat dgn anjing2 yg cuman bisa jawab dgn gonggongan. Jgn salahkan gw ya kalo gw cuekin.
Maksud gw ngasih contoh di atas adalah tentang takdir manusia yg bercabang2. Dan bagaimana nasib manusia itu tergantung dari pilihannya (free will). Tapi apa yg ditangkap kapir2 kalap FFI?
Sebagian besar cuman menangkap tentang kematian si A. Sungguh logika otak udang yg sudah tertutup rapat oleh kebencian.
Okelah.. biar yg kalap makin kalap, dan yang memang punya niat pengen diskusi, bukan berdebat apalagi debat kusir bisa tersampaikan. Gw coba bikinin satu contoh lagi yg lebih komplek. Tapi gw mohon maaf kalo contoh gw ini membutuhkan sedikit daya pikir dan logika kalian semua, karena akan banyak analogi2 (utk memudahkan akan gw buat dalam kurung) yg berkaitan dgn pendapat gw tentang Qodo dan Qodar.
Dalam menjawab argumen2 dari kalian berikutnya gw bisa tambahin di post pertama gw bisa juga gw jawab di bwh post kalian. Jadi jgn lupa ikutin update di post pertama oke."Mobil(manusia) ditakdirkan berjalan dari Surabaya menuju ke Jakarta (surga). Sebagian mobil itu dibekali oleh peta pulau jawa (Islam), tapi ada juga mobil yg karena sombongnya merobek2 dan menginjak2 peta tersebut kemudian berangkat tanpa membawa peta. Dan ada juga yg karena guobbloknya membawa peta kalimantan, peta sumatra, dan peta2 yg laen yg bukan peta pulau jawa. Dalam perjalanannya tersebut memang kadang ditemukan petunjuk2 berupa papan, atau orang yg memberitahu ke arah yg benar dan bahkan ada orang2 yg memberikan tempat utk istirahat barang sejenak menambah bekal utk perjalanan (hidayah/kehendak Allah menolong umatnya bisa juga karena usaha yg keras dan doa yg khusuk dari umatnya sehingga Allah mengabulkan doanya). Dan banyak pula ditemukan godaan2 (Iblis) yg berusaha membuat mobil tersebut tidak sampai ke Jakarta tapi malah nyasar ke kota2 laen (Neraka). Buat mobil yg membawa peta jawa tentunya tau mana jalan yg benar dan mana jalan yg menuju ke kota laen karena melihat peta.
Apakah mobil2 yg membawa peta pulau jawa semuanya akan sampai di Jakarta?
tentu saja mereka akan sampai, tapi entah nyampainya apakah cepat atau lambat itu tergantung dari kesiapan dan kemampuan dari mobil tersebut. Karena di tengah perjalanan terdapat byk halangan2 misal : tanjakan, macet, kehabisan bensin, dan laen2 penghambat dari perjalanan menuju Jakarta (godaan/ujian/teguran Allah buat kaum muslim)."