CARA MUDAH MEMBUKTIKAN ALLAH NYATA

[je_prince97]

lha itu di halaman pertama kan, dalilnya diambil dari hadist! berasal darimanakah hadist itu?
eh ngomong2, penganut Budha nggak pernah Menuhankan Budha loh!

Saya tanya berani atau tidak baca Alkitab? Eeeeh, malah ngelindur ke mana2. Kamu bilang asal tafsir, sok buktiken dengan baca Alkitab. Jangan2 nyentuh saja ketakutan. Jawab ayoo.

[JANGAN GITU AH]

Masih sama seperti sebelumnya....

Muslim Captain Pancasila, belum juga dapat menunjukkan Allah swt miliknya NYATA...!

[Haniam_maria]

Allah itu nyata tapi tidak bertempat, jadi gk bakalan sesuatu yg bertempat menemui yg bertempat kecuali kehendak Allah sendiri.

[bagonk]

ijin tandain gan

[bluelotusfriend]

lha itu di halaman pertama kan, dalilnya diambil dari hadist! berasal darimanakah hadist itu?
eh ngomong2, penganut Budha nggak pernah Menuhankan Budha loh!

apa susahnya sih bikin hadis ... tuh si alexander yang disebut sama nabi elo Dzulqarnain percaya dia keturunan Hercules loh ... apa bener Hercules ada ?? kalo ada berarti Zeus ada dooong ?? kan bokapnya

lo ngerti kagak sih maksud gw ... ??? kalo dengan dalil selemah itu, gw bisa bilang kok tulisan2 tentang Zeus membuktikan dia nyata, ato sekalian ceritanya lightning thief itu ?? demikian juga dengan kisah tentang Batman membuat Batman nyata ??

hehehehee ... anda ini rupanya nggak ngerti ada sekte2 yang "menuhankan" Buddha :D

jangan **** dong bro ... gw gelitik elo biar jelas bahwa kisah murahan seperti itu semua orang bisa bikin ...

kalo melihat Tuhan yang Bener, lihatlah perbuatan pengikutnya ... gausah pake dalil2 cerita anak kecil gitu ah

[Jabbawock33z]

Cara yang Paling Gampang adalah Dengan Membuktikan Janji-Nya :

Do’a Orang Teraniaya Dikabulkan Allah SWT

Rasulullah saw. bersabda:
“Tiga do’a yang dikabulkan, yaitu do’a orang yang berpuasa, do’a orang yang bepergian, dan do’a orang yang teraniaya.” (HR. Uqaili, dari Abu Hurairah)

”Ada tiga doa yang tak akan ditolak oleh Allah SWT, yakni doa orang tua kepada anaknya, doa orang yang teraniaya, dan doa seorang musafir.” (HR. Abu Hurairah)

Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”.(Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38)

Orang teraniaya atau orang yang dizhalimi yaitu orang yang diperlakukan secara tidak benar oleh orang lain. Orang-orang ini tidak mendapatka hak yang wajib diterimanya. Misalnya, seseorang menagih uangnya kepada orang lain, tetapi yang ditagih ternyata mengingkari hutangnya. Penagih semacam ini termasuk dalam kategori orang yang teraniaya. Seorang buruh menutut gaji kepada majikannya. Oleh majikan gaji tersebut tidak dibayarkan atau dibayar kurang dari seharusnya dia terima. Buruh semacam ini termasuk orang-orang yang teraniaya.

Contoh lain ialah sesorang dituduh melakukan suatu kejahatan, padahal yang bersangkutan sama sekali tidak melakukannya. Ia lalu dijatuhi hukuman. Seorang istri tidak diberi uang belanja oleh suaminya, bahkan disuruh mencari nafkah sendiri. Orang-orang ini termasuk golongan yang teraniaya.

Bilamana orang yang yang teraniaya memohon kepada Allah agar membinasakan penganiayanya, maka do’anya dijanjikan oleh Allah akan dikabulkan. Karena itu, kita wajib takut kepada orang-orang yang teraniaya oleh perbuatan kita. Sebab walaupun mereka tidak mampu membalas kejahatan kita secara langsung, namun do’a mereka akan menjadi senjata yang ampuh nuntuk menghancurkan kita melalui adzab dan siksa yang diturunkan oleh Allah.

Sebuah contoh dalam sejarah yang dikemukakan oleh Allah dalam Al-Qur’an ialah tindakan Fir’aun yang berbuat aniaya dan zhalim kepada kaum Nabi Musa. Walaupun kaum Nabi Musa tidak mampu membalas kezhaliman Fir’aun secara langsung dan bahkan Musa dengan kaumnya dikejar-kejar oleh Fir’aun secara langsung dan bahkan Musa dengan kaumnya dikejar-kejar oleh Fir’aun dan tentaranya untuk dibunuh, namun ternyata allah yang membalas kezhaliman Fir’aun dan tentaranya. Allah menenggelamkan mereka di Laut Merah ketika mengejar Musa dan Kaumnya. Jadi, yang langsung menghancurkan dan menghukum Fir’aun dan pasukannya adalah Allah sendiri. Kejadian ini wajib menjadi pelajaran bagi kita dimana saja dan kapan sajha bahwa orang-orang yang teraniaya dekat dengan Allah. Allah selalu memberikan pembelaan dan pertolongan kepada mereka untuk membalas orang-orang yang menganiayanya.

Orang-orang yang teraniaya tidak perlu berputus asa menghadapi keperkasaan dan kekuatan penganiayanya. Mereka dijanjikan oleh Allah untuk mendapat pembelaan, perlindungan, dan pertolongan guna melawan penganiaya itu. Cara memperoleh jaminan tersebut adalah dengan selalu berdo’a kepada Allah agar para penganiaya itu mendapat adzab dan siksa dari Allah sehingga mereka tidak merajalela berbuat kezhaliman ditengah masyarakat. Karena itu, mereka seharusnya tidak meremehkan senjata do’a sebagai saran melawan kezhaliman orang-orang yang berbuat zhalim, karena permohonan mereka dikabulkan oleh Allah. Sebaliknya, orang-orang yang suka menganiaya seharusnya takut dan berhati-hati menghadapi orang-orang yang teraniaya, karena orang-orang yang teraniaya itu pasti dibela dan dilindungi oleh Allah. Permohonan apa saja untuk penganiayanya akan dikabulkan oleh Allah.

Sumber :
h*ttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd ... Aw&cad=rja

Selamat Mencoba !!

wakakakaka... ni org ngeyelnya malah makin jadi ya. Ni CP gua jelasin, kalo hanya dengan 3 doa di kabulin bisa mmbuktikan olloh lu itu exist, gua juga bisa bilang klo gua sering doa dengan cara yang sama ke Zeus dan di kabulin. Yailah, bisa ga sih lu ksh bukti yang lbh konkrit ttg ke-existan olloh lu? wkwkwkwkkw

[omega phoenix]

Allah itu nyata tapi tidak bertempat, jadi gk bakalan sesuatu yg bertempat menemui yg bertempat kecuali kehendak Allah sendiri.

Jadi yang tinggal di KABAH itu siapa??

[omega phoenix]

Cara yang Paling Gampang adalah Dengan Membuktikan Janji-Nya :

Do’a Orang Teraniaya Dikabulkan Allah SWT

Rasulullah saw. bersabda:
“Tiga do’a yang dikabulkan, yaitu do’a orang yang berpuasa,do’a orang yang bepergian, dan do’a orang yang teraniaya.” (HR. Uqaili, dari Abu Hurairah)

”Ada tiga doa yang tak akan ditolak oleh Allah SWT, yakni doa orang tua kepada anaknya, doa orang yang teraniaya, dan doa seorang musafir.” (HR. Abu Hurairah)

Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”.(Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38)

Orang teraniaya atau orang yang dizhalimi yaitu orang yang diperlakukan secara tidak benar oleh orang lain. Orang-orang ini tidak mendapatka hak yang wajib diterimanya. Misalnya, seseorang menagih uangnya kepada orang lain, tetapi yang ditagih ternyata mengingkari hutangnya. Penagih semacam ini termasuk dalam kategori orang yang teraniaya. Seorang buruh menutut gaji kepada majikannya. Oleh majikan gaji tersebut tidak dibayarkan atau dibayar kurang dari seharusnya dia terima. Buruh semacam ini termasuk orang-orang yang teraniaya.

Contoh lain ialah sesorang dituduh melakukan suatu kejahatan, padahal yang bersangkutan sama sekali tidak melakukannya. Ia lalu dijatuhi hukuman. Seorang istri tidak diberi uang belanja oleh suaminya, bahkan disuruh mencari nafkah sendiri. Orang-orang ini termasuk golongan yang teraniaya.

Bilamana orang yang yang teraniaya memohon kepada Allah agar membinasakan penganiayanya, maka do’anya dijanjikan oleh Allah akan dikabulkan. Karena itu, kita wajib takut kepada orang-orang yang teraniaya oleh perbuatan kita. Sebab walaupun mereka tidak mampu membalas kejahatan kita secara langsung, namun do’a mereka akan menjadi senjata yang ampuh nuntuk menghancurkan kita melalui adzab dan siksa yang diturunkan oleh Allah.

Sebuah contoh dalam sejarah yang dikemukakan oleh Allah dalam Al-Qur’an ialah tindakan Fir’aun yang berbuat aniaya dan zhalim kepada kaum Nabi Musa. Walaupun kaum Nabi Musa tidak mampu membalas kezhaliman Fir’aun secara langsung dan bahkan Musa dengan kaumnya dikejar-kejar oleh Fir’aun secara langsung dan bahkan Musa dengan kaumnya dikejar-kejar oleh Fir’aun dan tentaranya untuk dibunuh, namun ternyata allah yang membalas kezhaliman Fir’aun dan tentaranya. Allah menenggelamkan mereka di Laut Merah ketika mengejar Musa dan Kaumnya. Jadi, yang langsung menghancurkan dan menghukum Fir’aun dan pasukannya adalah Allah sendiri. Kejadian ini wajib menjadi pelajaran bagi kita dimana saja dan kapan sajha bahwa orang-orang yang teraniaya dekat dengan Allah. Allah selalu memberikan pembelaan dan pertolongan kepada mereka untuk membalas orang-orang yang menganiayanya.

Orang-orang yang teraniaya tidak perlu berputus asa menghadapi keperkasaan dan kekuatan penganiayanya. Mereka dijanjikan oleh Allah untuk mendapat pembelaan, perlindungan, dan pertolongan guna melawan penganiaya itu. Cara memperoleh jaminan tersebut adalah dengan selalu berdo’a kepada Allah agar para penganiaya itu mendapat adzab dan siksa dari Allah sehingga mereka tidak merajalela berbuat kezhaliman ditengah masyarakat. Karena itu, mereka seharusnya tidak meremehkan senjata do’a sebagai saran melawan kezhaliman orang-orang yang berbuat zhalim, karena permohonan mereka dikabulkan oleh Allah. Sebaliknya, orang-orang yang suka menganiaya seharusnya takut dan berhati-hati menghadapi orang-orang yang teraniaya, karena orang-orang yang teraniaya itu pasti dibela dan dilindungi oleh Allah. Permohonan apa saja untuk penganiayanya akan dikabulkan oleh Allah.

Sumber :
h*ttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd ... Aw&cad=rja

Selamat Mencoba !!

Doa orang berpuasa?? Doa orang yang teraniaya??

Kalau puasa, orang lain ga boleh buka warung, orang lain(non muslim) ga puasa ga bisa makan deh, jadinya TERANIAYA. Yang MENGANIAYA yang PUASA (ISLAM).

Yang manakah yang bakal dikabulkan doanya?? Yang MENGANIAYA ataukah yang TERANIAYA??

Silakan dijawab dulu deh.

[je_prince97]

Doa orang berpuasa?? Doa orang yang teraniaya??

Kalau puasa, orang lain ga boleh buka warung, orang lain(non muslim) ga puasa ga bisa makan deh, jadinya TERANIAYA. Yang MENGANIAYA yang PUASA (ISLAM).

Yang manakah yang bakal dikabulkan doanya?? Yang MENGANIAYA ataukah yang TERANIAYA??

Silakan dijawab dulu deh.

Paling2 jawabnya, "Doa non-muslim gak bakalan dijawab awloh barbar, teraniaya atau tidak."

[Captain Pancasila]

Doa orang berpuasa?? Doa orang yang teraniaya??

Kalau puasa, orang lain ga boleh buka warung, orang lain(non muslim) ga puasa ga bisa makan deh, jadinya TERANIAYA. Yang MENGANIAYA yang PUASA (ISLAM).

Yang manakah yang bakal dikabulkan doanya?? Yang MENGANIAYA ataukah yang TERANIAYA??

Silakan dijawab dulu deh.

Paling2 jawabnya, "Doa non-muslim gak bakalan dijawab awloh barbar, teraniaya atau tidak."

dari : http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j& ... 9g&cad=rja

Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hendak mengutus salah seorang sahabatnya, Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu 'Anhu ke Yaman, beliau menitipkan beberapa pesan, di antaranya adalah, “Beritahukanlah mereka bahwa Allah mewajibkan bagi mereka zakat yang diambil dari kalangan orang mampu dari mereka dan dibagikan kepada kalangan yang faqir dari mereka. Jika mereka menaati kamu dalam hal itu, maka janganlah kamu mengambil harta-harta pilihan mereka. Dan takutlah terhadap doa orang yang terzalimi, karena antara dia dan Allah tidak ada hijab (pembatas yang menghalangi)nya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan kita akan bahaya doa orang yang teraniya, agar kita tidak berlaku aniaya kepada orang lain, karena doa mereka tidak terhijab dan akan dikabulkan oleh Allah Subhaanahu Wata’ala. Sekalipun mereka adalah para pelaku dosa besar, yang dibesarkan dari makanan-makanan haram. Bahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dikatakan, walaupun orang yang teraniaya itu adalah seorang kafir.

Kezaliman telah diharamkan oleh Allah Subhaanahu Wata’ala atas seluruh umat manusia. Apa pun agamanya. Allah Subhaanahu Wata’ala tidak meridhai tindakan zalim kepada orang-orang non muslim, sebagaimana Allah tidak ridha seorang muslim dizalimi.

Allah Azza Wajalla berfirman, artinya, “Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun.” (QS. Yunus: 44).

Maknanya mencakup seluruh manusia, tak terkecuali :

Adapun firman Allah Subhaanahu Wata’ala, yang artinya, “Dan doa orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.” (QS. Ar-Ra’d: 14). Berkaitan dengan permohonan mereka untuk dibebaskan dari api neraka di akhirat kelak. Adapun doa mereka untuk meminta pertolongan atau pembalasan dari orang-orang yang menganiaya mereka di dunia, tidak dinafikan oleh ayat tersebut.

Jika doa orang kafir yang teraniaya pun mustajab, maka apatah lagi jika yang terzalimi itu adalah seorang muslim yang taat?

Terkadang, dengan niat yang mulia, untuk meninggikan agama Allah Subhaanahu Wata’ala, orang-orang yang bersemangat memperjuangkan Islam menggunakan cara-cara yang justru menimbulkan banyak pihak tak bersalah menjadi korban, harta maupun nyawa. Maka, hendaknya mereka takut akan doa-doa orang yang mereka zalimi. Karena doa mereka akan dikabulkan oleh Allah Subhaanahu Wata’ala, cepat atau lambat.

[je_prince97]

Masalahnya CP, doa kafir pasti terkabulkan, karena Tuhan mereka bukan awloh. Ente hanya berkhayal di sini, hanya bergantung dari perkataan orang gila bernama mohmed, yang dirinya sendiri aja gak yakin bisa masuk surga, sampai minta dishalawatkan. Tapi bontotnya tetep aja masuk neraka.

[Aneh bin ajaib]

Hallo guys.... lam kenal...
ijin nandain yow....

[Dreamsavior]

Cara yang Paling Gampang adalah Dengan Membuktikan Janji-Nya :

Do’a Orang Teraniaya Dikabulkan Allah SWT

Rasulullah saw. bersabda:
“Tiga do’a yang dikabulkan, yaitu do’a orang yang berpuasa, do’a orang yang bepergian, dan do’a orang yang teraniaya.” (HR. Uqaili, dari Abu Hurairah)

”Ada tiga doa yang tak akan ditolak oleh Allah SWT, yakni doa orang tua kepada anaknya, doa orang yang teraniaya, dan doa seorang musafir.” (HR. Abu Hurairah)

Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”.(Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38)

Orang teraniaya atau orang yang dizhalimi yaitu orang yang diperlakukan secara tidak benar oleh orang lain. Orang-orang ini tidak mendapatka hak yang wajib diterimanya. Misalnya, seseorang menagih uangnya kepada orang lain, tetapi yang ditagih ternyata mengingkari hutangnya. Penagih semacam ini termasuk dalam kategori orang yang teraniaya. Seorang buruh menutut gaji kepada majikannya. Oleh majikan gaji tersebut tidak dibayarkan atau dibayar kurang dari seharusnya dia terima. Buruh semacam ini termasuk orang-orang yang teraniaya.

Contoh lain ialah sesorang dituduh melakukan suatu kejahatan, padahal yang bersangkutan sama sekali tidak melakukannya. Ia lalu dijatuhi hukuman. Seorang istri tidak diberi uang belanja oleh suaminya, bahkan disuruh mencari nafkah sendiri. Orang-orang ini termasuk golongan yang teraniaya.

Bilamana orang yang yang teraniaya memohon kepada Allah agar membinasakan penganiayanya, maka do’anya dijanjikan oleh Allah akan dikabulkan. Karena itu, kita wajib takut kepada orang-orang yang teraniaya oleh perbuatan kita. Sebab walaupun mereka tidak mampu membalas kejahatan kita secara langsung, namun do’a mereka akan menjadi senjata yang ampuh nuntuk menghancurkan kita melalui adzab dan siksa yang diturunkan oleh Allah.

Sebuah contoh dalam sejarah yang dikemukakan oleh Allah dalam Al-Qur’an ialah tindakan Fir’aun yang berbuat aniaya dan zhalim kepada kaum Nabi Musa. Walaupun kaum Nabi Musa tidak mampu membalas kezhaliman Fir’aun secara langsung dan bahkan Musa dengan kaumnya dikejar-kejar oleh Fir’aun secara langsung dan bahkan Musa dengan kaumnya dikejar-kejar oleh Fir’aun dan tentaranya untuk dibunuh, namun ternyata allah yang membalas kezhaliman Fir’aun dan tentaranya. Allah menenggelamkan mereka di Laut Merah ketika mengejar Musa dan Kaumnya. Jadi, yang langsung menghancurkan dan menghukum Fir’aun dan pasukannya adalah Allah sendiri. Kejadian ini wajib menjadi pelajaran bagi kita dimana saja dan kapan sajha bahwa orang-orang yang teraniaya dekat dengan Allah. Allah selalu memberikan pembelaan dan pertolongan kepada mereka untuk membalas orang-orang yang menganiayanya.

Orang-orang yang teraniaya tidak perlu berputus asa menghadapi keperkasaan dan kekuatan penganiayanya. Mereka dijanjikan oleh Allah untuk mendapat pembelaan, perlindungan, dan pertolongan guna melawan penganiaya itu. Cara memperoleh jaminan tersebut adalah dengan selalu berdo’a kepada Allah agar para penganiaya itu mendapat adzab dan siksa dari Allah sehingga mereka tidak merajalela berbuat kezhaliman ditengah masyarakat. Karena itu, mereka seharusnya tidak meremehkan senjata do’a sebagai saran melawan kezhaliman orang-orang yang berbuat zhalim, karena permohonan mereka dikabulkan oleh Allah. Sebaliknya, orang-orang yang suka menganiaya seharusnya takut dan berhati-hati menghadapi orang-orang yang teraniaya, karena orang-orang yang teraniaya itu pasti dibela dan dilindungi oleh Allah. Permohonan apa saja untuk penganiayanya akan dikabulkan oleh Allah.

Sumber :
h*ttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd ... Aw&cad=rja

Selamat Mencoba !!

Yang dicetak merah itu membuktikan bahwa CP percaya bahwa Tuhan itu PENDENDAM!!!, dan ia melatih umatnya untuk mengobarkan semangat pembalasan!

Bandingkan dengan bunyi kitab yang diklaim telah direvisi :

(Ayub 31:29-30) Jika aku biasa bersukacita atas kepunahan orang yang sangat membenci aku, Atau aku merasa gembira karena hal yang buruk telah menimpanya— 30 Dan aku tidak membiarkan langit-langit mulutku berbuat dosa Dengan meminta kutukan bagi jiwanya.

bahkan ketika hukuman itu datang dari YHWH sekalipun, penyembahnya tidak diijinkan untuk bersukacita atas hal buruk yang menimpa mereka :

(Amsal 24:17-18) Pada waktu musuhmu jatuh, jangan bersukacita; dan pada waktu dia dibuat tersandung, semoga hatimu jangan bergembira, 18 agar Yehuwa tidak melihat dan hal itu buruk di matanya dan ia pasti meredakan kemarahannya dari dia.


Allahnya Ayub jelas tidak menginginkan seseorang menaruh dendam dalam hatinya, apalagi mengabulkan doa untuk menyebabkan celaka bahkan orang yang berdosa pada kita.

Bung CP sekarang melihat perbedaan Allah yang disembah Ayub dengan gambaran tuhan yang anda punyai bukan??

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan kita akan bahaya doa orang yang teraniya, agar kita tidak berlaku aniaya kepada orang lain, karena doa mereka tidak terhijab dan akan dikabulkan oleh Allah Subhaanahu Wata’ala. Sekalipun mereka adalah para pelaku dosa besar, yang dibesarkan dari makanan-makanan haram. Bahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dikatakan, walaupun orang yang teraniaya itu adalah seorang kafir.

wah ... anda mengira tuhan akan mengabulkan sumpah serapah dan kutukan tidak berprinsip dan bermoral dari orang-orang pelaku kesalahan juga??
saya pikir itu fallacy dalam cara berpikir anda.
Anda memberikan gambaran seolah-olah allah adalah pribadi sadis dan pendendam yang selalu dalam kondisi panas hati, siap untuk bekerjasama kepada siapapun yang memintanya untuk melakukan penganiayaan!

Tidakkah anda mengenal kata pengampunan? Kitab yang anda klaim telah direvisi mengatakan bahwa seseorang akan mendapat pengampunan dari allah sejauh pengampunan yang diberikan orang itu pada orang lain.

[JANGAN GITU AH]

Bro Dream...
manalah si Capitan mengenal pengampunan...kasih dan kebaikan pada semua makhluk...
orang macam dia sudah dibius tipu daya setan...!

[Captain Pancasila]

Bro Dream...
manalah si Capitan mengenal pengampunan...kasih dan kebaikan pada semua makhluk...
orang macam dia sudah dibius tipu daya setan...!

42:41. Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosa pun atas mereka.

42:42. Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat lalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.

42:43. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.

[sodrun]

Bro Dream...
manalah si Capitan mengenal pengampunan...kasih dan kebaikan pada semua makhluk...
orang macam dia sudah dibius tipu daya setan...!

42:41. Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosa pun atas mereka.

42:42. Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat lalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.

42:43. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.

[/quote]

'PENGAMPUNAN' nya dimana neng ?

[JANGAN GITU AH]

Capitan..capitan...ayat-ayatmu maksa betul...
sampai kapankah kau menutupi matamu???

[Dreamsavior]

Yang saya herankan dari cara berpikir TS adalah, kenapa ketika memikirkan mengenai pembuktian nyata atau tidaknya Allah yang keluar adalah musibah, bencana, dendam, kutukan, azab dan lain sebagainya.
Bagi saya itu menunjukkan bahwa bagi TS... allah adalah sosok yang beringas, arogan, temperamen, dan pendendam.... siap melancarkan terror kapanpun diinginkan.

[je_prince97]

Yang saya herankan dari cara berpikir TS adalah, kenapa ketika memikirkan mengenai pembuktian nyata atau tidaknya Allah yang keluar adalah musibah, bencana, dendam, kutukan, azab dan lain sebagainya.
Bagi saya itu menunjukkan bahwa bagi TS... allah adalah sosok yang beringas, arogan, temperamen, dan pendendam.... siap melancarkan terror kapanpun diinginkan.

Justru malah semakin membuktikan kalau awloh ini gak lebih dari iblis.

[bluelotusfriend]

Justru malah semakin membuktikan kalau awloh ini gak lebih dari iblis.

herannya si CP bangga sekali loh ...