wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Siapa 'sosok' Allah, apa maunya, apa tujuannya ?
Post Reply
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by mbah.erott »

Dari sini : http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ml#p770636
wisnuwisnu wrote:Pasti ada yang tidak logis menurut manusia, dipercayai dengan iman tanpa bukti logika manusia.
Atau dilogikakan dengan kalimat "Tuhan bisa berbuat apa saja yang menurut manusia tidak logis"
Silakan berikan contohnya beserta referensi valid mengenai perbuatan allah swt yang tidak logis di jaman muhammad masih hidup dan disaksikan banyak orang.

Silakan wisnu...
User avatar
a_man
Posts: 4294
Joined: Mon Sep 01, 2008 5:12 pm
Location: http://code.google.com/p/a-manffi/downloads/list
Contact:

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by a_man »

contohnya :
1. belah bulan
2. belah duren ingusan
3. nyiram matahari pake salju biar gak kepanasan
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by mbah.erott »

Belum bisa kasih contoh, wisnu?
User avatar
Teman
Posts: 426
Joined: Thu Jul 08, 2010 12:44 pm

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by Teman »

Kalau threadnya fokus bakal sepi pembahasan ya.. he he hee..

Selamat hari Senin bro ME..
User avatar
wisnuwisnu
Posts: 182
Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by wisnuwisnu »

Maksud saya menyatakan ini
wisnuwisnu wrote:Pasti ada yang tidak logis menurut manusia, dipercayai dengan iman tanpa bukti logika manusia.
Atau dilogikakan dengan kalimat "Tuhan bisa berbuat apa saja yang menurut manusia tidak logis"
Adalah kalimat umum yang berlaku untuk Tuhan semesta alam, dan argumentasi untuk mendukung pertanyaan itu juga berlaku untuk semua waktu, kita ambil salah satu contoh sifat Tuhan Maha Kuasa. Anda percaya Tuhan semesta alam maha kuasa? Bisa merubah api menjadi dingin? Logiskah menurut manusia sekarang? Anda percaya Tuhan Maha melihat? Bisa melihat apa saja meskipun dibalik tembok atau tirai? Logiskah menurut manusia sekarang?

Contoh hal-hal yang tidak bisa di-logika-kan oleh manusia, dan menjadi logis ketika dijawab ada Tuhan yang berbuat:
  • Tuhan menciptakan alam semesta yang berupa materi dari sesuatu yang kosong. Bagaimana mungkin sesuatu yang kosong bisa berubah menjadi materi? Logis atau tidak logis?
  • Bagaimana telor ayam yang benda mati, dibuahi oleh sperma yang benda mati juga, bisa menghasilkan ayam yang hidup? Kapan nyawa itu mulai ada, dan dari apa nyawa itu diciptakan?
  • Sampai saat ini manusia belum bisa membuat telor palsu yang bisa menetas. Padahal hanya sekedar telor bulat yang materi penyusunnya sudah jelas bisa diselidiki di laboratorium, kenapa tidak bisa ditiru oleh manusia?
mbah.erott wrote: Silakan berikan contohnya beserta referensi valid mengenai perbuatan allah swt yang tidak logis di jaman muhammad masih hidup dan disaksikan banyak orang.

Silakan wisnu...
a_man sudah memberikan jawaban sendiri:
a_man wrote: contohnya :
1. belah bulan
2. belah duren ingusan
3. nyiram matahari pake salju biar gak kepanasan
Karena pertanyaannya adalah kejadian 14 abad tahun yang lalu, untuk jawaban pastinya, Anda bisa mencari tahu sendiri dalam referensi Al Quran dan Hadits. Pertanyaan Anda lebih mirip di bidang sejarah daripada keimanan, dan saya tidak ahli sejarah. Lagi pula, kelihatannya netter non-muslim di sini malah lebih tahu sejarah Muhammad daripada saya, seperti a_man di atas. Untuk jawaban pertama, membelah bulan, bisa dijadikan contoh jawaban untuk orang-orang yang percaya bahwa Allah swt memperlihatkan bulan terbelah kepada penduduk Mekah pada zaman Muhammad. Silakan a_man bisa memberikan referensi haditsnya, atau mencarinya di google juga cukup mudah.
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by mbah.erott »

wisnuwisnu wrote:Karena pertanyaannya adalah kejadian 14 abad tahun yang lalu, untuk jawaban pastinya, Anda bisa mencari tahu sendiri dalam referensi Al Quran dan Hadits. Pertanyaan Anda lebih mirip di bidang sejarah daripada keimanan, dan saya tidak ahli sejarah. Lagi pula, kelihatannya netter non-muslim di sini malah lebih tahu sejarah Muhammad daripada saya, seperti a_man di atas. Untuk jawaban pertama, membelah bulan, bisa dijadikan contoh jawaban untuk orang-orang yang percaya bahwa Allah swt memperlihatkan bulan terbelah kepada penduduk Mekah pada zaman Muhammad. Silakan a_man bisa memberikan referensi haditsnya, atau mencarinya di google juga cukup mudah.
Lha, wisnu setuju pada pendapat a_man, oleh karena itu silakan berikan contohnya beserta referensi valid mengenai perbuatan allah swt yang tidak logis di jaman muhammad masih hidup dan disaksikan banyak orang.
Ingat yang saya tanya adalah wisnu, bukan orang lain, apalagi kafirun.

Ingat wisnu, saya ini tertarik pada islam, banyak keingintahuan saya tentang islam. Salah satunya tentang permintaan saya di atas. Jika islam memang benar, wisnu pasti dapat menunjukkan kepada saya kebenarannya karena wisnu sudah duluan mempercayai islam. Buat saya, sebelum mempercayai sesuatu, saya harus meminta bukti karena saya takut tertipu.
User avatar
wisnuwisnu
Posts: 182
Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by wisnuwisnu »

mbah.erott wrote: Lha, wisnu setuju pada pendapat a_man, oleh karena itu silakan berikan contohnya beserta referensi valid mengenai perbuatan allah swt yang tidak logis di jaman muhammad masih hidup dan disaksikan banyak orang.
Ingat yang saya tanya adalah wisnu, bukan orang lain, apalagi kafirun.

Ingat wisnu, saya ini tertarik pada islam, banyak keingintahuan saya tentang islam. Salah satunya tentang permintaan saya di atas. Jika islam memang benar, wisnu pasti dapat menunjukkan kepada saya kebenarannya karena wisnu sudah duluan mempercayai islam. Buat saya, sebelum mempercayai sesuatu, saya harus meminta bukti karena saya takut tertipu.
baiklah saya lengkapi referensi a_man bulan terbelah:
1. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010)
2. Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013)
3. Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)

Jika memang asumsi kita adalah hadits (apalagi shahih muslim) menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi, maka orang-orang mekah pada saat itu memang telah melihat bulan terbelah. Menurut saya, ini adalah kejadian yang tidak logis menurut manusia dan disebut mukjizat.
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by mbah.erott »

wisnuwisnu wrote:baiklah saya lengkapi referensi a_man bulan terbelah:
1. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010)
2. Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013)
3. Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)

Jika memang asumsi kita adalah hadits (apalagi shahih muslim) menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi, maka orang-orang mekah pada saat itu memang telah melihat bulan terbelah. Menurut saya, ini adalah kejadian yang tidak logis menurut manusia dan disebut mukjizat.
Shahih Muslim, Book 023, Number 5010:
Salim, on the authority of his father, reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: None of you should eat with his left hand and drink with that (left hand), for the Satan eats with left hand and drinks with that (hand). Nafi' has made this addition in that:" Do not take up anything with that (left hand) and do not give anything with that" ; and in the narration transmitted on the authority of Abu Tahir there is a slight variation of wording.

Shahih Muslim, Book 023, Number 5013:
Umar b. Abu Salama reported: I (had the opportunity) one day to dine with Allah's Messenger (may peace be upon him), and I picked up flesh from around the dish. Thereupon Allah's Messenger (may peace be upon him) said: Eat from that which is near to you.

Book 023, Number 5015:
Abu Sa'id Khudri reported that Allah's, Messenger (may peace he upon him) forbade from turning the waterskins upside down and drinking from their mouths.

Dari : http://www.usc.edu/schools/college/crcc ... 3.smt.html

Kok berbeda referensinya ? Bagaimana wisnu ?
User avatar
wisnuwisnu
Posts: 182
Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by wisnuwisnu »

mbah.erott wrote: Kok berbeda referensinya ? Bagaimana wisnu ?
Perbedaan penomoran hadits.
Nomor-nomor yang saya sebutkan mengacu pada: http://id.lidwa.com/app/
Silakan buka buku Shahih Muslim, pada bagian bawah ada nomor hadits, masukkan angka 5010, lihat sampai 5015
:yawinkle:
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by mbah.erott »

wisnuwisnu wrote: Perbedaan penomoran hadits.
Nomor-nomor yang saya sebutkan mengacu pada: http://id.lidwa.com/app/
Silakan buka buku Shahih Muslim, pada bagian bawah ada nomor hadits, masukkan angka 5010, lihat sampai 5015
:yawinkle:
Wisnu benar, peristiwa itu adalah peristiwa tidak logis.

Ada beberapa hal yang aneh :
1. Salah satu hadits yang wisnu berikan memuat penduduk makkah meminta kepada muhammad untuk memperlihatkan tanda kebesaran.
Tolong dikonfirmasi, apakah orang mekkah itu termasuk orang quraish atau hanya muslim saja?

2. Terus, peristiwa itu pasti sangat menghebohkan seluruh dunia. Tapi sayangnya tidak ada saksi selain orang muslim sendiri. Atau, apakah wisnu bisa memberikan referensi di luar referensi islam yang menyaksikan mukjizat ini?

3. Terus, Kenapa bulan sekarang ini tidak terbelah? Kapan dipersatukan oleh muhammad? Adakah referensinya?

Salam..
User avatar
wisnuwisnu
Posts: 182
Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by wisnuwisnu »

mbah.erott wrote: 1. Salah satu hadits yang wisnu berikan memuat penduduk makkah meminta kepada muhammad untuk memperlihatkan tanda kebesaran.
Tolong dikonfirmasi, apakah orang mekkah itu termasuk orang quraish atau hanya muslim saja?
Termasuk orang Quraish dan Muslim. Dasarnya adalah:

1. Quran Surat 54 ayat 1-2. (1) Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan (2) Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus". Ayat ini sering dikaitkan dengan peristiwa terbelahnya bulan. Yang menyebut sihir tentu orang yang bukan muslim yang tidak percaya akan kenabian Muhammad.

2. Artikel wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Splitting_of_the_moon menyebutkan "a miracle performed by God during the life of Muhammad in order to convince Quraysh of his prophethood" mereferensikan pada Bukhari (5:28:208-211), Bukhari (4:56:830-832), Bukhari (6:60:345), Bukhari (6:60:349f.), Bukhari (6:60:387-391), Muslim (39:6721), Muslim (39:6724-6726), Muslim (39:6728-6730) dan Tafsir al-Mizan, Allameh Tabatabaei, Verse 54:1-2.
Di artikel tersebut juga menyatakan bahwa, "The classical commentator Ibn Kathir provides a list of the early traditions mentioning the incident: A tradition transmitted on the authority of Anas bin Malik states that Muhammad split the moon after the pagan Meccans asked for a miracle. "

3. Di dalam shahih Bukhori (http://id.lidwa.com/app/), ada cukup banyak hadits yang menceritakan terbelahnya bulan, yaitu nomor 3579-3582, 4486-4490, 4446, 3364-3366, 4488-4490. Khusus untuk 3364-3366, Imam Bukhori mengklasifikasikan hadits tersebut dalam kitab 43: perilaku budi pekerti yang terpuji, bab 2044: Permintaan orang-orang musrik agar Nabi Muhammad menunjukkan mukjizat atau tanda kenabian.
mbah.erott wrote: 2. Terus, peristiwa itu pasti sangat menghebohkan seluruh dunia. Tapi sayangnya tidak ada saksi selain orang muslim sendiri. Atau, apakah wisnu bisa memberikan referensi di luar referensi islam yang menyaksikan mukjizat ini?
Saya tidak menemukan. Karena tidak menemukan, Anda mungkin akan berpikiran bahwa peristiwa itu (kalau memang terjadi) hanya bisa dilihat oleh orang yang menyaksikan, yaitu penduduk Mekkah, bukan seluruh dunia. Sayangnya juga, tidak ada referensi yang ditulis oleh non-muslim yang merupakan penduduk mekkah saat itu tentang hal tersebut. Kalau ada, mungkin isinya membenarkan atau menyalahkan, bisa buat perbandingan.
mbah.erott wrote: 3. Terus, Kenapa bulan sekarang ini tidak terbelah? Kapan dipersatukan oleh muhammad? Adakah referensinya?
Karena tidak ada riwayat bulan SEDANG terbelah setelah kejadian itu, secara akal dapat dipahami bulan langsung disatukan lagi setelahnya. Sekedar mengingatkan, jika memang itu benar terjadi, bukan Muhammad yang membelah atau mempersatukan bulan, tetapi Tuhan yang melakukan.
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by mbah.erott »

mbah.erott wrote: 1. Salah satu hadits yang wisnu berikan memuat penduduk makkah meminta kepada muhammad untuk memperlihatkan tanda kebesaran.
Tolong dikonfirmasi, apakah orang mekkah itu termasuk orang quraish atau hanya muslim saja?
wisnuwisnu wrote:Termasuk orang Quraish dan Muslim. Dasarnya adalah:

1. Quran Surat 54 ayat 1-2. (1) Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan (2) Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus". Ayat ini sering dikaitkan dengan peristiwa terbelahnya bulan. Yang menyebut sihir tentu orang yang bukan muslim yang tidak percaya akan kenabian Muhammad.

2. Artikel wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Splitting_of_the_moon menyebutkan "a miracle performed by God during the life of Muhammad in order to convince Quraysh of his prophethood" mereferensikan pada Bukhari (5:28:208-211), Bukhari (4:56:830-832), Bukhari (6:60:345), Bukhari (6:60:349f.), Bukhari (6:60:387-391), Muslim (39:6721), Muslim (39:6724-6726), Muslim (39:6728-6730) dan Tafsir al-Mizan, Allameh Tabatabaei, Verse 54:1-2.
Di artikel tersebut juga menyatakan bahwa, "The classical commentator Ibn Kathir provides a list of the early traditions mentioning the incident: A tradition transmitted on the authority of Anas bin Malik states that Muhammad split the moon after the pagan Meccans asked for a miracle. "

3. Di dalam shahih Bukhori (http://id.lidwa.com/app/), ada cukup banyak hadits yang menceritakan terbelahnya bulan, yaitu nomor 3579-3582, 4486-4490, 4446, 3364-3366, 4488-4490. Khusus untuk 3364-3366, Imam Bukhori mengklasifikasikan hadits tersebut dalam kitab 43: perilaku budi pekerti yang terpuji, bab 2044: Permintaan orang-orang musrik agar Nabi Muhammad menunjukkan mukjizat atau tanda kenabian.
Maaf wisnu, satu-satunya yang mengatakan penduduk mekkah yang menyaksikan termasuk orang quraish hanya yang nomor 2, wikipedia.
Setelah saya cek di lidwa, tidak ada satu pun hadits mengatakan orang quraish ikut menyaksikan. Apakah wisnu bisa menunjukkan dengan tepat, hadits mana yang menjadi landasan wikipedia itu mengatakan orang quraish ikut menyaksikan?

Jika tidak ada yang menyaksikan selain kawan-kawan muhammad, apakah peristiwa bulan terbelah benar-benar terjadi?
Atau apakah bulan terbelah hanya berupa karangan kawan-kawan muhammad?
mbah.erott wrote:2. Terus, peristiwa itu pasti sangat menghebohkan seluruh dunia. Tapi sayangnya tidak ada saksi selain orang muslim sendiri. Atau, apakah wisnu bisa memberikan referensi di luar referensi islam yang menyaksikan mukjizat ini?
wisnuwisnu wrote:Saya tidak menemukan. Karena tidak menemukan, Anda mungkin akan berpikiran bahwa peristiwa itu (kalau memang terjadi) hanya bisa dilihat oleh orang yang menyaksikan, yaitu penduduk Mekkah, bukan seluruh dunia. Sayangnya juga, tidak ada referensi yang ditulis oleh non-muslim yang merupakan penduduk mekkah saat itu tentang hal tersebut. Kalau ada, mungkin isinya membenarkan atau menyalahkan, bisa buat perbandingan.
Jadi tidak ada saksi selain orang mekkah? Dan orang mekkah juga tidak disebutkan termasuk quraish.
Jika mukjizat itu hanya diperlihatkan kepada sahabat-sahabat muhammad, apa gunanya? Untuk apa memberikan bukti kepada orang yang sudah percaya?
Jadi apakah bulan terbelah benar pernah terjadi?
mbah.erott wrote: 3. Terus, Kenapa bulan sekarang ini tidak terbelah? Kapan dipersatukan oleh muhammad? Adakah referensinya?
wisnuwisnu wrote:Karena tidak ada riwayat bulan SEDANG terbelah setelah kejadian itu, secara akal dapat dipahami bulan langsung disatukan lagi setelahnya. Sekedar mengingatkan, jika memang itu benar terjadi, bukan Muhammad yang membelah atau mempersatukan bulan, tetapi Tuhan yang melakukan.
Lha, berdasarkan apa sehingga akal wisnu dapat memahami "langsung disatukan" ? Berapa lama bulan itu dibiarkan terbelah?
Jika langsung disatukan, kenapa tidak diceritakan sama sekali?
Apakah bulan terbelah benar pernah terjadi?

Yang buat itu allah swt? Kapan muhammad meminta allah swt melakukan hal tidak logis ini? Adakah referensinya?
User avatar
wisnuwisnu
Posts: 182
Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by wisnuwisnu »

mbah.erott wrote: Maaf wisnu, satu-satunya yang mengatakan penduduk mekkah yang menyaksikan termasuk orang quraish hanya yang nomor 2, wikipedia.
Setelah saya cek di lidwa, tidak ada satu pun hadits mengatakan orang quraish ikut menyaksikan. Apakah wisnu bisa menunjukkan dengan tepat, hadits mana yang menjadi landasan wikipedia itu mengatakan orang quraish ikut menyaksikan?
Hanya untuk konformasi, sepertinya maksud Anda adalah Anda mencari bukti bahwa non-muslim atau orang yang tidak percaya Nabi Muhammad, ikut menyaksikan peristiwa tersebut, mengingat orang suku Quraish ada yang muslim ada yang non-muslim. Wikipedia menyatakan juga bahwa:

"A tradition transmitted on the authority of Anas bin Malik states that Muhammad split the moon after the pagan Meccans asked for a miracle."

Saya juga mencari referensi hadits ini yang di dalam terjemahannya di lidwa menjadi penduduk Mekkah bukan "pagan Meccans".

Karena saya tidak mengerti bahasa Arab, maka saya tidak bisa mencari tahu arti yang sebenarnya dari hadits yang berbahasa arab. Mungkin ada rekan-rekan yang bisa berbahasa arab, untuk mencari terjemahan yang tepat, pagan Mekkah, atau penduduk Mekkah?

Ada referensi lain yang ditunjukkan wikipedia yaitu:
  • Tafsir al-Mizan, Allameh Tabatabaei, Verse 54:1-2.
  • Ibn Kathir, Tafsir ibn Kathir, Sura Qamar, verse 54:1-2
Tapi maaf saya tidak punya bukunya dan belum menemukan versi online, apakah Anda mau mencarinya?

Selanjutnya saya mencari referensi hadits lain, yaitu: http://www.imaanstar.com/hadith.php
Dalam Muslim :: Book 39 : Hadith 6728 disebutkan bahwa:

Anas reported that the people of Mecca demanded from Allah's Messenger (may peace be upon him) that he should show them (some) signs (miracles) and he showed tlicin the splitting of the moon. This hadlth has been narrated on the authority of Anas through another chain of transmitters.

Melihat dari kata demanded dan should kita bisa menarik kesimpulan: Ada sekelompok orang yang MEMINTA Nabi Muhammad melakukan mukjizat, dan mengatakan bahwa beliau SEHARUSNYA menunjukkan mukjizat. Sekelompok orang yang MEMINTA ini mengesankan bahwa orang tersebut tidak percaya akan kenabian Muhammad dan meminta bukti. Ada kata seharusnya semakin menguatkan hal ini. Memang tidak secara langsung disebutkan bahwa yang meminta adalah muslim/non-muslim, tetapi bisa disimpulkan yang meminta mukjizat adalah orang yang tidak percaya akan kenabian Muhammad atau belum percaya 100%.
mbah.erott wrote: Jika mukjizat itu hanya diperlihatkan kepada sahabat-sahabat muhammad, apa gunanya? Untuk apa memberikan bukti kepada orang yang sudah percaya?
Jadi apakah bulan terbelah benar pernah terjadi?
Justru ini adalah pertanyaan yang membuat kita berpikiran mukjizat ini seharusnya diminta oleh orang yang belum atau kurang percaya. Jadi meskipun tidak disebutkan secara pasti siapa yang meminta diperlihatkan mukjizat, secara nalar dapat diterima bahwa yang meminta mukjizat adalah orang-orang yang tidak percaya.

OOT Sedikit. Di sinilah saya merasakan ketidakfairan sebagian besar non-muslim di sini:
  • Jika ada hadits atau riwayat yang memojokkan muslim, haditsnya dipercaya 100%, dibeberkan untuk mempermalukan muslim, tanpa berusaha mencari bantahan atau kelemahan hadits tersebut. Lihatlah bagaimana sirah Ibnu Hibban dan Ibnu Hisyam dibangga-banggakan oleh netter non-muslim, padahal kedua sumber tersebut bahkan tidak menjadi referensi oleh sebagian besar muslim, yang hanya mempercayai Quran, Hadits, dan Ijtihad.
  • Di lain pihak, jika ada hadits yang bisa memperkuat kenabian Muhammad, hadits itu tidak dipercaya sebagai fakta yang benar-benar terjadi. Jadi non-muslim di sini memilih hadits yang dipercaya bukan dari valid tidaknya referensi atau periwayatnya tetapi dari mana yang cocok untuk menjatuhkan muslim.
mbah.erott wrote: Jika tidak ada yang menyaksikan selain kawan-kawan muhammad, apakah peristiwa bulan terbelah benar-benar terjadi?
Atau apakah bulan terbelah hanya berupa karangan kawan-kawan muhammad?
Tidak bisa disimpulkan seperti itu, kecuali ada saksi yang membantah berita itu yang hidup pada zaman yang sama, maka bisa dibandingkan antara dua buah sumber sejarah, mana yang lebih valid. Sudah ada beberapa saksi dan Anda mencari saksi tambahan, jika Anda tidak berhasil menemukan saksi tambahan, bukan berarti peristiwa itu tidak terjadi. Karena sudah ada saksi dan catatan sejarahnya, yang menyatakan peristiwa itu.
wisnuwisnu wrote: Karena tidak ada riwayat bulan SEDANG terbelah setelah kejadian itu, secara akal dapat dipahami bulan langsung disatukan lagi setelahnya. Sekedar mengingatkan, jika memang itu benar terjadi, bukan Muhammad yang membelah atau mempersatukan bulan, tetapi Tuhan yang melakukan.
mbah.erott wrote: Lha, berdasarkan apa sehingga akal wisnu dapat memahami "langsung disatukan" ? Berapa lama bulan itu dibiarkan terbelah?
Jika langsung disatukan, kenapa tidak diceritakan sama sekali?
Yang buat itu allah swt? Kapan muhammad meminta allah swt melakukan hal tidak logis ini? Adakah referensinya?
Seperti yang saya sebutkan di atas, tidak ada riwayat yang menyatakan bahwa bulan masih terbelah dalam jangka waktu lama. Yang ada adalah kata PERNAH terbelah. Berarti pada saat hadits itu ditulis, kejadian terbelahnya bulan SUDAH berlalu, atau dengan kata lain, bulan sudah kembali utuh. Perkiraan saya, jika memang itu terjadi, hanya beberapa detik saja untuk meyakinkan orang yang meminta Muhammad menunjukkan mukjizat.

Yang melakukan semua mukjizat Nabi adalah Tuhan, nabi sendiri hanya manusia biasa. Kejadian ini terjadi pada saat Muhammad berada di Mekkah, sudah menjadi nabi tetapi belum hijrah, yaitu tahun 610-622 M.
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by mbah.erott »

wisnuwisnu wrote:Hanya untuk konformasi, sepertinya maksud Anda adalah Anda mencari bukti bahwa non-muslim atau orang yang tidak percaya Nabi Muhammad, ikut menyaksikan peristiwa tersebut, mengingat orang suku Quraish ada yang muslim ada yang non-muslim. Wikipedia menyatakan juga bahwa:

"A tradition transmitted on the authority of Anas bin Malik states that Muhammad split the moon after the pagan Meccans asked for a miracle."

Saya juga mencari referensi hadits ini yang di dalam terjemahannya di lidwa menjadi penduduk Mekkah bukan "pagan Meccans".

Karena saya tidak mengerti bahasa Arab, maka saya tidak bisa mencari tahu arti yang sebenarnya dari hadits yang berbahasa arab. Mungkin ada rekan-rekan yang bisa berbahasa arab, untuk mencari terjemahan yang tepat, pagan Mekkah, atau penduduk Mekkah?

Ada referensi lain yang ditunjukkan wikipedia yaitu:
  • Tafsir al-Mizan, Allameh Tabatabaei, Verse 54:1-2.
  • Ibn Kathir, Tafsir ibn Kathir, Sura Qamar, verse 54:1-2
Tapi maaf saya tidak punya bukunya dan belum menemukan versi online, apakah Anda mau mencarinya?

Selanjutnya saya mencari referensi hadits lain, yaitu: http://www.imaanstar.com/hadith.php
Dalam Muslim :: Book 39 : Hadith 6728 disebutkan bahwa:

Anas reported that the people of Mecca demanded from Allah's Messenger (may peace be upon him) that he should show them (some) signs (miracles) and he showed tlicin the splitting of the moon. This hadlth has been narrated on the authority of Anas through another chain of transmitters.

Melihat dari kata demanded dan should kita bisa menarik kesimpulan: Ada sekelompok orang yang MEMINTA Nabi Muhammad melakukan mukjizat, dan mengatakan bahwa beliau SEHARUSNYA menunjukkan mukjizat. Sekelompok orang yang MEMINTA ini mengesankan bahwa orang tersebut tidak percaya akan kenabian Muhammad dan meminta bukti. Ada kata seharusnya semakin menguatkan hal ini. Memang tidak secara langsung disebutkan bahwa yang meminta adalah muslim/non-muslim, tetapi bisa disimpulkan yang meminta mukjizat adalah orang yang tidak percaya akan kenabian Muhammad atau belum percaya 100%.
Wisnu, seorang muslim saat itu sama dengan saat ini, mereka sudah percaya bahwa muhammad memang rasul allah swt. Mereka percaya, bahkan rela "dimusuhi" oleh keluarga atau reasinya di mekkah. Jadi jika mereka sudah sedemikian percaya pada muhammad, untuk apa muhammad membuktikannya lagi?
Justru pada orang quraish lah seharusnya muhammad menunjukkan mukjizat sebagai bukti kenabiannya. Ada bacaan bagus buat wisnu berkaitan dengan ini, http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ol-t32695/
Di situ jelas-jelas orang quraish membutuhkan mukjizat dari muhammad atau allah swt, namun tidak dipenuhi muhammad.

Soal referensi yang wisnu maksud, saya juga tidak punya. Wisnu yang seorang muslim seharusnya punya akses lebih banyak ke referensi itu dibandingkan saya yang sebagai orang yang ingin tahu saja.
wisnuwisnu wrote:Justru ini adalah pertanyaan yang membuat kita berpikiran mukjizat ini seharusnya diminta oleh orang yang belum atau kurang percaya. Jadi meskipun tidak disebutkan secara pasti siapa yang meminta diperlihatkan mukjizat, secara nalar dapat diterima bahwa yang meminta mukjizat adalah orang-orang yang tidak percaya.
Tanggapan saya sama dengan di atas.
wisnuwisnu wrote:Tidak bisa disimpulkan seperti itu, kecuali ada saksi yang membantah berita itu yang hidup pada zaman yang sama, maka bisa dibandingkan antara dua buah sumber sejarah, mana yang lebih valid. Sudah ada beberapa saksi dan Anda mencari saksi tambahan, jika Anda tidak berhasil menemukan saksi tambahan, bukan berarti peristiwa itu tidak terjadi. Karena sudah ada saksi dan catatan sejarahnya, yang menyatakan peristiwa itu.
Lha... Peristiwa bulan terbelah itu, jika benar, saya akui sebagai mukjizat luar biasa, sangat di luar logika, fantastis! Tapi sayangnya jika bulan benar-benar terbelah, pasti banyak saksi di seluruh dunia. Tapi kenapa untuk peristiwa fantastis ini, saksi malah hanya beberapa orang mekkah? Bahkan penduduk mayoritas mekkah, bani quraish, tidak menyaksikannya?
Apakah bulan benar-benar terbelah, wisnu?
wisnuwisnu wrote:Seperti yang saya sebutkan di atas, tidak ada riwayat yang menyatakan bahwa bulan masih terbelah dalam jangka waktu lama. Yang ada adalah kata PERNAH terbelah. Berarti pada saat hadits itu ditulis, kejadian terbelahnya bulan SUDAH berlalu, atau dengan kata lain, bulan sudah kembali utuh. Perkiraan saya, jika memang itu terjadi, hanya beberapa detik saja untuk meyakinkan orang yang meminta Muhammad menunjukkan mukjizat.

Yang melakukan semua mukjizat Nabi adalah Tuhan, nabi sendiri hanya manusia biasa. Kejadian ini terjadi pada saat Muhammad berada di Mekkah, sudah menjadi nabi tetapi belum hijrah, yaitu tahun 610-622 M.
Wisnu, coba pelajari hadits yang wisnu kasih. Keterangannya berbeda-beda.

Ada yang bilang terbelah dua hingga gunung - yang ada goa hira - berada di antara belahannya.
Ada yang bilang, salah satu belahannya berada di balik gunung dan belahan lainnya DI ATASNYA.

Bayangkan, berarti bulan terbelah dan belahannya terpisah cukup jauh, berapa lama kira2 waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan sejauh itu?. Pastilah mukjizat untuk menyatukannya sama bernilai dengan mukjizat membelahnya. Tapi kenapa tidak ada yang mencatatnya? Mungkin mereka lupa, wisnu?

Sekali lagi, apakah bulan benar-benar pernah terbelah, wisnu?
User avatar
wisnuwisnu
Posts: 182
Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by wisnuwisnu »

mbah.erott wrote: Soal referensi yang wisnu maksud, saya juga tidak punya. Wisnu yang seorang muslim seharusnya punya akses lebih banyak ke referensi itu dibandingkan saya yang sebagai orang yang ingin tahu saja.
Maaf, sayangnya saya tidak punya, saya malah sering melihat non-muslim di sini men-scan halaman tafsir tersebut dan mempercayai isinya adalah kebenaran. Jadi saya juga mengharapkan Anda sebagai orang yang ingin tahu tentang Islam, bisa membantu muslim-muslim atau non-muslim mendapatkannya, atau paling tidak untuk membuktikan Islam adalah kebenaran sejati atau bukan, seperti yang Anda inginkan.

Meskipun saya belum membacanya, sepertinya tafsir tersebut isinya sama dengan wikipedia, yang menyatakan bahwa non-muslim mekkah yang meminta mukjizat

wisnuwisnu wrote: Tidak bisa disimpulkan seperti itu, kecuali ada saksi yang membantah berita itu yang hidup pada zaman yang sama, maka bisa dibandingkan antara dua buah sumber sejarah, mana yang lebih valid. Sudah ada beberapa saksi dan Anda mencari saksi tambahan, jika Anda tidak berhasil menemukan saksi tambahan, bukan berarti peristiwa itu tidak terjadi. Karena sudah ada saksi dan catatan sejarahnya, yang menyatakan peristiwa itu.
mbah.erott wrote: Lha... Peristiwa bulan terbelah itu, jika benar, saya akui sebagai mukjizat luar biasa, sangat di luar logika, fantastis! Tapi sayangnya jika bulan benar-benar terbelah, pasti banyak saksi di seluruh dunia. Tapi kenapa untuk peristiwa fantastis ini, saksi malah hanya beberapa orang mekkah? Bahkan penduduk mayoritas mekkah, bani quraish, tidak menyaksikannya?
Apakah bulan benar-benar terbelah, wisnu?
Bukannya dalam hadits disebutkan penduduk mekkah, penduduk berarti mengesankan orang banyak yang melihat. Tidak mencatat bukan berarti tidak melihat. Tidak mencatat dan tidak melihat adalah hal yang terpisah.
mbah.erott wrote: Wisnu, coba pelajari hadits yang wisnu kasih. Keterangannya berbeda-beda.
Ada yang bilang terbelah dua hingga gunung - yang ada goa hira - berada di antara belahannya.
Ada yang bilang, salah satu belahannya berada di balik gunung dan belahan lainnya DI ATASNYA.
Wajar sebagai berita dari mulut ke mulut bahkan hingga enam atau lebih generasi, hadits mengalami bias, makanya hati-hati dalam mengutipnya dan menjadikannya sebagai dasar hukum Islam.
mbah.erott wrote: Sekali lagi, apakah bulan benar-benar pernah terbelah, wisnu?
Jika mengacu pada hadits tersebut, jawabannya YA.

Kita sadar segala sesuatu disandarkan pada fakta, yang manakah yang merupakan fakta, terbelah atau tidak?

saya tidak akan mengatakan bulan terbelah jika kenyataan tidak pernah terbelah, dan sebaliknya, saya tidak akan mengatakan bulan tidak terbelah jika kenyataannya adalah terbelah. Yang manakah yang sesuai dengan Islam? Yang sesuai dengan fakta itulah (bisa terbelah, bisa tidak) yang disebut sebagai kebenaran sejati atau Islam dalam perspektif saya. Mana yang sesuai dengan fakta? Anda dan saya hanya bisa menafsirkan mana yang sesuai dengan fakta, tetapi yang sebenarnya FAKTA itulah yang sesuai dengan Islam, karena Islam adalah fakta.

Jika Anda mencari fakta, berarti Anda membantu muslim untuk mencari Islam yang benar itu seperti apa.

Tetapi bulan terbelah atau tidak, kembali saya katakan, bukan hal prinsip bagi muslim sendiri, karena bukan aturan syariah. mudah-mudahan Anda masih mengingat maksud kata saya mengenai prinsip dan non-prinsip.
User avatar
mbah.erott
Posts: 2731
Joined: Sat Aug 14, 2010 12:33 pm
Location: Iran, lagi ngegedein petasan di tangan ane jadi rudal Shahab-5 buat Ahmadinejad
Contact:

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by mbah.erott »

wisnuwisnu wrote:Maaf, sayangnya saya tidak punya, saya malah sering melihat non-muslim di sini men-scan halaman tafsir tersebut dan mempercayai isinya adalah kebenaran. Jadi saya juga mengharapkan Anda sebagai orang yang ingin tahu tentang Islam, bisa membantu muslim-muslim atau non-muslim mendapatkannya, atau paling tidak untuk membuktikan Islam adalah kebenaran sejati atau bukan, seperti yang Anda inginkan.
Wah kenapa wisnu bisa-bisanya berusaha membalikkan posisi seperti ini ya?? :-k
Yang bertanya itu saya. Ingat posisi saya sebagai penanya yang dipicu oleh keingintahuan dan hanya bermodalkan logika dan sedikit sumber islam yang saya dapat di sini maupun di luar. Saya heran, kenapa wisnu berani mengangkat subtopik "bulan terbelah" sedangkan wisnu tidak punya referensi. Bukankah itu wisnu mengarah ke "asbun" ?
wisnuwisnu wrote:Meskipun saya belum membacanya, sepertinya tafsir tersebut isinya sama dengan wikipedia, yang menyatakan bahwa non-muslim mekkah yang meminta mukjizat
Justru itu, karena wikipedia menulis begitu pastilah ada dasarnya. Dasar itulah yang ingin saya terima dari wisnu. Lagi pula wisnu yang membawa referensi wiki itu ke diskusi ini. Silakan pertanggungjawabkan sumber wisnu.
wisnuwisnu wrote:Bukannya dalam hadits disebutkan penduduk mekkah, penduduk berarti mengesankan orang banyak yang melihat. Tidak mencatat bukan berarti tidak melihat. Tidak mencatat dan tidak melihat adalah hal yang terpisah.
Benar, dan seharusnya bukan cuma penduduk mekkah yang melihatnya. Dan jika tidak ada sesuatu yang istimewa terjadi dengan bulan, untuk apa orang mencatatnya?
Semua penduduk bumi yang bisa melihat bulan waktu itu, walaupun yang belum pernah mengenal islam atau muhammad, pasti akan terkagum-kagum akan fenomena ini. Namun lihatlah wisnu, yang tercatat cuma kesaksian segelintir muslim. Bahkan tidak tercatat satu pun nama orang kafir di mekkah yang convert ke islam setelah melihat mukjizat itu. Bukankah itu suatu hal yang aneh, wisnu?
wisnuwisnu wrote:Wajar sebagai berita dari mulut ke mulut bahkan hingga enam atau lebih generasi, hadits mengalami bias, makanya hati-hati dalam mengutipnya dan menjadikannya sebagai dasar hukum Islam.
Okelah jika masih wajar. Namun masih sangat mengherankan buat saya bahwa mukjizat muhammad yang sangat luar biasa, detilnya bisa begitu berbeda. Bisa terjadi jika saksinya adalah saksi dusta, keterangan mereka berbeda-beda dari waktu ke waktu.
wisnuwisnu wrote:Jika mengacu pada hadits tersebut, jawabannya YA.

Kita sadar segala sesuatu disandarkan pada fakta, yang manakah yang merupakan fakta, terbelah atau tidak?

saya tidak akan mengatakan bulan terbelah jika kenyataan tidak pernah terbelah, dan sebaliknya, saya tidak akan mengatakan bulan tidak terbelah jika kenyataannya adalah terbelah. Yang manakah yang sesuai dengan Islam? Yang sesuai dengan fakta itulah (bisa terbelah, bisa tidak) yang disebut sebagai kebenaran sejati atau Islam dalam perspektif saya. Mana yang sesuai dengan fakta? Anda dan saya hanya bisa menafsirkan mana yang sesuai dengan fakta, tetapi yang sebenarnya FAKTA itulah yang sesuai dengan Islam, karena Islam adalah fakta.

Jika Anda mencari fakta, berarti Anda membantu muslim untuk mencari Islam yang benar itu seperti apa.
Wisnu, justru saya mempertanyakan mukjizat yang wisnu bawa ke sini. Dan seharusnya wisnu yang membuktikan mukjizat itu bahwa memang benar2 pernah terjadi. Atau menurut wisnu bahwa bulan terbelah itu hanya penglihatan atau tipuan mata bagi penduduk mekkah?
Fakta? bawa ke sini faktanya, wisnu. Bulan terbelah membawa konsekuensi logis bahwa akan banyak penduduk bumi yang melihatnya. Bukan cuma 3 orang, bukan cuma penduduk mekkah saja. Kecuali yang itu tadi, cuma tipuan mata bagi muslim dan penduduk mekkah.

wisnuwisnu wrote:Tetapi bulan terbelah atau tidak, kembali saya katakan, bukan hal prinsip bagi muslim sendiri, karena bukan aturan syariah. mudah-mudahan Anda masih mengingat maksud kata saya mengenai prinsip dan non-prinsip.
Iya, saya mengerti. Dan jika wisnu tidak dapat menerima kosekuensi logis dari mukjizat ini, ya terima saja bahwa islam didasarkan oleh dusta.
User avatar
wisnuwisnu
Posts: 182
Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am

Re: wisnuwisnu: Allah swt mampu berbuat yang tidak logis

Post by wisnuwisnu »

mbah.erott wrote:islam didasarkan oleh dusta.
Sebelum kita lanjutkan, inilah pernyataan bro Erott yang tidak tepat.
Anda sepertinya salah mengira, jika Islam di-identik-kan dengan terbelahnya bulan, tidak peduli itu fakta atau bukan.
Justru Islam adalah fakta, yang mana faktanya, itulah yang Islam.

Faktanya terbelah atau tidak? sama seperti bilang,
Menurut Islam, bulan terbelah atau tidak?
Dua pertanyaan ini sama dan bisa ditukar-tukar. Silakan direnungkan, kenapa bisa ditukar?
Kita pakai dua pengandaian:
  • Faktanya bulan memang pernah terbelah, berarti memang benar bahwa catatan hadits itu menyatakan yang sebenarnya.
  • Faktanya bulan tidak pernah terbelah, berarti ada kesalahan dalam pencatatan hadits tersebut.
Anda mungkin heran dengan pernyataan saya itu.
Silakan direnungkan dulu, sehingga kita bersama sejalan dalam mencari mana yang merupakan fakta, terbelah atau tidak?

"Jika Anda mencari fakta, berarti Anda membantu muslim untuk mencari Islam yang benar itu seperti apa."

Kita luruskan dulu jalan pikir kita, sehingga kita bersama-sama mencari kebenaran, bukan pembenaran.
Saya bisa mencari dalil yang membenarkan peristiwa bulan terbelah, bisa juga mencari dalil yang menyalahkan peristiwa bulan terbelah.
Dalam pengertian saya, Anda meminta saya mencari dalil yang membenarkan peristiwa bulan terbelah dan saya sudah melakukannya, maaf jika kurang memuaskan (tidak bisa menunjukkan tafsir yang ditunjuk wikipedia, dll), karena Anda pun tahu bahwa referensi yang dimiliki muslim pada umumnya tidak selengkap non-muslim di sini.

1. Anda menanyakan kepada saya faktanya bagaimana terbelah atau tidak, atau menanyakan dalil yang membenarkan peristiwa bulan terbelah? Dua hal ini sangat berbeda.
2. Jika kesimpulan Anda, bulan tidak pernah terbelah, apakah Anda bisa memastikan bahwa kesimpulan itu adalah fakta?
Post Reply