Setelah mati kita semua kemana....?

Siapa 'sosok' Allah, apa maunya, apa tujuannya ?
borjuis
Posts: 2030
Joined: Mon Aug 25, 2008 5:45 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by borjuis »

arfen wrote:Bos sebenarnya dah baca seluruh isi Al-Qur'an belum sih.........saya curiga kalo bos belum membaca seluruh isi Al-Qur'an.....
bolak balik saya mikirnya tetap aja gak nemu maksud anda dengan koment ginian,....gak nyambung jek
User avatar
arfen
Posts: 60
Joined: Thu Dec 23, 2010 9:35 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by arfen »

infidel wrote:^ Apapun kalo dicocok2kan ya kerasanya cocok.... :green:

Perasaan judul topik dan bahasannya kok ga nyambung ya... :roll:
Masih nyambung bos....
Terus terang kalo menurut saya, pengetahuan kejadian setelah mati itu ada pada kitab suci.....
Perkataan tentang kejadian setelah mati baru benar adanya apabila ayat-ayat yg menceritakan hal yg dapat dibuktikan secara ilmiah benar juga....

QS. Al Qashas, 28:38
"Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta".

Nama "Haman" tidaklah diketahui hingga dipecahkannya huruf hiroglif Mesir di abad ke-19. Ketika hiroglif terpecahkan, diketahui bahwa Haman adalah seorang pembantu dekat Fir’aun, dan “pemimpin pekerja batu pahat". Hal teramat penting di sini adalah bahwa Haman disebut dalam Al Qur'an sebagai orang yang mengarahkan pendirian bangunan atas perintah Fir’aun. Ini berarti bahwa keterangan yang tidak bisa diketahui oleh siapa pun di masa itu telah diberikan oleh Al Qur'an, satu hal yang paling patut dicermati.

Pada tahun 1799, kegembiraan besar terjadi di kalangan sejarawan dan pakar lainnya, rahasia hiroglif Mesir kuno terpecahkan melalui penemuan sebuah prasasti yang disebut “Batu Rosetta.” Penemuan mengejutkan ini berasal dari tahun 196 SM. Nilai penting prasasti ini adalah ditulisnya prasasti tersebut dalam tiga bentuk tulisan: hiroglif, demotik (bentuk sederhana tulisan tangan bersambung Mesir kuno) dan Yunani.

Melalui penerjemahan hiroglif, sebuah pengetahuan penting tersingkap: nama “Haman” benar-benar disebut dalam prasasti-prasasti Mesir. Nama ini tercantum pada sebuah tugu di Museum Hof di Wina. Tulisan yang sama ini juga menyebutkan hubungan dekat antara Haman dan Fir'aun.

Dalam kamus People in the New Kingdom , yang disusun berdasarkan keseluruhan kumpulan prasasti tersebut, Haman disebut sebagai “pemimpin para pekerja batu pahat”.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Adadeh »

arfen wrote:Masih nyambung bos....
Terus terang kalo menurut saya, pengetahuan kejadian setelah mati itu ada pada kitab suci.....
Perkataan tentang kejadian setelah mati baru benar adanya apabila ayat-ayat yg menceritakan hal yg dapat dibuktikan secara ilmiah benar juga....

QS. Al Qashas, 28:38
"Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta".
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 1/#p691698
CONTOH KESALAHAN² SEJARAH QUR'AN:
Qur’an Mengisahkan Haman dan Menara Mesopotamia di Mesir di Jaman Musa

Contohnya nih, Muhammad mengatakan bahwa Haman, perdana menteri Raja Persia Ahasuerus dan menara Mesopotamia di Mesir, berada di jaman yang sama dengan jaman Musa. Ahasuerus itu dikenal oleh berbagai ahli sejarah sebagai Xerxes, yang jadi Raja di tahun 486 SM, dan bukan di jaman Musa yang hidup di abad ke-15 SM. Muhammad mengatakan Firaun meminta Haman membakar batu bata dan membangun menara sehingga dia bisa naik surga dan melihat tuhannya Musa. Ini keterangan Muhamad di Qur’an, Sura al-Qasas (28), ayat 38:

Dan berkata Firaun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta".

Muhammad mencontek kisah ini dari Kejadian 11:3,4. Setelah bencana air bah:

Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.
"

Kita tahu bahwa para Firaun tidak pernah membangun menara apapun yang serupa dengan menara Mesopotamia. Masyarakat Mesir kuno tidak pernah membakar batu batu sampai di jaman Romawi menjajah Mesir. Sebelum jaman Romawi, orang² Mesir menggunakan batu untuk membangun piramida dan bangunan² ibadahnya. Untuk membangun rumah, mereka menggunakan batu bata yang dibuat dikeringkan oleh sinar matahari.
Last edited by Adadeh on Mon Jan 31, 2011 3:18 pm, edited 1 time in total.
User avatar
bocor
Posts: 760
Joined: Fri Dec 03, 2010 4:37 am
Location: Lorong Waktu

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by bocor »

Tepatnya bukan mencontek, Muhammad diberi tahu oleh Tuhannya Musa, Tuhannya Yesus, Tuhannya anda dan Tuhannya manusia.
User avatar
Momad Narsis
Posts: 3461
Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Momad Narsis »

@bocor
tp celakanya bro aulloh yg menceritakan kpd muhammad hal tersebut ternyata salah sejarah..!
masa haman yg hidup d zaman ahyseweros bs hidup juga d zaman Musa..gmn ceritanya tu bro aulloh kok lupa sejarah..sama juga tu bro kesalahan sejarah antara mariam ibu isa bs hidup d zaman musa.
sy ibaratkan begini bro misalnya anda bercerita tentang hitller yg sama2 hidup d zaman muhammad dan ikut perang uhud kan lucu..!! qur'an kok salah nulis sejarah..!aolloh kok lupa ama sejarah atw benr2 gak tau sejarah?
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by CRESCENT-STAR »

batu bata sudah ada sejak zaman firaun ... ilmuwan yg menolak ini telah salah.
silakan belajar kemari >> http://www.theholybook.org/content/view/9221/12
mana ada yg bisa menandingi al Quran. ... tak pernah ada.

lucu teori yg salah masih saja dipegang teguh. bangunlah ...
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by infidel »

arfen wrote:Masih nyambung bos....
Terus terang kalo menurut saya, pengetahuan kejadian setelah mati itu ada pada kitab suci.....
Perkataan tentang kejadian setelah mati baru benar adanya apabila ayat-ayat yg menceritakan hal yg dapat dibuktikan secara ilmiah benar juga....

QS. Al Qashas, 28:38
"Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta".

Nama "Haman" tidaklah diketahui hingga dipecahkannya huruf hiroglif Mesir di abad ke-19. Ketika hiroglif terpecahkan, diketahui bahwa Haman adalah seorang pembantu dekat Fir’aun, dan “pemimpin pekerja batu pahat". Hal teramat penting di sini adalah bahwa Haman disebut dalam Al Qur'an sebagai orang yang mengarahkan pendirian bangunan atas perintah Fir’aun. Ini berarti bahwa keterangan yang tidak bisa diketahui oleh siapa pun di masa itu telah diberikan oleh Al Qur'an, satu hal yang paling patut dicermati.

Pada tahun 1799, kegembiraan besar terjadi di kalangan sejarawan dan pakar lainnya, rahasia hiroglif Mesir kuno terpecahkan melalui penemuan sebuah prasasti yang disebut “Batu Rosetta.” Penemuan mengejutkan ini berasal dari tahun 196 SM. Nilai penting prasasti ini adalah ditulisnya prasasti tersebut dalam tiga bentuk tulisan: hiroglif, demotik (bentuk sederhana tulisan tangan bersambung Mesir kuno) dan Yunani.

Melalui penerjemahan hiroglif, sebuah pengetahuan penting tersingkap: nama “Haman” benar-benar disebut dalam prasasti-prasasti Mesir. Nama ini tercantum pada sebuah tugu di Museum Hof di Wina. Tulisan yang sama ini juga menyebutkan hubungan dekat antara Haman dan Fir'aun.

Dalam kamus People in the New Kingdom , yang disusun berdasarkan keseluruhan kumpulan prasasti tersebut, Haman disebut sebagai “pemimpin para pekerja batu pahat”.
Terima kasih untuk artikelnya, saya jadi penasaran dan mengadakan riset. :turban:

Silakan terjemahkan dengan Google Translate: http://islaminstitut.de/Artikelanzeige. ... b2b.0.html
Dr. Katharina Stegbauer of Egyptological Institute of the University of Leipzig: "The full name for the shortcut is Hemen-hetep.This translates as, Hemen is satisfied 'or' merciful ', Hemen is an Egyptian deity.

...

Prof. Dr. Jürgen Osing
Egyptology
Free University of Berlin

Berlin, August 2009

Ladies and Gentlemen,

The names on the two doorposts Egyptian to read clearly enough. They appear at the final two columns of text as H mn-h, as indicated by Wreszinski and Ranke.

Whether this name still exists a long form, I think playing in the comparison with the Koranic Haman a minor role. On the door post, the name H mn-ḥ - and these sounds are taken into account.
This H mn-H is formed from the name of God H mn and an uncertain identifiable element with the two consonants hw,
Egyptian Deity? God H mn? Interesting.... :-k
Jadi menurut para ahli, tulisan aslinya adalah H mn-hw, bukan H mn, dan kemungkinannya memiliki hubungan dengan tokoh Haman dalam Quran sangatlah kecil (Mengapa demikian, tunggu kejutannya...)
Ahli Egyptology juga menyatakan bahwa kata "H mn-hw" merupakan kependekan dari kata "HEMEN-HETEP"

Sering ditemuinya kata "hw" di belakang kata "H mn" ini disinggung pula oleh seorang Egyptology berikut ini:
From: "David Howell" <[email protected]>
To: "Ancient Egyptian Language List" <[email protected]>
Subject: Re: AEL Help Needed to find the meaning of a Determinative
Date: Fri, 18 Jun 1999 23:14:45 -0500

Looks like the normal writing of Hw with the book roll determinative. Does
anyone know if the meaning of this verb is still obscure? The meaning of the
name would be "The god Hemen is * " where " * " would be the meaning of Hw.

http://www.rostau.org.uk/aegyptian-l/ar ... eek123.txt
Makin masuk akal....
Sumber-sumber resmi menyatakan bahwa nama pada batu itu bukan "HAMAN", melainkan merujuk pada "tokoh" Mesir bernama "HEMEN".
Kata "HEMEN" ini diikuti kata HOTEP, kata yg memiliki arti "penuh kedamaian" dan biasanya diberikan pada Firaun (Catatan menarik: Firaun dianggap sebagai Dewa oleh masyarakat Mesir kuno).
http://en.wikipedia.org/wiki/Hotep

Batu dengan tulisan HEMEN-HETEP ini berada di Museum Kunsthistorisches, Wienna.
(1) An offering, which the king gives to Osiris, Foremost of the Westerners, Lord of Infinity, Ruler of Eternity, so that he may give everything that is offered on his food table; the sweet breath of the northern wind; a goodly funeral for his old age, for the Ka of the overseer of the stonemasons of Amun Hemen-hetep, true of voice. (2) An offering, which the King gives to the Western Desert and Amaunet, the Lady of Heaven, so that she may give food and sustenance and all kinds of offerings, all things good and pure, for the Ka of the overseer of the stonemasons of Amun Hemen-hetep, true of voice. (3) His son Pu-hotep. (4) The mistress of the house Nefret-nub.

Catatan: Amun = God (http://en.wikipedia.org/wiki/Amun)

http://www.globalegyptianmuseum.org/detail.aspx?id=5136
http://bilddatenbank.khm.at/viewArtefact?id=321318
Lalu "siapakah" Amun HEMEN-hetep yang dimaksud dalam prasasti itu?
Ini dia "orangnya": http://en.wikipedia.org/wiki/Hemen

Sekedar catatan: Ada beberapa Firaun dengan nama Amenhotep (http://en.wikipedia.org/wiki/Amenhotep)
Amenhotep/Imenhetep (Imen hotep), Amun is pleased, Hotep di sini diterjemahkan sebagai "is pleased".
Melihat arti-artinya, yaitu "be satisfied" "merciful", "peace", "is pleased", jelas HOTEP bukanlah gelar sembarangan, dan hanya cocok digunakan bagi Firaun/Dewa.

Silakan Anda putuskan apakah HEMEN yang penuh kedamaian ini adalah sosok "seorang pembantu" dekat Fir’aun dan “pemimpin pekerja batu pahat" atau bukan... :-k
User avatar
Momad Narsis
Posts: 3461
Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Momad Narsis »

@Mr.CS
bung coba baca skali lg bantahan Mr.Adadeh..qur'an salah sejarah!! masa zaman pembangunan menara Babel sama dgn zaman musa ketika Israel d perbudak d tanah mesir..yg benar aza..! ini salah satu bukti qur'an karangan muhammad bkn dr Tuhan sejati krn Tuhan sejati gak mungkin salah "nulis" sejarah la wong Tuhan adlh saksi sejarah manusia dan ada dlm setiap zaman sampai hari ini!!
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by CRESCENT-STAR »

Fira'aun tidak membuat menara dgn fungsi menara babel.
User avatar
arfen
Posts: 60
Joined: Thu Dec 23, 2010 9:35 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by arfen »

Momad Narsis wrote:@Mr.CS
bung coba baca skali lg bantahan Mr.Adadeh..qur'an salah sejarah!! masa zaman pembangunan menara Babel sama dgn zaman musa ketika Israel d perbudak d tanah mesir..yg benar aza..! ini salah satu bukti qur'an karangan muhammad bkn dr Tuhan sejati krn Tuhan sejati gak mungkin salah "nulis" sejarah la wong Tuhan adlh saksi sejarah manusia dan ada dlm setiap zaman sampai hari ini!!
Nama “Haman” tidak pernah disebutkan dalam bagian-bagian Taurat yang berkaitan dengan kehidupan Nabi Musa AS. Tetapi, penyebutan Haman dapat ditemukan di bab-bab terakhir Perjanjian Lama sebagai pembantu raja Babilonia yang melakukan banyak kekejaman terhadap Bani Israil kira-kira 1.100 tahun setelah Nabi Musa AS. Al Qur'an, yang jauh lebih bersesuaian dengan penemuan-penemuan kepurbakalaan masa kini, benar-benar memuat kata “Haman” yang merujuk pada masa hidup Nabi Musa AS.
User avatar
arfen
Posts: 60
Joined: Thu Dec 23, 2010 9:35 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by arfen »

infidel wrote:Kesimpulannya, Anda lagi2 terjebak dalam lubang yang sama...
Orang2 jaman dulu sebelum Muhammad pun jelas2 sudah tahu jika air laut dan air sungai itu berbeda, yang satu asin, yang satu tawar, tidak perlu tanya pada Tuhan atau bangun laboratorium hanya untuk mengetahui hal seperti itu.
Muhammad takjub dan berpikir mengapa air asin dan air tawar tidak bercampur, karena dia bukan ilmuwan. Selain itu, karena Muhammad belum pernah melihat Google Map, maka ia menyangka ada dua macam lautan di bumi ini, satu laut air tawar dan satu lagi laut air asin.
Dengan kata lain kalimat itu cuma buah pikiran orang yang keheranan mengapa "laut" tawar dan "laut" asin tidak tercampur menjadi satu. Apa yang ajaib?

Jadi, jangan membesar2kan suatu hal yang simple, sebuah kalimat simple, jika Anda posisikan sebagai sebuah kalimat yang luar biasa ya bakalan terasa luar biasa... Cuma terasanya aja lho... :roll:
Bos.... kok cuma satu ayat yg disanggah....yg ini gmn???
Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan
(Al Qur'an, 24:40):
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun."

Jangan sampai ente bilang lagi kalo Muhammad itu menyewa kapal selam hanya untuk mengatakan bahwa tidak ada cahaya matahari di laut yg dalam atau ada ombak/arus didalam lautan.....kalo ente gak percaya kalo ada ombak/gelombang di dalam lautan, silahkan tonton film "Finding Nemo".....disitu ada adegan bapaknya nemo bersama 1 teman ikan yg mencari nemo (anaknya) menuju Australia bertemu dengan sekelompok penyu yg sedang menuju Australia juga...bla..bla...bla....
Kalo Bos gak percaya coba aja tonton filmnya.... :-"
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by infidel »

Double
Last edited by infidel on Fri Jan 28, 2011 1:53 pm, edited 1 time in total.
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by infidel »

arfen wrote:Bos.... kok cuma satu ayat yg disanggah....yg ini gmn???
Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan
(Al Qur'an, 24:40):
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun."

Jangan sampai ente bilang lagi kalo Muhammad itu menyewa kapal selam hanya untuk mengatakan bahwa tidak ada cahaya matahari di laut yg dalam atau ada ombak/arus didalam lautan.....kalo ente gak percaya kalo ada ombak/gelombang di dalam lautan, silahkan tonton film "Finding Nemo".....disitu ada adegan bapaknya nemo bersama 1 teman ikan yg mencari nemo (anaknya) menuju Australia bertemu dengan sekelompok penyu yg sedang menuju Australia juga...bla..bla...bla....
Kalo Bos gak percaya coba aja tonton filmnya.... :-"
Bukannya sudah saya beri link artikelnya? #-o

"Mukjizat" selanjutnya yang membutakan teman kita adalah ayat 24:40:

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun."

Harun Yahya membayangkan bagaimana Muhammad dapat mengetahui kedalaman laut itu gelap. Saya harap sahabat kita ini bisa sedikit punya akal sehat. Bukankah sudah jelas pada siapa saja yang pernah menyelam dalam air kalau semakin dalam Anda menyelam air akan semakin gelap? Tuan Harun Yahya membayangkan kalau semua orang di dunia ini ***** dan tidak dapat memahami fakta sederhana ini yang bisa diamati setiap orang. Anda mengejutkan saya Tuan Harun Yahya. Tidakkah Anda tahu kalau di dalam air ada lebih sedikit cahaya? Apakah engkau membaca Quran untuk mempelajari fakta sederhana ini yang diketahui bahkan oleh orang yang tidak pernah tahu sains modern sekalipun?
Muslim biasanya bertanya balik: Bagaimana mungkin Muhammad dan orang-orang Mekah bisa tahu soal laut atau berinteraksi dengan pelaut, mereka hidup di tengah gurun pasir!

Silakan Anda lihat sendiri lokasi Mekah, dan pikirkan dengan akal sehat, apa hal tersebut memungkinkan atau tidak:
Image
Saya terkesan betapa putus asanya Harun Yahya dalam mencari mukjizat dalam pernyataan paling kabur dalam Quran.

Tuan Harun Yahya yang terhormat (saya sering dikritik terlalu kasar dengan anda), tolong pahami kalau ayat ini tidak mencoba menjelaskan pada pembaca seperti apa samudera dalam itu namun memberikan contoh keadaan orang kafir dengan sesuatu yang sudah dikenal masyarakat (Baca ayat sebelumnya, 24:39). Ini menunjukkan kalau orang yang membaca ayat ini sudah tahu kalau kedalaman samudera itu gelap dan dengan contoh ini, Muhammad mencoba membuat mereka membayangkan keadaan orang kafir. Kalau mereka tidak tahu kalau kedalaman air itu gelap maka ayat ini tidak akan mencerminkan apa yang ingin ia sampaikan.

Bila saya beritahu Anda kalau baju saya sama hijaunya dengan topi saya, sementara Anda tidak pernah melihat topi saya, Anda tidak akan paham seberapa hijau baju saya dan ucapan saya tidak akan jelas bagi Anda. Ingat, kejelasan adalah salah satu klaim Quran. Namun bila saya bilang baju saya hijaunya seperti pohon jambu, anda akan segera tahu sehijau apa yang saya maksudkan.

Lebih lanjut, Muhammad tidak bicara mengenai "samudera yang dalam". Di samudera yang dalam anda tidak perlu membentangkan tanganmu seperti yang dikatakan Muhammad untuk melihatnya. Anda tidak dapat melihat tangan anda tanpa membentangkannya sekalipun.
User avatar
arfen
Posts: 60
Joined: Thu Dec 23, 2010 9:35 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by arfen »

infidel wrote:Saya terkesan betapa putus asanya Harun Yahya dalam mencari mukjizat dalam pernyataan paling kabur dalam Quran.
(Qs. Ath-Thur 6):
"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api"

Smoga anda tidak berputus asa untuk membantah semua kebenaran yg telah nampak jelas.......... =;
User avatar
Momad Narsis
Posts: 3461
Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Momad Narsis »

@arfen
1.duluan mana Taurat ama qur'an jeck? bukti nama haman yg anda suguhkanpun sudah dbantah infidel..haman yg mana dulu jack..? & jg adadeh sdh ksih link klw zaman musa tdk ada menara dimesir & batu bata tdk dbakar melainkan dikeringkan.
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by infidel »

arfen wrote: (Qs. Ath-Thur 6):
"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api"

Smoga anda tidak berputus asa untuk membantah semua kebenaran yg telah nampak jelas.......... =;
Sejauh ini saya tidak menemukan artikel Muslim luar yang menyinggung "keajaiban" ayat ini.
Ternyata setelah saya membaca terjemahannya dalam bahasa Inggris, barulah ketahuan apa sebabnya.
Ternyata terjemahan Indonesianya tidak sama dengan terjemahan Inggrisnya:
052.006
YUSUFALI: And by the Ocean filled with Swell;-
PICKTHAL: And the sea kept filled,
SHAKIR: And the swollen sea

http://www.usc.edu/schools/college/crcc ... 2.qmt.html
Pantas saja tidak ada Muslim luar negeri yang menganggap ayat ini "ajaib", karena tidak ada kata "api" sedikitpun seperti terjemahan Indonesianya.
Ayat ini hanya ayat sumpah Allah SWT demi gelombang besar yang terjadi di lautan. :roll:

Sayang juga ya, "keajaiban sains" di ayat 52:6 ini hanya bisa "dirasakan" oleh Muslim Indonesia yang membaca terjemahan Depag. :-k

Sekedar saran saya, mungkin ada baiknya Anda mengajukan "keajaiban" versi terjemahan Indonesia dari ayat ini pada Harun Yahya? :-k
Karena jelas sekali sepertinya dia belum membaca terjemahan versi Indonesianya:
By the overflowing ocean. (Qur'an, 52: 6)
http://www.harunyahya.com/books/faith/signs/signs06.php

Selamat mencoba, semoga ditanggapi dan berhasil! :turban:
User avatar
arfen
Posts: 60
Joined: Thu Dec 23, 2010 9:35 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by arfen »

infidel wrote: Sejauh ini saya tidak menemukan artikel Muslim luar yang menyinggung "keajaiban" ayat ini.
Ternyata setelah saya membaca terjemahannya dalam bahasa Inggris, barulah ketahuan apa sebabnya.
Ternyata terjemahan Indonesianya tidak sama dengan terjemahan Inggrisnya
KOBARAN API DIDASAR SAMUDERA

“ Jika tidak teliti dan tidak memiliki dasar ilmu pengetahuan, pembaca akan kehilangan keindahan Kitab Mulia, bahkan bisa salah memahaminya. Misalnya saja satu ayat pada surat ath Thuur (Bukit Tur). Selama berabad-abad, ahli tafsir bingung dengan arti sebenarnya dari kata ‘masjuur’. Karena arti ayatnya tidak masuk akal menurut pengetahuan manusia pada waktu itu: ‘ada kobaran api didasar samudera’. ”

Ketika pembaca umum mempelajari Kitab Mulia sampai pada surat Bukit Thuur (ath Thuur : Bukit dimana Musa as atau Moses menerima wahyu pertama kali) akan dibuat bingung, karena ada satu ayat dimana para ahli tafsir beragam pendapatnya. Surat ini memiliki 49 ayat ditempatkan pada posisi nomor 52, dan turun di Mekkah.

Ada ciri umum dimana hal-hal ghaib atau ayat-ayat yang berhubungan dengan fenomena alam kebanyakan adanya di surat-surat yang turunnya di Mekkah, turun sebelum tahun 622 M

Kita simak, ketika Tuhan Yang Maha Esa bersumpah – salah satunya direkam pada ayat nomor 6 , surat Bukit Tur:

“Wal bahriil masjuur”

Ayat diatas, diartikan beragam, misalnya oleh Prof Dr Quraish Shihab Ulama Indonesia terkenal dalam bukunya tafsir al Mishbah hanya disebutkan “dan laut (bahri) yang bergelombang (masjuur)”, sedangkan pada al Qur’an Terjemah Indonesia yang disusun Tim Disbintalad tahun 1996 diartikan lebih lengkap “ Laut yang mendidih dan bergelombang”. Lebih khusus adalah arti pada Al Qur’an Dan Terjemahnya dari Yayasan Kerajaan Saudi Arabia di Medinah tahun 1990, diterjemahkan “ dan Laut yang tanahnya ada api”. Demikian juga berbeda, pada buku The Holy Qur’an edisi bahasa Inggris. Abdullah Yusuf Ali menterjemahkan sangat sederhana “ And by the Ocean Filled with Swell” atau “ Dan samudera yang dipenuhi oleh gelombang ”, Disini laut menjadi samudera – tapi tidak apa-apa, karena karakternya serupa. Sedangkan John Medows Rodwell (dikenal sebagai penterjemah pertama kedalam bahasa Inggris) pada The Koran edisi 1971 - banyak dijual di bandara-bandara Internasional - menterjemahkan dengan kalimat “ And by the swollen Sea”.

Prof Dr Quraish Shihabpun yang ahli bahasa Arab sebenarnya telah menjelaskan, bahwa arti kata “masjuur” ada dua pengertian: (1) Bergelombang dan (2) Tanah berapi atau kobaran api. Dengan demikian, seharusnya lebih spesifik bermakna “ ada kobaran api dasar laut atau samudera” atau “ tanah berapi didasar laut”. Namun karena ini tidak umum, barangkali dianggap aneh dan sulit untuk dijelaskan kepada pembaca maka beliau lebih suka dengan kalimat terjemahan “ dan Laut yang penuh gelombang”. Tidak ada makna apa-apa selain menjelaskan apa yang biasa dilihat di laut atau samudera, gelombang air yang besar.

Namun demikian para penafsir lain, tidak puas dengan hanya “bergelombang” dan “kobaran api”, oleh karena itu dapat dipahami jika ditemukan beberapa penjelasan antara lain:

(1) Fenomena itu adalah fenomena pada saat terjadinya Kiamat (as sa’ah), dihubungkan dengan keterangan ayat-ayat lain, misalnya pada surat at Takwiir (Menggulung/Padam) yaitu “ Dan apabila laut diluapkan (sujjirat)”. (Qs, 086:006)

(2) Penafsir klasik atau bahkan sejumlah guru agama di Indonesia menyimpulkan, dengan dasar keterangan Kitab Mulia tadi - bahwa lokasi Neraka mungkin di bawah laut, atau didasar Bumi. Bisa dipahami, cara berpikirnya, karena ada kobaran api didasar samudera/laut, tentunya, lokasi tersebut Neraka.

Bagaimanapun juga, sebagian ilmuwan Muslim dunia pada akhir abad ke-20 tidak puas dengan keterangan tersebut, karena cukup jelas artinya “ada kobaran api didasar Samudera” atau “ ada lokasi dimana tanahnya berapi didasar Samudera”. Lebih jauh, ini adalah fenomena alam biasa, tidak ada hubungan dengan peristiwa Kiamat. Karena pengertian luapan air laut berbeda. Kata “sujjirat” sebagaimana diartikan oleh Ibnu Abbas, sahabat Nabi, mengandung arti bahwa “luapan air laut yang tinggi tersebut tidak kembali lagi ke Bumi” pada peristiwa Kiamat (as sa’ah). Aneh bukan? Dan itu cocok dengan keterangan atau sesuai dengan pengetahuan sebagian ilmuwan, ketika gravitasi Matahari lebih dominan dari gravitasi Bumi, semua isi Bumi - termasuk isi kuburan – dihisap keluar angkasa. Tidak kembali lagi. Bahkan Kitab Mulia menjelaskan, “pada hari dimana manusia beterbangan diangkasa seperti anai-anai”. “Semua isi Bumi dilemparkan keluar” dan “Bumi pun kosong atau gundul”. Tidak ada sungai, laut, gunung, tumbuh-tumbuhan dan para penghuninya. Kosong, dan hening, seperti Bulan sekarang ini. Suatu rangkaian peristiwa terjadinya Bencana Besar atau Global Disaster yang membuat “shock” (al Qaari’ah).

Dengan demikian, memang yang dimaksud dengan “masjuur” adalah “tanah berapi” atau “kobaran api” didasar samudera/laut.

Pola ini serupa dengan pola arti kata “al ‘Alaq” wahyu pertama, atau kata "alaqah" yang kebanyakan diartikan di Indonesia dengan “segumpal darah”. Padahal menurut arti bahasa, paling tidak ada 3 pengertian: (1) Segumpal darah, (2) Sesuatu yang melekat atau menggantung, dan (3) Sesuatu atau binatang yang menghisap darah (lintah). Sejumlah ilmuwan Muslim dunia lebih suka pada arti kedua dan ketiga, karena menunjukkan fase pra-embrio, yang melekat pada dinding rahim ibu dan mengisap darah ibunya sebagai nutrisi. Itulah Zygot, janin bayi yang berusia sekitar 3 - 4 minggu, menurut ahli embriologi..

Terima kasih pada para ilmuwan di Bumi. Sekarang kita mengetahui dengan pasti, bahwa fenomena tersebut memang ada, dan sudah biasa di abad ke-21 ini.

Para ilmuwan telah lama menemukan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudera di Bumi yang disebut sebagai 'gunung-gunung tengah samudera'. Gunung-gunung tengah samudera tersebut sebagian besar terdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) yang dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar. Jaring retak ini dapat merobek lapisan bebatuan Bumi dan ia melingkupi bola Bumi kita secara sempurna dari segala arah dan terpusat di dalam dasar samudera dan beberapa lautan, kedalamannya mencapai 65 km. Kedalaman jaring retak ini menembus lapisan bebatuan bumi secara penuh hingga menyentuh lapisan lunak bumi (lapisan bumi ketiga) yang memiliki unsur bebatuan yang sangat elastis, semi cair, dan memiliki tingkat kepadatan dan kerekatan tinggi.

Bebatuan lunak ini didorong oleh arus muatan yang panas ke dasar semua samudera dan beberapa lautan semacam Laut Merah dengan suhu panas yang melebihi 1.000 derajat Celcius. Batuan-batuan elastis yang beratnya mencapai jutaan ton ini mendorong kedua sisi samudera atau laut ke kanan dan ke kiri yang kemudian disebut oleh para ilmuwan dengan "fenomena perluasan dasar laut dan samudera." Dengan terus berlangsungnya proses perluasan ini, maka wilayah-wilayah yang dihasilkan oleh proses perluasan itupun penuh dengan magma bebatuan yang mampu menimbulkan pendidihan di dasar samudera dan beberapa dasar laut.

Diakhir tahun 2009, ilmuwan berhasil membuat dokumentasi video untuk pertama kalinya sebuah fenomena “wa bahril masjuur” tadi - dengan sempurna, beresolusi tinggi. Kini fotonya dapat dilihat di internet. Empat ribu kaki dibawah permukaan Samudera Pasifik, dikawasan Fiji, Tonga dan Samoa fenomena erupsi volkano berhasil diabadikan, proyek ini disponsori oleh National Oceanic and Atmosphereric Administration and the National Science Foundation, serta diberitakan oleh media terkenal didunia – seperti CNET NEWS.

Erupsi lava dari volkano Mata Barat (West Mata Volcano) ini menghasilkan lava boninit, yang diyakini oleh para ilmuwan sebagai salah satu lava terpanas di perut Bumi, ribuan derajat Celcius.

Bagaimanapun juga, fenomena yang menarik adalah bahwa meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera di Bumi, tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu memanaskan air laut dan samudera. Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera Bumi, termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan, merupakan penjelasan kongkrit atas makna dari kata “masjuur” di surat Ath Thuur (Bukit Thuur) tadi.

Memang aneh, walaupun volkano aktif banyak kita lihat didaratan dan terjadi karena hasil tabrakan lempengan yang ada – tetapi menurut National Geographic, jumlah terbesar volkano justru tersembunyi dari penglihatan kita – karena terjadi justru didasar samudera dan lautan sepanjang punggung bukit “Pacific Ring Of Fire”.

Dasar Samudera atau Lautan memang masih banyak mengandung misteri, termasuk makhluk-makluk disana. Dua tahun yang lalu, tahun 2008, dikedalaman ribuan meter, di sekitar Hawai, ditemukan binatang sejenis Lobster (Udang Besar) yang mampu bertahan hidup diatas suhu 200 derajat Celcius – dimana disekelilingnya merupakan air panas dan magma yang menyala-nyala.

Fenomena alam yang luar biasa tersebut hanya dapat dimengerti dan dinikmati oleh sebagian kecil orang-orang generasi abad ke-21 sekarang ini, sebelumnya dianggap sesuatu yang mustahil ada kobaran api didasar samudera – bahkan sebagian besar Muslim yang pandai bahasa Arab – ketika membaca pernyataan tersebut meyakini sebagai peristiwa Kiamat.
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by infidel »

Untuk arfen, tolong terjemahkan dahulu terjemahan2 dari Yusuf Ali, Pickthal, Shakir dan Harun Yahya berikut ini ke dalam B. Indonesia:
052.006
YUSUFALI: And by the Ocean filled with Swell;-
PICKTHAL: And the sea kept filled,
SHAKIR: And the swollen sea
HARUN YAHYA: By the overflowing ocean.


Saya beri contoh terjemahan B. Indonesia dari Yusuf Ali:
YUSUFALI: And by the Ocean filled with Swell;-
Dan demi lautan yang dipenuhi gelombang besar;

Sisanya silakan Anda terjemahkan. :turban:
User avatar
arfen
Posts: 60
Joined: Thu Dec 23, 2010 9:35 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by arfen »

KOK SEPI YACH.....

APA SUDAH JADI MUALAF SEMUA.... O:)
User avatar
Momad Narsis
Posts: 3461
Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Momad Narsis »

@Arfen
Syukur Alhamdulillah kami di sini masih waras bos..
pernytaan ente mirip banget dengan isi dialog Film "Mendadak dangdut"
Pemuda : "Neng Ikutan abang dangdutan yuk..?"
Titi Kamal : "Ih...NAJIS"
FFI gak pernah sepi baik dari segi BERITA ISLAM,THREAD DEBAT MAUPUN DARI PARA PEMBACA..
ente aja yg ngambil cuti di mari kelamaan..ane kira ente udah meledakkan diri eh taunya masih hidup.
gimana udah ente terjemahin tuh ayat dari quran inggrisnya..? masa ente gak berani terjemahin sih..?
Salam Damai
Post Reply