Setelah mati kita semua kemana....?

Siapa 'sosok' Allah, apa maunya, apa tujuannya ?
borjuis
Posts: 2030
Joined: Mon Aug 25, 2008 5:45 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by borjuis »

arfen wrote:Yang jelas bro...menguji dalam hal apanya nih.....manusia aja kalo mau di uji banyak hal yg dapat diuji kok...(otak, fisik,kesabaran..dll)......
loh kok tuhan disamakan sama manusia ya? :rolling: ,....
ya diuji dengan dalam segala hal dong,...misalnya mampukah Tuhan secara langsung memberi jawaban? :-&
Lha salah sendiri knapa thomas edison dan einstein ga ngaku dapat wahyu dari Tuhan....hihihihi...
anda ini mau pake patokan ngaku2an atau mau pake patokan ilmiah? :shock:
singkat aja deh,..
kalau patokan ngaku2,ya muhammad yang paling pantas jadi nabi,...tapi kalau pake patokan ilmiah einstein dan edison jelas lebih pantas jadi nabi dibanding muhammad :shock:
Yang jelas isi kandungan Al-Qur'an sangatlah tidak mungkin kalo Al-Quran itu karangan Muhammad....
ah itu menurut kepercayaan membabi-buta ente saja,.....lagian saya juga belum nuduh gituan,lah ente sendiri yang merasa diri "jangan2 saya akan menuduh muhammad yang asal ngarang2 saja" :rolling:
Kalo ente ga percaya, ente atau ente suruh orang lain bikin kitab lalu ajak orang tuk mempercayainya.....hihihihi.... :rolling:
loh ngapain harus susah2 untuk buktikan dengan cara gitu? :-&
saya rasa cukup dengan meyakini bahwa tidak ada yang patut dijadikan patokan kenabian dalam diri muhammad aja udah clear sekali masalahnya kok :-"
1. Tuhan menciptakan manusia untuk melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya....
yup,..cocok buat tipe tuhan yang gila kekuasaan,gila hormat dan kurang kerjaan serta bahlul :rolling:
2. Nabi Nuh selamat dengan naik perahu dan yg tidak percaya tenggelam.....kelak orang yg tenggelam (yg tidak mengikuti nabi Nuh) akan dimasukkan ke neraka.... :finga:
yang dalam kurung itu apa artinya?,...memang ada tertulis atau cuma tafsir pribadi ente doang?,...berikan referensinya dong =P~
Last edited by borjuis on Mon Jan 17, 2011 10:01 pm, edited 1 time in total.
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by infidel »

Soal Cocoklogi, Muslim memang ahlinya :finga:
User avatar
Salam Musa
Posts: 1466
Joined: Wed May 19, 2010 2:51 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Salam Musa »

borjuis wrote:eits tunggu dulu,....sebelum sampai kesitu,maka ada baiknya kita bahas dulu kriteria2 orang yang bisa pantas mendapat wahyu dari Tuhan O:)
karena kalau cuma pake patokan ilmiah,maka thomas edison dan einstein pun bisa dikategorikan orang yang mendapatkan wahyu dari Tuhan loh

Ha...ha...ha....

bro borju ...maksudnya Thomas Alva Edison adalah Juru Terang Dunia? .. Nabi Terakhir? ...ha..ha..ha..

mudah-mudahan tidak ada yang bertanya ...mana yang lebih berjasa terhadap kehidupan manusia ... Thomas AE atau Muhammad?
User avatar
arfen
Posts: 60
Joined: Thu Dec 23, 2010 9:35 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by arfen »

Momad Narsis wrote: Bima Sakti (dalam bahasa Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea, diambil lagi dari bahasa Yunani Γαλαξίας Galaxias yang berarti “susu”) adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya.[1] Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bima sakti terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole). Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d.

Galaksi adalah suatu sistem bintang yang berjumlah miliaran. Tata surya kita adalah salah satu anggota galaksi Milky Way (galaksi Bimasakti). Sistem tata surya terdiri atas matahari sebagai pusat, yang di kelilingi delapan planet dan bulan-bulannya serta benda-benda kecil antar planet, di antaranya adalah asteroid, komet dan meteoroid. Dan delapan planet yang mengitari matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus & Neptunus.

Sorry mungkin saya salah mengerti dengan maksud anda saya mengira anda sedang berbicara tentang sistem tata surya kita dan dalam sistem tata surya kita yg ada dalam galaxi bima sakti, matahari tidak bergerak melainkan hanya planet yg memiliki garis edar dalam sistem tata surya kita yang mengitari matahari, penjelasan anda di atas kalau saya perhatikan lebih berbicara mengenai sistem jagat raya yang mana galaxi bima sakti mengorbit mengitari Blackhole (merupakan pusat jagat raya)=masih dalam penelitian
Dengan pernyataan anda dan fakta ilmiah dari hasil penelitian selama ini yg telah anda paparkan diatas…..
Maka dengan ini saya menyatakan bahwa: ayat dibawah ini:

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)

Adalah benar adanya….dan sampai dengan saat ini tidak ada satu teoripun yg membantahnya……..
Tetapi dengan Bos Borjuis masih belum ada kesepahaman mengenai kata-kata: "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang”
Momad Narsis wrote:Bagus, kalau begitu berarti anda masih cerdas dalam mengkritisi qur’an, konsep langit lapis tujuhpun masih tidak terbukti, tidak ada ilmuan manapun meneliti keberadaan langit berlapis tujuh seperti yg dikatakan qur’an, nah jadi apabila hal ini belum diteliti monggo ilmuan islam seperti anda untuk membuktikan langit lapisannya ada 7 (tujuh...)!!
Bos momad....bukankah lebih indah kalo kata-kata anda: "masih tidak terbukti......" diganti dengan "masih belum terbukti....." mengingat paparan anda diatas mengenai Bima Sakti dan Galaksi telah dengan tegas membenarkan ayat Al-Qur'an diatas....
Momad Narsis wrote:Silahkan anda terus menyerang keimanan kristen masa lalu toh gak ngefek juga dengan klaim anda.Kalau berbicara tentang sejarah gereja memang hal tersebut merupakan kesalahan fatal yg dilakukan oleh pihak gereja, berhubung konsep gereja dahulu beda dengan konsep gereja masa kini dalam hal menanggapi sains sehingga sejarah gereja ini dijadikan pengalaman buruk atau dikenal dengan “abad kegelapan”. Hal inilah menjadi acuan munculnya zaman renaisans.
Maka dari itu baiknya semua dari kita tidak apriori terhadap sesuatu tanpa terlebih dahulu menelitinya secara objektif berdasarkan bukti-bukti ilmiah.....
Akukomkamu
Posts: 5517
Joined: Sat Jul 11, 2009 11:34 am
Location: "Mengajak onta2 arab unt bisa BERMARTABAT" IFF adalah TEMPAT nya.

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Akukomkamu »

arfen:
Dengan pernyataan anda dan fakta ilmiah dari hasil penelitian selama ini yg telah anda paparkan diatas…..
Maka dengan ini saya menyatakan bahwa: ayat dibawah ini:

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)
"Dialah..." itu siapa ? allah swt ? mmm... :-k NEHI... :---) Tuhan hasil kayalan orang arab gila ngaku2 jadi nabi ya...jelas saja semua yg ada di dunia ini ciptaannya , dibodohin orang arab elo , bro.

Coba elo jangan fokus di trit ini saja ... biar wacana dan wawasan km lebih terbuka dan bisa mengetahui secara jelas tentang islam. Masuk kr trit2 lain gitu...ya. :goodman:


Piss... :heart:
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by infidel »

arfen wrote:Dengan pernyataan anda dan fakta ilmiah dari hasil penelitian selama ini yg telah anda paparkan diatas…..
Maka dengan ini saya menyatakan bahwa: ayat dibawah ini:

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)

Adalah benar adanya….dan sampai dengan saat ini tidak ada satu teoripun yg membantahnya……..
Tetapi dengan Bos Borjuis masih belum ada kesepahaman mengenai kata-kata: "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang”

Bos momad....bukankah lebih indah kalo kata-kata anda: "masih tidak terbukti......" diganti dengan "masih belum terbukti....." mengingat paparan anda diatas mengenai Bima Sakti dan Galaksi telah dengan tegas membenarkan ayat Al-Qur'an diatas....

Maka dari itu baiknya semua dari kita tidak apriori terhadap sesuatu tanpa terlebih dahulu menelitinya secara objektif berdasarkan bukti-bukti ilmiah.....
Begini Arfen, taruhlah Tuhan itu ada, masalahnya apa buktinya Allah SWT itu Tuhan?
Bagaimana dengan Zeus, Vishnu, Yahweh, Ra atau Tuhan dan Dewa2 lainnya?
Masih kurang banyak? Coba Anda baca daftar berikut ini: http://ancienthistory.about.com/library ... _index.htm
bahkan siapapun bisa mengklaim bahwa peri kebunnyalah yang menciptakan alam semesta.
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)
Apa anehnya? Manusia biasa pun bisa melihat dari depan rumahnya pergantian siang dan malam, matahari dan bulan selalu bergerak berulang2 dengan pola yang sama.
Apa kalimat seperti pada ayat tersebut tidak bisa dituliskan oleh orang yang tidak pernah tahu akan Allah SWT? Tentu saja bisa, bahkan manusia gua saja tahu akan hal seperti itu.
"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)]
Apa anehnya? Manusia biasa pun bisa melihat dari depan rumahnya bahwa matahari selalu terbit dari timur dan tenggelam di barat. Apa Anda pernah melihat matahari terbit di utara lalu tenggelam di timur?
Apa kalimat seperti pada ayat tersebut tidak bisa dituliskan oleh orang yang tidak pernah tahu akan Allah SWT? Tentu saja bisa, bahkan manusia gua saja tahu akan hal seperti itu.

Anda hanya membaca kalimat simple yang bisa ditulis oleh manusia dari belahan bumi manapun juga, bedanya, Anda mengkait2kannya dengan artikel astronomi yang membicarakan soal tata surya, galaksi, planet, dan lain sebagainya, sehingga Anda merasa seakan2 Anda sedang membaca kalimat luar biasa, yang tidak mungkin ditulis oleh manusia, padahal tidak ada sekalipun kata2 tersebut terdapat dalam kalimat simple yang Anda baca,"

People believe what they want to believe, orang cenderung mempercayai apa yang ingin dipercayainya.

Masih belum terbukti (!!!?)
Oh ya? Lalu mengapa Anda cepat2 mengklaim dan ngotot bahwa Alah SWT adalah Tuhan?
Bukankah Anda seharusnya menunggu sampai Zeus, Vishnu, Yahweh, atau peri kebun saya benar2 terbukti bukanlah pencipta alam semesta ini?
Masalahnya sampai saat ini Zeus, Vishnu, Yahweh, atau peri kebun saya MASIH BELUM TERBUKTI sebagai Tuhan, itu saja masalahnya.
Apa Anda tidak sedang menerapkan standar ganda?
User avatar
Momad Narsis
Posts: 3461
Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Momad Narsis »

@arfen
hahaha...anda rupanya cukup PD mengatakan sy membenarkan qur'an sbg wahyu Tuhan hanya karena pernyataan "matahari ada garis edar"
pertanyaan :
1. klw anda katakan langit adlh atmosfer mshkah anda ngotot atmosfer adlh langit?
2.mshkah anda mengatakan maksud qur'an bhw matahari yg memiliki grs edar sdng berbicara mengenai galaxi bima sakti yg memutari lubang hitam & tdk brbicara mengenai matahari yg trbt d timur & tglm d barat, sbg pnyebab siang & malam?
3.benrkh aulloh Tuhan sejati bkn jelmaan iblis?
ramonhorpa
Posts: 1655
Joined: Tue Jul 29, 2008 10:35 pm
Location: INDONESIA

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by ramonhorpa »

Apakah yang anda maksud dengan "Tuhan" itu adalah "awloh".... ?
Kalo pencipta alam semesta ini adalah apa yang kau sebut "tuhan" ataupun "awloh"...
lalu apa.... ? so what gitu loh... ?
arfen wrote: Apakah tidak jelas yg saya maksud......Tuhan Pencipta Alam Semesta.....one more time: Tuhan Pencipta Alam Semesta.......jangan kaya Bro Borjuis lagi ente.......sama-sama gak ngudeng......hihihihi :---)
ow... jadi, menurut arfen awloh itu memang bukan Tuhan !
ramonhorpa
Posts: 1655
Joined: Tue Jul 29, 2008 10:35 pm
Location: INDONESIA

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by ramonhorpa »

infidel wrote: People believe what they want to believe, orang cenderung mempercayai apa yang ingin dipercayainya.

Masih belum terbukti (!!!?)
Oh ya? Lalu mengapa Anda cepat2 mengklaim dan ngotot bahwa Alah SWT adalah Tuhan?
Bukankah Anda seharusnya menunggu sampai Zeus, Vishnu, Yahweh, atau peri kebun saya benar2 terbukti bukanlah pencipta alam semesta ini?
Masalahnya sampai saat ini Zeus, Vishnu, Yahweh, atau peri kebun saya MASIH BELUM TERBUKTI sebagai Tuhan, itu saja masalahnya.
Apa Anda tidak sedang menerapkan standar ganda?
Apakah yang anda maksud dengan "Tuhan" itu adalah "awloh".... ?
Kalo pencipta alam semesta ini adalah apa yang kau sebut "tuhan" ataupun "awloh"...
lalu apa.... ? so what gitu loh... ?
Apakah tidak jelas yg saya maksud......Tuhan Pencipta Alam Semesta.....one more time: Tuhan Pencipta Alam Semesta.......
ow... arfen ternyata termasuk manusia MENCLA-MAN - MENCLE-MIN

kutanya padamu sekalee lagee arfen :
apakah awloh eswete itu bukan "tuhan" ?
he he he he he....... :green:
User avatar
arfen
Posts: 60
Joined: Thu Dec 23, 2010 9:35 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by arfen »

borjuis wrote: anda ini mau pake patokan ngaku2an atau mau pake patokan ilmiah? :shock:
singkat aja deh,..
kalau patokan ngaku2,ya muhammad yang paling pantas jadi nabi,...tapi kalau pake patokan ilmiah einstein dan edison jelas lebih pantas jadi nabi dibanding muhammad :shock:

saya rasa cukup dengan meyakini bahwa tidak ada yang patut dijadikan patokan kenabian dalam diri muhammad aja udah clear sekali masalahnya kok :-"
Bos sebenarnya dah baca seluruh isi Al-Qur'an belum sih.........saya curiga kalo bos belum membaca seluruh isi Al-Qur'an.....
oglikom
Posts: 3375
Joined: Tue May 04, 2010 11:33 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by oglikom »

@Atas
Kalau di baca keseluruhannya seperti cerita dongeng .
User avatar
arfen
Posts: 60
Joined: Thu Dec 23, 2010 9:35 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by arfen »

infidel wrote: Begini Arfen, taruhlah Tuhan itu ada, masalahnya apa buktinya Allah SWT itu Tuhan?
Bagaimana dengan Zeus, Vishnu, Yahweh, Ra atau Tuhan dan Dewa2 lainnya?

bahkan siapapun bisa mengklaim bahwa peri kebunnyalah yang menciptakan alam semesta.
Bos diskusi ini baru menyepakati tentang kebenaran adanya Tuhan Pencipta Alam Semesta.....soal klaim mana Tuhan yg benar.....apa Tuhan yg diklaim muslim, kristen atau yg lainnya......kan lg dbahas disini.......
infidel wrote:Apa anehnya? Manusia biasa pun bisa melihat dari depan rumahnya pergantian siang dan malam, matahari dan bulan selalu bergerak berulang2 dengan pola yang sama.
Apa kalimat seperti pada ayat tersebut tidak bisa dituliskan oleh orang yang tidak pernah tahu akan Allah SWT? Tentu saja bisa, bahkan manusia gua saja tahu akan hal seperti itu.

Apa anehnya? Manusia biasa pun bisa melihat dari depan rumahnya bahwa matahari selalu terbit dari timur dan tenggelam di barat. Apa Anda pernah melihat matahari terbit di utara lalu tenggelam di timur?
Apa kalimat seperti pada ayat tersebut tidak bisa dituliskan oleh orang yang tidak pernah tahu akan Allah SWT? Tentu saja bisa, bahkan manusia gua saja tahu akan hal seperti itu.
Bos ijinkan saya tuk mengungkap isi Al-Qur'an........

Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (Al Qur'an, 24:40)

Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans:
Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)

Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.
Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Qur’an, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…" mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Qur’an yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)

Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur'an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.

Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil mengungkapkan bahwa antara 3 hingga 30% sinar matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum sinar matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga kedalaman 200 meter, kecuali sinar biru (lihat gambar di samping). Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak dijumpai sinar apa pun. (lihat gambar atas). Fakta ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40 surat An Nuur sekitar 1400 tahun yang lalu..

Air Yang Tidak Bercampur

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV `Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Captain Jacques Yves Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu membuat bingung Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…” Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” Artinya “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.

Catatan bagi komentator :
- Artikel ini adalah artikel lama.
- Fenomena seperti ini pertama kali ditemukan oleh Mr.Costeau
- Foto-foto di atas diambil oleh seorang penyelam bernama Anatoly Beloshchin baru-baru ini.
- Memang benar saat ini negara barat lebih maju dari Islam. Karena kejayaan itu memang bergulir. Tetapi ingat, kejayaan barat dalam sains dan lain-lain itu tak lepas dari peristiwa pengambilan terhadap ilmu yang ditemukan kaum Muslimin. Ketika orang Kristen menerapkan ilmu tersebut, secara tidak sadar, mereka juga telah mengakui kebenaran ilmu kaum Muslimin di masa lalu yang digali dari Al-Qur`an. Kaum musyrikin Quraisy juga mengakui bahwa Nabi Muhammad itu jujur, hanya saja mereka tidak beriman. Orang Kristen mengakui bahwa ilmuwan Muslim terdahulu itu benar ilmunya yang mereka gali dari Al-Qur`an, tetapi mereka tidak beriman. Itulah kesamaan mereka.
Akukomkamu
Posts: 5517
Joined: Sat Jul 11, 2009 11:34 am
Location: "Mengajak onta2 arab unt bisa BERMARTABAT" IFF adalah TEMPAT nya.

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Akukomkamu »

Ilmu pengetahuan bisa dikatakan SAHIH apabila sudah melewati riset2 dan penelitian jadi ga sekedar klaim saja tanpa melewati suatu riset/penelitian2.

Siapa aja bisa klo cuman sekedar klaim , saya pun bisa klaim...contoh:
TAEK manusia itu nikmat lhooo...baru dikatakan SAHIH klo gw sudah meneliti TAEK itu , gw selidiki TAEK itu... apa saja yg terkandung dalam TAEK itu...dan dr penelitian/riset2 gw bla...bla...bla... ternyata TAEK kotoran karena TAEK itu sampah yg dihasilkan dr metabolisme manusia jadi tanpa gw coba unt merasakan TAEK dah pasti ga enak , jadi klaim bahwa TAEK itu enak ternyata SALAH.

Dan kalo masih ada orang yg mengatakan TAEK itu enak dan sudah dikasih pembuktian secara ilmu pebgetahuan masih ngotot saja bilang enak ya...orang itu udah ga waras lagi alias GILA.



Piss... :heart:
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by infidel »

arfen wrote:Bos diskusi ini baru menyepakati tentang kebenaran adanya Tuhan Pencipta Alam Semesta.....soal klaim mana Tuhan yg benar.....apa Tuhan yg diklaim muslim, kristen atau yg lainnya......kan lg dbahas disini.......
Makanya saya heran pada Anda, jika cara pembuktian yg Anda gunakan adalah MASIH BELUM TERBUKTI, semua agama/sekte/aliran kepercayaan juga bisa mengklaim hal yg sama atuuuhh... :turban:
arfen wrote:Bos ijinkan saya tuk mengungkap isi Al-Qur'an........

Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (Al Qur'an, 24:40)

Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans:
Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)

Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.
Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Qur’an, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…" mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Qur’an yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)

Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur'an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.

Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil mengungkapkan bahwa antara 3 hingga 30% sinar matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum sinar matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga kedalaman 200 meter, kecuali sinar biru (lihat gambar di samping). Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak dijumpai sinar apa pun. (lihat gambar atas). Fakta ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40 surat An Nuur sekitar 1400 tahun yang lalu..

Air Yang Tidak Bercampur

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV `Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Captain Jacques Yves Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu membuat bingung Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…” Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” Artinya “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.

Catatan bagi komentator :
- Artikel ini adalah artikel lama.
- Fenomena seperti ini pertama kali ditemukan oleh Mr.Costeau
- Foto-foto di atas diambil oleh seorang penyelam bernama Anatoly Beloshchin baru-baru ini.
- Memang benar saat ini negara barat lebih maju dari Islam. Karena kejayaan itu memang bergulir. Tetapi ingat, kejayaan barat dalam sains dan lain-lain itu tak lepas dari peristiwa pengambilan terhadap ilmu yang ditemukan kaum Muslimin. Ketika orang Kristen menerapkan ilmu tersebut, secara tidak sadar, mereka juga telah mengakui kebenaran ilmu kaum Muslimin di masa lalu yang digali dari Al-Qur`an. Kaum musyrikin Quraisy juga mengakui bahwa Nabi Muhammad itu jujur, hanya saja mereka tidak beriman. Orang Kristen mengakui bahwa ilmuwan Muslim terdahulu itu benar ilmunya yang mereka gali dari Al-Qur`an, tetapi mereka tidak beriman. Itulah kesamaan mereka.
Ya inilah tipikal Muslim, setiap mendengar artikel yang dikait2kan dengan Quran, langsung latah teriak "Subhannalah!", "Allahu Akbar!" tanpa memikirkan apalagi melakukan tindakan paling penting, yaitu melakukan kroscek ulang.

Joseph Goebbels, salah satu petinggi NAZI pernah mengatakan, “If you tell a lie big enough and keep repeating it, people will eventually come to believe it.”

Terus2anlah ceritakan berita bohong, jika Anda terus mengulanginya, dan para pembaca (dalam hal ini Muslim) percaya (pastinya!) tanpa ada yang melakukan kroscek (karena mereka mempercayai apa yg ingin mereka percayai...), maka lama kelamaan orang2 tersebut akan mempercayainya sebagai suatu kebenaran. Ayolah, jangan mau jadi korban Big Lie ini! :turban:

Berikut ini adalah artikel yang menunjukkan bahwa cerita Cousteau takjub akan ayat Quran tersebut sangat2 meragukan/HOAX (Jika Cousteau saking terpesonanya, mengapa dia tidak masuk Islam?):
http://www.answering-islam.org/Hoaxes/cousteau.html
http://mobinessia.wordpress.com/2010/03 ... ah-muslim/

Artikel yang Anda bawa juga menyesatkan, karena fenomena sungai dalam laut hanyalah ilusi, dan Cousteau belum pernah ke Cenote Angelita:
http://xfile-enigma.blogspot.com/2010/0 ... ngkat.html

Bahkan saudara seukhuwah Anda saja malu dengan kelakuan saudara2nya yang cuman teriak2 "Subhannalah!", "Allahu Akbar!", tanpa melakukan kroscek fakta yang ada:
http://www.haryantoblog.com/2010/03/ben ... masuk.html

Untuk ayat2 yang Anda bawa, berikut ini saya copas artikel bantahannya: http://ateisindonesia.wikidot.com/klaim ... -al-qur-an

Kesimpulannya, Anda lagi2 terjebak dalam lubang yang sama...
Orang2 jaman dulu sebelum Muhammad pun jelas2 sudah tahu jika air laut dan air sungai itu berbeda, yang satu asin, yang satu tawar, tidak perlu tanya pada Tuhan atau bangun laboratorium hanya untuk mengetahui hal seperti itu.
Muhammad takjub dan berpikir mengapa air asin dan air tawar tidak bercampur, karena dia bukan ilmuwan. Selain itu, karena Muhammad belum pernah melihat Google Map, maka ia menyangka ada dua macam lautan di bumi ini, satu laut air tawar dan satu lagi laut air asin.
Dengan kata lain kalimat itu cuma buah pikiran orang yang keheranan mengapa "laut" tawar dan "laut" asin tidak tercampur menjadi satu. Apa yang ajaib?

Jadi, jangan membesar2kan suatu hal yang simple, sebuah kalimat simple, jika Anda posisikan sebagai sebuah kalimat yang luar biasa ya bakalan terasa luar biasa... Cuma terasanya aja lho... :roll:
User avatar
Momad Narsis
Posts: 3461
Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Momad Narsis »

@Arfen
sdr arfen jgn anggap kami ini anak kecil..sdh lama kali kami mendengar klaim mujizat qur'an yg anda paparkan, kayanya anda tdk baca postingan sy mengenai bantahan tentang sains dlm qur'an. skali lg sy katakan Tuhan yg d sembah adalah Tuhan yg tau kebaikan, bkn aolloh anda yg haus darah,raja rampok,setan yg nyamar jd Tuhan..trbukti dr kebejatan nabi anda. sdhlah islam gak prnh brikan dunia ini smakin baik yg ada hnya pembunuhan2 dr 1.400 thn yg lalu, fakta yg anda sebut adlh upaya memalukan dr anda.
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by infidel »

Oke, coba saya beri contoh bagaimana kalimat simple bisa dibuat seakan2 adalah kalimat yang luar biasa, yang terasa tidak mungkin diucapkan manusia, dan hanya Tuhan saja yang bisa mengatakan perkataan seperti itu.

"Dialah yang menciptakan bulan dan bintang-bintang di langit yang gelap agar mereka menyinari bumi."

Artikel yang menjelaskan keajaiban kalimat di atas:
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Luar biasa! Bagaimana mungkin si penulis kalimat itu tahu hanya bulan satu2nya satelit alami Bumi, dan tidak ada yang lainnya?
Perhatikan kalimatnya, ia hanya menuliskan bulan, bukan bulan-bulan, sedangkan untuk bintang ia menulis bintang-bintang!
Sudah pasti penulisnya Tuhan, karena tahu betul bahwa hanya ada satu satelit alami di bumi, yaitu bulan!
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).

Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.

Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
Luar biasa! Tuhan tahu betul bagaimana mengkombinasikan ukuran2 yang pas agar bulan tetap berada pada jangkauan gravitasi bumi sehingga bisa menjalankan tugasnya menerangi bumi!
Sudah pasti penulisnya Tuhan! Jika bukan Tuhan, bagaimana mungkin bulan bisa pas berada pada garis edarnya yang sekarang untuk mengelilingi dan menerangi bumi di malam hari?
Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.

Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.

Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.

Bulan purnama adalah keadaan ketika Bulan nampak bulat sempurna dari Bumi. Pada saat itu, Bumi terletak hampir segaris di antara Matahari dan Bulan, sehingga seluruh permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah Bumi.

Kebalikannya adalah saat bulan mati, yaitu saat Bulan terletak pada hampir segaris di antara Matahari dan Bumi, sehingga yang 'terlihat' dari Bumi adalah sisi belakang Bulan yang gelap, alias tidak nampak apa-apa.

Di antara kedua waktu itu terdapat keadaan bulan separuh dan bulan sabit, yakni pada saat posisi Bulan terhadap Bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis Bumi - Matahari. Pada saat itu, hanya sebagian permukaan Bulan yang disinari Matahari yang terlihat dari Bumi.
Luar biasa! Kalimat di atas juga mengatakan bahwa bulan memang diciptakan untuk menyinari bumi!
sekarang kita tahu bahwa bagian lain dari bulan yang tidak terkena sinar matahari tidak memantulkan cahaya.
Bayangkan, Tuhan sudah memperhitungkan dengan matang di mana posisi matahari, bulan dan bumi agar ketiganya bisa bekerja sama untuk menjalankan tugas bulan sebagai penerang bumi di malam hari!
Jika tidak direncanakan matang2, bagaimana hal seperti itu mungkin terjadi?

Sungguh luar biasa Tuhan! Tuhan maha besar!!!

Apakah Anda melihat juga keajaiban yang saya rasakan pada kalimat "Dialah yang menciptakan bulan dan bintang-bintang di langit yang gelap agar mereka menyinari bumi."
? :goodman:

Jika Anda merasakannya juga, terima kasih... ngomong2 kalimat itu murni ketikan saya pribadi lho... :-k
Jika tidak, Anda benar2 buta hati dan nurani karena tidak bisa melihat luar biasanya kalimat itu, bahkan setelah saya membawa artikel sains yang mendukung keajaiban kalimat tersebut. :goodman:
User avatar
Momad Narsis
Posts: 3461
Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by Momad Narsis »

@infidel
sy tambahkan juga bung.."aulloh menciptakan burung elang yg bersayap unt terbang mengitari langit & onta yg hidup d daratan yg tdk bersayap"
wow...luar biasa aolloh tau bahwa burung tanpa sayap gak bs trbang tapi sain menunjukan sayap burung memungkinkan dia trbang"
"suku qurais menanam buah2an d kebun dan setiap panen buah2nya jatuh ketanah,sebab aolloh mengatur jatuhnya buah"
wow...luar biasa ternyata aolloh berbicara gaya gravitasi bumi 1.400 thn yg lalu..subhannaloh..!! sungguh2 mujizat..!!
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by infidel »

^ Apapun kalo dicocok2kan ya kerasanya cocok.... :green:

Perasaan judul topik dan bahasannya kok ga nyambung ya... :roll:

Untuk TS, sebelum menanyakan hal tersebut, ada baiknya Anda tanyakan dulu, sebelum hidup/lahir ke bumi, kita semua di mana? :roll:
Jika menurut Anda kita semua tidak ada di mana2 karena kita semua belum ada, ya sepertinya itu pula jawaban dari pertanyaan Anda, Anda tidak akan ke mana2 karena Anda sudah tidak ada... :roll:
ramonhorpa
Posts: 1655
Joined: Tue Jul 29, 2008 10:35 pm
Location: INDONESIA

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by ramonhorpa »

arfen wrote: Bos diskusi ini baru menyepakati tentang kebenaran adanya Tuhan Pencipta Alam Semesta.....soal klaim mana Tuhan yg benar.....apa Tuhan yg diklaim muslim, kristen atau yg lainnya......kan lg dbahas disini.......
lho.........
ini kesepakatan antara siapa dan siapa ...... ?
muhammad, jibril dan awloh sendiri terlibat dalam kesepakatan ini gak ... ?
i e e e e e e e e......

kembali ke topik :
Setelah mati kita semua kemana....?
gak bisa ke mana2 bro,....
ke mana2 musti digendhong...
ke mana2... digendong....
ke mana2... digendong....
:rock:
User avatar
GUNTUR LANGIT
Posts: 842
Joined: Fri Feb 12, 2010 10:40 am

Re: Setelah mati kita semua kemana....?

Post by GUNTUR LANGIT »

Infidel wrote :
Untuk TS, sebelum menanyakan hal tersebut, ada baiknya Anda tanyakan dulu, sebelum hidup/lahir ke bumi, kita semua di mana?
Jika menurut Anda kita semua tidak ada di mana2 karena kita semua belum ada, ya sepertinya itu pula jawaban dari pertanyaan Anda, Anda tidak akan ke mana2 karena Anda sudah tidak ada...
Kasian si TS, dia buat tret ini justru mau tau , ada gk kehidupan lain setelah dia mati.
Adakah muslim yang bisa kasih pencerahan tentang kehidupan lain setelah kematian dari sudut pandang islam ?
Post Reply