CRESCENT-STAR wrote:keajaiban itu tidak GRATIS. kalau ajaib setiap saat itu surga namanya, bukan dunia.
lakukan sesuatu buat Tuhan, maka Tuhan akan memberikan keajaiban pada kita.ini semacam hukum yang diciptakan Tuhan bagi kita.
bukan berarti kemudian Tuhan terbatasi oleh hukum Nya ini, Tuhan bisa saja memberikan keajaiban tanpa ada sesuatu yg kita lakukan, tapi itu bukan hukum pasti. itu hak prerogatif Tuhan yg kita tdk pernah bisa tau siapa yg dipilihNya itu. tapi jika kita ingin memastikan kitalah yang mendapat keajaiban itu, maka buatlah sesuatu untuk Tuhan.
Keajaiban tidak gratis? masa'? kalau keajaiban itu harus bayar...itu namanya bagian dari pariwisata. Borobudur disebut keajaiban dunia...anda liburan ke sana, bayar tiket...! begitukah Crescent Star?
Kalau begitu, persis dong dengan apa yang saya katakan di atas! Muslim harus menyajika sesaji "menolong dan membela allah" untuk mendapatkan keajaiban?
Eh iya...karena ente menyinggung masalah keajaiban, tidak salah saya bertanya...apakah muslim mengalami keajaiban dalam hidupnya ketika ia berdoa pada Allah, dengan seketika Allah menjawab doanya dan akhirnya tumor atau canser yang diderita lenyap, tubuh yang lumpuh langsung pulih dan sebagainya? Dengan seketika lho...atas nama Allah SWT!
Dewasa ini banyak muslim yang murtad karena masalah yang satu ini. Mereka berdoa pada Allah SWT berjam-jam, berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Jawabannya selalu gagal. Lalu mereka menyerah dan mencoba mengambil jalan pintas, ke dukun...dari dukun yang satu ke dukun yang lain, dari alternatif yang satu ke alternatif yang lain. Semuanya gagal. Mereka putus harapan. Namun apa lacur? ketika mereka berseru dan minta tolong dalam nama Isa bin Maryam...bukan Mr. Y lho !(kata mereka), doa mereka dijawab/dikabulkan mereka dibebaskan dari penderitaan mereka...
Apa kata mereka? katanya, jika saja dari dulu saya memohon pada Isa, saya gak perlu menderita terlalu lama...
Disurga tidak ada keajaiban. Untuk apa? apakah disurga manusia masih mengalami penderitaan? kalau ya, surga seperti apa itu Crescent Star. Keajaiban itu anugrah Tuhan yang diberikannya secara gratis, gak perlu bayar. Kalau anda mau anda boleh mendapatkannya sebanyak apa yang anda butuhkan. Kalau anda sedang menderita sakit penyakit atau salah seorang anggota keluarga anda mengalaminya dan anda sudah putus asa, anda boleh mencoba. Tapi anda harus ingat bahwa Isa bin Maryam itu mampu membuat mukjizat seperti yang sudah dijelaskan Quran. Gak perlu anda murtad..atau gak perlu anda harus menukar iman islam anda sekarang sebab Isa bin Maryam tidak memandang muka. Siapapun yang mau percaya jika dia sanggup akan ditolongnya. Kalo sudah anda coba dan anda menerima mukjizat...jangan lagi anda bilang mukjizat itu tidak gratis..!
Tuhan tidak membuat keajaiban tanpa diminta, anda jangan ngawur...perhatikan apa yang dilakukan oleh nabi-nabi sebelum Muhammad. Semua mereka meminta Tuhannya untuk bertindak menurunkan mukjizat. Musa memohon kepada Tuhannya untuk menyelamatkan barisan Yahudi yang telah terpojok ditepi laut merah saat dikejar tentara firaun. Lalu Tuhannya memerintahkan untuk mengangkat tongkatnya...maka keajaibanpun terjadi. Keajaiban atau mukjizat terjadi bila orang yang percaya, bertindak. Tanpa itu mukjizat tidak akan pernah datang. Tidak ada alasan Tuhan tahu kok yang saya butuhkan, cukup saya diam saja. Itu omong kosong !
Nabi lainpun demikian. Semua mereka bertindak sesuai dengan imannya...maka terjadilah mukjizat. Jika anda percaya (sesuai apa yang dikatakan Quran) kepada Isa bin Maryam bahwa ia sanggup...anda bertindak dalam sikap percaya penuh...anda tinggal perintahkan penyakit itu keluar dengan tegas, maka penyakit itu pun taat pada anda dan keluar...tetapi tentunya ini harus dengan nama Isa bin Maryam. Ini sekedar uji coba...siapa tahu anda beruntung mendapat mukjizat yang lain daripada biasa...
Tuhannya orang nasrani bilang, siapa yang menabur banyak, ia akan menuai banyak bahkan seratus kali lipat...ini sudah dibuktikan banyak orang..! Apakah ini mukjizat? Tidak...itu terjadi karena itu sudah merupakan hukum dan itu terjadi secara alamiah. Keajaiban diluar itu, sesuatu yang tidak alamiah dan itu terjadi.
Jika ada buaya berwujud mirip manusia, apakah itu kewajiban? Tidak...karena itu adalah penyimpangan generatif. Banyak orang, khususnya masyarakat muslim yang pendek akal menyebut hal seperti itu keajaiban. Mereka akan berbondong-bondong mendatangi tempat dimana buaya itu berada. Kadangkala mereka menyajikan sesuatu yang katanya dapat mendatangkan berkah...dikeramatkan! Ini gejala apa? Inilah gejala dimana muslim haus akan mukjizat yang sangat-sangat bahkan hampir tidak pernah mereka saksikan saat mereka berdoa atas nama Allah SWT! Mereka sebenarnya kepingin membuktikan apa benar Allah SWT itu sakti mandraguna kayak Tuhannya agama sebelah!
(Maaf tn. mod. saya tidak dalam rangka promosi agama sebelah, karena saya berbicara berdasarkan apa yang dikatakan Quran tentang Isa bin Maryam)
Keajaiban bukan hukum pasti? ah..kalau begitu Tuhan ente impoten! Tuhan agama sebelah sudah mengatakan "inilah tanda-tanda orang percaya...mereka akan melakukan mujizat atas namaku..." masalahnya mengapa banyak pengikut agama sebelah gagal melakukan itu? karena mereka tidak mengerti otoritas yang sudah diberikan pada mereka. Tetapi bagi mereka yang menyadari bahwa mereka punya otoritas power yang sudah diberikan Tuhannya dan menggunakannya, mereka dapat membuat mukjizat spektakuler. Luar biasanya, mereka itu tadinya adalah muslim sejak lahir.
Memang Tuhan punya hak prerogatif untuk membuat mukjizat, tetapi itu sudah dikuasakannya kepada manusia yang percaya pada Tuhan itu. Mengapa perlu Tuhan menunjukkan kuasa adikodratinya? manusia tidak dapat melihat tuhan secara kasat mata. Kalau begitu bagaimana manusia dapat percaya kepada Tuhan tanpa tuhan mau menunjukkan dirinya lewat pewujudan kuasanya dalam kehidupan manusia sehari-hari? Bagaimana manusia dapat menyadari kehadiran Tuhan dalam hidupnya jika tidak melalui mujizat itu?
Nah kalo kita menengok ke abad ke 7 saat muhammad berdialog dengan kaum Quraisy yang menuntutnya membuat mukjizat maka patut kita setuju kepada kaum Quraisy yang menolak kenabian muhammad. Sebab muhammad gagal menunjukkah kehadiran Allah SWT melalui demontrasi mukjizat seperti yang dikehendaki Quraisy penentangnya. Bahkan muhammad dengan tegas mengatakan dirinya tidak diutus untuk itu selain memberikan peringatan. Kalau beini cara muhammad berdakwah, jelas tidak akan ada manusia cerdas yang mengerti bagaimana membuktikan kehadiran Tuhan bisa percaya pada Tuhan muhammad.
Bacalah Alkitab Nasrani tentang riwayat Yesus. Terdapat kontras yang sangat tajam ibarat Hitam dan Putih. Muhammad berada pada posisi yang hitam, lebih hitam dari yang hitam dan Yesus berada posisi putih kemilau. (ini dari sisi cara dakwah). Muhammad mesti mengemis-ngemis dan menghiba-iba agar pendengarnya mau percaya dan membenarkannya. Anda bisa bayangkan Crescent Star, selama 13 thn muhammad berdakwah di Makkah, ia cuma mendapat pengikut dalam hitungan yang tidak lebih dari seratus orang. Tidak ada orang yang takjub mendengar ocehannya dan mengatakan yang seperti ini belum pernah ada. Muhamamd harus pulang dengan wajah yang sedih karena setiap orang yang ditemuinya dari orang Quraisy itu mengolok-oloknya. Muhammad harus mendatangi orang-perorang agar dapat menyampaikan risalahnya.
Tapi coba anda bandingkan dengan Mr. Y. Tidak ada promosi apapun, tidak perlu ia mendatangi orang-orang untuk beradu argumen seperti muhammad. Tetapi mengapa kemunculannya sangat diharapkan orang-orang banyak yang menderita sakit penyakit? kenapa setiap orang mau dengan sabar menantikan saat mendengar ocehannya. Kau bisa lihat bagaimana lawan-lawannya dari kalangan ulama yahudi dibungkamnya dengan mudah yang membuat mereka harus pulang dengan wajah memerah karena merasa malu tidak dapat menjebaknya?
Silakan merenungkannya...!