bowo22 wrote: Tentang Amoeba --> Ada mahkluk yg membutuhkan lawan jenis untuk berkembang biak dan ada mahkluk yg tidak membutuhkan lawan jenis untuk berkembang biak ( Cocok toh dgn pemahaman Anda tentang "PASANGAN" yakni KEBALIKAN dari SESUATU )
- Tentang Galaksi --> Silakan saja Anda buat penjelasan dgn 'bersilat Lidah' seperti yg memang merupakan selera Anda
fayhem wrote:OK bowo, jangan muter muter ya.
OK aq akui bahwa pandanganmu tentang amuba benar
Tuh kan saya dibilang muter-muter... padahal 'persoalan amuba' telah menahun (=bertahun - tahun menjadi ganjalan) sedangkan saya menjelaskan hanya dengan 'dua baris' saja --> koq dibilang muter - muter (sedih saya mbaaak)
===================================================================================================================================
fayhem wrote:Baca lagi deh postinganku
Tuhanku juga mampu menentukan kehidupan ini, bukan cuma awlohmu saja.
Tapi tidak Dia lakukan
Nah ini lagi - lagi kesimpang siuran yg "menahun" --> Tuhan itu cuma satu (Tuhan_mu adalah Tuhan_ku), cuma diantara kita dan tiap-tiap orang berbeda-beda dalam "MENGENAL SIFAT-SIFAT_NYA"
===================================================================================================================================
bowo22 wrote: Jangan bahas kitab Lain disini (FFI)
fayhem wrote:Bagaimana bisa dengan tidak menyebut kisah kitab sebelah membuat kamu tau
Tau apa yang lucu ?
Sebelumnya aq nggak tau maksud Tuhan dalam kisah firaun tersebut hingga sekarang.
Jelas Tuhan membuat begitu pada kisah tersebut karena tau kalo kamu akan meragukan kebisaan Tuhan dibanding dengan seorang programmer
- Lho... ini demi menta'ati aturan FFI koq
===================================================================================================================================
bowo22 wrote: - Tetapi Tuhan mampu 100% terhadap segala sesuatu --> Tanpa Kecuali
- Seperti yg sudah saya sampaikan tentang aktivitas setiap bakteri yg pernah ada sepanjang usia jagat raya
fayhem wrote:1. Bowo jangan muter-muter
Kalo aq benar ya akui aja, seperti aq mengakui pendapatmu tentang amuba
2. Sekali lagi aq bilang bahwa Tuhanku juga bisa menentukan kehidupan ini seperti awlohmu
3. Tapi bedanya, Tuhanku tidak melakukannya karena Dia adil
4. Nah, sekarang apa yang awloh bisa lakukan ?
Jika seorang murtad dari agamanya apakah dia bisa memaafkan?
5. Apakah dia bisa memimpin manusia yang terdiri dari berbagai suku dan kepercayaan ini dengan adil ?
1. Ok saya juga ga berselera muter-muter membuang energy
2. Ok "Deal" dan "Tuntas" kita ga akan muter2 terus disini
3. DIA melakukan ini semua koq Mbaaak.... tapi Mbak aja yg belum mendapatkan referensi_nya
4. Dia bisa melakukan segalanya (mungkin hanya satu yg tdk bisa dilakukan, yakni: Memusnahkan DIRI_NYA) --> jangankan memaafkan seseorang yg murtad... bahkan memindahkan sesorang dari Neraka untuk pindah ke Surga_pun bisa koq
5. Tentang 'keadilan' --> sebelum diciptakan segala sesuatu oleh_NYA termasuk jagat raya beserta Surga dan Neraka, saat itulah segalanya "SAMA PERSIS"
Kemudian DIA BERKEHENDAK menciptakan segala sesuatu yg ada sekarang ini dengan "BERANEKA" --> TIDAK ADA YG SAMA PERSIS --> disinilah peluang manusia untuk mengatakan bahwa DIA tidak adil
* Salah satunya adalah : Jumlah Butiran Nasi yg ditelan oleh tiap-tiap orang semasa hidupnya adalah berbeda - beda (Non_Muslim bilang ini tidak adil)
* Kepercayaan cuma SATU koq mbaaaaak... Yakni percaya kepada Satu Sang Pencipta --> Selanjutnya tinggal mengikuti SEGALA ATURAN-ATURAN yg ditetapkan_NYA dan ini telah terjadi perubahan2 pada masing-masing zaman
--> maka pada saat ini carilah Peraturan mana yg terakhir diberlakukan dan masih berlaku (contohnya : dahulu para putra-putri Nabi Adam boleh "campur" tetapi sekarang_kan tidak boleh lagi)
* Dan pahamilah bahwa Tuhan tidak membuat Peraturan-peraturan dalam bentuk "BUKU/KITAB" --> namun perubahan zaman_lah yg menjadikan seolah-olah ada beberapa "BUKU" yg berbeda
* Akan lebih tepat kalau "FIRMAN-FIRMAN" itu semua disatukan dalam satu buku
* Kemudian semuanya dibaca dan semuanya dipahami lalu semuanya diterima dgn lapang dada barulah kemudian semuanya ditaati