Maaf baru bisa saya jawab. Saya akan coba jawab sebisanya.
kang kabayan wrote:
1. itu namanya conditioning, bukan kebohongan direspon mjd kebenaran, tp diharapkan orang bisa bertindak sesuai dg yg diucapkan krn ucapan tsb msk ke alam bwh sadar dan mengontrol tindak tanduk kita scr asadar. (Teori Behavioristik Adam Maslow, silahkan cr buku introducing to psychology : Vogel atau mau yg lbh teknis di Kaplan text book of psychiatri)
Ya anda benar tapi saya katakan kondisi "muslim tidak sadar". Kata kunci sebenarnya adalah REPETITION. Berulang-ulang dari mulai orok, sehingga akan bersemayam dalam alam bawah sadar. Di satu sisi anda benar, dalam artian kondisi muslim tidak tahu sama sekali tentang sifat/kelakuan allah swt/muhammad.
Tapi coba lihat ayat ini :
Qs48:13
Dan barang siapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.
Qs2:171
Dan perumpamaan orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka mereka tidak mengerti.
Qs19:83
Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?,
Masih banayk lagi ayat2 setan dalam quran. Utk selanjutnya coba kesinihttp://indonesia.faithfreedom.org/forum/muslim-diajarkan-untuk-berhati-setan-t35957/
Apakah anda masih yakin allah swt itu tuhan??. Nah ini namanya ilusi/khayalan.
Mungkin anda masuk dalam kategori tidak tahu sama sekali ttg islam atau anda sedang taqqiya (maaf bukan berarti saya lebih tahu daripada anda ttg islam, tapi banyak kasus muslim sama sekali tidak tahu akan kelakuan muhammad dan allah swt), tapi bagi muslim kaffah mereka sudah tahu akan sifat/kelakuan allah swt/muhammad. Kalo dibaca dengan kritis dengan hati dan pikiran terbuka, sifat allah tidak ada bedanya dengan sifat iblis. Dan sifat2 jahat tersebut jadi merupakan batu pijakan mereka untuk mengikuti sifat/kelakuan muhammad (sunnah rosul) seperti mati jihad dapat perawan 72, mengawini anak gadis kecil, poligami, tidak adanya toleransi terhadap non-muslim. Kenapa mereka mau melakukan itu? Karena mereka menganngap allah swt adalah Tuhan. Perintah itu semuanya adalah perintah ilahi.
Menurut anda apakah Amrozi, Imam Samudra islami atau tidak? Kenapa amrozi cs yakin akan perbuatan mereka diridhoi allah swt? Karena mereka menganggap allah swt adalah tuhan. Dan kondisi ini berasal dari pemikiran seperti post anda ini
kang kabayan wrote:2. Memang hrs patuh jk memang mjd pengikut sebuah ajaran
Nah inilah yg saya sebut kepatuhan buta. Patuh itu memang perlu tapi tidak bagus jikalau daya kritis terberangus hanya karena kita diminta untuk patuh. Itu namanya iman buta. Saya lebih menyukai Iman yg dinamis. Tapi di Islam iman dinamis kalau dipraktekkan akan selalu menemui tembok. Iman dinamis bisa mengakibatkan murtad, dan di islam kasus murtad akan menemui tembok kematian. Islam tidak memberikan kebebasan/kedinamisan berpikir. Dan untuk membuat muslim nyaman dalam kepatuhan buta tersebut, maka dibuatlah praktik2 seperti pemikiran anda dibawah ini
kang kabayan wrote:3. Dlm psikologi itu disebut sbg mind cleansing, memang hrs sp spt itu hingga pikiran mjd lelah hg bisa beristirahat dan slrh beban pikiran mjd terlepaskan, sensasinya lebih nikmat dr inex dan lbh sehat krn tdk ada istilah habituasi atau ketergantungan.
peace 'n
4 all
Saya yakin 100% amrozi cs pasti melakukan sholat dan shalawat nabi tanda rasa syukur atas kematian kafir2 dalam bom bali. Mereka akan menjadi nyaman dan tidak ada perasaan berdosa sama sekali. Karena mereka pada saat sholat dan shalawat itu mereka mengosongkan dirinya. Masturbasi pikiran. Mereka mengalami histeria akut tanda kesuksesan mereka membantu allah swt dan nabinya.
Pemikiran anda di atas sebenarnya tidak beda dengan semedi/yoga. Mengosongkan diri. Dan biasanya kenyamanan seperti ini tidak langgeng, karena sangat rentan terhadap pengaruh external.Dan anda harus hati-hati bung, pengosongan diri ini bisa mengakibatkan suatu ilusi, karena pada dasarnya di dalam otak kita tidak pernah terjadi kekosongan pikiran kecuali kita dalam posisi delta. Saya pikir dalam kasus ini tidak ada bedanya dengan org yg tidak beragama.
Mohon maaf kalo ada kata2 sy yg kurang. Saya berpikir berdasarkan analisa sebab akibat saja. Tidak ada asap kalo tidak ada api. FFI muncul karena muslim menyembunyikan keburukan islam.
wassalam
peace bro.
