Duladi wrote:1) Musa sendirian saja dikeroyok oleh ribuan orang Israel di padang gurun, dia tidak gentar dan dia secara berani/terang-terangan mengandalkan kekuatan Tuhannya. Tuhannya pun sanggup membuktikan DIRINYA ADA & membuktikan bahwa Dia benar-benar TUHAN yang telah mengutus Musa, bukan tuhan abal-abal.
Baca kembali kisah Musa di atas. Orang-orang Israel itu mulai meragukan Musa sebagai utusan Tuhan. Lalu apa yang Musa lakukan? Apakah kemudian dia minta bantuan orang-orang Midian atau orang-orang Amalek untuk melindungi dirinya seperti mereka melindungi anak istri mereka? Apakah Musa berkomplot dengan orang-orang di luar kaumnya untuk membalas dendam kepada kaumnya itu karena tidak mau beriman kepadanya? Apakah Musa lalu bersekutu dengan orang-orang Amalek buat ngerampoki orang-orang Israel? Musa terbukti NABI ASLI, karena dia percaya kepada perlindungan Tuhannya dan ada intervensi Tuhannya dalam membela perkaranya. Tapi bagaimana dengan Muhammad? Muhammad tidak saja memperlihatkan dirinya sebagai orang yang tidak percaya pada kemampuan ilahi sang awloh, tapi bahkan memperlihatkan dirinya seorang bajingan. Membela status kenabiannya dengan cara berkomplot dengan para penjahat adalah sungguh tidak bisa dibenarkan. Memangnya menjadi "nabi" itu sebuah AMBISI atau sebuah beban yang diberikan Tuhan? Muhammad menunjukkan bahwa "MENJADI NABI" itu adalah SUATU AMBISI yang harus DICAPAINYA SAMPAI SUKSES, jadi inilah yang memberitahu kita bahwa dia cuma seorang bajingan dan nabi gadungan.CRESCENT-STAR wrote: dikeroyok ribuan orang israel ? bung mau ngomong apa sih ? .. mau membandingkan situasi yg mana ini ???? perbandingan yg benar itu A dengan A, bukan A dgn B. kebiasaan bung bikin analogi selalu tidak nyambung. kalo bung membandingkan A dgn B, itu bukan perbandingan namanya tapi sdh jelas itu PERBEDAAN.
jadi harus A : A, dan ceritakan dulu KEMIRIPAN SITUASINYA secara lengkap. jangan asal begitu seperti tdk pernah belajar perbandingan saja.
Baca apa yang diucapkan nabi Musa bahwa "MENJADI NABI" bukanlah atas keinginan hatinya sendiri:
- Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN.
Mati dengan cara wajar saja tidak membuktikan Musa benar diutus Tuhan, apalagi kalau Musa menusuki mereka satu persatu dengan pedangnya, bukankah itu malah lebih membuktikan kepalsuan Musa? Tetapi lihat, TUHANNYA MUSA terbukti ADA & Dia-lah benar-benar SANG PENGUTUS Musa.
Tuhan-lah yang membela Musa, bukan Musa membela dirinya sendiri dengan JIHAD!
Muhammad tidak bisa seperti itu. Muhammad membela dirinya sendiri dengan jihad, lalu bagaimana kita bisa tahu dia benar-benar diutus awlohnya kalau caranya seperti itu? Bukankah dengan berbuat itu, justru menjadi bukti kalau dia "menjadi nabi" atas KEMAUANNYA sendiri? Saya pun bisa mengaku nabi, lalu sewaktu kamu menentang, saya penggal kepalamu. Se-sinting itulah GAYA MUHAMMAD!!!!!
Apakah nalarmu masih belum bisa mencernanya?
2) Muhammad sendirian saja dikeroyok oleh ribuan orang Quraish di Mekkah, dia gentar dan minta perlindungan orang-orang Anshar. Dan mulai dari awal perjalanan karirnya hingga wafatnya, tuhannya yang bernama awloh itu tak pernah satu kalipun terbukti ADA & MAHAKUASA. Sepanjang sejarah hidup Muhammad, Awloh hanyalah sosok bohong-bohongan yang diperankan oleh Muhammad dan para jihadis. Muhammad yang jadi mulutnya, dan para jihadis yang jadi tangan-tangannya. Coba...... yang seperti inikah yang kamu sembah?
Selama 11 tahun itu, tidak pernah TERBUKTI tuhannya Muhammad itu ADA & MAHAKUASA.Crescent wrote:dikeroyok selama 11 tahun di Mekka maksudnya ? ... lama sekali.
jadi sekarang saya minta jelasnya saja. bung maunya apa ?... apa yg bung harapkan Tuhan lakukan di 11 tahun di mekka ini ?
Yang bisa Muhammad lakukan cuma ngarang ayat-ayat, semudah Lia Eden mengarang ayat.
Tapi sewaktu diminta BUKTI yang bersifat ILAHI dari awlohnya, Muhammad selalu ngeles dan selalu ada saja alasannya.
Muhammad mengaku di hadapan kaumnya bahwa dia telah diutus awloh sebagai rasul. Orang-orang Quraish tahu kalau itu hanyalah pengakuan sepihak. Mereka ingin ada SOSOK YANG ILAHI yang membenarkan pengakuan Muhammad itu. Inilah yang mereka minta:
- “Jika engkau tidak mau mengerjakan permintaan kami. maka bangunlah untuk dirimu. Mintalah Tuhanmu mengutus malaikat bersamamu yang membenarkan apa yang engkau katakan dan meminta pendapat kami tentang dirimu. Mintalah Tuhanmu memberikan untukmu taman-taman, istana-istana, dan kekayaan dari emas dan perak hingga engkau menjadi kaya dengannya, karena engkau berada di pasar seperti halnya kami dan mencari kehidupan seperti kami. Ini semua agar kami mengetahui kelebihanmu dan kedudukanmu di sisi Tuhanmu jika engkau betul-betul seorang Rasul seperti pengakuanmu.”
“Hai Muhammad, kaummu telah mengajukan banyak tawaran kepadamu, namun semua tawaran mereka engkau tolak. Mereka memintamu memberi hal-hal agar dengan yang demikian mereka mengetahui kedudukanmu di sisi Allah seperti pengakuanmu, membenarkanmu, dan mengikutimu, namun engkau tidak sanggup memenuhinya. Mereka memintamu mengambil sesuatu untuk dirimu sehingga dengan sesuatu tersebut, mereka mengetahui kelebihanmu atas mereka dan kedudukanmu di sisi Allah, namun engkau tidak sanggup memenuhinya. Mereka meminta percepatan siksa yang engkau ancamkan kepada mereka, namun engkau juga tidak sanggup memenuhinya. Demi Allah, sampai kapan pun aku tidak beriman kepadamu hingga engkau membangun tangga ke langit, kemudian engkau naik ke langit melalui tangga tersebut dan aku melihatmu tiba di sana, setelah itu engkau mengambil empat malaikat yang memberi kesaksian untukmu bahwa apa yang engkau katakan memang benar. Demi Allah, jika engkau tidak mau melakukannya, jangan berharap aku membenarkanmu.”
Saking jengkelnya mereka kepada Muhammad, mereka sampai meminta AZAB dipercepat: (mirip seperti azab Tuhannya Musa kepada Korah, Datan dan Abiram)
- Tokoh-tokoh Quraisy berkata, “Kalau tidak begitu, jatuhkan untuk kami gumpalan dari langit karena engkau mengatakan bahwa jika Allah berkehendak, Dia pasti melakukannya. Sungguh, kita tidak beriman kepadamu jika engkau tidak melakukannya.”
- "...Mereka meminta percepatan siksa yang engkau ancamkan kepada mereka, namun engkau juga tidak sanggup memenuhinya..."
Dan apakah Muhammad mampu membuktikan ANCAMAN AZAB AWLOH-nya itu dengan cara-cara yang adikodrati? TIDAK.
Ancaman AZAB AWLOH itu ternyata adalah JIHAD yang akan dilakukannya kelak setelah dia berkomplot dengan kaum Anshar Medinah.
- Sahih BUkhari, Volumn 006, Book 060, Hadith Number 293.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas : ketika ayat “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”. diturunkan, nabi saw menaiki gunung safa dan mulai memanggail “wahai Bani Fihr ¡ wahai Bani Adi” ditujukan kepada semua suku Quraish hingga mereka berkerumun berkumpul. Mereka yang tidak dapat datang secara pribadi, mengirimkan utusan mereka untuk melihat ada apa di sana. Abu Lahab (paman Nabi) dan yang lainnya dari Quraish datang, kemudian nabi bersabda “jika aku katakan pada kalian bahwa ada sebuah pasukan berkuda (musuh) di bukit berniat menyerang kalian, apakah kalian akan mempercayai saya?” mereka semua berkata “Ya, sebab kami tidak menemukan apapun yang kau katakan selain dari kebenaran”. Kemudian beliau bersabda : “aku ini pembawa peringatan kepada kalian akan kedatangan hari penghakiman yang dahsyat." Abu Lahab berkata (kepada nabi) “semoga kedua tangan kamu celaka. Untuk inikah kamu mengumpulkan kami ?” kemudian turun “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan..” (111:1-5).
Dia ngaku nabi dan menuntut kaumnya beriman kepadanya. Tapi karena keinginannya tidak dituruti, dia mengancam kaumnya dengan AZAB AWLOH. Dan azab yang dimaksudkannya itu bukanlah azab yang adikodrati, yang benar-benar datang dari tuhannya, tapi azab hasil rekayasanya sendiri, yaitu DENGAN JIHAD.
Hukuman Tuhan tidak selalu harus seperti itu. Dia bisa juga meremas jantung orang-orang kafir Mekkah itu sehingga mereka mati menggelepar tanpa perlu merusak bumi.Crescent wrote:bung berharap Tuhan membelah bumi mekka dan orang2nya mati semua ?
Atau tiba-tiba dia angkat orang-orang kafir itu ke atas, lalu dia banting ke tanah berulang-ulang, agar semua orang bisa melihat kebrutalan awloh dan kekuatan ilahinya.
Tapi mana mampu awloh berbuat itu? awloh khan cuma tuhan rekaan si Mamad.
Akh, mana bisa awloh berbuat itu?Crescent wrote:bung berharap TUhan menimpakan gunung uhud ke atas mereka ?
Akh, mana bisa awloh berbuat seperti itu?Crescent wrote:atau seperti kaum sodom ?
Ribuan orang Israel mati dihukum Tuhan lewat KEKUATAN ILAHI-nya, tapi apakah orang Israel itu seluruhnya dipunahkan?Crescent wrote:LALU APA SETELAH ITU ?... Muhammad dakwah sama UNTA ???
Mujizat membelah bulan itu adalah hoax. Kalau benar orang Quraish menyaksikan itu, tentu mereka tidak akan berkata: "Tunjukkan pada kami bukti agar kami membenarkan pengakuanmu."Crescent wrote:bukankah untuk sekedar peringatan cukup 2 kali melakukan pertunjukkan mukjizat dgn membelah bulan di hadapan mereka, dan mengirimkan kemarau ganas hingga mereka makan dedaunan saja ?
Mereka tidak melihat bukti kenabian ada pada diri Muhammad. Mereka melihat Muhammad sebagai orang yang ngaku-ngaku nabi.
Di dalam Alquran terekam kata-kata mereka:
- Q 29:50
Dan mereka berkata: Mengapa tidak diturunkan kepada (Muhammad) mukjizat-mukjizat dari Tuhannya? Jawablah (wahai Muhammad): Sesungguhnya (urusan menurunkan) mukjizat-mukjizat itu adalah tertentu bagi Allah dan aku hanyalah seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata.
Q 13:27
Dan orang-orang yang kafir berkata: Mengapa tidak diturunkan kepada (Muhammad) satu mukjizat dari Tuhannya? Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya Allah menyesatkan sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya), dan memberi petunjuk ke jalan agamanya, sesiapa yang rujuk kepadaNya.
- Sahih Bukhari Volume 9 Buku 92, Nomor 379:
Diriwayatkan Abu Huraira:
Rasulullah mengatakan, "Para nabi melakukan mukjizat agar orang percaya, tetapi apa yang diberikan kepada saya adalah apa yang diwahyukan Allah kepada saya (yaitu Alquran). Saya harap pada Hari Akhir nanti pengikut saya akan menjadi lebih banyak daripada pengikut para nabi lainnya."