silahkan anda protes ke rekan seiman anda yang menyamakan bagian tubuh awloh SWT tidak lebih daripada sebuah batu hitam di sudut kabah.Haniam_maria wrote:Bentuk Tuhan gk kyak apa2, Tuhan itu kan gk da yg nyamain, kok bntuknya disama2in
Hmmm ... apakah artinya allah swt lebih suka seseorang ... seperti yang anda katakan ... meninggikan dubur dan tidak menggunakan otak?Haniam_maria wrote:Ktika lu dtggal cew lu dan lu dberi cincin, trus lu pandangi tuh cincin smbil ktawa, nangis, tpi apa cew lu adalh cincin itu?
Kmi muslim mempersembhkan sujud sbgai penyembhan tertinggi kpada Allah dgan menghadap ka'bah tpi dalam pkiran adalh Dzatnya. Ktika sjud mka kpala brada lbih rendah dri dubur yg artinya otak dak sgala l0gika tak ada artinya dlam menyembh.
Well, kalau memang anda serius berpendapat seperti itu ... ibadat kepada Allah SWT bukanlah hal yang menarik untuk membuat non-muslim di sini terpikat.... karena, sangat berbeda dengan anda mereka menyembah pribadi yang menghargai kesanggupan berpikir dan berlogika.
Di Matius 22:37 dikatakan bahwa YHWH menginginkan penyembahnya untuk menyembahnya dengan segenap pikiran, selain dengan segenap jiwa dan hati.
Pengikut Yesus yang bernama Petrus juga menganjurkan hal yang sama ... untuk 'mengembangkan kemampuan berpikir yang tajam' (2 Petrus 3:1). Bahkan Paulus yang sering kali dicibir oleh rekan muslim justru menganjurkan seseorang untuk melakukan 'dinas suci' kepada YHWH dengan disertai 'daya nalar' (Rm 12:1,2)
Jadi, berbeda dengan anda, kami suka berpikir dan tidak dilarang untuk berpikir!
Mengapa dilarang menggunakan otak? Apakah Allah SWT sedang menyembunyikan sesuatu?
Seseorang yang betul-betul yakin bahwa dirinya menyampaikan kebenaran .... tidak akan takut untuk diuji... tidak akan merasa terintimidasi apabila seseorang menggunakan kesanggupan berpikirnya guna mengevaluasi berita yang ia sampaikan.
Seseorang yang menghalang-halangi orang lain untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut adalah orang yang sedang menyembunyikan fakta!
Ia takut sesuatu yang tidak ia kehendaki terbongkar dan diketahui umum. Atau orang ini tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup untuk dikritik.
Jadi, hanya ada dua kemungkinan yang membuat Allah SWT menghalangi penyembanya untuk menggunakan otak mereka. Karena ia merasa kurang percaya diri, atau karena ia sedang berdusta!
Rasanya tidak mungkin Allah SWT merasa kurang percaya diri ... dalam kebanyakan kasus para penyembah Allah SWT justru memiliki masalah sifat terlalu percaya diri yang kelewat batas .... dan ingat, bahwa perangai suatu umat menggambarkan sifat dari objek yang mereka sembah.
Maka jatuhlah kesimpulan kita pada pilihan kedua .... Allah SWT sedang berdusta! Ia sedang menyembunyikan suatu kebenaran yang membuatnya berada di posisi yang kurang menguntungkan apabila umat manusia bisa menggunakan otaknya dengan baik.