LA MAHFUDZ, PEKERJAAN allah swt ATAU SETAN???

[CRESCENT-STAR]

ya tidak ada dalam daftar pemain. tentunya.

sutradara memilih si A bermain sebagai orang jahat, tentu tidak bertujuan agar hati si pemainnya jahat juga. ya toh ? ..... kalau kemudian hati pemain jadi jahat gara2 peran jahatnya, apa sutradara bisa dipersalahkan ?

[jemplank]

ya tidak ada dalam daftar pemain. tentunya.

sutradara memilih si A bermain sebagai orang jahat, tentu tidak bertujuan agar hati si pemainnya jahat juga. ya toh ? ..... kalau kemudian hati pemain jadi jahat gara2 peran jahatnya, apa sutradara bisa dipersalahkan ?

jadi ada yg bisa jalan sendiri di luar skenario, gitu ... ???

[CRESCENT-STAR]

perubahan skenario sepenuhnya hak dan wewenang sutradara.
tetapi sang sutradara memberikan kesempatan kepada para pemain untuk menggunakan hatinya mengenai peran apa yg diinginkannya.
jika dia berfikir bahwa perannya yg ditentukan sutradara itu jelek dan akan berpengaruh buruk pada dirinya, maka dia dapat meminta perannya dirubah. selanjutnya hak sutradara untuk mengabulkannya atau tidak. tetapi sutradara berjanji kalau si pemain ingin kebaikan maka akan dikabulkan permohonannya itu. atau sang sutradara berinisiatif sendiri merubah peran sang pemain karena pertimbangan baik sang sutradara.
jika pemain yg mendapat peran buruk menganggap baik perannya itu maka sutradara tidak akan merubah skenario buruk tsb.
kadangkala sutradara memberi nasihat pada pemain tsb, tetapi pemain menolaknya, maka sutradara akan memastikan bahwa peran buruknya itu berjalan sesuai skenario.

[simplyguest]

Buset.
Ternyata aulohnya Islam itu sutradara dari semua perbuatan kejahatan di muka bumi ya.
Semua korban kejahatan yang ada di muka bumi juga ternyata hasil skenario keji aulohnya Islam.
Bahkan orang2 jahat yang nantinya akan disiksa selamanya di neraka Islam juga ternyata cuma pemain yang hanya mengikuti skenario auloh.

[jemplank]

perubahan skenario sepenuhnya hak dan wewenang sutradara.
tetapi sang sutradara memberikan kesempatan kepada para pemain untuk menggunakan hatinya mengenai peran apa yg diinginkannya.
jika dia berfikir bahwa perannya yg ditentukan sutradara itu jelek dan akan berpengaruh buruk pada dirinya, maka dia dapat meminta perannya dirubah. selanjutnya hak sutradara untuk mengabulkannya atau tidak. tetapi sutradara berjanji kalau si pemain ingin kebaikan maka akan dikabulkan permohonannya itu. atau sang sutradara berinisiatif sendiri merubah peran sang pemain karena pertimbangan baik sang sutradara.
jika pemain yg mendapat peran buruk menganggap baik perannya itu maka sutradara tidak akan merubah skenario buruk tsb.
kadangkala sutradara memberi nasihat pada pemain tsb, tetapi pemain menolaknya, maka sutradara akan memastikan bahwa peran buruknya itu berjalan sesuai skenario.

Seperti kejadian adam hawa yg makan buah kuldi itu ya .... ??

[CRESCENT-STAR]

Buset.
Ternyata aulohnya Islam itu sutradara dari semua perbuatan kejahatan di muka bumi ya.
Semua korban kejahatan yang ada di muka bumi juga ternyata hasil skenario keji aulohnya Islam.
Bahkan orang2 jahat yang nantinya akan disiksa selamanya di neraka Islam juga ternyata cuma pemain yang hanya mengikuti skenario auloh.

belum tentu juga. dalam LM ada juga hukum AZAB tidak bersyukur.
ada orang yg diskenariokan berperan jadi orang baik dalam LM, tetapi HATI nya kotor dan tidak bersyukur. maka peran baiknya itu bisa dihapus dan diganti peran buruk.
jadi keburukan tidak selamanya adalah skenario dari sutradara, tetapi akibat HATI yang tidak bersyukur.

jadi kita pada dasarnya tidak tau apa yg sedang terjadi itu TAQDIR/skenario atau PERUBAHAN TAQDIR/skenario ...

[jemplank]

jadi keburukan tidak selamanya adalah skenario dari sutradara, tetapi akibat HATI yang tidak bersyukur.

jadi kita pada dasarnya tidak tau apa yg sedang terjadi itu TAQDIR/skenario atau PERUBAHAN TAQDIR/skenario ...

JADI TERBUKTI BENAR DONG STETMEN SAYA DI ATAS, ADA YG BISA BEJALAN DI LUAR SKENARIO .....

[simplyguest]

belum tentu juga. dalam LM ada juga hukum AZAB tidak bersyukur.
ada orang yg diskenariokan berperan jadi orang baik dalam LM, tetapi HATI nya kotor dan tidak bersyukur. maka peran baiknya itu bisa dihapus dan diganti peran buruk.
jadi keburukan tidak selamanya adalah skenario dari sutradara, tetapi akibat HATI yang tidak bersyukur.

jadi kita pada dasarnya tidak tau apa yg sedang terjadi itu TAQDIR/skenario atau PERUBAHAN TAQDIR/skenario ...

Saya mau tanya satu hal ke sdr CS :
Apakah auloh menginginkan adanya kejahatan di muka bumi ini atau tidak?

[CRESCENT-STAR]

ingat ketika perang UHUD ... di sana turun ayat bahwa KEKALAHAN MUSLIM bukan perbuatan Allah melainkan kesalahan manusia itu sendiri.
karena saat itu orang2 berfikiran bahwa kekalahan saat itu adalah taqdir Allah.
artinya terjadi perubahan skenario di sana akibat kesalahan yang dibuat manusia di bagian free will nya yakni HATI.

[Aku-Suka-Hujan]

belum tentu juga. dalam LM ada juga hukum AZAB tidak bersyukur.
ada orang yg diskenariokan berperan jadi orang baik dalam LM, tetapi HATI nya kotor dan tidak bersyukur. maka peran baiknya itu bisa dihapus dan diganti peran buruk.
jadi keburukan tidak selamanya adalah skenario dari sutradara, tetapi akibat HATI yang tidak bersyukur.

jadi kita pada dasarnya tidak tau apa yg sedang terjadi itu TAQDIR/skenario atau PERUBAHAN TAQDIR/skenario ...

Maksudnya LM itu selalu direvisi dan diamandemen ulang begitu???
Btw, tuh LM kapan direvisi atau diamandemen? pada saat 'ini' atau jauh sebelum tuh manusia lahir?

[CRESCENT-STAR]

nah jadi apakah bom hirosima, atau pembantaian di mana-mana itu adalah perbuatan TUhan ???
BELUM TENTU .... kita tidak bisa memvonis itu kerjaan Tuhan. pertama, karena kita tidak tau pasti apa yg tertulis di LM. shg kita tdk bisa mengatakan ada skenario yg melenceng atau tidak.

tetapi sederhananya adalah apa yg SUDAH TERJADI adalah sudah merupakan bagian YANG DIIZINKAN UNTUK TERJADI oleh Tuhan. tetapi siapa yg melakukannya kita tidak bisa memastikan.

[simplyguest]

nah jadi apakah bom hirosima, atau pembantaian di mana-mana itu adalah perbuatan TUhan ???
BELUM TENTU .... kita tidak bisa memvonis itu kerjaan Tuhan. pertama, karena kita tidak tau pasti apa yg tertulis di LM. shg kita tdk bisa mengatakan ada skenario yg melenceng atau tidak.

tetapi sederhananya adalah apa yg SUDAH TERJADI adalah sudah merupakan bagian YANG DIIZINKAN UNTUK TERJADI oleh Tuhan. tetapi siapa yg melakukannya kita tidak bisa memastikan.

Anda bilang : belum tentu.
Berarti ada kemungkinan besar, pembantaian2 itu juga adalah memang perbuatan/skenario auloh kan?
Yang pasti adalah : kejahatan yang dilakukan oleh pemain yang ditunjuk auloh untuk berperan sebagai orang jahat, adalah tanggung jawab auloh. Betul?

Tolong jawab pertanyaan saya sebelumnya ini :

Saya mau tanya satu hal ke sdr CS :
Apakah auloh menginginkan adanya kejahatan di muka bumi ini atau tidak?

[CRESCENT-STAR]

Yang pasti

saya katakan "TIDAK PASTI" kok bisa berubah "YANG PASTI" begitu ?

[sundamurtat]

merubah skenario harus acc sutradara, kalau pemain tidak mau maka gak akan maen film

Buktinya gw masih bisa main film...?? dan harusnya sutradara yg bagus tahu kalau gw ini aktor yg bagus apa bukan... kalo tahu gw bukan aktor bagus, dari awal mestinya ga make gw (which is mean mestinya aloh ga usah nyiptain gw, atau seperti kisah khidir, waktu kecil cabut saja nyawa gw, ketimbang suatu saat gw malah jadi murtad dan menghancurkan islam)

dan tidak mungkin sutradara mau merubah skenario yg sudah bagus menjadi skenario yg jelek jalan ceritanya. yang ada itu pasti sutradara akan setuju merubah jalan cerita jika jalan cerita yg baru itu lebih bagus

hmmm.. sebetulnya ini menarik... boleh jadi sutradara bisa mengubah-ubah jalan cerita jika dianggap lebih bagus, tapi ini akan bertentangan dengan posisi sutradara profesional yg harusnya dia membuat film sudah terarah dengan susunan skenario yg sudah dibuatnya dari awal.. jika di tengah jalan ada jalan cerita yang tiba tiba ingin dia rubah, berarti menunjukkan skenario yg dibuatnya dari awal tidak matang..

Apapun yg kamu jelaskan tentang takdir, qada, qadar, dan segala bentuk ketetapan aloh.. itu akan paradox sendiri dengan sifat aloh yang lepas dari ruang dan waktu, di mana aloh harusnya bisa melihat masa depan.. bila sudah tahu saya akan murtad, kenapa masih menciptakan saya?? bila tahu iblis akan membangkang, kenapa masih menciptakan iblis?? pertanyaan ini mirip dengan pertanyaan setan ketika aloh menciptakan adam padahal manusia nantinya akan berbuat kerusakan di muka bumi.. aloh (dalam bahasa kasar)nya menjawab "gw tahu yang gw lakuin, lo udah diem aja"...

guru agama saya juga mencounter pertanyaan saya tersebut dengan jawaban itu... ya either saya diam karena secara tidak langsung menyiratkan kalau pertanyaan saya adalah pertanyaan setan yang berbahaya dan sebaiknya tidak usah dipikirkan.. km boleh memahaminya lain, tapi bagi gw jawaban semacam itu tidak lebih dari sebuah pengelakan..

Di satu sisi islam menggembar gembor konsep sifat tuhan yang sempurna (tauhid, maha kuasa, maha tahu, maha bijaksana, maha adil, dll), tapi di sisi lain mengelak jika ditanyakan pertanyaan-pertanyaan turunan mengenai sifat2 tersebut berdasarkan logika..

Saya lebih menghargai keimanan semacam ajaran Buddha tentang konsep Tuhan mereka. Tuhan dalam Buddha adalah sesuatu yang undefined.. tidak bisa dan memang sebaiknya tidak bisa dijelaskan wujud maupun sifatnya.. Maka ketika penganut Buddha ditanya bagaimana Tuhanmu, mereka akan diam.. Ketika ditanya apakah Tuhan Maha Tahu, mereka akan diam. Ketika ditanya Tuhan maha Pengasih mereka akan diam...

Sama seperti kamu disuruh mendefinisikan bilangan infinite.. jika ditanya berapa sebetulnya bilangan tak terhingga tersebut?? kalau kamu jawab bilangan yang sangat besarr, maka akan selalu ada pertanyaan baru.. apakah 1 triliun? di atas 1 triliun ada bilangan 1 bilyun di atasnya lagi ada 1 bilyun kuadrat, di atasnya lagi ada 1 bilyun pangkat 1 bilyun.. di atasnya lagi ada 1 bilyun ^ 1 bilyun ^ 1 bilyun.... dst......

maknanya di sini adalah
Apapun upayamu untuk berusaha mendefinisikan Tuhan bahkan cuma sifatnya itu tidak akan berhasil.. Makna Tuhan terlalu luas untuk didefinisikan.

maknanya di sini adalah
kalau anda protes tentang Yesus yg dianggap Tuhan padahal Dzatnya jelas2 manusia, ya Tuhan bisa menjadi apapun.. Kalau anda protes pada umat Buddha karena tidak mau menjelaskan bagaimana tuhan mereka, ya tuhan bisa tidak menjadi apapun..

maknanya di sini adalah
benar Tuhan bisa terserah saja mau menyebut diri sebagai aloh dan mewahyukan kehendak2nya semaunya lewat quran sehingga islam bisa jadi benar.. tapi benar Tuhan bisa terserah saja mewujud menjadi manusia dalam bentuk Yesus sehingga Kristen bisa jadi benar.. dan benar Tuhan bisa terserah saja menitiskan kekuasaannya kepada dewa-dewa yang berbeda sesuai jenis kuasanya sehingga hindu bisa jadi benar.. atau benar Tuhan bisa terserah saja menciptakan semesta ini karena keisengannya, lalu tidak melakukan apapun terhadap semesta sehingga Atheis menjadi benar..

maknanya di sini adalah
orang memilih suatu agama jadinya berdasarkan selera.. karena kebenaran mutlak itu sesungguhnya tidak ada..

maknanya di sini adalah
karena berdasarkan selera, sayangnya kami merasa harus menyelamatkan orang-orang karena islam memberikan selera yang tidak enak...

[CRESCENT-STAR]

belum tentu juga. dalam LM ada juga hukum AZAB tidak bersyukur.
ada orang yg diskenariokan berperan jadi orang baik dalam LM, tetapi HATI nya kotor dan tidak bersyukur. maka peran baiknya itu bisa dihapus dan diganti peran buruk.
jadi keburukan tidak selamanya adalah skenario dari sutradara, tetapi akibat HATI yang tidak bersyukur.

jadi kita pada dasarnya tidak tau apa yg sedang terjadi itu TAQDIR/skenario atau PERUBAHAN TAQDIR/skenario ...

Maksudnya LM itu selalu direvisi dan diamandemen ulang begitu???
Btw, tuh LM kapan direvisi atau diamandemen? pada saat 'ini' atau jauh sebelum tuh manusia lahir?

saya tidak bicara pengetahuan ALLAH. bicara pengetahuan Allah dengan bicara apa yang Allah tulis adalah berbeda.
Allah pasti tau akhir dari semua cerita sejak awal.
tetapi apa yang Allah tetapkan ttg semua aturan dalam LM adalah seperti rumitnya bahasa pemograman C++ atau lainnya ...
saya pernah belajar tapi sudah lama dan lupa pengkodeannya. jika sebuah Bahasa pemograman di buat dalam sebuah file. maka akan terjadi sistem yang rumit dan otomatis.

IF .... EXECUTE ...
IF ..... RUN .....
spt itulah contohnya
dan di lauh mahfudz itu ada MILYARAN rule yang bekerja secara automatic.
jadi sangat sulit untuk bisa sembarang memvonis HAL INI AKIBAT INI, INI OLEH SI INI, dst ... dimana yg dirubah mana yang tidak ...

[CRESCENT-STAR]

saya coba ambil contoh bahasa pemograman LM yg ada di Quran.

1. VALUE : si A ditentukan miskin
2. IF si A melakukan usaha keras maka RUN : ubah keadaannya.
3. VALUE : si A hidupnya sampai 7 Januari 2020
4. IF si A rajin silaturahmi maka RUN : panjangkan umurnya
dst

itu baru 4 rule, bayangkan jika ada 1000 rule, dan bagaimana semua itu saling terkoneksi dan bekerja secara automatic

[simplyguest]

Yang pasti

saya katakan "TIDAK PASTI" kok bisa berubah "YANG PASTI" begitu ?

Tolong baca sampai habis dong kalimatnya :

Yang pasti adalah : kejahatan yang dilakukan oleh pemain yang ditunjuk auloh untuk berperan sebagai orang jahat, adalah tanggung jawab auloh. Betul?

Menurut anda kan yang belum tentu adalah apakah semua kejahatan adalah tanggung jawab auloh.
Jadi menurut anda ada 2 macam kejahatan yang terjadi di bumi ini :
1. Yang didasarkan oleh free will dari manusia
2. Yang sudah sesuai dengan yang diskenariokan oleh auloh

Jadi kalo ada kejahatan yang terjadi disebabkan faktor nomor 2 di atas, berarti pasti itu tanggung jawab auloh kan?
Anda kan bilang auloh sudah menetapkan peran orang jahat untuk melakukan kejahatannya.
Jadi kalau memang pemain itu melakukan apa yang diskenariokan, itu tanggung jawab auloh kan?

Sekali lagi saya tanya pertanyaan ini :

Apakah auloh menginginkan adanya kejahatan di muka bumi ini atau tidak?

[Aku-Suka-Hujan]

Saya ga nanya tentang program LM... yang saya pertanyakan:
1. Apakah LM itu senantiasa direvisi?
2. Kapan direvisikannya?

[jemplank]

ingat ketika perang UHUD ... di sana turun ayat bahwa KEKALAHAN MUSLIM bukan perbuatan Allah melainkan kesalahan manusia itu sendiri.
karena saat itu orang2 berfikiran bahwa kekalahan saat itu adalah taqdir Allah.
artinya terjadi perubahan skenario di sana akibat kesalahan yang dibuat manusia di bagian free will nya yakni HATI.

BERARTI ANDA MENGEGASKAN STETMEN SAYA, Kalau ada SESUATU Yang bisa Berjalan DI LUAR skenario alloh swt ...

[CRESCENT-STAR]

belum tentu juga. dalam LM ada juga hukum AZAB tidak bersyukur.
ada orang yg diskenariokan berperan jadi orang baik dalam LM, tetapi HATI nya kotor dan tidak bersyukur. maka peran baiknya itu bisa dihapus dan diganti peran buruk.
jadi keburukan tidak selamanya adalah skenario dari sutradara, tetapi akibat HATI yang tidak bersyukur.

jadi kita pada dasarnya tidak tau apa yg sedang terjadi itu TAQDIR/skenario atau PERUBAHAN TAQDIR/skenario ...

Saya mau tanya satu hal ke sdr CS :
Apakah auloh menginginkan adanya kejahatan di muka bumi ini atau tidak?

Yunus : 25
Dan Allah menyeru (manusia) ke Dārus-salām (surga), dan memberikan petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (Islam).

Al Baqarah : 221
".... Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran.

apa yang tertulis di LM HANYALAH SKENARIO KEHIDUPAN, keputusan ada di HATI manusia untuk membuat taqdirnya sendiri.