Allah SWT: SEBUAH PRIBADI atau SEBUAH JIMAT?
Posted: Thu Apr 03, 2008 12:39 am
Allah itu PRIBADI atau JIMAT?
Para muslim mengklaim tuhannya Arab itu MAHA SUCI. Saking SUCINYA, sehingga orang yang berani menaruh tulisan "awloh" di tempat-tempat kotor, suatu contoh WC, dianggap telah menodai kesucian awloh.
Nah, mari kita analogikan dengan yang berikut.
Anda membeli sebuah pakaian baru yang berwarna PUTIH BERSIH, dan Anda memakainya. Tapi sewaktu Anda berjalan ke luar rumah, ada orang-orang yang iri dengan pakaian Anda, lalu mereka melempari pakaian Anda itu dengan tahi, tinta, air comberan, dan berbagai-bagai kotoran, sehingga pakaian Anda yang semula PUTIH BERSIH berubah jadi KOTOR dan noda tinta membekas selamanya.
Anda marah besar. Anda murka, lalu berusaha membalas orang-orang yang telah membikin kotor pakaian Anda itu dengan segala cara, asal sakit hati ini terbalaskan.
Pakaian adalah benda mati tak berdaya, bukan sosok YANG MAHA KUASA. Dia menjadi putih karena manusia yang membuatnya demikian.
Dan dia menjadi kotor penuh noda, juga manusia yang membuatnya.
Jadi, suci atau kotornya pakaian itu, adalah hasil kehendak manusia, dan bukan dari sononya suci.
Saya membuat gambaran tentang pakaian di atas, maksud saya adalah: ALLAH SWT ibaratnya seperti PAKAIAN PUTIH. Dia adalah semacam BENDA KESAYANGAN MUSLIM. Dia bukan PRIBADI YG TRANSENDENT. Transendent di sini maksudnya adalah mandiri, bebas berkehendak, bebas menentukan pribadi dan hakikat dirinya, tidak bisa dipengaruhi atau dikontrol oleh manusia.
AWLOH bisa dibikin najis. Coba saja tanya ke Muslim. Bila di kakus (WC) ditulisi tulisan "ALLAH SWT", muslim akan bilang apa? Wah, ini penistaan. Ini dosa tak terampunkan, karena telah membikin najis awloh. Oh, maha suci engkau, ya awloh, terlaknatlah kafir yang telah berani menempatkan namamu di WC. Lalu muslim ini akan mengumpulkan kawan-kawannya, dan berusaha membalas dendam atas perbuatan orang yang telah berani membikin najis awloh.
Nah, sama khan, dengan kasus PAKAIAN di atas?
Jadi, awloh itu JIMAT, benda kesayangan semata, bukan benar-benar TUHAN YANG MAHA KUASA.
Kalau awloh itu Tuhan, kenapa kesucianNya bisa diusik oleh manusia yang notabene tidak berkuasa apa-apa terhadap diri Tuhan?
Bila awloh yang katanya suci itu bisa dibikin kotor/najis oleh manusia seperti sebuah pakaian putih yang diberi noda sehingga menjadi tidak putih lagi, bukankah ini membuktikan betapa tidak berdayanya awloh dan kesucian awloh itu ternyata cuma hasil buatan manusia belaka?
Awloh butuh muslim untuk membuatnya suci.
Awloh butuh muslim untuk membuatnya esa.
Awloh butuh muslim untuk membuatnya akbar.
Awloh itu tak ada bedanya dengan benda jimat, atau benda kesayangan atau benda peliharaan muslim belaka.
Coba. Kamu punya seekor kucing kesayangan di rumah. Lalu ada orang yang menyakiti kucingmu itu. Kucingmu dipukuli dan ditendang. Kucingmu itu bulunya berwarna putih bersih, lalu bulunya dibikin berantakan oleh bermacam-macam kotoran yang disiramkan kepadanya. Kamu sebagai pemilik kucing itu tentu akan marah besar, bukan? Bila perlu, kamu akan menganiaya orang yang berani membuat jelek kucingmu, orang yang berani menyakiti kucing kesayanganmu itu. Kasihan, yang semula bulunya putih (suci), kini menjadi ternoda (najis).
Nah, awloh tidak lain adalah sama ibaratnya seperti BINATANG peliharaannya muslim. Dia butuh muslim untuk membelanya. Dia tidak bisa apa-apa menghadapi manusia-manusia yang sirik terhadapnya.
Awloh bukan TUHAN, tapi JIMAT kepunyaan Muslim.
JIMAT itu begitu disayang dan dibelai-belai, begitu diagung-agungkan dan dimuliakan, dan dijadikan MAHA SUCI. Maha sucinya JIMAT itu bukan karena dari sononya dia Maha Suci, tapi Maha Suci hasil karya muslim.
Jimat itu bisa dibikin najis, bisa dibikin kotor, oleh benda-benda duniawi, seperti kotoran manusia, kotoran hewan, dan sejenisnya. Dan karena Jimat ini begitu rentan dan tidak berdaya, para muslim mesti menjaganya ekstra hati-hati. Satu contoh. Ada aturan khusus ketika memegang Alquran. Tangan harus dicuci bersih dulu, kemudian kalau memegang harus memakai tangan kanan. Tidak boleh pakai tangan kiri. Karena apa? Karena kalau Alquran dipegang dengan tangan yang kotor, atau dipegang dengan tangan kiri, nanti awloh yang namanya ada di dalam Quran itu menjadi TIDAK SUCI lagi.
Coba, pakai akal sehatmu. "tuhan" macam apakah yang bisa dibikin TIDAK SUCI oleh hal-hal manusiawi seperti di atas?
Logikanya, Tuhan itu SUCI sudah dari sononya. Walau Tuhan terkena tahi sekalipun, tahi itu adalah benda ciptaanNya juga. Jadi bagaimana Tuhan yang menciptakan tahi bisa dibikin najis oleh ciptaanNya sendiri? Tentu saja Tuhan tidak bisa dibikin najis, karena Dia SUCI secara hakikat.
Dia suci karena Dia suci, bukan karena manusia yang membuatnya suci.
Awloh tauhid, juga karena muslim yang membuatnya demikian.
Ketika orang dari agama lain menyembah dan mengakui Tuhan yang lain, muslim marah dan tersinggung. Jadi, awloh itu ternyata bisa dibikin tauhid dan juga bisa dibikin berkawan. Karena muslim tidak suka bila awloh berkawan dengan "tuhan-tuhan" lain, maka mereka ngamuk. Nah, ini Tuhan atau jimat? Bagaimana bisa, Tuhan ditentukan jumlahnya oleh manusia?
Logikanya, kalau awloh itu tauhid (tunggal) dari sononya, ngapain muslim ngamuk bila umat lain menyembah Tuhan yang bukan awloh? Jadi yang menentukan awloh itu tauhid atau berkawan adalah manusia.
Jelaslah bahwa Tuhannya agama lain tidak sama dengan awlohnya muslim. Namun kenapa muslim ngamuk bila mendengar ada Tuhan lain? Ini ibaratnya, Anda iri ketika melihat tetangga sebelah punya mobil bagus seperti Anda. Lalu Anda berusaha untuk menghancurkan mobil kepunyaan tetangga Anda itu, agar supaya mobil Anda sendirilah yang menjadi mobil bagus satu-satunya di kampung, agar tidak tersaingi.
Nah, ternyata, AMBISI KETAUHIDAN AWLOH itu adalah ambisi orang-orang Arab untuk mengunggul-unggulkan tuhan mereka agar tidak tersaingi oleh tuhan-tuhan agama lain, terutama Tuhan dari agama Yahudi dan Kristen.
Itulah kenapa mereka dengan sombong dan arogan mengatakan: Tidak ada Tuhan selain Awloh. Maksudnya, hanya tuhannya Arab sajalah yang harus disembah.
Ini ibaratnya Anda berkata, "Tidak ada mobil yang paling bagus di kampung ini, hanya mobil sayalah yang paling bagus. Tiada mobil bagus selain mobilku."
Nah, awloh itu cuma JIMAT belaka. Kalau Awloh itu Tuhan, kenapa dia takut disaingi? Sungguh tidak logis, Tuhan yang katanya PENGUASA TUNGGAL di alam semesta ini, takut disaingi oleh "tuhan-tuhan" lain?
Apa artinya ini, bila awloh bisa disaingi oleh "tuhan-tuhan" lain? Artinya, awloh bukan PENGUASA TUNGGAL, dia ciptaan pula, seperti manusia atau benda-benda mati di alam.
Bila awloh itu benar PENGUASA TUNGGAL, kenapa dia mesti takut tersaingi? Muslim ngamuk ketika awloh disaingi oleh keberadaan tuhan-tuhan lain, bukankah ini membuktikan betapa tidak mahakuasanya awloh, sehingga dia bisa tersaingi?
Tuhan esa karena Dia esa, bukan karena manusia yang membuatnya esa.
Tapi awloh itu tauhid, karena Muhammad dan muslim yang membuatnya demikian. Sebelum itu, awloh ternyata tidak tauhid, dia disekutukan dengan "tuhan-tuhan" lain. Yang bikin sang awloh itu sendirian adalah Muhammad. Jadi, bagaimana ini? Ketauhidan awloh adalah hasil jerih payah manusia belaka.
ALLAH SWT adalah JIMATNYA BANGSA ARAB, yang diusap-usap, disayang-sayang dan diciumi, serta disembah setiap hari.
Karena sifat gendheng dan ingin menjadi SUPERIOR di antara bangsa-bangsa lain, maka Arab memaksakan pemahaman bahwa tuhan merekalah yang harus satu-satunya disembah. Orang yang berani menyembah Tuhan lain selain tuhannya Arab, harus diperangi sampai habis. Jadi inilah makna sebenarnya dibalik ungkapan: TIADA TUHAN SELAIN AWLOH.
Hanya tuhannya Arab saja yang harus disembah di muka bumi ini, baik oleh bangsa Arab sendiri maupun oleh bangsa-bangsa lain di luar Arab.
Ini murni sikap AROGAN & SUPERIOR bangsa keturunan budak itu, dan tidak ada hubungannya dengan misi ketuhanan. Karena Tuhan tidak pernah memakai cara-cara preman untuk membuat manusia menyembahNya.
Ringkasnya, ALLAH SWT adalah JIMAT, bukan Tuhan. Tentu orang terpelajar tahu membedakan mana jimat dan mana Tuhan. Jadi orang Islam itu gobloknya amit-amit, karena menyembah Jimat.
Dan Jimatnya Arab itu berwujud batu hitam. Khusus membahas wujud jimatnya Arab yang adalah batu hitam, threadnya di:
Saya tantang semua Muslim: Buktikan allah swt bukan batu!
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=22973
Di sini tidak membahas wujudnya JIMAT MUSLIM, tapi membahas fungsi awloh sebagai JIMAT, dan bukan sebagai Tuhan.
Para muslim mengklaim tuhannya Arab itu MAHA SUCI. Saking SUCINYA, sehingga orang yang berani menaruh tulisan "awloh" di tempat-tempat kotor, suatu contoh WC, dianggap telah menodai kesucian awloh.
Nah, mari kita analogikan dengan yang berikut.
Anda membeli sebuah pakaian baru yang berwarna PUTIH BERSIH, dan Anda memakainya. Tapi sewaktu Anda berjalan ke luar rumah, ada orang-orang yang iri dengan pakaian Anda, lalu mereka melempari pakaian Anda itu dengan tahi, tinta, air comberan, dan berbagai-bagai kotoran, sehingga pakaian Anda yang semula PUTIH BERSIH berubah jadi KOTOR dan noda tinta membekas selamanya.
Anda marah besar. Anda murka, lalu berusaha membalas orang-orang yang telah membikin kotor pakaian Anda itu dengan segala cara, asal sakit hati ini terbalaskan.
Pakaian adalah benda mati tak berdaya, bukan sosok YANG MAHA KUASA. Dia menjadi putih karena manusia yang membuatnya demikian.
Dan dia menjadi kotor penuh noda, juga manusia yang membuatnya.
Jadi, suci atau kotornya pakaian itu, adalah hasil kehendak manusia, dan bukan dari sononya suci.
Saya membuat gambaran tentang pakaian di atas, maksud saya adalah: ALLAH SWT ibaratnya seperti PAKAIAN PUTIH. Dia adalah semacam BENDA KESAYANGAN MUSLIM. Dia bukan PRIBADI YG TRANSENDENT. Transendent di sini maksudnya adalah mandiri, bebas berkehendak, bebas menentukan pribadi dan hakikat dirinya, tidak bisa dipengaruhi atau dikontrol oleh manusia.
AWLOH bisa dibikin najis. Coba saja tanya ke Muslim. Bila di kakus (WC) ditulisi tulisan "ALLAH SWT", muslim akan bilang apa? Wah, ini penistaan. Ini dosa tak terampunkan, karena telah membikin najis awloh. Oh, maha suci engkau, ya awloh, terlaknatlah kafir yang telah berani menempatkan namamu di WC. Lalu muslim ini akan mengumpulkan kawan-kawannya, dan berusaha membalas dendam atas perbuatan orang yang telah berani membikin najis awloh.
Nah, sama khan, dengan kasus PAKAIAN di atas?
Jadi, awloh itu JIMAT, benda kesayangan semata, bukan benar-benar TUHAN YANG MAHA KUASA.
Kalau awloh itu Tuhan, kenapa kesucianNya bisa diusik oleh manusia yang notabene tidak berkuasa apa-apa terhadap diri Tuhan?
Bila awloh yang katanya suci itu bisa dibikin kotor/najis oleh manusia seperti sebuah pakaian putih yang diberi noda sehingga menjadi tidak putih lagi, bukankah ini membuktikan betapa tidak berdayanya awloh dan kesucian awloh itu ternyata cuma hasil buatan manusia belaka?
Awloh butuh muslim untuk membuatnya suci.
Awloh butuh muslim untuk membuatnya esa.
Awloh butuh muslim untuk membuatnya akbar.
Awloh itu tak ada bedanya dengan benda jimat, atau benda kesayangan atau benda peliharaan muslim belaka.
Coba. Kamu punya seekor kucing kesayangan di rumah. Lalu ada orang yang menyakiti kucingmu itu. Kucingmu dipukuli dan ditendang. Kucingmu itu bulunya berwarna putih bersih, lalu bulunya dibikin berantakan oleh bermacam-macam kotoran yang disiramkan kepadanya. Kamu sebagai pemilik kucing itu tentu akan marah besar, bukan? Bila perlu, kamu akan menganiaya orang yang berani membuat jelek kucingmu, orang yang berani menyakiti kucing kesayanganmu itu. Kasihan, yang semula bulunya putih (suci), kini menjadi ternoda (najis).
Nah, awloh tidak lain adalah sama ibaratnya seperti BINATANG peliharaannya muslim. Dia butuh muslim untuk membelanya. Dia tidak bisa apa-apa menghadapi manusia-manusia yang sirik terhadapnya.
Awloh bukan TUHAN, tapi JIMAT kepunyaan Muslim.
JIMAT itu begitu disayang dan dibelai-belai, begitu diagung-agungkan dan dimuliakan, dan dijadikan MAHA SUCI. Maha sucinya JIMAT itu bukan karena dari sononya dia Maha Suci, tapi Maha Suci hasil karya muslim.
Jimat itu bisa dibikin najis, bisa dibikin kotor, oleh benda-benda duniawi, seperti kotoran manusia, kotoran hewan, dan sejenisnya. Dan karena Jimat ini begitu rentan dan tidak berdaya, para muslim mesti menjaganya ekstra hati-hati. Satu contoh. Ada aturan khusus ketika memegang Alquran. Tangan harus dicuci bersih dulu, kemudian kalau memegang harus memakai tangan kanan. Tidak boleh pakai tangan kiri. Karena apa? Karena kalau Alquran dipegang dengan tangan yang kotor, atau dipegang dengan tangan kiri, nanti awloh yang namanya ada di dalam Quran itu menjadi TIDAK SUCI lagi.
Coba, pakai akal sehatmu. "tuhan" macam apakah yang bisa dibikin TIDAK SUCI oleh hal-hal manusiawi seperti di atas?
Logikanya, Tuhan itu SUCI sudah dari sononya. Walau Tuhan terkena tahi sekalipun, tahi itu adalah benda ciptaanNya juga. Jadi bagaimana Tuhan yang menciptakan tahi bisa dibikin najis oleh ciptaanNya sendiri? Tentu saja Tuhan tidak bisa dibikin najis, karena Dia SUCI secara hakikat.
Dia suci karena Dia suci, bukan karena manusia yang membuatnya suci.
Awloh tauhid, juga karena muslim yang membuatnya demikian.
Ketika orang dari agama lain menyembah dan mengakui Tuhan yang lain, muslim marah dan tersinggung. Jadi, awloh itu ternyata bisa dibikin tauhid dan juga bisa dibikin berkawan. Karena muslim tidak suka bila awloh berkawan dengan "tuhan-tuhan" lain, maka mereka ngamuk. Nah, ini Tuhan atau jimat? Bagaimana bisa, Tuhan ditentukan jumlahnya oleh manusia?
Logikanya, kalau awloh itu tauhid (tunggal) dari sononya, ngapain muslim ngamuk bila umat lain menyembah Tuhan yang bukan awloh? Jadi yang menentukan awloh itu tauhid atau berkawan adalah manusia.
Jelaslah bahwa Tuhannya agama lain tidak sama dengan awlohnya muslim. Namun kenapa muslim ngamuk bila mendengar ada Tuhan lain? Ini ibaratnya, Anda iri ketika melihat tetangga sebelah punya mobil bagus seperti Anda. Lalu Anda berusaha untuk menghancurkan mobil kepunyaan tetangga Anda itu, agar supaya mobil Anda sendirilah yang menjadi mobil bagus satu-satunya di kampung, agar tidak tersaingi.
Nah, ternyata, AMBISI KETAUHIDAN AWLOH itu adalah ambisi orang-orang Arab untuk mengunggul-unggulkan tuhan mereka agar tidak tersaingi oleh tuhan-tuhan agama lain, terutama Tuhan dari agama Yahudi dan Kristen.
Itulah kenapa mereka dengan sombong dan arogan mengatakan: Tidak ada Tuhan selain Awloh. Maksudnya, hanya tuhannya Arab sajalah yang harus disembah.
Ini ibaratnya Anda berkata, "Tidak ada mobil yang paling bagus di kampung ini, hanya mobil sayalah yang paling bagus. Tiada mobil bagus selain mobilku."
Nah, awloh itu cuma JIMAT belaka. Kalau Awloh itu Tuhan, kenapa dia takut disaingi? Sungguh tidak logis, Tuhan yang katanya PENGUASA TUNGGAL di alam semesta ini, takut disaingi oleh "tuhan-tuhan" lain?
Apa artinya ini, bila awloh bisa disaingi oleh "tuhan-tuhan" lain? Artinya, awloh bukan PENGUASA TUNGGAL, dia ciptaan pula, seperti manusia atau benda-benda mati di alam.
Bila awloh itu benar PENGUASA TUNGGAL, kenapa dia mesti takut tersaingi? Muslim ngamuk ketika awloh disaingi oleh keberadaan tuhan-tuhan lain, bukankah ini membuktikan betapa tidak mahakuasanya awloh, sehingga dia bisa tersaingi?
Tuhan esa karena Dia esa, bukan karena manusia yang membuatnya esa.
Tapi awloh itu tauhid, karena Muhammad dan muslim yang membuatnya demikian. Sebelum itu, awloh ternyata tidak tauhid, dia disekutukan dengan "tuhan-tuhan" lain. Yang bikin sang awloh itu sendirian adalah Muhammad. Jadi, bagaimana ini? Ketauhidan awloh adalah hasil jerih payah manusia belaka.
ALLAH SWT adalah JIMATNYA BANGSA ARAB, yang diusap-usap, disayang-sayang dan diciumi, serta disembah setiap hari.
Karena sifat gendheng dan ingin menjadi SUPERIOR di antara bangsa-bangsa lain, maka Arab memaksakan pemahaman bahwa tuhan merekalah yang harus satu-satunya disembah. Orang yang berani menyembah Tuhan lain selain tuhannya Arab, harus diperangi sampai habis. Jadi inilah makna sebenarnya dibalik ungkapan: TIADA TUHAN SELAIN AWLOH.
Hanya tuhannya Arab saja yang harus disembah di muka bumi ini, baik oleh bangsa Arab sendiri maupun oleh bangsa-bangsa lain di luar Arab.
Ini murni sikap AROGAN & SUPERIOR bangsa keturunan budak itu, dan tidak ada hubungannya dengan misi ketuhanan. Karena Tuhan tidak pernah memakai cara-cara preman untuk membuat manusia menyembahNya.
Ringkasnya, ALLAH SWT adalah JIMAT, bukan Tuhan. Tentu orang terpelajar tahu membedakan mana jimat dan mana Tuhan. Jadi orang Islam itu gobloknya amit-amit, karena menyembah Jimat.
Dan Jimatnya Arab itu berwujud batu hitam. Khusus membahas wujud jimatnya Arab yang adalah batu hitam, threadnya di:
Saya tantang semua Muslim: Buktikan allah swt bukan batu!
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=22973
Di sini tidak membahas wujudnya JIMAT MUSLIM, tapi membahas fungsi awloh sebagai JIMAT, dan bukan sebagai Tuhan.