Juga ucapan yang dipakai Muhammad berikut:
Sahih Muslim Jilid 3, 4360
"Ya Allah, capailah untuk aku apa yang Engkau telah menjanjikan aku ! Ya Allah, bawalah apa yang Engkau telah janjikan dulu, Ya Allah! Jika kumpulan Muslim yang kecil ini terhapus, Engkau tidak akan disembah di Bumi ini.”
Kata siapa Islam tidak mengenal kata "SEMBAH"? Bukankah sholat itu artinya "MENYEMBAH AWLOH" untuk memperoleh pahala?
Sholat bukan untuk merendahkan diri kita dan sadar akan keberdosaan kita di hadapan Sang Pencipta, tapi demi untuk membuat girang Awloh agar Awloh memberi kita pahala?
Memang begitulah arti yang sebenarnya dari kata MENYEMBAH menurut Muhammad, yaitu untuk membuat girang Awlohnya, agar si awloh tidak ngamuk.
Baca juga Hadist Sahih Bukhari Vol 9, Book 93. Number 579.
Diriwayatkan oleh Abu Dharr : Nabi berkata, Jibril datang padaku dan memberi aku kabar baik bahwa siapa saja yang mati tanpa menyembah apapun selain Allah akan masuk surga. Aku bertanya (pada Jibril), "Walaupun dia mencuri, walaupun dia berzinah?" Dia menjawab, " (Ya), "Walaupun dia mencuri, dan walaupun dia berzinah."
Jelas di situ, menyembah artinya SHOLAT 5 WAKTU.
Memang, ibadah itu luas maknanya, bisa berupa melantunkan puji-pujian seperti orang Kristen, mendengarkan firman, atau melakukan ritual-ritual yang lain. Tapi di antara ibadah-ibadah itu mana yang pantas dan mana yang tidak, tentu akal logika kita mampu membedakannya.
Satu contoh. Ada orang Kristen berkata kepada saya bila saya tidak memuji-muji Tuhan di gereja, saya akan masuk neraka. Ini keliru. Tuhan tidak gila pujian. Tuhan macam apa yang ngamuk bila dirinya tidak dipuji-puji? Yang benar adalah, kita memuji Tuhan bukan karena Tuhan yang minta, atau untuk tujuan menyenangkan Tuhan atau bahkan demi mendapatkan pahala. Manusia memuji-muji Tuhan dari keikhlasan hatinya sendiri setelah dia merasakan karunia/pemberian dari Tuhan. Itu pun tidak berefek apapun buat Tuhan. Tidak dengan serta-merta nama kita akan langsung dicatat di surga lantaran kita telah memuji-muji Dia. Tercatat atau tidaknya nama kita di surga ditentukan dari LANGKAH HIDUP kita selama kita di dunia. Itulah poin penting yang saya dapatkan dari AJARAN ALKITAB.
Jadi, inilah yang membuat saya merasa SREG & LEGA telah memilih agama yang tepat untuk saya anut. Karena sampai usia 30-an, saya adalah Islam. Dan insyaallah, sampai di usia lebih dari setengah abad ini saya masih tetap di agama Kristen karena saya mendapati KEBENARAN di dalamnya. Bukan dari pengaruh pendeta atau pengaruh gereja, tapi berdasarkan akal dan logika saya sendiri saya mencari dan menemukan kebenaran itu dari dalam Alkitab.
Nah, berbeda dengan ibadah dalam Islam. Ibadah yang pokok dalam Islam adalah nyembah-nyembah. Itulah inti dari ajaran Muhammad, yaitu untuk menyenangkan Awloh, supaya Awloh tidak ngamuk gara-gara manusia tidak mau menyembahnya. Puasa hanyalah bumbu tambahan, supaya ada kesan spiritual di dalamnya. Puasa pun dilakukan dengan maksud yang nyeleneh, yaitu untuk mendapatkan pahala. Padahal, maksud berpuasa adalah untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan karena suatu kejahatan yang telah kita perbuat. Puasa seharusnya bukanlah ritual yang terjadwal dan diimani berpahala dan mampu menghapus dosa-dosa kita secara otomatis tanpa adanya kehendak dari Tuhan. Ini nyeleneh.
Nah, balik lagi ke masalah penyembahan. Di dalam Islam, ibadah yang terutama adalah NYEMBAH-NYEMBAH, yaitu sholat menghadap Kaabah; dan yang kedua adalah beribadah haji mengelilingi Kaabah. Dua ritual ini adalah ritual pemujaan atau penyembahan yang sangat identik dengan ritual Pagan. Makna tersirat yang kita dapatkan justru itu perbuatan yang menista dan menghina Tuhan. Tetapi Awloh malah senang sekali diperlakukan demikian. Maka inilah kesimpulannya: Awloh adalah Setan, sebagaimana Setan di dalam Bibel pun juga minta dirinya disembah.
Sdr Alley, ada pernyataan Anda yang justru bertentangan dengan ajaran Muhammad sendiri, yaitu:
Siapa bilang Awloh tidak butuh disembah? Dia maksa-maksa orang agar menyembahnya, sampai Muhammad diperintahkan agar memerangi seluruh umat manusia yg tidak mau menyembah Awloh.Allah tidak butuh disembah...hal itu untuk menguji ketaatan kita kepadaNYA.
Menguji ketaatan manusia kepada Tuhan tidak bisa dengan cara nyembah-nyembah. Karena apa sulitnya melakukan gerakan nyembah-nyembah? Pencuri dan pezinah pun juga bisa melakukannya. Menguji ketaatan manusia adalah dengan cara menilai JALAN HIDUP umatNya. Bila jalan hidup umatNya buruk dan menyimpang, maka itulah tandanya manusia tersebut tidak taat kepada Tuhan.
Pencuri dan pezinah akan girang banget kalau disuruh nyembah-nyembah Awloh, karena itu gampang. Tapi pencuri dan pezinah akan langsung ngacir kalau disuruh bertobat.
Itulah kenapa dalam ajaran Tuhan Asli, ada slogan: "Untuk masuk surga, lewatilah pintu yang sempit itu. Karena lebarlah jalan yang menuju neraka, sehingga banyak sekali orang yang melewatinya."
Salam.