sibuset wrote:
Kel 24:1 Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.
ah... si duladi bisa aja.... :D
bahkan malah ngancam bakal ngebinasain kalo nyembah Allah lain :D
Ya wajar dong, khan umat Israel adalah umat kesayanganNya, ibarat seorang gadis yang dipingit dan dikhususkan hanya untuk calon pengantin pria saja. Bila si gadis berbuat zinah atau mendua hati kepada pria lain, maka si pria akan marah.
Kamu harus jujur dalam melihat konteksnya. Di situ YAHWEH berbicara kepada siapa dan ditujukan kepada siapa. Yahweh tidak pernah mengancam bangsa-bangsa lain, malah Yahweh membiarkan bangsa-bangsa itu hidup dengan dewa-dewi dan peradaban mereka sendiri. Ketahuilah! Di masa nabi Musa, bangsa India dan bangsa Tiongkok sudah ada dan telah mencapai kejayaan peradaban yang cukup signifikan, sebagaimana bangsa Mesir. Musa yang pernah berkontak langsung dengan Mesir pun, tak pernah mendapat perintah untuk membinasakan Mesir karena menolak menyembah Yahweh. Sepuluh hukuman di Mesir dan pembinasaan Firaun oleh Tuhan di lautan lepas semata-mata karena bangsa itu terus melawan dan berusaha memperbudak umat Israel. Pada hakikatnya TUHAN tidak gila disembah dan membiarkan bangsa Mesir hidup dengan penyembahan dewa-dewanya. Kecemburuan Tuhan hanya ditujukan kepada umat Israel saja, dan ini wajar sebab Israel adalah umat yang dikhususkan bagiNya.
Jangan Anda menyamakan YAHWEH Tuhan Semesta Alam yang sudah terbukti keilahianNya itu dengan JIMAT ARAB yang tidak punya kuasa ilahi apa-apa. Muhammad dengan mengatasnamakan JIMAT ARAB, hanya sekedar meniru-niru tabiat YAHWEH kepada umat Israel.
Watak cemburuan yang dimiliki AWLOH hanyalah bentuk peniruan (tiru-tiru) atas sikap YAHWEH terhadap umat Israel.
Bila kita perhatikan dengan seksama, jelas sekali perbedaannya antara YAHWEH dengan awloh sang jimat Arab. YAHWEH tidak ****, Dia tidak gila disembah-sembah seperti halnya awloh yang gila disembah.
Watak gila disembah adalah watak yang dungu dan sama sekali tidak pantas dimiliki oleh SANG PENCIPTA.
------
Lanjutan Kisah 2 Raja:
Harap diketahui, Raja Tauhid ini membuat suatu aturan kepada seluruh bawahannya, bahwa barangsiapa yang masuk ke dalam ruangan Raja, haruslah berjalan dengan merangkak, serta setelah sampai di hadapan Raja haruslah melakukan sembah sujud sebanyak 50 kali sebagai tanda setia dan takluk kepada Raja.
Tetapi entah karena disengaja atau memang tidak tahu lantaran para menteri yang membawanya ke istana tidak menceritakan perihal peraturan itu, sang Tabib tidak melaksanakannya. Setelah sang Tabib mendengar bentakan Raja Tauhid, sang Tabib menjadi pucat ketakutan, tapi dia tetap berdiri tegak di hadapan Raja Tauhid dengan tiada bersujud. Mungkin karena usia tuanya itu, sang Tabib menjadi sangat pikun dan bingung, tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dia malah melotot membalas tatapan Raja Tauhid.
Akhirnya, Raja Tauhid menjadi murka. Raja Tauhid berteriak kepada prajuritnya yang menjaga pintu, "Seret Tabib murtad ini ke luar, dan pancung dia!" Maka diseretlah Tabib malang itu ke luar istana lalu dipancunglah ia. Trenyuh memang, jasa mulia yang telah dia berikan untuk negeri tersebut menjadi hilang seketika hanya lantaran aturan gila Raja Tauhid.
Rupanya, Raja Tauhid lebih mementingkan egonya daripada kebaikan/jasa yang telah dilakukan rakyat terhadap negeri yg dipimpinnya.
Setelah Tabib itu diseret keluar untuk dieksekusi mati, datang seorang penjahat, dia seorang pemerkosa dan perampok ulung di wilayah ini. Dia tertangkap dan minta pengampunan dari sang Raja Tauhid. Raja Tauhid sudah membuat suatu aturan, barangsiapa bersedia sujud menyembah Raja Tauhid sebanyak 200 kali dengan disaksikan oleh seluruh menteri, maka dosa atau kejahatan sebesar apa pun akan diampuni.
Maka, ketika perampok dan pemerkosa bejat itu tiba di depan pintu ruangan Raja, ia segera merangkak perlahan dan setelah persis di hadapan sang Raja, ia sujud sebanyak 200 kali sesuai dengan peraturan. Setelah selesai sujud 200 kali, tanpa basa-basi, sang Raja Tauhid berkata,
"Bagus Kisanak. Aku ampuni kejahatan-kejahatanmu. He...he...he... Kamu benar-benar mengerti apa yang aku inginkan."
Maka, si perampok dan pemerkosa itu pun bebas berkeliaran melakukan aksi-aksinya kembali.
Apa yang dijalankan oleh Raja Tauhid tersebut sesuai dengan bunyi Hadist Bukhari:
Diriwayatkan oleh Abu Dharr : Nabi berkata, Jibril datang padaku dan memberi aku kabar baik bahwa siapa saja yang mati tanpa menyembah apapun selain Allah akan masuk surga. Aku bertanya (pada Jibril), "Walaupun dia mencuri, walaupun dia berzinah?" Dia menjawab, "Ya, Walaupun dia mencuri, dan walaupun dia berzinah." (Sahih Bukhari Vol 9, Book 93. Oneness, Uniqueness Of Allah (Tawheed). Hadith 579.)
Hafal 99 Asma Allah, akan masuk surga
Sahih Muslim, Book 035, Number 6475:
Abu Huraira melaporkan rasulullah (saw) mengatakan : Ada 99 nama Allah; orang yg setia menghafalnya akan masuk Surga...