Page 3 of 3

Re: Benarkah cobaan berasal dari Allah ?

Posted: Tue Jul 03, 2007 9:06 am
by asbunawas
ndramus wrote:Sesungguhnya cobaan itu berasal dari mana ?

Al-Baqarah:155
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Benarkah Tuhan yang sesungguhnya mampu melihat kita sengsara, menderita dengan bebagai macam percobaan ?
apakah benar tugas Tuhan ( juga ) mencobai umat NYA ?
Manusia Hidup di Dunia ini sebenarnya masih proses "AUDISI", siapa yang memiliki kemampuan menjalankan Hidup seperti yang dipersyaratkanNYA, maka dialah yang menjadi MANUSIA PILIHAN disisiNYA.

Posted: Tue Jul 03, 2007 9:26 am
by kartun abiz
Saya kurang sepaham dengan saudara ASBUNAWA, dalam hal ini ujian/cobaan bukanlah untuk kepentingan TUHAN/ALLAH -->> untuk memilih manusia.
Jadi cobaan menurut saya adalah untuk kepentingan dan kebaikan MANUSIA. Sehingga manusia bisa hidup lebih baik, damai, berdampingan dan semua itu sama dengan memuliakan sang PENCIPTA.
Ya cobaan selalu mengikuti kita selama kita hidup di dunia. Tetapi jika kita bisa menatasi cobaan tersebut kita akan menjadi lebih hidup dan menghargai hidup. Sehingga kita senantiasa untuk saling memberi kehidupan kepada sesama.
Terima kasih

Posted: Tue Jul 03, 2007 9:55 am
by asbunawas
Saudara Kartun, betul sekali, ujian/cobaan bukanlah untuk kepentingan TUHAN/ALLAH melainkan untuk manusia itu sendiri.

KEHIDUPAN bagi manusia itu tak ubahnya seperti Effect CERMIN, gambaran apa yang kita lihat atas diri kita didalam CERMIN, maka itulah Kehidupan yang ada pada diri kita.

Segala apa yang kita lakukan dalam kehidupan, maka hasilnya akan kembali kepada Kita.

Cobaan dari ALLAH sebagaimana dalam ayat ini Al-Baqarah:155
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Tal lebih hanyalah penekanan ALLAH, bahwa ALLAH menyukai orang2 yang bisa menghadapi atas segala ujian / cobaan tsb dengan SABAR.

Artinya Orang2 SABAR adalah "NUMERO UNO" dimata ALLAH.

Re: Benarkah cobaan berasal dari Allah ?

Posted: Tue Jul 03, 2007 10:25 am
by luv_nice
asbunawas wrote:Manusia Hidup di Dunia ini sebenarnya masih proses "AUDISI", siapa yang memiliki kemampuan menjalankan Hidup seperti yang dipersyaratkanNYA, maka dialah yang menjadi MANUSIA PILIHAN disisiNYA.
Menurut saya muslim gak berhak mengatakan berada di sisiNya.
1. Ketika hidup di dunia, manusia muslim tidak berada di sisi Tuhan. Yang ada di sisi muslim cuma malaikat. Tuhan menurut muslim tidak Maha Hadir, Tuhan hanya ada di arsy.
2. Kehidupan sesudah mati pun tak bisa berada di sisiNya, karena konsep sorga muslim tidak berada bersama Tuhan. Di sorga, muslim hanya bisa melihat Tuhan dr tirai yg disingkapkan. Tuhan tetap tinggal diam di arsy.

Buat saya Tuhan memang tidak mencobai manusia. Manusia dicobai oleh iblis/setan, dalam beberapa kasus (cont: ayub) bisa saja cobaan itu atas seijin Tuhan.
Hidup bukanlah ujian. Hidup secara keseluruhan berisi pilihan-pilihan. Mau pilih bersama Tuhan atau pilih lepas dari Tuhan. Tak ada paksaan sama sekali. Cinta Tuhan memang untuk semua manusia, tak ada kecuali. Tapi respon atas cinta itu merupakan pilihan dr tiap pribadi.

Posted: Tue Jul 03, 2007 12:32 pm
by MONTIR KEPALA
cobaan itu untuk menguji kualitas hambanya ...

Posted: Tue Jul 03, 2007 12:55 pm
by asbunawas
Menurut saya muslim gak berhak mengatakan berada di sisiNya.
1. Ketika hidup di dunia, manusia muslim tidak berada di sisi Tuhan. Yang ada di sisi muslim cuma malaikat. Tuhan menurut muslim tidak Maha Hadir, Tuhan hanya ada di arsy.
2. Kehidupan sesudah mati pun tak bisa berada di sisiNya, karena konsep sorga muslim tidak berada bersama Tuhan. Di sorga, muslim hanya bisa melihat Tuhan dr tirai yg disingkapkan. Tuhan tetap tinggal diam di arsy.
Anda jangan samakan makna dari Sisi yang saya sebutkan itu dengan makna sebenarnya.

Kalo anda melihat berada pada Sisi Allah itu berada pada posisi sebelah kiri atau sebelah kanan Allah, itu sama saja dengan Allah itu bisa duduk bersebelahan dengan manusia, kalo setiap manusia ada Allah di masing2 setiap sisinya itu artinya masing2 orang ada satu Allah yang duduk sebelahan sama dia.. hehehe.

Tapi saya ngerti karena Konsep Ketuhanan anda adalah Memanusiakan Tuhan dan Tuhan diManusiakan, jadi wajar kalo Tuhan anda ditempatkan seolah2 berada berdamping2an. Its okay, itu iman anda.

Sedangkan maksud saya menyebut kan di sisi-NYA itu artinya berada pada Pandangan/pengakuan/Kebenaran menurut Allah.

Makanya saya menyebutkan MANUSIA PILIHAN disisiNYA ( DisisiNYA = Dalam pandangan KEBENARAN MENURUT ALLAH) bukan Menurut MANUSIA!.

Buat saya Tuhan memang tidak mencobai manusia. Manusia dicobai oleh iblis/setan, dalam beberapa kasus (cont: ayub) bisa saja cobaan itu atas seijin Tuhan.
Kalo Misalkan contohnya begini : Anda sudah berusaha agar anda bisa menjadi kaya, berbagai jalan menuju Kaya sudah anda lakukan, misalkan dengan berjualan, buka warung, dagang ikan, buka warnet, dan andapun sudah menjalankan semua usaha tersebut dengan ulet, jujur, , tapi ternyata, anda sama sekali tidak berhasil-berhasil dengan cara-cara usaha yang sudah anda lakukan, sampai anda sendiri mulai merasa putus asa, apakah menurut anda yang tidak membuat anda berhasil itu adalah pekerjaan syetan.

Hidup bukanlah ujian. Hidup secara keseluruhan berisi pilihan-pilihan. Mau pilih bersama Tuhan atau pilih lepas dari Tuhan. Tak ada paksaan sama sekali. Cinta Tuhan memang untuk semua manusia, tak ada kecuali. Tapi respon atas cinta itu merupakan pilihan dr tiap pribadi.
Bukankah Kualitas Hidup seseorang dikarenakan dia sudah merasakan berbagai macam UJIAN HIDUP, sehingga dia LULUS menjadi MANUSIA YANG BERKUALITAS?

Anak SMP aja kagak bisa ngisi SOAL2 UJIAN akhirnya kagak bisa nerusin ke sekolah yang lebih tinggi lagi beh…hehehehe

Posted: Tue Jul 03, 2007 2:36 pm
by charles-mattel
kalo gitu awloh & mohamet kagak lulus SD dong...
soal hukum waris aja ngaco itungannya...
cape' deh..

Posted: Tue Jul 03, 2007 2:49 pm
by asbunawas
koq jadi ke hukum waris sih..., wah si Charles kagak lulus SD nih karena kagak bisa baca isi Topik...
Cape deh!...

Posted: Tue Jul 03, 2007 2:56 pm
by charles-mattel
itu cuman contoh doang kalo awloh & mohamet ternyata kagak bisa lulus ujian...
tapi nyuruh orang lain harus lulus ujian...

Posted: Tue Jul 03, 2007 3:39 pm
by luv_nice
asbunawas wrote:Anda jangan samakan makna dari Sisi yang saya sebutkan itu dengan makna sebenarnya.

Kalo anda melihat berada pada Sisi Allah itu berada pada posisi sebelah kiri atau sebelah kanan Allah, itu sama saja dengan Allah itu bisa duduk bersebelahan dengan manusia, kalo setiap manusia ada Allah di masing2 setiap sisinya itu artinya masing2 orang ada satu Allah yang duduk sebelahan sama dia.. hehehe.
Walah nggak mas..tau kok kalau 'sisi' itu bisa bermakna konotatif. Sisi bisa berarti ada di dekat..bersama..menyertai.
Karena Tuhan kami sangat berkuasa..bahkan Maha Kuasa, maka buat Dia sepele sekali untuk bisa berada di manapun dalam satu waktu tanpa harus terbagi-bagi atau jadi banyak. Sorry bung, Tuhan kami bukan ZAT.


Buat saya Tuhan memang tidak mencobai manusia. Manusia dicobai oleh iblis/setan, dalam beberapa kasus (cont: ayub) bisa saja cobaan itu atas seijin Tuhan.
Kalo Misalkan contohnya begini : Anda sudah berusaha agar anda bisa menjadi kaya, berbagai jalan menuju Kaya sudah anda lakukan, misalkan dengan berjualan, buka warung, dagang ikan, buka warnet, dan andapun sudah menjalankan semua usaha tersebut dengan ulet, jujur, , tapi ternyata, anda sama sekali tidak berhasil-berhasil dengan cara-cara usaha yang sudah anda lakukan, sampai anda sendiri mulai merasa putus asa, apakah menurut anda yang tidak membuat anda berhasil itu adalah pekerjaan syetan.[/quote]

Nah anda sudah mulai main generalisir. Lihat saya bilang dalam beberapa kasus bisa saja itu atas ijin Tuhan.
Dalam kasus yg kamu contohkan, banyak kemungkinan, misalnya:

1. Usaha jujur, ulet, menurut kita kan..siapa tahu bagi Tuhan usaha kita masih kurang. Jujur tapi uletnya pakai bantuan dukun..ya gak berkenan dong bagi Tuhan.
2. Waktunya belum tiba. Bagi kita ulet 1-2 tahun sdh melelahkan...siapa tahu Tuhan kasih solusi di tahun kelima.
3. Bisa pula mmg iblis mencobai kita supaya kita bepaling dr Tuhan.
4. Kemungkinan2 lain..siapa tahu..


Bukankah Kualitas Hidup seseorang dikarenakan dia sudah merasakan berbagai macam UJIAN HIDUP, sehingga dia LULUS menjadi MANUSIA YANG BERKUALITAS?
Kualitas hidup ditentukan oleh bagaimana cara tiap org merespon apapun yg terjadi dalam hidupnya. Apakah respon itu sesuai kehendak Tuhan atau menurut kekuatan diri sendiri, bahkan menurut kehendak setan.


Anak SMP aja kagak bisa ngisi SOAL2 UJIAN akhirnya kagak bisa nerusin ke sekolah yang lebih tinggi lagi beh…hehehehe
Yah itulah islam...hidup selalu berarti transaksi. Nilai..amal..untung rugi.

Posted: Sat Jul 07, 2007 12:37 am
by kartun abiz
Saya mau tanya pada saudara luv nice. Menurut anda apakah hakikat cari cobaan?
Tolong dijawab.

Terima kasih.

Posted: Sat Jul 07, 2007 12:59 am
by kartun abiz
To Athan janganlah anda selalu bersembunyi dalam segala macam dokumen gereja, katekismus dan tetek bengek lainnya, karena topik ini dalam kontek ISLAM maka marilah anda tunjukkan dalam konteks pemikiran ISLAM, dan karena saya NON-MUSLIM maka saya akan menanggapi anda dalam konteks LOGIKA apakah cobaan dari ALLAH. MARI kita diskusi...

Karena prinsip saya YA katakan YA jika TIDAK katakan TIDAK

Posted: Sat Sep 29, 2007 10:34 am
by dewi muslimah
Allah memberi cobaan kepada umatNya, karena Allah ingat dan sayang kepada umatNya. Dengan Allah memberi cobaan kepada UmatNya, disitu lah Allah melihat bagaimana umatNya menghadapi cobaan itu, apakah ia bertawaqal, atau malah putus asa! Apabila umat tersebut berhasil menghadapi masalah ini dengan bertaqal kepada Allah maka Allah pun akan membalas dengan setimpal di Akhirat kelak. Tetapi kalau sebaliknya (malah ingakr dari jalan Allah) maka Allah pun akan memberi ganjaran yang setimpal pula di akhirat nanti.

Posted: Tue Oct 02, 2007 10:13 am
by Athan
kartun abiz wrote:To Athan janganlah anda selalu bersembunyi dalam segala macam dokumen gereja, katekismus dan tetek bengek lainnya,
Jika anda mengatakan ini dalam konteks diskusi saya masih bisa menerima pernyataan anda di atas. Saya berharap pernyataan ini tidak termasuk dalam konteks iman yang anda dan saya miliki.

Anda mau berbicara hanya dalam konteks logika ? :) Ingat bung yang kita bicarakan saat ini adalah Allah, dan hal ini tidak akan mungkin bisa sepenuhnya menjelaskan Allah hanya mengandalkan logika anda sendiri, untuk itu peranan iman dan bimbingan menjadi penting untuk membuat pemahaman menjadi lebih menyeluruh.

Kesalahan fatal anda adalah disebabkan anda mungkin mengasumsikan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dikehendaki secara positif oleh Allah. Pemahaman seperti ini berangkat dari kekelruan bahwa karena Allah adalah causa prima (penyebab utama) dan tidak ada yang terjadi diluar Dia, maka itu berarti bahwa segala sesuatu dikehendaki secara positif olehnya. Ini sangat salah. Pemahaman seperti itu membuat Allah bertanggungjawab atas kejahatan, ketidakadilan dan hal-hal buruk lainnya. Segala kejahatan dan ketidakadilan di dunia ini hanyalah sekedar dibiarkan, ditoleransi, diijinkan Allah. Allah tidak menghendaki secara positif segala macam kejahatan karena Dia baik adanya. Allah pun demikian. Dia tidak menghendaki kejahatan dan juga adanya penderitaan. Dan sudah pasti sebagai lingkupan dalam konteks maha, maka Allah tidak akan mencobai manusia yang ia kasihi :) Dan ini sangat erat kaitannya dengan Free Will.

Cobaan hanya berasal dari manusia itu sendiri (kita mencobai diri kita sendiri secara langsung atau tidak-kelemahan daging), manusia lain yang mencobai diri kita, dan juga iblis yang mencobai manusia :)
karena topik ini dalam kontek ISLAM maka marilah anda tunjukkan dalam konteks pemikiran ISLAM, dan karena saya NON-MUSLIM maka saya akan menanggapi anda dalam konteks LOGIKA apakah cobaan dari ALLAH. MARI kita diskusi...
Saya rasa sudah banyak pembahasan mengenai ini......dalam konteks iman islam jelas Allah mencobai manusia :) So...apa yang harus anda bahas lebih lanjut jika hanya berdasarkan pada konteks islam?
Karena prinsip saya YA katakan YA jika TIDAK katakan TIDAK
Begitupun dengan saya :)

Salam,
Athan FFI

Posted: Tue Oct 02, 2007 11:34 am
by MONTIR KEPALA
Hakim-hakim 2:22
supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak."

Posted: Tue Oct 02, 2007 3:46 pm
by pemulihan
terjemahan langsung :

Hakim-hakim 2:22 "That through them I may prove (leksikon ibrani :hon nacah) Israel, whether they will keep the way of the LORD to walk therein, as their fathers did keep [it], or not."

prove = membuktikan kebenaran; menguji dengan melihat/membiarkan.

Hakim-hakim :
22:22 supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak."
22:23 Demikianlah TUHAN membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera menghalau mereka; mereka tidak diserahkan-Nya ke dalam tangan Yosua.

Pada kasus diatas tidak ada tindakan aktif dari Allah melakukan sesuatu. Terlihat manusia (Israel pd kasus diatas) memiliki free will apakah ingin mengikut Allah atau tidak.
Tidak pernah Allah mencobai dengan secara aktif memberikan secara langsung bencana,kebakaran atau hal2 negatif kepada manusia.

Jadi :
1. Manusia mengalami akibat karena berada pada pilihan/kehendak yang salah
2. Allah mengijinkan sebuah perkara terjadi.


thx.

Posted: Tue Oct 02, 2007 4:37 pm
by Athan
Saya sangat setuju sekali dengan apa yang anda sampaikan pemulihan....sangat setuju sekali :)

Btw, salam kenal dari Athan FFI

Salam,
Athan FFI