jj wrote:Kalau misalnya ini saya setuju namanya kiasan: "Prilakunya yg baik itu mengharumkan namanya"
Tapi kalau yg ini masa anda bilang kiasan? "Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya:"
Anda kan tau kalau orang jualan sate tentu mengeluarkan harum dan wangi2an yang lezat.
Loh, itu kan pendapat anda pribadi yang seenaknya menentukan sesuatu itu kiasan atau bukan?
Sudah jelas di ayat itu menunjukkan kiasan bahwa YHWH berkenan tidak dari persembahan yang harum dalam arti fisik. Bahkan di banyak kesempatan, persembahan2 orang Israel yang mahal2 pun bahkan tidak diterima, karena mereka mempraktekkan sesuatu yang dibenci YHWH. Jadi intinya adalah YHWH melihat hati, bukannya wangi2an sate seperti logika ngawur anda. Masa kayak gini aja gak tau sih
Inilah makanya yang saya bilang, bung jj. Kalau setiap orang boleh seenaknya menafsirkan sesuatu secara literal hanya menurut pendapat pribadi, tanpa melihat pendapat lain atau bahkan menolak sama sekali sumber2 referensi lain, ya jadinya seperti anda ini. Hanya menganggap pendapat diri sendiri paling benar dan yang lain salah, meskipun yang lain sudah menunjukkan referensi lain.
simplyguest wrote:
2. Oh, pantesan anda gak mencantumkan ayat ke-1 dari Kejadian 22, ya?
- 22:1. Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
Udah jelas di situ kalo Tuhan gak bener2 menyuruh Abraham untuk membunuh anaknya sendiri. Cuma dalam rangka menguji/mencoba iman Abraham. Hal itu dipertegas lagi di ayat 12.
Makanya, kalo nyomot ayat tu jangan sepotong-sepotong
jj wrote:
Jiaahhh.... saya juga mengerti Allah hanya ingin menguji, tapi dari sudut pandang Abraham dia tidak tahu apakah nantinya diganti dengan domba.
Dan Tuhan tidak mungkin memerikan perintah yang jahat... itu sih menurut saya lho.
Anda akui sendiri kalo YHWH sedang menguji, kok malah bilang YHWH memberikan perintah yang jahat?
Sudah jelas di ayat itu ditulis sedang menguji, jadi sama sekali tidak ada niat untuk membunuh Ishak. Dan ini diketahui betul sama Abraham.
Sebelumnya YHWH kan pernah berjanji pada Abraham kalo dari Ishaklah "benih" yang dijanjikan akan muncul. Abraham yakin dan sangat percaya bahwa YHWH tidak akan ingkar janji. Jadi waktu disuruh membunuh anaknya, dia sangat yakin kalau YHWH memang sedang menguji. Makanya dia bilang YHWH akan menyediakan dombanya.
simplyguest wrote:
3. Makanya, cantumin juga ayat 13 sama 14 dong.
- 22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Dombanya memang disediakan oleh Tuhan tuh
jj wrote:Iya, tapi apakah Abraham tau bakalan diganti dengan domba? ga kan?
Intinya adalah apakah Tuhan akan memerintahkan kita sesuatu yg jahat, kejam, biadab? kalo alkitab ya,... Quran tidak.
Masih banyak lagi kok contohnya.
Sudah dijawab di atas ya...
Intinya adalah Abraham yakin YHWH tidak akan melanggar janjinya, jadi dia yakin YHWH tidak akan benar2 menyuruh membunuh anaknya.
simplyguest wrote:
4. Loh, dimana dibilang ada pemaksaan?
Anda pernah bilang jangan menafsirkan sesuatu itu terlalu jauh. Ini sekarang buktinya anda melanggar ucapan anda sendiri, dengan menafsirkan seenak udel dhewe....
jj wrote:
Hehhehe... kita lihat yuk gmn menurut udel anda,
22:7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
22:8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Nah perikop diatas anda setuju dulu ga kalo Abraham itu sudah berbohong ketika ditanya anaknya.
Ingat lho.. Abraham blom tau bakalan disediakan domba.
Sudah dijawab juga di atas.
Abraham yakin bahwa YHWH tidak sedang benar2 menyuruh membunuh anaknya dan dia yakin bahwa YHWH akan menyediakan dombanya. Dan keyakinannya ternyata memang terbukti benar kan?
Sebenernya dimana sih berbohongnya Abraham? Ayat di atas kan Abraham yang sedang menunjukkan keyakinannya bahwa YHWH akan menyediakan dombanya dan lalu ternyata akhirnya terbukti benar.
Kalo Abraham mengekspresikan suatu keyakinan dan ternyata keyakinan itu benar terjadi, dimana letak kebohongannya?
jj wrote:Nah yg dibawah ini, tiba2 anaknya sudah diikat, coba anda gunakan pemikiran anda, kenapa harus diikat?
Pertama, anaknya ga tau bakal mau dibunuh... trus tiba2 diikat, anda kira kenapa kalau lagi mo motong kambing perlu perlu diikat?
Kalo kambingnya dengan senang hati dan ga akan lagi apa perlu diikat?
22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
Masa gak tahu sih kenapa harus diikat? Kalo gak diikat pasti akan ada gerakan2 refleks yang justru membuat lebih parah lagi. Bisa2 Ishak gak langsung mati.
Trus anda tahu gak usia Ishak berapa dan usia Abraham berapa pada waktu itu? Usia Ishak kira2 antara 20-30 tahun dan usia Abraham sudah di atas 120 tahun. Kalau Ishak dipaksa dan diikat, pasti bukan hal yang sulit buat dia untuk melawan ayahnya yang sudah uzur.
Lalu kalo memang Ishak dipaksa tanpa sekehendaknya, pasti akan ada pengaruhnya di kemudian hari kan? Misalnya Ishak jadi berhenti beriman ke YHWH kek, atau kabur dari Abraham kek, atau hal2 lainnya. Tapi gak ada kan? Yang ada adalah Ishak tetap berbakti pada ayahnya sampai mati dan tetap berbakti juga pada YHWH.
Masa logika2 ini gak kepikir sama anda?
Tapi saya maklum sih, anda kan memang melihat segala sesuatunya hanya dari literalnya saja. Sama sekali menolak faktor2 lain, seperti sejarahnya, latar belakangnya, dll.
simplyguest wrote:5. Jadi menurut logika anda, setan yang justru mencegah Ishak dibunuh?
Dasarnya apa? Alasannya apa? Ato ini lagi2 cuma tafsiran ala jj?
jj wrote:Lho anda ini gimana, menurut ayat itu memang YHWH yg akhirnya mencegah Abraham lalu digantikan dengan domba.
Hanya menurut pendapat saya Tuhan Sejati itu tidak mungkin menyuruh suatu yang jahat, misalnya suruh membunuh anak,
merebut tanah orang dan menjadikan budak, merajam wanita yg ga perawan, dll.
Oh, berarti anda mengakui kalo YHWH yang mencegah Abraham dan menggantikan dengan domba. Berarti anda juga harusnya setuju dong kalo perintahnya pertama kali memang dari YHWH, seperti yang ditunjukin di ayat 1 dan 2.
- 22:1. Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Jelas kan di situ perintahnya dari siapa?
Dan saya ulangi lagi kesekian kalinya : Itu hanya ujian, dan bukan benar2 berniat membunuh Ishak.
simplyguest wrote:
Catatan : Buat bang momod, maaf kalo gara2 menjawab pertanyaan netter muslim satu ini udah banyak nyerempet topik kitab sebelah.
jj wrote:
Lha.. anda baca donk TSnya yg pertama2 jualan kecap sebelah disini, apakah adil para netter Kristen boleh jualan kecap sambil menjelek2an Quran sedangkan pihak muslim ga boleh memberikan ayat dari alkitab?
Dan anda liat2 disini sudah rahasia umum kok para netter Kristen jualan kecap mereka, saya sih tidak masalah... tinggal kita bandingkan saja.
Tunjukan bahwa netter Kristen tidak minder dengan isi kitab sucinya.
Lah, bukan masalah minder atau nggak, bung.
Ini berkaitan dengan peraturan di forum ini. Saya dan anda kan cuma tamu di sini dan tuan rumah yang berhak menentukan peraturan di 'rumah'nya sendiri. Dan sebagai tamu yang punya etika, ya kita harus menghormati dong peraturan yang punya rumah.
Sementara pertanyaan2 anda sudah jelas jika dijawab, akan mengutip dan menjelaskan ayat2 kitab sebelah seperti yang sudah saya lakukan di atas ini. Dan yang saya lakukan ini bisa berarti mempromosikan kitab sebelah juga. Karena itulah, saya minta permisi dulu yang punya rumah. Paham bung jj?